• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYAR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Auditing II kelas C

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN

PEMBAYARAN KEMBALI

untuk

Drs. Wartono, Msi., Akt., CPA, CA

Oleh :

Andhika Henny Nusantari F0312009

(2)

AKUN – AKUN DALAM SIKLUS

Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan deviden. Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun – akun adalah sebagai berikut :

 Secara relative hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi itu sering kali sangat material.

 Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material. Akibatnya sering kali auditor lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( kelengkapan dan keakuratan ) ketika mengaudit akun – akun tersebut.

 Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen kepemilikan yang serupa.

 Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan ekuitas. Dalam audit atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara simultan beban bunga dan utang berbunga terkait.

Akun – akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis bisnis yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dibiayai. Semua perusahaan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa mungkin juga memiliki saham preferen, modal disetor tambahan, dan saham treasuri.

Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Wesel Bayar

Menentukan pengujian atas rincian saldo wesel bayar, auditor mempertimbangkan risiko bisnis, salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, risiko pengendalian, hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, serta hasil prosedur analitis. Auditor sering kali menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi pada tingkat yang rendah karena biasanya saldo akun dan transaksi yang mempengaruhi saldo akun wesel bayar dapat diaudit sepenuhnya.

(3)

banyak akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, akun representative yang merupakan bagian signifikan dari siklus bagi bisnis yang tipikal

WESEL BAYAR

Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai jaminan untuk mencakup berbagai aktiva, seperti sekuritas , piutang usaha, persediaan dan aktiva tretap. Tujuan dari audit wesel bayar adalah untuk menentukan apakah :

 Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai

 Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi secara layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.  Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual telah

dinyatakan secara layak seperti yang didefenisikan oleh tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.

Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar :

 Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas penerbitan wesel baru harus diberikan kepada dewan direksi atau personil manajemen tingkat tinggi.

 Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga. Pembayaran bunga dan pokok secara periodic harus menjadi subjek pengendalian dalam siklus akuisisi dan pembayaran.

 Dokumen dan catatan yang memadai. Mencakup catatan pembantu dan pengendalian terhadap wesel kosong serta wesel yang telah dibayar oleh orang yang berwenang.

 Verifikasi independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang terinci harus direkonsiliasi dengan buku besar umum dan dibandingkan dengan catatn pemegang wesel oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab menyimpan catatan yang terinci.

Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena pengujian atas rincian saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali dapat dieleminasi apabila hasilnya menguntungkan.

Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam wesel bayar adalah :

(4)

 Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akrual ( keakuratan ).

EKUITAS PEMILIK

Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup.

 Perusahaan tertutup

Umumnya memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada berkenaan dengan akujn modal saham selama tahun berjalan. Satu – satunya transaksi yang dimasukkan dalam bagian ekuitas pemilik kemungkinan adalah perubahan ekuitas pemilik akibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman dividen. Perusahaan tertutup jarang membayar dividen, sehingga auditor hanya akan menghabiskan waktu yang sedikit untuk memverifikasi ekuitas pemilik, walaupuin harus mjenguji catatan perusahaan.

 Perusahaan terbuka

Ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan individu yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan terbuka, yang mencakup : modal dan saham biasa, agio saham, laba ditahan dan dividen yang terkait. Menyajikan suatu tinjauan mengenai akun ekuitas pemilik khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap akun itu adalah untuk menentukan apakah :

 Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai

 Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar , seperti didefenisikan oleh enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi

 Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefenisikan oleh delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara layak, seperti didefenisikan oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.

Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas pemilik yang penting. Beberapa dari pengendalian tersebut dalam bagian berikut :

(5)

 Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang akan diterbitkan ( seperti saham preferen atau saham biasa ), jumlah saham yang akan diterbitlkan, nilai pari saham, kondisi privilege bagi setiap saham selain saham biasa, dan tanggal penerbitan.

 Pembelian kembali modal saham ; pembelian kembali saham biasa atau saham preferen, penetapan waktu pembelian kembali, dan jumlah yang akan dibayar atau saham semuanya harus disetujui oleh dewan direksi.

 Pengumuman dividen ; dewan direksi harus mengotorisasi bentuk dividen ( seperti tunai atau saham ), jumlah dividen per saham, dan catatan serta tanggal pembayaran dividen. Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat, jika suatu perusahaan menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai transaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :

 Pemilik actual saham diakui dalam catatan perusahaan

 Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang saham yang memiliki saham pada tanggal pencatatan dividen

 Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi

File Induk Modal Saham Pemegang Saham adalah catatan saham yang beredar pada suatu waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan catatan sertifikat modal saham dan saldo saham biasa dalam buku besar umum. File tersebut juga digunakan sebagai dasar bagi pembayaran dividen.

Panitera Independen dan Agen Transfer Saham, setiap perusahaan yang sahamnya terdafrtar di bursa saham diwajibkan memiliki panitera independen sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan dan otorisasi dewan direksi.

AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR

(6)

1. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat. Auditor dapat mengkonfirmasikan apakah setiap transaksi modal saham memang terjadi serta keakuratan transaksi yang ada dengan mereka dan kemudian menentukan apakah semua transaksi telah dicatat.

2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat. Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham secara tunai dengan mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri jumlah transaksi modal saham yang tercatat ke penerimaan kas.

3. Modal saham dicatat secara akurat. Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh informasi ini.

4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak. Sumber informasi yang paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan analisis auditor mengenai transaksi modal saham. Keenam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, tujuan yang paling penting, termasuk yang berkenaan dengan utang dividen yaitu :

a. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian) b. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan) c. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)

d. Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian) e. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)

(7)

Auditing II kelas C

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN

PEMBAYARAN KEMBALI

untuk

Drs. Wartono, Msi., Akt., CPA, CA

Oleh :

Rosita Putri Diani F0312109

(8)

AKUN – AKUN DALAM SIKLUS

Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan deviden. Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun – akun adalah sebagai berikut :

 Secara relative hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi itu sering kali sangat material.

 Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material. Akibatnya sering kali auditor lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( kelengkapan dan keakuratan ) ketika mengaudit akun – akun tersebut.

 Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham,

obligasi atau dokumen kepemilikan yang serupa.

 Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan ekuitas. Dalam audit atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara simultan beban bunga dan utang berbunga terkait.

(9)

menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi pada tingkat yang rendah karena biasanya saldo akun dan transaksi yang mempengaruhi saldo akun wesel bayar dapat diaudit sepenuhnya.

Pada umumnya auditor juga menetapkan risiko inheren pada tingkat yang rendah karena nilai akun yang benar biasanya mudah ditentukan. Untuk memahami dengan baik prosedur audit atas banyak akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, akun representative yang merupakan bagian signifikan dari siklus bagi bisnis yang tipikal

WESEL BAYAR

Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai jaminan untuk mencakup berbagai aktiva, seperti sekuritas , piutang usaha, persediaan dan aktiva tretap. Tujuan dari audit wesel bayar adalah untuk menentukan apakah :

 Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai

 Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi secara layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.

 Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban

akrual telah dinyatakan secara layak seperti yang didefenisikan oleh tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.

Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar :

 Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas penerbitan wesel baru harus diberikan kepada dewan direksi atau personil manajemen tingkat tinggi.

(10)

 Dokumen dan catatan yang memadai. Mencakup catatan pembantu dan pengendalian terhadap wesel kosong serta wesel yang telah dibayar oleh orang yang berwenang.

 Verifikasi independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang terinci harus direkonsiliasi dengan buku besar umum dan dibandingkan dengan catatn pemegang wesel oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab menyimpan catatan yang terinci.

Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena pengujian atas rincian saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali dapat dieleminasi apabila hasilnya menguntungkan.

Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam wesel bayar adalah :

 Wesel bayar yang ada telah dicantumkan ( kelengkapan ).

 Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akrual ( keakuratan ).

EKUITAS PEMILIK

Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup.

 Perusahaan tertutup

Umumnya memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada berkenaan dengan akujn modal saham selama tahun berjalan. Satu – satunya transaksi yang dimasukkan dalam bagian ekuitas pemilik kemungkinan adalah perubahan ekuitas pemilik akibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman dividen. Perusahaan tertutup jarang membayar dividen, sehingga auditor hanya akan menghabiskan waktu yang sedikit untuk memverifikasi ekuitas pemilik, walaupuin harus mjenguji catatan perusahaan.

 Perusahaan terbuka

(11)

memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan terbuka, yang mencakup : modal dan saham biasa, agio saham, laba ditahan dan dividen yang terkait. Menyajikan suatu tinjauan mengenai akun ekuitas pemilik khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap akun itu adalah untuk menentukan apakah :

 Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai

 Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar , seperti didefenisikan oleh enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi

 Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefenisikan

oleh delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara layak, seperti didefenisikan oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.

Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas pemilik yang penting. Beberapa dari pengendalian tersebut dalam bagian berikut :

Otorisasi Transaksi yang Tepat, karena setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya bersufat material, banyak dari transaksi tersebut harus disetujui oleh dewan direksi. Jenis transaksi ekuitas pemilik berikut biasanya memerlukan otorisasi khusus :

 Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang akan diterbitkan ( seperti saham preferen atau saham biasa ), jumlah saham yang akan diterbitlkan, nilai pari saham, kondisi privilege bagi setiap saham selain saham biasa, dan tanggal penerbitan.

(12)

 Pengumuman dividen ; dewan direksi harus mengotorisasi bentuk dividen ( seperti tunai atau saham ), jumlah dividen per saham, dan catatan serta tanggal pembayaran dividen.

Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat, jika suatu perusahaan menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai transaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :

 Pemilik actual saham diakui dalam catatan perusahaan

 Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang saham yang memiliki

saham pada tanggal pencatatan dividen

 Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi

File Induk Modal Saham Pemegang Saham adalah catatan saham yang beredar pada suatu waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan catatan sertifikat modal saham dan saldo saham biasa dalam buku besar umum. File tersebut juga digunakan sebagai dasar bagi pembayaran dividen.

Panitera Independen dan Agen Transfer Saham, setiap perusahaan yang sahamnya terdafrtar di bursa saham diwajibkan memiliki panitera independen sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan dan otorisasi dewan direksi.

AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR

Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham dan agio saham :

(13)

2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat. Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham secara tunai dengan mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri jumlah transaksi modal saham yang tercatat ke penerimaan kas.

3. Modal saham dicatat secara akurat. Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh informasi ini. 4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak. Sumber informasi

yang paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan analisis auditor mengenai transaksi modal saham. Keenam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, tujuan yang paling penting, termasuk yang berkenaan dengan utang dividen yaitu :

a. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian) b. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan) c. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)

d. Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian) e. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)

f. Utang dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan

Auditing II kelas C

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN

KEMBALI

(14)

Drs. Wartono, Msi., Akt., CPA, CA

Oleh :

Aprilia Ayu Setyawati F0312019

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta

AKUN – AKUN DALAM SIKLUS

Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan deviden. Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun – akun adalah sebagai berikut :

(15)

 Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material. Akibatnya sering kali auditor

lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( kelengkapan dan keakuratan ) ketika mengaudit akun – akun tersebut.

 Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen kepemilikan yang serupa.

 Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan ekuitas. Dalam audit atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara simultan beban bunga dan utang berbunga terkait.

Akun – akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis bisnis yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dibiayai. Semua perusahaan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa mungkin juga memiliki saham preferen, modal disetor tambahan, dan saham treasuri.

Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Wesel Bayar

Menentukan pengujian atas rincian saldo wesel bayar, auditor mempertimbangkan risiko bisnis, salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, risiko pengendalian, hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, serta hasil prosedur analitis. Auditor sering kali menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi pada tingkat yang rendah karena biasanya saldo akun dan transaksi yang mempengaruhi saldo akun wesel bayar dapat diaudit sepenuhnya.

Pada umumnya auditor juga menetapkan risiko inheren pada tingkat yang rendah karena nilai akun yang benar biasanya mudah ditentukan. Untuk memahami dengan baik prosedur audit atas banyak akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, akun representative yang merupakan bagian signifikan dari siklus bagi bisnis yang tipikal

WESEL BAYAR

Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai jaminan untuk mencakup berbagai aktiva, seperti sekuritas , piutang usaha, persediaan dan aktiva tretap. Tujuan dari audit wesel bayar adalah untuk menentukan apakah :

(16)

 Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi secara layak

serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.

 Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual telah dinyatakan secara layak seperti yang didefenisikan oleh tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.

Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar :

 Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas penerbitan wesel baru harus diberikan kepada dewan direksi atau personil manajemen tingkat tinggi.

 Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga. Pembayaran bunga dan pokok secara periodic harus menjadi subjek pengendalian dalam siklus akuisisi dan pembayaran.

 Dokumen dan catatan yang memadai. Mencakup catatan pembantu dan pengendalian terhadap wesel kosong serta wesel yang telah dibayar oleh orang yang berwenang.

 Verifikasi independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang terinci harus direkonsiliasi

dengan buku besar umum dan dibandingkan dengan catatn pemegang wesel oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab menyimpan catatan yang terinci.

Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena pengujian atas rincian saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali dapat dieleminasi apabila hasilnya menguntungkan.

Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam wesel bayar adalah :

 Wesel bayar yang ada telah dicantumkan ( kelengkapan ).

 Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akrual ( keakuratan ).

EKUITAS PEMILIK

Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup.

 Perusahaan tertutup

(17)

 Perusahaan terbuka

Ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan individu yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan terbuka, yang mencakup : modal dan saham biasa, agio saham, laba ditahan dan dividen yang terkait. Menyajikan suatu tinjauan mengenai akun ekuitas pemilik khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap akun itu adalah untuk menentukan apakah :

 Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai

 Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar , seperti didefenisikan oleh enam tujuan audit

yang berkaitan dengan transaksi

 Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefenisikan oleh delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara layak, seperti didefenisikan oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.

Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas pemilik yang penting. Beberapa dari pengendalian tersebut dalam bagian berikut :

Otorisasi Transaksi yang Tepat, karena setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya bersufat material, banyak dari transaksi tersebut harus disetujui oleh dewan direksi. Jenis transaksi ekuitas pemilik berikut biasanya memerlukan otorisasi khusus :

 Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang akan diterbitkan ( seperti saham preferen atau saham biasa ), jumlah saham yang akan diterbitlkan, nilai pari saham, kondisi privilege bagi setiap saham selain saham biasa, dan tanggal penerbitan.

 Pembelian kembali modal saham ; pembelian kembali saham biasa atau saham preferen, penetapan waktu pembelian kembali, dan jumlah yang akan dibayar atau saham semuanya harus disetujui oleh dewan direksi.

 Pengumuman dividen ; dewan direksi harus mengotorisasi bentuk dividen ( seperti tunai atau saham ), jumlah dividen per saham, dan catatan serta tanggal pembayaran dividen.

Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat, jika suatu perusahaan menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai transaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :

(18)

 Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang saham yang memiliki saham pada tanggal

pencatatan dividen

 Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi

File Induk Modal Saham Pemegang Saham adalah catatan saham yang beredar pada suatu waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan catatan sertifikat modal saham dan saldo saham biasa dalam buku besar umum. File tersebut juga digunakan sebagai dasar bagi pembayaran dividen.

Panitera Independen dan Agen Transfer Saham, setiap perusahaan yang sahamnya terdafrtar di bursa saham diwajibkan memiliki panitera independen sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan dan otorisasi dewan direksi.

AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR

Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham dan agio saham : 1. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat. Auditor dapat mengkonfirmasikan apakah setiap

transaksi modal saham memang terjadi serta keakuratan transaksi yang ada dengan mereka dan kemudian menentukan apakah semua transaksi telah dicatat.

2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat. Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham secara tunai dengan mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri jumlah transaksi modal saham yang tercatat ke penerimaan kas.

3. Modal saham dicatat secara akurat. Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh informasi ini.

4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak. Sumber informasi yang paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan analisis auditor mengenai transaksi modal saham. Keenam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, tujuan yang paling penting, termasuk yang berkenaan dengan utang dividen yaitu :

(19)

b. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan) c. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)

d. Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian) e. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)

Referensi

Dokumen terkait

Rasyid Ridha bahkan menegaskan bahwa Majusi, Sabian, Hindu (Brahmanisme), Budha, Konghucu, Shinto dan agama-agama lain dapat dikategorikan sebagai ahli kitab. Namun kiranya

Bahan berubah fasa dapat menurunkan beban pendinginan pada ruangan dengan cara menyimpan kalor dari luar sehingga temperatur ruangan relatif lebih rendah dari bangunan yang

Kepada orang-orang yang mengelilinginya ia menyatakan, “Siapa pun yang terpilih sebagai khalifah, kuperintahkan untuk menghormati sebaik-baiknya hak-hak istimewa

KEGIATAN INTI Diskusi Materi KK F Profesional (Tekanan pada Zat Cair, Sistem Reproduksi pada Manusia dan Kesehatannya, Bahan Tambahan Pangan (BTP), Dampak Ledakan Penduduk

Penambahan materi oleh guru tentang adanya hari akhir, dalil-dalil yang menunjukkan kepastian akan terjadinya, alam-alam ghaib yang berkaitan dengan hari akhir serta sifat-sifat

Dari Hasil Belajar Strategi Kognitif dan Keterampilan Intelektual Siswa Kelas X. MAN 2 Tulungagung Tahun Ajaran

Tanggal Efektif Februari 2013 Disahkan Oleh Ketua Umum Lises Unpad.. (

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang diberikan kepada responden sebanyak 65 orang pegawai pada Kantor