• Tidak ada hasil yang ditemukan

Demam Berdarah Dengue diagnosis dan tata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Demam Berdarah Dengue diagnosis dan tata"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

http://www.who.int/child-adolescent-health/

Demam Berdarah Dengue: diagnosis dan

tatalaksana

1. Klinis

Gejala klinis berikut harus ada, yaitu:

 Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari

 Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:

o uji bendung positif

o petekie, ekimosis, purpura

o perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi

o hematemesis dan atau melena

 Pembesaran hati

 Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.

2. Laboratorium

 Trombositopenia (100 000/μl atau kurang)

 Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut:

o Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar

o Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan

o Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.

 Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.

Derajat Penyakit

(2)

Derajat I

Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji bendung.

Derajat II

Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain.

Derajat

III Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan anak tampak gelisah.

Derajat IV

Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.

Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok

Anak dirawat di rumah sakit

 Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup, susu, untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam,

muntah/diare.

 Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat merangsang terjadinya perdarahan.

 Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:

o Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat

o Kebutuhan cairan parenteral

(3)

 Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam

 Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam

o Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit, trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam

o Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48 jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan.

 Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok terkompensasi (compensated shock).

Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dengan Syok

 Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra nasal.

 Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.

 Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-20ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.

 Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.

 Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik, tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan

laboratorium.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dalam penulisan jurnal ilmiah ini, maka dapat diambil kesimpulan yaitu, (1) penyelesaian sengketa

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 3 variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang di ukur dengan Tobin’s Q menunjukkan nilai

Perdagangan luar negeri merupakan suatu sarana penting bagi pertumbuhan ekonomi untuk memperbesar kemampuan konsumsi suatu negara. Aktivitas perdagangan luar negeri,

pengaruh pada pemberian chlorhexidine 0,2% dan povidone iodine 1% terhadap Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) pada penderita dengan ventilator mekanik, maka

Kemampuan dasar keilmuan dan humanitas berdasar keimanan tentunya merupakan landasan bagi setiap kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah berwujud sensitifitas dan

Pengambilan keputusan oleh perawat bisa jadi tergantung dari umur dan lama pengalaman kerja perawat dalam mempersiapkan pasien yang akan diberikan tindakan pembedahan, sehingga

Dewasa ini sering kita lihat banyak anak-anak yang mengalami kemunduran dan kesulitan dalam belajar. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor internal dan

Analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya kontribusi yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan antar variable Keadilan Organisasi (X