• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen.tips makalah sistem pendengarand (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dokumen.tips makalah sistem pendengarand (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit, kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya struktur indra pendengaran.

Indra pendengaran merupakan salah satu alat pancaindra untuk mendengar. Maka dari itu kelompok kami mencoba menjelaskan tentang bagian-bagian telinga, fisiologi pendengaran, proses pendengaran dan gangguan pendengaran. Mengingat indra pendengaran sangat penting bagi manusia, maka besar harapan kelompok kami dengan adanya makalah ini mampu menambah pengetahuan mengenai materi indra pendengaran.

1.2 Masalah

1. Apa sajakah anatomi dari telinga? 2. Apa sajakah fisiologi dari telinga?

1.3 Tujuan penulisan

1. Memenuhi tugas mata ajar ” Anatomi Fisiologi ”

2. Untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai Indra Pendengaran. 3. Untuk mengetahui bagian-bagian dari telinga

4. Untuk mengetahui fisiologi pendengaran 5. Untuk mengetahui proses pendengaran terjadi

6. Untuk mengetahui gangguan-gangguan dari pendengaran

(2)

PEMBAHASAN

2.1 Indera Pendengar

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

2.2 Bagian-bagian telinga

Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Gbr. Struktur telinga pada manusia 2.2.1 Telinga luar

(3)

manusia rudimenter (sisa perkembangan), akan tetapi pada binatang yang lebih rendah yang mampu menggerakan daun telinganya, otot lurik ini lebih menonjol.

Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.

Liang telinga luar (meatus auditori eksterna) merupakan suatu saluran yang terbentang dari daun telinga melintasi tulang timpani hingga permukaan luar membran timpani. Bagian permukaannya mengandung tulang rawan elastin dan ditutupi oleh kulit yang mengandung folikel rambut, kelenjar sebasea dan modifikasi kelenjar keringat yang dikenal sebagai kelenjar serumen. Sekret kelenjar sebacea bersama sekret kelenjar serumen merupakan komponen penyusun serumen. Serumen merupakan materi bewarna coklat seperti lilin dengan rasa pahit dan berfungsi sebagai pelindung. Membran timpani menutup ujung dalam meatus akustiskus eksterna. Permukaan luarnya ditutupi oleh lapisan tipis epidermis yang berasal dari ectoderm, sedangkan lapisan sebelah dalam disusun oleh epitel selapis gepeng atau kuboid rendah turunan dari endoderm. Di antara keduanya terdapat serat-serat kolagen, elastis dan fibroblas. Gendang telinga menerima gelombang suara yang di sampaikan lewat udara lewat liang telinga luar. Gelombang suara ini akan menggetarkan membran timpani. Gelombang suara lalu diubah menjadi energi mekanik yang diteruskan ke tulang-tulang pendengaran di telinga tengah.

2.2.2 Telinga tengah

(4)

tetapi di bagian anterior pada pada celah tuba auditiva (tuba Eustachius) epitelnya selapis silindris bersilia. Lamina propria tipis dan menyatu dengan periosteum.

Di bagian dalam rongga ini terdapat 3 jenis tulang pendengaran yaitu tulang maleus, inkus dan stapes. Ketiga tulang ini merupakan tulang kompak tanpa rongga sumsum tulang. Tulang maleus melekat pada membran timpani. Tulang maleus dan inkus tergantung pada ligamen tipis di atap ruang timpani. Lempeng dasar stapes melekat pada tingkap celah oval (fenestra ovalis) pada dinding dalam. Ada 2 otot kecil yang berhubungan dengan ketiga tulang pendengaran. Otot tensor timpani terletak dalam saluran di atas tuba auditiva, tendonya berjalan mula-mula ke arah posterior kemudian mengait sekeliling sebuah tonjol tulang kecil untuk melintasi rongga timpani dari dinding medial ke lateral untuk berinsersi ke dalam gagang maleus. Tendo otot stapedius berjalan dari tonjolan tulang berbentuk piramid dalam dinding posterior dan berjalan anterior untuk berinsersi ke dalam leher stapes. Otot-otot ini berfungsi protektif dengan cara meredam getaran-getaran berfrekuensi tinggi. Dan Fungsi rangkaian tulang dengar tersebut adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.

Tingkap oval pada dinding medial ditutupi oleh lempeng dasar stapes, memisahkan rongga timpani dari perilimf dalam skal vestibuli koklea. Oleh karenanya getaran-getaran membrana timpani diteruskan oleh rangkaian tulang-tulang pendengaran ke perilimf telinga dalam. Untuk menjaga keseimbangan tekanan di rongga-rongga perilimf terdapat suatu katup pengaman yang terletak dalam dinding medial rongga timpani di bawah dan belakang tingkap oval dan diliputi oleh suatu membran elastis yang dikenal sebagai tingkap bulat (fenestra rotundum). Membran ini memisahkan rongga timpani dari perilimf dalam skala timpani koklea.

(5)

2.2.3 Telinga Dalam

Telinga dalam adalah suatu sistem saluran dan rongga di dalam pars petrosum tulang temporalis. Telinga dalam di bentuk oleh labirin tulang (labirin oseosa) yang didalamnya terdapat labirin membranasea. Labirin tulang berisi cairan perilimf sedangkan labirin membranasea berisi cairan endolimf.

1. Labirin Tulang

Labirin tulang terdiri atas 3 komponen yaitu kanalis semisirkularis, vestibulum, dan koklea tulang. Labirin tulang ini di sebelah luar berbatasan dengan endosteum, sedangkan di bagian dalam dipisahkan dari labirin membranasea yang terdapat di dalam labirin tulang oleh ruang perilimf yang berisi cairan endolimf.

Kanalis semisirkularis menonjol dari bagian posterior vestibula.

a. Saluran semisirkular anterior dan posterior mengarah pada bidang vertikal, disetiap sudut kanannya.

b. Saluran semisirkular lateral terletak horizontal dan pada sudut kanan kedua saluran diatas.

Vestibulum merupakan bagian tengah labirin tulang, yang berhubungan dengan rongga timpani melalui suatu membran yang dikenal sebagai tingkap oval (fenestra ovale). Ke dalam vestibulum bermuara 3 buah kanalis semisirkularis yaitu kanalis semisirkularis anterior, posterior dan lateral yang masing-masing saling tegak lurus. Setiap saluran semisirkularis mempunyai pelebaran atau ampula. Walaupun ada 3 saluran tetapi muaranya hanya lima dan bukan enam, karena ujung posterior saluran posterior yang tidak berampula menyatu dengan ujung medial saluran anterior yang tidak bermapula dan bermuara ke dalam bagian medial vestibulum oleh krus kommune. Ke arah anterior rongga vestibulum berhubungan dengan koklea tulang dan tingkap bulat (fenestra rotundum).

(6)

terdapat pembuluh darah dan ganglion spiralis, yang merupakan bagian koklear nervus akustikus.

2. Labirin Membranasea

Labirin membransea terletak di dalam labirin tulang, merupakan suatu sistem saluran yang saling berhubungan dilapisi epitel dan mengandung endolimf. Labirin ini dipisahkan dari labirin tulang oleh ruang perilimf yang berisi cairan perilimf. Pada beberapa tempat terdapat lembaran-lembaran jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah melintasi ruang perilimf untuk menggantung labirin membranasea. Labirin membranasea terdiri atas:

1. Kanalis semisirkularis membranasea 2. Ultrikulus

3. Sakulus

4. Duktus endolimfatikus merupakan gabungan duktus ultrikularis dan duktus sakularis.

5. Sakus endolimfatikus merupakan ujung buntu duktus endolimfatikus

6. Duktus reuniens, saluran kecil penghubung antara sakulus dengan duktus koklearis

7. Duktus koklearis mengandung organ Corti yang merupakan organ pendengaran.

Terdapat badan-badan akhir saraf sensorik dalam ampula saluran semisirkularis (krista ampularis) dan dalam ultrikulus dan sakulus (makula sakuli dan ultrikuli) yang berfungsi sebagai indera statik dan kinetik.

(7)

kebanyakan di lantai /dasar sehingga berfungsi untuk mendeteksi percepatan horizontal lurus.

Makula disusun oleh 2 jenis sel neuroepitel (disebut sel rambut) yaitu tipe I dan II serta sel penyokong yang duduk di lamina basal.Serat-serat saraf dari bagian vestibular nervus vestibulo-akustikus (N.VIII) akan mempersarafi sel-sel neuroepitel ini. Sel rambut I berbentuk seperti kerucut dengan bagian dasar yang membulat berisi inti dan leher yang pendek. Sel ini dikelilingi suatu jala terdiri atas badan akhir saraf dengan beberapa serat saraf eferen, mungkin bersifat penghambat/ inhibitorik. Sel rambut tipe II berbentuk silindris dengan badan akhir saraf aferen maupun eferen menempel pada bagian bawahnya. Kedua sel ini mengandung stereosilia pada apikal, sedangkan pada bagian tepi stereosilia terdapat kinosilia. Sel penyokong (sustentakular) merupakan sel berbentuk silindris tinggi, terletak pada lamina basal dan mempunyai mikrovili pada permukaan apikal dengan beberapa granul sekretoris. Pada permukaan makula terdapat suatu lapisan gelatin dengan ketebalan 22 mikrometer yang dikenal sebagai membran otolitik. Membran ini mengandung banyak badan-badan kristal yang kecil yang disebut otokonia atau otolit yang mengandung kalsium karbonat dan suatu protein. Mikrovili pada sel penyokong dan stereosilia serta kinosilia sel rambut terbenam dalam membran otolitik. Perubahan posisi kepala mengakibatkan perubahan dalam tekanan atau tegangan dalam membran otolitik dengan akibat terjadi rangsangan pada sel rambut. Rangsangan ini diterima oleh badan akhir saraf yang terletak di antara sel-sel rambut.

(8)

Dalam krista ampularis, sel-sel rambutnya di rangsang oleh gerakan endolimf akibat percepatan sudut kepala. Gerakan endolimf ini mengakibatkan tergeraknya stereosilia dan kinosilia. Dalam makula sel-sel rambut juga terangsang tetapi perubahan posisi kepala dalam ruang mengakibatkan suatu peningkatan atau penurunan tekanan pada sel-sel rambut oleh membran otolitik.

2.3 Koklea dan Fisiologi Pendengaran 2.3.1 Koklea

Koklea tulang berjalan spiral dengan 23/4 putaran sekiitar modiolus yang juga merupakan tempat keluarnya lamina spiralis. Dari lamina spiralis menjulur ke dinding luar koklea suatu membran basilaris. Pada tempat perlekatan membran basilaris ke dinding luar koklea terdapat penebalan periosteum yang dikenal sebagai ligamentum spiralis. Di samping itu juga terdapat membran vestibularis (Reissner) yang membentang sepanjang koklea dari lamina spiralis ke dinding luar. Kedua membran ini akan membagi saluran koklea tulang menjadi tiga bagian yaitu

1. Ruangan atas (skala vestibuli) 2. Ruangan tengah (duktus koklearis) 3. Ruang bawah (skala timpani).

(9)

Duktus koklearis berhubungan dengan sakulus melalui duktus reuniens tetapi berakhir buntu dekat helikotrema pada sekum kupulare. Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan modiolus terdapat ganglion spiralis yang sebagian diliputi tulang. Dari ganglion keluar berkas-berkas serat saraf yang menembus tulang lamina spiralis untuk mencapai organ Corti. Periosteum di atas lamina spiralis menebal dan menonjol ke dalam duktus koklearis sebagai limbus spiralis. Pada bagian bawahnya menyatu dengan membran basilaris.

Membran basilaris yang merupakan landasan organ Corti dibentuk oleh serat-serat kolagen. Permukaan bawah yang menghadap ke skala timpani diliputi oleh jaringan ikat fibrosa yang mengandung pembuluh darah dan sel mesotel. Membran vestibularis merupakan suatu lembaran jaringan ikat tipis yang diliputi oleh epitel selapis gepeng pada bagian yang menghadap skala vestibuli.

Epitel yang melapisi duktus koklearis beragam jenisnya tergantung pada lokasinya, diatas membran vestibularis epitelnya gepeng dan mungkin mengandung pigmen, di atas limbus epitelnya lebih tinggi dan tak beraturan. Di lateral epitelnya selapis silindris rendah dan di bawahnya mengandung jaringan ikat yang banyak mengandung kapiler. Daerah ini disebut stria vaskularis dan diduga tempat sekresi endolimf.

Organ Corti, terdiri atas sel-sel penyokong dan sel-sel rambut. Sel-sel yang terdapat di organ Corti adalah

1. Sel tiang dalam merupakan sel berbentuk kerucut yang ramping dengan bagian basal yang lebar mengandung inti, berdiri di atas membran basilaris serta bagian leher yang sempit dan agak melebar di bagian apeks.

2. Sel tiang luar mempunyai bentuk yang serupa dengan sel tiang dalam hanya lebih panjang. Di antara sel tiang dalam dan luar terdapat terowongan dalam.

(10)

untuk menuju ke sel-sel rambut luar. Sel-sel falangs luar dan sel rambut luar terdapat dalam suatu ruang yaitu terowongan Nuel. Ruang ini akan berhubungan dengan terowongan dalam.

4. Sel falangs dalam terletak berdampingan dengan sel tiang dalam. Seperti sel falangs luar sel ini juga menyanggah sel rambut dalam.

5. Sel batas membatasi sisi dalam organ corti

6. Sel Hansen membatasi sisi luar organ Corti. Sel ini berbentuk silindris terletak antara sel falangs luar dengan sel-sel Claudius yang berbentuk kuboid. Sel-sel Claudius ter- letak di atas sel-sel Boettcher yang berbentuk kuboid rendah.

Permukaan organ Corti diliputi oleh suatu membran yaitu membrana tektoria yang merupakan suatu lembaran pita materi gelatinosa. Dalam keadaan hidup membran ini menyandar di atas stereosilia sel-sel rambut.

Ganglion spiralis merupakan neuron bipolar dengan akson yang bermielin dan berjalan bersama membentuk nervus akustikus. Dendrit yang bermielin berjalan dalam saluran-saluran dalam tulang yang mengitari ganglion, kehilangan mielinnya dan berakhir dengan memasuki organ Corti untuk selanjutnya berada di antara sel rambut. Bagian vestibular N VIII memberi persarafan bagian lain labirin. Ganglionnya terletak dalam meatus akustikus internus tulang temporal dan aksonnya berjalan bersama dengan akson dari yang berasal dari ganglion spiralis. Dendrit-dendritnya berjalan ke ketiga kanalikulus semisirkularis dan ke makula sakuli dan ultrikuli.

(11)

duktus koklearis dengan membran basilarisnya. Pergerakan ini kemudian menyebabkan tenaga penggunting terjadi antara stereosilia sel-sel rambut dengan membran tektoria, sehingga terjadi stimulasi sel-sel rambut. Tampaknya membran basilaris pada basis koklea peka terhadap bunyi berfrekuensi tinggi , sedangkan bunyi berfrekuensi rendah lebih diterima pada bagian lain duktus koklearis.

2.3.2 Fisiologi pendengaran

a. Cara Kerja Organ Pendengaran

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.

Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

b. Mekanisme Keseimbangan

(12)

sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

2.4 Gangguan system pendengaran

2.4.1 Jenis-jenis gangguan pendengaran

Banyak orang menghubungkan gangguan pendengaran dengan usia tua. Meskipun gangguan pendengaran memang karena usia tua, ada banyak penyebab lain dari gangguan tersebut. Hal ini meliputi keturunan dan akibat penyakit.

Gangguan pendengaran biasanya dibagi ke dalam dua kategori: gangguan pendengaran konduktif dan gangguan pendengaran sensorineural, tergantung dari bagian telinga dimana gangguan pendengaran tersebut berasal. Seorang anak bisa juga memiliki gangguan pendengaran campuran yang merupakan kombinasi dari keduanya. Mengetahui jenis gangguan pendengaran adalah penting untuk memberikan penanganan yang tepat.

1. Gangguan pendengaran konduktif

(13)

2. Gangguan pendengaran sensorineural

Ada sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural:

bertambahnya usia keturunan

penyakit

kondisi congenital trauma akustik

a. Penyebab-penyebab umum gangguan pendengaran konduktif 1. Infeksi bagian tengah telinga (otitis media)

Infeksi telinga bagian tengah merupakan kelainan yang umum terjadi, terutama pada anak-anak kecil. Infeksi akut telinga tengah sangat menyakitkan dan harus segera ditangani. Jika tidak segera ditangani, gendang telinga bisa rusak. Gendang telinga yang sehat akan membaik sendiri dengan menutup kerusakan tersebut dengan jaringan parut. Namun, akumulasi jaringan parut sebagai akibat dari sering terjadinya infeksi bisa juga menyebabkan gangguan pendengaran konduktif yang lebih sulit diatasi.

2.4.2 Penyebab-penyebab umum gangguan pendengaran sensorineural 1. Congenital

(14)

Paparan ke suara keras secara terus menerus atau terpapar singkat dengan suara yang mengejutkan bisa menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural (misalnya: petasan dan letusan senjata api).

Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut othematoma atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan oleh hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir. (encharta ensiklopedi) 2. Penyumbatan

Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan gatal-gatal, nyeri serta tuli yang bersifat sementara. Dokter akan membuang serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang telinga atau terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi. Jika terdapat perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya tidak digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara adekuat.

3. Perikondritis

(15)

- cedera

- gigitan serangga

- pemecahan bisul dengan sengaja.

Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan. Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral, sedangkan untuk infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya. (medicastore)

Ada banyak lagi gangguan yang terjadi pada alat pendengaran kita ini, misalnya tumor, cedera, eksim, otitis dan lain-lain.

BAB III PENUTUP

(16)

Organ pendengaran merupakan organ yang komplek pada bagian tubuh manusia. Hal itu terlihat dari struktur anatomi, bahasan tentang fisiologi, proses mendengar yang rumit dan berbagai gangguan yang dapat ditimbulkan oleh sistem pendengaran.

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

1. Wonodirekso, S dan Tambajong J (editor) (1990), Organ-Organ Indera Khusus dalam Buku Ajar Histologi Leeson and Leeson (terjemahan), Edisi V, EGC, Jakarta

(17)

3. http://iqbalali.com/2010/04/13/penyakit-pada-telinga-manusia/ 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga

5. Encharta ensiklopedia/ear

medicastore.com/penyakit/360/Kelainan_Pada_Telinga_Luar.html

6. http://karyatulisilmiahkeperawatan.blogspot.com/2008/12/gangguan-sistem-pendengaran-pada-anak.html

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan kegiatan ini di maksud supaya kita lebih mantap lagi pendidikan kita, terutam praktik yang diperoleh di samping itu juga dengan adanya praktek kerja industri ini siswa

Menu pembelian berfungsi untuk melakukan pengentrian pembelian dari barang yang dibutuhkan perusahaan yang berisi keterangan asal suplier, tanggal pembelian, pembelian dalam

Kanker kolorektal ( colo-rectal carcinoma ) atau disebut juga kanker usus besar merupakan suatu tumor ganas yang ditemukan di colon atau rectum .Salah satu cara

Teknik wawancara, ialah cara untuk menggali informasi, pemikiran, gagasan, sikap dan pengalaman para perempuan pengrajin batu aji. Wawancara tatap muka dilakukan

braunii yang dikultivasi selama 6 hari pada perlakuan dengan konsntrasi air kelapa 0% memiliki kuantitas paling rendah, yakni hanya 2,81% kandungan lipid,

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengendalian biaya kualitas pada Aksan Bakery belum dilakukan secara efisien karena biaya kualitas

Karena ACC sintase terdapat dalam jumlah yanag rendah dalam jaringan tanaman (0,0001% dari protein total buah tomat matang) maka sulit memurnikan enzim ini untuk analisis