• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGANT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGANT"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH PENGANTAR INFORMATIKA

ANALISIS SISTEM INFORMASI

APOTEK SUNGAI BAMBU

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada mata kuliah Pengantar Informatika

Disusun oleh:

Kelompok 13

Muthia Kandza

0320170004

Noer Lisna Anjani

0320170006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

(2)

ii

TUGAS AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH PENGANTAR INFORMATIKA

ANALISIS SISTEM INFORMASI

APOTEK SUNGAI BAMBU

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada mata kuliah Pengantar Informatika

Disusun oleh:

Kelompok 13

Muthia Kandza

0320170004

Noer Lisna Anjani

0320170006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Semester 1 Mata Kuliah Pengantar Informatika yang berjudul “Analisis Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu” dengan baik dan tepat waktu.

Dalam pembuatan laporan ini kami mendapat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Anggun Fadhlin Librianti, selaku instruktur yang mengampu mata kuliah Pengantar Informatika dan pembimbing Tugas Akhir Semester 1 Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Manufaktur Astra,

2. Dr. Setiyo Indriatin, SpGK., selaku pemilik Apotek Sungai Bambu yang telah mengizinkan kami untuk melakukan analisis sistem informasi di Apotek Sungai Bambu,

3. Semua karyawan Apotek Sungai Bambu yang telah membantu kami dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir Semester 1 mata kuliah Pengantar Informatika dengan memberikan informasi-informasi yang kami butuhkan,

4. Orang tua dan keluarga besar kami, yang telah memberikan dukungan mental, moral, doa, serta semangat, selama proses kami menyelesaikan Tugas Akhir Semester 1 sampai tahap akhir Laporan Tugas Akhir Semester 1 ini dibuat,

5. Seluruh dosen Politeknik Manufaktur Astra yang telah memberikan banyak ilmu kepada kami,

6. Seluruh keluarga Manajemen Informatika angkatan 2017 atas bantuan dan dukungannya,

7. Seluruh keluarga besar HIMA Manajemen Informatika atas pembelajaran dan dukungan yang telah diberikan kepada kami,

8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Semester 1,

(4)

iv

direalisasikan dengan baik dikemudian hari. Kami telah berusaha yang terbaik dalam penyusunan laporan ini, meskipun demikian kami tetap menerima terhadap kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki ketidaksempurnaan dari laporan yang disusun.

Jakarta, 18 November 2017

(5)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR SIMBOL ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Ruang Lingkup... 2

1.3 Tujuan ... 3

2.5 Sistem Informasi ... 7

2.6 Apotek ... 7

2.7 Sistem Informasi Apotek ... 7

2.8 Persediaan ... 8

2.9 Penjualan ... 8

2.10 Penggajian ... 9

2.11 Obat ... 9

2.12 Profil Perusahaan ... 10

BAB 3 KEADAAN SAAT KINI (CURRENT) ... 13

3.1 Proses Secara Keseluruhan ... 13

3.2 Bisnis Proses Pelayanan Dokter ... 16

3.3 Bisnis Proses Penjualan Obat dengan Resep ... 17

3.4 Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep ... 17

3.5 Bisnis Proses Menyalin Laporan Penjualan ... 18

3.6 Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat ... 18

3.7 Bisnis Proses Penggajian Karyawan ... 19

3.8 Bisnis Proses Obat Konsinyasi... 19

BAB 4 KEADAAN SETELAH PENGEMBANGAN (IMPROVEMENT) ... 21

4.1 Proses Keseluruhan Setelah Pengembangan (Improvement) ... 21

4.1.1 Penghilangan Pusat Data Manual ... 21

4.1.2 Penghilangan Proses Menyalin Data ke Komputer ... 21

4.1.3 Penambahan Bukti Penjualan Obat ... 22

4.1.4 Penambahan Absensi Karyawan ... 22

4.2 Bisnis Proses Pelayanan Dokter ... 25

4.3 Bisnis Proses Penjuaan Obat Dengan Resep ... 25

4.4 Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep ... 26

4.5 Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat ... 26

4.6 Bisnis Proses Penggajian Karyawan ... 27

4.7 Bisnis Proses Obat Konsinyasi... 28

DAFTAR PUSTAKA ... 29

PROFIL PENULIS ... 30

LAMPIRAN ... 32

A. Surat Persetujuan Analisis Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu ... 32

B. Dokumen Pendukung Bisnis Proses ... 33

B.1 Laporan Pasien ... 33

B.2 Tampilan Data Persediaan dan Harga Obat ... 33

B.3 Buku Penjualan ... 34

B.4 Faktur Penjualan ... 34

C. Bisnis Proses Keadaan Saat Kini (Current) ... 35

C.1 Bisnis Proses Pelayanan Dokter ... 35

C.2 Bisnis Proses Penjualan Obat Resep ... 38

C.3 Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep ... 40

(6)

vi

C.5 Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat ... 43

C.6 Bisnis Proses Penggajian Karyawan ... 47

C.7 Bisnis Proses Obat Konsinyasi ... 49

D. Bisnis Proses Keadaan Setelah Pengembangan (Improvement) ... 51

D.1 Bisnis Proses Pelayanan Dokter ... 51

D.2 Bisnis Proses Penjualan Obat dengan Resep ... 54

D.3 Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep ... 56

D.4 Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat ... 58

D.5 Bisnis Proses Penggajian Karyawan... 62

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

(8)

viii

(9)

ix

DAFTAR SIMBOL

No. Simbol Nama Simbol Keterangan

1. Computer Process

Simbol ini menggambarkan

pengolahan data menggunakan komputer menggambarkan semua jenis dokumen

4. Connector

Simbol ini digunakan sebagai penghubung yang menggambarkan aliran dari proses pada flowchart

5. Decision

Simbol ini menggambarkan kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau aksi

6. Off-line Storage

Simbol yang menunjukan bahwa data di dalam simbol akan disimpan

7. On-line Storage

Simbol yang menunjukan bahwa data di dalam simbol akan disimpan untuk proses selanjutnya

8. On-line Connector

Simbol untuk keluar/masuk proses yang ada dalam halaman/ lembar yang sama

9. Data

Digunakan untuk menggambarkan

(10)

x

No. Simbol Nama Simbol Keterangan

10. Terminator

Simbol

untukmenandakan permulaan/ akhir dari sebuah proses yang sedang berjalan.

11. Off-line

Connector

Simbol untuk keluar/masuk proses yang ada dalam halaman/ lembar yang lain

12. Document and

Copy

Digunakan untuk menggambarkan

dokumen asli dan tembusannya

A

(11)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional, oleh karena itu hidup sehat bagi setiap masyarakat adalah suatu hal yang penting agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang maksimal. Untuk mendapatkan pelayanan dan informasi mengenai pemahaman kesehatan, diperlukan suatu tempat yang dapat digunakan untuk menyalurkan dan memberikan informasi obat yang lengkap kepada masyarakat, salah satunya adalah apotek.

Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/Per/X/Tahun 1993 tentang ketentuan dan tata cara Pemberian Izin Apotek, apotek bertujuan untuk melayani kesehatan masyarakat umum. Apotek merupakan pelayanan produk dan jasa yang dikaitkan dengan kepuasan pasien. Banyak sekali transaksi yang diproses setiap harinya dan jenis-jenis obat yang dijual di Apotek Sungai Bambu, sehingga banyak data yang harus dikelola.

(12)

Setelah melakukan pengamatan di Apotek Sungai Bambu tersebut, menurut kami apotek tersebut sudah termasuk dalam apotek yang cukup besar. dengan banyak pelanggan, dan semua data pada Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu masih ditangani secara manual dan beberapa menggunakan komputer, sehingga masih belum maksimal dalam pengelolaannya. Kekurangannya adalah lamanya proses dan kemungkinan banyaknya kesalahan yang akan terjadi saat proses penyalinan data ke komputer.

Dalam melakukan aktivitas persediaan obat memerlukan keakuratan data dan tepat waktu saat obat diperlukan demi kepuasan konsumen. Berdasarkan permasalahan yang ada kami menganalisis Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu pada bisnis proses pelayanan dokter, penjualan obat resep dan tanpa resep, pemeriksaan dan pemesanan obat, penggajian karyawan, serta obat konsinyasi. Sehingga berdasarkan analisis kami sangat diperlukan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi pada beberapa bagian proses yang ada dalam Apotek Sungai Bambu untuk mencegah kesalahan yang mungkin terjadi, dan mempercepat proses pengolahan data dan memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya.

1.2 Ruang Lingkup

Kegiatan apotek merupakan sebuah kegiatan yang cukup luas dan sangat kompleks. Dalam laporan tugas akhir ini dibahas tentang analisis Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu. Adapun bisnis proses yang ada di Apotek Sungai Bambu adalah bisnis proses pelayanan dokter, penjualan obat, pemeriksaan dan pemesanan obat, penggajian karyawan, serta obat konsinyasi.

(13)

3

hampir sama dengan proses pemeriksaan dan pelayanan obat, yang membedakan adalah saat proses pembayaran obat konsinyasi dilakukan di akhir setelah obat terjual.

1.3 Tujuan

Setiap kegiatan pasti dilakukan karena tujuan tertentu. Begitu juga dengan penyusunan laporan tugas akhir ini yang berjudul Analisis Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu, tujuan dari analisis ini, yaitu:

a. Menganalisis sistem informasi yang sedang digunakan di Apotek Sungai Bambu.

b. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dialami oleh Apotek Sungai Bambu ketika menggunakan sistem informasi yang saat ini sedang digunakan.

(14)
(15)

5

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Data

Informasi mengenai suatu hal didapat karena adanya data, karena data merupakan suatu sumber informasi. Para ahli telah mengemukakan pengertian tentang data. Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.[1]

Jadi, data adalah deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas, serta transaksi yang direkam, dikelompokan, dan disimpan berdasarkan fakta dan konsep yang ada. Namun, belum diolah sehingga masih belum memiliki makna atau nilai. Data dapat berupa angka, huruf, kata, dan lain sebagainya.

2.2 Analisis

(16)

2.3 Sistem

Pada dasarnya setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Suatu kegiatan dapat berjalan karena adanya suatu sistem. Beberapa ahli mendefinisikan pengertian tentang sistem.

Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan[4]. System is defined as a set of interrelated components, with a clearly defined boundary, working together to achieve a common set of

objectives by accepting inputs and producing outputs in an organized

transformation process[5]. Jadi, sistem adalah sekumpulan komponen yang saling

berhubungan secara terorganisir yang memiliki batasan tertentu untuk saling bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dengan menerima input dan memprosesnya untuk menghasilkan output. Dalam sebuah sistem terdapat tiga elemen dasar, yaitu:

1. Input, yaitu segala sesuatu yang dimasukkan dalam sistem dan selanjutnya

akan diproses.

2. Proses, yaitu bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dimana sebuah masukan bisa menjadi keluaran yang memiliki manfaat atau nilai.

3. Output, yaitu hasil dari pengolahan masukan sehingga bermanfaat atau

memiliki nilai.

2.4 Informasi

(17)

7

Jadi, informasi adalah hasil pengolahan dari data. Di mana data yang tadinya hanya kumpulan karakter, angka, huruf, simbol, dan lain sebagainya kini setelah diolah menjadi sebuah informasi dapat memiliki makna atau nilai tertentu. Sehingga informasi tersebut dapat dimengerti oleh penerimanya.

2.5 Sistem Informasi

Berdasarkan pengertian sistem dan informasi yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen perangkat lunak, perangkat keras, manusia, dan sumber data yang saling berhubungan secara terorganisir untuk saling bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dengan menerima input berupa data dan memprosesnya menjadi output yang berupa informasi dalam suatu organisasi tertentu.

2.6 Apotek

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apotek adalah toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis. Sedangkan apotek berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Jadi apotek adalah sarana untuk pengabdian seorang Apoteker dengan melakukan praktik kefarmasian, berupa pembuatan obat yang bermutu baik sesuai standar kefarmasian, pengembangan obat dan bahan obat, pengamanan obat, penyimpanan obat, dan penyaluran obat kepada konsumen.

2.7 Sistem Informasi Apotek

(18)

melayani konsumen dengan melakukan kegiatan berupa penjualan obat, pelayanan dokter, dan lain sebagainya.

2.8 Persediaan

Dalam proses penjualan suatu badan usaha atau perusahaan membutuhkan persediaan dari produk yang diperjualbelikan. Persediaan ditujukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka persediaan ditujukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi[7]. Persediaan merupakan barang dagang yang disimpan oleh perusahaan untuk dijual kepada pelanggan[8]. Jadi, persediaan adalah semua barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang disimpan dengan tujuan untuk dijual kepada konsumen atau pelanggan. Pesediaan merupakan komponen yang sangat penting dalam bisnis di suatu perusahaan, karena persediaan akan memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

2.9 Penjualan

(19)

9

2.10 Penggajian

Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan yang harus terpenuhi, dan hampir setiap kebutuhan tersebut dapat terpenuhi karena adanya uang. Sedangkan uang tidak akan diperoleh jika manusia tidak mau berusaha untuk mencarinya. Bekerja adalah salah satu bentuk dari usaha seseorang, sehingga uang akan diperoleh sebagai gaji pekerjaan yang telah dilakukannya. Beberapa ahli telah mengemukakan pengertian tentang penggajian.

Gaji adalah penggajian atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan baik yang mempunyai jabatan maupun karyawan pelaksana[11]. Jadi, pengajian adalah suatu kegiatan memberikan pembayaran atas jasa-jasa yang telah dilakukan oleh seorang karyawan. Proses penggajian dilakukan dengan berbagai acuan, seperti daftar absensi, jumlah lemburan, dan lain sebagainya. Biasanya penggajian diberikan setiap satu bulan sekali.

2.11 Obat

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi. Obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan[12].

(20)

2.12 Profil Perusahaan

Apotek Sungai Bambu didirikan sekitar tahun 2004. Apotek Sungai Bambu terletak di Jalan Sungai Bambu Nomor 19, RT.4/RW.6, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14320. Apotek

ini buka setiap hari Senin-Sabtu dari pukul 08.00-21.00 WIB. Bangunan Apotek Sungai Bambu tampak depan dapat dilihat pada Gambar 2.1 Apotek Sungai Bambu.

Apotek Sungai Bambu adalah sebuah layanan kesehatan umum klinik di Tanjung Priok, Jakarta. Berdasarkan analisis yang dilakukan beberapa layanan yang ditangani oleh klinik adalah: Gizi Klinik, Vaksinasi Anak, Konseling, dan Cek Kesehatan. Sesuai pada lampiran A. Surat Persetujuan Analisis Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu bahwa telah dilakukan analisi tentang sistem informasi yang ada pada Apotek Sugai Bambu. Hingga kini Apotek Sungai bambu masih menjalankan kegiatannya sebagai apotek, dengan struktur perusahaan yang bisa dilihat pada Gambar 2.2 Struktur Perusahaan.

(21)

11

Gambar 2 2 Struktur Perusahaan

Seperti perusahaan pada umumnya, Apotek Sungai Bambu dengan kegiatan yang cukup besar memiliki logo perusahaan yang dapat dilihat pada Gambar 2.3 Logo Apotek Sungai Bambu.

Gambar 2 3 Logo Apotek Sungai Bambu Dr. Setiyo

Indriatin, SpGK., Pemilik

Septi

Kasir

Dila

Kasir

Irma

Kasir Silvi

Asisten

Ela

(22)
(23)

13

BAB 3

KEADAAN SAAT KINI (CURRENT)

3.1 Proses Secara Keseluruhan

Apotek Sungai Bambu merupakan sebuah apotek yang berada di Jalan Raya Sungai Bambu Nomor 19 RT 09 RW 08, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Apotek ini merupakan salah satu apotek yang sudah cukup besar proses bisnisnya. Tidak seperti apotek pada umumnya yang kegiatannya adalah menjual berbagai macam obat-obatan, Apotek Sungai Bambu memiliki banyak kegiatan yang membuat bisnis proses apotek ini semakin besar. Namun prosesnya masih belum efektif, dikarenakan ada proses yang dilakukan dengan manual dan terkomputerisasi.

Berdasarkan wawancara dan survei yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi yang saat ini diterapkan oleh Apotek Sungai Bambu terdiri dari beberapa bisnis proses, yaitu bisnis proses pelayanan dokter, penjualan obat, pemeriksaan dan pemesanan obat, penggajian karyawan, serta obat konsinyasi. Adapun deskripsi alur proses secara keseluruhan, yaitu langkah pertama pasien harus mendaftarkan diri ke kasir dengan membawa kartu identitas, setelah itu kasir akan memasukkan data pasien ke dalam komputer untuk diproses dalam Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu. Kemudian sistem akan menampilkan data pasien yang sudah dimasukkan. Lalu kasir akan memberikan nomor antrean dan dokumen laporan pasien. Contoh dokumen laporan pasien dapat dilihat pada lampiran B Dokumen Pendukung Bisnis Proses , sub bab B.1 Laporan Pasien. Setelah itu pasien akan memberikan nomor antrean dan laporan pasien ke dokter. Kemudian dokter akan memeriksa pasien dan memberikan resep obat serta mengembalikan nomor antrean dan dokumen laporan pasien yang sudah diisi oleh dokter.

(24)

data persediaan obat dan harga obat, yang dapat dilihat pada lampiran B Dokumen Pendukung Bisnis Proses , sub bab B.2 Tampilan Data Persediaan dan Harga Obat.

Kasir memberikan obat yang dibutuhkan pasien dan pasien melakukan pembayaran dan akan menerima bukti pembayaran berupa bukti yang diberikan oleh kasir. Selanjutnya kasir akan mencatat data penjualan ke pusat data manual yang berupa buku penjualan seperti yang dapat dilihat pada lampiran B Dokumen Pendukung Bisnis Proses , sub bab B.3 Buku Penjualan. Setelah kasir melakukan pencatatan penjualan, catatan tersebut akan diberikan kepada asisten untuk dimasukkan datanya ke dalam komputer. Data yang dimasukkan oleh asisten dan pusat data manual akan digunakan untuk acuan dalam pemesanan obat ke

supplier.

Asisten memberikan laporan pemesanan kepada pemilik apotek untuk meminta persetujuan pemesanan obat ke supplier. Setelah pemilik memberikan persetujuannya maka asisten akan memberikan laporan pemesanan obat kepada

supplier. Kemudian asisten akan melakukan proses pembayaran ke supplier, lalu

supplier akan memberikan obat pemesanan beserta faktur penjualan kepada

asisten lalu supplier akan menerima bukti pembayaran dari asisten. Contoh faktur penjualan dapat dilihat pada lampiran B Dokumen Pendukung Bisnis Proses , sub bab B.4 Faktur Penjualan.

Proses penggajian di apotek dilakukan sesuai dengan jadwal kerja yang telah tersedia di apotek serta tingkatan jabatan yang karyawan miliki. Proses penggajian di Apotek Sungai Bambu masih kurang baik, karena belum ada data absensi fisik . Rekapitulasi absensi dilakukan oleh pemilik apotek, setelah proses rekapitulasi absensi pemilik apotek akan memberikan gaji beserta slip gaji karyawan sesuai dengan data rekapitulasi. Deskripsi alur proses secara keseluruhan untuk lebih jelasnya telah digambarkan dalam sebuah rich picture

(25)

15

Kasir

Pasien

Dokter

Asisten Pemilik

Sistem Informasi Apotek Sungai

Bambu

20. Memberikan laporan pemesanan

21. Memberikan laporan pemesanan

Supplier

Karyawan 26 Memberikan slip gaji

Pusat Data Manual

Gambar 1 1 Rich Picture Current Process

(26)

Sungai Bambu terdapat dua pilihan, yaitu pasien membeli obat menggunakan resep dan tanpa resep. Proses penjualan obat yang terjadi akan mempengaruhi ketersediaan obat di Apotek Sungai Bambu, semakin sering proses penjualan obat terjadi maka ketersediaan obat juga akan semakin berkurang. Oleh karena itu perlu adanya proses pemeriksaan dan pemesanan obat. Selain proses pemesanan obat juag terdapat proses konsinyasi obat. Di mana proses konsinyasi obat hampir sama dengan proses pemesanan obat, yang membedakan adalah waktu pembayaran untuk proses konsinyasi obat diakhir. Deskripsi alur proses di Apotek Sungai Bambu dapat digambarkan menjadi beberapa bisnis proses agar lebih mudah dalam penggambarannya serta pembaca dapat memahami dengan jelas setiap proses yang terjadi di dalam Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu.

3.2 Bisnis Proses Pelayanan Dokter

(27)

17

3.3 Bisnis Proses Penjualan Obat dengan Resep

Dalam rich picture proses penjualan obat dengan resep dapat dilihat pada langkah ketujuh sampai lima belas, dimulai dengan pemberian resep obat dari pasien ke kasir, kemudian kasir memeriksa persediaan obat apakah obat yang diminta pasien sesuai resep tersedia atau tidak. Jika tidak tersedia maka resep obat akan dikembalikan ke pasien untuk disimpan oleh pasien tersebut. Sedangkan jika tersedia, maka kasir akan memeriksa harga obat tersebut lewat data yang ada di komputer dan memberikan daftar harganya ke pasien.

Jika pasien tidak setuju dengan harga obat maka resep akan disimpan oleh pasien. Sedangkan jika pasien setuju dengan harga obat, maka resep obat akan diberikan ke kasir untuk kemudian diberikan ke asisten dokter. Lalu asisten dokter akan mencari obat sesuai dengan resep yang diberikan, kemudian memberikan obatnya ke kasir, lalu kasir membuat laporan penjualan dengan mencatat proses penjualan obat ke buku penjualan sesuai dengan obat yang sudah terbeli oleh pasien.

Setelah itu kasir memberikan obat tersebut ke pasien. Kemudian pasien melakukan pembayaran ke kasir, jika pasien membutuhkan bukti pembayaran maka kasir akan memberikan bukti pembayaran, namun jika tidak kasir juga tidak akan memberikan bukti pembayaran. Gambaran bisnis proses penjualan obat dengan resep dapat dilihat pada lampiran C Bisnis Proses Keadaan Saat Kini

(Current), sub bab C.2 Bisnis Proses Penjualan Obat dengan Resep.

3.4 Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep

(28)

3.5 Bisnis Proses Menyalin Laporan Penjualan

Dalam rich picture proses menyalin laporan penjualan dapat dilihat pada langkah enam belas dan tujuh belas. Proses penyalinan laporan penjualan ke komputer dilakukan dengan mengambil informasi dari dokumen laporan penjualan yang di buat pada saat proses pelayanan dokter, pembelian obat dengan resep, dan pembelian obat tanpa resep. Ketiga laporan penjualan tersebut akan di salin ke komputer oleh asisten dokter. Gambaran bisnis proses menyalin laporan penjualan dapat dilihat pada lampiran C Bisnis Proses Keadaan Saat Kini

(Current), sub bab C.4 Bisnis Proses Menyalin Laporan Penjualan.

3.6 Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

Dalam rich picture proses pemeriksaan dan pemesanan obat dapat dilihat pada langkah delapan belas sampai dua puluh lima. Proses pemeriksaan dan pemesanan obat dimulai dengan pencatatan obat yang habis oleh kasir berdasarkan kartu persediaan obat. Setelah itu catatan persediaan obat diberikan ke asisten dokter. Kemudian asisten dokter akan memeriksa daftar persediaan obat di laporan penjualan dan persediaan obat yang terdapat di komputer dan menyamakannya dengan dengan catatan persediaan obat yang dibuat oleh kasir.

Lalu, asisten dokter akan memasukkan data pemesanan obat. Dan membuat laporan pemesanan obat berdasarkan data pemesanan obat tersebut. Kemudian mencetak laporan pemesanan obat dan memberikan laporan tersebut ke pemilik apotek untuk disetujui. Jika pemilik tidak menyetujui maka laporan pemesanan obat akan dikembalikan ke asisten untuk kemudian disimpan. Sedangkan jika pemilik menyetujui maka laporan pemesanan akan di salin sebanyak 1, salinan tersebut akan disimpan oleh pemilik dan aslinya akan diberikan ke asisten untuk kemudian diberikan ke supplier.

(29)

19

Kasir akan melakukan pembayaran dan memberikan bukti pembayaran ke supplier. Sedangkan untuk faktur penjulan obat akan diberikan kembali ke asisten, kemudian asisten akan melakukan pengecekan obat. Jika obat yang dikirim tidak sesuai dengan obat yang dipesan maka asisten dokter akan merekap daftar obat yang tidak sesuai, kemudian memberikan laporan kesalahan ke supplier, lalu supplier akan membuat faktur penjualan obat lagi, dan proses akan kembali seperti sebelumnya.

Proses ini akan terus diulang ketika terjadi kesalahan saat pemesanan obat. Sedangkan jika obat yang dikirim sesuai dengan yang dipesan maka asisten akan membuat laporan pembelian dan memasukkan data obat yang dibeli ke komputer dan mencatat ke kartu persediaan obat. Kemudian asisten akan mencetak laporan pembelian dan memberikannya ke pemilik. Sedangkan kartu persediaan obat akan diberikan ke kasir, lalu kasir akan mengelompokan jenis obat yang sudah terbeli. Gambaran bisnis proses pemeriksaan dan pemesanan obat dapat dilihat pada lampiran C Bisnis Proses Keadaan Saat Kini (Current), sub bab C.5 Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat.

3.7 Bisnis Proses Penggajian Karyawan

Dalam rich picture proses penggajian dokter dapat dilihat pada langkah dua puluh enam. Penggajian karyawan diberikan berdasarkan rekap absensi yang dilakukan oleh pemilik apotek sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan. Rekapan absensi tersebut menjadi dasar pemilik dalam membuat daftar gaji. Setelah membuat daftar gaji, pemilik kemudian membuat slip gaji dan menyalin slip gaji tersebut. Salinan slip gaji akan disimpan oleh pemilik, sedangkan slip gaji asli akan diberikan bersama gaji ke karyawan. Gambaran bisnis proses penggajian karyawan dapat dilihat pada lampiran C Bisnis Proses Keadaan Saat Kini

(Current), sub bab C.6 Bisnis Proses Penggajian Karyawan.

3.8 Bisnis Proses Obat Konsinyasi

(30)

melakukan pemeriksaan obat apakah obat yang dikirim supplier rusak atau tidak. Jika obat rusak, maka obat yang rusak akan diberikan kepada asisten untuk kemudian diberikan ke supplier.

Sedangkan jika obat tidak rusak, maka kasir akan mencatat detail obat konsinyasi, kemudian memberikan dokumen detail obat konsinyasi tersebut ke asisten. Kemudian asisten memberikan laporan tersebut ke supplier. Setelah itu supplier akan membuat faktur penjualan, untuk kemudian diberikan kepada asisten dokter, lalu faktur penjualan tersebut akan disimpan oleh asisten dokter.

Sedangkan detail obat konsinyasi akan diberikan lagi ke asisten, kemudian asisten akan memasukkan daftar detail obat konsinyasi ke komputer. Kemudian asisten akan merekan penjualan obat konsiyasi dengan melihat data dari hasil masukkan detail obat konsinyasi serta laporan penjualan dan persediaan obat. Setelah melakukan rekap, asisten akan melakukan pembayaran dengan menyerahkan uang dan bukti pembayaran ke supplier. Kemudian bukti pembayaran dan uang tersebut akan disimpan oleh supplier.

(31)

21

BAB 4 KEADAAN SETELAH PENGEMBANGAN

(IMPROVEMENT)

4.1 Proses Keseluruhan Setelah Pengembangan (Improvement)

Setelah dilakukan analisa terhadap Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu, ada beberapa masalah yang ditemukan, yaitu kurang efektifnya kinerja pada proses bisnis, sehingga ada beberapa bagian yang sebaiknya dilakukan pengembangan, hal ini supaya Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu semakin baik, dan tidak ada lagi proses yang kurang efektif. Pengembangan yang dilakukan terhadap Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu, yaitu :

4.1.1 Penghilangan Pusat Data Manual

Setelah dilakukan analisis mengenai Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu masih ada proses yang dirasa kurang efektif karena pada beberapa proses masih ada yang menggunakan pusat data manual dan terkomputerisasi sehingga mengakibatkan kerja karyawan menjadi lebih lama karena pekerjaan dilakukan dua kali, yaitu pencatatan secara manual kemudian disalin ke komputer. Proses ini dapat berpengaruh terhadap produktifitas karyawan dan dapat memperbesar peluang kesalahan dalam menyalin data. Hal ini dikarenakan pekerjaan dilakukan dua kali akan membutuhkan waktu yang lebih banyak, sehingga waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan lainnya digunakan untuk menyalin data. Penghilangan pusat data manual akan mengurangi biaya pembelian kertas, sehingga berpengaruh terhadap pengeluaran apotek.

4.1.2 Penghilangan Proses Menyalin Data ke Komputer

(32)

memasukkan data penjualan obat ke dalam program aplikasi komputer yang tersedia di Apotek Sungai Bambu.

4.1.3 Penambahan Bukti Penjualan Obat

Saat ini Apotek Sungai Bambu memberikan bukti penjualan obat hanya kepada pasien yang meminta bukti penjualan obat sedangkan pasien yang tidak meminta bukti obat tidak mendapatkan bukti penjualan obat. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan bukti penjualan obat yang harus diberikan kepada setiap pasien agar setiap transaksi antara penjual dan pembeli dapat tercatat dengan baik serta dapat meningkatkan kepuasan pasien. Bukti penjualan obat yang dimaksud adalah bukti yang tercetak secara otomatis setelah kasir memasukkan data penjualan ke komputer.

Kepuasan pasien dapat meningkat karena dengan adanya bukti penjualan obat, pasien dapat melihat harga dan nama obat yang dibeli serta dapat dijadikan bukti bahwa obat tersebut dibeli dari Apotek Sungai Bambu. Dengan adanya bukti berupa bukti pembayaran, misalnya ada hal yang dirasa salah seperti obat yang kadaluarsa, kesalahan pengambilan obat yang dilakukan oleh karyawan dan efek samping obat yang berlebihan dan berbahaya bagi pasien, pasien tersebut dapat melakukan tindak lanjut karena ada bukti yang kuat. Kepuasan pasien meningkat sehingga semakin pasien akan menjadi pelanggan setia Apotek Sungai Bambu.

4.1.4 Penambahan Absensi Karyawan

(33)

23

penghitungan, selain itu dengan rekapitulasi secara terkomputerisasi dapat meminimalisir kesalahan dalam pemberian gaji. Penambahan absensi ini dapat juga digunakan untuk melakukan evaluasi kehadiran karyawan dalam jangka panjang karena data absensi disimpan di dalam komputer, evalusi ini dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan serta dapat digunakan sebagai acuan dalam pemberian bonus kerja untuk memberikan motivasi karyawan agar semakin meningkatkan kinerjanya.

Setelah adanya beberapa pengembangan yang telah dijelaskan, deskripsi proses bisnis secara keseluruhan di Apotek Sungai Bambu, yaitu langkah pertama pasien harus mendaftarkan diri ke kasir dengan membawa kartu identitas, setelah itu kasir akan memasukkan data pasien ke dalam komputer untuk diproses dalam sistem informasi Apotek Sungai Bambu. Kemudian sistem akan menampilkan data pasien yang sudah dimasukkan. Lalu kasir akan memberikan nomor antrean dan dokumen laporan pasien. Setelah itu pasien akan memberikan nomor antrean dan laporan pasien ke dokter. Kemudian dokter akan memeriksa kondisi pasien dan memberikan resep obat serta mengembalikan nomor antrean dan dokumen laporan pasien yang sudah diisi oleh dokter.

Pasien memberikkan nomor antrean, laporan pasien, dan resep obat ke kasir. Selanjutnya kasir akan memeriksa persediaan obat dan harga obat melalui sistem informasi yang ada di apotek, sistem informasi apotek akan menampilkan data persediaan obat dan harga obat. Lalu, kasir memberikan obat yang dibutuhkan pasien dan pasien melakukan pembayaran dan akan menerima bukti pembayaran berupa bukti yang diberikan oleh kasir. Selanjutnya kasir akan memasukkan data penjualan ke sistem. Data penjualan yang telah dimasukkan ke sistem akan digunakan oleh asisten untuk membuat laporan pemesanan ketika akan menambah persediaan obat.

Asisten memberikan laporan pemesanan kepada pemilik apotek untuk meminta persetujuan pemesanan obat ke supplier. Setelah pemilik memberikan persetujuannya maka asisten akan memberikan laporan pemesanan obat kepada

supplier. Dan supplier akan memberikan faktur penjualan ke asisten. kemudian

asisten akan melakukan pembayaran, lalu akan memberikan bukti pembayaran ke

(34)

Proses penggajian di apotek dilakukan berdasarkan data absensi yang dimasukkan oleh karyawan ke komputer. Data absensi tersebut akan ditampilkan ke pemilik untuk dijadikan sebagai acuan dalam pemberian gaji. Setelah melihat data absensi kemudian pemilik akan memberikan gaji ke karyawan bersama dengan slip gaji. Deskripsi alur proses secara keseluruhan setelah dilakukan pengembangan untuk lebih jelasnya telah digambarkan dalam sebuah rich picture

yang dapat dilihat pada gambar 4.1 Rich Picture Improvement Process.

Kasir

Pasien

Dokter

Asisten

Pemilik Sistem Informasi

Apotek Sungai Bambu

Supplier

Karyawan

25. Memberikan slip gaji 23. Menginput data absensi

24. Menampilkan data absensi dan gaji karyawan

(35)

25

Beberapa pengembangan yang dilakukan seperti yang telah dijelaskan, mempengaruhi proses bisnis yang ada di Apotek Sungai Bambu, berikut ini adalah diskripsi setiap proses setelah adanya pengembangan Sistem Informasi Apotek Sungai Bambu.

4.2 Bisnis Proses Pelayanan Dokter

Dalam rich picture proses pelayanan dokter dapat dilihat pada langkah pertama sampai keenam. Proses pelayanan dokter dimulai saat pasien mendaftar pemeriksaan dengan memberikan kartu identiasnya kepada kasir, setelah itu kasir memeriksa apakah pasien tersebut sudah pernah melakukan pemeriksaan atau belum. Jika sudah akan keluar laporan pasien sebelumnya. Dan jika belum maka kasir akan memasukkan data pasien berdasarkan kartu identitas yang telah diberikan, sehingga pasien tersebut kini telah memiliki kartu laporan pasien. Setelah itu kasir menempatkan ruang periksa untuk pasien sesuai laporan dari pasien tersebut. Kemudian pasien akan menerima nomor antrean. Ketika gilirannya tiba, laporan pasien tersebut akan diserahkan ke dokter, dan pasien melakukan pemeriksaan. Setelah pemeriksaan pasien selesai, dokter memberikan resep obat ke pasien. Untuk proses selanjutnya sama dengan bisnis proses penjualan obat dengan resep, namun ada sedikit perbedaan di bagian pembayarannya, karena ada tambahan pembayaran untuk pelayanan dokternya. Gambaran bisnis proses pelayanan dokter dapat dilihat pada lampiran D Bisnis Proses Keadaan Setelah Pengembangan (Improvement) , sub bab D.1 Bisnis Proses Pelayanan Dokter.

4.3 Bisnis Proses Penjuaan Obat Dengan Resep

(36)

memeriksa harga obat tersebut lewat data yang ada di komputer dan memberikan daftar harganya ke pasien.

Jika pasien tidak setuju dengan harga obat maka resep akan disimpan oleh pasien. Sedangkan jika pasien setuju dengan harga obat, maka resep obat akan diberikan ke kasir untuk kemudian diberikan ke asisten dokter. Lalu asisten dokter akan mencari obat sesuai dengan resep yang diberikan, kemudian memberikan obatnya ke kasir, lalu kasir memasukkan data penjualan obat komputer dan memberikan obat nya ke pasien. Kemudian pasien melakukan pembayaran dan akan menerima bukti pembayaran dari kasir. Gambaran bisnis proses penjualan obat dengan resep dapat dilihat pada lampiran D Bisnis Proses Keadaan Setelah Pengembangan (Improvement) , sub bab D.2 Bisnis Proses Penjualan Obat dengan Resep.

4.4 Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep

Dalam rich picture proses penjualan obat tanpa resep tidak ada penggambarannya, karena proses penjualan obat tanpa resep hampir sama dengan penjualan obat dengan resep, namun ada sedikit perbedaan diantara keduanya. Perbedaan tersebut adalah untuk penjualan obat yang tanpa resep tidak ada resep yang diberikan dari pasien ke kasir. Proses pembelian obat dilakukan berdasarkan informasi yang diberikan oleh pasien kepada kasir lewat percakapan diantara keduanya. Gambaran bisnis proses penjualan obat tanpa resep dapat dilihat pada lampiran D Bisnis Proses Keadaan Setelah Pengembangan (Improvement) , sub bab D.3 Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep.

4.5 Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

(37)

27

penjualan obat pada proses pelayanan dokter dan penjualan obat menggunakan resep maupun tanpa resep. Setelah asisten mendapatkan data persediaan obat dari sistem asisten memasukan data pemesanan obat yang ingin dibeli ke komputer untuk digunakan sebagai acuan dalam membuat laporan pemesanan obat , setelah membuat laporan pemesanan obat laporan tersebut dicetak untuk diberikan persetujuan pembelian obat ke pemilik apotek, jika laporan tersebut tidak mendapat persetujuan pemesanan obat maka laporan tersebut akan dikembalikan lagi ke asisten lalu disimpan oleh asisten. Namun, jika laporan pemesanan tersebut disetujui maka akan asisten akan memberikan laporan tersebut kepada

supplier. Supplier akan memberikan faktur penjualan ke asisten dan memberikan

obat yang sesuai dengan daftar pesanan yang ada di laporan pemesanan obat. Faktur penjualan tersebut ditandatangani oleh asisten kemudian diberikan ke kasir untuk proses pembayaran kasir dan bukti pembayaran dibuat oleh kasir kemudian diberikan kepada supplier.

Proses pemeriksaan kesesuaian obat yang dibeli dilakukan oleh asisten, apabila obat tidak sesuai dengan pesanan obat tersebut akan dikembalikan ke

supplier. Namun, apabila obat sudah sesuai pesanan maka akan dibuat laporan

pembelian. Laporan pembelian tersebut dicetak dan disalin rangkap dua, laporan pertama diberikan untuk pemilik apotek dan laporan yang kedua digunakan kasir untuk mengelompokkan jenis obat saat penyimpanan obat di dalam apotek. Gambaran bisnis proses pemeriksaan dan pemesanan obat dapat dilihat pada lampiran D Bisnis Proses Keadaan Setelah Pengembangan (Improvement) , sub bab D.4 Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat.

4.6 Bisnis Proses Penggajian Karyawan

(38)

untuk arsip pemilik. Gambaran bisnis proses penggajian karyawan dapat dilihat pada lampiran D Bisnis Proses Keadaan Setelah Pengembangan (Improvement) , sub bab D.5 Bisnis Proses Penggajian Karyawan.

4.7 Bisnis Proses Obat Konsinyasi

Dimulai saat supplier memberikan daftar obat dan obat ke asisten dan asisten memberikan daftar obat dan obat tersebut ke kasir. Kemudian kasir akan melakukan pemeriksaan obat apakah obat yang dikirim supplier rusak atau tidak. Jika obat rusak, maka obat yang rusak akan diberikan kepada asisten untuk kemudian diberikan ke supplier.

Sedangkan jika obat tidak rusak, maka kasir akan mencatat detail obat konsinyasi, kemudian memberikan dokumen detail obat konsinyasi tersebut ke asisten. Kemudian asisten memberikan laporan tersebut ke supplier. Setelah itu supplier akan membuat faktur penjualan, untuk kemudian diberikan kepada asisten dokter, lalu faktur penjualan tersebut akan disimpan oleh asisten dokter.

Sedangkan detail obat konsinyasi akan diberikan lagi ke asisten, kemudian asisten akan memasukkan daftar detail obat konsinyasi ke komputer. Kemudian asisten akan merekan penjualan obat konsiyasi dengan melihat data dari hasil inputan detail obat konsinyasi serta data penjualan obat yang terdapat dalam sistem informasi apotek. Setelah melakukan rekap, asisten akan melakukan pembayaran dengan menyerahkan uang dan bukti pembayaran ke supplier. Kemudian bukti pembayaran dan uang tersebut akan disimpan oleh supplier.

(39)

29

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Jakarta, 2008.

[2] Komarudin, Ensiklopedia Manajemen. Jakarta, 2001.

[3] Sofyan Syafari Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta, 2004.

[4] S. Williams, Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers & Communications, 9th ed. New York, 2011.

[5] G. M. James O’Brien, Management Information Systems, Eight. New York, 2010.

[6] Jogiyanto, Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi

bisnis. Yogyakarta, 2001.

[7] P. James D. Stice, Akuntansi Keuangan Intermediate, 16th ed. Jakarta, 2009.

[8] W. T. H. J. Horngren, Charles T., Akuntansi, 7th ed. Jakarta, 2007.

[9] H. Simamora, Akuntansi Basis Pengembangan Keputusan Bisnis. Jakarta, 2000.

[10] Chairul Marom, System Akuntansi Perusahaan Dagang. Jakarta, 2002.

[11] Mulyadi, Akuntansi Biaya, 6th ed. Jakarta, 1992.

(40)

30

PROFIL PENULIS

Penulis 1

Nama : Muthia Kandza

NIM : 0320170004

Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 30 April 1999

Alamat : Desa Slinga RT 01/02, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga

Alamat Tinggal : Jalan Jati 6F Nomor 14, Tanjung Priok, Jakarta Utara Jenis Kelamin : Perempuan

Motto Hidup : Yakini Bahwa Kamu Istimewa

(41)

31

Penulis 2

Nama : Noer Lisna Anjani

NIM : 0320170006

Tempat, Tanggal Lahir : Klaten, 24 Agustus 2000

Alamat : Mindi Kadilanggon, Wedi, Klaten Alamat Tinggal : Sungai Bambu 1 Nomor 26 RT 10/8

Jenis Kelamin : Perempuan

Motto Hidup : Put Allah first and you never be last

(42)

32

LAMPIRAN

(43)

33

B. Dokumen Pendukung Bisnis Proses

B.1 Laporan Pasien

(44)

B.3 Buku Penjualan

(45)

35

C. Bisnis Proses Keadaan Saat Kini (Current)

C.1 Bisnis Proses Pelayanan Dokter

Bisnis Proses Pelayanan Dokter

(46)
(47)

37

Bisnis Proses Pelayanan Dokter

Pasien Kasir Asisten

B

Resep Obat Resep Obat Resep Obat

Mencari Obat

Resep Obat Resep Obat

Membayar

Mencatat Penjualan obat

Laporan penjualan

Resep Obat Resep Obat

Laporan penjualan

C

Bukti pembayaran Resep Obat

Tidak

Ya

Resep Obat

(48)

C.2 Bisnis Proses Penjualan Obat Resep

Bisnis Proses Penjualan Obat Resep

Pasien Kasir

Resep Obat Resep Obat

(49)

39

Bisnis Proses Penjualan Obat Resep

Pasien Kasir Asisten

Bukti pembayaran

E

Mencari Obat

Resep Obat Resep Obat

Membayar

Mencatat Penjualan obat

Laporan penjualan

Resep Obat Resep Obat

Resep Obat Resep Obat

Resep Obat

Daftar Harga

Persediaan Obat

Resep Obat

Resep Obat

Tidak Ya

Laporan penjualan

F Butuh Bukti

(50)

C.3 Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep

Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep

Pasien Kasir

Mulai

Membeli obat

Daftar Obat Daftar Obat

(51)

41

Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep

Pasien Kasir Asisten

E

Mencari Obat

Daftar Obat Daftar Obat

Mencatat Penjualan obat

Daftar Obat Daftar Obat Daftar Obat

Membayar

Laporan penjualan

Daftar Obat Daftar Obat

H Daftar

Harga

Persediaan Obat

Bukti pembayaran

Resep Obat Butuh Bukti Pembayaran?

Resep Obat

Tidak Ya

(52)

C.4 Bisnis Proses Menyalin Laporan Penjualan

Bisnis Proses Menyalin Laporan Penjualan

Asisten

Laporan penjualan dan persediaan obat C

Laporan penjualan

Menyalin laporan penjualan ke

komputer

Laporan penjualan

I H

Laporan penjualan

F

(53)

43

C.5 Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

(54)

Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

Pemilik Asisten Supplier

Laporan pemesanan

Laporan pemesanan

Faktur Penjualan

Obat

Laporan pemesanan Faktur

Penjualan Obat Laporan

pemesanan

J

Membuat Faktur penjualan obat

Menandatangani faktur penjualan

obat

Faktur Penjualan

Obat

(55)

45

Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

Asisten Kasir Supplier

Obat Faktur Penjualan Obat

(56)

Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

Asisten Kasir Pemilik

(57)

47

C.6 Bisnis Proses Penggajian Karyawan

Bisnis Proses Penggajian Karyawan

Pemilik

Jadwal jam kerja Mulai

Jadwal jam kerja

Merekap absensi

Jadwal jam kerja

Rekap Absensi

Membuat daftar gaji

Rekap Absensi

Daftar gaji

Membuat slip gaji

Slip gaji

Slip gaji 1

Daftar gaji

(58)

Bisnis Proses Penggajian

Karyawan Pemilik

slip gaji

M

penggajian

slip gaji slip gaji

(59)

49

C.7 Bisnis Proses Obat Konsinyasi

Bisnis Proses Obat Konsinyasi

Supplier Asisten Kasir

Daftar Obat Daftar Obat

(60)

Bisnis Proses Obat Konsinyasi

Supplier Asisten

Faktur penjualan

N

O

Faktur penjualan

Data obat

Laporan penjualan dan persediaan obat

I

Merekap penjualan obat

konsinyasi

Daftar penjualan konsinyasi

membayar

Bukti pembayaran Bukti pembayaran

1 1

(61)

51

D. Bisnis Proses Keadaan Setelah Pengembangan (Improvement)

D.1 Bisnis Proses Pelayanan Dokter

Bisnis Proses Pelayanan Dokter

(62)
(63)

53

Bisnis Proses Pelayanan Dokter

Pasien Kasir Asisten

Penjualan obat B

Resep Obat Resep Obat Resep Obat

Mencari Obat

Resep Obat Resep Obat

Membayar

Resep Obat Resep Obat

Resep Obat

Memasukkan data penjualan

Penjualan obat

C

D

(64)

D.2 Bisnis Proses Penjualan Obat dengan Resep

Bisnis Proses Penjualan Obat Resep

Pasien kasir

Resep Obat Resep Obat

(65)

55

Bisnis Proses Penjualan Obat Resep

Pasien Kasir Asisten

E

Mencari Obat

Resep Obat Resep Obat

Resep Obat Resep Obat

Daftar Harga

Persediaan Obat

Resep Obat

Penjualan obat

Membayar

Resep Obat Resep Obat

Bukti pembayaran

Resep Obat

Memasukan data penjualan obat

Penjualan obat

(66)

D.3 Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep

Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep

Pasien kasir

Mulai

Membeli obat

Daftar Obat Daftar Obat

(67)

57

Bisnis Proses Penjualan Obat Tanpa Resep

Pasien Kasir Petugas Dalam

Penjualan obat G

Mencari

Obat

Daftar Obat Daftar Obat

Daftar Obat Daftar Obat Daftar Obat

Membayar

Daftar Obat Daftar Obat

Daftar

Harga

Persediaan Obat

Bukti pembayaran

Resep Obat

Memasukan data

penjualan obat

Penjualan obat

(68)

D.4 Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

Asisten Pemilik

(69)

59

Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

Pemilik Asisten Supplier

Laporan pemesanan

Laporan pemesanan

Faktur Penjualan

Obat

Laporan pemesanan Faktur

Penjualan Obat Laporan

pemesanan

I

Membuat Faktur penjualan obat

Menandatangani faktur penjualan

obat

Faktur Penjualan

Obat

(70)

Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

Obat Faktur Penjualan Obat

(71)

61

Bisnis Proses Pemeriksaan dan Pemesanan Obat

Asisten Kasir Pemilik

Memasukkan data obat

Data obat

Laporan pembelian

Mencetak laporan

Laporan pembelian K

Laporan pembelian

Mengelompakan Daftar Obat

Laporan pembelian

Selesai Laporan

pembelian

Laporan pembelian Laporan

pembelian Data obat

(72)
(73)

63

D.6 Bisnis Proses Obat Konsinyasi

Bisnis Proses Obat Konsinyasi

Supplier Asisten Kasir

Daftar Obat Daftar Obat

(74)

Bisnis Proses Obat Konsinyasi

Supplier Asisten

Faktur penjualan

L

M

Faktur penjualan

Data obat

Merekap penjualan obat

konsinyasi

Daftar penjualan konsinyasi

membayar

Bukti pembayaran Bukti pembayaran

1 1

Selesai

Penjualan obat

C

Penjualan obat

H

Penjualan obat

Gambar

Gambar 2 1 Apotek Sungai Bambu
Gambar 2 2 Struktur Perusahaan
Gambar 1 1 Rich Picture Current Process
Gambar 4 1 Rich Picture Improvement Process.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Suharno Hp (1981: 13-14) kemampuan fisik dibedakan menjadi dua yaitu kemampuan fisik umum dan kemampuan fisik khusus, kemampuan fisik umum meliputi kekuatan, daya

Dalam rangka penyusunan Skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan program Sarjana S1 di Universitas Esa Unggul, peneliti berusaha untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai

4 Mengidentifikasi letak suatu benda, Siswa bisa melengkapi kalimat dengan Memahami arah preposisi yang benar untuk menyebutkan Hometown letak benda sesuai gambar

Trendsetter adalah orang yang menjadi sorotan dan mempengaruhi untuk trend/gaya .Atau bisa dikatakan sesuatu yang diikuti atau ditiru oleh banyak orang bisa juga berarti sorotan

[r]

Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pembagian peran antara laki- laki dan perempuan atas dasar mereka sudah saling memahami satu sama lain bagaimana

 Pada setiap ruangan yang menggunakan AC, pintu yang menggunakan door closer sangat membantu dalam efesiensi dalam pemakaian AC tersebut karena ruangan selalu

JUDUL : ANALISIS PENERAPAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL SEBAGAI DASAR MENENTUKAN TINGKAT RETURN DAN RISIKO SAHAM PADA SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA