MANAJEMEN USAHA BARU
ANALISIS SWOT PADA BUSINESS MODEL CANVAS HOME
INDUSTRY KUE PIA DI DAERAH KAMPUNG PIA
Disusun oleh :
Daniel Timotius Filio
1401150078
MB-39-SCBD-B
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
1. PENDAHULUAN
Menjamurnya Home Industry, terutama bisnis dibidang kuliner telah menjadi hal yang fenomenal di Indonesia, terutama kuliner dalam makanan ringan. Kue Pia merupakan salah satu makanan ringan yang sudah mulai banyak diproduksi oleh Home Industry diantara sekian banyaknya makanan ringan yang diproduksi. Salah satu produsen kue pia „bersarang‟ di „Kampung Pia‟, yaitu sebuah daerah yang memproduksi kue pia secara masal.
Permasalahannya adalah, persaingan dalam usaha kuliner dibidang makanan ringan ini cukup berat, mengingat banyaknya produsen kue pia di daerah ini, dan persaingan antara makanan ringan pun cukup ketat. Disisi lain Kampung Pia ini belum memiliki sistem pemasaran yang baik.
Menurut Kurtz (2008) analisis SWOT adalah suatu alat untuk bentuk perencanaan strategik berguna untuk membantu perencana/pembuat kebijakan untuk bisa membandingkan antara kekuatan dan kelemahan di lingkungan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari lingkungan eksternal.
Adapun faktor analisis SWOT yang dipergunakan untuk menganalisis sebuah produk tersebut adalah Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats), dikemukakan oleh (Rangkuti : 2008) ialah proses mengidentifikasi beberapa faktor secara tersistem guna memformulasikan strategi badan usaha yang didasarkan pada logika yang bisa mengoptimalkan kekuatan dan peluang secara bersama dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman.
Dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT ini diharapkan Home Industry yang menjual Kue Pia di daerah Kampung Pia ini dapat beradaptasi dan “melebarkan sayapnya” agar bisa survive ditengah persaingan usaha kuliner lainnya.
2. LANDASAN TEORI
Menurut Osterwalder & Yves Pigneur (2014) menjelaskan bahwa Business Model Canvas terdiri dari sembilan blok bangunan bisnis. Blok bangunan ini berisikan bagian-bagian penting yang menjelaskan tenatang bagaimana organisasi tersebut menciptakan manfaat dan juga mendapat kemanfaatan dari para pelanggannya. Adapun bagian dalam Business Model Canvas tersebut meliputi Customer Segment, Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Key Activities, Key Partnership, dan Cost Structure.
Manfaat dari Business Model Canvas bisa menjabarkan, menganalisis dan merancang secara kreatif dan inovatif dalam upaya membentuk, memberikan, dan menangkap dimensi pasar dan mendongkrak permintaan dengan cara menginovasi sebuah nilai.
Sumber : (Suwardani)
Customer Segments
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, pertama-tama organisasi harus menetapkan siapa yang harus dilayani. Organisasi dapat menetapkan untuk melayani satu atau lebih segmen. Penetapan segmen ini akan menentukan komponen-komponen lain dalam model bisnis.
Value Proporsition
Value Proposition adalah manfaat yang ditawarkan organisasi kepada segmen pasar yang dilayani. Tentu saja, value proposition akan menentukan segmen pelanggan yang dipilih atau sebaliknya. Value proposition juga akan mempengaruhi komponen lain seperti Channel dan Customer Relationship.
Channel
Channels merupakan sarana bagi organisasi untuk menyampaikanValue Proposition kepada Customer Segment yang dilayani . Channel berfungsi dalam beberapa tahapan mulai dari kesadaran pelanggan sampai ke pelayanan purna jual. Dua elemen lain yang harus diperhitungkan secara cermat dalam membuat model Channel adalah Value Proposition dan Customer Segment.
Customer Relationship
Customer Relationship yaitu cara organisasi menjalin ikatan dengan pelanggannya.
Revenue Stream
Key Resources
Key Resources adalah sumber daya milik organisasi yang digunakan untuk mewujudkan proposisi nilai. Sumber daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, channel maupun brand.
Key Activities
Key Activities adalah kegiatan utama organisasi untuk dapat menciptakan Proposisi Nilai.
Key Partners
Key Partnership merupakan sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai, tetapi tidak dimiliki oleh organisasi tersebut. Pemanfaatan Key Partnershipoleh perusahaan dapat berbentuk outsourcing, joint venture, joint operation, atau aliansi strategis.
Cost Structure
Cost Structure adalah komposisi biaya untuk mengoperasikan organisasi mewujudkan proposisi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang diperoleh organisasi.
2.2 SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats)
Menurut Kurtz (2008) analisis SWOT adalah suatu alat untuk bentuk perencanaan strategik berguna untuk membantu perencana/pembuat kebijakan untuk bisa membandingkan antara kekuatan dan kelemahan di lingkungan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari lingkungan eksternal.
mengoptimalkan kekuatan dan peluang secara bersama dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman.
3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis BMC
Dari beberapa sumber dan data yang didapat, disimpulkan bahwa BMC dari Kampung Pia seperti sebagai berikut :
Key Partners
Strengths:
Kelebihan dibidang varian rasa Produsen banyak
Menyediakan tester
NEGATIVE
POSITIVE
INTERNAL
EX
TERNAL
Weaknesses:
Pemasaran kurang baik
Terlalu banyak produsen
Opportunities:
Banyak daerah yang belum menjual Kue Pia
Threats:
Banyaknya varian makanan ringan di Indonesia
Selain BMC, kita juga perlu membuat SWOT agar dapat mempermudah menganalisis kelebihan dan kekurangan dari perusahaan yang ada. Dalam kasus ini, setelah kita membuat BMC dari „Kampung Pia‟ kita akan membuat SWOT dari „Kampung Pia‟ ini agar dapat mempermudah dalam mengembangkan dan memajukan bisnis kue pia di tempat ini. Adapun berdasarkan BMC diatas, maka didapat SWOT seperti dibawah ini.
3.2Analisis SWOT
Sumber : (Anggadwita)
Berdasarkan analisis Anggadwita maka didapat beberapa kesimpulan seperti sebagai berikut :
Kampung Pia memiliki kelebihan dibidang variasi rasa yang mungkin hanya
tersedia di Kampung Pia dan di beberapa tempat tidak tersedia varian rasa tersebut
Ada banyak produsen pia di kampung pia ini yang kemudian memungkinkan kampung pia untuk memproduksi pia dalam jumlah besar untuk dikirim keluar Setiap penjual menyediakan tester bagi calon pembeli.
Weakness
Para produsen ini masih memiliki cara pemasaran yang kurang baik, dan
penjualannya masih didaerah sekitaran mereka saja dan beberapa kota diluar (sedikit).
Banyaknya produsen pia didaerah ini membuat persaingan antara sesama
produsen pia ditempat ini semakin kompetitif
Opportunities
Masih banyak daerah di Indonesia yang tidak menjual kue pia sehinga di
beberapa daerah akan sulit atau bahkan tidak bisa untuk membeli kue pia, dengan kata lain Kampung Pia memiliki peluang yang besar untuk memperluas area penjualannya.
Threats
Ada sangat banyak variasi makanan ringan di Indonesia
demikian kampung pia disarankan untuk membuat terobosan baru. Terobosan baru yang dimaksud ialah cara-cara (strategi) mendasar dalam dunia usaha yang dapat dilakukan agar usaha tersebut dapat melangkah dengan baik dan berkembang.
Home Industry „Kampung Pia‟ dalam menggambarkan produk harus digabungkan sesuai keinginan segmen pelanggan, supaya bisa menarik konsumen baru didalam persaingan yang sangat kompetitif. Apabila di analisa dari model bisnis yang dilakukan Home Industry „Kampung Pia‟ sekarang disarankan menggunakan model bisnis „Open Mind‟ supaya bisa memperbesar omzet Home Industry „Kampung Pia‟ itu sendiri ditengah kompetisi yang ketat.
Dijelaskan oleh Osterwalder dan Yves Pigneur (2014) bentuk bisnis open mind bisa diaplikasikan pada Home Industry supaya mendapat dan membuat penilaian dengan cara bekerja sama dengan partners secara terstruktur. Metode ini bisa digunakan out-in menggunakan ide-ide dari luar dengan catatan ide itu fresh dan belum digunakan oleh kompetitor.
Kemudian dalam pemasarannya, seharusya Kampung Pia bisa mengikuti perkembangan zaman, dimana penerapan teknologi diperlukan untuk menarik konsumen baru. Teknologi dalam pemasaran yang dimaksud adalah pemasaran melalui media sosial, baik untuk iklan maupun pemesanannya. Dengan demikian pelanggannya tidak hanya berasal dari daerah sekitar mereka saja.
4. KESIMPULAN
Key Activities mendasar yang pada Home Industry „Kampung Pia‟ adalah dengan membuat desain bentuk dan rasa yang baru sesuai dengan keinginan segmen pasarnya sendiri-sendiri, diharapkan dengan metode tersebut dapat menambah omzet Home Industry „Kampung Pia‟ ke depannya.
5. REFERENSI
ANGGADWITA, G., AMANIª, H. U. S. N. I., SARAGIH, R., & ALAMANDA, D.
T. Competitive Strategy of Creative Application Content in the ASEAN
Economic Community: Software Development using SWOT Analysis in
Indonesia.
Kurtz, David. L. 2008. Principles of Contemporary Marketing, Thomson, South– western. Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif/deskriptif (Edisi revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suwardani, A. (n.d.). Model Bisnis. Bisnis Model kanvas.
Fredy, R. (2008). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, cetakan
kelimabelas. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Osterwalder, A. (2014), Business Model Generation, cetakan ke-6, alih Bahsa Natalia Ruth Sihandrini, Jakarta: PT.Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI. Amit, R. Zott, C. (2012). Creating Value Through Business Model Innovation.