• Tidak ada hasil yang ditemukan

S istem Manajemen Berbasis Data Kelompok 4 : Wutsqaa Imani Saputri (201410170311180) Retno Ayu Wulandari (201410170311182) Nurul Hikmah (201410170311183) Dinar Nurhayati (2014101703201) Desy Nana Chorniasari (2014101703204) M Rizky Prasetyo (2014101703212

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S istem Manajemen Berbasis Data Kelompok 4 : Wutsqaa Imani Saputri (201410170311180) Retno Ayu Wulandari (201410170311182) Nurul Hikmah (201410170311183) Dinar Nurhayati (2014101703201) Desy Nana Chorniasari (2014101703204) M Rizky Prasetyo (2014101703212"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Manajemen Berbasis Data

Kelompok 4 :

Wutsqaa Imani Saputri (201410170311180) Retno Ayu Wulandari (201410170311182)

Nurul Hikmah (201410170311183) Dinar Nurhayati (2014101703201) Desy Nana Chorniasari (2014101703204)

M Rizky Prasetyo (2014101703212)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar yang digunakan oleh perusahaan dalam transaksi-transaksinya sehari-hari. Data harus diorganisasikan sehingga para manajer dapat menemukan data tertentu dengan mudah dan cepat untuk mengambil keputusan. Perusahaan memecah keseluruhan koleksi data menjadi sekumpulan tabel data yang saling berhubungan, kumpulan-kumpulan kecil data yang saling terhubung ini akan mengurangi pengulangan data sehingga pada akhirnya konsistensi dan akurasi data makan meningkat.

Dewasa ini sebagian besar perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti suatu struktur relasional. Dua alasan penting di balik penggunaan struktur ini adalah bahwa struktur basis data relasional mudah untuk digunakan dan hubungan di antara tabel di dalam struktur bersifat implisit. Kemudahan penggunaan telah memberanikan banyak manajer untuk menjadi pengguna langsung dan sumber basis data.

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian DBMS (Data Base Management System)

DBMS (Data Base Management System) yakni perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database. Secara fungsi, data base management system atau dbms mempunyai fasilitas mengintegrasikan, terhubung, merekayasa dan memelihara basis data.

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diaorganisasikan sesuai struktur tertentu dan disimpan dengan baik. Untuk mendapatkan informasi yang berguna dari kumpulan data maka diperlukan suatu perangkat lunak (software) untuk memanipulasi data sehingga mendapatkan informasi yang berguna. Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.

1. Menurut C. J. Date : Data Base Management System (DBMS) adalah software yang menghandel semua akses pada database untuk melayani keperluan user.

2. Menurut S, Attre : Data Base Management System (DBMS) yaitu software, hardware, firmware serta procedure-procedure yang memanage database. Firmware yaitu software yang sudah jadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).

3. Menurut Gordon C. Everest : Data Base Management System (DBMS) yaitu manajemen yang efisien untuk mengorganisasi sumber daya data.

B. Organisasi Data

(4)

menggunakan data dan terhindar dari kekacauan, konsep “data” telah dipecahkan dan dikurangi menjadi konsep-konsep yang lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebih kecil akan menyediakan balok-balok pembangunan yang dapat dikombinasikan untuk menghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat diakses.

1. Hierarki Data

Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field data yang berlangsung untuk membentuk record, dan record yang bergabung untuk membentuk file. Field data adalah unit daya yang terkecil. Mencerminkan jumlah data terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode untuk mata kuliah yang sedang anda ambil. Record adalah sutau koleksi field-field data di dalam suatu berhubungan. Pengguna secara logis akan berpikir bahwa field-field data di dalam suatu record akan terhubung. Seperti kode mata kuliah yang akan memiliki hubungan dengan nama mata kuliah. File adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti satu File dari seluruh record yang berisi field kode-kode mata kuliah dan namanya.

Basis data adalah sekumpulan File. Defenisi umum dari basis data adalah bahwa basis data merupakan kumpulan dari seluruh dat berbasis komputer sebuah perusahaan defenisi basis data yang lebih sempit adalah bahwa basis data merupakan kumpulan data yang berada di bawah kendali peranti lunak sistem manajemen basis data. Menurut defenisi yang lebih sempit, data perusahaan yang dikendalikan dari diadministrasikan oleh sistem manajemen basis data akan dianggap sebagai basis data. File-file komputer yang terdapat di dalam komputer pribadi seorang manajemen akan dianggap berada di luar basis data.

2. Spreadsheet Sebagai Basis Data Sederhana

(5)

sedangkan judul kolom berisi nama-nama field data. Baris-baris dalam tabel berisi nilai-nilai field.

Struktur Basis Data Relasional (relation database structure), secara konsep serupa dengan sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan, sebagian besar istilah yang dipergunakan oleh sepesialis informasi yang bekerja dengan sistem manajemen basis data akan berhubungan dengan istilah-istilah yang dipergunakan untukm menjelaskan tabel-tabel dengan beberapa istilah dan konsep tambahan yang dibutuhkan

3. Flat Files

Pertama, kita perlu mendefiniskan satu jenis tabel tertentu yaitu flat file, file dta (flat file) adalah suatu tabel yang tidak memiliki kolom-kolom yang berulang. Kolom-kolom yang berulang melanggar persyaratan bagi flat file. Alasan dari sebuah tabel yang harus menjadi flat file adalah karena komputer membaca flat field data dari suatu record secara berutan. Ketika urut-urutan ini bukan merupakan suatu urutan yang konstan, komputer tidak akan dapat membaca record dengan benar.

Alasan kedua untuk flat file adalah bahwa ia memungkinkan struktur basis data relasional untuk dinormalisasi. Normalisasi (normalization) adalah suatu proses formal untuk menghapus flat filed data yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan. Normalisasi berada di luar fokus buku ini dan merupakan fokus utama dari mata kuliah sistem manajemen basis data.

4. Field-Field Kunci

Kunci (key) di dalam suatu tabel adalah satu field (satu kombinasi fied) yang berisi satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing-masing record di dalam tabel. Ini artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi secara unik. Satu field dalam banyak kasus dapat menjadi kunci bagi suatu tabel. Hanya mampu membedakan antara dua atau tiga baris saja tidaklah cukup, nilai kuni harus unik untuk keseluruhan tabel.

(6)

C. Struktur Basis Data

Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data. Kita akan membahas tiga struktur standar, tetapi terdapat perhatian untuk mengembangkan struktur-struktur baru yang akan memproses data dalam jumlah yang sangat besar dengan lebih efisien.

Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam basis data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai - nilai default, dan seluruh uraian field lainnya. Inilah sebabnya mengapa basis data yang dikendalikan oleh suatu sistem manajemen basis data disebut sekumpulan data terhubung yang dapat menjelaskan dirinya sendiri (self-describing set of related data).

1. Struktur Basis Data Hierarkis

Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelornpok data, subkelompok, dan beberapa subkelompok lagi; Struktur hierarkis untuk basis data pada awalnya populer karena ia bekerja dengan baik pada sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas seperti pengendalian persediaan, entri pesanan, piutang, dan utang dagang. Tugas-tugas akuntansi seperti di atas adalah beberapa di antara operasi-operasi bisnis pertama yang dikomputerisasikan. Alasan lain di balik kepopulerannya adalah karena struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya kornputer secara efisien, khususnya ketika sebagian besar record di dalam basis data akan digunakan di dalam suatu aplikasi.

2. Struktur Basis Data Jaringan

Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan record-record tertentu. la memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada sernua record lainnya di dalam basis data.

(7)

3. Struktur Basis Data Relasional

Organisasi bisnis tidak pernah secara luas menerapkan sistem manajemen basis data yang dibangun berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi masih membutuhkan cara untuk mengatasi masalah-masalah manajerial dalam penggunaan basis data yakni, mereka mernbutuhkan cara untuk dapat fokus pada subkelompok ke data dan hubungan dari sepotong data ke data yang lain tanpa harus melakukan navigasi melalui record data perantara dalam jumlah besar

Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik (physical relationship) di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, relasi dalam struktur basis data relasiohal adalah implisit. Relasi implisit (implicit relationship) dapat secara tidak langsung berasal dari data. Ketika terdapat satu field (kolom) data yang sama dalam dua tabel, maka record (baris) dari kedua tabel tersebut akan dapat digabungkan ketika nilai-nilai field datanya sama.

D. Membuat Basis Data

Konsep proses pembuatan sebuah basis data akan melibatkan tiga langkah utama. Yaitu:

1. Menentukan Kebutuhan Data

Menentukan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah langkah penting dalam mencapai suatu system informasi berbasis komputer. Kita dapat mempergunakan dua pendekatan dasar untuk menentukan kebutuhan data; pendekatan yang berorientasi pada proses (process oriented) dan pemodelan perusahaan.

a. Pendekatan yang Berorientasi pada proses

Ketika perusahaan memilih pendekatan ini untuk menentukan kebutuhan datanya, maka perusahaan tersebut akan menjalankan urutan langkah berikut:

1. Mendefenisikan masalah

2. Mengidentifikasikan keputusan yang dibutuhkan 3. Menjabarkan kebutuhan informasi

(8)

5. Menentukan spesifikasi kebutuhan anda

Pendekatan ini sering disebut sebagai pendekatan problem oriented karena dimulai dengan suatu masalah. Masalah dapat baik, buruk, atau dapat menjadi suatu ancaman bagi perusahaan atau peluang untuk dieksploitasi. Kekuatan dari pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini dapat mengatasi masalah dengan baik.

b. Pendekatan Pemodelan Perusahaan

Kekuatan pendekatan pemodelan perusahaan adalah bahwa ia mengambil keuntungan dari sudut pandang dari sumber daya data perusahaan yang luas.semua area diperhitungkan, dan sinergi sumber daya data antara area-area bisnis juga akan ditingkatkan. Kelemahan pendekatan ini adalah kesulitan dalam mengaitkan data dari satu masalah bisnis ke data dari masalah bisnis lainnya. Kelemahan ini dapat diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam basis data. Inilah yang mendasari logika pendekatan ini.

2. Teknik - Teknik Pemodelan Data

Pemodelan kebutuhan data perusahaan didukung oleh teknik-teknik yang menguraikan data, bagaimana data diagregatkan kedalam tabel dan bagaimana tabel dihubungkan satu sama lain. Hanya dua teknik yang menjadi perhatian yaitu diagram relasi entitas dan diagram kelas.

3. Diagram Relasi Entitas

Diagram ini digunakan untuk menguraikan hubungan antara kumpulan-kumpulan data konseptual sehingga record-record-nya yang saling terhubung akan dapat digabungkan bersama. Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang kebutuhan data untuk suatu system informasi, mereka akan berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang saling berubungan daripada field-field data individu. Kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan ini disebut entitas (entities).

(9)

data yang sama dalam masing-masing entitas, karena selama tahap awal pengembangan sistem ini ketika ERD pertama kali dikonseptualisasikan, field-field data yang sebenarnya tidaklah diketahui. Akan tetapi, pengguna dan para professional system informasi dapat mengkonseptualisasikan bagaimana record-record didalam entitas dapat berhubungan dengan record record di entitas-entitas yang lain.

E. Menggunakan Basis Data

Kita biasanya berinteraksi dengan sebuah basis data dari sebuah komputer pribadi meskipun data tersebut berada ditempat lain dalam jaringan. Formulir, laporan, dan query adalah metode umu yang digunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu sistem manajemen basis data.

1) Laporan dan Formulir

Kebanyakan laporan dan formulir yang dibutuhkan oleh pengguna dapat dibuat tanpa bantuan profesionalsistem informasi. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah formatnya.

a. Navigasi b. Akurasi c. Konsistensi d. Penyaringan e. Subformulir

2. Query

(10)

3. Bahasa Query Terstruktur

Bahasa query terstruktur atau structure query language (SQL) adalah kode yang digunakan oleh sistem manajemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis datanya.

4. Pemrosesan Basis Data Lanjutan

Pemrosesan analitis on-line atau on-line analytical (OLAP) telah menjadi hal yang semakin umum dalam peranti lunak sistem manajemen basis data. Vendor-vendor memasukkan fitur ini untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistik cross-tabulation.

F. Personel Basis Data

1) Administrator basis data

Administrator basis data mengawasi seluruh aktivitas basis data. Mereka harus memiliki keahlian manajerial maupun keahlian teknis yang tinggi. Sebuah perusahaan pada umumnya memiliki beberapa administrator basis data, yang dikelola oleh seorang manajer administrasi basis data.

2) Programer Basis Data

Programer basis data menunjukkan spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi. Mereka sering kali memiliki lebih banyak pengalaman dan pelatihan daripada programer-programer lain yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu alasannya adalah bahwa basis data merupakan pusat penyimpanan fakta bagi perusahaan.

(11)

3) Pengguna Akhir

Pengguna akhir tidak dapat diabaikan sebagai personel penting yang berinteraksi dengan basis data. Mereka membuat laporan dan formulir, memberikan query kepada basis data , dan menggunakan jawaban dari pertanyaan basis data mereka untuk pengambilan keputusan yang akan memengaruhi perusahaan dan unsure pokok lingkungan.

Peranti lunak sistem manajemen basis data telah mengalami evolusi dengan mendorong interaksi oleh para pegambil keputusan. Pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana cara membuat kode dari bahasa query terstruktur.

Beberapa software atau perangkat lunak DBMS yang sering digunakan dalam aplikasi program antara lain :

Perusahaan yang Menggunakan Sistem Manajemen Berbasis Data

Kimia Farma menggunakan sistem manajemen berbasis data yang dinamakan dengan aplikasi E-Health untuk memudahkan interaksi antar praktisi medis dan pihak-pihak yang berhubungan dengan proses pelayanan medis, e-health menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan, seperti :

a. E-health menangani pendaftaran online dimana pasien dapat mengetahui jadwal dokter pilihan mereka, sehingga pasien tidak perlu membuang banyak waktu untuk menunggu giliran konsultasi.

(12)

c. Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan, pasien dapat melakukan konsultasi online dengan dokter tanpa perlu mengunjungi rumah sakit atau tempat praktik dokter secara langsung.

d. E-health memiliki hubungan dengan laboratorium sehingga interaksi pasien dengan laboratorium dapat disederhanakan melalui e-health.

e. E-healthmemiliki hubungan dengan apotek,yaitu dengan memberikan resep obat yang dikirimkan oleh dokter ke apotek.

f. E-health memiliki hubungan dengan asuransi, sehingga proses pembayaran yang melibatkan asuransi dapat dilakukan dengan mudah.

G. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan DBMS

1. Keuntungan DBMS

DBMS memungkinkan perusahaan maupun pengguna perorangan untuk :

 Mengurangi pengulangan data . Jumlah data akan dkurangi , dibandingkan dengan ketika file-file komputer di simpan secara terpisah untuk setiap aplikasi komputer.  Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam basis data itu

sendiri daripada di setiap program aplikasi.

 Mengambil data dan informasi dengan cepat. Relasi logis dan bahasa query terstruktur memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan detik atau menit dibandingkan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data dengan menggunakan bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau java.

 Keamanan yang lebih baik. Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapis seperti kata sandi, direktori pengguna, dan enkripsi. Data yang dikelola oleh DBMS lebih aman daripada kebanyakan data lainnya di dalam perusahaan.

2. Kerugian DBMS

(13)

 Membeli peranti lunak yang mahal. DBMS untuk mainframe mahal harganya. DBMS berbasis komputer mikro, meskipun harganya hanya beberapa ratus dollar, dapat menjadi pengeluaran yang sangat besar bagi sebuah organisasi kecil.

 Mendapatkan konfigurasi peranti keras yang besar. Kemudahan dengan mana DBMS dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna memanfaatkan basis data. Meningkatnya jumlah pengguna yang didorong oleh kemudahan penggunaan dapat menyebabkan pada menikatnya jumlah sumber daya komputer.

(14)

BAB III

KESIMPULAN

Manajemen sumber daya data, yaitu sebuah aktivitas manajerial yang mengaplikasikan teknologi sistem informasi seperti manajemen database, gudang data, dan alat manajemen data lainnya dalam tugas untuk mengelola sumber daya data organisasi agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis mereka. Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data.

Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri , hubungan di antara data di dalam basis data, nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.

(15)

Daftar Pustaka :

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/648/jbptunikompp-gdl-tandanggor-32355-10-12.1010-i.pdf

https://wildanfaizzani.wordpress.com/2010/04/03/

http://pengertiandancontoh.blogspot.com/2013/02/database-management-system.html

http://s3mrp.blogdetik.com/2009/11/04/macam-macam-dbms-database-managemen-system/

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Ac-Di-Sol sebagai disintegran dengan kadar 3% (F3) memberikan hasil yang optimal terhadap mutu fisik dan laju disolusi Orally Disintergating Tablet Piroksikam dengan

Mengingat dengan taraf kepercayaan 95% data yang diperoleh mendukung hipotesis alternatif maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling individu efektif untuk

Secara keseluruhan peran penyuluh sebagai teknisi di Desa Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota setiap indikator dapat dilihat pada Tabel 3...

37 Wawancara pada tanggal 12 September 2016 pukul 11.00 WIB dengan pangeran Rintoisworo dan pangeran Jatiningrat(keduanya adalah putra Sultan Hamengku Buwono VIII

Keuntungan dari bakteri ini adalah memiliki protein yang dapat bekerja pada kondisi lingkungan dengan suhu tinggi dimana protein/ enzim lain dapat mengalami denaturasi.. Salah

Ketentuan yang berkaitan dengan tindakan yang dilarang dilakukan oleh Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa

Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kerjasama Rekan Kerja Yang Dapat Membantu Dalam Menyelesaikan Pekerjaan

System ini digunakan untuk mengontrol jalur pada jaringan telepon di bagian MDF, sehingga sentral telepon dapat dengan mudah mengetahui jalur mana yang dalam kondisi