Aspek Legal &
HAKI
Hukum
• Aturan-aturan yang dapat diberlakukan
untuk mengatur hubungan-hubungan antar manusia dan antara manusia
dengan masyarakatnya.
• Hukum dapat dipahami sebagai
perangkat asas dan aturan yang
diberlakukan oleh negara untuk mengatur suatu perilaku dan atau diterapkan oleh hakim untuk menyelesaikan perkara.
• Hukum diciptakan untuk menjamin
Hukum Bisnis
Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur dan
menyelesaikan persoalan-persoalan dalam aktivitas antar manusia dibidang
Perseroan Terbatas
Badan hukum yang didirikan
berdasarkan perjanjian melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya terbagi dalam
Status Badan Hukum
• Perseroan memperoleh status badan hukum
setelah akta pendiriannya disahkan oleh Menteri Hukum & HAM RI (dh. Menteri Kehakiman) dan pengesahan diberikan paling lama 60 hari setelah permohonan diterima secara lengkap dan memenuhi persyaratan.
• Setelah akta tersebut disahkan, wajib
Pendaftaran & Pengumuman
• Akta pendirian yang telah disahkan
Menteri Hukum & HAM RI wajib didaftarkan oleh Direksi dalam Daftar Perusahaan dan wajib diumumkan dalam Berita Negara & Tambahan Berita Negara RI.
• Pengumuman ini (PN. Percetakan Negara)
supaya perseroan terbatas yang telah
disahkan dapat berperan secara sempurna sebagai suatu badan hukum sebagaimana yang diharapkan oleh para pendiri tanpa membebani direksi dengan
M o d a l
• Dalam UU PT, pengaturan mengenai jenis
modal, terdiri dari:
Modal Dasar (min. 20 Juta)
Modal Ditempatkan (min. 25 % dari
modal dasar)
Modal Disetor (min 50 % dari modal
S a h a m
• Nilai nominal saham harus dicantumkan
Pemegang Saham
• Pemegang saham perseroan harus lebih dari
1 (satu) orang, karena pada dasarnya
sebagai badan hukum perseroan dibentuk berdasarkan perjanjian.
• Apabila perseroan kemudian hanya dimiliki
oleh seorang, dalam waktu 6 (enam) bulan pemegang saham harus menjual sahamnya, apabila tidak maka tanggungjawab menjadi pribadi dan atas permohonan pihak yang
• Satu orang pemegang saham atau lebih mewakili 1/10 dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat meminta kepada Direksi atau Komisaris untuk
menyelenggarakan RUPS.
• Pemegang saham atas nama sendiri atau atas nama perseroan yang mewakili 1/10 dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri untuk dilakukan
pemeriksaan terhadap perseroan.
• Setiap pemegang saham dapat mengajukan gugatan terhadap perseroan kepada
Pengadilan Negeri apabila merasa dirugikan.
Organ Perseroan
• Organ perseroan adalah Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Komisaris.
• Untuk menjadi Direksi dan Komisaris
diharuskan memenuhi persyaratan tertentu yang pada intinya harus
mempunyai akhlak dan moral yang baik dilihat dari pengembangan suatu usaha.
• Di dalam UUPT diatur secara tegas tata
cara pemanggilan RUPS, sahnya RUPS dan kuorum, sehingga apabila dalam
Rapat Umum Pemegang Saham
• RUPS merupakan organ perseroan yang
mempunyai kekuasaan paling tinggi dalam perseroan dan memegang segala
D i r e k s i
• DIREKSI bertugas melakukan pengurusan
perseroan demi kepentingan dan tercapainya tujuan perseroan serta
K o m i s a r i s
• KOMISARIS bertugas mengawasi
kebijaksanaan Direksi, memberikan
Kultur menghargai “hak” masih belum
lazim, apalagi untuk hal yang intangible
Produk yang intangible/dapat dibuat
dalam format digital:
Musik, flm/video, buku, software
Copy dari digital data sama kualitasnya
dengan aslinya
Hanya musik yang menjadi raja di
negeri ini. Mengapa? Yang lain harus belajar dari musik
Harga produk “bajakan” masih lebih
murah dan mudah diperoleh.
Harus dikembangkan model bisnis,
packaging, pricing yang cocok dengan Indonesia, misalnya:
Di India ada buku versi
“internasional” (harga murah, tapi menggunakan “kertas buram”)
Copyright vs Copyleft
• Right = kanan, hak
• Left = kiri, ditinggal(kan)
• Ada lagi gerakan Free Software (dengan
software GNU) dan Open Source (source code terbuka)
– http://www.gnu.org
Paten Software?
• Dimotori (dan dikenali?) di Amerika Serikat.
• Banyak ditentang di berbagai belahan dunia: Paten software tidak dikenal di India
• Paten software terkait erat dengan berbagai algoritma dan rumus matematika:
Bayangkan jika semua rumus matematika dipatenkan!
Kasus di Amerika Serikat
Tidak dapat membuat software DVD
player gratisan tanpa melanggar hukum.
Penangkapan programer Rusia ketika dia
tiba di US.
Tidak dapat membuat software security
karena banyak algoritma yang dipatenkan di Amerika.
Bahkan mempresentasikannya pun bisa
dilarang.
Akibatnya banyak programmer pindah dan
(banyak) perusahaan yang dibentuk di luar Amerika.
Masalah Perlindungan HaKI
•
Negara berkembang:
– Miskin, tidak mampu membeli produk
asli.
– Tidak mampu melakukan R&D,
menghasilkan teknologi.
Masalah Perlindungan HaKI
•
Hanya untuk perusahaan besar saja.
•
Paten menjadi mengada-ada.
•
Paten
software
menghambat inovasi.
•
Paten membuat harga menjadi
mahal.
Paten Hanya Untuk
Perusahaan Besar
• Mendaftarkan paten mahal.• Mempertahankan paten hanya dapat
dilakukan oleh perusahaan besar saja:
– Untuk membuat printer dibutuhkan lebih
dari 1000 paten!
– Bagaimana perusahaan Indonesia bisa
Paten Membuat Mahal
• Contoh di dunia Farmasi:
– Kasus di Afrika Selatan (dan India) dimana banyak warga yang terkena AIDS.
– Perusahaan farmasi yang memiliki HaKI
dari obat AIDS tidak mau melisensi dengan harga murah.
– Pemerintah Afrika Selatan menerapkan
compulsory licensing (lisensi wajib)
Paten Software
•
Paten software
menghambat
inovasi
Paten Software
• Apa yang dipatenkan? Bukankah software sudah dilindungi oleh copyright?
• Langkah-langkah (algoritma) yang dipatenkan
– “Computer programs are as abstracts
as any algorithm can be.” (Prof. Donald Knuth)
• Tapi, algoritma ini terkait dengan rumus
matematik. Apakah layak rumus matematik dipatenkan?
– Menghambat inovasi & pendidikan.
– Contoh paten: Lempel-Ziv (LZW), RSA,
Masalah Copyright Software
• Software disimpan dalam format digital
(urutan angkan “0” dan “1”) sehingga dapat diduplikasi dengan mudah tanpa mengurangi kualitas (asli maupun
duplikatnya).
• Harga software asli relatif mahal untuk
negara berkembang (apalagi untuk
kantong mahasiswa) Software US$300
Sejarah Lisensi Software
• Sejarahnya: software tidak dijual terpisah
dengan perangkat keras (bundled).
• Software dikembangkan oleh hobbyist,
peneliti sifatnya gratis.
• Muncul berbagai model lisensi software:
copyleft, freeware, GNU public license (GPL), open source, public domain,
• Muncul Free Software Movement (dimotori
oleh Richard Stallman, MIT)
• Free software punya dua makna – Free = gratis
– Free = bebas (freedom)
• Produknya menggunakan nama GNU – www.gnu.org
Open Source
• Source code merupakan inti dari software.
• Dipertahankan sebagai aset dari perusahaan orang tidak boleh melihat.
• Open source membuka source code sehingga: – Orang lain bisa ikut mengembangkan,
memperbaiki
– Bisa ikut belajar cara implementasi
– Muncul ide-ide baru, software baru, inovasi baru
Open Source & Negara
• Banyak negara yang mulai merangkul
open source dan meninggalkan proprietary code (seperti Microsoft)
– Kemandirian (dapat diperbaiki sendiri jika ada
masalah, tidak bergantung kepada vendor)
– Takut disusupi program pemantau (trojan),
padahal banyak data-data rahasia
– Contoh negara yang merangkul open source:
Cina, Jerman, India, Israel, dan mulai banyak lainnya
Public Domain
• Membuat karya menjadi milik publik: – Pada awalnya kurang disukai karena
tidak ada insentif.
– Tapi dilakukan oleh para ilmuwan yang
berdedikasi.
– Contoh Tim Berners-Lee yang
menemukan / mengembangkan HTML dan HTTP untuk World Wide Web
Jadi Bagaimana?
•
Bagaimana sebaiknya bagi
Indonesia?:
– Jangan cepat-cepat menerima tekanan
dari negara Barat (yang notabene telah memiliki HaKI dan infrastruktur
penghasil HaKI yang kuat).
– Mencari “celah-celah” yang elegan.
– Menyiapkan diri dalam “pertandingan” HaKI dengan insentif-insentif dan
Anti / Against Intellectual
Property
• Melihat bahwa perlindungan HaKI terlalu
berlebihan dan lebih banyak membawa kejelekan
• Seharusnya temuan itu untuk
kemaslahatan umat manusia
• Anti intellectual property bukan berarti
menghalalkan pembajakan