MOTOR LISTRIK
APA YANG AKAN PELAJARI PADA SESI INI
• Mengetahui berbagai jenis motor Listrik
• Memahami Karekteristik motor listrik
• Memahami Prinsip Kerja Motor Listrik
• Memahami Perawatatan Motor Listrik Apa yang akan
anda pelajari?
Mengapa sesi ini penting bagi anda?
• Dengan memahami prinsip kerja dan karakteristik motor listrik serta cara perawatan nya diharapkan dapat mengaplikasikan dalam kegiatan pemeliharaan dan maintenance agar didapat tingkat kehandalan sesuai yang diharapkan
Bagaimana cara anda mempelajari sesi ini ?
Page 3
Sekretaris Perseroan
Page 5
Page 7
AC ...
Page 9
Page 11
Klasifikasi Motor Induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu:
Motor induksi 1 phase yaitu motor yang memiliki 1 gulungan stator,
beroperasi dengan satu pasokan daya, motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan untuk keperluan rumah tangga dan untuk penggunaan 3 sampai 4 HP.
Motor induksi 3 phase
Medan magnet berputar dihasilkan dari pasokan daya 3 phase yang seimbang .
Page 13
Sekretaris Perseroan
15
Mengapa sesi ini penting bagi anda?
Mengapa sesi ini penting bagi anda?
. Pengasutan Motor Listrik 3 Fasa
Pengasutan merupakan metoda penyambungan kumparan-kumparan dalam motor 3 phase. Ada 2 model penyambungan kumparan pada motor 3 phase:
1. Sambungan Bintang/Star/Y 2. Sambungan Segitiga/Delta
Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah satu ujung dari ketiga kumparan menjadi satu. Ujung kumparan yang digabung tersebut menjadi titik netral, karena sifat arus 3 phase yang jika dijumlahkan ketiganya hasilnya netral atau nol.
17
Mengapa sesi ini penting bagi anda?
Sambungan Delta
Sambungan delta atau segitiga didapat dengan menghubungkan kumparan-kumparan motor sehingga membentuk segitiga. Pada sambungan delta tegangan kumparan =
Mengapa sesi ini penting bagi anda?
Page 19
Sekretaris Perseroan
Page 21
Sekretaris Perseroan
1. Pengertian dan Tujuan Pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan kilang adalah suatu rangkaian proses atau kegiatan untuk mempertahankan kondisi dalam rangka mempertahankan peralatan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga mencegah terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan kegagalan operasi kilang
Tujuan pemeliharaan motor listrik adalah untuk menjamin kehandalan motor yang Berfungsi sebagai prime over antara lain
Untuk meningkatkan realibility, availibility dan efisiensi
Memperpanjang umur peralatan
Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan.
Meningkatkan safety peralatan.
Page 23
2. Jenis Pemeliharaan
Predictive Maintenance (Condition Maintenance) adalah pemeliharaan peralatan
Dengan cara memprediksi kondisi suatu peralatan apakah dan kapan kemungkinan peralatan tersebut menuju kegagalan, sehingga dapat diketahui gejala kerusakan Secara dini.
Cara yang dilakukan adalah memonitor kondisi peralatan secara online.
Preventive Maintenance (Time Base Maintenance)
Page 25
Sekretaris Perseroan
Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan
terencana pada waktu –waktu tertentu ketika peralatan mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya.
Pemeliharaan ini disebut juga curative maintenance yang dapat berupa trouble shooting atau penggantian part yang rusak atau kurang berfungsi dengan baik;
Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi
Mengapa sesi ini penting bagi anda?
Strategy pemeliharaan Motor Listrik
Dalam pelaksanaan pemeliharaan motor listrik agar dapat berfungsi dengan baik maka strategy untuk pemeliharaan motor listrik dapat dilakukan beberapa
kelompok yaitu:
- Condition Monitoring - Preventive Maintenance - Overhaul
Conditioning Monitoring dilakukan setiap hari untuk memeriksa kondisi peralatan dapat diketahui sehingga jika terjadi kelainan segara terdeteksi dengan cepat.
Conmon dapat berupa pemeriksaan vibrasi, arus, temperatur, noise.
Preventive Maintenance meliputi penggantian grease, ganti oli bearing dan pengujian tahanan isolasi winding.
Overhaul
Page 27
Sekretaris Perseroan
Page 29
Page 31
Sekretaris Perseroan
PENGUJIAN MOTOR LISTRIK
Rekomendasi Urutan test dari EATA
Untuk mencapai Program Predictive Maintenance motor listrik tercapai secara effektive, Baker Instrument Co membuat rekomendasi mengenai urutan
spesifik test motor. Secara umum, melakukan test dengan “urutan test secara progressive yang harus dilakukan” pengukuran atau test dapat mementukan diagnosa perbaikan atau repair.Rekomendasi urutan test sbb :
1. Resistance Test 2. Meg-ohm test 3. HiPot Test 4. Surge
1. Coil Resistance Test
Tahanan coil di test atau diukur terutama untuk mengetahui kesamaan /
balance atau tidak diantarai ketiga phasenya, perbedaan pengukuran dengan pengukuran sebeumya sebelumnya dan perbedaan dengan yang tertera di name platenya. Jika ditemukam problem, maka motor harus diinspeksi untuk menemukan sebab problem tsb.
Problemnya mungkin :
· Hard Shorts / hubung pendek dengan core
· Hard Shorts / hubung pendek antar coil dalam phase atau · Hard Shorts / hubung pendek antar coil antar phase
· Ukuran kawat/coil tidak sama/salah
· Connnection atau sambungan terminal kendor atau berkarat
Page 33
Sekretaris Perseroan
2. Megohm Test
Megohm test/tes tahanan dilakukan dengan voltage/tegangan berdasarkan
tegangan kerja motor dan standard pabrikan atau pemakai sebagai panduan.
Membandingkan hasil pengukuran dengan standard akan menggambarkan
kondisi coil, Jika terukur tahanan atau resistansi rendah maka harus diadakan
pemeriksaan lebih teliti, kemungkinan terjadi ground-wall pada insulasi.
Ground-wall al :
· Lapisan insolasi atau enamel kawat terbakar atau rusak
· Coil motor mungkin penuh kotoran, debu karbon, ada air/lembab atau
kontaminan
· Koneksi pada coil2nya mungkin jelek.
3. HIPOT Test
HiPOT test dilakukan menggunakan
“test voltage” yang
pada pokoknya lebih
tinggi dari Megohm-test, tetapi , tergantung dari
“
voltase operasi
motor”dan
sesuai dengan standard tertentu atau panduan perusahaan pemakai.
Mencari hal yang diluar biasa : kebocoran arus tinggi, atau bocor tidak
tetap/sesekali, atau loncat naik-turun. Rusak atau bocor arus tinggi merupakan
indikasi kerusakan ground-wall insulasi.
Page 35
Sekretaris Perseroan
4. Surge Test
Surge test dilakukan untuk setiap phase, juga memilih test voltage berdasarkan voltage operasi motor dan standard dan panduan perusahaan pemakai..
Rekomendasi Test Voltage : HiPot dan Surge Test
Voltase Test untuk HiPot : motor, generator, transformator = dua kali voltase jaringan/operasi mesin tsb. ditambah 1000 volt.
Sesuai dengan NEMA MG-1, IEEE 95-1977 (untuk voltage lebih tinggi dari 5000 volts) dan IEEE 43-1974 ( test voltage kurang dari 5000 volts)
Contoh :
Motor 460 VAC -> tets voltase = 2 x 460 V + 1000V = 1920 V Motor 4160 VAC -> tets voltase = 2 x 4160V + 1000V = 9320 V