PENGELOLAAN MANAGEMEN PENCEGAHAN DEPRESI DENGAN DUKUNGAN KELUARGA PADA LANSIA DI RW X DESA SITIARJO KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN
KABUPATEN MALANG
OLEH:
LEMBAH ANDRIANI,S, S.Kep, Ners
S T I K E S K E N D E D E S M A L A N G
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Seiring dengan keberhasilan pemerintah dan pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dibidang medis sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000)
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita. Proses menua terjadi pada lansia menyebabkan penurunan kemampuan baik secara fisik, psikologis, maupun sosial, yang saling berinteraksi satu sama lain. Kondisi lansia mengalami berbagai penurunan atau kemunduran baik fungsi biologis maupun psikis, yang nantinya dapat mempengaruhi mobilitas dan juga kontak sosial, salah satunya adalah isolation atau rasa kesepian (loneliness), atau terkucil atau merasa tidak di
perhatikan lagi atau yang lebih serius adalah depresi. Depresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan sejumlah gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda pada masing-masing individu (Nurmiati, 2005:5). Lansia yang mengalami depresi biasanya akan merasakan hal-hal seperti munculnya perasaan tidak berdaya, kehilangan harapan, stress yang berkepanjangan, hilangnya rasa percaya diri.
Dukungan keluarga
- Mengenal gangguan perkembangan kesehatan lansia
- Mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan yang tepat pada lansia
- Memberikan perawatan kepada lansia yang sakit
- Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian lansia - Mempertahankan hubungan timbal
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah Bagaimana Pengelolaan Managemen Pencegahan Depresi dengan Dukungan Keluarga Pada Lansia Di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran Pengelolaan Managemen Pencegahan Depresi dengan Dukungan Keluarga Pada Lansia Di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang
Kerangka Konsep
Ket.
... : Tidak diteliti : Diteliti
Gambar 2.1 : Kerangka Konsep Pengelolaan Managemen Pencegahan Depresi dengan Dukungan Keluarga Pada Lansia Di RW X Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang
1. Faktor Biologis
Kerangka Kerja Penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Pengelolaan Managemen Pencegahan Depresi dengan Dukungan Keluarga Pada Lansia Di RW X Desa Sitiarjo kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang
Populasi
Semua keluarga yang Lansia di RW X Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang dengan jumlah 72 orang.
Sampel
Semua keluarga yang Lansia di RW X Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang dengan jumlah 72 orang
Pengumpulan Data
Kuisioner
Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring. Tabulating
Hasil
Desain Penelitian
Deskriptif
Kesimpulan dan Saran Teknik sampling
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Pengelolaan Managemen Pencegahan Depresi dengan Dukungan Keluarga Di RW X Desa Sitiarjo kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang
No Variabel Definisi
PEMBAHASAN
1.Kemampuan Keluarga Dalam Mengenal Gangguan Perkembangan
Kesehatan Lansia.
Dari hasil penelitian sebanyak 29 responden (40,28 %) , termasuk dalam kategori baik. Responden menyebutkan bahwa gangguan perkembanagan kesehatan lansia pada umumnya sering terjadi pada lansia yang selalu disertai dengan gejala-gejala seperti tidak bisa tidur, nafsu makan menurun, lansia suka menyendiri, selalu murung atau sedih.Gejala-gejala tersebut di atas biasanya selalu disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun kondisi sosial.Dalam hal ini , responden sudah bisa mengetahui hal-hal yang menjadi gangguan perkembangan kesehatan pada lansia.Dilihat dari data umum, sebagian besar responden berpendidikan SD (62,5%), namun responden bisa menjelaskan secara rinci hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan lansia. Hal ini menunjukan bahwa proses pemikiran seseorang bukan hanya dilihat dari pendidikan tetapi dapat pula dilihat dari faktor lain, misalnya pengalaman, dan juga informasi-informasi.
2.Kemampuan Keluarga Dalam Mengambil Keputusan Untuk Melakukan
Tindakan Yang Tepat Pada Lansia.
salah satunya adalah responden tidak mengetahui aktivitas apa yang boleh dilakukan lansia.Seorang lansia harus di berikan kesempatan agar bisa melakukan aktivitas yang menjadi hobinya. Selain itu, dari hal tersebut di atas dapat diketahui bahwa responden belum bisa mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat pada lansia.
3.Kemampuan Keluarga Dalam Memberikan Perawatan Kepada Lansia
Yang Sakit.
Dalam memberikan perawatan pada lansia yang sakit , terdapat 48 responden (66,67 %) termasuk dalam kategori kurang.Berdasarkan hasil tersebut diatas dapat diketahui bahwa pemberian perawatan oleh responden kepada lansia yang sakit masih sangat kurang.responden mengetahui bahwa dalam memberikan perawatan masih minimnya pengetahuan dan juga pengalaman .Ada beberapa hal yang tidak dilakukan responden pada lansia, salah satunya adalah tidak membantu lansia dalam merawat diri seperti mandi dan berpakayan.
4.Kemampuan Keluarga Dalam Mempertahankan Suasana Dirumah Yang Menguntungkan Kesehatan dan Perkembangan Kepribadian Lansia.
Dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti diatas maka responden sudah mampu mempertahankan suasana dirumah yang dapat menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian lansia.
5.Kemampuan Keluarga Dalam Mempertahankan Hubungan Timbal Balik Antara Keluarga dan Lembaga-Lembaga Kesehatan.
Dari hasil penelitian sebanyak 31 responden (43 %) termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa responden mampu mempertahankan timbal balik baik antara keluarga maupun dengan lembaga-lembaga kesehatan.
Hal-hal yang pernah dilakukan responden antara lain:
- Selalu mengajak lansia berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan yang di inginkan.
- Memberi kesempatan kepada lansia untuk memiliki sendiri fasilitas kesehatan yang di inginkan.
- Responden mengetahui obat- obat yang diminum lansia..
6. Kemampuan Keluarga Dalam Mendukung Pencegahan Depresi Pada Lansia.
Dari hasil penelitian dukungan keluarga dalam pencegahan depresi pada lansia menunjukan bahwa, dalam mengenal gangguan perkembangan kesehatan lansia dapat dikategorikan cukup (65,55 %), mengambil keputusan untuk untuk melakukan tindakan yang tepat pada lansia
hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan dapat di kategorikan cukup (64,44%).
Kesimpulan
Sebagai analisa data dari hasil penelitian tentang ”Dukungan keluarga dalam pencegahan depresi pada lansia di RW.IV Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang” dari responden yang berjumlah 72 kepala keluarga dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Kemampuan keluarga dalam mengenal gangguan perkembangan kesehatan lansia sebanyak 65,55 % responden dengan kategori cukup. 2. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat pada lansia sebanyak 52,77 % responden dengan kategori kurang.
3. Kemampuan keluarga dalam memberikan perawatan pada lansia yang sakit sebanyak 35,55 % responden dengan kategori kurang.
4. Kemampuan keluarga dalam mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian lansia sebanyak 64,44 % responden dengan kategori cukup.
5. Kemampuan keluarga dalam mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan sebanyak 64,44 % responden dengan kategori cukup.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara umum dukungan keluarga dalam pencegahan depresi pada lansia, termasuk dalam kategori cukup ( 56,55 % ).
- Drs.H.Zainuddin Sri Kuntjoro,MPsi.(2002). Internet. Memahami mitos dan realita tentang lansia. Jakarta; www.google.com, 29 Maret 2007.
- Drs.H.Zainuddin Sri Kuntjoro.MPsi.(2002).Internet. Memahami keperibadian lanjut usia. Jakarta; www.google.com, 29 Maret 2007.
- Drs.H.Zainuddin Sri Kuntjoro.MPsi.(2002). Internet. Dukungan sosial pada lansia. Jakarta; www.google.com, 29 Maret 2007.
- Drs.H.Zainuddin Sri Kuntjoro,MPsi.(2001).Internet.Depresi. Jakarta; www.google.com, 29 Maret 2007.
- H. Dadang Hawari dr.Dr.Prof.(2007). Dimensi Psikoreligi Pada Lanjut Usia, Jakarta: Balai penerbit FKUI.
- Maslim, R.Dr.(2001). Buku saku diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ III, Jakarta : EGC
- Nurmiati Amir, SPK. (2005). Depresi, Aspek, Neurobiologi, Diaknosis dan Tatalaksana, Jakarta: Balai penerbit FKUI
- Nursalam. (2003) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skiripsi, Tesis dan Instrument Penelitian Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
- Roger Watson. (2003). Perawatan pada lansia, Jakarta : EGC.
- Setiadi. (2007) Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan, Yogyakarta:Graha Ilmu.