• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diet Penyakit Degeneratif.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Diet Penyakit Degeneratif.docx"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

“DIET PENYAKIT DEGENERATIF”

DIABETES MELLITUS

Diabetes Melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah (Glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin secara absolut atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan perubahan perilaku tentang makanan.

Diabetes Melitus dibagi dalam 4 golongan : Diabetes Melitus Tipe I, Tipe II, Diabetes Melitus Gestrasional, dan Tipe lain. Tujuan diet Penyakit DM adalah membantu memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan control metabolic yang lebih baik, dengan cara :

 Mempertahankan kadar gula darah (Glukosa) supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan,

 Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.

 Member energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.

 Menghindari atau menangani komlikasi akut.

 Meningkatkan derajat kesehatan yang optimal melalui perbaikan gizi.

Syarat-syarat diet Penyakit Diabetes Melitus :

 Energi cukup (25-30 kkal/kg BB) untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.

 Protein normal yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.

 Kebutuhan lemak 20% dari kebutuhan energi total.

 Kebutuhan karbohidrat 60-70% dari kebutuhan energi total.

 Asupan serat dianjurkan 25 g/hr yang terdapat dari sayur dan buah.

(2)

Bahan makanan yang dianjurkan untuk Diet Diabetes Melitus adalah sebagai berikut:

 Sumber Karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang singkong dan sagu.

 Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kkulit, susu skim, tempe, tahu serta kacang-kacangan.

 Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk bahan makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus disetup, direbus dan dibakar.

Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Diabetes Melitus adalah sebagai berikut :

 Bahan makanan yang mengandung gula sederhana seperti Gula pasir, gula jawa, sirop, jam, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman botol ringan, es krim.

 Bahan makanan yang mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji, goreng-gorengan.

 Bahan makanan yang mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan.

(3)

MAKANAN UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

Adapun beberapa makanan yang dianjurkan dikonsumsi oleh orang yang menderita hipertensi ialah sebagai berikut:

Sayuran dan buah-buahan

Mengapa demikian? Keduanya banyak mengandung serat dan vitamin yang sangat lengkap, terutama vitamin C yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan secara rutin bukan hanya bisa menurunkan kadar tekanan darah tinggi Anda, namun juga banyak manfaat lainnya seperti mencukupi kebutuhan serat tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan lainnya.

Konsumsi Serelia

Serelia berfungsi dalam menyerap lemak dan memiliki kandungan serat yang membantu dalam proses pencernaan makanan.

Adapun makanan yang harus dikurangi oleh penderita hipertensi tanpa menghilangkannya sama sekali ialah:

 Jenis-jenis makanan kaleng ataupun makanan yang telah melalui proses pembuatan dengan menggunakan garam dengan kadar tinggi.

 Makanan berlemak.

 Minuman yang mengandung alkohol.

 Jenis ikan yang banyak mengandung asam lemak seperti ikan salmon, makerel, dan juga sarden.

Untuk makanan yang wajib Anda hindari dalam rangka mengurangi tekanan darah tinggi ialah sebagai berikut:

(4)

Sesungguhnya, tekanan darah tinggi sangat erat kaitannya dengan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh seseorang. Faktor makanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam memperparah maupun mengurangi tekanan darah tinggi.

Oleh sebab itu, Anda patut memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Apakah sudah sesuai paling tidak dengan anjuran makanan yang boleh dikonsumsi sebagaimana telah diutarakan di atas atau sebaliknya makanan yang Anda konsumsi justru merupakan jenis makanan yang dipantang atau dilarang bagi penderita hipertensi.

Kesehatan Anda merupakan tanggung jawab Anda sendiri. Kalau Anda memperhatikan asupan makanan apa saja yang diperbolehkan, dilarang, dan dikurangi dalam kehidupan sehari-hari berarti Anda mencintai tubuh sendiri.

(5)

MIKRO MINERAL “KALSIUM :D”

Kalsium (Latin calcis, artinya "kapur") telah diketahui sejak abad pertama ketika orang Romawi kuno menyediakan kapur dalam bentuk kalsium oksida. Namun hanya pada tahun 1808 di England , Sir Humphrey Davy telah mengasingkannya dengan mengelektrolisiskan campuran kapur dan raksa oksida. Davy pada masa itu mencoba untuk memisahkan kalsium apabila ia terdengar bahwa Berzelius dan Pontin telah menyediakan kalsium amalgam dengan mengelektrolisiskan kapur dalam raksa, lantas ia telah mencobanya sendiri. Beliau telah menggunakan elektrolisis sepanjang hayatnya dan telah menemui/mengasingkan magnesium , strontium dan barium .

Kalsium adalah unsur yang agak lembut, kelabu dan kelogamanan yang boleh disari melalui elektrolisis kalsium fluorida. Kalsium terbakar dengan nyalaan kuning-kemerahan dan membentuk salutan nitrida putih apabila terdedah kepada udara. Kalsium bertindak balas dengan air, menyesarkan hidrogen dan membentuk kalsium hidroksida.

Kalsium penting untuk kontraksi otot, pengaktifan oosit, membentuk tulang dan gigi yang kuat, pembekuan darah, penghantaran impuls saraf, pengawalaturan degupan jantung, dan keseimbangan bendalir dalam sel. Di Amerika Serikat, antara 50% ke 75% orang dewasa tidak memperoleh kalsium yang mencukupi dalam diet mereka. Orang dewasa memerlukan antara 1,000 hingga 1,300 mg kalsium dalam diet seharian mereka.

(6)

kontraksi, darah akan sulit membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya.

Untuk memenuhi 1% kebutuhan ini, tubuh mengambilnya dari makanan yang dimakan atau dari tulang. Apabila makanan yang dimakan tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang. Sehingga tulang dapat dikatakan sebagai cadangan kalsium tubuh. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama, maka tulang akan mengalami pengeroposan tulang.

Kalsium tidak dijumpai dalam semula jadi dalam bentuk unsurnya. Kalsium tidak ditemukan di alam dalam bentuk unsurnya. Kalsium dijumpai dalam sistem tanah biasanya dalam bentuk batu kapur, gipsum dan fluorit. Stalagmit dan stalaktit mengandungi kalsium karbonat. Stalagmit dan stalaktit mengandung kalsium karbonat. Oleh sebab itu, karena kalsium merupakan zat makro dalam diet manusia, pemeliharaan tanah selalu mengambil secukupnya untuk keseimbangan atau melestarikan kepekatan kalsium dalam tanah.

Kalsium merupakan unsur penting dalam diet yang sehat. Kelebihannya dapat memberi efek terhadap pembentukan tulang dan gigi, sementara penyimpanan berlebihan dapat mengakibatkan karang ginjal. Vitamin D diperlukan untuk menyerap kalsium.

(7)

(Struktur atom kalsium)

Sumber-sumber kalsium

Sumber kalsium terbagi dua, yaitu hewani dan nabati. Bahan makanan hewani yang mengandung kalsium

antara lain adalah Ikan, Udang,susu, kuning telur, dan daging sapi. Sayangnya, jika dikonsumsi berlebihan bahan hewani ini, terutama daging sapi, bisa menghambat penyerapan kalsium, karena

(8)

berlebihan, justru dapat menggerogoti tabungan kalsium dan mempermudah terjadinya keropos tulang.

Bahan makanan yang mengandung kalsium nabati bisa diperoleh dari sayuran daun hijau seperti sawi, bayam, brokoli,daun pepaya,daun singkong, daun labu. Selain itu biji-bijian(kenari, wijen, almond) dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (kedelai, kacang merah, kacang polo, tempe, tahu).

Kecukupan Kalsium

Angka Kecukupan Kalsium Bagi Orang Indonesia, 2004 :

(keperluan kalsium per hari berdasarkan golongan umur) a. Anak-anak: -Umur 0-6 bulan = 200 mg

-Umur 7-12 bulan = 400 mg

-Umur 1-3 tahun = 500 mg -Umur 4-6 tahun = 500 mg

-Umur 7-9 tahun = 600 mg

b. Laki-laki: -Umur 10-12 tahun = 1000 mg

-Umur 13-15 tahun = 1000 mg -Umur 16-18 tahun = 1000 mg

-Umur 19-29 tahun = 800 mg -Umur 30-49 tahun = 800 mg

-Umur 50-64 tahun = 800 mg lebih 65 tahun = 800 mg

(9)

-Umur 13-15 tahun = 1000 mg -Umur 16-18 tahun = 1000 mg -Umur 19-29 tahun = 800 mg

-Umur 30-49 tahun = 800 mg -Umur 50-64 tahun = 800 mg

lebih 65 tahun = 800 mg -Ibu hamil dan ibu menyusui = 1300 mg/hari

-Manula dan Manupouse = 1200 mg/hari

Secara kasarnya, wanita memerlukan lebih kalsium dibandingkan laki-laki. Wanita remaja memerlukan kalsium yang cukup untuk menguatkan tulang mereka di samping membantu mengawal osteoporosis semasa mereka semakin dewasa dan tua. Wanita Asia yang mempunyai struktur badan yang kecil dan ketumpatan tulang yang rendah lebih berisiko tinggi menghadapi osteoporosis.

Metabolisme Kalsium

A. Pencernaan dan Penyerapan

Absorpsi kalsium terutama terjadi dibagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsium. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna.

(10)

menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsium. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap karena unsur makanan lain, seperti oksalat.

Faktor-faktor yang meningkatkan absorpsi kalsium yaitu semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh maka semakin efisien absorpsi kalsium. Jumlah kalsium yang dikonsumsi mempengaruhi absorpsi kalsium. Penyerapan akan meningkat bila kalsium yang dikonsumsi menurun. Absorpsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan absorpsi kalsium:

1. Tingkat kebutuhan tubuh terhadap kalsium

Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan, masa kehamilan, menyusui, defisiensi kalsium.

2. Vitamin D

Vitamin D merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah kompleks. Vitamin D meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cara merangsang produksi protein-pengikat kalsium

3. Asam klorida

Asam Klorida yang dikeluarkan oleh lambung membantu absorpsi kalsium dengan cara menurunkan pH di bagian atas usus halus.

4. Makanan yang mengandung lemak.

(11)

Faktor-faktor yang menghambat absorpsi kalsium yaitu:

1. Kekurangan vitamin D bentuk aktif

2. Makanan yang mengandung asam oksalat seperti bayam dan sayuran lain 3. Makanan tinggi serat karena mempercepat waktu transit makanan di dalam

saluran cerna.

4. Asam fitat, ikatan yang mangandung fosfor yang terutama terdapat didalam sekam serealia, membentuk kalsium fosfat yang juga tidak dapat larut sehingga tidak dapat diabsorpsi.

Pengendalian Kalsium dalam darah

Yang mengatur kadar kalsium dalam darah adalah hormon Paratiroid, tirokalsitonin dari kelenjar tiroid dan vitamin D. Hormon paratiroid dan vitamin D meningkatkan kalsium darah dengan cara sebagai berikut :

a. Vitamin D merangsang absorpsi kalsium oleh saluran cerna

b. Vitamin D dan hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah.

c. Vitamin D dan hormon paratiroid menunjang reabsorpsi kalsium di dalam ginjal.

B.Ekskresi

(12)

1. FUNGSI DAN PERAN KALSIUM

Kalsium mempunyai peran vital pada tulang sehingga dapat mencegah timbulnya osteoporosis. Namun kalsium yang berada di luar tulang pun mempunyai peran yang besar, antara lain mendukung kegiatan enzim, hormon, syaraf dan darah. Berikut beberapa manfaat kalsium bagi tubuh :

• Membentuk serta mempertahankan tulang dan gigi yang sehat.

• Mencegah osteoporosis.

• Membantu proses pembekuan darah dan penyembuhan luka. • Mengirimkan signal ke dalam sel-sel saraf.

• Mengatur kontraksi otot.

• Membantu transport ion melalui membran.

• Mempertahankan struktur normal sel

•Sebagai komponen penting dalam produksi hormon dan enzim yang mengatur proses pencernaan, energi dan metabolisme lemak.

• Fungsi saraf yang baik (rasa gelisah, rasa sesemut atau kebas).

• Fungsi otot yang baik (kekejangan) seperti merawat kekejangan waktu malam.

• Proses pembekuan darah.

(13)

Hasil penelitian membuktikan bahwa kalsium lebih banyak dibutuhkan oleh kaum wanita daripada pria, alasannya:

- Menghindari Ancaman Osteoporosis, saat menopouse wanita akan kehilangan sejumlah besar hormon estrogen yang bisa mengakibatkan penyakit osteoporosis.

- Membantu pembentukan tulang dan gigi, 99 persen kalsium dalam tubuh tersimpan dalam tulang dan gigi.

- Membantu pembekuan darah, tanpa kalsium darah tidak bisa membeku bila terjadi luka.

- Menghindari sindrom pramenstruasi, pada siklus haid ketiga gejala PMS bisa dikurangi hingga 48 persen pada wanita yang menelan kalsium

- Mengurangi resiko gejala batu ginjal, kalsium memiliki efek protektif yang mencegah penyerapan oksalat yang bisa membentuk batu di ginjal.

- Melindungi bayi dalam kandungan, wanita yang diberi suplemen kalsium selama masa kehamilan akan memiliki anak-anak yang cukup terlindungi dari resiko hipertensi.

Penggunaan ditingkat sel dan jaringan

Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler kalsium memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk: • Transmisi saraf

• Kontraksi otot

(14)

kejang.

• Mengatur pembekuan darah

Bila terjadi luka, ion kalsium di dalam darah merangsang pembebasan fosfolipida tromboplastin dari platelet darah yang terluka. Tromboplastin ini mengkatalisis perubahan protrombin, bagian darah normal, menjadi trombin. Trombin kemudian membantu perubahan fibrinogen, bagian lain dari darah, menjadi fibrin yang merupakan gumpalan darah.

• Menjaga permeabilitas membrane sel

Beberapa fungsi kalsium lain yaitu meningkatkan fungsi transport membrane sel, kemungkinan dengan bertindak sebagai stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel sel.

• Katalisator reaksi-reaksi biologik

Kalsium berfungsi sebagai katalisator berbagai reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, ekskresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin, yaitu bahan yang diperlukan dalam memindahkan (transmisi) suatu rangsangan dari suatu serabut saraf ke serabut saraf lain. Kalsium yang diperlukan untuk mengkatalisis reaksi-reaksi ini diambil dari persediaan kalsium dalam tubuh.

(15)

mengaktifkan sel telur sehingga ia dapat dibuahi. Sejak saat itu mulailah sebuah kehidupan baru.

Dari sini dapat terlihat bahwa, kekurangan kalsium dapat mempengaruhi fungsi seksual dan keaktifan sperma secara langsung, dan menyebabkan kemandulan.

2. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KALSIUM

Kelebihan

Konsumsi kalsium sebaiknya tidak melebihi 2500 mg sehari. Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal. Disamping itu, dapat menyebabkan konstipasi (susah buang air besar). Kelebihan kalsium ini bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain. Kelebihan kadar kalsium dalam darah disebut hiperkalsemia. Seperti halnya kekurangan, kelebihan kalsium juga dapat memicu berbagai penyakit. Salah satu yang kita kenal adalah resiko terbentuknya batu ginjal. Penelitian lain menyebutkan bahwa hiperkalsemia dapat memicu kanker prostat.

Kekurangan

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Semua orang dewasa, terutama sesudah usia 50 tahun, kehilangan kalsium dari tulangnya. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal ini dinamakan osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress sehari-hari. Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki dan lebih banyak pada orang kulit putih daripada kulit berwarna. Disamping itu osteoporosis lebih banyak terjadi pada perokok dan peminum alkohol. Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang dsewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor. Mineralisasi matriks tulang terganggu sehingga kandungan kalsium di dalam tulang menurun.

(16)

meningkat, sehingga terjadi kejang ototmisalnya pada kaki. Tetani dapat terjadi pada ibu hamil yang makanannya terlalu tinggi mengandung fosfor. Tetani kadang terjadi pada bayi baru lahir yang diberi minuman susu sapi yang tidak diencerkan yang mempunyai rasio kalsium:fosfor rendah.

Akibat kekurangan kalsium dapat mengakibatkan :

-Pada wanita hamil : gigi linu, sakit punggung pinggang ngilu, mual, insomnia dan keram

-Masa menyusui : gigi sakit, linu, sakit pinggang

-Menurunnya kekebalan tubuh (imunitas), pertumbuhan tulang tidak baik, kebusukan gigi.

-Orang dewasa : keram otot, tegang, dan sulit tidur, jantung berdebar tidak normal, badan pegal.

-Wanita menopouse : sakit pinggang, insomnia, tegang, suasana hati tidak

baik.

-Manula : Insomnia, osteoporosis, tulang mudah patah, tinggi badan

menyusut.

Gejala awal kekurangan kalsium adalah lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas, berkurang daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia, dan kram.

(17)

Pengobatan Osteoporosis

Pencegahan adalah satu-satunya pengobatan utama. Bila tulang sudah mengalami osteoporosis, kita hanya bisa menjaganya agar tidak bertambah parah.

1. Umum

 Penuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh  Upayakan mencapai berat tubuh yang ideal

 Hilangkan kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol dan kafein  Usahakan menghindari obat-obat yang dapat meningkatkan resiko

osteoporosis

 Rajin olahraga (dokter spesialis fisioterapi dapat memberikan petunjuk mengenai latihan yang sesuai)

 Upayakan untuk mencegah terjadinya cedera (khususnya jatuh) 2. Farmakoterapi

 Pemberian suplemen kalsium, magnesium dan vitamin D

 Terapi pengganti hormonal (Hormone Replacement Therapy) bila diperlukan

 Obat-obat pengurang nyeri dan atau obat anti inflamasi non-steroid (NSAID), seperti :

- Ibuprofen ; efek samping yang dapat timbul : mual, muntah,

diare, konstipasi. - Indomethasin ; efek sampingnya : sakit kepala, diare. - Aspirin ; efek sampingnya : nyeri lambung, mual, diare.

 Kalsitonon ; biasanya diberikan dalam bentuk injeksi, efek sampingnya antara lain mual dan wajah terasa panas yang dirasakan segera setelah injeksi dan biasanya hilang dengan sendirinya. Mungkin pula timbul diare, muntah dan rasa sakit pada bekas suntikan.

 Bifosfonat (Alendronat) : jarang menimbulkan efek samping, namun bisa timbul diare, rasa sakit dan kembung pada perut, dan gangguan pada tenggorokan atau esofagus.

(18)

TRIGUNA MAKANAN

Zat gizi merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan kita. Dan makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi yang berguna untuk tubuh. Zat-zat gizi tersebut memiliki fungsi utama masing-masing. Yaitu, sumber tenaga, sumber zat pembangun, serta sumber zat pengatur.

Triguna makanan Yaitu, makanan yang mengandung tiga kegunaan makanan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Makanan sebagai zat / sumber tenaga 2. Makanan sebagai zat pembangun tubuh 3. Makanan sebagai zat pengatur

Makanan yang dinilai sehat untuk mencukupi kebutuhan tubuh, apabila makanan tersebut terdiri dari bahan-bahan makanan yang mengandung unsur triguna makanan Karena hanya satu jenis bahan makanan saja tidak dapat dikatakan sehat, sebab satu jenis bahan makanan tidak mungkin mengandung sekaligus zat-zat pembangun, tenaga dan pengatur, yang sekaligus pua dapat mencukupi kebutuhan tubuh. Bahan makanan sumber tenaga merupakan jenis makanan yang paling banyak dimakan, sedangkan bahan makanan sumber zat pembangun relatif sedikit dikonsumsi.

1. Makanan sebagai zat / sumber tenaga

(19)

Contoh bahan makanan sumber tenaga antara lain : beras, mentega, mie, talas, kue, ubi, jagung, sagu, terigu, roti, gula, minyak goring, kentang, singkong dan lain-lain.

2. Makanan Sebagai Zat Pembangun Tubuh

Dalam membangun tubuh manusia diperlukan bahan-bahan makanan sumber zat pembangun. Makin baik kualitas bahan makanan sumber zat pembangun yang dimakannya, maka makin kuat pula tubuh yang dibinanya. Bahan makanan sumber zat pembangun bukan hanya untuk membangun tubuh semata tapi juga untuk perawatan yang baik, agar tubuh dapat tetap sehat. Zat pembangun dapat diperoleh dari zat-zat gizi yaitu protein, lemak, dan mineral.

Contoh bahan makanan sumber zat pembangun antara lain :

tempe, tahu, telur, teri, susu, ikan emas, ayam, kacang hijau, kedelai, ikan nila, ikan asin, daging, kacang merah, kacang tanah, lele, ikan gurami, udang, hati

3. Makanan Sebagai Zat Pengatur

Untuk mengatur lancarnya aktivitas faal di dalam tubuh manusia, maka diperlukan pula zat-zat pengatur, yakni vitamin dan mineral yang berasal dari bahan-bahan makanan. Bila makanan tidak mengandung vitamin dan mineral, maka akan terjadi hambatan-hambatan yang merugikan tubuh sehingga tubuh menjadi mudah sakit.

Contoh bahan makanan sumber zat pengatur antara lain sayur dan buah yang berwarna seperti kangkung, bayam, daun singkong, wortel, pepaya, mangga, jeruk, daun ubi, kacang panjang, labu kuning, nangka, nanas.

Sumber bahan makanan yang berasal dari Karbohidrat :

☻Karbohidrat :

(20)

-beras -sagu

-terigu -suweg

-roti -ketan

-gula -bihun

-mie -sukun

-ubi -selai/jam

-jagung -sirup

- talas -crackers -kentang

Sumber bahan makanan yang berasal dari Protein :

☻Protein :

Yaitu daging, ikan, kacang-kacangan dan hasil olahannya. Protein Hewani : -unggas (ayam,itik,bebek, dsb)

-ikan air laut (tongkol, kakap, kerapu, cumi-cumi, kepiting,dsb)

-ikan air tawar (mujair, gurami, nila, belut, keong, dsb)

-daging (sapi, babi, kambing, kerbau kuda, dsb) -tiram

-telur -susu

-hati

Protein nabati : -kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah, kacang tolo,

(21)

-wijen -tauco -tahu

-tempe -oncom

-susu kedelai

Sumber bahan makanan yang berasal dari Lemak :

☻Lemak : - Minyak goreng

- Mentega - Kelapa - Santan - Minyak wijen

- Minyak kelapa sawit - Minyak zaitun

- Gajih (sapi, kambing, domba) -Margarine

Sumber bahan makanan yang berasal dari Vitamin :

-Vitamin Larut lemak :

1. Vitamin A : Papaya Wortel Hati

Kuning telur

Susu ( didalam lemaknya ) Mentega

(22)

Hati Krim Mentega

Minyak hati-ikan

3. Vitamin E :

Minyak kecambah Gandum

Biji-bijian

Kacang-kacangan 4. Vitamin K :

Hati

Sayuran daun berwarna hijau Kacang buncis

Kacang polong Brokoli

Kol

Vitamin larut Air :

1. Vitamin C : Jeruk Nanas Papaya Rambutan Gandaria Tomat

Sayuran daun-daunan

2. Vitamin B1 ( tiamin ) : Kacang-kacangan Daging tanpa lemak Kuning telur

(23)

3. Vitamin B2 ( Riboflavin ) : Susu

Keju Hati Daging

Sayuran berwarna hijau Kacang kedelai

Udang Tahu

4. Vitamin B12 ( Kobalamin ) : Hati

Ginjal Susu Telur Ikan Keju Daging

Sumber bahan makanan yang berasal dari Mineral :

1. Mineral :

a) Besi ( Fe ) :

 Tempe kacang kedelai murni  Kacang hijau

 Kacang merah  Daging

 Ayam  Ikan  Telut b) Seng ( Zn ) :

 Daging

 Hati

(24)

 Telur c) Iodium ( I ) :

 Ikan

 Udang  Kerang

 Ganggang laut d) Tembaga ( Cu ) :

 Tiram  Kerang

 Hati

 Ginjal

 Kacang-kacangan  Unggas

 Biji-bijian  Serealia  Coklat e) Krom ( Cr ) :

 Tempe

 Tahu

 Sayuran hijau  Biji-bijian  Beras f) Selenium ( Se ) :

 Makanan laut

 Hati

 Ginjal  Daging  Unggas g) Molibden ( Mo ) :

 Susu

 Hati

(25)

 Sumber utama Air Minum i) Kobal ( Co ) :

 Hati

 Ginjal  Daging

 Kacang-kacangan

PENANGANAN & PENATALAKSANAAN GIZI PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN

DISFAGIA

Disfagia berasal dari bahasa Yunani yang berarti gangguan makan. Disfagia biasanya merujuk kepada gangguan dalam makan sebagai gangguan dari proses menelan. Disfagia dapat mejadi ancaman yang serius terhadap kesehatan seseorang karena adanya resiko pneumonia aspirasi, malnutrisi, dehidrasi, penurunan berat badan, dan sumbatan jalan napas. Beberapa penyebab telah di telah ditujukan terhadap disfagia pada populasi dengan kondisi neurologis dan nonneurologis.

PENATALAKSANAAN

Terdapat pengobatan yang berbeda untuk berbagai jenis dysphagia. Pertama dokter dan speech-language pathologists yang menguji dan menangani gangguan menelan menggunakan berbagai pengujian yang memungkinkan untuk melihat bergagai fungsi menelan. salah satu pengujian disebut dengan, laryngoscopy serat optik, yang memungkinkan dokter untuk melihat kedalam tenggorokan. Pemeriksaan lain, termasuk video fluoroscopy, yang mengambil video rekaman pasien dalam menelan dan ultrasound, yang menghasikan gambaran organ dalam tubuh, dapat secara bebas nyeri memperlihakan tahapan-tahapan dalam menelan.

(26)

Setelah penyebab disfagia ditemukan, pembedahan atau obat-obatan dapat diberikan. Jika dengan mengobati penyebab dysphagia tidak membantu, dokter mungkin akan mengirim pasien kepada ahli patologi hologist yang terlatih dalam mengatasi dan mengobati masalah gangguan menelan.

Pengobatan dapat melibatkan latihan otot ntuk memperkuat otot-otot facial atau untuk meninkatkan koordinasi. Untuk lainnya, pengobatan dapat melibatkan pelatihan menelan dengan cara khusus. Sebagai contoh, beberapa orang harus makan denan posisi kepala menengok ke salah satu sisi atau melihat lurus ke depan. Meniapkan makanan sedemikian rupa atau menghindari makanan tertentu dapat menolong orang lain. Sebagai contoh, mereka yang tidak dapat menelan minuman mungkin memerlukan pengental khusus untukminumannya. Orang lain mungkin garus menghindari makanan atau minuman yang panan ataupun dingin.

Untuk beberapa orang, namun demikian, mengkonsumsi makanan dan minuman lewat mulut sudah tidak mungkin lagi. Mereka harus menggunakan metode lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Biasanya ini memerlukan suatu system pemberian makanan, seperti suatu selang makanan (NGT), yang memotong bagian menelan yang tidak mampu bekerja normal

Berbagai pengobatan telah diajukan unutk pengobatan disfagia orofaringeal pada 

dewasa. Pendekatan langsung dan tidak langsung disfagia telah digambarkan. Pendekatan langsung biasnya melibatkan makanan, pendekatan tidak langsung biasanya tanpa bolus makanan.

Modifikasi diet 

Merupakan komponen kunci dalam program pengobatan umum disfagia. Suatu diet makanan yang berupa bubur direkomendasikan pada pasien dengan kesulitan pada fase oral, atau bagi mereka yang memiliki retensi faringeal untuk mengunyah makanan padat.

Jika fungsi menelan sudah membaik, diet dapat diubah menjadi makanan lunak atau semi-padat sampai konsistensi normal.

Suplai Nutrisi 

(27)

nutrisi. Bahan-bahan pengental, minuman yang diperkuat, bubur instan yang diperkuat, suplemen cair oral. Jika asupan nutrisi oral tidak adekuat, pikirkan pemberian parenteral.

Disentri

Disentri berasal dari bahasa Yunani yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah.

PENATALAKSANAAN

Perhatikan keadaan umum anak, bila anak appear toxic, status gizi kurang, lakukan pemeriksaan darah (bila memungkinkan disertai dengan biakan darah) untuk mendeteksi adanya bakteremia. Bila dicurigai adanya sepsis, berikan terapi sesuai penatalaksanaan sepsis pada anak. Waspadai adanya syok sepsis.

Komponen terapi disentri :

a. Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit

Seperti pada kasus diare akut secara umum, hal pertama yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan disentri setelah keadaan stabil adalah penilaian dan koreksi terhadap status hidrasi dan keseimbangan elektrolit.

b. Diet

Anak dengan disentri harus diteruskan pemberian makanannya. Berikan diet lunak tinggi kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi. Dosis tunggal tinggi vitamin A (200.000 IU) dapat diberikan untuk menurunkan tingkat keparahan disentri, terutama pada anak yang diduga mengalami defisiensi. Untuk mempersingkat perjalanan penyakit, dapat diberikan sinbiotik dan preparat seng oral8,9. Dalam pemberian obat-obatan, harus diperhatikan bahwa obat-obat yang memperlambat motilitas usus sebaiknya tidak diberikan karena adanya resiko untuk memperpanjang masa sakit.

(28)

Beritahukan kepada orang tua anak untuk selalu mencuci tangan dengan bersih sehabis membersihkan tinja anak untuk mencegah autoinfeksi.

Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan.

Prinsip utama pengobatan diare

1. Diare cair membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya/penyebabnya.

2. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk menghindarkan efek buruk pada gizi.

3. Antibiotik/anti parasit tidak boleh digunakann secara rutin, tidak ada manfaatnya untuk kebanyakan kasus termasuk diare berat, diare dengan panas kecuali : pada disentri yang harus diobati dengan antimikroba yang efektif untuk shigella, Suspek kolera dengan dehidrasi berat, Diare persisten, bila diketemukan tropozoit atau kista G lamblia atau tropozoit E. histolitika di tinja atau cairan usus, atau bila bakteri patogen ditemukan dalam kultur tinja.

Terapi rehidrasi, bertujuan untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat.

Terapi rehidrasi oral:

Cairan oralit (cairan rehidrasi oral) Oralit adalah campuran gula dan

garam. Rasio glukosa vs natrium paling tidak 1 : 1. Untuk terapi diare di rumah ibu diberi oralit untuk pemakaian 2 hari. Bila memberikan oralit satu kantong harus diberikan sekaligus dan larutan oralit yang tidak digunakan dalam 24 jam harus dibuang. Bila diare terus berlangsung sedangkan oralit sudah habis harus memberikan cairan rumah tangga atau membawa kembali anaknya ke sarana kesehatan untuk pengobatan.

Cairan rumah tangga, Meskipun komposisinya tidak seberat oralit untuk

(29)

mungkin lebih praktis untuk rehidrasi oral mencegah dehidrasi. Cairan rumah tangga ini harus segera diberikan pada anak pada saat mulai diare dengan tujuan memberi lebih banyak cairan dari biasanya. Ada beberapa cairan yang tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare termasuk sari buah manis yang diperdagangkan, pencahar, stimulansia seperti kopi.

Kriteria cairan rumah tangga yang diberikan pada penderita diare :

1. Aman bila diberikan dalam jumlah banyak. Teh yang sangat manis, soft drink dan minuman buah komersial yang manis harus dihindarkan karena menyebabkan diare osmotik, memperberat dehidrasi.

2. Mudah menyiapkan.

3. Dapat diterima oleh penderita. 4. Efektif.

Upaya rehidrasi oral tidak tepat untuk :

 Pengobatan awal dehidrasi berat, karena cairan harus diganti dengan cepat.  Penderita ileus paratikus dan perut kembung.

 Penderita yang tidak dapat minum.

Upaya rehidrasi oral tidak efektif untuk :

 Penderita dengan pengeluaran tinja yang sangat banyak dan cepat (lebih dari 15 ml/kgBB/jam) serta penderita tidak dapat minum cairan dengan jumlah yang cukup untuk mengganti kehilangannya.

 Penderita dengan muntah berat dan berulang-ulang.

 Penderita malabsorbsi glukosa; penderita seperti itu larutan oralit menyebabkan volume tinja meningkat nyata dan tinja mengandung glukosa jumlah besar.

Makanan pada terapi diare

(30)

lebih banyak daripada biasanya selama 2 minggu menggunakan makanan yang mengandung banyak gizi.

Antibiotika juga tidak boleh diberikan secara rutin kecuali untuk penderita disentri / kolera. Penggunaan yang berlebihan anti diare, anti muntah, antibiotika, anti protozoa menghambat pemberian oralit atau menghambat pertolongan ke sarana kesehatan. Hal ini juga menghamburkan uang.

Tanda-tanda memburuknya diare, Ibu harus membawa anaknya ke sarana kesehatan jika :

 tinja cair keluar amat sering.  muntah berulang.

 rasa haus yang meningkat.

(31)

DIIT PADA PENYAKIT LAMBUNG

GAMBARAN UMUM

Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronik, ulkus peptikum, pasca operasi lambung yang sering diikuti dengan ”dumping sindrome” dan kanker lambung. Ganguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis dan/atau makan terlalu cepat karena kurang dikunyah sertta terlalu banyak merokok.

Gangguan pada lambung umumnya berupa sindrom dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrium, kembung, nafsu makan berkurang, dan rasa cepat kenyang.

TUJUAN DIIT

Tujuan diet penyakit lambung adalah untukmemberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambungg yang berlebihan.

SYARAT DIIT

 Mudah dicerna, porsi kecil dan sering diberikan

 Energi dan protein cukup,sesuai dengan kemampuan pasien unutuk menerimanya.

 Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara bertahaphingga sesuai dengan kebutuhan.

 Rendah serat, terutama serat yang tadak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.

(32)

 Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, ,maupun kimia (dusesuaikan dengan daya terima perorangan)

 Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan minum susu terlalu banyak.

 Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang

 Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberi istirahat pada lambung.

MACAM DIIT dan INDIKASI PEMBERIAN

Diit Lambung I

 Diet lambung ini diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus peptikum, paska perdarahan, dan tifus abdominalis berat.

 Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan dari Diet pasca hematemesis-melena, atau setelah fase akut teratasi.

 Makanan diberikan setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.

Diet Lambung II

 Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan ulkus peptikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan.

 Makanan berbebtuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan.

 Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang toamin.

Diet Lambung III

 Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan ulkus peptikum, gastritis kronik, atau tifus abdominalis yang hampir sembuh.

(33)

“PENYAKIT THYPUS ABDOMINALIS & SYNDROM MALABSORPSI ” THYPUS ABDOMINALIS

1. DEFINISI

Thypus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasa menyerang saluran pencernaan yakni usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B, C dan D, selain ini dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikemia (tidak menyerang usus). Gejala yang biasa ditimbulkan adalah demam yang tinggi lebih dari 1 minggu, gangguan pada saluran pencernaan, dan gangguan kesadaran. Penyakit ini mempunyai tanda-tanda khas berupa penjalaran yang cepat, yang berlangsung lebih kurang 3 minggu disertai dengan demam, toksemia, gejala-gejala perut, pembesaran limpa dan erupsi kulit.

Typhus abdominalis adalah penyakit infeksi bakteri hebat yang diawali dengan penyerangan selaput lendir usus oleh bakteri dan jika tidak diobati secara progressif, dapat menyerbu jaringan di seluruh tubuh.

2. ANATOMI FISIOLOGI

a. Anatomi Usus

Usus halus terdiri dari 3 bagian, yaitu : duodenum, jejunum dan ileum. Dinding usus halus terdiri dari 4 lapisan dasar : lapisan paling luar (lapisan serosa) dibentuk oleh peritonium. Peritonium mempunyai lapisan visceral dan periental dan ruang yang terletak antara lapisan ini dinamakan rongga peritonium.

(34)

1. Mesentrium merupakan lipatan peritonium yang lebar yang menggantung jejunum dan ileum dari dinding posteriuor abdomen dan memungkinkan usus bergerak leluasa. Mesentrium menyokong pembuluh darah dan limfe yang mensuplai usus.

2. Omentum mayus merupakan lapisan ganda peritonium yang menggantung dari kurvatura mayor lambung dan berjalan turun di depan visera abdomen. Omentum biasanya mengandung banyak lemak dan kelenjar limfe yang membantu rongga peritonium (melindungi) dari infeksi.

3. Omentum minus merupakan lipatan peritonium yang terbentang dari kurvatura minor lambung dan bagian atas duodenum menuju ke hati.Salah satu fungsi penting peritonium adalah mencegah pergesekan antara organ-organ yang berdekatan dengan mensekresi cairan srosa sebagai pelumas.

Otot yang meliputi usus halus mempunyai 2 lapisan : lapisan luar terdiri atas serabut-serabut longitudinal yang lebih tipis dan lapisan dalam berupa serabut sircular untuk membantu gerakan peristaltik. Lapisan submukosa terdiri atas jaringan penyambung , sedangkan lapisan mukosa bagian dalam tebal banyak mengandung pembuluh darah dan kelenjar Vili merupakan tonjolan-tonjolan seperti jari-jari dari mukosa yang jumlahnya ± 4 juta – 5 juta yang terdapat di sepanjang usus halus. Vili pnajangnya 0,5-1,5 mm. Vili merupakan unit fungsional usus halus, tiap-tiap vilus terdiri atas saluran limfe sentral yang dikelilingi oleh jaringan kapiler dalam limfoid disekeliling vilus terdapat beberapa sumur kecil yang dinamakan kripta lieberkuhn,kripta ini merupakan kelenjar-kelenjar usus yang menghasilkan secret yang mengandung asam-asam pencernaan.

b. Fisiologi usus halus

(35)

dan hasil pencernaan protein tak lengkap yang bersentuhan dengan mukosa duodenum merangsang sekresi getah pankreas yang kaya akan enzim. Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan secret pankreas, hepatobiliar dan sekresi usus. Gerakan peristaltik mendorong isi dari salah satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorbsi optimal dan suplai kontinyu isi lambung.

Absorbsi adalah pemindahan hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak, protein (gula sederhana) asam lemak dan asam amino melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Walaupun banyak zat diabsorbsi di sepanjang usus halus, tetapi terdapat tempat-tempat absorbsi utama bagi zat-zat tertentu. Besi dan kalsium sebagian besar diabsorbsi dalam duodenum, absorbsi vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E,K) diabsorbsi dalam duodenum dan memerlukan garam-garam empedu. Absorbsi gula, asam amino dan lemak sebagian besar diselesaikan menjelang kimus mencapai jejunum. Absorbsi B12 berlangsung pada ileum terminal yang memerlukan faktor intrinsik lambung. Asam-asam empedu yang dikeluarkan kandung empedu ke dalam duodenum akan direabsorbsi pada ileum terminal dan masuk kembali ke hati.

3. PATOFISIOLOGI

Kuman Salmonella typhi masuk terutama melalui makanan dan minuman. Setelah masuk dan berada dalam usus halus mengadakan infeksi ke jaringan limfoid usus halus (terutama plaq nyeri) dan jaringan limfoid mesentrika. Setelah menyebabkan peradangan, merosis setempat, kuman lewat pembuluh limfe masuk ke dalam (bakteris primer) menuju organ retikulo endothelial sistem (RES) terutama hati dan limfa. Di tempat ini kuman yang fagosit RES dan kuman yang tidak di fagosit berkembang biak.

(36)

utama terjadi di ileum terminal dan plaq payeri hiperplasi (minggu 1), nekrosis (minggu 2) dan ulserasi (minggu 3) serta bisa tanpa adanya jaringan parut.

4. PENYEBAB ( ETIOLOGI )

Demam tifoid (Thypus Abdominal) adalah infeksi akut yang disebabkan bakteri Salmonella typhi. Salmonella typhi, basil gram negatif, bergerak dengan rambut, tidak berspora. Mempunyai sekurang-kurangnya 3 macam antigen yaitu antigen O (somatik), antigen H (flagela) dan antigen VI. Dalam serum penderita terdapat zat (aglutinin) terhadap ketiga macam antigen tersebut. Bakteri tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif anaerob pada suhu 15 – 41°C (optimum 37°C) dan pH pertumbuhan 6 – 8.

Tidak seperti virus yang dapat beterbangan di udara, bakteri ini hidup di sanitasi yang buruk seperti lingkungan kumuh, makanan, dan minuman yang tidak higienis. Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh melalui mulut, lalu menyerang tubuh, terutama saluran cerna. Proses bekerjanya bakteri ini ke dalam tubuh manusia lumayan cepat. Yaitu 24-72 jam setelah masuk, meski belum menimbulkan gejala, tetapi bakteri telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang, dan ginjal. Rentang waktu antara masuknya kuman sampai dengan timbulnya gejala penyakit, sekitar 7 hari. Gejalanya baru muncul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa itulah kuman akan menyebar dan berkembang biak. Organ tubuh lalu merangsang sel darah putih mengeluarkan zat interleukin. Zat inilah yang akan merangsang terjadinya gejala demam. Kuman yang masuk ke hati akan masuk kembali dalam peredaran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya.

Namun tidak seluruh bakteri Salmonella typhi dapat menyebabkan demam tifoid. Saat bakteri masuk, tubuh berupaya memberantas bakteri dengan berbagai cara. Misalnya, asam lambung berupaya menghancurkan bakteri, sementara gerakan lambung berupaya mengeluarkan bakteri. Jika berhasil, orang tersebut akan terhindar dari demam tifoid.

(37)

Gejala biasanya diawali dengan rasa tidak enak badan, nyeri yang tidak jelas, sakit kepala dan bisa juga mimisan, konstipasi, lemas dan tidak semangat. Dalam beberapa hari sampai minggu, terjadi kenaikan suhu badan yang bisa mencapai lebih dari 40°C. Pada saat ini, sebuah tanda khas demam tifoid yang disebut rose spots “bintik merah muda” bisa terlihat, khususnya pada bagian perut (abdomen). Tanda yang juga dapat dijumpai pada daerah dada dan punggung ini akan telihat memudar bila ditekan.

Pada akhir minggu pertama, terjadi gejala-gejala hematopoetik sebagai pembesaran limpa (splenomegali), lekopeni dan berkurangnya atau menghilangnya dari darah sel-sel lekosit polinukleus dan eosinofil. Pada minggu kedua, suhu badan akan mengalami remisi harian. Panas terutama meningkat pada malam hari dengan perbedaan temperatur lebih kurang ½ sampai 2°C dibanding pagi hari. Bila demam sangat tinggi dapat terjadi penurunan kesadaran dan penderita mengigau.

Pada minggu ketiga, penderita akan mengalami diare mirip bubur, pendarahan usus yang dikarenakan luka pada usus.pada tahap ini typhus bisa menjalar ke organ tubuh lain terutama hati, saluran empedu dan tulang.

Manifestasi Klinik

Gejala klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan jika dibandingkan dengan penderita dewasa. Masa tunas rata-rata 10-20 hari. Yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan yang terlama 30 hari jika infeksi melalui minuman. Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodomal yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersamangat kemudian menyusul gejala klinis sebagai berikut:

1. Demam

Berlangsung selama 3 minggu, bersifat febris remiten dan suhu tidak terlalu tinggi. Selama minggu pertama duhu berangsur-angsur meningkat, biasanya turun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Pada minggu ke-2 penderita terus demam dan minggu ke-3 penderita demamnya berangsur-angsur normal.

2. Gangguan pada saluran pencernaan

(38)

3. Gangguan kesadaran

Kesadaran menurun walaupun tidak berapa dalam yaitu apatis sampai samnolen. Disamping gejala-gejala tersebut ditemukan juga pada penungggungdan anggota gerak dapat ditemukan roseola yaitu bintik-bintik kemerahan karena emboli basil dalam kapiler kulit.

6. KOMPLIKASI

Komplikasi biasanya timbul pada minggu ke-3 atau ke-4 dan terjadi pada ± 25% kasus yang tidak mendapatkan pengobatan. Kematian sering mengikuti komplikasi ini. Komplikasi tersebut antara lain :

•Gangguan metabolik • Perdarahan saluran cerna • Perforasi saluran cerna • Peritonitis

• Hepatitis tifosa • Pnemonia

• Ensefalopati tifosa • Abses otak

• Meningitis • Osteomielitis • Endokarditis

• Abses pada berbagai organ

Komplikasi yang paling sering terjadi dan berbahaya adalah perdarahan dan perforasi saluran cerna. Turunnya suhu tubuh secara drastis sering menjadi pertanda terjadinya komplikasi tersebut.

Komplikasi juga dapat terjadi pada :

a. Di usus halus

Umumnya jarang terjadi, namun sering fatal, yaitu :

(39)

Diagnosis dapat ditegakkan dengan :

- penurunan tekanan darah dan suhu tubuh - denyut nadi bertambah cepat dan kecil - kulit pucat

- penderita mengeluh nyeri perut dan sangat iritabel

2. Perforasi usus

Timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelah itu dan terjadi pada bagian distal ileum.

3. Peritonitis

Pada umumnya tanda gejala yang sering didapatkan: - nyeri perut hebat

- kembung

- dinding abdomen tegang (defense muskulair) - nyeri tekan

- tekanan darah menurun

- Suara bising usus melemah dan pekak hati berkurang

Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan peningkatan lekosit dalam waktu singkat.

b. Diluar usus halus

- Bronkitis, terjadi pada akhir minggu pertama.

- Bronkopneumonia, kasus yang berat bilamana disertai infeksi sekunder

- Kolesistitis

- Tifoid ensefalopati, gejala : kesadaran menurun, kejang-kejang, muntah, demam tinggi

- Meningitis, gejala : bayi tidak mau menetek, kejang, letargi, sianosis, panas, diare, kelainan neurologis.

- Miokarditis - Karier kronik

7. PENATALAKSANAAN

(40)

1. Perawatan

- Tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari.

- Posisi tubuh harus diubah setiap dua jam untuk mencegah dekubitus - Mobilisasi sesuai dengan kondisi

- Penderita perlu dirawat di RS untuk diisolasi, observasi, dan pengobatan

- Bila kesadran menurun harus diobservasi agar tidak terjadi aspirasi dan komplikasi yang lain

2. Diet

- Makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan keadaan penyakitnya (mula-mula air-lunak-makanan biasa)

- Makanan mengandung cukup cairan, TKTP

- Makanan harus menagndung cukup cairan, kalori, dan tinggi protein, tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang maupun menimbulkan banyak gas.

DIET (Makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi)

Diet yang tepat bagi penderita typhus abdominlis adalah diet mkanan saring. Tujuan diet makan saring adalah memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.

Berikanlah makanan yang mengandung banyak cairan dan bergizi seperti : sop, sari buah, dan banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Kalau panasnya masih tinggi berikanlah obat antibiotik atau tumbuh-tumbuhan obat yang mempunyai efek antipiretik.

Syarat-syarat diet makanan saring adalah:

1. Diberikan dalam jangka waktu singkat,yaitu selama 1-3 hari, karena kurang memenuhi kebutuhan gizi terutama energi dan tiamin

2. Rendah serat terutama serat tidak larut air,cukup kalori dan protein namun dalam bentuk cair atau lunak. (disaring atau diblender)

(41)

4. Mudah cerna, porsi kecil dan sering diberikan.

5. Energi dan protein cukup, sesuai dengan kemampuan penderita untuk menerimanya.

6. Rendah lemak.

7. Cairan cukup, terutama bila disertai muntah. 8. Tidak merangsang (pedas, masam, bumbu tajam). 9. Bentuk makanan lunak.

10. Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.

Contoh makanan yang dianjurkan : o Bubur bayi

o Bubur beras o Bubur sumsum o Lontong

o Roti tawar/manis o Biskuit

o Telur rebus

o Sop ayam tanpa sayur o Soto ayam

o Semur ayam

o Bakwan tanpa saus o Bubur nasi

o Telur ceplok air o Semur daging giling o Sayuran yang disetup o Nagasari

o Perkedel

o Sup ayam giling. o Pisang.

o Jus pepaya

Contoh Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan

(42)

2. Sumber protein hewani : daging, ayam berlemak; daging, ayam, ikan diawet, digoreng; ikan banyak duri.

3. Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan hasil olah seperti tahu dan tempe digoreng.

4. Sayuran : sayuran mentah, sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas seperti daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi, dan asparagus. 5. Buah-buahan : buah yang tinggi serat dan/ atau dapat menimbulkan gas

seperti jambu biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka. 6. Minuman : minuman yang mengandung soda dan alkohol. 7. Bumbu : bumbu yang tajam, seperti merica dan cabai.

Catatan : Bila mencret tidak boleh minum susu, tapi bila tidak, sangat dianjurkan untuk minum susu.

3. Obat

a. Pembarian obat Antibiotik

b. Pemberian obat Antiradang ( Anti inflamasi ) c. Pemberian obat anti piretik

d. Pemberian obat anti emetic

8. UPAYA PENCEGAHAN

Untuk menghindari penyakit ini ada baiknya dilakukan upaya pencegahan meliputi :

1. LINGKUNGAN HIDUP

a. Sediakan air minum yang memenuhi syarat. Misalnya, diambil dari tempat yang higienis, seperti sumur dan produk minuman yang terjamin. Jangan gunakan air yang sudah tercemar. Jangan lupa, masak air terlebih dulu hingga mendidih (100 derajat C).

(43)

c. Bila di rumah banyak lalat, basmi hingga tuntas.

2. DIRI SENDIRI

a. Lakukan vaksinasi terhadap seluruh keluarga. Vaksinasi dapat mencegah kuman masuk dan berkembang biak. Saat ini pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa ((cholera-tifoid-paratifoid). Untuk anak usia 2 tahun yang masih rentan, bisa juga divaksinasi.

b. Menemukan dan mengawasi pengidap kuman (carrier). Pengawasan diperlukan agar dia tidak lengah terhadap kuman yang dibawanya. Sebab jika dia lengah, sewaktu-waktu penyakitnya akan kambuh.

9. UPAYA PENGOBATAN

1. Isolasi penderita dan desinfeksi pakaian dan ekskreta.

2. Perawatan yang baik untuk menghindarkan komplikasi mengikat sakit yang lama, lemah dan anoreksia.

3. Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali, yaitu istirahat mutlak, berbaring terus ditempat tidur. Seminggu kemudian boleh duduk dan selanjutnya boleh berdiri dan berjalan.

4. Diet makanan harus cukup mengandung kalori, cairan dan tinggi protein. Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak meragsang dan tidak banyak menimbulkan gas.

5. Obat terpilih adalah kloramferikol 100 mg/kg BB/hari dai bagi dalam 4dosis selama 10 hari. Dosis maksimal kloramfenikol 2g/hari. Bla pasien tidak serasi/alergi dapat diberikan golongan obat lain misalnya penisilin atau kortimoksazol.

6. Bila demam sangat tinggi, dapat dikompres dengan air hangat dan banyaklah minum air putih

7. Jika opname akan diberi infus cefotaxime

(44)

SINDROM MALABSORBSI

DEFINISI

Sindroma Malabsorbsi adalah kelainan-kelainan yang terjadi akibat penyerapan zat gizi yang tidak adekuat dari usus kecil ke dalam aliran darah.

PENYEBAB

Dalam keadaan normal, makanan dicerna dan zat-zat gizinya diserap ke dalam aliran darah, terutama dari usus kecil. Malabsorbsi dapat tejadi baik karena kelainan yang berhubungan langsung dengan pencernaan makanan maupun karena kelainan yang secara langsung mempengaruhi poses penyerapan makanan.

Penyakit-penyakit yang menyebabkan terhalangnya pencampuran yang tepat antara makanan dengan asam lambung dan enzim-enzim pencernaan, bisa mempengaruhi proses pencernaan makanan. Hal ini bisa terjadi pada orang yang sebagian lambungnya sudah diangkat.

Pada beberapa penyakit, tubuh menghasilkan enzim atau empedu yang jumlah atau jenisnya tidak sesuai dengan yang diperlukan untuk mencerna makanan.

Penyakit-penyakit tersebut adalah: - Pankreatitis

- Fibrosis kistik

- Penyumbatan saluran empedu - Kekurangan laktase.

- Asam lambung yang berlebihan atau adanya pertumbuhan bakteri Abnormal di dalam usus

halus, juga mempengaruhi proses pencernaan.

(45)

- Infeksi

- Obat-obatan (misalnya neomycin dan alkohol) - Penyakit seliak

- Penyakit Crohn.

Lapisan usus yang normal terdiri dari lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).Tonjolan-tonjolan tersebut menyebabkan daerah permukaan untuk penyerapan menjadi lebih luas. Berbagai keadaan yang mempengaruhi daerah tersebut dapat mempengaruhi penyerapan. Contohnya adalah pengangkatan sebagian dari usus, yang akan menyebabkan berkurangnya daerah permukaan. Kelainan yang menyebabkan terhalangnya aliran zat-zat ke dalam darah, juga akan menyebabkan berkurangnya penyerapan. Hal seperti ini ditemukan pada penyumbatan pembuluh getah bening oleh limfoma atau berkurangnya aliran darah ke usus.

GEJALA

Penderita sindroma malabsorbsi biasanya mengalami penurunan berat badan.

Jika lemak tidak diserap sebagaimana mestinya, tinja akan berwarna terang, lembek, berbau busuk dan jumlahnya sangat banyak; tinja semacam ini disebut steatorrhea. Tinja akan menempel di sisi kloset atau akan mengapung dan sulit untuk disiram.

Steatorrhea merupakan akibat dari keadaan yang mempengaruhi penyerapan lemak: - berkurangnya aliran empedu

- penyakit seliak - sariawan tropikal.

Malabsorbsi dapat menyebabkan kekurangan semua zat gizi maupun kekurangan protein, lemak, vitamin atau mineral tertentu. Gejalanya bervariasi tergantung dari kekurangan zat apa yang dialami penderita. Contohnya jika terjadi kekurangan enzim laktase mungkin akan mengalami diare yang menyemprot, perut kembung dan flatulen (banyak mengeluarkan gas) setelah minum susu.

(46)

Gejala-gejala kekurangan zat gizi : # Kekurangan Zat Besi : Anemia

# Kekurangan Kalsium : Penipisan tulang # Kekurangan Asam Folat : Anemia

# Kekurangan Vitamin B1 : Kesemutan, terutama di kaki

# Kekurangan Vitamin B2 : Sariawan dan sudut bibir pecah-pecah # Kekurangan Vitamin B12 : Anemia, kesemutan

# Kekurangan Vitamin C : Kelemahan, gusi berdarah # Kekurangan Vitamin D : Penipisan tulang

# Kekurangan Vitamin K : Mudah memar atau mudah mengalami perdarahan # Kekurangan Protein : Pembengkakan jaringan (edema), biasanya di tungkai

PATOFISIOLOGI

Sindrom malabsorpsi adalah terkait dengan berbagai gangguan dan prosedur pembedahan usus. Ini mengganggu kemampuan untuk menyerap nutrisi dan merupakan hasil dari generalized merata dari mukosa dari usus kecil. Dengan berbagai kelainan, mekanisme fisiologis membatasi absorpsi nutrisi karena satu atau lebih dari tindak kelainan:

1. kekurangan garam yang Empedu 2. Enzim kekurangan

3. Kehadiran bakteri

4. Gangguan dari sebuah lapisan mukosa usus kecil 5. Diubah limfatik dan sirkulasi vaskular seorang 6. Penurunan lambung atau usus area permukaan

Nutrisi yang terlibat dalam malabsorpsi tergantung pada jenis dan lokasi dari kelainan pada saluran pencernaan. Kekurangan garam empedu dapat menyebabkan malabsorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Kekurangan garam empedu dapat menyebabkan penurunan sintesis empedu dalam hati, obstruksi empedu, atau perubahan penyerapan garam empedu di usus kecil.

(47)

memecah laktosa. Kekurangan laktase dapat disebabkan oleh transmisi genetik, cedera pada usus mukosa dari virus hepatitis, ploriferasi bakteri dalam usus, atau sariawan. Kekurangan-kekurangan yang lain enzim disakarida jarang.

Enzim pankreas juga diperlukan untuk penyerapan vitamin B12. Dengan kehancuran atau sumbatan pankreas atau pankreas tidak mencukupi stimulasi, nutrisi ini malabsorbsi. Pankreatitis kronis, karsinoma pankreas, reseksi dari pankreas, dan cystic fibrosis dapat menyebabkan masalah malabsorpsi ini.

Loop dari usus dapat mengakumulasi isi usus, hasilnya pertumbuhan bakteri yang berlebih, bila ada penurunan gerak peristaltik. Bakteri pada tempat-tempat tersebut memecah garam empedu, dan lebih sedikit garam yang tersedia untuk penyerapan lemak. Bakteri ini juga bisa menelan vitamin B12, yang memberikan kontribusi untuk defisiensi vitamin B12. Fenomena ini dapat terjadi setelah gastrektomi atau dengan peningkatan progressive sistemik dan diabetes enteropati.

Gangguan dari lapisan mukosa usus bertanggung jawab atas malabsorpsi yang terjadi dengan celiac (nontropical) sariawan, sariawan tropis, penyakit Crohn, dan ul-cerative kolitis.

Pada celiac (nontropical) sariawan, absorpsi area permukaan dalam usus kecil hilang :malabsorpsi nutrisi Celiac sariawan karena respon hipersensitiv imun genetic pada gluten atau kerusakan produk atau hasil dari akumulasi gluten pada diet dengan kekurangan peptide

Tropis sariawan disebabkan oleh agen infeksi yang belum diidentifikasi tetapi dianggap bakteri. Perubahan mukosa terjadi dalam cara yang lebih luas daripada di celiac sariawan. Namun, perubahan tidak begitu parah seperti di celiac sariawan.sariawan tropis merupakan hasil malabsorsi lemak, asam folat, dan vitamin B12 dalam tahap akhir penyakit.

Peradangan pada penyakit Crohn mengganggu permukaan sel-sel menyerap garam empedu dan karena itu menyebabkan malabsorpsi lemak. Dalam ulseratif kolitis, kehilangan protein dapat terjadi.

Obstruksi aliran limfatik dalam usus dapat menyebabkan hilangnya protein plasma bersama dengan hilangnya mineral (seperti besi, tembaga, dan kalsium), vitamin B12, asam folat, dan lipid. Obstruksi limfatik dapat disebabkan oleh banyak con ditions. Kanker tertentu, seperti limfoma, peradangan , radiasi enteritis, penyakit Crohn, penyakit Whipple, gagal jantung, dan constrictive perikarditis, adalah penyebab obstruksi limfatik.

(48)

terdapat hilangnya daerah permukaan yang diperlukan untuk memfasilitasi penyerapan. Reseksi ileum hasil dari vitamin B12, garam empedu, dan kekurangan nutrisi . Operasi lambung merupakan salah satu penyebab paling umum atau malabsorpsi dan maldigesti. Kondisi lain yang berhubungan dengan malabsorpsi dan maldigesti meliputi usus kecil iskemia dan radiasi enteritis.

Pemeriksaan laboratorium

1. Pengukuran pH tinja (pH < 6, normal)

2. Penentuan kadar gula dalam tinja dengan tablet "Clinitest". Normal tidak terdapat gula dalam tinja. (+ = 0,5%, + + = 0,75%, +++ = 1%, ++++ = 2%). 3. Lactose loading (tolerance) tes

Setelah penderita dipuasakan selama semalam diberi minum laktosa 2 g/kgbb. Dilakukan pengukuran kadar gula darah sebelum diberikan laktosa dan setiap 1/2jam kemudian hingga 2 jam lamanya. Pemeriksaan ini dianggap positif (intoleransi laktosa) bila didapatkan grafik yang mendatar selama 2 jam atau kenaikan kadar gula darah kurang dari 25 mg% (Jones, 1968).

4. Barium meal lactose

Setelah penderita dipuasakan semalam, kemudian diberi minum larutan barium laktosa. Kemudian dilihat kecepatan pasase larutan tersebut. Hasil dianggap positif bila larutan barium laktosa terlalu cepat dikeluarkan (1 jam) dan berarti pula hanya sedikit yang diabsorbsi.

5. Biopsi mukosa usus halus dan ditentukan kadar enzim laktase dalam mukosa tersebut. Untuk diagnosis klinis biopsi usus penting sekali, karena banyak hal dapat diketahui dari pemeriksaan ini, misalnya gambaran vilus di bawah dissecting microscope. Gambaran histologis mukosa (mikroskop biasa dan elektron), aktifitas enzimatik (kualitatifdan kuantitatif). Biopsi usus ternyata tidak berbahaya dan sangat bermanfaat dalam menyelidiki berbagai keadaan klinis yang disertai malabsorbsi usus.

(49)

1. Koreksi defisiensi nutrisi

2. Menggantikan kebutuhan kalori 45% dan protein 6%

3. Gunakan substitusi lemak medium chain trigliserides (fat MCT 40% )

4. Suplemen vitamin dan mineral sesuai defisiensinya

5. Reaksi usus halus berat nutrisi parentral kadang-kadang dibutuhkan

6. Atasi penyebab penyakit

7. Diet bebas gluten untuk penderita yang mengalami celiac disease

8. Diet bebas laktosa untuk penderita yang mengalami intolerance laktose

9. Beri enzim protease dan lipase untuk penderita yang mengalamidefisiensi enzim pangkreas

Referensi

Dokumen terkait

Dugaan relaps pada malaria vivaks adalah apabila pemberian primakuin dosis 0,25mg/kgBB/hari sudah diminum selama 14 hari dan penderita sakit kembali dengan parasit positif

Untuk mencegah dehidrasi, penderita harus selalu minum cairan dalam jumlah yang cukup ketika mereka merasa haus karena penyakit diabetes insipidus merupakan

Resusitasi cairan paling baik diberikan saat syok kompensasi, dengan pemberian cairan kristaloid atau koloid secara agresif 10-30 ml/kgbb dalam 6-10 menit untuk meningkatkan

Beberapa penelitian yang terkait dengan osteoartritis, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Jae Young Hong (2016), pada kualitas hidup penderita

Resusitasi cairan paling baik diberikan saat syok kompensasi, dengan pemberian cairan kristaloid atau koloid secara agresif 10-30 ml/kgbb dalam 6-10 menit untuk meningkatkan

Apakah pemberian cairan Na laktat Hipertonik dosis 1,5 ml/Kg BB dibanding cairan mannitol 20 % dengan dosis 0,5 gr/kgBB pre operasi mempunyai efek relaksasi

• Jika muntah profus atau diare yang cepat seperti kolera (&gt;15 – 20 ml/kg/jam) meskipun belum terjadi dehidrasi berat, berikan cairan iv RL atau Ringer Asetat (jika tidak

Breakthrough pain adalah nyeri yang tetap terjadi meskipun minum obat secara teratur pada nyeri kronik. Nyeri ini datang dengan cepat, berlangsung selama satu