ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN
KEGANASAN PADA
SISTEM
MUSKULOSKLETAL
1. Andika Kardiansyah 2. Indah Siti Nuraisyah 3. Dola Party
4. Nandang 5. Riska
6. Prengky
KEGANASAN PADA
TULANG
• DEFINISI
• Adalah pertumbuhan sel baru, abnormal,
progresif, dimana sel-sel tersebut tidak pernah menjadi dewasa. Dengan istilah lain yang sering
NEXT...
• KLASIFIKASI TUMOR TULANG
• Tumor tulang ganas di golongkan berdasarkan
TNM (Tumor, Nodus, Metastasis ), yaitu
NEXT...
T Tumor induk
TX Tumor tidak dapat di capai
T0 tidak di temukan Tumor primer
T1 Tumor terbatas di dalam periosteum
T2 Tumor menembus periosteum
T3 Tumor masuk organ atau struktur sekitar tulang
N Kelenjar liinfe regional
N0 Tidak di temukan tumor di kelenjar linfe
N1 Tumor di kelenjar limfe regional
M Metastasis jauh
M0 Tidak di temukan metastasis jauh
JENIS- JENIS TUMOR
TULANG
1. Mieloma multiple
2. Tumor raksasa
3. Sarkoma osteogenik
4. OsteosarkomaParosteal
5. Kondrosarkoma
6. Sarkoma Ewing
7. Juksta Kondrosarkoma Kortikal
8. Osteoklastoma (Giant cell tumor)
9. Retikulo-Sarkoma Tulang
10.Osteoma
11.Kondroblastoma
NEOPLASMA
JARINGAN LUNAK
Tumor Ganas Jaringan
Lunak Yang Lazim
Ditemukan
1. Fibrosarkoma
2. Liposarkoma
3. Rabdomiosarkoma
PATOFISIOLOGI
• Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan
lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal. Pada proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dekat tempat lesi terjadi, sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.
• Kelainan congenital, genetic, gender / jenis kelamin,
NEXT....
• Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.
NEXT,,,,,
• Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan
pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Tjakra, Ahmad. 1991).
• Adapun siklus tumbuh sel kanker adalah membelah diri, membentuk RNA, berdiferensiasi / proliferasi, membentuk DNA baru, duplikasi kromosom sel, duplikasi DNA dari sel normal, menjalani fase mitosis, fase istirahat (pada saat ini sel tidak melakukan pembelahan).
MANISFESTASI
KLINIS
• Pasien dengan tumor tulang datang dengan
masalah yang berhubungan dengan tumor tulang yang sangat bervariasi. Dapat tanpa gejala atau dapat juga nyeri (ringan dan kadang-kadang sampai konstan dan berat), kecacatan yang bervariasi, dan pada suatu saat adanya pertumbuhan tulang yang jelas. Kehilangan berat badan, malaise dan demam dapat terjadi. Tumor kadang baru terdiagnosis saat terjadinya patah tulang patologik. Bila terjadi kompresi korda spinalis, dapat berkembang lambat atau cepat.
Defsit neurologik (mis. Nyeri profresif,
EVALUASI
DIAGNOSTIK
• Diagnosis diferensial didasarkan pada riwayat, pemeriksaan fsik,dan penunjang diagnostik seperti CT, pemindaian tulang, mielogram, arteriograf, MRI, biopsi, dan Essai biokimia darah dan urine. Fosfatase alkali biasanya meningkat pada sarkoma osteogenik. Pada karsinoma metastasis dari prostat akan terjadi peningkatan fosfatase asam serum. Hiperkalsemia terjadi pada kanker tulang metastasis dari payudara, paru dan ginjal. Gejala hiperkalsemia meliputi kelemahan otot, keletihan, anoreksia, mual, muntah, poliuria, disritmia jantung, kejang, dan koma. Hiperkalsemia harus diidentifkasi dan ditangani segera. Biopsi bedah dilakukan untuk identifkasi histologik. Biopsi harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah terjadinya penyebaran dan kekambuhan yang terjadi setelah eksisi tumor.
• Foto sinar X dada dilakukan untuk menentukan adanya metastasis paru. Pentahapan bedah tumor muskuloskeletal didasarkan pada derajat tumor dan tempat selain pada metastasisnya dan dilakukan untuk perencanaan penatalaksanaan.
Penatalaksanaan
1. Terapi bedah
2. Penyinaran
3. Kemoterapi
4. Metastasektomi
Prevalensi dan
lokalisasi
• Gambaran klinis sangat berlainan satu dengan yang lain terutama karena lokasi dan derajat lain keganasannya. Bila tumor ini tidak ditanggulangi secara radikal, akan berkambuh dalam waktu yang lama dan tidak dapat diatasi lagi dengan terapi kuratif. Tumor ganas jaringan lunak sekitar 40% ditemukan ditungkai terutama dipaha, masing-masing 15% dianggota gerak atas. Tubuh
dan kepala, leher, sekitar 10% sisanya
retroperitonium. Tumor ini terdiri sekitar 20 jenis yang bermanifestasi sebagai jenis liposarkoma, leiomiosarkoma, angiosarkoma, kondrosarkoma diluar rangka dan swanoma maligna.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN DENGAN KEGANASAN
I. Pengkajian
• Aktivitas /Istirahat
• Gejala:
• kelemahan dan atau keletihan.
• Perubahan pada pola tidur dan waktu tidur
pada malam hari, adanya faktor-faktor yang
• mempengaruhi tidur seperti : nyeri, ansietas,
dan berkeringat malam.
• Keterbatasan partisipasi dalam hobi dan
latihan.
• Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan
karsinogen, tingkat stress tinggi.
• b. Sirkulasi • Gejala :
NEXT...
• Integritas Ego
• Gejala :
• Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stres (misalnya
merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religious/spiritual).
• Masalah tentang perubahan dan penampilan,
misalny : alopesia, lesi, cacat, pembedahan.
• Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan.
• Tanda :
• Kontrol depresi.
NEXT....
• Eliminasi
• Gejala :
• Perubahan pola defkasi, misalnya : darah pada feses, nyeri saat defkasi. Perubahan eliminasi urinearius misalnya : nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih, hematuria, sering berkemih.
• Tanda:
• Perubahan bising usus, distensi abdomen. • e. Makanan/Cairan
• Gejala:
• Kebiasaan diet buruk (misalnya : rendah serat, tinggi lemak, aditif, dan bahan pengawet).
• Anoreksia, mual/muntah. • Intoleransi makanan.
• Tanda:
• Perubahan berat badan (BB), penurunan BB hebat, kaheksia, berkurangnya massa otot.
NEXT...
• Tidak ada nyeri yang bervariasi, misalnya : kenyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit).
• h. Pernafasan
• Gejala :
• Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seseorang yang merokok), pemajanan asbes.
• i. Keamanan
• Gejala :
• Pemajana pada kimia toksik, karsinogen.
• pemajanan matahari lama/berlebihan.
• Demam.
• Tanda :
NEXT,...
• Seksualitas
• Gejala :
• Masalah seksual, misalnya dampak pada
hubungan, perubahan pada tingkat kepuasaan. • Nuligravida lebih besar dariusia 30 tahun.
• Multigravida, pasangan seks multiple, aktivitas seksual dini, dan herpes genital.
• k. Interaksi Social • Gejala :
• Ketidakadekuatan/kelemahan system pendukung. • Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d proses penyakit dan pembedahan.
2. Kerusakan mobilitas fsik b.d penurunan kekuatan otot, nyeri karena pembedahan/amputasi ditandai dengan tidak mampu bergerak (ambulasi) dan kekuatan otot yang menurun.
3. Koping individu tidak efektif b.d diagnosis kanker dan prognosa yang tidak tentu ditandai dengan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, ketergantungan, kelelahan kronis, ansietas, HDR, mengungkapkan tidak mampu mengatasi masalah.
4. Gangguan citra tubuh b.d alopesia, turunnya BB, dan atau perubahan sekunder terhadap kemoterapi, amputasi, reseksi luas terhadap jaringan lunak karena tumor.
5. Resti infeksi b.d pembedahan dan kemoterapi.
6. Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit yang
INTERVENSI
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 1. Mengatakan
nyeri hilang atau
terkontrol
2. Tampak rileks dan mampu istirahat
1. Kaji intensitas nyeri, selidiki perubahan karakteristik nyeri. Contoh kebas,
kesemutan.
2. Tinggikan bagian yang sakit dengan
meninggikan kaki 3. Pertahankan
imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring atau dengan disangga 4. Berikan posisi klien
dalam posisi anatomis 5. Kolaborasi dengan
medis untuk
pemberian terapi
farmakologik analgetik
1. Intensitas nyeri dapat
digunakan untuk membantu dalam evaluasi kebutuhan dan keefektifan intervensi. Perubahan dapat
mengindikasikan terjadinya komplikasi.
2. Dengan meninggikan bagian yang sakit, diharapkan
dapat mengurangi terbentuknya oedema dengan peningkatan aliran balik vena, menurunkan kelelahan otot dan tekanan pada kulit atau jaringan. 3. Istirahat yang cukup dapat
merileksan otot-otot tubuh sehingga nyeri bisa
berkurang dan mencegah kesalahan fungsi tulang atau tegang.
4. Posisi yang anatomis dan sesuai dengan keinginan pasien, secara psikologis dapat mengurangi rasa nyeri 5. Pengobatan yang sesuai
NEXT....
• IMPLEMENTASI
• LAKUKAN TINDAKAN SESUAI INTERVENSI
• EVALUASI KEPERAWATAN
1. Mengatakan nyeri hilang atau terkontrol
2. Klien menunjukan keinginan berpartisipasi dalam aktivitas dan menunjukkan perilaku yang
memampukan tindakan aktivitas
3. Klien mampu mengatasi masalah, mampu memenuhi kebutuhan dasar dan adanya peningkatan harga diri
4. Klien mulai menunjukkan adaptasi penerimaan pada situasi diri (amputasi)
5. Infeksi tidak terjadi