• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Ekonomi Rezim Park Chung Hee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembangunan Ekonomi Rezim Park Chung Hee"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pembangunan Ekonomi Rezim Park Chung Hee di Korea Selatan : Analisis Interdependensi Ekonomi Korea Selatan dengan Amerika Serikat

Oleh Yopi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Korea Selatan merupakan negara yang telah memperoleh predikat modern oleh dunia.

Padahal, sekitar empat puluh tahun yang lalu negara tersebut keadaanya hampir menyerupai

negar-negara di Afrika. Namun sekarang, negeri Ginseng tersebut telah banyak mengalami

perubahan yang progresif dalam segala aspek kehidupan, muali dari ekonomi dengan julukan

Miracle of Korea”, industri, kesahatan, mode, sistem pendidikan yang berimplikasi pada

pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negeri tersebut dan masih banyak

lagi yang lainya.

Pasca berakhirnya Perang Korea pada tahun 1953, pendapatan perkapita Korea

Selatan turun menjadi USD 67 yang lebih rendah dari pada sebelum perang berkecamuk.

Selain itu, akibat yang ditimbulkan perang tersebut ialah 40 persen infrastruktur hancur, dan

turunnya produksi pertanian 27 persen dan hal inilah yang membuktikan bahwa pada saat itu

Korea Selatan tak jauh berbeda dengan negara-negara di Afrika1. Baru kemudian pada

1960-an negeri ini mualai memb1960-angun perekonomi1960-anya di bawa kom1960-ando Presiden Park Chung

Hee. Presiden Park Chung Hee resmi memimpin negara yang beberapa tahun belakangan ini

dikenal karena pertumbuhan ekonominya yang mengesankan para pengamat, Korea Selatan

sejak tahun 1963 sampai dengan kematianya karena dibunuh di penghujung dekade 70-an,

tepatnya tahun 19792. Ia lahir di desa Sonsangun dekat Taegu di sebelah selatan Korea.

Presiden Park Chung Hee sempat bekerja sebagai guru sebelum kemudian bergabung dengan

tentara pendudukan Jepang3.

Presiden Park berhasil memperoleh kekuasaanya lewat kudeta militer di tahun 1961.

Sejak saat itu Rezim militer di Korea mulai muncul. Kudeta militer oleh Mayor Jenderal Park

1

Pohan, Hazairin. Belajar dari Korea: Park Chung Hee Sang Arsit ek (Bagian 1).

ht t ps:/ / w w w .selasar.com/ polit ik/ belajar-dari-korea-park-chung-hee-sang-arsit ek-bagian-1. Diakses pada 7 November 2015

2

Park Chung Hee . ht t p:/ / w ww .brit annica.com/ biography/ Park-Chung-Hee. Diakses pada 7 November 2015 3

The Park Chung Hee Regime in Sout h Korea. ht t p:/ / w w w .keia.org/ page/ filt ercont ent -cat egory?-cat =Economics. Diakses pada 7 November 2015

(2)

Chung Hee dibantu rekannya Kolonel Kim Jong Pil pada tanggal 16 Mei 1961 tersebut

ditunjukan terhadap pemerintahan sipil Yun Po Son yang juga telah bersama-sama militer

menjatuhkan pemerintahan Syngman Rhee yang terkenal korup dan otoriter4. Amerika

Serikat cenderung mendiamkan saja jatuhnya Korea Selatan di bawah rezim militer karena

sudah banyak dikecewakan oleh pemerintahan Presiden Syngman Rhee yang korup. Banyak

bantuan ekonomi AS bagi pembangunan industri yang diselewengkan untuk kegiatan politik5.

Sejak saat itu Pesiden Park mulai meletakan pondasi ekonomi bagi Korea Selatan.

Karena telah mengabdi sebagai tentara pendudukan Jepang di dekade 1930-an dan 1940-an,

Park sedikit banyak terpengaruh dari doktri-doktri yang diberikan oleh Jepang (Clifford,

1994). Doktrin sentralisasi dari ekonomi negara dan nasionalisme menjadi ciri khas dari

pembangunan ekonomi Korea Selatan di bawa Presiden Park6. Di bawa rezim Park Korea

Selatan dalam menentukan kebijakan ekonominya sangat ultra-nasionalistik dan anti pasar.

Hal tersebut terbukti dengan tindakan Presiden Park yang menasionalisasikan bank Korea

dan memberlakukan kontrol nilai tukar yang ketat7. Hasilnya tak sia-sia pertumbuhan

tahunan ekonomi Korea Selatan saat di bawa kepemimpinannya mencapai 9.2%. Membuat

julukan one of the four Asian “little dragons” dilekatkan kepada Korea Selatan8.

Presiden Park dikenal sebagai pembangun dari ekonomi negara Ginseng tersebut.

“Keajaiban Sungai Han9” yang dilekatkan pada kemajuan ekonomi Korea Selatan sedikit

banyak merupakan hasil dari kepemimpinanya. Selama 18 tahun masa kepemimpiannya Park

menekankan kebijakan Korea Selatan dalam hal pembangunan ekonomi dan berhasil

mencapai tujuan tersebut10. Namun demikian, meskipun Presiden Park merupakan seorang

arsitek pembangunan yang begitu handal dan visioner tanpa bantuan dari luar negara tersebut,

4

Darini, Ririn. 2009. PARK CHUNG-HEE DAN KEAJAIBAN EKONOM I KOREA SELATAN.

ht t p:/ / st aff.uny.ac.id/ syst em/ files/ penelit ian/ Ririn%20Darini,%20SS.,M .Hum./ PARKCHUNGHEE-M OZAIK%202009.pdf. Diunduh pada 7 November 2015. Hal. 3

5 Ibid. 6

Inst it ut e for Int ernat ional Economics. (Bab II Bagian dari Buku dengan Judul “ Reforming Korea’s Indust rial Conglomerat es” ). 2003. The M iracle w it h a Dark Side: Korean Economic Depelovment under Park Chung-hee.

ht t p:/ / w w w .piie.com/ publicat ions/ chapt ers_preview / 341/ 2iie3373.pdf. Diunduh pada 7 November 2015. Hal. 14-15

7

Henry C K Liu. PART 6: Korea under Park Chung-hee dalam CHINA AND THE US.

ht t p:/ / w w w .at imes.com/ at imes/ Korea/ HJ25Dg01.ht ml. Diakses pada 7 November 2015 8

Development in Sout h Korea. ht t p:/ / w w w .olemiss.edu/ courses/ pol387/ koreadev.ppt. Diunduh pada 7 November 2015

9

Keajaiban Sungai Han merupakan ist ilah yang dipakai unt uk menyebut kan pert umbuhan ekonomi Korea Selat an yang begit u pesat .

10

Young-Gw an, Lee. 2012. American Image of President Park Hee of t he Republic of Korea: Park Chung-Hee’s Deat h and American New spapers dalam Global Journal of HUM AN SOCIAL SCIENCE Volume 12 Issue 5 Versi 1.0 M arch 2012. Hal. 18

(3)

Korea Selatan akan tetap menjadi negara miskin di Asia. Adalah Amerika Serikat yang pada

saat itu membantu negeri tersebut untuk tumbuh dan berkembang. Bantuan tersebut tak

terlepas dari pengaruh Perang Dingin, sebuah perang yang merupakan pertarungan ideologi

besar pada saat itu antara Uni Soviet di blok komunisme dan Amerika Serikat di blok

demokrasi-kapitalisnya yang masing-masing berusaha untuk memperluas penyebaran

ideologinya. Di zone Eropa, Amerika Serikat berusaha menyebarkan pengaruhnya dengan

cara memberikan bantuan ekonomi ke neagar-negara Eropa Barat yang lebih terkenal dengan

program Marshall Plan. Begitu pula di sisi timur dari wilaya Uni Soviet Amerika Serikat

berusaha mencengkram Jepang dan Korea Selatan untuk masuk kedalam zona negara-negara

penganut ideologi demokrasi-kapitalis, sedangkan tetangga dekatnya China dan Korea Utara

telah masuk ke dalam radar sebagai negara komunis. Maka tak heran pembangunan ekonomi

yang dicanangkan Presiden Park Chung Hee banyak mengadopsi dari negara Jepang dan di

era Presiden Park Korea Selatan menormalisasikan hubunganya dengan Jepang11, hal tersebut

dikarenakan kedua negara hendak dijadikan sebagai sekutu dekat Amerika Serikat di wilaya

Asia Timur.

Sejak saat itu Park selaku pemimpin Korea Selatan banyak menjalin kerjasama

dengan Jepang dan Amerika Serikat. Adanya sebuah perjanjian yang membuka keran

investasi asing bernilai ratusan juta dolar yang berasal dari kedua negara tersebut menunjukan

bukti konkret komitmen Korea Selatan untuk bekerjasama dengan kedua negara tersebut.

Bahkan, Jepang menciptakan pasar bagi barang-barang Korea Selatan yang murah12.

Menurut professor Elaine Kim selaku salah seorang intelektual wanita Asia-Amerika di

University of California, Berkeley. Beliau mengatakan bahwa dalam sekala makro ekonomi,

bantuan keuangan AS kepada Korea Selatan merupakan salah satu faktor timbulnya

fenomena yang terkenal dengan “South Korean economic miracle”13.

1.2. Rumusan Masalah

Makalah ini berusaha untuk menjelaskan permasalahan-permasalahn sebagai berikut :

11

Why Lat e Sout h Korean Dict at or Park Chung-hee Is The M ost Popular President Ever.

ht t p:/ / new americamedia.org/ 2013/ 03/ w hy-lat e-sout h-korean-dict at or-park-chung-hee-is-t he-most -popular-president -ever.php. Diakses pada 7 November 2015

12 Ibid. 13

Ibid.

(4)

1. Bagaimana pembangunan ekonomi Korea Selatan pada masa kepemimpinan Presiden Park

Chung Hee?

2. Bagaimanan interdependensi yang terjalin antara Korea Selatan dengan Amerika Serikat?

1.3. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas matakuliah Kerja Sama

Pembangunan Internasionala Prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Universitas Jenderal Soedirman.

1.4. Kegunaan

Makalah ini berguna sebagai sarana penulis dalam mengembangkan ketajaman

analisis dan juga sebagai referensi bagi mahasiswa lain untuk mengetahui konsep

pembangunan ekonomi Korea Selatan pada masa kepemimpinan Presiden Park Chung Hee

dalam kaitanya dengan hubungan saling ketergantungan negara tersebut dengan Amerika

Serikat.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pembanguanan Ekonomi Korea Selatan di Era Kepemimpianan Presiden Park

Chung Hee

Telah disinggung sebelunya pada uraian latar belakang bahwa Presiden Park Chung

Hee memperoleh kekuasaanya dengan cara kudeta militer pada 1961. Namun demikian,

meskipun pemerintahanya dianggap otoriter dan tak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi

namun hal tersebut dilakukan untuk membangun pondasi bangsanya supaya tetap konsisten

untuk mengadakan modernisasi di segala sektor. Sekarang terbukti banyak para pakar yang

mengatakan bahwa “Miracle of Korea” merupakan buah karya dari arsistek pembangunan

bertangan dingin, Park Chung Hee. Naiknya Park Chung Hee ke tampuk kekuasaan negeri

Ginseng tersebut merupakan jawaban dari kesengsaraan rakyat Korea Selatan yang hidup di

bawa bayang-bayang bantuan Asing yang sifatnya hanya sementara. Selama pemerintahan

Shyngman Rhee, masalah penegmbangan ekonomi kurang diprioritaskan. Presiden Rhee

lebih menekankan pada kebijakan yang berusaha untuk menyatukan Semenanjung Korea.

(5)

banyak kebijakan ekonomi yang berguna bagi Korea Selatan diabaikan oleh Presiden Rhee14.

Ditengah-tengah situasi seperti itu munculah Presiden Park yang berusaha memodrinsasi

Korea Selatan lewat kebijakan pembangunan ekonominya.

Mengikuti model pembangunan ala Jepang, Presiden Park Chung Hee membangun

tiga agen atau pilar untuk memodernisasi ekonomi Korea Selatan, yakini Economic Planning

Board (EPB) untuk merancang perencanaan ekonomi; Ministry of Trade and Industry atau

Kementerian Perdagangan dan Perindustrian untuk mendukung kebijakan-kebijakan

industrial dan ekspor; Ministry of Finance atau Kementerian Keuangan untuk menggunakan

kedaulatan kredit sebagai sarana dalam membiayai perencanaan ekonomi. Ada satu pilar lagi

yang merupakan pilar keempat, yakini Korean Central Intelligence Agency (KCIA), bekas

bimbingan agen intelijen Amerika Serikat, CIA15. Korea Selatan di bawa rezim Park Chung

Hee banyak mendapat bantuan dari Amerika Serikat karena hadia yang diberikan oleh negara

penyebar demokrasi-kapitalis tersebut atas tindakan Korea Selatan di bawa kepemimpianan

Presiden Park mengirim 300 ribu tentara ke Vietnam untuk membantu Amerika Serikat

dalam mencegah penyebaran pengaruh komunisme di negara Indochina tersebut16.

a. Economic Planning Board (EPB)

Economic Palnning Board—untuk selanjutnya penulis singkat dengan EPB—

merupakan badan yang dibentuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan

dengan mengarahkan dan menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan untuk investasi

modal, produksi, dan juga ekspor. Badan ini dibentuk pada bulan Juni 1961. EPB yang

diketuai Wakil Perdana Menteri bertanggung jawab terhadap Repelita (Rencana

Pembangunan Lima Tahun). Program Repelita disusun dalam empat tahap dimulai pada

tahun 1962. Tahap pertama dan kedua diarahkan untuk pembangunan industri. Tahap ketiga

(1972-1976) untuk menciptakan keseimbangan antara pembangunan industri dan pertanian,

dan tahap keempat (1977-1981) adalah pembangunan ekonomi yang mandiri dan pemerataan

hasil pembangunan17.

Kementrian-kementrian Perdagangan dan Industri, Keuangan, Bangunan,

Transportasi, Komunikasi, serta Pertanian dan Perikanan menentukan perencanaan,

penentuan anggaran dan pelaksanaan rencana-rencana pembangunan. Kementrian-kementrian

14

Woronoff, Jon. 1983. Korea’s Economy: M an-M ade M iracle. Seoul: The Si-sa-yong-0-sa Publishers. Hal. 27 15

Op. Cit . Henry C K Liu 16

Ibid 17

Op. Cit . Darini, Ririn. Hal. 5

(6)

tersebut berada di bawah pengawasan EPB. EPB mencanangkan target-target untuk semua

variabel ekonomi terpenting termasuk investasi, konsumsi, tabungan, tingkatan-tingkatan

output, impor dan ekspor, serta alokasi-alokasi terinci oleh sektor-sektor industri. EPB

bersama dengan kementrian-kementrian itu mempunyai wewenang untuk mengubah pajak,

tarif, subsidi, tarif keperluan-keperluan umum, mengontrol harga barang-barang tertentu, dan

juga mengubah lisensi impor, lisensi investasi, penggunaan devisa, dan

lisensi-lisensi pendirian usaha baru tanpa membutuhkan persetujuan Majelis Nasional18.

EPB mempunyai kekuasaan yang sangat besar termasuk menguasai bank-bank

komersial. Negara merupakan pemegang saham terbesar sehingga sangat berkuasa dalam

menentukan kebijakan-kebijakan perbankan. EPB mempunyai kekuasaan untuk memelihara

sekaligus menekan kaum borjuis nasional Korea Selatan. EPB juga mengorganisir informasi

informasi terinci mengenai pasar internasional dan perubahan-perubahannya dari

laporan-laporan yang diserahkan perusaahaan ekspor19.

b. Kebijakan Export-Oriented Industrialization (EOI)

Presiden Park seakan memahami betul konsep ekonomi modern ini, ia berusaha

menggenjot basis ekonomi negaranya ke orientasi ekspor untuk mendulang devisa sebanyak

mungkin. Export-Oriented Industrialization merupakan salah satu upaya pemerintahan dari

suatu negar untuk mengoptimalkan pemasukan devisanya dengan cara mengembangkan

industri-industi yang menghasilkan produk-produk yang laku di pasar internasional untuk

kemudian diekspor. Industri-industri berbasis ekspor di Korea Selatan beberapa di anataranya

merupakan warisan dari Jepang. Begitupula dengan sarana-sarana infrastruktur seperti jalan

raya, rel kereta api, listrik, saluran irigasi, tenaga terdidik dalam industri dan manajemen, dan

sejumlah pabrik yang mampu menyediakan suatu basis industri ringan meskipun dalam

jumlah dan kekuatan terbatas merupakan warisan dari pendudukan Jepang atas semenajung

tersebut20.

Pada masa Presiden Park pemerintah Korea Selatan berperan aktif mengarahkan

sektor swasta khususnya chaebol21 untuk mewujudkan agenda pembangunan yang disusun

18

Irw an, Alexander. Kenaikan Upah Riil pada Sekt or Pengolahan di Korea Selat an. Prisma No. 8. Th. 1989. Hal. 46

19

Ibid. Hal. 46-47 20

Op. Cit . Darini, Ririn. Hal. 6 21

Chaebol merupakan konglomerat -konglomerat raksasa, dikuasai oleh sist em keluarga yang sangat sent ralist ik yang mendominasi perekonomian. M ereka memiliki koneksi dengan pusat -pusat kekuasaan, dan merekalah yang kelak menjadi cikal-bakal sejumlah konglomerat besar yang menjadi t ulang punggung

(7)

oleh pemerintah berupa pengembangan industri manufaktur seperti elektronik, otomobil, dan

semikonduktor22. Sebagaian produk industri yang didukung pemerintah diarahkan untuk

pasaran ekspor karena tidak memiliki pasaran dalam negeri. Pemerintah memberikan

berbagai kemudahan dalam hal perkreditan bagi para eksportir. Pemerintah juga mengatur

alokasi kredit yang disesuaikan dengan pertumbuhan sektor-sektor industri dan ekonomi yang

pada umumnya lebih diprioritaskan. Pemerintah Korea Selatan juga mendapatkan pinjaman

luar negeri baik dari Jepang maupun Amerika Serikat23. Produk-produk industri ringan

seperti tekstil dan pakaian jadi, komponen elektronik, plywood, wig, serta barang-barang

perantara (produk-produk kimia, minyak bumi, kertas, dan baja) mengalami keberhasilan

ekspor. Hal tersebut merupakan kejadian kali pertama bagi negeri Ginseng tersebut.

Kejadian tersebut berlangsung dalam kurun waktu antara tahun 1964-197424.

c. Gerakan Saemaul Undong

Gerakan Saemaul merupkan warisan yang terkenal dari Presiden Park Chung Hee.

Saemaul merupakan gerakan dengan konsep untuk mengembangkan dan memodernisasikan

daerah pedesaan di Korea Selatan. Tujuannya adalah untuk membangkitkan semangat

kemerdekaan (indipendence), kemandirian (self-help) untuk mewujudkan gerakan desa baru

(New Village Movement), dan kerja sama atau sifat gotong royong (Mutual Cooperation)

dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat25.

Konsep ini diperkenalkan pada tahun 1971 ketika Korea Selatan menghadapi

permasalahan disparitas pedesaan-perkotaan akibat prioritas pembangunan yang selalu

menekankan industrialisasi berorientasi ekspor. Keberhasilan pembangunan ekonomi Korea

Selatan ternyata menimbulkan masalah-masalah sosial layaknya pembangunan yang

menekankan modernisme di negara lainya. Pada saat itu tingkat pertumbuhan sektor

pertanian tertinggal jauh dari sektor industrial. Ketika terjadi pertumbuhan ekonomi, gap

antara pendapatan rumah tangga petani dengan pendapatan masyarakat urban semakin besar.

Hal ini mengakibatkan meningkatnya urbanisasi pemuda desa ke wilayah urban,

perekonomian Korea Selat an. Beberapa chaebol besar sampai saat ini adalah Hyundai, Samsung, Lucky Goldst ar, Daew oo, Sunkyong, dan Ssangyong.

22

Waluyo, Dw it ri. Chaebol Berpayung. ht t p:/ / w w w .hamline.edu.apakabar/ basisdat a/ 1996/ 05/ 10/ 0024.ht ml. Diakses pada 7 November 2015

23

Op. Cit . Darini, Ririn. Hal. 6-7 24

Hero Ut omo Kunt joro-Jakt i. 1995. Ekonomi Polit ik Int ernasional di Asia Pasifik. Jakart a: Erlangga. Hal. 25

(Tanpa Nama). PARK CHUNG-HEE AND THE ECONOM Y OF SOUTH KOREA.

ht t ps:/ / w w w .academia.edu/ 5057806/ PARK_CHUNG-HEE_AND_THE_ECONOM Y_OF_SOUTH_KOREA. Diunduh pada 7 November 2015. Hal. 9

7

(8)

meninggalkan desanya tanpa kemampuan yang memadai dan menciptakan tekanan penduduk

di wilayah-wilayah urban. Untuk mengurangi kesenjangan tersebut Presiden Park selakau

arsitek pembangunan Korea Selatan kala itu mencanangkan sebuah gerakan yang disebut

sebagai Gerakan Masyarakat Baru dengan tujuannya sebagai pencerahan rakyat pedesaan

melalui “pendidikan masyarakat baru” untuk mengubah bentuk pandangan dan tingkah laku

ikatan tradisional dan jeratan kemiskinan masyarakat desa, membantu mengembangkan

kerajinan dan penghematan, semangat untuk kerjasama dan menolong diri sendiri, dan

memodernisasi masyarakat pedesaan26. Hal tersebut mirip dengan program Revolusi Mental

yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo di Indonesia. Gerakan tersebut masuk dalam

klasifikasi sebagai sebauh inovasi dalam nations bulding.

Saemaul Undong dioperasikan melalui tiga tahapan. Pada tahap awal dilakukan

berbagai perbaikan lingkungan hidup pedesaan terutama yang menyangkut fasilitas fisik.

Tahap selanjutnya adalah memperbaiki infrastruktur dasar, dan tahap terakhir adalah

memperluas kesempatan kerja pertanian dan non-pertanian di samping menggarap aktivitas

lain yang dapat meningkatan pendapatan dan kesejahteraan warga setempat27.

Sejak diperkenalkannya Saemaul Undong, pada tahun 1978 terdapat 706 pabrik yang

dibangun di kawasan pedesaan yang hampir seluruhnya mendapat insentif pemerintah berupa

subsidi. Tahun 1970-1979 pendapatan petani mengalami peningkatan sebesar 9,5% per tahun.

Gerakan Saemaul mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan investasi di daerah

pedesaan. Pada tahun 1960-an laju investasi sebesar 10%, setelah diterapkannya gerakan

Saemaul meningkat menjadi 20%28. Hal tersebut menunjuakan bahwa gerakan Saemaul yang

digagas oleh Presiden Park berbanding lurus dengan tujuan yang hendak ia capai. Hal ini

sekaligus semakin membuktikan kepiawian si tangan dingin arsitekur pembangunan Korea

Selatan dalam memodernisasi segala lini di negeri itu.

d. Kebijakan Heavy Chemical Industry (HCI)

Pada paruh kedua dasawarsa 1970-an, industri Korea Selatan mengalami perubahan

orientasi, yaitu dari industri ringan ke industri berat. Pada tahun 1973 pemerintah

memberikan prioritas pada perkembangan industri berat dan kimia, misalnya pembuatan

26

Op. Cit . Darini, Ririn. Hal. 9 27

M ocht ar, Hilmy. St rat egi Pembangunan Kaw asan Periferal: Pengalaman Korea Selat an dan Filipina. Prisma No. 8. Agust us 1996.

28

Sumart o , M ulyadi. 2006. Saemaul Undong: Ideologi, Pendekat an dan Kont ribusinya. M akalah Lokakarya Tent ang Korea III. Yogyakart a: Pusat St udi Korea dan t he Foundat ion of Korean. Hal. 215

(9)

kapal, industri permesinan, baja, mobil, dan petro kimia. Pertama karena terdapatnya

keterbatasan dalam mengekspor hasil industri ringan yang sangat tergantung pada tenaga

kerja murah yang semakin sulit didapat. Kedua, terjadi perubahan dalam struktur impor.

Pesatnya perkembangan dalam pemakaian bahan penengah impor untuk jadi barang ekspor

mempengaruhi balance of payment29. Rencana pembangunan industri berat dan kimia ini

merupakan usaha Korea Selatan untuk membuat kekuatan industrinya supaya lebih mandiri.

Namun sayangnya, kebijakan ini terhambat oleh sejumlah kesulitan eksternal yakini,

krisis minyak dan resesi perekonomian dunia. Di dalam negeri sendiri terjadi lonjakan inflasi

dan perkembangan ekspor Korea Selatan juga mulai terancam. Namun demikian, Korea

Selatan masih beruntung sebab sektor-sektor konstruksinya memperoleh peluang bisnis yang

sangat besar terutama dengan berlangsungnya pembangunan ekonomi di negara-negara

Timur Tengah yang kaya minyak. Kebanyakan industri di Korea Selatan memperoleh

manfaat yang sangat besar dari proses alih teknologi dari Jepang yang mulai digalakkan

kembali sejak pembukaan kembali hubungan diplomasi antara kedua negara30.

2.2. Interdependensi Ekonomi Korea Selatan di Era Kepemimpianan Presiden Park

Chung Hee dengan Amerika Serikat

Interdependensi merupakan bagian dari teori liberalisme baru atau dikenal dengan

neoliberalisme. Interdependensi berarti ketergantungan timbal balik, dalam konteks ini rakyat

dan pemerintah dipengaruhi oleh apa yang terjadi di manapun, oleh tindakan rekanya di

negara lain31. Interdependensi ini merupakan jawaban dari para kalangan liberal untuk

menjawab pertanyaan dasar “bagaimana mencegah perang dan memelihara perdamaian?”,

makanya dicetuskanlah sebuah konsep saling ketergantungan sehingga anatar negara akan

berpikir beribu-ribu kali untuk melakukan sebuah agresi atau menyulut perang dengan negara

lain. Bentuk ketergantungan ini biasanya tercipta dengan cara mengadakan perdagangan

internasional. Interdependensi Korea Selatan dengan Amerika Serikat merupakan contohnya.

Negara tersebut saling membentuk kerjasama untuk memelihara perdamian, bukan hanya

untuk kedua negara tersebut tetapi juga untuk kawasan Asia Timur pada umumnya.

29

Hanjohng, Yo. Sejarah Ringkas Ekonomi Korea Periode Rekonst ruksi (1953-1961). Korea Jurnal Vol. 1, No. 1. M aret 1989. Hal. 22

30

Op. Cit . Darini, Ririn. Hal. 8 31

Jackson, Robert dan Sorensen. 2012. Pengant ar St udi Ilmu Hubungan Int ernasional Teori dan Pendekat an Ed.5. Terjemahan oleh Daden Suryadipura dan P. Suyat iman. Yogyakart a: Pust aka Pelajar. Hal. 184

(10)

Kemajuan ekonomi Korea Selatan merupakan hasil dari hubungan yang terjalin

anatara negara tersebut dengan negara-negara lainnya. Beberpa negara yang sedikit banyak

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang begitu pesat ialah Amerika Serikat

dan Jepang. Kedua negara tersebut dalam masa awal pembangunan ekonomi Korea Selatan

turut campur dalam meletakan pondasi ekonomi negeri tersebut. Begitupun sebaliknya, Korea

Selatan juga sedikit banyak berkontribusi bagi perekonomian kedua negara tersebut. Jadi,

masing-masing negara saling ketergantungan satu sama lainya. namun penulis hanya akan

mengurtaikan interdependensi anatar Korea Selatan dan Amerika Serikat saja dikarenakan

keterbatasan waktu menulis dan sumber daya.

Sejarah hubungan yang terjalin antara kedua negara cukup lama terjalin. Namun di

dekade 1950-an hubnungan tersebut layaknya hubungan seorang anak dan ayah, dimana pada

saat itu Korea Selatan sangat tergantung dengan bantuan dari Amerika Serikat. Dari tahun

1953-1960 bantuan Amerika Serikat mencapai 70 persen dari total jumlah impor negeri

ginseng tersebut. Tujuan utama dari bantuan tersebut ialah sebagai upaya stabilisasi Korea

Selatan pasca perang. Namun Amerika Serikat sendiri cenderung skeptis akan pertumbuhan

ekonomi Korea32. karena pada saat itu Presiden Rhee hanya berfokus pada reunifikasi Korea

dan mengabaikan pembanguanan ekonomi negerinya.

Sejak Perang Korea dan setelahnya PDB (Produk Domestik Bruto) tahunan negeri

tersebut terus menerus mengalami peneurunan hingga mencapai titik terendahnya hanya 1,9%

di tahun 1960.

Tabel 1. Pertumbuhan PDB Korea Selatan pada Kurun Waktu 1957-1960

Tahun 1953-55 1957 1958 1959 1960

Pertumbuhan PDB Perang

Korea

7,7 5,2 3,9 1,9

Sumber : Buku “The Transition to Export-Led Growth in South Korea: 1954-1966” karya

Haggard, Kim dan Moon.

Penurunan PDB Korea Selatan secara terus menerus seperti yang digambarkan di dalam tabel

1 terjadi pada masa kepemimpinan Presiden Rhee yang hanya berfokus dalam masalah

32

Haggard, Kim and M oon. (Tanpa Tahun). The Transit ion t o Export -Led Grow t h in Sout h Korea: 1954-1966. Hal. 852

(11)

penyatuan Korea. hal tersebut menyebebkan timbulnya kditakpercayaan masyarakat terhadap

rezim Rhee dan kemudian dikudeta oleh Park Chung Hee.

Masa Presiden Park Chung Hee banyak mengalami perubahan yang berarti dalam

perekonomian Korea Selatan. Perekonomian yang dahulu diarakan untuk menciptakan

industri-industri yang menghasilkan barang-barang impor—import substituting

industrialization (ISI)—kini beralih ke menciptakan industri-industri yang berorientasi untuk

memproduksi barang-barang untuk diekspor—export-oriented industrialization (EOI)—yang

mana Amerika Serikat berperan selain memberikan bantuan juga menyediakan pasar bagi

produk-produk Korea Selatan. Tabel berikut akan menggambarkan volume perdagangan

antara kedua negara pada masa-masa kepemimpinan Presiden Park Chung Hee.

Tabel 2. Volume Perdagangan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan Tahun

1960-80

Tahun 1960 1965 1970 1975 1980

Jumlah Ekspor ke

AS (%)

11,1 35,2 47,3 30,2 26,3

Jumlah Impor dari

AS (%)

38,9 39,3 29,5 25,9 21,9

Sumber: Korea Bank, ECOS Data Base.

Im menjelaskan hal tersebut sebagi berikut33:

Seharusnya kesuksesan dalam platform ekspor ekonomi Korea Selatan tumbuh 9,6

persen per tahun dan menciptakan 2,9 juta pekerjaan barau antara tahun 1963-1972.

Struktur ekonomi Korea Selatan berubah secara radikal, sementara persentase PDB

dalam sektor pertanian turun dari 45,2% menjadi hanya 29,5%. Sedangkan, sektor

industri sebaliknya dari 17,1% menjadi 35,2% anatar tahun 1960-62 dan 1970-1972.

Platform ekspor memimpin pertumbuhan GNP (Gross National Product), yakini 39,9%

antara tahun 1963-1973.

Bantuan Amerika Serikat kepada Korea Selatan di kurun waktu 1961-1970 membantu

negara tersebut dalam membiayai barang-barang impor terutama barang-barang modal

33

Im. The Rise of Bureaucrat ic Aut horit arianism in Sout h Korea. Hal. 244

(12)

(capital goods), seperti bahan baku, bahan kimia dan mesin-mesin serta peralatan transportasi.

Negara tersebut mengarahkan impor untuk menegjar pertumbuhan ekonomi dengan bantuan

Amerika Serikat dalam pembiayaan modal34. Selain bantuan dalam bentuk dana, Amerika

Serikat juga membant Korea Selatan berupa toleransi berupa keijakan ekonomi yang sangat

proteksionis yang membendung masuknya modal asing, termasuk modal dari AS. Ketika

Korea Selatan melakukan proteksi yang tinggi untuk melindungi proses industrialisasinya

yang masih muda, pemerintah Amerika Serikat tidak menghalanginya. Selain itu, Amerika

Serikat merupakan pasar potensial bagi industri barang-barang ekspor dari Korea Selatan.

Pada tahun 1960-an, barang-barang ekspor dari Korea Selatan bebas masuk ke Amerika

Serikat35. Hal tersebut menunjukan bahwa ketergantungan Korea Selatan terhadap Amerika

Serikat dari masa awal kepemimpinan Park hingga meninggalnya di tahun 1979 begitu tinggi.

Lalu bagaimana peran Korea Selatan bagi kepentingan Amerika Serikat? Amerika

Serikat bukan tanpa alasan memberikan kucuran bantauan kepada negeri Ginseng tersebut.

Sebelum berbicra tentang kepentingan ekonomi Amerika Serkat terhadap Korea Selatan

penulis akan terlebih dahulu menguraikan kepentingan ideologis AS terhadap negeri tersebut.

Amerika Serikat mencobah untuk membendung masuknya ideologi komunis yang dianut oleh

tetangga bangsanya, Korea Utara dan Uni Soviet kala itu. Amerika Serikat menginginkan

Korea Selatan menerapkan ideologi demokrasi-kapitalisnya sendiri bukan ideologi

komunisme. Selain untuk menyeret negeri tersebut ke blok kelompok negara-negara

demokrasi-kapitalis, Amerika Serikat juga memiliki tujuan lain bagi kepentingan ekonominya

terhadap negara tersebut.

Hubungan ketergantungan antara AS dan Korea Selatan di bawa rezim Park Chung

Hee dari pihak Amerika Serikat sendiri lebih didasari karena faktor penyebaran pengaruh

aliansi negara adigdaya tersebut di wilaya Asia Timur bersama Jepang. Bantuan-bantuan

yang digelontorkan oleh AS kepada Korea Selatan merupakan upaya AS suapaya

perekonomian di negara tersebut tumbuh subur karena jika perekonomian di negeri Ginseng

tersebut lemah ataupun rapuh akan mudah disusupi oleh ideologi komunis seperti

tetangganya Korea Utara. Posisi Korea Selatan dalam konflik ideologi ini semakin jelas

tatkala di bawa kepemimpinan Presiden Park negeri tersebut ikut berpartisipasi dalam perang

yang berkecamuk di Vietnam bergabung bersama aliansi Amerika Serikat.

34

M ason, Edw ard Sagendorph. 1980. The Economic and Social M odernizat ion of The Republic of Korea. Harvard College. ht t p:/ / books.google.co.id/ books?id=2_xWg5FpzDAC& print sec=front co. Hal. 96 35

Ibid. Hal. 103

(13)

Kerjasama perdagangan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat hanya berkutat

pada produk industri Korea Selatan yang murah bagi para konsumen di Amerika Serikat

selebihnya penulis belub bisa menemukan ketergantungan AS terhadap Korea Selatan yang

benar-benar rinci.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan dan Pendapat

Kemajuan Korea Selatan dalam berbagai sektor adalah sebuah keajaiban ekonomi

modern. Dari sebuah negara yang pasca peristiwa Perang Korea bahkan lebih miskin dari

sebagian besar negara-negara di Afrika kini telah bertransformasi menjadi salah satu raksasa

ekonomi Asia bahkan dunia. kemajuan perekonomian negeri tersebut merupakan hasil

arsitektur pembangunan yang handal, ialah Presiden Park Chung Hee yang meskipun dikenal

diktator namun ia peduli akan kesejahteraan negerinya. Ia membangun Korea Selatan dari

tahap nol, dibantu dengan suntikan finansial dari Paman Sam dan bantuan

kebijakan-kebijakan untuk mempermudah masuknya produk-produk Korea Selatan ke pasar Amerika

Serikat, Korea Selatan bisa seperti sekarang.

Ada tiga agen atau pilar untuk memodernisasi ekonomi Korea Selatan yang dilakukan

oleh Presiden Park, yakini Economic Planning Board (EPB) untuk merancang perencanaan

ekonomi; Ministry of Trade and Industry atau Kementerian Perdagangan dan Perindustrian

untuk mendukung kebijakan-kebijakan industrial dan ekspor; Ministry of Finance atau

Kementerian Keuangan untuk menggunakan kedaulatan kredit sebagai sarana dalam

membiayai perencanaan ekonomi. Tak kalah penting peran dari para Chaebol yang

bekerjasama dengan pemerintahan Park untuk melakukan industrialisasi di Korea Selatan.

Dengan fokus kebijakan ekonomi berorientasi ekspor Korea Seatan dapat mendulang banyak

devisa untuk menbiayai pembangunan di sana.

Amerika Serikat merupakan negar utama yang mendorong industrialisasi di Korea

Selatan. Motif ekonomi di negara tersebut mungkin sedikit akan tetapi motif ideologislah

yang negeri Paman Sam tersebut kejar. Kepentingan untuk memperbanyak dan

mengamankan hegemoninya di kawasan Asia-Pasifik dengan cara menarik Jepang dan Korea

Selatan ke aliansinya. Terbukti, samapai sekarang masih ada pangkalan militer Amerika

Serikat di kedua negara tersebut.

(14)

Terakhir, penulis beropini bahwa meskipun pembangunan di Korea Selatan begitu pesatnya,

namun yang perlu ditekankan bahwa tingkat gap pendapatan di masyarakatnya begitu kecil.

Tak seperti di Indonesia, di negeri kita jurang antara pendapatan si miskin dan si kaya begitu

besar. Namun pemerintah Indonesia masih terus berkutat untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan hanya sedikit langkah-langkah yang dilakukan untuk mempersempit jurang

tersebut. Modernisasi tidak mesti berimplikasi pada besarnya gap pendapatan anatara si

miskin dan si kaya, Korea Selatan sebagi contohnya. Maka dari itu, sepantasnya bangsa kita

mesti banyak-banyak belajar dari bangsa yang sekarang terkenal dengan Boy Band dan Girl

Band-nya.

Gambar

Tabel 2. Volume Perdagangan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan Tahun 1960-

Referensi

Dokumen terkait

h) Setelah proses review dan penilaian maka LPPM memberikan proposal hasil review kepada masing – masing dosen pengusul program pengabdian untuk segera direvisi.

JADWAL KULIAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 SORE. NO HARI WAKTU SMT JUR KLS SKS MATA

Provinsi Bali perlu dibuatkan sebuah bangunan pusat pelayanan desain yang berfungsi sebagai tempat informasi desain arsitektur dan interior, tempat kerjasama diantara

Berdasarkan teori Ripley(dalam Purwanto 2010:51-52) mengenai indikator dalam mengukur keberhasilan implementasi kebijakan, penelitimengevaluasi pelaksanaan peraturan

Menurut Kuntowijoyo (Abdurrahman 2007, hlm 73), “ Interpretasi sejarah atau yang biasa disebut juga dengan analisis sejarah merupakan tahap dimana peneliti melakukan

Hasil penelitian ini yaitu (1) Manajemen Aset dan Kinerja Keuangan berdasarkan uji Simultan menyatakan bahwa secara bersama-sama atau serempak berpengaruh positif dan signifikan

Perangkat repeater GSM memerlukan sebuah antena yang memiliki gain besar terutama pada antena penerima, salah satu antena yang memiliki karakteristik gain besar adalah antena

Bagaimana perbandingan nilai average delay yang dihasilkan oleh algoritma penjadwalan mmSIR dan mSIR pada jaringan wimax untuk kelas layanan rtPS.. Bagaimana performansi