Hubungan Antar Manusia Dalam Proses Komunikasi
( Disusun oleh Yusinta Muawanah, 1606916882 )PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial, itu berarti bahwa dalam hidup manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri. Manusia perlu bekerjasama dengan orang lain untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Hubungan kerjasama tersebut tentunya tidak mungkin dapat terjadi begitu saja tanpa adanya proses komunikasi yang baik antar manusia itu sendiri.
ISI
Menurut Wilbur Schramm komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Namun, pada dasarnya setiap manusia memiliki pola pemahaman yang berbeda- beda dalam mencerna informasi. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan timbulnya perbedaan tesebut, diantaranya adalah faktor umur, pendidikan, lingkungan, dan masih banyak lagi faktor lainnya.
Agar komunikasi dua arah dapat terjadi maka si komunikator perlu mengenal karakter dari si komunikan terlebih dahulu, baru setelah itu menentukaan gaya komunikasi yang seperti apa yang tepat untuk diterapkan. Salah satu bagian dari etika komunikasi ialah mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih. Tiga kata tersebut memang terlihat biasa saja, namun sebenarnya memiliki makna yang luar biasa. Suryo Danisworo dan Hendri Tanjung menulis dalam bukunya yang berjudul Feel at Home
Dalam menjalani kehidupannya sehari- hari, manusia tentu sering meminta bantuan kepada orang lain. Etika komunikasi yang diperlukan dalam hal ini, salah satunya adalah mengucapkan kata “tolong” saat ingin meminta bantuan dari orang lain, tidak peduli apapun status sosialnya. Dengan mengucap kata “tolong” akan membuat orang yang dimintai tolong merasa lebih dihargai dan tentunya ia akan dengan senang hati menolong. Berbeda halnya dengan ketika seseorang meminta bantuan orang lain tanpa mengucap “tolong” terlebih dahulu, orang tersebut akan berfikir bahwa kita “menyuruhnya” bukan “meminta tolong”, sehingga ia akan menolong kita dengan setengah hati. Jangan lupa juga untuk mengucapkan terimakasih kepada orang- orang yang telah membantu kita. Ketiga kata tersebut sering dilupakan oleh manusia, padahal ketiganya meiliki nilai- nilai keutamaan yang tentunya akan sangat baik jika diterapkan dalam kehidupan sehari- hari, sehingga antar manusia tercipta hubungan komunikasi yang harmonis.
KESIMPULAN
Setiap manusia tentu memiliki gaya komunikasi yang berbeda antara satu dengan yang lain, namun bagaimanapun jangan sampai kita melupakan etika dalam berkomunikasi. Hubungan komunikasi yang baik antar manusia diawali oleh etika baik manusia itu sendiri dan dibangun atas dasar saling memahami satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA
Putri TH, Fanani A. Komunikasi kesehatan. Yogyakarta: Merkid press, 2013.
Danisworo S, Tanjung H. Feel at home. [diakses pada 7 September 2016] Tersedia di https://books.google.co.id/books?