• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

22

Jenis penelitian ini yakni penelitian tindakan kelas atau yang biasa disebut

dengan PTK. Menurut Widayati (2008: 88) penelitian tindakan kelas adalah suatu

penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan untuk memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan

mencobakan hal-hal baru dalam pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil

pembelajaran. Perlu dijelaskan bahwa dalam penelitian ini, penulis mengacu pada

model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005:

66). Dalam model tersebut terdapat beberapa tahapan yang meliputi perencanaan

(planning), pelaksanaan (action), observasi (observation) serta refleksi

(reflection). Adapun model dari penelitian Kemmis dan Mc Taggart dapat

diilustrasikan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 3.1

(2)

3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai setting dan karakteristik subjek

yang akan dikaji dalam penelitian ini. Berikut penjelasannya.

3.2.1 Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di salah satu sekolah dasar daerah

purwodadi, Jawa Tengah atau lebih tepatnya di SDN 02 Genengadal Purwodadi.

Sekolah dasar tersebut beralamat di Dusun Gandok, RT. 01/03, Genengadal

Kecamaran Toroh, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. SDN 02

Genengadal berada di pedesaan dan mayoritas wali muridnya berprofesi sebagai

petani dan peternak. Selain itu, sekolah dasar ini mempunyai kawasan yang cukup

luas, yakni sekitar 3.360 M2. Adapun tenaga pengajar pada SD ini yakni

berjumlah 8 orang.

3.2.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas 5 SDN 02 Genengadal

Purwodadi. Jumlah siswa dalam kelas tersebut yaitu 26 anak, dengan komposisi

12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Perlu penulis jelaskan bahwa alasan

memilih siswa dalam kelas tersebut untuk dijadikan sebagai subjek penelitian

yakni didasarkan pada hasil observasi awal yang telah dilakukan terdapat

beberapa permasalahan yang ada dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan

tersebut antara lain hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah.

Maka dari itu, perlu adanya upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas 5 SDN 02

Genengadal Purwodadi.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai variabel penelitian dan definisi

operasional dari variabel penelitian itu sendiri. Pertama, akan diuraikan terlebih

dahulu mengenai variabel penelitian, setelah itu definisi operasional.

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis. Variabel tersebut

meliputi variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Adapun uraian mengenai

(3)

1. Variabel bebas (x)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran picture

and picture berbantuan media stick keberuntungan.

2. Variabel terikat (y)

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar.

3.3.2 Definisi Operasional

1. Model pembelajaran picture and picture berbantuan media stick

keberuntungan adalah model pembelajaran yang menitikberatkan interaksi

siswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas terstruktur dimana

efektivitas pembelajarannya dapat diukur dengan tes. Sedangkan media

stick keberuntungan adalah sebuah stick atau batang yang badannya

ditempeli tugas dan diambil oleh perwakilan siswa dari suatu kelompok.

2. Hasil belajar adalah prestasi siswa pada ranah kognitif setelah mengalami

pembelajaran dimana pengukurannya dilaksanakan setiap akhir siklus I

dan siklus II dengan soal pilihan ganda.

3.4 Rencana Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini direncanakan

dalam 2 (dua) siklus. Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya, bahwa

tahapan dalam penelitian ini mengacu pada konsep Kemmis dan Mc Taggart

dimana tahapannya meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (action),

observasi (observation) serta refleksi (reflection). Di bawah ini merupakan uraian

langkah-langkah tindakan yang akan dilaksanakan pada setiap siklusnya.

3.4.1 Siklus I

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan atau planning peneliti melakukan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dari guru dan siswa

saat pembelajaran.

3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan model pembelajaran picture and picture berbantuan

(4)

4. Menyiapkan lembar observasi yang berfungsi sebagai tools untuk

mendapatkan data berupa aktivitas guru dan siswa selama kegiatan

belajar mengajar dengan model picture and picture berbantuan

stick keberuntungan berlangsung.

5. Menyiapkan soal tes formatif berupa pilihan ganda untuk

mendapatkan data berupa hasil belajar siswa setelah adanya

tindakan pada setiap siklusnya.

b. Pelaksanaan (action) 1) Kegiatan Pendahuluan

1. Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.

2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

3. Guru melakukan absensi siswa.

4. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi

lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”.

5. Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan

menggunakan kertas stick yang telah dihias dengan

gambar-gambar, siswa yang mendapatkan gambar yang sama akan

menjadi satu kelompok.

2. Guru meminta siswa untuk berpindah tempat duduk sesuai

dengan kelompoknya masing-masing.

3. Guru membagikan gambar-gambar persebaran suku bangsa di

Indonesia.

4. Guru mengadakan kuis dengan menggunakan stick

keberuntungan. Guru menjelaskan tentang aturan permainan.

5. Guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk maju

mengambil undian pertanyaan yang berbentuk stick .

6. Guru meminta setiap kelompok untuk berlomba menyelesaikan

(5)

7. Guru meminta kelompok yang paling cepat menyelesaikan

soal untuk mempresentasikannya didepan kelas.

8. Guru bersama-sama dengan siswa lain mengoreksi jawaban.

9. Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang paling cepat

dan benar dalam menjawab soal.

10.Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

3) Kegiatan Penutup

1. Guru melakukan refleksi.

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami.

3. Guru meminta siswa untuk mencatat tugas atau pekerjaan

rumah untuk dikerjakan dirumah.

4. Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam

c. Observasi (observation)

Observasi atau pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture

berbantuan stick keberuntungan berlangsung. Adapun tujuan dari

kegiatan observasi atau pengamatan adalah untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran

yang nantinya akan dijadikan bahan refleksi dan sebagai tindak lanjut.

d. Refleksi (reflection)

Refleksi merupakan kegiatan peninjauan kembali setelah kegiatan

belajar mengajar berlangsung. Refleksi dilakukan oleh observer atau

orang yang bertindak sebagai pengamat terhadap praktikan dengan

mengamati aktivitas selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Adapun tujuan dari kegiatan refleksi ini yaitu guna mengetahui

kelebihan dan kekurangan selama pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and

picture berlangsung. Apabila masih terdapat kekurangan maka akan

(6)

3.4.2 Siklus II

a. Perencanaan (planning)

Pada siklus II, perencanaan dilakukan berdasarkan temuan masalah di

siklus I. Adapun kegiatan perencanaan pada siklus II adalah sebagai

berikut:

1. Memperhatikan hasil refleksi dari siklus I.

2. Mengidentifikasi kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran.

3. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dari guru dan siswa

saat pembelajaran pada siklus I.

4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan model pembelajaran picture and picture berbantuan

stick keberuntungan yang disusun untuk 2 (dua) kali pertemuan.

5. Menyiapkan lembar observasi yang berfungsi sebagai tools untuk

mendapatkan data berupa aktivitas guru dan siswa selama kegiatan

belajar mengajar dengan model picture and picture berbantuan

stick keberuntungan berlangsung.

6. Menyiapkan soal tes formatif berupa pilihan ganda untuk

mendapatkan data berupa hasil belajar siswa setelah adanya

tindakan pada setiap siklusnya.

b. Pelaksanaan (action) 1) Kegiatan Pendahuluan

1. Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.

2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

3. Guru melakukan absensi siswa.

4. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi

lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”.

5. Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan

(7)

gambar-gambar, siswa yang mendapatkan gambar yang sama akan

menjadi satu kelompok.

2. Guru meminta siswa untuk berpindah tempat duduk sesuai

dengan kelompoknya masing-masing.

3. Guru membagikan gambar-gambar persebaran suku bangsa di

Indonesia.

4. Guru mengadakan kuis dengan menggunakan stick

keberuntungan. Guru menjelaskan tentang aturan permainan.

5. Guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk maju

mengambil undian pertanyaan yang berbentuk stick .

6. Guru meminta setiap kelompok untuk berlomba menyelesaikan

pertanyaan-pertanyaan yang didapatkan.

7. Guru meminta kelompok yang paling cepat menyelesaikan

soal untuk mempresentasikannya didepan kelas.

8. Guru bersama-sama dengan siswa lain mengoreksi jawaban.

9. Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang paling cepat

dan benar dalam menjawab soal.

10.Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

3) Kegiatan Penutup

1. Guru melakukan refleksi.

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami.

3. Guru meminta siswa untuk mencatat tugas atau pekerjaan

rumah untuk dikerjakan di rumah.

4. Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam

c. Observasi (observation)

Observasi atau pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture

berbantuan stick keberuntungan berlangsung. Adapun tujuan dari

(8)

permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran

yang nantinya akan dijadikan bahan refleksi dan sebagai tindak lanjut.

d. Refleksi (reflection)

Refleksi merupakan kegiatan peninjauan kembali setelah kegiatan

belajar mengajar berlangsung. Refleksi dilakukan oleh observer atau

orang yang bertindak sebagai pengamat terhadap praktikan dengan

mengamati aktivitas selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Adapun tujuan dari kegiatan refleksi ini yaitu guna mengetahui

kelebihan dan kekurangan selama pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and

picture berlangsung. Apabila masih terdapat kekurangan maka akan

dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada sub bab 3.5 ini, akan diuraikan mengenai bagaimana data penelitian

didapat dan dengan apa data penelitian diperoleh.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau cara untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dibagi

menjadi 2 (dua), yakni menggunakan teknik observasi dan tes.

1. Observasi

Sebelum menguraikan lebih lanjut, penulis perlu menjelaskan bahwa

dalam kegiatan observasi atau pengamatan akan dilakukan oleh observer

atau pengamat. Adapun yang nantinya akan menjadi observer adalah guru

kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi.

Observasi dilakukan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan

aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan model picture and

picture berbantuan stick keberuntungan berlangsung. Melalui kegiatan ini,

dapat diketahui apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan apa

(9)

2. Tes

Teknik tes digunakan untuk menjaring data berupa hasil belajar siswa.

Adapun tes yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini yakni dalam

bentuk soal pilihan ganda yang telah disesuaikan dengan indikator pada

materi pelajaran yang diajarkan. Tes akan diberikan pada akhir siklus I dan

siklus II.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data 1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mempermudah observer dalam

mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Adapun kisi-kisi dari lembar observasi aktivitas guru dan

siswa dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek Indikator No. Item Jumlah

1 Aspek I (Melakukan Kegiatan Awal)

(10)

No Aspek Indikator No. Item Jumlah

Selanjutnya, kisi-kisi lembar observasi siswa juga dapat dilihat pada tabel

3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek Indikator No. Item Jumlah

1 Aspek I (Melakukan Kegiatan Awal)

a. Siap untuk mengikuti pembelajaran

d. Keterlibatan siswa dalam membentuk kelompok

f. Keterlibatan siswa dalam mengkoreksi jawaban,

b. Menerima tindak lanjut dan menutup

pembelajaran

16,17,18,19 4

(11)

2. Butir Soal

Butir soal yang diberikan yakni tes tertulis berbentuk ganda yang

diberikan pada akhir siklus I dan II. Adapun kisi-kisi tes evaluasi siklus I

dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I

No Kompetensi Dasar Indikator No. Item Jumlah

1. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

Menjelaskan persebaran suku bangsa di Indonesia.

Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II

No Kompetensi Dasar Indikator No. Item Jumlah

1. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk menghitung validitas dan reliabilitas suatu instrumen, penulis

menggunakan SPSS 24 For Window 7. Selanjutnya, Sugiyono (2010: 173)

mengemukakan bahwa instrumen yang valid yaitu alat ukur yang digunakan untuk

(12)

yang seharusnya diukur. Kemudian mengenai reliabel, Sugiyono (2010: 173) juga

berpendapat bahwa instrumen yang reliabel ialah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama juga. Selanjutnya, untuk menentukan suatu item valid atau tidak, penulis

menggunakan acuan yang diberikan oleh Muhidin dan Abdurrahman (2009: 173)

sebagai berikut:

a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item tersebut

dinyatakan valid.

b. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item tersebut

dinyatakan tidak valid.

Untuk Kemudian, untuk menentukan suatu instrumen reliabel atau tidaknya,

penulis mengacu pada ketentuan yang dikemukakan oleh Wardani dkk (2012:346)

yakni sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Tingkat Reliabilitas Instrumen

Indeks Interpretasi

0,80-1,00 Sangat Reliabel < 0,80-0,60 Reliabel < 0,60-0,40 Cukup Reliabel < 0,40-0,20 Agak Reliabel

< 0,20 Kurang Reliabel

Sebelum penulis menjelaskan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen,

peneliti perlu menginformasikan bahwa uji validitas dan reliabilitas di luar sasaran

penelitian. Soal akan diujicobakan terhadap siswa kelas 6 SDN 02 Genengadal

Purwodadi yang berjumlah 30 siswa.

3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus I

Uji coba instrumen dilakukan di luar sasaran penelitian yakni diujicobakan

pada siswa kelas 6 SDN 02 Genengadal Purwodadi yang berjumlah 30 siswa.

Artinya, butir soal tes dinyatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel. Nilai rtabel

dalam uji coba instrumen ini untuk jumlah 30 siswa adalah 0,361. Berikut ini

merupakan hasil uji coba yang telah peneliti lakukan disajikan pada tabel berikut

(13)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus I

No Kriteria No. Item Jumlah

Item 1 Valid 1,2,3,6,7,8,9,11,13,14,15,16,18,20,21,22,23,25 18

2 Tidak

Valid 4,5,10,12,17,19,24 7

Jumlah 25

Berdasarkan tabel di atas, dari 25 soal yang diujicobakan diketahui bahwa

18 item soal dinyatakan valid dan 7 item soal dinyatakan tidak valid. Item soal

yang valid yakni 1,2,3,6,7,8,9,11,13,14,15,16,18,20,21,22,23,25. Kemudian, item

soal yang dinyatakan tidak valid yaitu 4,5,10,12,17,19,24. Sementara itu,

bedasarkan hasil uji reliabilitas, didapati nilai Cronbach's Alpha sebesar 0, 894.

Artinya, soal sangat reliabel.

3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II

No Kriteria No. Item Jumlah

Item 1 Valid 1,2,3,4,6,7,8,9,10,12,13,14,15,18,19,20,21,22,23,24,

25 21

2 Tidak

Valid 5,11,16,17 4

Jumlah 25

Berdasarkan tabel di atas, dari 25 soal yang diujicobakan diketahui bahwa

21 item soal dinyatakan valid dan 7 item soal dinyatakan tidak valid. Item soal

yang valid yakni 1,2,3,4,6,7,8,9,10,12,13,14,15,18,19,20,21,22,23,24,25.

Kemudian, item soal yang dinyatakan tidak valid yaitu 5,11,16,17. Sementara itu,

bedasarkan hasil uji reliabilitas, didapati nilai Cronbach's Alpha sebesar 0, 914.

Artinya, soal sangat reliabel.

3.7 Uji Taraf Kesukaran Soal Evaluasi

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal

pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.

(14)

SPSS 24 For Window 7 untuk mengujinya. Adapun untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal, penulis menggunakan kriteria indeks kesukaran soal seperti di

bawah ini.

0,00 - 0,20 = Sukar

0,21 - 0,70 = Sedang

0,71 - 1,00 = Mudah

Tabel 3.8

Taraf Kesukaran Soal Tes Siklus I

Indeks Kesukaran Soal No. Item Jumlah

Sukar 19,24 2

Sedang 2,3,7,8,11,16,20,22,23,25 10

Mudah 1,4,5,6,9,10,12,13,14,15, 17,21

13

Jumlah 25

Berdasarkan tabel di atas, dari 25 item soal, 2 soal memiliki indeks

kesukaran soal sukar, 10 item soal sedang dan 13 soal mudah. Item soal yang

memiliki indeks kesukaran soal sukar yaitu item soal 19 dan 24. Kemudian item

soal yang memiliki indeks kesukaran sedang yaitu pada nomor

2,3,7,8,11,16,20,22,23,25. Terakhir, item soal yang memiliki indeks kesukaran

mudah ialah nomor 1,4,5,6,9,10,12,13,14,15,

17,21.

Tabel 3.9

Taraf Kesukaran Soal Tes Siklus II

Indeks Kesukaran Soal No. Item Jumlah

Sukar 0

Sedang 3,4,7,8,10,12,13,14,18, 19,20,22,23,24

14

Mudah 1,2,5,6,9,11,15,16,17,21, 25

11

Jumlah 25

Berdasarkan tabel di atas, dari 25 item soal, 10 soal memiliki indeks

kesukaran soal sedang dan 11 soal mudah. Kemudian item soal yang memiliki

indeks kesukaran sedang yaitu pada nomor 3,4,7,8,10,12,13,14,18,

19,20,22,23,24. Terakhir, item soal yang memiliki indeks kesukaran mudah ialah

(15)

3.8 Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah harapan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa.

Adapun peningkatan tersebut didasarkan pada kenaikan nilai rata-rata siswa 1

(satu) kelas pada mata pelajaran IPS dari siklus I ke siklus II. Dalam penelitian

ini, implementasi model pembelajaran picture and picture berbantuan stick

keberuntungan dikatakan berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika

80% dari jumlah siswa secara keseluruhan, nilainya mampu memenuhi KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal). Adapun KKM pada mata pelajaran tersebut yakni

63.

3.9 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif

komparatif. Sebab, data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kuantitatif yakni berupa data hasil tes evaluasi yang dikerjakan

siswa pada akhir setiap siklusnya. Sedangkan data kualitatif berupa data yang

diperoleh melalui observasi aktivitas guru dan siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Data tersebut dianalisis dengan cara membandingkan

hasil penelitian dengan indikator kinerja. Artinya, presentase ketuntasan hasil

belajar akan dibandingkan dengan indikator kinerja yakni sebanyak 80% siswa

mampu memenuhi nilai di atas KKM. Setelah memperoleh data, langkah

selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data hasil tes evaluasi dan

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Tes Siklus ITabel  3.3
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Reliabilitas Instrumen
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai signifikasi uji t untuk variabel stres kerja sebesar 0,023 (lebih kecil dari 0,05) dengan nilai beta sebesar -0,372 Maka dapat

Hal ini dikarenakan serat ampas tebu yang memiliki ukuran lebih besar dari partikel sabut kelapa dapat berperan sebagai penguat pada papan komposit yang

Distribusi frekuensi tinggi fundus uteri pada ibu nifas menunjukkan bahwa setelah plasenta lahir sebagian besar responden dengan tinggi fundus uteri kurang baik 28 (52,8%), namun pada

Disunnatkan menjawab salam orang yang menyampaikan salam lewat orang lain dan kepada yang dititipinya. Pada suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah

Abstrak : Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari Kualitas Peyanan, produk, serta harga terhadap Kepuasan Konsumen.Pendekatan dalam penelitian

Dari 26 skema bantuan zakat yang dilaksanakan oleh Baitulmal MAIWP, ada 15 jenis skema distribusi langsung. Skema bantuan langsung ini adalah bantuan dibagi dalam bentuk wang

Mengenai gambaran teknik menyikat gigi terhadap terbentuknya karang gigi supra gingival pada Masyarakat Desa Botto Kecamatan Takkalalla Kabupaten Wajo dengan tujuan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas berkat rahmat dan karuniaNya peneliti mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kepuasan Pelanggan