STUDI KELAYAKAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
PERKENALAN
Pendidikan :
Strata 1 Universitas Padjadjaran Fakultas Peternakan. Strata 2 Universitas Pamulang Magister Manajemen. Strata 1 Universitas Terbuka (On Going).
Strata 2 Institut Pertanian Bogor (On Going).
Pengalaman Mengajar :
2014 – sekarang.
E-mail : rifkhan.han@yahoo.com
PERKULIAHAN
ANGKA
NILAI
ANGKA
MUTU
80 – 100
A
4
70 – 79
B
3
60 – 69
C
2
50 – 59
D
1
Kehadiran 80% dari 7/16 pertemuan
Bobot Nilai
10%
Tugas & Presentasi
Bobot Nilai
20%
UTS
Bobot Nilai
30%
UAS
Bobot Nilai
40%
PERKULIAHAN
Pertemuan (1&2) I
Perkenalan, Materi
Pertemuan (3&4) II
Materi
Pertemuan (5&6) III
Online
Pertemuan (7&8) IV
UTS & Diskusi Kelompok
Pertemuan (9&10) V
Diskusi Kelompok
Pertemuan (11&12) VI
Diskusi Kelompok
PERKULIAHAN
Pertemuan I Perkenalan
Pertemuan II Bab 1, 2, dan 3
Pertemuan III Bab 4, 5, dan 6
Pertemuan IV Bab 7, 8, dan 9
Pertemuan V Bab 10, 11, dan 12
Pertemuan VI Bab 13, dan 14
Pertemuan VII Diskusi Kelompok
UTS
Pertemuan VIII Diskusi Kelompok
Pertemuan IX Diskusi Kelompok
Pertemuan X Diskusi Kelompok
Pertemuan XI Diskusi Kelompok
Pertemuan XII Diskusi Kelompok
Pertemuan XIII Diskusi Kelompok
Pertemuan XIV Diskusi Kelompok
PERKULIAHAN
Bab I Konsep Dasar Wawasan Studi Kelayakan
Bisnis
Bab II Aspek Pasar
Bab III Aspek Pemasaran
Bab IV Aspek Teknis dan Teknologi Bab V Aspek Manajemen
Bab VI Aspek Sumber Daya Manusia Bab VII Aspek Finansial
Bab VIII Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik Bab IX Aspek Lingkungan Industri
Bab X Aspek Yuridis
1.
Husein Umar,
Studi Kelayakan Bisnis, Edisi
ke-3, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
2.
Fuad Husnan dan Sumarsono Muhammad,
Studi Kelayakan Proyek, UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.
3.
Suswanto Sutojo ” Studi Kelayakan Bisnis ”
Jakarta PT Pustaka Binawan Presindo 1999.
4.
Behrwansdan PM Hawrank“ manual For The
Preparation of Indonesia Feasibility Student “
Viena United Nation 2011
5.
Jumingan,
Studi Kelayakan Bisnis, Bumi
Aksara, Jakarta.
REFERENSI BUKU
TATA TERTIB
TATAP MUKA
1. Mahasiswa wajib memakai pakaian berkerah, tidak diperkenankan memakai kaos tanpa kerah.
2. Mahasiswa wajib memakai sepatu.
3. Batas toleransi waktu keterlambatan untuk mengikuti perkuliahan adalah 15 menit.
4. Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir dan tidak diperbolehkan menandatangani atas nama mahasiswa lainnya.
5. Kehadiran minimum 80% dari 7/16 pertemuan atau sebanyak 1/3 pertemuan.
6. Mahasiswa yang tidak hadir dikarenakan sakit dan ijin maka tetap dianggap tidak hadir.
7. Mahasiswa wajib hadir mengikuti UTS dan UAS, serta tidak diperkenankan tidak hadir pada saat UTS dan UAS.
8. Mahasiwa tidak diperbolehkan merokok, mengobrol, dan atau mengenakan alat komunikasi secara aktif.
9. Mahasiswa wajib melaksanakan tugas-tugas perkuliahan.
TATA TERTIB
ONLINE
1. Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan online.
2. Mahasiswa wajib login untuk mengikuti perkuliahan online.
3. Perkuliahan online dilaksanakan selama 5 hari (senin s/d jum’at) mulai Pukul 00.00 s/d 23.55 WIB.
4. Mahasiswa yang telah login, mengerjakan tugas yang diberikan, dan ikut aktif dalam setiap diskusi didalam materi perkuliahan online dianggap telah mengikuti perkuliahan.
5. Kehadiran perkuliahan online diwajibkan 100%.
6. Mahasiswa yang tidak hadir dalam perkuliahan online yaitu mahasiswa yang tidak login, tidak mengerjakan tugas yang diberikan, dan tidak ikut aktif dalam setiap diskusi selama pelaksanaan perkuliahan online yang ada pada point 3 s/d 5. 7. Selama perkuliahan online mahasiswa diwajibkan untuk
INTRODUCTION
INTRODUCTION
INTRODUCTION
STUDI KELAYAKAN BISNIS
POTRET PENGANGGURAN
INDONESIA
AGUSTUS 2005 – AGUSTUS 2016
INTRODUCTION
STUDI KELAYAKAN BISNIS
POTRET KEMISKINAN
INDONESIA
2005 - MARET 2016
Sumber: BPS, CEIC (2016)
INTRODUCTION
STUDI KELAYAKAN BISNIS
SHARE ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH TEHADAP PDB
DI BEBERAPA NEGARA ASEAN 2010 – 2015 (%)
Potret daya saing indonesia
Sumber: World Economic Forum; World Bank; United Nations Development Program
VALUE GDP (PPP) SHARE AS
(%) WORLD TOTAL RANK CATEGORIES RANK VALUE RANK VALUE CATEGORIES RANK
Australia 5,2 1 21 High Income 15 3,79 19 0,944 Very High HDI 2
Brunei Darussalam n.a n.a n.a High Income 72 2,87 70 0,856 Very High HDI 31
Canada 5,27 1,44 15 High Income 22 3,93 14 0,913 Very High HDI 9
Chile 4,6 0,37 33 High Income 57 3,25 46 0,832 Very High HDI 42
China 5 17,08 28 Upper Middle Income 78 3,66 27 0,727 High HDI 90
Hong Kong, China
(SAR) 5,5 0,36 9 High Income 4 4,07 9 0,91 Very High HDI 12
Indonesia 4,5 2,5 41 Lower Middle Income 91 2,98 63 0,684 Medium HDI 110
Japan 5,5 4,25 8 High Income 34 3,97 12 0,891 Very High HDI 20
South Korea 5,0 1,63 26 High Income 5 3,72 24 0,898 Very High HDI 17 Malaysia 5,2 0,72 25 Upper Middle Income 23 3,43 32 0,779 High HDI 62 Mexico 4,4 1,96 51 Upper Middle Income 47 3,11 54 0,756 High HDI 74 New Zealand 5,3 0,15 13 High Income 1 3,39 37 0,913 Very High HDI 9 Papua New Guinea n.a n.a n.a Lower Middle Income 119 2,51 105 0,505 Low HDI 158
Peru 4,2 0,34 67 Upper Middle Income 54 2,89 69 0,734 High HDI 84
Philippines 4,4 0,65 57 Lower Middle Income 99 2,86 71 0,668 Medium HDI 115 Russian Federation 4,5 3,27 43 High Income 40 2,57 99 0,798 High HDI 50
Singapore 5,7 0,42 2 High Income 2 4,14 5 0,912 Very High HDI 11
Thailand 4,6 0,98 34 Upper Middle Income 46 3,26 45 0,726 High HDI 93 United States 5,7 15,81 3 High Income 8 3,99 10 0,915 Very High HDI 8 Vietnam 4,3 0,49 60 Lower Middle Income 82 2,98 64 0,666 Medium HDI 116
ECONOMIES (Alphabetical
Order)
HUMAN DEVELOPMENT INDEX 2015 REPORT
from 138 economies from 190 economies from 160 economies from 187 economies GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX
2016 - 2017
EASE OF DOING BUSINESS 2017 REPORT
PERKEMBANGAN DATA UMKM DAN USAHA BESAR, 2012 - 2013
Indikator Satuan
2012 2013 2012 - 2013
Jumlah Pang
0 57.900.787 1.361.227 2,41
A. UMKM Unit 56.534.59
2 99,99 57.895.721 99,99 1.361.129 2,41
- Usaha Mikro Unit 55.856.176 98,79 57.189.393 98,77 1.333.217 2,39 DASAR HARGA BERLAKU (A + B)
,1 59,08 5.440.007,9 60,34 570.439,8 11,71
- Usaha Mikro IDR Miliar
2.951.120,
6 35,81 3.326.564,8 36,90 375.442,2 12,72
- Usaha Kecil IDR
13,72 116.732,5 10,4 2
B. USAHA
BESAR IDR Milia
r
3.372.296
,1 40,92 3.574.943,3 39,66 202.647,2 6,01
EXPERT RATINGS OF THE ENTREPRENEURIAL ECO SYSTEM DI BEBERAPA NEGARA ASEAN
TAHUN 2015
Value (%)Rank/62 Value (%)Rank/62 Value (%)Rank/62 Value (%)Rank/62 Value (%)Rank/62
Entrepreneurial fnance 4.92 13 5.77 1 5.09 12 4.17 30 3.45 50
Government policies : support and relevance 5.11 11 5.18 10 3.85 37 4.04 32 4.33 25 Government policies : taxes and bureaucracy 4.37 22 5.18 7 2.87 52 4.02 28 4.61 15 Government entrepreneurship programs 5.00 15 6.00 5 4.00 49 4.00 43 4.00 50 Entrepreneurship at school stage 4.44 5 4.09 11 4.99 2 3.57 21 2.47 47 Entrepreneurship at post school 5.88 4 5.15 13 6.30 1 4.34 34 4.17 47
R&D transfer 4.87 6 4.93 5 4.06 24 3.94 27 3.91 30
Commercial and legal infrastructure 4.76 36 5.63 12 5.20 20 4.81 35 4.66 42
Internal market dynamics 6.24 7 6.07 10 6.12 8 6.38 5 6.07 11
Internal market burdens or entry regulation 4.55 16 4.67 13 4.13 32 4.11 35 4.22 26
Physical infrastructure 5.23 62 7.17 9 5.47 52 6.41 35 6.87 17
Cultural and social norms 5.79 7 5.77 8 5.71 10 5.50 12 5.44 14
INDONESIA MALAYSIA PHILIPPINES THAILAND VIETNAM INDICATOR
Note : Value 1= highly insuficient; Value 9 = highly suficient
GLOBAL ENTREPRENEURSHIP
INDEX RANKING
2016
Sumber: The Global Entrepreneurship and Development Institute/GEDI (2016)
- Global Entrepreneurship Index mengukur keadaan “ekosistem
kewirausahaan” di 132 negara melalui 14 pilar.
- Semakin baik ekosistem kewirausahaan , semakin besar nilai
indeksnya.
No Countries Value Ranking
GLOBAL ENTREPRENEURSHIP
INDEX 2016: INDONESIA
Sumber: The Global Entrepreneurship and Development Institute/GEDI (2016)
Value Enterpreneurial Attitudes 28,78 1 Opportunity Perception 0,57
2 Start-up Skill 0,35
3 Risk Acceptance 0,12
4 Networking 0,31
5 Cultural Support 0,3
Entrepreneurial Abilities 22,78 1 Opportunity Stary-up 0,32 2 Technology Absorbtion 0,14
3 Human Capital 0,2
4 Competition 0,34
Entrepreneurial Aspirations 16,72 1 Product Innovation 0,39 2 Process Innovation 0,22
3 High Growth 0,06
4 Internationalization 0,55
5 Risk Capital 0,18
GEI 22,76
TOTAL EARLY STAGE
ENTREPRENEURIAL ACTIVITY (TEA) RATE BY AGES IN SEVERAL ASEAN COUNTRIES
(% OF ADULT POPULATION IN EACH AGE CATEGORY INVOLVED IN TEA), 2015
RANK/60 VALUE RANK/60 VALUE RANK/60 VALUE RANK/60 VALUE RANK/60 VALUE
INDONESIA 15 14.9 16 21.2 15 19.2 17 25.0 12 13.7 MALAYSIA 58 2.3 60 3.3 60 3.5 60 2.7 54 2.6 PHILIPPINES 35 8.6 18 18.6 13 21.1 9 21.1 8 17.9 THAILAND 31 9.0 20 18.0 20 16.7 25 11.5 20 9.3 VIETNAM 19 12.8 21 17.8 22 16.4 37 8.0 23 8.4
18-24 YEARS 25-34 YEARS 35-44 YEARS 45-54 YEARS 55-64 YEARS COUNTRY
Source : Global Entrepreneurship Monitor 2015/2016 Report
NOTE :
• The GEM survey is based on collecting primary data through an Adult Population Survey of at least 2,000 randomly selected adults (18–64 years of age) in each economy
Fakta Seputar
Kewirausahaan
•
Rata-rata usia pengusaha melakukan
permulaan bisnis di usia 26 tahun
•
Usia 20 hingga 34 tahun merupakan
usia optimal memulai usaha
•
Pengusaha laki-laki lebih dominan
dibanding perempuan
Fakta Seputar
Kewirausahaan
•
Di AS, 18% pengusaha tidak tamat SMA dan
hanya 28% yang merupakan sarjana
•
Hanya 1 dari 4 pengusaha yang
mengatakan bahwa uang/modal fnansial
menjadi sumber utama keberhasilan usaha
•
Sekitar 40% pengusaha merupakan anak
pertama di keluarganya
•
Sekitar 50% pengusaha di dunia justru
Fakta Seputar
Kewirausahaan
•
2/3 pengusaha menganggap bahwa
tempat terpenting memulai usaha
adalah rumah mereka
•
2/3 pengusaha memulai bisnis ketika
sudah atau baru menikah
•
71,5% pengusaha sukses berasal dari
keluarga berpendapatan menengah
•
Lebih dari 50% pengusaha sukses
Alasan Berwirausaha
•
Ada banyak alasan seorang
founder
merintis usahanya.
•
Pertama, karena alasan “kepepet” atau
terpaksa. Tidak ada pilihan selain harus
berusaha sendiri dalam memenuhi
kebutuhan hidup.
•
Kedua, alasan hobi atau mengisi waktu
luang.
Keberuntungan Bukan
Penyebab
•
Alasan pertama cenderung menyebabkan
perusahaan keluarga bisa berkembang
dan maju. Bagaimanapun juga, kunci
utama keberhasilan ialah adanya passion
(tekad) yang kuat.
•
Banyak orang percaya bahwa
keberuntungan menjadi penyebab
keberhasilan bisnis seseorang. Tetapi
sebenarnya, tidak akan ada
Memahami Peluang Bisnis
•
Dalam bisnis apapun, nilai terbesar
sesungguhnya ada di
knowledge dan
ideas
.
•
Tergantung pada kemampuan kita untuk
mentransformasi pengetahuan dan ide
yang kita miliki menjadi produk ataupun
jasa.
•
Untuk mentransformasikan keduanya,
KONSEP DASAR WAWASAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
BAB I
PENGANTAR
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Studi Kelayakan Bisnis
•
Analisis SWOT
•
Strength
- Kekuatan,
•
Weakness
- Kelemahan,
•
Oppurtunity
- Peluang,
PENGERTIAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil
suatu keputusan, apakah menerima atau menolak
dari suatu usaha yang direncanakan.
•
Merupakan kegiatan usaha yang direncanakan,
sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang
tersedia diberbagai aspek.
•
Suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu
rencana bisnis dibangun dan dioperasionalkan
HASIL
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Untuk merintis usaha baru
•
Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada
•
Untuk memilih jenis usaha atau investasi yang
PIHAK BERKEPENTINGAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
TUJUAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Menghindari resiko kerugian
•
Memudahkan perencanaan
•
Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
•
Memudahkan pengawasan
MANFAAT
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Keuntungan tersebut yaitu keuntungan yang
memberikan manfaat ekonomi (financial
benefit).
•
Keuntungan (manfaat) yang akan diperoleh dari
SKB berupa :
Manfaat ekonomi (financial benefit) seperti
pengusaha.
Manfaat sosial (social benefit) seperti
PROSES DAN TAHAP
ASPEK-ASPEK
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Aspek Pasar
•
Aspek Pemasaran
•
Aspek Teknik dan Teknologi
•
Aspek Manajemen
•
Aspek Sumber Daya Manusia
•
Aspek Keuangan/Finansial
•
Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik
•
Aspek Lingkungan Industri
•
Aspek Hukum/Yuridis
ASPEK-ASPEK
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Aspek Pasar dan Pemasaran
Permintaan pasar
Peluang pasar
Perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar
•
Aspek Teknis
Lokasi
Sumber bahan baku
Kapasitas produksi
ASPEK-ASPEK
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Aspek Manajemen
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
ASPEK-ASPEK
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Aspek Manajemen Sumberdaya Manusia
Perencanaan SDM
Analisis Pekerjaan
Rekrutmen dan Seleksi
Pelatihan dan Pengembangan
Penilaian Kinerja
Kompensasi
Karir
ASPEK-ASPEK
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Aspek Keuangan
Menganalisis kebutuhan dana dan aliran kas
Biaya modal
Metoda penilaian investasi
Payback Period
Internal Rate of Return
Net Present Value
ASPEK-ASPEK
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Aspek Lingkungan Industri
Ancaman masuk pendatang baru
Persaingan sesama perusahaan
Ancaman dari produk pengganti
Kekuatan tawar-menawar pembeli
Kekuatan tawar-menawar pemasok
ASPEK-ASPEK
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Aspek Yuridis
Bentuk badan usaha
Identitas pelaksana bisnis
Waktu pelaksanaan bisnis
Cara pelaksanaan bisnis
Peraturan dan perundangan
•
Aspek Lingkungan
Pentingnya AMDAL
Peraturan dan perundangan AMDAL
TAHAPAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
1. Tahap penemuan ide
2. Tahap penelitian
3. Tahap evaluasi
4. Tahap prioritas
TAHAPAN PENEMUAN IDE
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Bila menemukan ide lebih dari satu, maka
yang dipilih biasanya tergantung pada 3 faktor
yaitu :
1. Ide usaha cocok dengan kata hati
2. Mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang
bersifat teknis
TAHAPAN PENEMUAN IDE
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Identifikasi kesempatan berusaha, bisa
dilakukan dengan cara :
1. Mempelajari impor
2. Menyelidiki material lokal
3. Mempelajari keterampilan tenaga kerja
4. Melakukan studi industri
5. Menerapkan kemajuan teknologi
6. Mempelajari hubungan antar industri
7. Menilai rencana pembangunan
TAHAPAN EVALUASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Evaluasi terhadap usulan bisnis yang akan
TAHAPAN PRIORITAS
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Jika terdapat lebih dari satu usulan bisnis yang
dianggap layak, maka perlu dilakukan
TAHAPAN RENCANA
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Setelah rencana bisnis dipilih untuk
TAHAPAN PELAKSANAAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Setelah semua persiapan selesai, tahap
ASPEK PASAR
STUDI KELAYAKAN BISNIS
ASPEK PASAR
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Pasar adalah tempat bertemunya para penjual
dan pembeli untuk melakukan transaksi.
•
Pasar adalah tempat pertemuan antara
kekuatan permintaan dan penawaran.
•
Menurut Stanton, Pasar adalah kumpulan
BENTUK PASAR
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Bentuk pasar dilihat dari sisi produsen atau dari
banyaknya penjual :
Pasar persaingan sempurna Pasar persaingan monopolistik Pasar monopoli
Pasar oligopoli
•
Bentuk pasar dilihat dari sisi konsumen atau dari
pembeli :
Pasar Konsumen Pasar Industri
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa
yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai
kemampuan untuk membeli pada berbagai
tingkat harga.
•
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Harga barang itu sendiri
•
Harga barang lain yang memiliki hubungan
(barang substitusi atau komplementer)
•
Pendapatan
•
Selera
•
Jumlah penduduk
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Harga barang itu sendiri
•
Harga barang lain yang memiliki hubungan
(barang substitusi atau komplementer)
•
Teknologi
•
Biaya produksi
•
Tujuan perusahaan
MENGUKUR DAN MERAMALKAN PERMINTAAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Mengukur Permintaan Pasar Saat Ini
•
Ada tiga metode untuk mengestimasi
permintaan pasar sekarang:
1. Mengestimasi Total Permintaan Pasar
o Total permintaan pasar suatu produk adalah total volume
yang dibeli sekelompok konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu tertentu
2. Mengestimasi Wilayah permintaan Pasar
o Untuk memilih wilayah yang terbaik serta mengalokasikan
MENGUKUR DAN MERAMALKAN PERMINTAAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Market Build Up Method
Metode ini digunakan oleh perusahaan barang
industri untuk mengidentifikasi semua pembeli potensial dalam setiap pasar dan
mengestimasikan pembelian potensialnya B. Market Factor Index Method
Metode ini digunakan oleh perusahaan barang
konsumsi dengan mengidentifikasikan faktor-faktor pasar yang ada hubungannya dengan potensi pasar
3. Mengestimasi Penjualan Aktual dan Pangsa Pasar
o Untuk mengetahui penjualan yang sebenarnya dari indusri
bersangkutan yang terjadi dipasar, dengan
MENGUKUR DAN MERAMALKAN PERMINTAAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Meramal Permintaan Mendatang
A. Beberapa cara untuk meramalkan permintaan/
penjualan masa datang, di antaranya :
A. Survei niat pembeli
B. Pendapat para tenaga penjual (wiraniaga) C. Pendapat para ahli
ASPEK PEMASARAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
ASPEK PEMASARAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Menurut Stanton, Pemasaran adalah keseluruhan sistem
yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.
• Agar bisnis yang dijalankan dapat berhasil dengan baik,
maka perlu melakukan strategi bersaing yang tepat.
• Unsur strategi persaingan adalah menentukan segmentasi
pasar (segmentation), menetapkan pasar sasaran
SEGMENTASI PASAR
(MARKET SEGMENTATION) STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi
beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang
memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula.
• Variabel untuk melakukan segmentasi pasar, antara lain :
1. Segmentasi berdasarkan geografis, terdiri dari: bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan iklim.
2. Segmentasi berdasarkan demografis, terdiri dari: umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, dan agama.
3. Segmentasi berdasarkan psikografis, terdiri dari: kelas sosial, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian.
PASAR SASARAN
(MARKET TARGETING)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Pasar sasaran adalah mengevaluasi
keaktifan setiap segmen, kemudian memilih
salah satu dari segmen pasar atau lebih
untuk dilayani.
•
Menetapkan pasar sasaran dengan cara
PASAR SASARAN
(MARKET TARGETING)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Kegiatan Menetapkan Pasar Sasaran :
1. Evaluasi segmen pasar
a. Ukuran dan pertumbuhan segmen, misal : data penjualan, proyeksi laju pertumbuhan, margin, dll.
b. Struktural segmen, misal : profitabilitas produk, ancaman produk pengganti (substitusi), dll.
c. Sasaran dan sumberdaya, misal : sdm yang dimiliki, sumber daya perusahaan yang tersedia, dll.
2. Memilih segmen
a. Pemasaran serbasama, misal : melayani semua pasar dan tawaran pasar.
b. Pemasaran serbaaneka, misal : merancang tawaran untuk semua pendapatan, tujuan atau kepribadian, dll.
POSISI PASAR
(MARKET POSITIONING)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi
yang kompetitif untuk produk.
•
Posisi produk adalah bagaimana posisi suatu
produk yang didefinisikan oleh konsumen atas
dasar atribut-atributnya.
•
Tujuannya adalah untuk membangun dan
mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk
yang dihasilkan ke dalam benak konsumen.
•
Contoh : Mobil Mercedes diposisikan sebagai mobil
mewah, Mobil Kijang diposisikan sebagai mobil
POSISI PASAR
(MARKET POSITIONING)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari :
Atas dasar atribut (harga murah atau mahal)
Kesempatan penggunaan (sebagai minuman
energi atau kesehatan)
Menurut kelas pengguna (dewasa atau
anak-anak)
Langsung menghadapi pesaing (kami nomor
satu)
POSISI PASAR
(MARKET POSITIONING)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Memilih Dan Melaksanakan Strategi Penentuan
Pasar :
1. Identifikasi keunggulan kompetitif dengan perbedaaan, yaitu :
Diferensiasi produk Diferensiasi jasa
Diferensiasi personel Diferensiasi citra
2. Memilih keunggulan kompetitif yang tepat
Berapa banyak perbedaan dipromosikan Perbedaan mana yang dipromosikan
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Pengertian
Tindakan merancang serangkaian perbedaan
yang berarti untuk membedakan tawaran
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Differences Worth
Establishing
Ter jangka
u jangka Ter
u Unggul Unggul
Meng untun
gkan untung Meng
kan
an bedak Ter
an
Pent ing Pent
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Mengatasi ekspektasi pelanggan dengan proses
tiga-tahap :
1. Mendefinisikan model nilai pelanggan.
2. Membentuk hierarki nilai pelanggan.
Basic/Dasar
Ekspektasi/yang diharapkan
Desired/yang diinginkan
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Gambar:
Matriks
Keunggul
an
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Produk Pelayanan Personnel Saluran Citra
Form Kemudahan
pemesanan Kemampuan Cakupan Simbols Features Pengiriman Kesopanan Keahlian Media
Performance Pemasangan Dapat
dipercaya Kinerja Atmosfir Conformance Pelatihan
pelanggan Dapat diandalkan Peristiwa Durability Konsultasi
pelanggan Cepat tanggap
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Peralatan Untuk Melakukan Diferensiasi
Diferensiasi produk
o Form/bentuk.
o Features/keistimewaan, yaitu karakteristik yang yang
melengkapi fungsi dasar produk.
o Mutu kinerja, mengacu pada level di mana karakteristik dasar
produk itu beroperasi.
o Mutu kesesuaian, adalah tingkat di mana semua unit yang
produksi adalah identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.
o Daya tahan, suatu ukuran usia operasi produk yang
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Peralatan Untuk Melakukan Diferensiasi
Diferensiasi Produk
o Keandalan, adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak
akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.
o Mudah diperbaiki, adalah suatu ukuran kemudahan untuk
memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.
o Style/gaya, menggambarkan penampilan dan perasaan yang
ditimbulkan oleh produk bagi pembeli.
o Desain: kekuatan pemaduan; desain adalah totalitas
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
DeliveryDelivery
InstallationInstallation Customer Consulting
Customer
Consulting Mis
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Peralatan Untuk Melakukan Diferensiasi
Diferensiasi Pelayanan
o Kemudahan pemesanan, mengacu pada seberapa mudah
pelanggan dapat melakukan pemesanan ke perusahaan.
o Pengiriman, mengacu pada seberapa baik produk atau jasa
diserahkan kepada pelanggan.
o Quick response system.
o Installation/pemasangan, mengacu pada pekerjaan yang
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Peralatan Untuk Melakukan Diferensiasi
Diferensiasi Pelayanan
o Pelatihan Pelanggan, mengacu pada pelatihan para pegawai
pelanggan untuk menggunakan peralatan dari penjual secara tepat dan efisien.
o Konsultasi Pelanggan, mengacu pada pelayanan data, sistem
informasi, dan saran yang diberikan penjual kepada pembeli.
o Pemeliharaan dan Perbaikan, merupakan program pelayanan
perusahaan untuk membantu pelanggan menjaga produk yang mereka beli dalam kondisi kerja yang baik.
o Pelayanan lain-lain, perusahaan dapat menemukan berbagai
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Peralatan Untuk Melakukan Diferensiasi
Diferensiasi Personalia
o Competence/kemampuan, mereka memiliki keahlian dan
pengetahuan yang diperlukan.
o Courtesy/kesopanan, mereka ramah, menghormati, dan
penuh perhatian.
o Creditability/kredibilitas, mereka dapat dipercaya.
o Reliability/keandalan, mereka memberikan pelayanan secara
konsisten dan akurat.
o Responsiveness/cepat tanggap, mereka cepat menanggapi
permintaan dan permasalahan konsumen.
o Communication/komunikasi, mereka berusaha untuk
POSISI PASAR (MARKET POSITIONING) DIFERENSIASI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Peralatan Untuk Melakukan Diferensiasi
Diferensiasi Saluran, merancang saluran distribusi, terutama
yang menyangkut jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut.
Diferensiasi Citra, konsumen mempunyai tanggapan yang
berbeda terhadap citra perusahaan atau merek.
Identitas, terdiri dari berbagai cara yang diarahkan
perusahaan untuk mengidentifikasi dirinya atau memposisikan dirinya atau produknya.
Citra, adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan
atau produknya.
Lambang, Warna, Slogan, atribut khusus. Physical plant.
Peristiwa and Sponsorship.
STRATEGI POSISI
(POSITIONING STRATEGY) STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Mengembangkan dan Mengkomunikasikan
Strategi Posisi
Positioning adalah tindakan merancang tawaran dan
citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya.
Value position, merupakan alasan-alasan yang
STRATEGI POSISI
(POSITIONING STRATEGY) STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Mengembangkan dan Mengkomunikasikan
Strategi Positioning
Positioning menurut Ries dan Trout
Memperkuat posisinya sendiri saat ini di beak konsumen. Mencari dan merebut posisi baru yang belum ditempati. De-position (menggeser).
Re-position (mengubah).
Product ladders (jenjang produk).
Positioning menurut Treacy dan Wiersema
Value disciplines/disiplin nilai
Product leader/pemimpin produk.
STRATEGI POSISI
(POSITIONING STRATEGY) STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Mengembangkan dan Mengkomunikasikan
Strategi Positioning
Treacy dan Wiersema mengemukakan bahwa sebuah
bisnis seharusnya mengikuti empat aturan untuk sukses :
1. Menjadi yang terbaik pada salah satu dari tiga disiplin nilai.
2. Mencapai tingkatan hasil kinerja yang memadai pada dua disiplin yang lain.
3. Menunjukkan satu posisi unggul didalam memilih disiplin sehingga tidak akan kalah dengan pesaing.
STRATEGI POSISI
(POSITIONING STRATEGY) STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Mengembangkan dan Mengkomunikasikan
Strategi Positioning
Empat Kesalahan Utama Positioning
1. Underpositioning, beberapa perusahaan menyadari bahwa pembeli hanya memiliki gagasan yang samar tentang merek.
2. Overpositioning, pembeli mungkin memiliki citra yang terlalu sempit terhadap merek.
3. Confused positioning, pembeli mungkin memiliki citra yang
membingungkan tentang merek karena perusahaan terlalu banyak membuat pengakuan atau terlalu sering mengubah positioning merek.
MARKETING MIX (PRODUK)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli,
digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan.
•
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesempatan
atau peluang bagi produk baru :
Perubahan ekonomi
Perubahan sosial dan budaya Perubahan teknologi
MARKETING MIX (PRODUK)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Strategi produk yang dapat dilakukan dalam
mengembangkan suatu produk :
Penentuan logo dan motto
Logo dan moto harus memiliki arti
Logo dan moto harus menarik perhatian Logo dan moto harus mudah diingat
Menciptakan merek
Mudah diingat
Terkesan hebat dan modern Memiliki arti
MARKETING MIX (PRODUK)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Menciptakan kemasan
Kualitas kemasan Bentuk kemasan Warna kemasan Syarat lainnya
• Keputusan label
Siapa yang membuat Di mana dibuat
Kapan dibuat
Cara menggunakannya Waktu kadaluarsa
MARKETING MIX (PRODUK)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Strategi Pemasaran Daur Hidup Produk
• Untuk mengatakan bahwa sebuah produk memiliki
siklus hidup berarti menegaskan empat hal, yaitu : 1. Produk memiliki umur terbatas.
2. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing-masing memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual.
3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk.
MARKETING MIX (HARGA)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen
dengan manfaat memiliki produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli atau penjual melalui tawar menawar atau
ditetapkan penjual dengan satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
• Langkah-langkah dalam menetapkan harga :
1. Menentukan tujuan penetapan harga
2. Memperkirakan permintaan, biaya, dan laba
MARKETING MIX (HARGA)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Tujuan dari penentuan harga secara umum :
1. Untuk bertahan hidup
2. Untuk memaksimalkan laba
3. Untuk memperbesar market share 4. Mutu produk
5. Pesaing
• Strategi dasar dalam penetapan harga :
1. Skimming pricing, yaitu harga awal produk yang ditetapkan
setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa produk dan jasa memiliki kualitas tinggi.
2. Penetration pricing, yaitu dengan menetapkan harga yang serendah mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar. 3. Status quo pricing, yaitu penetapan harga status quo adalah
MARKETING MIX (HARGA)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Metode penetapan harga :
1. Berdasarkan biaya
Cost plus pricing
Penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk.
Rumus : Harga Pokok = VC + FC C
TS
VC = Variabel Cost (Biaya Variabel) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) TS = Total Sales
Contoh : VC = Rp.
10,-FC = Rp. 6.000.000,-TS = 100.000 Unit
MARKETING MIX (HARGA)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Metode penetapan harga :
1. Berdasarkan biaya
Cost plus pricing dengan mark up
Metode paling populer digunakan oleh grosir dan pengecer untuk menentukan harga jual. Penetapan harga mark up adalah biaya pembelian produk dari produsen ditambah sejumlah
keuntungan yang diinginkan.
Contoh :
Jika perusahaan mengharapkan margin laba 20%, maka cost plus pricing dengan mark up sebagai berikut :
Harga dengan mark up = Harga Pokok per unit =Rp. 70,- per unit (1-laba yang diinginkan)
MARKETING MIX (HARGA)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Metode penetapan harga :
3. Break even pricing
Harga ditentukan berdasarkan titik impas (pulang pokok) Rumus : BEP = FC C atau BEP = FC C
P – VC 1 – VC/P
4. Perceived value pricing
Harga ditentukan oleh kesan pembeli (persepsi) terhadap produk yang ditawarkan. Biasanya penetapan harga seperti ini berdasarkan nilai yang
dipersepsikan sesuai dengan penentuan posisi produk oleh perusahaan di pasar. Perusahaan menciptakan suatu produk untuk suatu pasar sasaran dengan kualitas dan harga yang telah direncanakan.
Modifikasi harga atau diskriminasi harga dapat dilakukan berdasarkan :
a. Menurut pelanggan b. Menurut bentuk harga c. Menurut tempat
MARKETING MIX
(LOKASI / DISTRIBUSI)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Saluran distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan
fungsi-fungsinya menghubungkan produsen kepada konsumen akhir.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi :
Pertimbangan pembeli atau faktor pasar Karakteristik produk
Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan
MARKETING MIX
(LOKASI / DISTRIBUSI)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Dasar penentuan saluran distribusi produk konsumen dengan
tingkatan saluran distribusi, yaitu :
Produsen pemakai barang industri
Produsen dealer pemakai barang industri Produsen agen pemakai barang industri
• Dasar penentuan saluran distribusi produk industri dengan
tingkatan saluran distribusi, yaitu :
Produsen konsumen
Produsen pengecer konsumen
Produsen grosir pengecer konsumen
MARKETING MIX
(LOKASI / DISTRIBUSI)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Hal-hal dalam pemilihan dan penentuan lokasi :
• Dekat dengan kawasan industri • Dekat dengan lokasi perkantoran • Dekat dengan lokasi pasar
• Dekat dengan pusat pemerintahan
• Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat
• Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi • Sarana dan prasarana
• Fungsi-fungsi saluran distribusi yang dilaksanakan oleh
perantara antara lain :
MARKETING MIX (PROMOSI)
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Promosi adalah cara mengkomunikasikan produk kepada
masyarakat agar produk itu dikenal dan dibeli.
• Strategi Bauran Promosi (Promotion Mix)
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang
dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang teridentifikasi.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan
penjualan suatu produk disaat pembelian diharapkan sekarang juga.
3. Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Humas bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik
untuk menghasilkan publisitas yang menyenangkan.
MARKETING MIX
STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Bauran pemasaran jasa lebih luas dari barang dengan
menambahkan 3 elemen :
1. Orang (people)
Yang dimaksud orang disini adalah semua partisipan yang
memainkan sebagian penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan konsumsi berlangsung dalam waktu riil jasa, dan dapat
mempengaruhi persepsi pembeli.
2. Bukti fisik (physical evidence)
Suatu lingkungan fisik di mana jasa disampaikan dan di mana
perusahaan dan konsumennya berinteraksi, dan setiap konsumen nyata memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.
3. Proses (process)
Proses ini mencerminkan bagaimana semua elemen bauran
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Aspek teknis adalah untuk menilai kesiapan
suatu usaha dalam menjalankan kegiatannya
dengan menilai ketepatan lokasi, luas
•
Dalam memilih lokasi tergantung dari jenis
usaha yang akan dijalankan.
•
Terdapat beberapa lokasi yang perlu
dipertimbangkan, yaitu :
1. Lokasi untuk pabrik
2. Lokasi kantor
3. Lokasi gudang
I. Pemilihan Lokasi Pabrik
A. Faktor utama (primer) :
1. Ketersedian bahan baku
2. Letak pasar yang dituju
3. Tenaga listrik dan air
4. Supply tenaga kerja
5. Fasilitas transportasi
1. Ketersediaan Bahan Baku
•
Dilihat dari ongkos angkut bahan mentah, apabila
jumlah bahan mentah yang diangkut jauh lebih besar
daripada bahan jadi sebagai akibat proses produsi,
lokasi usaha/proyek yang dekat dengan bahan baku
lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
•
Contoh: apabila lokasi pabrik kertas yang berorientasi
pada pasar, keadaan ini bisa menyulitkan
usaha/proyek tersebut bila dilihat dari biaya
transportasi maupun kelancaran supply bahan baku
yang diangkut jauh lebih besar daripada jumlah
barang.
2. Letak Pasar
•
Ditinjau dari segi biaya pengangkutan, apabila biaya
pengangkutan barang jadi lebih besar dari biaya
pengangkutan bahan mentah dalam ukuran yang
sama, selayaknya lokasi usaha/proyek yang dekat
dengan pasar lebih menguntungkan daripada dekat
dengan bahan baku.
•
Seperti pabrik minuman, pabrik yang hasil
produksinya lebih cepat rusak/pecah, dan lain
sebagainya.
3. Tenaga Listrik dan Air
•
Tenaga lisrik yang telah ada seperti PLN biayanya
lebih murah dibanding dengan membangun tenaga
listrik tersendiri. Kalau di lokasi proyek tidak tersedia
fasilitas listrik, usahakan lokasi proyek yang didirikan
dekat dengan pembangkit tenaga listrik seperti
adanya air terjun yang memungkinkan pembangunan
tenaga listrik ditempat tersebut.
4. Supply Tenaga Kerja
•
Apabila usaha/proyek yang didirikan membutuhkan
tenaga kerja dalam jumlah yang relative besar (padat
karya) sebaiknya lokasi usaha yang dididrikan dekat
dengan pemukiman penduduk. Demikian pula
dengan usaha-usaha yang memanfaatkan keahlian
penduduk setempat, seperti kerajinan kayu, kerajinan
ukir, kerajinan logam, dan lain sebagainya.
5. Fasilitas Transportasi
•
Pendirian usaha/proyek yang tidak mempunyai
fasilitas angkutan terpaksa membangun jalan-jalan
baru yang memerlukan investasi yang cukup besar
dan kesemuanya ini merupakan beban dari
proyek/kegiatan usaha yang direncanakan. Besarnya
biaya transportasi yang dikeluarkan akan
berpengaruh terhadap harga pokok produksi dan
keadaan ini bisa menyebabkan gagasan
usaha/proyek yang direncanakan tidak feasible untuk
dikerjakan.
I. Pemilihan Lokasi Pabrik
B. Faktor pendukung (sekunder) :
1. Hukum dan peraturan yang berlaku
2. Iklim dan keadaan tanah
3. Sikap dari masyarakat setempat (adat
istiadat)
4. Rencana masa depan perusahaan,
dalam kaitannya dengan perluasan lokasi
II. Pemilihan Lokasi Kantor
A. Pertimbangan dalam menentukan lokasi
kantor :
1. Dekat pemerintah
2. Dekat lembaga keuangan
3. Dekat dengan pasar
4. Tersedia sarana dan prasarana
III. Pemilihan Lokasi Gudang
A. Pertimbangan dalam menentukan lokasi
gudang :
1. Di kawasan industri
2. Dekat dengan pasar
3. Dekat dengan bahan baku
4. Tersedia sarana dan prasarana
Metode Pemilihan Lokasi
1. Metode Kualitatif
• Metode ini mendasarkan penilaian tim yang dibentuk
terhadap faktor-faktor yang dipertimbangkan dari berbagai alternatif lokasi yang tersedia.
2. Metode Transportasi
• Metode ini digunakan oleh perusahaan yang telah memiliki
beberapa pabrik atau gudang bermaksud menambah
kapasitas satu pabrik atau penambahan pabrik atau gudang baru.
3. Metode Analisis Biaya
• Metode ini memanfaatkan biaya tetap dan biaya variabel
untuk membantu pemilihan alternatif lokasi.
•
Metode Kualitatif
Lokasi A Lokasi B Lokasi C
Pasar 20 19 20 18
Transportasi 25 24 20 23
Bahan Baku 25 23 21 22
Tenaga Kerja 10 7 9 8
Listrik & Air 15 12 15 10
Iklim 5 4 3 5
Jumlah 100 89 88 86
•
Metode Analisis Biaya
Alternatif
Lokasi
Biaya Tetap
Variabel /
Biaya
Satuan
A 30.000.000 1.000
B 60.000.000 500
C 90.000.000 300
Contoh: Tabel diatas pemilihan lokasi untuk pabrik baru perusahaan Kecap Angsa. Pabrik tersebut akan memproduksi sebanyak 100.000 botol per tahun.
Lokasi A = 30.000.000 + 1.000 (100.000) = RP 130.000.000 Lokasi B = 60.000.000 + 1.000 (100.000) =Rp 110.000.000 Lokasi C = 90.000.000 + 300 (100.000) =Rp. 120.000.000
Luas Produksi
•
Luas produksi adalah jumlah produk yang
seharusnya diproduksi untuk mencapai
keuntungan yang optimal.
•
Luas produksi dapat berarti penentuan
kombinasi dari berbagai macam produk
yang dihasilkan untuk mencapai
keuntungan yang optimal, jika menghasilkan
lebih satu macam produk.
Luas Produksi
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
menentukan luas produksi :
• Batasan permintaan, yang telah diketahui dalam
aspek pasar.
• Tersedianya teknologi, mesin-mesin yang dalam hal
ini dibatasi kapasitas teknis atau ekonomis.
• Jumlah dan kemampuan tenaga kerja pengelola
proses produksi.
• Kemampuan finansial dan manajemen.
• Kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi
di masa yang akan datang.
Luas Produksi
Metode dalam menentukan luas produksi :
A. Pendekatan konsep marginal cost dan
marginal revenue
B. Pendekatan break event point
C. Metode linear programming
A. Metode Marginal Cost
1. Pendekatan konsep Marginal Cost (MC) dan Marginal Revenue (MR). Luas produksi optimal tercapai pada saat MC = MR.
2. Dimana :
3. MC merupakan differensial TC (TC’) 4. MR merupakan differensial TR (TR’)
•
Metode Marginal Cost
B. Metode Break Even Point
1. Contoh: Persuahaan sandal Jepit merek Anti Pedot akan membangun pabrik baru dgn rincian sbb :
2. Biaya persiapan = Rp. 10.000.000
3. Biaya Tanah dan bangunan = Rp. 75.000.000 4. Biaya Mesin dan peralatan = Rp. 25.000.000
5. Harga jual sandal jepit adalah Rp. 10.000 dan biaya
membuat sandal jepit sebesar RP. 5.000. maka besar luas produksi agar mencapai titik impas adlh sbb:
6. BEP = Biaya tetap / (harga perunit – biaya variabel perunit) 7. BEP = 110.000.000 /(10.000-5.000) = 22.000 Pasang
sandal
Tata Letak (Layout)
1. Layout merupakan keseluruhan proses
penentuan bentuk dan penempatan
fasilitas-fasilitas yang dimiliki.
2. Layout mencakup layout site (layout lahan
lokasi), layout pabrik, layout kantor, dan layout
gudang.
Jenis-Jenis Tata Letak (Layout)
1. Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Layout)
• Layout ini ditujukan pada usaha yang karena ukuran, bentuk
dan hal-hal lain yang menyebabkan tak mungkin memindahkan produknya.
• Jadi produk tetap di tempat, peralatan, dan tenaga kerja yang
mendatangi produk. Contohnya : Pembuatan Kapal.
2. Tata Letak Produk (Product Layout)
• Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan disusun
berdasarkan urutan dari operasi proses pembuatan produk. Setiap produk akan melewati tahapan produksi yang sama dari awal sampai akhir.
• Layout ini tidak terdapat arus balik. • Contohnya : Perakitan Mobil.
Jenis-Jenis Tata Letak (Layout)
3. Tata Letak Proses (Layout Process)
• Mesin-mesin dan peralatan yang mempunyai fungsi yang
sama dikelompokkan atau ditempatkan dalam suatu ruangan/tempat tertentu.
• Contohnya untuk industri tekstil semua mesin pemotong
dikelompokkan dalam satu area atau semua mesin jahit dikelompokkan dalm satu area.
4. Tata Letak Kantor (Office Layout)
• Layout ini berkaitan dengan posisi kerja, peralatan kerja,
tempat yang diperuntukkan perpindahan informasi.
Jenis-Jenis Tata Letak (Layout)
5. Tata Letak Pedagang Eceran/Pelayanan (Retail
and Service Layout)
• Layout yang berhubungan dengan pengaturan dan alokasi
tempat serta arus produk agar lebih banyak barang yang dapat dipajang.
Pemilihan Teknologi dan Peralatan
•
Pemilihan jenis teknologi adalah seberapa jauh
derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat
ekonomis yang dikerjakan.
•
Kreteria dalam pemilihan jenis teknologi :
1. Ketepatan teknologi yang dipilih dengan bahan mentah yang digunakan.
2. Keberhasilan penggunaan teknologi tersebut di tempat lain. 3. Pertimbangan kemungkinan adanya teknologi lanjutan.
4. Besarnya biaya pemeliharaan dan investasi pada teknologi. 5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan
pengembangannya dalam penggunaan teknologi. 6. Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja.
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Mengapa Manajemen Gagal????
Menurut Murray D. Bryce, Kegeglan manajemen lebih
disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Kegagalan memahami fungsi puncak pimpinan (top manajemen). 2. Kegagalan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang
memadai.
3. Kekurangan tenaga manajemen yang berpengalaman. 4. Kekurangan pemimpin yang berbakat.
5. Tidak ada pendelegasian.
6. Kurangnya kesadaran tentang profit dan biaya.
7. Kurangnya kesadaran menggunakan sistem akuntansi sebagai alat manajemen.
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Pengertian
•
Menurut James A.F. Stoner, Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Aspek Manajemen
•
Aspek manajemen merupakan rencana usaha
atau perusahaan secara keseluruhan yang harus
disusun sesuai dengan tujuan perusahaan.
•
Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai
jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam
proses manajemen.
•
Proses manajemen akan tergambar dari masing-
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
I. Fungsi-Fungsi Manajemen
A. Perencanaan (planning)
• Proses menentukan arah yang akan ditempuh dan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Pengorganisasian (organizing)
• Proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau
pekerjaan-pekerjaan ke dalam unit-unit.
C. Pelaksanaan (actuating)
• Proses untuk menjalankan kegiatan/pekerjaan dalam organisasi.
D. Pengawasan (controlling)
• Proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Perencanaan (Planning)
1. Pendekatan dalam pembuatan perencanaan :
• Pendekatan atas-bawah (top-down).
Perencanaan yang dibuat oleh pimpinan organisasi.
• Pendekatan bawah-atas (bottom-up).
Perencanaan yang dibuat oleh manajemen tingkat bawah dimana
pimpinan memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi.
• Pendekatan campuran.
Perencanaan yang kombinasi (campuran) diantara kedua
pendekatan diatas, walaupun dengan persentase yang relatif.
• Pendekatan kelompok.
Perencanaan yang dibuat oleh sekelompok tenaga ahli dalam
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Perencanaan (Planning)
2. Fungsi perencanaan :
• Penerjemah kebijakan umum.
• Berupa perkiraan yang bersifat ramalan. • Berfungsi ekonomi.
• Memastikan suatu kegiatan. • Alat koordinasi.
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Perencanaan (Planning)
3. Macam-macam perencanaan :
• Perencanaan jangka panjang (20-30 tahun kedepan). • Perencanaan jangka menengah (3-5 tahun kedepan). • Perencanaan jangka pendek (paling lama 1 tahun).
4. Sisi tingkatan manajemen :
• Perencanaan strategis.
Fokus bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi,
falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.
• Perencanaan operasional.
Berfungsi untuk memperjelas makna suatu strategi utama dengan
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Perencanaan (Planning)
5. Penjadwalan :
• Penjadwalan adalah penentuan aktivitas-aktivitas dalam urutan waktu tertentu di mana mereka harus dimunculkan. Pendekatan penjadwalan yang sering digunakan adalah Bagan Gantt.
• Bagan tersebut menunjukan hubungan antara aktivitas dengan
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Perencanaan (Planning)
6. Bantuan teknik :
• Gantt Chart.
Diperkenalkan oleh Henry L. Gantt, dengan langkah-langkah penyusunan Gantt Chart secara garis besar adalah sebagai berikut :
Menentukan tingkat rincian kegiatan yang akan dimasukan pada bagan.
Mengidentifikasi urutan logis (dapat secara kronologis) dari kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian masing-masing
kegiatan.
Membuat konsep penjadwalan pada bagan.
Mendiskusikan konsep tersebut dengan orang-orang yang akan terlibat dalam
pelaksanaan masing-masing kegiatan.
Membuat bagan akhir yang lebih realistis dan telah disepakati oleh semua
orang yang terlibat.
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Perencanaan (Planning)
6. Bantuan teknik :
• Gantt Chart.
Keuntungannya : Pembuatannya sederhana, penghitungan
waktu dan pencantumannya dalam bagan mudah, mudah dibaca, dan dapat langsung dipakai untuk pemantauan kegiatan.
Kerugiannya : Cara ini dianggap sederhana untuk proyek yang
besar, perkiraan pencapaian kegiatan sulit dilihat, kegiatannya sulit digambarkan, indikator untuk
kegiatan-kegiatan kritis sulit diketahui, hubungan antar kegiatan-kegiatan tidak terlihat, sulit mengecek ketepatan pelaksanaan, tidak
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Perencanaan (Planning)
6. Bantuan teknik :
• Gantt Milestone Chart.
Model ini merupakan perbaikan dari Gantt Chart, yaitu dengan
menambahkan kejadian penting atau tanggal ukur (milestone) dengan adanya : Kegiatan awal (menggunakan simbol
segitiga), Kegiatan Antara (menggunakan simbol bulat) dan
kegiatan Akhir (dengan simbol kotak). Keuntungan dengan cara ini ialah bahwa kegiatan yang bersifat kristis dicoba
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Perencanaan (Planning)
6. Bantuan teknik :
• PERT (Program Evaluation and Review Technique)
dan NWP (Net Work Planning).
Dalam teknik PERT, pembuatannya meiliki tiga dasar yang pentig, yaitu : perencanaan (penjadwalan kerja, penganggaran dan penggunaan tenaga kerja), penggorganiasian, dan pengendalian.
NWP, kelebihannya ialah memasukan unsur keterangan kapan suatu kegiatan dimulai dan berakhir. Manfaat NWP :
Apabila terjadi kelemahan dalam suatu jalur yang kritis, akan mengakibatkan
keterlambatan seluruh kegiatan.
Dengan mempercepat jalur-jalur kegiatan tententu yang kritis, maka akan
mempercepat selesai proyek.
Upaya-upaya dapat ditingkatkan untuk mempercepat jalur kritis ini, misal
ASPEK MANAJEMEN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Perencanaan (Planning)
6. Bantuan teknik :
• PKT (Pola Kerja Terpadu), yaitu teknik perencanaan
yang komprehensif digunakan dalam kegiatan agar terarah dan terpadu.
• PIP (Performance Improvement Planning), yaitu teknik
yang mengutamakan daya analisis atas kekuatan pendorong dan penghambat kerja.
• APP (Analisis Persoalan Potensial), berguna dalam