• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERFORMANCE NOT SIGNALIZED INTERSECTION AT THE CROSSROADS PAKUNEGARA - UDAN SAID ROAD - AHMAD YANI ROAD - PADAT KARYA GAYA BARU ROAD IN PANGKALAN BUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERFORMANCE NOT SIGNALIZED INTERSECTION AT THE CROSSROADS PAKUNEGARA - UDAN SAID ROAD - AHMAD YANI ROAD - PADAT KARYA GAYA BARU ROAD IN PANGKALAN BUN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JALAN

PAKUNEGARA - JALAN UDAN SAID - JALAN AHMAD YANI - JALAN PADAT

KARYA GAYA BARU DI PANGKALAN BUN

Trissiyana

;

Erdy Setiawan; Mardiana

Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Antakusuma Jl. Iskandar No. 63 Kode Pos 74112 Pangkalan Bun

Abstrak

Kota Pangkalan Bun adalah salah satu pusat kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Oleh sebab itu arus lalu lintas cukup padat, hal ini disebabkan aktifitas manusia dan kendaraan yang melintas pada persimpangan jalan, khususnya pada Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 keadaan ini akan terus bertambah sesuai dengan pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan maka akan menimbulkan kemacetan. Sehubung permasalahan di atas perlu dilakukan analisis simpang tersebut dengan memperhatikan kondisi geometri jalan, volume arus lalu lintas, hambatan samping dan lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil. Cara penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survey dilapangan untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder. Analisa pada penelitian ini menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Data lalu lintas diperoleh dari jumlah kendaraan dilapangan yang disurvey selama 4 hari pada jam – jam sibuk. Dari analisis kondisi awal dapat disimpulakan bahwa simpang Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 memiliki nilai Derajat Kejenuhan (DS) = 0,457. Nilai ini tidak melebihi dari nilai DS yang disarankan oleh MKJI 1997 untuk simpang tak bersinyal yaitu 0,85. Oleh karena itu tidak perlu adanya rekayasa perencanaan simpang pada Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2.

Katakunci : Simpang tidak bersinyal, simpang, kinerja simpang

PERFORMANCE NOT SIGNALIZED INTERSECTION AT THE CROSSROADS

PAKUNEGARA - UDAN SAID ROAD - AHMAD YANI ROAD - PADAT KARYA

GAYA BARU ROAD IN PANGKALAN BUN

Abstract

The town of Pangkalan Bun is one of the city center in Central Kalimantan province. Therefore, the traffic is quite dense, this is due to human activity and passing vehicles at crossroads, especially at Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani and Jalan PKGB 2 this situation will continue to increase with the growth of population and number of vehicles , With the increasing number of vehicles it will cause congestion. In connection with the above issues need to analyze the intersection with attention to the condition of the road geometry, traffic volumes, and environmental barriers adverse side which is the commercial area. How research is to conduct field surveys to obtain primary data and secondary data. Analysis in this study using a reference Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI) 1997. Traffic data is obtained from the number of vehicles in the field were surveyed for 4 days (January 31, 1.2, and February 3, 2015) on the rush hour. From the analysis of the initial conditions can be concluded that the intersection of Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani and Jalan PKGB 2 has a value Degree of Saturation (DS) = 0.457. This value does not exceed the value of DS suggested by MKJI 1997 was signalized intersections is 0.85. It is therefore no need for engineering planning at the intersection of Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani and Jalan PKGB 2.

Keyword : not signalized intersections, junctions, intersection performance

PENDAHULUAN

(2)

lalu lintas pada persimpangan ini cukup padat. Kemacetan, tundaan, antrian pada simpang saat ini lebih disebabkan karena berbagai macam masalah yang ada pada persimpangan itu sendiri, yaitu lebar jalan yang kurang memadai, dijadikannya badan jalan sebagai tempat parkir kendaraan, tidak tersedianya sarana bagi pejalan kaki, dan kurangnya rambu lalu lintas atau marka pada jalan.

Untuk permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah studi kasus arus lalu lintas disekitar bundaran persimpangan Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan PKGB 2. Masing-masing lengan pada akses ini merupakan akses menuju pusat-pusat kegiatan. Lengan Jalan Pakunegara yang terletak disisi barat merupakan akses pertokoan dan sekolah. Lengan Jalan Udan Said yang terletak dibagian utara merupakan akses perdagangan (pasar), sekolah dan permukiman. Lengan Jalan Ahmad Yani terletak pada sisi timur yang merupakan akses permukiman serta menuju luar kota. Sedangkan lengan bagian selatan adalah Jalan PKGB 2 yang merupakan akses persawahan dan permukiman.

Tujuan dari penelitian pada pada simpang empat Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 adalah (1). Untuk mengetahui situasi persimpangan pada Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB. (2). Untuk menganalisis simpang di Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian adalah simpang empat bundaran tak bersinyal pada Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan PKGB 2 di kota Pangkalan Bun. Penelitian terhadap persimpangan Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 ini adalah untuk menganalisa manajemen lalu lintas yang tepat pada simpang tersebut. Data primer atau data yang diambil dari lapangan meliputi kondisi geometrik, kondisi lingkungan, hambatan samping, volume lalu lintas. Data sekunder meliputi jumlah penduduk di kota Pangkalan Bun, data pertumbuhan jumlah kendaraan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Analisis Data Untuk Simpang Tak Bersinyal dengan MKJI 1997

Data primer dan data sekunder yang diperoleh dari lapangan merupakan masukan untuk perhitungan simpang tak bersinyal dengan MKJI 1997. Analisis data untuk Simpang Tak Bersinyal dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997) ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang apakah masih layak atau tidak. Apakah dari hasil analisis menunjukan kinerja simpang sudah tidak layak lagi, maka perlu adanya pemecahan masalah. Akhir dari analisis ini bertujuan untuk merencanakan pola serta ukuran yang sesuai dan memenuhi sasaran yang diharapkan untuk kondisi lingkungan tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam menentukan arus lalu lintas puncak untuk periode jam puncak pagi, siang dan sore data perolehan dari pencacahan pada tiap lengan dijumlah untuk waktu setiap satu jam dengan periode penjumlahan setiap 15 menit sesuai dengan tipe kendaraan bermotor tanpa mengikutkan kendaraan tak bermotor (UM). Penjumlahan sesuai dengan tipe kendaraan ini dalam satuan kend/jam, belum bisa untuk digunakan menentukan arus lalu lintas jam puncak. Langkah yang berikutnya adalah merubah satuan kend/jam menjadi smp/jam dengan cara mengalihkan jumlah kendaraan dengan faktor konversi berdasarkan tipe kendaraan. Hasil yang diperoleh dijumlahkan tanpa mengikutkan kendaraan tak bermotor. Jumlah total smp/jam tiap lengan ini lah yang digunakan untuk menentukan jam puncak untuk periode jam sibuk pagi, siang dam sore dapat dilihat pada Tabel Volume Jam Puncak Simpang di bawah ini dan Grafik Volume lalu lintas periode pagi, siang dan sore dari hasil tabel data perhitungan.

Periode Waktu (WIB)

Jumlah Volume Simpang (smp/jam) Sabtu

31/01/2015

Minggu 01/02/2015

Senin 02/02/2015

Selasa 03/0/2015

06.00 – 07.00 1445 586 1178 921

06.15 – 07.15 1159 680 1307 1010

06.30 – 07.30 1046 772 1395 1081

06.45 – 07.45 994 870 1465 1104

(3)

12.00 – 13.00 1140 790 746 1022

Tabel 1Volume Jam Puncak Simpang

Sumber : Perhitungan Data Lapangan Simpang Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB

Grafik 1 Volume Lalulintas Periode Pagi

(4)

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

Volume Sabtu

Volume Minggu

Volume Senin

Volume Selasa

Grafik 2 Volume Lalulintas Periode Siang

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Volume Sabtu

Volume Minggu

Volume Senin

Volume Selasa

Grafik 3 Volume Lalulintas Periode Sore

Dari hasil survey yang dilakukan, didapatkan volume kendaraan pada simpang Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 yang tertinggi adalah pada hari senin pukul 07.00 – 08.00 WIB pagi, yaitu 1527 smp/jam. Data volume ini akan menjadi acuan yang dipakai dalam melakukan analisis simpang Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2.

Volume Lalulintas Periode Siang

Vol

u

m

e

L

al

u

li

nt

as

(K

e

n

d

/J

a

m

)

Waktu

Volume Lalulintas Periode Sore

(5)

Analisis Simpang Tak Bersinyal

Data jam puncak yang dikumpulkan dari lapangan dilakukan selama empat hari. Untuk keperluan perhitungan digunakan data yang memiliki jam puncak tertinggi diantara periode jam sibuk dari keempat hari tersebut. Pada perhitungan analisis simpang ini digunakan metode MKJI 1997 untuk melakukan perilaku lalulintas. Digunakan data pada hari senin, 02 Februari 2015, periode jam puncak pagi (07.00 – 08.00). Data ini dianggap mewakili data-data lainnya karena mempunyai volume arus lalu lintas tertinggi (jam puncak tinggi).

Dari hasil analisis pada kondisi awal didapatkan nilai kapasitas sebesar 3269,3 smp/jam, arus lalu lintas =1495 smp/jam. Tundaan =7,011 det/jam sehingga menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar =0,457 nilai ini tidak melebihi dari nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997 yaitu DS sebesar =0,85. Maka tidak perlu adanya rekayasa perencanaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada penelitian Kinerja Simpang Tidak Bersinyal Pada Persimpangan Jalan Pakunegara - Jalan Udan Said - Jalan Ahmad Yani - Jalan Padat Karya Gaya Baru Di Pangkalan Bun dapat di ambil kesimpulan bahwa dari hasil perhitungan, volume jam puncak terjadi pada hari senin pukul 07.00 – 08.00 sebesar 1527 smp/jam. Pada kondisi awal didapatkan nilai kapasitas sebesar 3269,3 smp/jam dengan arus lalu lintas sebesar 1495 smp/jam beserta tundaan sebesar 7,011 det/jam sehingga menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,457. Nilai DS ini tidak melebihi dari nilai derajat kejenuhan yang disyaratkan oleh Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 yang sebesar 0,85. Maka tidak perlu adanya rekayasa perencanaan. Karena dilihat dari nilai DS nya, kinerja pada persimpangan tersebut masih layak untuk dijadikan persimpangan tidak bersinyal.

Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diberikan beberapa saran antara lain :

1. Larangan parkir 25m sebelum dan sesudah persimpangan agar terciptanya kenyamanan bagi pengguna jalan lainnya.

2. Tidak menggunakan bahu jalan sebagai sarana untuk berjualan.

3. Kesadaran dari pengguna jalan untuk mentaati peraturan lalu lintas adalah yang utama untuk menghindari terjadinya kecelakan. Apalagi mengingat pada lengan Jalan Udan Said berupa tanjakan dan sempitnya kapasitas pada Jalan PKGB 2 yang cukup membahayakan pengguna jalan.

4. Pada Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 tersebut harus mengutamakan keselamatan, kelancaran dan kenyamanan bagi pengguna jalan.

Daftar Pustaka

Abubakar, I. 1995. Menuju Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Yang Tertib. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Jakarta

Direktorat Jenderal Bina Marga. (1990). Tata Cara Pelaksanaan Survai Lalu lintas Cara Manual. Direktorat Pembinaan Jalan Kota. Jakarta

Hobbs, F.D. 1997. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Diterjemahkan : Suprapto TM. Waldijono. Penerbit UGM. Jakarta

MKJI .1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta

Morlok, Edward K. 1994. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Erlangga. Jakarta Munawar, A. 2004. Manajemen Lalu Lintas Perkotaan. Penerbit Beta Offset. Yogyakarta

Gambar

Tabel 1 Volume Jam Puncak Simpang
Grafik  2 Volume Lalulintas Periode Siang

Referensi

Dokumen terkait

Selain penafsiran maudlu‟iy dalam bentuk ayat, sebagaimana dikemukakan di atas, juga dikenal penafsiran maudlu‟iy dalam bentuk surat, di mana sebuah surat dikaji

Leaf water content (LWC) is an early indicator of tree stress that can be measured remotely using multispectral terrestrial laser scanning (MS-TLS).. LWC affects leaf reflectance

Salah satu unsur pokok yang dikemukakan oleh Frederich Julius Stahl tentang konsep negara hukum ( rechstaat ) bahwa hak-hak asasi manusia harus diakui dan

 Dengan melakukan latihan kuda-kuda, siswa mampu melakukan pola gerak dasar lokomotor dan non lokomotor untuk membentuk gerakan dasar dengan disiplin D.. Media, Alat, dan

[r]

Pada kesempatan ini tujuan kami membuat Bakti Sosial “Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Desa Bolo, Kec.. Bertujuan untuk mengembangkan potensi masyarakat Desa

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi nilai efisiensi BPRS di Indonesia dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan model Variable Return to

Hendrayanto (1999) menganalisis distribusi spasial sifat hidrolika tanah hutan menggunakan model LN Kosugi, di bagian atas lereng porositas efektif besar dan kecil di bagian