• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN - Analisis Keuangan Pada Dinas Kesehatan Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN - Analisis Keuangan Pada Dinas Kesehatan Kota Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

A.Sejarah Singkat Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagaian urusan rumah

tangga daerah dalam bidang kesehatan untuk menunjang tercapainya usaha

kesejahteraan masyarakat di bidang Kesehatan dan melaksanakan tugas

pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.

Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan atau yang biasa disingkat DKK

Medan terletak di Jalan Rotan No. 1 Komplek Petisah Medan. Dinas ini

membawahi 39 Puskesmas Induk (13 Puskesmas Rawat Inap dan 26 Puskesmas

Rawat Jalan) dan 41 Puskesmas Pembantu (Pustu) yang terletak di 21 Kecamatan

se Kota Medan.

Disamping itu DKK Medan mempunyai Unit Pelayanan Teknis (UPT)

yaitu Gudang Farmasi yang terletak di Pekan Labuhan Kecamatan Medan

Labuhan, Laboraturium Kesehatan Lingkungan yang terletak di Jalan Ibus Raya

dan Klinik Spesialis Bestari yang juga terletak di Jalan Ibus Raya Medan.

Berikut ini akan dijelaskan visi, misi dan fungsi Dinas Kesehatan Kota

(2)

1. Visi Dinas Kesehatan Kota Medan

Visi Dinas Kesehatan Kota Medan yang merupakan gambaran

organisasi yang ingin diwujudkan di masa depan yaitu : “Kesehatan

Mantap 2010 (Mandiri, Tanggap dan Profesional)”

2. Misi Dinas Kesehatan Kota Medan

a. Mendorong kemandirian masyarakat dalam pembangunan

kesehatan.

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau.

c. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat agar hidup produktif

secara optimal.

d. Mendukung pembangunan Kota Medan yang berwawasan

kesehatan.

e. Menggalang potensi dan kepedulian masyarakat dalam

pembangunan kesehatan.

f. Menyediakan sistem informasi kesehatan yang baik.

3. Fungsi Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu :

a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang

kesehatan;

b. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan, pemberantasan,

pengawasan penyakit menular dan penelitian kemungkinan

terjadinya wabah penyakit;

c. Melaksanakan pelayanan umum bidang kesehatan;

d. Melaksanakan pemberian perizinan bidang kesehatan;

(3)

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

B.Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukkan hubungan pada

suatu organisasi atau perusahaan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain

dalam melaksanakan fungsi dan tugas-tugas yang dibebankan terhadap suatu

posisi/jabatan tertentu untuk menjamin kelancaran kerja. Oleh karena itu, struktur

organisasi dilandasi dengan adanya pembagian tugas dari tiap satuan kerja pada

organisasi tersebut. Adapun struktur organisasi terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Bentuk organisasi garis, pada organisasi ini semua kekuasaan berjalan

dari atas ke bawah menurut garis lurus menuju ke bawah, sebaliknya

garis tanggung jawab berjalan dari bawah ke atas.

2. Bentuk organisasi fungsional, pada organisasi ini kekuasaan tidak

langsung, tiap atasan mempunyai bawahan masing-masing, bawahan di

sini menunggu perintah atasan dan bertanggung jawab pada atasan

tersebut.

3. Bentuk organisasi garis dan staf, pada organisasi ini merupakan

golongan antara garis dan staf, dimana bawahan hanya menerima

perintah dari atasan saja sehingga dengan demikian sangat diperlukan

struktur organisasi.

Secara umum, struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah

organisasi garis, yaitu kekuasaan mengalir dari atas ke bawah. Pada pegawai

bertanggung jawab langsung atas suatu kegiatan/pekerjaan yang telah ditetapkan

dalam bidangnya masing-masing.

(4)
(5)

C.Uraian Pekerjaan

Adapun tugas dan tangggung jawab dari struktur organisasi di atas adalah:

1. Kepala Dinas Kesehatan

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan

b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang kesehatan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas pokok di bidang kesehatan,

dan

d) Pelaksanaan tugas pokok lain yang diberikan Walikota sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya

2. Secretariat

a) Melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kesekretariatan

meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan, dan

penyusunan program.

b) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Dinas

c) Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,

pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan

d) Pelaksanaa monitoring, evaluasi pelaporan kesekretariatan

3. Sub Bagian Umum

a) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian

Umum

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi

(6)

c) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata

naskah dinas, penataan kearsipan, urusan rumahtangga,

hukum, hubungan masyarakat

d) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

4. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

a) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi

kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan,

pengusulan, dan verifikasi

b) Penyiapan bahan / pelaksanaan koordinasi pengelolaan

administrasi keuangan

c) Penyusunan laporan keuangan Dinas

d) Pelaksanaan pengelolaan perlengkapan

5. Sub Bagian Penyusunan Program

a) Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan

rencana dan program Dinas

b) Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Dinas

c) Penyiapan bahan pembinaan pengawasan, dan pengendalian

6. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan

a) Penyelenggaraan upaya kesehatan khusus meliputi kesehatan

jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji,

kesehatan gigi dan mulut

b) Penyelenggaraan upaya kesehatan perkotaan, kesejahteraan

indera, dan usia lanjut

(7)

7. Seksi Kesehatan Dasar

a) Pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup

kesehatan dasar sesuai urusan pemerintah kota

b) Penyiapan bahan pelaksanaan registrasi, akreditas, dan

sertifikasi sarana pelayanan kesehatan dasar

c) Penyiapan bahan pembinaan upaya kesehatan dasar perkotaan

8. Seksi Kesehatan Rujukan

a) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kesehatan rujukan

b) Penyiapan bahan dan data pengelolaan upaya kesehatan

rujukan perkotaan

c) Pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup

kesehatan rujukan sesuai urusan pemerintahan kota

9. Seksi Kesehatan Khusus

a) Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan upaya kesehatan

khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan

kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan

indera, dan lanjut usia

b) Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan upaya kesehatan

pada daerah perbatasan dan kerjasama lintas batas

10.Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan

a) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan bidang

(8)

b) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengendalian dan

pemberantasan penyakit, wabah, bencana, dan kesehatan

lingkungan

11.Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

a) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengendalian dan

pemberantasan penyakit

b) Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan pengendalian

surveilans epidemiologi, pengendalian penyakit tidak menular,

immunisasi, kesehatan mata, dan penyelidikan kejadian luar

biasa (KLB)

12.Seksi Wabah Bencana

a) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengendalian

wabah dan bencana

b) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi wabah dan

bencana

c) Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan pengendalian

wabah dan bencana meliputi kesiapsiagaan, mitigasi dan

kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan

13.Seksi Kesehatan Lingkungan

a) Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan pengendalian

kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air, pengawasan

kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat,

(9)

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengendalian

kesehatan lingkungan

14.Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan

a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi perencanaan

dan pendayagunaan

b) Penyiapan bahan dan data pemberian rekomendasi tenaga

kesehatan strategis

15.Seksi Pendidikan dan Pelatihan

a) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan registrasi dan akreditasi,

pendidikan, dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan

b) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan kegiatan

16.Seksi Registrasi dan Akreditas

a) Penyiapan bahan dan data proses penyelenggaraan registrasi

dan skreditas serta perijinan lingkup tenaga medis, tenaga para

medis, dan tenaga non medis / tradisional terlatih sesuai urusan

pemerintahan kota

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup registrasi dan

akreditas

17.Bidang Kefarmasian Jaminan dan Sarana Kesehatan

a) Penyelenggaraan jaminan kesehatan

(10)

c) Pelaksanaan proses pelayanan petijinan dan pelayanan lainnya

lingkup kefarmasian, jaminan, sarana, dan peralatan kesehatan

sesuai urusan pemerintahan kota

18.Seksi Kefarmasian

a) Penyediaan dan pengelolaan bufferstock obat, reagensia,

vaksin, ketersediaan obat, dan perbekalan kesehatan rumah

tangga (PKRT)

b) Pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup

kefarmasian sesuai urusan pemerintah kota

19.Seksi Jaminan Kesehatan

a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi jaminan

kesehatan

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup jaminan kesehatan

c) Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan jaminan kesehatan

meliputi kepersertaan, pemeliharaan kesehatan, dan

pembiayaan

20.Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan

a) Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan registrasi,

akreditas, dan peralatan kesehatan

b) Pelaksanaan proses rekomendasi ijin Pedagang Besar Alat

Kesehatan (PBAK)

c) Pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup

(11)

21.Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

a) Pembentukan dan tugas pokok Unit Pelaksanaan Teknis akan

ditentukan dan ditetapkan dengan peraturan Walikota

D.Kinerja Terkini

Pembangunan kesehatan di kota Medan pada tahun 2011 bila

dibandingkan dengan pembangunan kesehatan tahun 2010 telah menunjukkan

peningkatan, selain anggaran pemerintah daerah yang meningkat, bertambahnya

anggaran untuk masyarakat tidak mampu melalui Jamkesmas dan Jamkesda telah

berhasil meningkatkan upaya peningkatan pelayanan publik-publik disektor

kesehatan mulai dari pelayanan dasar sampai dengan pelayanan rujukan.

Upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia

kesehatan secara berkelanjutan terus dilakukan, diantaranya melalui kegiatan

pelatihan dan workshop, dengan tujuan agar petugas kesehatan dapat memberikan

pelayanan dengan lebih professional dan sesuai dengan kompetensinya.

Kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat menunjukkan

peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini harus terus kita jaga, mengingat

penyebab penyakit yang disebabkan lingkungan dan pola hidup yang tidak sehat

masih sangat dominan.

Pelayanan rujukan secara bertahap ditingkatkan kualitasnya melalui

peningkatan kemampuan tenaga medis maupun non medis baik secara tekhnis

maupun manajemen. Hal lain yang perlu disadari bahwa keberhasilan peningkatan

kesehatan masyarakat juga dipengaruhi dari dukungan instansi-instansi

(12)

Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), Dinas Pekerja Umum, Badan Perencanaan

dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD),

dan lain-lain. Dengan adanya kerjasama semua instansi yang terkait, maka

semakin mempercepat Visi Pembangunan Kota Medan, yaitu Kesehatan Mantap

(Mandiri, Tanggap dan Profesional). Kondisi pembangunan kesehatan 2011 serta

lintas program dijalankan dengan strategi dan perencanaan yang berpihak kepada

Referensi

Dokumen terkait

Secara prinsip alat Pemanfaatan Mikrokontroller AT89S51 Sebagai Pengendali Otomatis Mesin Pompa Air dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian yaitu : Rangkaian

Jepang Tingkatkan Rating Indonesia ke BBB/BBB+ dengan Outlook Stabil Total Klaim Pengangguran AS 221.000 vs Ekspektasi 232.000.. Indonesia

Hasil studi pendahuluan terhadap 6 orang responden (lansia) dengan pengukuran menggunakan formulir Mini Nutritional Assessment (MNA) dan pengkajian status gizi dengan

Kekuatan tekan hancur alloy-glass ionomer sesuai aturan pabrik lebih besar daripada kekuatan tekan hancur kelompok sampel dengan pengurangan rasio bubuk alloy

Dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika tidak hanya mengetur tentang pelaku pengedar dengan 1 pasal saja, namun dengan jumlah tertentu jenis narkotika golongan I

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun 2013 tentang T\rnjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Perpustakaan Nasional

pertama dari Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Probolinggo tahun 2013

Manfaat penelitian tentang hal ini yang paling utama adalah: (1) Memberikan pemahaman yang nyata kepada komite sekolah tentang hubungan kerja yang telah