• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN HORMON GIBERELIN DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN HORMON GIBERELIN DAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN HORMON GIBERELIN DAN PUPUK KANDANG DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS POLONG TANAMAN KEDELAI EDAMAME (Glycine max (L)

Merril)

Dian Riana, Rico Pradana, Rusmana Dani, Shona Ilma K, Wulansari R Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas PGRI Semarang

e-mail: dianriana39@gmail.com, wulansari.ruayati@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Hormon Giberelin dan Pupuk Kandang terhadap kualitas polong kedelai edamame dengan dosis yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di kampus 3 Universitas PGRI Semarang, pada bulan Maret-Juni 2017. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan sehingga ada 9 unit percobaan dengan dosis PKK (0, 50, 75 gr) dan hormon Giberelin (0 ml, 0,5 ml, dan 0,10 ml) dengan pemberian pada masa vegetatif atau 14 HST. Hasil penelitian dan kesimpulan dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa pemberian hormon Giberelin dengan dosis 0,10 ml dan Pupuk Kandang Kambing (PKK) sebanyak 75 gr dapat menghasilkan kualitas polong pada tanaman kedelai Edamame yang optimal serta pemberian hormon Giberelin pada masa vegetatif juga memberi pengaruh pada hasil kualitas polong pada tanaman kedelai Edamame.

Kata Kunci : Edamame, Giberelin, Pupuk Kandang Kambing (PKK) PENDAHULUAN

(2)

produktivitas kedelai. Penyemprotan giberelin pada tanaman menyebabkan sel-sel pada tanaman bertambah jumlah dan besarnya sehingga menyebabkan perpanjangan ruas tanaman. Selain itu, menurut Salisbury dan Ross (1995) giberelin dapat menggantikan panjang hari yang dibutuhkan kedelai untuk proses pembungaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Hormon Giberelin dan Pupuk Kandang terhadap kualitas polong kedelai edamame dengan dosis yang berbeda.

MATERIAL DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Universitas PGRI Semarang, Bendan Dhuwur Semarang. Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 24 Maret 2017 s/d 05 Juni 2017

Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah Tanaman Kedelai Edamame (Glycine max (L) Merril)

Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sekop, polybag ukuran 30 cm x 30 cm, gembor, timbangan digital, penggaris, pH meter, label. Bahan yang digunakan yaitu tanah, sekam bakar, benih edamame, pupuk kandang kambing, dan hormon giberelin.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan yaitu : P0 : Dosis Hormon Gibereline 0 ml dan pupuk kandang 0 gr; P1 : Dosis Hormon Gibereline 0,5ml dan pupuk kandang 50 gr; P2 : Dosis Hormon Gibereline 0,10ml dan pupuk kandang 75 gr. Dilakukan sebanyak 3 ulangan, sehingga terdapat 9 polybag. Masing-masing polybag di semai biji sebanyak 2 biji per polybag. Melakukan penyulaman yang dilakukan 7 hari setelah tanam (HST) jika diperlukan bagi tanaman. Pengairan dilakukan dengan penggenangan sampai air dalam kapasitas lapang, pengairan dilakukan setiap hari serta memperhatikan kondisi pertanamanya. Pengaplikasian pupuk kandang majemuk dilakukan pada 7, 21, 35 HST dan pemberian hormon giberelin saat masa vegetatif yaitu pada 14 HST. Pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun, pengamatan pada bobot basah, jumlah polong, dan bobot akar dilakukan pada saat panen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Tinggi Tanaman (cm) Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)

Perlakuan Ulangan PerlakuanRataan

1 2 3

p0 36 26 37 33

p1 34 32 33 33

p2 30 42 29.5 33.83333

(3)

P0 : Dosis Hormon Gibereline 0 ml dan pupuk kandang 0 gr.

P1 : Dosis Hormon Gibereline 0,5ml dan pupuk kandang 50 gr.

P2 : Dosis Hormon Gibereline 0,10ml dan pupuk kandang 75 gr.

Grafik 1. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)

P0 P1 P2 dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan perlakuan pemberian hormon Giberelin 0,05 ml dan PKK 50 gr dengan rata-rata sama yaitu 33 pada 73 HST. Hal ini disebabkan oleh perbedaan nutrisi maupun PH tanah sehingga mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman. Pupuk kandang kambing dengan dosis 75 gr diduga berpengaruh nyata terhadap rata – rata tinggi tanaman kedelai edamame pada umur 73 HST

Tabel 2. Jumlah daun Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)

Perlakuan Ulangan PerlakuanRataan

P0 : Dosis Hormon Gibereline 0 ml dan pupuk kandang 0 gr.

P1 : Dosis Hormon Gibereline 0,5ml dan pupuk kandang 50 gr.

P2 : Dosis Hormon Gibereline 0,10ml dan pupuk kandang 75 gr.

(4)

P0 P1 P2

Pada parameter jumlah daun menunjukkan pemberian hormon Giberelin 0,10 ml dan PKK 75 gr dengan jumlah daun menunjukkan jumlah terbanyak dengan rata-rata 31,3 helai daun dibandingkan dengan pemberian hormon Giberelin 0,05 ml dan PKK 50 gr menunjukkan jumlah rata-rata 24,3 helai daun dan pada perlakuan kontrol sebanyak 24 helai daun.

Tabel 3. Jumlah bobot akar (gr) Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)

Perlakuan Berat (gr)

p0 3

p1 4

p2 4

Keterangan :

P0 : Dosis Hormon Gibereline 0 ml dan pupuk kandang 0 gr.

P1 : Dosis Hormon Gibereline 0,5ml dan pupuk kandang 50 gr.

P2 : Dosis Hormon Gibereline 0,10ml dan pupuk kandang 75 gr.

Grafik 3. Rata-rata bobot akar Tanaman (gr) Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)

p0 p1 p2

(5)

3 gr. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam pemberian dosis hormon Giberelin dan PKK yang merupakan sumber nutrisi untuk pertumbuhan tanaman Edamame.

Tabel 4. Jumlah bobot basah polong Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)

Perlakuan Sample Tanaman

p0 22

p1 25

p2 26

Keterangan :

P0 : Dosis Hormon Gibereline 0 ml dan pupuk kandang 0 gr.

P1 : Dosis Hormon Gibereline 0,5ml dan pupuk kandang 50 gr.

P2 : Dosis Hormon Gibereline 0,10ml dan pupuk kandang 75 gr.

Grafik 4. Rata-rata bobot basah polong Tanaman (gr) Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)

p0 p1 p2

Bobot Basah Polong Tanaman Edamame (gr)

Sample

Pada parameter bobot basah polong menunjukkan hasil yang efektif yaitu pemberian hormon Giberelin 0,10 ml dan PKK 75 gr dengan jumlah terbanyak 26 gr dibandingkan dengan pemberian hormon Giberelin 0,05 ml dan PKK 50 gr menunjukkan jumlah 25 gr dan pada perlakuan kontrol menunjukkan jumlah 22 gr. Hal ini disebabkan oleh pemberian hormon Giberelin pada masa vegetatif.

Tabel 5. Jumlah polong Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)

perlakuan Rataan Perlakuan

P0 10.66667

P1 10.33333

P2 16.66667

Keterangan :

(6)

P1 : Dosis Hormon Gibereline 0,5ml dan pupuk kandang 50 gr.

P2 : Dosis Hormon Gibereline 0,10ml dan pupuk kandang 75 gr.

Grafik 5. Rata-rata jumlah polong Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)

P0 P1 P2 Giberelin 0,10 ml dan PKK 75 gr dengan jumlah terbanyak 16,67 gr dibandingkan dengan pemberian hormon Giberelin 0,05 ml dan PKK 50 gr menunjukkan jumlah 10.3 gr dan pada perlakuan kontrol menunjukkan jumlah 10,67 gr.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon Giberelin dengan dosis 0,10 ml dan Pupuk Kandang Kambing (PKK) sebanyak 75 gr dapat menghasilkan kualitas polong pada tanaman kedelai Edamame yang optimal serta pemberian hormon Giberelin pada masa vegetatif juga memberi pengaruh pada hasil kualitas polong pada tanaman kedelai Edamame.

DAFTAR PUSTAKA

Mayadewi, N. N. A. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung Manis. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian Unud, Denpasar.

Muharam. 2017. Efektivitas Penggunaan Pupuk Kandang dan Pupuk Organik Cair Dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L.) Varietas Anjasmoro di Tanah Salin. Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang.

Gambar

Tabel 1. Tinggi Tanaman (cm) Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)
Grafik 1. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)
Tabel 3. Jumlah bobot akar (gr) Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)
Grafik 4. Rata-rata bobot basah polong Tanaman (gr) Kedelai Edamame (Glycine Max (L) Merril)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan latar belakang tersebut, penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi kendala prioritas yang memiliki pengaruh besar terhadap implementasi green construction

Sugeng Winarno, MA., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang serta selaku pembimbing I saya yang selalu memberikan saran, masukan dan

 Edible coating dari gel Aloe vera pada buah tomat untuk aktivitas antioksidan kurang dapat memberikan pengaruh yang signifikan, sehingga perlu penelitian lebih

3 Berkordinasi dengan Kordinator dan sesama dosen pengampu, akan materi kuliah 4 Berdiskusi secara berkala tentang suatu subyek materi kuliah dengan sesama dosen 5

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Hasil rasio efisiensi belanja dapat dilihat bahwa untuk tahun anggaran 2009-2012 pada Pemerintah Kota "X", Pemerintah Kabupaten "Y", dan Pemerintah

5 Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa musibah adalah semua kejadian atau peristiwa yang menimpa manusia, baik yang bersifat ringan maupun yang berat

Tidak berpengaruhnya Net Profit Margin terhadap manajemen laba dikarenakan nilai laba bersih perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja yang baik, sehingga para