• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Kelas 4 SDN 1 Me

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Kelas 4 SDN 1 Me"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran ADDIE (Analysis-Design-Development-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Pada kesempatan ini yang akan dikembangkan yaitu perangkat pembelajaran berupa, RPP dan LKS. (Badarudin: wordpress.com/2011/02/23)

Model ADDIE ini menggunakan 5 tahap atau langkah pengembangan sebagaimana gambar berikut.

Gambar 3.1 Tahap pengembangam model ADDIE

Langkah 1: Analisis

(2)

Langkah 2: Desain

Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan (blueprint).Ibarat bangunan, maka sebelum dibangun gambar rancang bangun (blue-print) diatas kertas harus ada terlebih dahulu.Apa yang kita lakukan dalam tahap desain ini? Pertama merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic). Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tadi. Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini ada banyak pilihan kombinasi metode dan media yang dapat kita pilih dan tentukan yang paling relevan. Disamping itu, pertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apaseharusnya, dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blue-print yang jelas dan rinci.

Langkah 3: Pengembangan

Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan.Atau diperlukan modul cetak, maka modul tersebut perlu dikembangkan. Begitu pula halnya dengan lingkungan belajar lain yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan.Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi.Lebih tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang sedang kita kembangkan.

Langkah 4: Implementasi

(3)

seting tertentu tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan sesuai skenario atau desain awal.

Langkah 5: Evaluasi

Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misal, pada tahap rancangan, mungkin kita memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif misalnya review ahli untuk memberikan input terhadap rancangan yang sedang kita buat. Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari produk yang kita kembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok kecil dan lain-lain.

3.2. Definisi Konsep

3.2.1. Subyek Yang diteliti

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian yaitu siswa SD Negeri 1 Medayu, Wanadadi Kabupaten Banjarnegara pada siswa kelas 4 yang berjumlah 12 siswa, 7 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Tahun pelajaran 2014/2015.

3.2.2. Batasan Penelitian

Perangkat pembelajaran dibuat sebagai salah satu penunjang agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini akan dikembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada pembelajaran IPA materi Energi Panas dan Bunyi Model pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah ADDIE yng dikembankan oleh Reiser dan Mollenda yang terdiri dari lima langkah.

Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunak pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Discovery Learning pada penyusunan RPP dan LKS. 3.2.3. Tempat penelitian

(4)

3.2.4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan anatara akhir bulan Maret tahun pelajaran 2014/2015.

3.3. Prosedur Pengembangan

Seperti yang telah diuraikan diatas penelitian ini menggunakan model ADDIE yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda dengan jalan menggabungkan beberapa siklus penelitian pengembangan. Kelima langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan meliputi penelitian dan pengumpulan informasi reviu literature, studi penelitian berskala kecil dan persiapan laporan pada perkembangan terkini. Selanjunya melakukan perencanaan, termasuk mendefisinisikan ketrampilan yang akan dipelajari, menyatakan dan mengurutkan tujuan dan mengidentifikasi aktivitas belajar.

2. Mengembangkan produk awal meliputi perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang didesain mengikuti langkah-langkah saintifik melalui model pembelajaran discovery learning learning pada pembelajaran IPA kelas 4 Materi Energi Panas dan Bunyi.

3. Pada tahap pengembangan ini hasil desain diberikan kepada ahli desain pembelajaran dan ahli materi. Konsultasi ini dilakukan untuk mendapatkan masukan tentang desain produk. Ahli desain diminta masukan berkaian dengan relevansi atau ketepatan tujuan, kompetensi dasar dan indicator pembelajaran. ahli perangkat pembelajaran diminta masukan relevansi atau ketepatan langkah-langkah penerapannya.

4. Tahap uji coba awal/uji coba terbatas, pada tahap ini produk diuji cobakan pada kelas 4 yang mempunyai kemampuan beragam. Uji coba awal ini bertujuan untuk mendapatka data berkaitan dengan materi, model, urutan dan waktu penyajian pembelajaran.

(5)

coba ini bertujuan untuk mengumpulkan data apakah produk yang dikembangkan dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran atau tidak.

Berdasarkan uraian diatas dan dengan pertimbangan efektifitas waktu penelitian maka langkah-langkah penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Skema Langkah-langkah Penelitian

3.3.1. Metode Penelitian Tahap 1

Penelitian tahap pertama ini merupakan langkah analisis atau assesmen kebutuhan untuk mengidentifikasi masalah (kebutuhan) dan melakukan analisis tugas (task analyze). Output yang dihasilkan berupa karakteristik atau profil calon peserta didik, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan. Selain itu untuk melihat sejauh mana suatu kompetensi perlu dikembangkan kemudian menyusun produk awal. Langkah yang dilakukanpada tahap ini adalah dengan mengadakan observasi langsung kelapangan. Observasi dilakukan dengan cara melihat proses pembelajaran dan berkomunikasi langsung dengan peserta didik dan guru. Observasi tidak hanya mengamati kegiatan siswa pada proses pembelajaran tapi observasi juga dilakukan terhadap ketersediaan perangkat pembelajaran berupa, RPP dan LKS, model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA kelas 4 materi Energi Panas dan Energi Bunyi.

Analisis kebutuhan

Uji Coba terbatas

Revisi produk Perencanaan atau

pengembangan prodik awal

Model jadi dan pelaporan

(6)

3.3.2. Model penelitian Tahap 2

Tahap penyusunan produk ini alur yang digunakan adalah alur perancangan model desain pembelajaran ADDIE digabungkan dengan langkah 2 dan 3 pada langkah penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Secara garis besar model pengembangan ini terdiri 3 tahap.

Tahap pertama adalah tahap desain (design) tahap ini dikenal dengan istilah membuat rancangan (blue print) atau rancang bangun. Dalam penelitian ini yang akan yang akan dikembangkan adalah suatu perangkat pembelajaran berupa RPP, dan LKS maka yang didesain adalah langkah-langkah mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dan langkah-langkah pembelajaran didalam kelas dari awal hingga akhir, dimana rancangan ini disesuaikan dengan need assessment yang telah dilakukan. Artinya, rancangan desain perangkat pembelajaran ini disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran.

Tahap kedua adalah langkah pengembangan (development) yang merupakan proses mewujudkan blue print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, pada tahap ini segala sesuatu yang dibutuhkan atau yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan. Dalam penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan suatu perangkat pembelajaran maka pengembangan disini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengaplikasikan pendektan saintifik dan model pembelajaran discovery learning. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba atau evaluasi sebelum diimplementasikan. Lebih tepatnya evaluasi formatif atau review oleh ahli.

(7)

3.3.3. Metode Penelitian Tahap 3

Langkah 4 dan 5 pengembangan yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda (1985) diuraikan dengan integrasi langkah 4 dan 5 model desain ADDIE. Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan evaluasi formatif atau uji coba produk. Uji coba produk merupakan proses penyediaan dan menggunakan informasi untuk produk. Uji coba bertujuan untuk mengumpulkan data apakah produk yang dikembangkan dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran. Pada penelitian ini uji coba dilakukan secara terbatas pada kelas 4 yang dipilih sebagai sampel. Langkah-langkah uji coba produk meliputi: 1) menetapkan tujuan uji coba, 2) mempersiapkan instrumen, 3) penentuan teknik pengumpulan data, 4) penentuan sampel uji coba, 5) melaksanakan uji coba, 6) analisis produk hasil uji coba dan perumusan rekomendasi revisi.

3.3.4. Rancangna Uji Coba

Rancangan uji coba produk yang dikembangkan terdiri dari 2 tahapan yaitu: 1. Revisi oleh ahli desain dan ahli materi.

2. Uji coba terbatas pada kelas 4 3.3.5. Evaluasi Penelitian dan pengembangan

Evaluasi penelitian dan pengembangan pada penelitian ini meliputi evaluasi formatif 1 dan evaluasi formatif 2.

1. Evaluasi formatif I

Yaitu revisi oleh ahli desain Pembelajaran dan ahli perangkat pembelajaran terhadap produk yang dikembangkan. Validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan bebrapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut, sehingga selanjtnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. (Prof. Dr. Sugiyono, 2012:414).

2. Evaluasi Formatif II

(8)

Penentuan kelas uji coba dilakukan di kelas 4. Kelas yang telah dipilih tersebut diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang sudah dikembangkan dengan menggunakan pedekatan saintifik dan model pembelajaran discovery learning.

3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, lembar observasi, dan soal tes hasil belajar. Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa dan guru setelah pembelajaran. Observasi digunakan untuk studi lapangan dan untuk observasi guru mengajar, apakah guru sedah melakukan sesuai rencana pembelajaran atau belum. Tes dulakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan menggunakan RPP dan LKS yang sudah dikembangkan dengan pendekatan saintifik model pembeelajaran discovery learning berdasar teori ADDIE (Analysis-Design-Implement-Evaluate).

1. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengamati aktivitas pembelajaran guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan dan dilakukan oleh observer. Adapun kegiatan yang diobservasi yaitu kegiatan guru dan siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai observer yang bertugas untuk mengamati kegiatan guru dalam mengelola pendekatan saintifik model discovery learning dalam proses pembelajaran dan siswa.

(9)

Tabel 3.1

Instrumen Pengamatan Siswa dan Guru ketika Pembelajaran No Indikator Instrumen untuk Guru Instrumen untuk Siswa 1 Persiapan Guru membuka pelajaran

dengan memberikan motivasi yang menarik

Siswa tertarik mengikuti pelajaran

2 Penjelasan Guru menjelaskan

pengertian, sifat-sifat dan sumber energi panas dan

Guru mengarahkan siswa dan membimbing siswa dalan jalannya diskusi

Siswa aktif bertanya yang belim paham dalam diskusi

4 Presentasi Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali tentang materi energi panas dan bunyi

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan seksama

6 Kesimpulan Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan pada lembar LKS

Siswa tekun dalam melakukan diskusi dan percobaan.

2. Angket

(10)

Tebel 3.2

Kisi-kisi Uji Pakar Desain Pembelajaran Berupa Lembar Kerja Siswa

Indikator Instrument

Format 1. Sistematika susunan LKS

2. Keserasian warna, tulisan, dan gambar pada LKS

Cover/halaman muka 1. Kemenarikan gambar 2. Kemenarikan bentuk huruf Petunjuk penggunaan modul 1. Kejelasan isi

2. Kesesuaian petunjuk modul dengan isi LKS Daftar Isi 1. Kesesuaian penulisan daftar isi dengan isi

LKS

2. Kemudahan memahami daftar isi Materi 1. Ketepatan sistematika / urutan materi

2. Kejelasan materi yang disajikan

Tes Mandiri 1. Kesesuaian soal latihan dengan indikator 2. Kesesuaian soal latihan dengan materi yang

diajarkan

Kunci Jawaban 1. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal latihan dan tes mandiri

2. Kemudahan dalam menggunakan kunci jawaban

Tabel 3.3

Kisi-kisi Uji Pakar Materi Berupa Lembar Kerja Siswa

Aspek Indikator

Format 1. Kesesuaian isi pada materi

2. Kesesuaian warna dan tulisan materi pada LKS Isi 1. Kesesuaian langkah-langkah dengan model

pembelajaran Discovery Learning

(11)

Pada kisi-kisi angket uji coba pakar LKS pada Tabel 3.2 digunakan untuk angket kisi-kisi validasi pakar materi pada LKS.

Pada kisi-kisi lembar penilaian pengembangan pembelajaran berupa RPP materi Energi Panas dan Bumi diberilkan kepada pakar desain RPP. Kisi-kisi uji pakar desain RPP dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Penilaian Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berupa RPP Materi Energi Panas Dan Bunyi

No Aspek yang dinilai Indikator Penilaian

1 Identitas Mata Pelajaran a. Kejelasan identitas b. Kelengkapan identitas c. Ketepatan alokasi waktu 2 Perumusan Indikator dan

Tujuan Pembelajaran

d. Kejelasan rumusan indikator dengan tujuan pembelajaran

e. Kelengkapan cangkupan rumusan indikator dengan tujuan pembelajaran

f. Kesesuaian indikator dengan SK dan KD g. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK

dan KD

3 Pemilhan materi ajar h. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran i. Keseuaian dengan karakteristik peserta

didik 4 Pemilihan pendekatan dan

model pembelajaran

j. Kesesuain pendekatan dan model dengan tujuan pembelajaran

k. Kesesuain pendekatan dan model dengan karakteristik peserta didik

5 Pemilihan sumber/media pembelajaran

l. Sesuai tujuan, materi dan karakteristik peserta didik

6 Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

discovery

m. Kesesuaian dengan langkah pembelajaran saintifik discovery

7 Penialaian hasil belajar n. Kesesuaian teknik penilaian o. Kejelasan teknik penilaian Saintifik

Soal 1. Kesesuaian soal dengan materi yang diajarkan 2. Kesesuaian soal dengan kompetensi dasar Bahasa 1. Kejelasan bahasa dalam materi yang disajikan

(12)

Pada kisi-kisi angket penilaian pengembangan perangkan berupa RPP pada Tabel di atas digunakan untuk angket kisi-kisi validasipenilaian RPP.

Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran maka dilakukan pengumpulan data berupa angket dengan instrument pengumupalan data dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5

Kisi-kisi Angket Respon Siswa Setelah pembelajaran

Aspek Indikator

Pembelajran a. Aku lebih mudah dalam

melakukan pengamatan terhadap suatu masalah

b. Dalam diskusi aku lebih mudah mencari informasi dalam kelompok

c. Aku dapat lebih mudah

menyimpulkan masalah yang ada d. Dalam mengkomunikasikan hasil penemuan aku dapat lebih mudah menyimpulkan

Materi 1. Dengan menggunakan LKS

tersebut, aku dapat memahami materi dengan mudah.

2. Dalam bekerja kelompok, aku dapat memahami materi dengan mudah.

3. Aku bisa membuat kesimpulan sendiri tentang pelajaran hari ini.

(13)

pembelajaran. Instrument angket respon guru setelah pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tebel 3.6

Kisi-kisi Angket Respon Guru Setelah pembelajaran

3. Soal Tes Hasil Belajar

Soal tes hasil belajar digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar yang telah diberikan dengan mnggunakan perangkat pebelajaran yang telah dikembangkan . Tes yang baik perlu perencanaan dengan pembuatan kisi-kisi soal uji coba instrumen, validitas dan reliabilitas soal. Kisi-kisi soal menggunakan Standar Kompetensi (SK) dan (KD) materi Energi Panas dan Energi Bunyi dapat dilihat di tabel 3.7.

No Aspek Indikator

1 RPP a. Kejelasan indentitas mata pelajaran. b. Kemudahan dalam mengelola waktu c. Kemudahan melakukan

langkah-langkah pembelajaran

2 LKS a. Pemahaman materi lebih mudah

b. Kemudahan mengarahkan siswa untuk kerja mandiri

c. Kemudahan dalam menjawab soal-soal

3 Pembelajaran a. Dengen menstimulus siswa guru lebih mudah mengarahkan siswa untuk lebih aktif dalam bertanya

b. Guru lebih mudah membimbing siswa dalam diskusi kelompok.

(14)
(15)

padat, cair dan gas.

7. Membutikan bahwa bunyi dapat dipantulkan dan diserap.

32, 33, 34, 35,

4

Jumlah soal 35

3.4.2. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilaksanakan melalui: Angket, lembar observasi, dan tes peningkatkan hasil belajar.

a. Angket

Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

b. Lembar Observasi

Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dilakukan ketika model pembelajaran diterapkan. Lembar observasi ini dibuat dalam bentuk isian yang harus dijawab dengan memberikan skor dan disertai dengan alasan jawaban tersebut. Lembar observasi digunkan untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya proses belajar mengajar dengan model discovery learning. Lembar observasi ini dilakukan terhadap guru dan siswa ketika pembelajaran berlangsung

c. Soal Tes Hasil Belajar

Tes pencapaian ini dilaksanakan pada kelas 4. Selama proses pembelajaran berlangsung seluruh aktivitas siswa diamati dan dicatat pada lembar observasi. Pada pertemuan terakhir, peneliti memberikan tes evaluasi sebagai hasil pencapaian belajar siswa. Hasil tes dan lembar observasi digunakan untuk mengukur keefektifan dari produk yang dikembangkan. Tes hasil belajar berupa soal tes yang disusun berbenyuk pilihan ganda dan uraian.

3.4.3. Uji Validitas Dan Reabilitas

(16)

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang reliable berarti instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk medapatkan soal dengan perbedaan tingkat kesulitan setiap butir soal dan tingkat ketetapan hasil pengukuran. Oleh karena itu kisi-kisi instrument soal di atas dibuatlah soal yang akan di uji validitas dan reliabilitas. Untuk mengetahui validitas soal dilakukan dengan membandingkan r tabel dengan r hitung. Nilai r tabel dilihat pada tabel r dengan df= n-2 (n= jumlah responden/sampel). Pada tingkat kemaknaan 5%, maka akan didapatkan angka r tabel. Nilai r hasil/output SPSS dapat dilihat pada kolom”Corrected item-Total Correlation”. Keputusan: Masing-masing pertanyaan/pernyataan dibandingkan nilai r hasil/output dengan nilai r tabel, bila r hasil>r tabel, maka pertanyaan tersebut valid, (Ilmu Pak Guru blogspot. 2013). Dari uji validitas dapat diambil hasil data seperti terlihat pada tabel 3.8

Tabel 3.8

Uji Validitas Instrumen

(17)

serta

Uji coba dilakukan di SDN 1 Medayu pada kelas 5 dan 6 yang terdiri dari 34 siswa yang mengerjakan sehingga rtabel adalah 0,339. Berdasarkan dari hasil uji coba

(18)

mengeliminasi soal berdasarkan indikatornya. Untuk melihat hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.

Setelah melakukan uji validitas dilanjutkan dengan melakukan uji reliabilitas, Setelah semua pertanyaan valid semua, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Untuk mengetahui reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai rhasil dengan rtabel.

Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai “Cronbach’s Alpha”

Ketentuannya : bila rAlpha > rtabel, maka pertanyaan tersebut reliabel, , (Ilmu Pak Guru

blogspot. 2013). Uji reliabilitas dilakukan dari instrumen butir soal yang valid kemudian diolah melalui SPSS 16.0 for Windows seperti pada tabel 3.9 dibawah ini.

Tabel 3.9

Uji Reliabilitas Hasil Instrumen

Siswa Kelas IV SDN 1 Medayu Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.913 22

Dari gambar output di atas, diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,913, Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan tersebut dapat diterima atau dengan kata lain reliabel.

3.5. Analisis Data

(19)

bagus (2) dan tidak bagus (1). Data dari angket dianalisi teknik statistic deskriptif dengan mengelompokkan data tersebut ke dalam lima kategori sesuai dengan skala Likert menggunakan acuan konversi seperti pada tabel 3.10 berikut yang menggunakan Skala Likert. Eko Putro Widoyoko (2009:238)

Tabel 3.10

Tabel Acuan Konversi Data Kualitatif ke dalam Data Kuantitatif

Rumus Perhitungan Rerata Skor Klasifikasi

˃ Mi + 1,8SD i ˃ 4,20 Sangat Baik

Mi + 0,6SD Mi + 1,8SDi ˃ 3.4 - 4,2 Baik

Mi +0,6SDi ˂ Mi + 0,6SDi ˃ 2,6 - 3,4 Cukup

Mi +1,8SDi ˂ Mi -0,6SDi ˃ 1,8 - 2,6 Kurang

Mi-1.8SDi 1,8 Sangat Kurang

Keterangan:

Mi = rerata ideal =

Sdi = standar deviasi ideal =

Gambar

Gambar 3.1 Tahap pengembangam model ADDIE
Gambar 3.2 Skema Langkah-langkah Penelitian
Tabel 3.1 Instrumen Pengamatan Siswa dan Guru ketika Pembelajaran
Tabel 3.3 Kisi-kisi Uji Pakar Materi Berupa Lembar Kerja Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada struktur asset perusahaan, nilai aset tetap atau aset berwujud didalam kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya kemungkinan lebih besar dan penggunaaan

ABSTRACT Because chiral liquid chromatography (LC) could become a powerful tool to estimate racemic atenolol quantity, excellent enantiomeric separation should be produced during

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu wadah atau kumpulan beberapa orang dalam suatu lembaga atau instansi yang diberi

In this study, the tensile properties of abaca fibre reinforced high impact polystyrene (HIPS) composites, which had been produced with the parameters of fibre loading (30,40,50

Hasil as uhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “D” selama trimester III dengan flour albus, persalinan spontan tanpa penyulit tetapi pada kala I terjadi fase laten

Penelitian ini dilakukan di TK Babussalam. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini membahas mengenai : 1) penerapan model

Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : (1) Perusahaan menerbitkan laporan keuangan per 31

Fasilitas yang disediakan oleh Observatorium Astronomi ini memiliki persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi, khususnya pada ruang observasi dan laboratorium,