• Tidak ada hasil yang ditemukan

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Galuh Mustika Dewi

galuhmustikadew@student.unnes.ac.id

Nama / Judul Buku : Negara Hukum Dan Hak Asasi Manusia

Penulis/ Pengarang : DR. Bander Johan Nasution, SH., SM., M.Hum. Penerbit : CV. Mandar Maju

Tahun Terbit : 2014

Kota Terbit : Bandung

Bahasa Buku : Bahasa Indonesia Jumlah Halaman : 286

ISBN Buku : 978-979-538-382-6

PEMBAHASAN REVIEW

Pada Bab I yang berjudul Pendahuluan berisi sub bab, yaitu mengenai pengertian Negara hukum dan hubungan Negara hukum dengan Hak Asasi Manusia. Jadi, Negara hukum adalah negara yang menegakan supremasi hukum untuk menciptakan keadilan yang bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum dan di dalam pemerintah atau lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan tindakan apa pun harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Adapun Negara Hukum dibagi menjadi dua bagian, yaitu Negara hukum formil dan Negara hukum materiil. Dimana yang dimaksud Negara hukum formil merupakan negara yang membatasi ruang geraknya dan bersifatpasif terhadap rakyat dannegara tidak campur tangan secara besar dalam kegiatan warga negaranya, urusan warga negara di serahkan kepada warga tersebut, jadi negara itu di biarkan mengurus kepentingan ekonominya sendiri, maka dengan sendirinya perekonomian negara akan sehat. Sedangkan Negara Hukum materiil dapat disebut juga Negara hukum modern, dimana pemerintah diberi tugas membangun kesejahteraan umum di berbagai lapangan kehidupan, maka dari itu pemerintah diberi kewenangan atau kemerdekaan untuk turut campur dalam urusan warga Negaranya. Hubungan Negara hukum dengan hak asasi manusia dapat dilihat dari perlindungan yang menjamin hak-hak individu, konstitusi juga harusmenentukan cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin, badan kehakiman di Negara hukum harus bersifat bebas dan tidak memihak, maksudnya bebas disini adalah bebas untuk melakukan pemilihan umum, menyatakan pendapat, bebas berpendidikan dan bebas dalam berorganisasi.

(2)

Inti dari konsep socialist legality berbeda dengan konsep barat, karena dalam socialist legality hukum ditempatkan di bawah sosialisme. Hukum merupakan alat untuk mencapai sosialisme.Bab III yang berisikan materi tentang landasan teoritis Negara hukum.Yang dimaksud sebagai kedaulatan hukum yaitu kedaulatan yang berasal dari hukum yang berlaku disuatu Negara. Dengan itu, teori kedaulatan hukum menunjukan bahwa kekuasaan tertinggi bukan terletak di tangan raja dan bukan berada di tangan Negara, namun berada di tangan hukum, karena hukum merupakan pernyataan penilaian yang muncul atau bersumber pada kesadaran hukum manusia itu sendiri. Ada pula teori kedaulatan rakyat yang menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara berada di tangan rakyat, teori ini berusaha mengimbangi kekuasaan raja atau pemimpin agama.Dengan demikian maka teori kedaulatan rakyat menyatakan bahwa teori ini menjadi dasar dari Negara demokrasi.Kemudian menurut teori kedaulatan rakyat dan kedaulatan hukum yaitu kedaulatan rakyat merupakan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat dan rakyat memberikan kekuasaan kepada para wakil rakyat yang menduduki lembaga legeslatif maupun eksekutif untuk melaksanakan keinginan rakyat, melindungi hak rakyat serta memerintah sesuai dengan hati nurani.Kedaulatan rakyat bermakna bahwa segala penyelenggaraan Negara untuk kesejahteraan rakyat harus dipertanggungjawabkan lagi kepada rakyat.Adapun kedaulatan hukum yang dimaksud adalah kedaulatanyang berasal dari hukum yang berlaku di suatu Negara.Hukum tersebut bersumber dari kesadaran manusia.Hukum merupakan kekuasaaan yang drajatnya paling tinggi.Kekuasaan Negara harus berlandaskan hukum, dan hukum harus dipandang dari berbagai sumber kekuasaan.Hukum itu harus dijujung tinggi oleh setiap warga negaranya.Setiap warga Negara yang melnggar hukum harus dikenakan sanksi tanpa ada terkecuali.

Pada Bab IV berisikan materi tentang Indonesia Negara Hukum, yang meliputi konsep Negara hukum Indonesia, konsep cita hukum Indonesia, dan konsep politik hukum Indonesia. Konsep Negara hukum Indonesia adalah rechtsstaat yang mengutamakan prinsip wtmatigheid yang kemudian menjadi rechtmatigheid, dengan unsure unsure adanya perlindungan terhadap hak asasi manusia, adanya pemisahan dan pembagiaan kekuasaan Negara yang menjamin perlindungan ham, pemerintahan berdasarkan aturan, dan adanya peradilan administrasi. Dengan unsure-unsur tersebut maka dapat dikaitakan dengan konsep perlindungan hukum sebab konsep rechtsstaat tersebut tidak lepas dari gagasan untuk member pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.Cita hukum bangsa Indonesia berakar dalam pancasila, dimana pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Dengan dirumuskannya dan dipahaminya cita hukum akan memudahkan penjabarannya kedalam berbagai perangkat aturan kewenangan dan aturan perilaku yang memudahkan terjaganya konsistensi dalam penyelenggaraan hukum. Kemudian ada dua sisi yang terkandung dalam politik hukum, yaitu sebagai arahan pembuatan hukum sekaligus alat untuk menilai dan mengkritisi sebuah hukum. Politik hukum adalah Legal Policy yang akan dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah. Sistem hukum nasional mencangkup tujuan Negara atau masyarakat Indonesia, sistem hukum nasional yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu, perencanaan dalam perumusan kebijakan hukum dan isi hukum beserta faktor yang mempengaruhinya.

(3)

formanya adalah sudut pandang normatif yuridis dengan maksud menemukan prinsip dasar yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah yang timbul di bidang penggunaan nilai keadilan dimaksud. Namun penekanan pertimbangan atau proporsi pada teori keadilan Aristoteles, dapat dilihat dari apa yang dilakukannya bahwa kesamaan hak itu haruslah sama diantara orang-orang yang sama. Maksudnya pada satu sisi memang benar bila dikatakan bahwa keadilan berarti juga kesamaan hak, namun pada sisi lain harus dipahami pula bahwa keadilan juga berarti ketidaksamaan hak. Jadi teori keadilan Aristoteles berdasar pada prinsip persamaan. Kemudian dalam konsep keadilan pada jaman modern diwarnai dengan berkembangnya pemikiran-pemikiran tentang kebebasan, antara lain munculnya aliran liberalisme yaitu suatu aliran yang tumbuh di dunia barat pada awal abad ke-XVII Masehi. Aliran ini mendasarkan diri pada nilai-nilai dalam ajaran etika dari mazhab Stoa khususnya individualisme, sanksi moral dan penggunaan akal. Sedangkan dalam bab VI berisikan materi tentang keadilan menurut pandangan bangsa Indonesia yang meliputi konsep keadilan menurut pancasila, konsep keadilan dalam pembentukan hukum nasional, dan konsep keadilan sebagai ide hukum nasional. Keadilan menurut sudut pandang Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas dicantumkan dalam pancasila ke-2 dan ke-5, serta UUD 1945. Dimana keadilan merupakan penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak dengan tidak melanggar hukum. Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia, hak tidak dapat di pisahkan dari kewajiban.Sedangkan Bab VII berisikan materi tentang Hak Asasi Manusia yang meliputi peristilahan hak asasi manusia, sejarah perjuangan hak asasi manusia, perjuangan hak asasi manusia di Negara-negara berkembang. Istilah HAM sama dengan natural rights, human rights, dan fundamental right, perbedaanya adalah natural right merupakan hak kodrat atau hak alamian manusia sedangkan fundamental rights adalah hak dasar yang peraturannya diatur dalam hukum positif, hak asasi manusia adalah anugerah yang diberikan Tuhan pada diri manusia yang bersifat kodrati dan berkaitan dengan harkat dan martabat manusia. Perjuangan Ham dimulai sejak adanya manusia.Dimana perjuangan HAM diberikasn kebebasan untuk beragama, kebebasan berbicara atau menyatakan pendapat dan bebas dari rasa takut.

(4)

positif tergantung dari kehendak kemauan manusia. Dengan kata lain adanya perintah dan adanya keinginan untuk mengikuti perintah itu, serta adanya sanksi dari masyarakat bila hukum itu tidak ditaati. Ketika masyarakat sudah hidup bernegara, institusi negara menjadi pemegang otoritas tertinggi dalam pembentukan dan penegakkan aturan hukum melalui sanksi yang mempunyai daya paksa.Dengan demikian hukum positif dapat dirumuskan sebagai hukum yang berlaku pada suatu tempat dan waktu tertentu dimana pembentukan dan pemberlakuannya sangat tergantung dengan kehendak penguasa atau negara.Pada zaman modern hukum alam kurang dianut orang. Kalupun ada, mereka lebih suka tidak mengatakan sebagai hukum alam,Usaha untuk mengkonversi hak-hak kodrat menjadi hukum positif baru dimulai pada abad ke XX. Adanya usaha untuk mengkonversi hak kodrat ke hukum positif, berarti teori hukum alam voluntaris yang bertolak pada kemauan kehendak, beraalih pada pandangan hukum alam teknologis yang menekankan pada segi-segi implementasi hak melalui pengkaedahan terhadap hak tersebut, Pandangan penganut hukum alam teknologis ini didasarkan pada pendirian bahwa pembentukan hukum itu adalah suatu keterampilan, dan bagi mereka hukum yang baik adalah hukum yang timbul menurut aturan kesenian.

Isi dalam bab X yaitu mengenai rasionalisasi Hak Asasi Manusia dari Hukum Alam ke Hukum Positif yang meliputi konsep hak kodrat menurut pandangan penganut hukum alam dan rasionalisasi hak kodrat kedalam hukum positif. Dalam perspektif pengaturan hak asasi manusia melalui perundang-undangan, pemahaman terhadap aliran hukum alam teknologis ini pendekatannya dapat dilakukan dari sudut teori interaksi hukum yang dikembangkan oleh Lon. L. Fuller. Pandangan teori ini bertitik tolak dari interaksi dan komunikasi manusia. Tahap-tahap perkembangan hak asasi manusia dari hukum alam ke hukum positif merujuk pada tataran-tataran pertimbangan moral dan politik.Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia bukan sekedar kewahjiban moral tetapi juga merupakan kewajiban hukum. Maksudnya penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia dapat dilihat dari pengaplikasian hak asasi tersebut. Kemudian dalam bab XI berisi tentang pernyataan umum tentang Hak Asasi Manusia yang meliputi makna pernyataan umum HAk Asasi Manusia dan sifat Universal pernyataan umum Hak Asasi Manusia. Pernyataan Umum tentang hak-hak Asasi Manusia sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua bangsa dan semua negara, dengan tujuan agar setiap orang dan setiap badan dalam masyarakat dengan senantiasa mengingat Pernyataan ini, akan berusaha dengan jalan mengajar dan mendidik untuk menggalakkan penghargaan terhadap hak-hak dan kebebasan-kebebasan tersebut, dan dengan jalan tindakan-tindakan progresif yang bersifat nasional maupun internasional, menjamin pengakuan dan penghormatannya secara universal dan efektif, baik oleh bangsa-bangsa dari Negara-Negara Anggota sendiri maupun oleh bangsa-bangsa dari daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan hukum mereka.

(5)

warganegara dapat hidup sesuai kemanusiaannya. Hak asasi tidak sebatas pada kebebasan berpendapat ataupun berorganisasi, tetapi juga menyangkut pemenuhan hak atas keyakinan, hak atas pangan, pekerjaan, pendidikan, kesehatan, rasa aman, penghidupan yang layak, dan lainnya, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia Tahun1948. Hak asasi merupakan hak yang bersifat dasar dan pokok.Semuanya itu tidak hanya merupakan tugas pemerintah, tetapi juga seluruh rakyat untuk memastikan, hak tersebut dapat dipenuhi secara konsisten dan berkesinambungan. Pada bab ke XIII ini mencangkup materi tentang Hak Asasi Manusia dalam Hukum Nasional : pengaturan hak asasi manusia dalam UUD 1945 dan pengaturan Hak Asasi Manusia dalam perpu. Pengaturan hak asasi manusia dalam UUD 1945 ada dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, yaitu Pembukaan UUD 1945 alinea I dan IV, kemudian ada dalam batang tubuh UUD 1945 yang secara garis besar ada dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 yang kemudian dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian seperti hak dalam bidang politik, dalam bidang ekonomi, dalam bidang social budaya dan dalam bidang hankam.

Kemudian dalam bab terakhir yaitu bab XIV berisi tentang penegakan hukum hak asasi manusia di Indonesia : perlindungan dan penegakan terhadap hak asasi manusia dan pengadilan hak asasi manusia. Seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Dalam rangka memberikan jaminan perlindungan terhadap hak asasi manusia, di samping dibentuk aturan-aturan hukum juga dibentuk kelembagaan yang menangani masalah penegakan hak asasi manusia.Adapun lembaga-lembaga penegakan HAM di Indonesia yaitu, komnas HAM, pengadilan HAM, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).Tujuan Pembentukan Komnas HAM yaitu mengembangkan kondisi yang mendukung bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, piagam PBB, serta Deklarasi Universal HAM dan meningkatkan kualitasa peerlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuanya dalam berbagai bidang kehidupan.

(6)

demokrasi, konsep perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Sehingga pemahaman terhadap negara hukum dan hak asasi manusia dapat dipahami secara utuh, dalam arti pemahamannya bukan hanya pada tataran konsep negara hukum secara legal formal, tapi juga pemahaman pada tataran teoritis dan filosofis. Begitu juga dengan pemahaman terhadap hak asasi manusia bukan hanya pemahaman secara konseptual tapi juga pemahaman dalam bentuk penghormatan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia yang diimplementasikan melalui penegakan hukum hak asasi manusia tersebut.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Persentase kadar glukosa pada Tabel 1 ternyata menunjukkan bahwa dosis ekstrak daun kelor 30% memiliki ke- mampuan untuk menurunkan kadar glukosa yang paling

Untuk melihat korelasi sangat kuat, dapat dilihat dari hasil uji korelasi Product Moment dari Pearson yaitu;(r:0770p: 0.000) yang menunjukkan bahwa korelasi positif

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Islam kelas VII. Maka dari itu. peneliti menyusun pertanyaan penelitian sebagai

Sebuah mobil bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya dalam selang waktu 2 jam dengan grafik kecepatan-waktu seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.. Percepatan

While the obvious threat of coastal flooding to the island economy is the inundation of commercial buildings, the loss of coastal public access points is another detrimental

Dilihat dari masing-masing kecamatan, terdapat perbedaan besaran kontribusi pada setiap sektor penyusun PDRB yang bergantung pada kondisi alam masing-masing

Rasa kompeten, etos kerja dan semangat belajar inovatif, akan mempengaruhi kualitas pengembangan kerja sama kelompok secara positif; dan pengaruhnya akan

Apabila sekolah memiliki jumlah penerimaan dari peserta didik yang terutang dalam rapat RAPBS lebih besar dari dana bantuan operasional sekolah, maka sekolah dapat memungut