;Mj
MiUK
UNIMEIJ
PERPUSTAKAAN
PENGARUH PENGGUNAAN MULTlTVlEUIA
PEMBELA.JARAN DAN KECERDASAN EMOSiONAL SISW A
TERHADAP HA SIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI
DA,~
KOMUNIKASI (TIK) SISW A SMP
NEGJ~R I37
M EDAN
::;1~'
-/
JC
TES{S
5-t:n(
'Diajulian
'11ntuk
:Memenu.iii
1'mya:'
"'" ~ ·
:Memperofe fi tgelar :Magis ;~ er 1>au£idika. vr
Program Studt ·:Jek:n.owgi. Per •. d iaili..::m.
Oit-h:
ERJCKSON Y S
NJM : 081
1882:10042
PROGRA.l\11 PASCASARJA NA
UNIVERSITAS NEG ERI
M ~E DANM E DAN
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA
TERHADAP BASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI (TIK) SISWA SMP NEGERI 37 MEDAN
Disusun dan diajukan oleh:
ERICK SONY S
NIM •
081188230042
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal
2 Maret 2011 dan Dinyatakan Memenubi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Medan, 7 Maret 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
Prof. Dr. Harun
1ompul, M.Pd
NIP .196007051986011001
Prof. Dr. Belferik ManuUang
NIP. 19471015 197412 1001
Program Studi
Teknolo Pendidikan
Ket
Persetujuan Dewan Penguji
Ujian Tesis Magister Pendidikan
No.
Nama
1.
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd
NIP. 19600705 1986011001
(Ketua)
2. Prof. Dr. Belferik Manullang
NIP. 19471015 197412 1001
(Sekretaris)
3.
P rof. Dr.H.Abdul Hamid
K,
M.Pd
NIP.195802221981031001
(Anggota)
4.
Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd
NIP.196311271987031001
(Anggota)
5.
Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd
NIP.196101041987031017
(Anggota)
Mahasiswa
Na ma
NIM
Tanda Tangan
: Erick Sony S
: 081188230042
Prodi
:
Teknologi Pendidikan
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala berkat, hikmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini. Dalam proses penulisan, penulis banyak mengahadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat bimbingan dari pembimbing dan motivasi
dari orang tua serta dukungan dari rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana akhirnya
penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang seb~sar besarnya kepada dosen pembimbing Prof.
Dr.
Harun Sitompul, M.Pd dan Prof. Dr. BdferikManullang yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang tulus
kepada ketiga narasumber: Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., Prof. Dr. Efendi
Napitupulu, M.Pd., Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd., yang telah banyak
memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta kepada seluruh
Bapak Ibu doseD Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang dengan ketulusan
hati telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama menempuh
pandidikan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan
ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada;
Pertama: Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Syawal Gultom,
M.Pd, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan di
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Kedua: Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak
Prof. Dr. Belferik Manullang, M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Bapak Prof. Muhammad Badiran, M.Pd dan Sekretaris Program Studi Teknologi
Pendidikan Bapak Dr. Sabat Siagian, M.Pd serta para staf administrasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan untuk
kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.
Ketiga: Ayahanda Mian Robert Sinaga dan Ibunda Tiurlan Manurung, yang telah memberikan segala perhatian, cinta dan kasih serta dukungan baik
materi maupun moril juga doa-doa yang senantiasa menyertai perjalanan hidup
penulis dan dalam penyelesaian studi penulis, abang dan kaka; Herty Sinaga,
S.Pd, Royani Sinaga, S.sc, Jordan F.S, Amd, Noorsandy Sinaga, SE, dan semua
keuarga saya dalam satu destiny, MCC.
Kelima: Rekan-rekan mahasiswa Pascasrujana Universitas Negeri Medan
Program studi Teknologi Pendidikan angkatan XIV Eksekutive Bl, B2, yang telah
bersama-sama saling berbagi suka dan duka sejak awal perkuliahan hingga lulus,
rekan-rekan saya di IPTPI, LP2AI.
Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis menjadi berkat dan kebajikan dan menjadi kemulian bagi Tuhan.
Akhimya penulis mengakui dan sadar semua ini dapat diselesaikan bukan karena kekuatan sendiri, narnun karena kasih, kemurahan dan pertolongan Tuhan yang selalu nyata kepada penulis. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah khasanah berpikir bagi yang membacanya, khususnya bagi dunia pendidikan.
$
>
Medan, Februari 2011Erick Sony S
~
~
A. Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta era
globalisasi telah ban yak mempengaruhi semua aspek kehidupan. Salah· satunya
adalah
dalam aspek pendidikan. Perkembangan IPTEK merupakan salah satutantangan terhadap para guru untuk dapat mengikuti perkembangan saat ini dan
masa yang akan datang, sehingga diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat di
laksanakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan serta menyesuaikannya dengan perkembangan di dalam kehidupan
masyarakat. Guru dituntut untuk tetap meningkatkan kualitasnya agar memiliki
pengetahuan, kreativitas, sikap dan keterampilan serta penguasaan teknologi
untuk merancang dan menyajikan materi pelajaran yang menarik kepada siswa
demi tercapainya basil belajar yang optimal.
Penguasaan IPTEK bagi seorang guru yang profesional bukanlah
pengetabuan sesaat, tetapi harus berkelanjutan karena pengetahuan dan teknologi itu berkembang dengan cepat. Perubahan yang tetjadi di ·lingkungan masyarakat
akan melahirkan tuntutan kualitas pembelajaran yang lebih optimal, sehingga
basil
belajar siswa sesuai dengan perkembangan yang teijadi di masyarakat.Kariman (2002) mengemukakan bahwa profesionalisme seorang guru
(teacher professionalism) merupakan suatu keharusan dalam menciptakan sekolah
2
berarti guru yang mampu melak:sanakan kegiatan pembelajaran yang berkulaitas
dalam upaya menciptak:an siswa yang berkualitas. Guru yang berkualitas harus
dapat merancang, memilih pendekatan yang tepat dan dapat mengelola kegiatan
pembelajaran dengan efektif dan efisien.
Guru dituntut mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media dan bahan--bahan pengayaan serta pola-pola interaksi guru
dan siswa dalam pembelajamn. Penggllllaan variasi ini dimaksudkan untuk mengurangilmenghilangkan kebosanan atau kejenuhan siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan maksud agar siswa senantiasa lebih bersemangat, tekun,
antusias dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilak:sanakan dalam
pembelajaran.
Menurut Arilrunto (1993:38) bahwa guru diharapkan sanggup
menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas tinggi sehingga mampu
menghasilkan prestasi belajar siswa. Tugas utama guru adalah untuk membantu
siswa dalam belajar. Ada 3 fungsi yang dapat diperankan guru dalam pembelajaran, yak:ni (1) sebagai perancang pembelajaran, (2) pengelola
pembelajaran dan (3) evaluator pembelajarnn. Sebagai perancang atau perencana
pembelajaran, seorang
guru
diharapkan mampu merancang pembelajaran agardapat terlaksana secara efektif dan efisien, untuk itu guru dituntut untuk memiliki
pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar untuk
merancang kegiatan pembelajaran dengan memilih media pembelajaran,
merumuskan tujuan, memilih bahan, memilih metodelpendekatan dan
guru harus mampu mengelola seluruh proses kegiatan pembelajaran dengan menciptakan kondisi belajar yang dinamis dan kondusif, sehingga guru dituntut secara tenJS menenJS memantau basil belajar yang telah dicapai siswa dan selalu
berusaha untuk meningkatkannya.
Dalam pembelajaran TIK kebanyakan guru-guru menggunakan strategi
pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi secara optimal. Pada dasarnya strategi pembelajaran ekspositori
dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran sacara langsung oleh guru.
Dengan melihat data yang ada pada SMP Negeri 37 Medan, bahwa basil
belajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) belum
memuaskan. Hal ini terbukti dari hasil Ujian Akhir Semester 240 orang siswa yang terdiri dari 6 kelas dengan tingkat ketuntasan minimal pada nilai 7,00.
Tabet 1 Datll Basil BeJajar TIK Siswa SMP N 37 TA. 2008/2009
Rentang Nilai 8,50-10,00 7,50-8,49 7,00-7,49 <6,99
Jumlah Siswa 33 45 75 87
Persentase 13,50% 18,75% 31,25% 36,50 %
(Sumber: SMP Negeri 37; 2009)
Dari Tabel 1 secara menyeluruh dapat dilihat bahwa siswa yang meilcapai
tingkat ketuntasan dalam pembelajaran adalah 153 orang (63,50 %), sementara
jumlah siswa yang tidak mencapai ketuntasan minimal adalah 87 orang (36,50 %).
4
mumi (sudah ditambah) dengan mempertimbangkan kehadiran, tugas, disiplin dan
keaktifan dalam pembelajaran serta dari basil pekerjaan praktikum di Jaboratorium
komputer. Dari penjelasan diatas terlihat bahwa basil belajar TIK siswa SMP
Negeri 37 TA 2009/2010 belum terlihat baik, hal itu dibuktikan masih terdapat
36,50 % siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan minimal.
Dalam meningkatkan basil belajar, banyak faktor yang perlu diteliti
terutama yang berhubungan dengan pembelajaran TIK. Kondisi yang dapat
diamat! dan dijumpai bahwa banyak siswa SMP memahami kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep mata pelajaran TIK, tidak familiarnya dengan istilah
teknologi sehingga mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi.
Keterbatasan
guru
dalam mendesain dan mengelola serta menerapkan strategi pembelajaran ekspositori dan penggunaan media pembelajaran sehingga membuat siswa kurang tertarik dan kurang termotivasi dalam mempelajari TIK, rendahnyakecerdasan emosional sert.a pengendalian diri siswa yang terlihat dari seringnya siswa tidak merawat sarana dan prasarana yang ada dan kurangnya motivasi, mmat, pengendalian diri dan disiplin diri siswa.
Untuk memperbaiki fenomena tersebut komponen yang berhubungan
dengan pembelajaran, perlu perbaikan secara khusus secara terus menerus demi
kesempurnaan sehingga diminati oleh siswa dalam pembelajaran. Minat
-merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan siswa dalam
belajar. Untuk itu bagaimana menciptakaa agar siswa selalu berminat untuk
multimedia. Dengan menggunakan multimedia, penyajian akan lebih menarik.
Multimedia ini dapat berupa video dan audio serta CD interaktif. Dengan
demikian akan lebih mudah dalam penerapan konsep konsep tentang TIK dan
dapat meningkatkan minat dan motivasi yang pada akhirnya akan meningkatkan
basil belajar siswa
Selain penggunaan multimedia pembeiajaran, seorang
guru
juga barusmemperhatikan kecerdasan emosional siswa. Keberbasilan belajar tergantung
pada bagaimana siswa mengelola emosinya dan mengendalikan emosinya dalam
belajar, sehingga apa yang dikerjakan dalam belajar selalu berdasarkan emosi
yang terkendali. Kecerdasan emosional sangat penting dalam proses pembelajaran
karena emosi dapat menarik dan mendorong perhatian serta dapat mengendalikan
kondisi dalam diri seseorang. Oleb karena itu kecerdasan emosional dan pembelajaran dengan menggunakan media perlu diperbatikan agar basil belajar
yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.
B. Identif'lkasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat
diidentifikasikan masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, yakni; · a p~
penyebab rendahnya hasil belajar TIK yang dicapai siswa? Bagaimana guru dalam melaksanakan pembelajaran dan menerapkan teori-teori belajar kepada siswa?
Apakah rendahnya basil belajar d.isebabkan oleb lingkungan belajar yang tidak
dinamis? Media pembelajaran apa yang tepat untuk meningkatkan kualitas
6
motivasi siswa? Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan multimedia dapat
mempengaruhi basil belajar TIK siswa? Apakah rendahnya basil belajar
disebabkan oleb kurangnya penggunaan sarana dan prasarana yang dipakai guru?
Apakah rendahnya basil belajar karena kurangnya keterlibatan siswa secara aktif?
Apakah rendahnya basil belajar siswa disebabkan kurangnya minat dan motivasi
yang dimiliki siswa? Apakah rendahnya
basil
belajar karena rendahnyakecerdasan emosiona! yang dimiliki siswa? Bagaim::ma interaksi antara
penggunakan multimedia dan kecerdasan emosional siswa terhadap basil belajar
siswa? Pembelajaran manakah yang cocok untuk masing-masing karakteristik
kecerdasan emosional?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi di atas, penelitian ini perlu
dibatasi sehingga lebih terarah dan terfokus. Masalalt penelitian ini dibatasi berkt:naan dengan penggunaan multimedia, kecerdasan emosional dan basil
belajar TIK. Multimedia dalam pembelajaran ini dibatasi berken.rum dengan
multimedia CD Interaktif dan multimedia VCD. Kecerdasan emosional siswa
dibatasi berkenaan dengan kece!'dasan eruosional tinggi dan rendah. Hasil belajar
TIK dibatasi pada ranah kognitif.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah kelompok siswa yang di<Uar dengan menggunakan multimedia
CD Interaktif memperoleh hasil belajar TIK lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan multimedia
VCD?
2. Apakah kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi
memperoleb basil belajar TIK lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompcok siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah?
Apakah ada interaksi antara penggunaan multimedia (CD Interaktif
dan VCD) dan kecerdasan emosional (tinggi dan rendah) siswa dalam
mempengaruhi basil belajar TIK.?
E. Tujuan Penelitian
>
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :1. Perbedaan hasil belajar TIK kelompok siswa yang diajarkan dengan
menggunakan multimedia CD Interaktif dan kelompok 5iswa yang
diajarkan dengan menggunakan multimedia VCD.
2. Perbedaan basil belajar TIK antara ke1ompok siswa yang memiliki
kecerdasan emosional tinggi dan kelompok siswa yang memiliki ·
kecerdasan emosional rendah.
3. Interaksi antara pembelajaran menggunakan multimedia dengan
kecerdasan emosional dalam memberikan mempengaruhi basil belajar
8
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh dapat dimanfaatkan atau diterapkan untuk
meningkatkan hasil belajar (mutu pendidikan), terutama penelitian eksperimen
karena penelitian eksperimen ini merupakan penelitian yang diuji cobakan secara
langsung di lapangan (dalam proses pembelajaran). Penelitian ini merupakan
penggunaan multimedia terhadap basil belajar TIK siswa. Pet bedaan hasil belajar
antara siswa yang diajar dengan multimedia CD Interaktif dan multimedia VCD
serta hasil belajar siswa yang memiliki kecerdasan ernosional tinggi dan rendah
dapat dijadikan umpan balik dan bermanfaat secara teoretis maupun secara praktis
untuk peningkatan basil belajar (mutu pendidikan).
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk menambah khassnah pengetahuan tentang multimedia, kecerda~an emosional dan basil belajar Teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini juga dapat mernberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain tentang pengaruh penggunaan
multimedia dan kecerdasan emosional terhadap basil belajar TIK, bagi kepala
sekolah dan pengawas pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Manfaat penelitian ini secara praktis adalah basil penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi guru mata pelajaran TIK dalam menetapkan
multimedia pembelajaran yang tepat hila diketahui kecerdasan emosional siswa
dan pada akhimya dapat meningkatkan pencapaian basil belajar TIK yang
optimal. Penelitian ini juga dapat memberi masukan bagi siswa tentang cara belajar yang baik, efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan basil belajar
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap basil penelitian yang dikemukakan sebelumnya maka
dalam
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:1. Hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan multimedia
CD interaktif lebih tinggi dari basil belajar TIK siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan m.ultimedia VCD.
2. Hasil belajar TIK siswa yang memiliki kecerdasan kemosional tinggi lebih
tinggi
daripada basil belajar TIK. siswa yang mewlliki kecerdasan emosionalrendah.
3. Terdapat interaksi antara penggunaan multimedia dan kecerdasan emosional
dalam
mempengaruhi basil belajar TIK siswa. Siswa yang memilikikecerdasan emosional tinggi memperoleh basil belajar TIK lebih tinggi jika
dibelajarkan dengan menggunakan multimedia CD interakatif daripada
multimedia VCD, sedangkan siswa yang memilki kecerdasau emosional
rendah lebih tinggi basil belajarnyajika dibelajarkan dengan multimedia VCD
daripada multimedia CD interak"tif.
· B. lmplikasi
Berdasarkan simpulan ~ dari basil penelitian ini yang menyatakan bahwa basil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan multimedia CD interaktif
107
Iebih tinggi daripada hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan
multimedia VCD, hasil temuan ini dijadikan pertimbangan bagi
guru-guru
mata pelajaran TIK untuk menggunakan multimedia pembelajaran CD interaktifkhususnya dalam pernbelajar TIK tingkat SMP. Oleh karena itu temua.."'l penelitian
perlu dipertirnbangkan dan disosialisasikan kepala sekolah maupun para guru
yang mengajar dalam mata pelajaran TIK.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan CD interaktif
diharuskan dapat memahami dan mengamati gambar, teks, an\rnasi, video serta
audio yang terkoordinasi dalam sebuah aplikasi interaktif agar mudah
direproduksi lagi pada saat diperlukan. Dengan multimedia ini, siswa siswa yang
memiliki kecerdasan ernosional tinggi dapat melaksanakan pembelajaran sendiri
dan menemukan sendiri secara langsung sesuai dengan interaktif yang tertera
dalam multimedia CD interaktif, dengan demikian akan terjadi penguatan pada
strutur koknitif siswa dan proses pengembangan sikap semakin berani dalam
mencarai infonnasi terbaru dalam penerapan TIK dalam kehidupan sehari hari dan
mellL~tkan hasit belajar.
Dengan menggunakan multimedia CD interaktif siswa diberikan
k.esempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha memabami dan
mendalami
l'ellsgunaan
TIK :yang diberikan. Dengan melakukan arahan :yang diberikan guru siswa belajar memahami dan menemukan infonnasi yangterkandung dalam multimedia CD interaktif. Pada saat siswa mengalarni masalah
dalam menjalani prosedur :yang diberikan siswa dapat mengakses ulang dengan
dalam melakukan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran, bila telah
sesuai densan prosedur maka kemudahanpun akan diperoleh siswa dan akhirnra
tujuan pembelajaranpun dapat tercapai.
Demikian juga dalam penggunaan multimedia VCD dapat dijadikan
pertimbangan
bagi
guru
untuk membelajarkan siswa yang memiliki kecerdasanemosional rendah. Dalam penyajiannya multimedi VCD bersifat linier
memungkinkan bagi seorang guru mengarahkan siswa dalam memahami materi
yang disajikan dimana
guru
memotivasi siswa tentang tujuan pembelajaran TIK.Siswa yang memilki kecerdasan emosional rendah cendenmg menunggu
informasi dari seorang guru tanpa langsung berinisiatif untuk menemukan
informasi atau materi pelaja.ran. dengan demikian
guru
perlu melakukanpendekatan kepada siswa agar dapat merubah perilakunya untuk dapat
meningkatkan kecerdasan emosionalnya sehingga perolehan basil belajamya
minimal sama dengan basil belajar yang memiliki kecerdasan emosional tinggi.
Hasil simpulan ketiga menunjukkan bahwa siswa yang memiliki
kecerdasan emosional tin~gi memperoleh hasil belajar TIK yang lebih tinggi apabila dibelajarkan dengan menggunakan multimedia CD interaktif. Demikian
j uga basil belajar TIK siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah akan
lebih tinggi apabila dibelajarkan dengan menggunakan multimedia VCD.
Penggunaan multimedia pembelajaran yang sesuai dengan kar-akteristik siswa
maka
kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga pembelajaran akanlebih efektif, efisien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak
109
siswa maupun karakteristik pembelajaran. Tetapi hasil penelitian ini bisa menj adi masukan bagi
guru
mata pelajaran TIK untuk memilih multimedia pembelajaranyang sesuai dalam menyajikan materi pembelajaran.
Penemuan
ini
dapat diterapakan apabila kerja sama yang baik antaraorang orang yang berkecimpung dal~ aspek pendidikan dan aspek teknologi informasi dan komunikasi beserta ahli-ahli multimedia terjadi serta ketersediaan
sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat meningkatkan basil belajar
siswa. Disamping itu j~ a penerapan temuan ini menuntut kegigihan seorang guru mata pelajaran TIK untuk meng-upgrade dan meng-update ilmu dan pengetahuan
yang dimiliki mengingat perkembangan TIK yang sangat cepat sehingga dapat
me ~ lifikasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam merancang multimedia
yang tepat untuk setiap karakteristik siswa diperlukan penataan dan perancangan
yang tepat dan terkoordinasi agar terjadi interaksi yang efektif sehingga siswa
terlibat aktif dan suasana pembelajaran yang kondisif yang akan menunjang
tercapainya tujuan pembe!ajaran.
Penerapan penggunaan multimedia pembelajaran harus dibarengi penentuan
tingkat kecerdssan emosional siswa, hal itu dapat dilakukan dengan mengadakan
pelatihan terlebih dalahulu tentang cara mengidentifikasi dan mengukur tingkat
kecerdasan emosional siswa bagi guru-guru agar guru-guru memiliki keteram:pilan
mengelompokkan tingkat kecerdasan emosional siswa. Disisi lain kepada pihak
pengambil kebijakan dilingkungan SMP Negeri 37 Midan untuk mengadakan
pelatihan cara membuat multimedia CD interaktif dan multimedia VCD yang
C. Saran
Berdasarkan simJ'ulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan maka
disarankan beberapa hal sebagai berikut :
l. Dalam upa:ya peningkatan basil belajar TIK, maka
guru
:yang mengasuh matapelajaran
TIK
disarankan agar menggunakan multimedia pembelajaran yangtepat dalam menyajikan kon'>ep-konsep dan penerapan TIK dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Dalam peningkatan basil belajar TIK, 'apabila kecerdasan emosional siswa
tidak diketahui maka disarankan kepada guru untuk menggunakan multimedia
CD Interaktif dalam pembelaj8I311, hal ini disebabkan pengaruh penggunaan
multimedia CD interaktif lebih tinggi dibandingkan dengan multimedia VCD
apabila kecerdasan emosional tidak diketahui.
3. Disarankan kepada guru agar memperhatikan tingkat kecerdasan emosional yang yang dimiliki siswa dan mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat
kecerdasan emosionalnya, yakni kecerdasan emosional rendah dan kecerdasan
emosional tinggi.
4. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan dilingkungan SMP Negeri 37
Medan untuk mengadakan pelatihan cara mengidentifikasi dan mengukur
l l l
5. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan dilingkungan SMP Negeri 37
Medan untuk mengadakan pelatihan cara membuat multimedia CD interaktif
dan multimedia VCD yang tepat untuk pembelajaran TIK.
6. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan multimedia disamping guru
yan~ menjadi mitra peneliti, perlu untuk disosialisasikan terlebLl1 dahulu
kepada siswa bagaimana prosedur penggunaan multimedia pembelajaran
sehingga peggunaan waktu bisa seefisien mungkin serta efektifitas
pembelajaran dapat
tercapai.
7. Untuk peneliti lain yang meneliti tentang penggunaan multimedia disarankan
untuk menggunakan multimedia yang memiliki kualitas kelayakan sama
antara dua multimedia yang dibandingkan sehingga basil penelitian lebih
DAFT AR PUST AKA
Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidilran Edisi Revisi. Jakarta:
Burni Ak:sara.
Arikunto, S. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi
V. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad. A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ausubel, D. P (1963). The Psychology of Meaningful Verbal Learning. New
York: Holt. Reinhart and Winston.
Bloom, B.S. (1966). Taxqnomy of Educational Objective: Hand Book!: Cognitive Domain. New York.
Bruner.J. (1969). The Act of Discovery. Cambridge : Harvard University Press.
Clark & Lockhart.
Dabar, R. W. (1989). Teori-teori Be/ajar. Bandung: Erlangga.
Davis, M. (2008). Tes EQ Anda. Jakarta: Mitra Media.
Djaali, H. (2008). Psilcologi Pendidikan. Jakarta: Burni Aksara.
Djamarah, B. S dan Zain. A. (2006). Strategi Be/ajar Mengajor. Jakarta: Rineka
Cipta.
Dick, Wand Carey, L. (2005). The Systematic Design of Instruction, (2nd Ed), London: Scott. Foresman.
Djiwandono, S. E. (2006). Psikologi Pendidilum. Jakarta: Gramedia Wiasara.
Gagne' , R. M and Briggs, L. J. (1979). Principles of Instructional Design. New
York: Holt. Rinehart and Winston.
Garas, W. (2005). Membuat CD Multimedia Interaktif Untuk Bahan Ajar
£-Learning. Jakarta: Elexmedia Komputindo.
Goleman, D. (2006). Emotionallntellihence. Jakarta: Gramedia Pustaka.
11 3
Hamalik, 0 . (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum . Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Heinich, Rand Molenda. M and Russel, D. J. (1976). Instructional Media and The New Technologies of Instruction. United State: John Willey & Son.
Hergenhann, B. R and Olson, M . (2008). Theories Of Learning, Ed 7. AJih
Bahasa Tri Wibowo B.S. Jakarta: Kencana.
K.adir A. Triwahyuni T. (2003). Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta:
Andi.
Kariman, 1M. (2002). Strategi Pembe/ajaran Abad 21 : Disajikan Pada Seminar
Nasional Teknologi Pembelaja.ran. Jakarta: -18 s/d 20 Juli.
Karo-Karo, D. (2002). "Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar IPA'' Medan: Tesis
Unimed. Tidak dipublikasikan.
Manullang Belferik & Sri Milfayetty. (2007). Perspektif llmu Pendidikan membentuk kepribadian, ESENSI PENDIDIKAN IQ, EQ, SQ. Medan:
Yayasan Refleksi Pendidikan, PERCETAKAN UNIVERISTAS NEGERI MEDAN.
Davis Mark. (2008). Tes EQ Anda. Jakarta: Mitra Media.
Marzuki (2009). Pengaruh Animasi Multimedia Dengan Model Pembelajaran Koopemtif Tipe Stad Terhadap Penguasaan Materi Belajar Biologi siswa SMA N 5 Bandar Lampung. Tesis. Bandar Lampung: UNILA
McCormack, M. (2008). Ukurlah EQ Anda. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Rajawali.
Muhibbinsyah. (201 0). Psilwlogi Pendidikan Dengan Pendekatan Baro. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2008). Berbagai Pendelcatan Dalam Proses Be/ajar dan Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksam.
Pahmi, Z. (2009). "Pengaruh Pembelajaran dengan Menggunakan Modul dan
Kecerdasan Emosional Terhadap Keterampilan Merakit Rangkaian Catu Daya Siswa SMK Teknologi Negeri 4 Medan" Medan: Tesis Unimed.
Tidak dipublikasikan.
Patton, P. (1997). EQ The Foundation: Kecerdasaan Emosional Untuk Meraih Sukses. Alihbahasa: Hermes. Jakarta: Mitra Media.
Romiszowski, A. J. (1981). Design lntructional System . London: Kogan.
Sadiman, A dkk. (1996). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafmdo Persada.
Schwier, R. A & Misanchuk, R. E. (1994). Interactive Multimedia /nctruction.
Seels, Barbara. B. and Rita, C. Richey. (1994). Instructional Technology: The Definition and Domains of the Field. Washington, DC: AECT.
Sudijono,
A
(2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindoPersada.
Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Prakteknya
Jakarta: Bumi Aksara.
Slameto (2003). Be/ajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta.
Rineka
CiptaSuryabrata, S. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sutopo, A. H. (2003). Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Uno, H. B. (2008). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Winkel, W. S. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
http:/ /ariasdimultimedia. wordpress.corn!author/ariasdi/ diakses tanggal 24 Juni
2010