• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR BUDAYA FAKTOR SOSIAL FAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH FAKTOR BUDAYA FAKTOR SOSIAL FAK"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. PENDAHULUAN

a) Latar Belakang Masalah

Dalam keseharian kehidupannya konsumen selalu berbelanja apa saja yang di butuhkan, mulai dari komoditi yang sangat diperlukan sampai ke barang yang sebetulnya kurang diperlukan tetapi juga dibeli. Semua perilaku ini tentu ada yang mempengaruhinya, baik secara rasional maupun

emosional.1

Konsumen adalah setiap orang yang memakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, kepentingan orang lain, keluarga maupun mahkluk hidup lainnya. Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang dianggap akan memuaskan kebutuhan konsumen.

Konsumen memiliki banyak cara dan pertimbangan untuk membeli suatu barang atau jasa. Pertimbangan ini dapat dilihat dari cara efektifitas dan efisiensi, harga, model dan spesifikasi suatu barang atau jasa. Pertimbangan tersebut dapat diambil dari kegunaan suatu barang atau jasa, atau mungkin pertimbangan yang diambil adalah untuk memenuhi hasrat gaya hidup semata. Namun apapun pertimbangannya, seorang konsumen adalah seorang raja dalam sebuah kegiatan perdagangan atau jual beli.

Keinginan dari para konsumen inilah yang menyebabkan bervariasinya model-model barang atau jasa yang dijual. Perilaku konsumen merupakan proses dan aktivitas seseorang dalam hubungannya dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan suatu hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

Banyak dasar-dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan, seperti emosional, intuisi, pengalaman, wewenang, dan fakta. Dalam praktek

(2)

2

sehari-hari cukup banyak pembelian berdasarkan emosional, seperti sengang dengan penjual, kemasan menarik, tertarik dengan taktik bujukan si penjual. Keputusan berdasarkan intuisi, pengalaman dan fakta relatif lebih baik daripada berdasarkan emosional semata. Dasar pengambilan keputusan pembelian dalam organisasi sebaiknya berdasarkan rasionalitas. Keputusan yang berdasarkan rasional bersifat objektif, logis, transparan, koheren, dan

konsisten, sehingga keputusan tersebut bermutu dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Menurut William J. Staton “Consumerisme is the action of individual and

organization (consumer, government, and business) responding to consumer dissatisfaction in exchange relationship.” Yang artinya konsumerisme adalah suatu tindakan dari individu atau organisasi (konsumen, lembaga pemerintah, dan usaha perdagangan) sebagai jawaban ketidakpuasan yang diterima dalam

hubungan jual beli. Konsumerisme menyangkut dua hal, yaitu:2

1. Proses terhadap ketidakpuasan, ketidakadilan yang diterima.

2. Mengusahakan untuk memperbaiki keadaan demikian.

Dalam proses pengambilan keputusan, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, yaitu faktor budaya, faktor sosial, dan motivasi. Ada banyak perusahaan yang merintis bisnis penjualannya melalui bisnis online shop. Salah satunya yaitu, online shop Aka Hijab Tulungagung. Online shop Tulungagung adalah salah satu online shop yang menjual berbagai macam gamis, tas, jilbab dan lain sebagainya, termasuk salah satu online shop yang banyak diminati oleh kalangan masyarakat saat ini, terutama masyarakat Tulungagung. Aka Hijab sendiri berpusat di daerah Tulungagung Jepun Kabupaten Tulungagung. Walaupun saat ini produk yang dihasilkan sudah memiliki tempat di hati peminatnya, namun Aka Hijab Tulungagung menyadari banyaknya persaingan dengan perusahaan-perusahaan online lainnya. Oleh karena itu, untuk

(3)

3

mempertahankan posisinya dan memenangkan persaingan dalam usaha bisnis online shop, Aka Hijab Tulungagung menyusun strategi pemasaran untuk mempengaruhi, mendorong dan meningkatkan sikap positif yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan berusaha untuk meningkatkan kepuasan bagi pelanggan online shop Aka Hijab.

b) Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka secara terperinci masalah yang akan diteliti adalah pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab. Maka diperoleh rumusan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh faktor budaya terhadap keputusan pembelian online

shop Aka Hijab?

2. Bagaimana pengaruh faktor sosial terhadap keputusan pembelian online

shop Aka Hijab?

3. Bagaimana pengaruh faktor motivasi terhadap keputusan pembelian online

shop Aka Hijab?

c) Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor budaya terhadap keputusan pembelian

online shop Aka Hijab.

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial terhadap keputusan pembelian

online shop Aka Hijab.

3. Untuk mengetahui pengaruh faktor motivasi terhadap keputusan

pembalian online shop Aka Hijab.

(4)

4

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan sumbangan intelektual dan menambah kajian teoritis tentang pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab.

2. Segi Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran baru bagi para akademisi muslim dan masyarakat pada umumnya, dalam hal kegunaan dari segi praktis manfaat penelitian ini meliputi:

a. Bagi Online Shope Aka Hijab

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi pengelola online shop Aka Hijab dalam meningkatkan budaya, sosial dan faktor motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab. b. Bagi Akademik

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan wacana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pendapatan daerah, khususnya yang berhubungan dengan pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab.

d) Ruang Lingkup, Batasan Penelitian dan Penegasan Istilah

Penelitian ini membahas mengenai identifikasi cakupan yang mungkin muncul dalam penelitian. Supaya pembahasannya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ruang lingkup penelitian digunakan untuk mengetahui tentang variabel-variabel yang diteliti, membatasi permasalahan yang akan diteliti di lokasi penelitian sehingga tidak menyimpang dari tujuan yang di kehendaki.

(5)

5

1. Objek penelitian ini adalah konsumen online shop Aka Hijab

Tulungagung.

2. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh faktor budaya, faktor sosial,

faktor motivasi dan keputusan pembelian.

3. Penelitian ini mengambil sampel penelitian pada konsumen online shop

Aka Hijab Tulungagung.

Untuk memperluas kajian pembahasan dalam penelitian ini, maka di dalam penelitian ini terdapat pembatasan. Penelitian ini hanya dibatasi pada faktor budaya, faktor sosial, faktor motivasi yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk online shop Aka Hijab Tulungagung.

Penegasan istilah yakni dijelaskan dengan:

Definisi operasional adalah salah satu instrumen dari riset karena merupakan salah satu tahapan dalam proses pengumpulan data. Definisi operasional menjadikan konsep yang masih abstrak menjadi operasional yang memudahkan pengukuran suatu variabel. Sebuah definisi operasional juga dapat dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan

penelitian.3 Secara operasional, penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor

Budaya, Faktor Sosial, Faktor Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian Online Shop Aka Hijab” adalah penelitian kuantitatif yang berfokus pada pengaruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Adapun pengertian dari faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1) Faktor Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial

dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada

anggota dari masyarakat tertentu.4

3https://carapedia.com/pengertian_definisi_operasional_info2037.html. Diakses pada hari minggu tanggal 15 Mei 2018 pada pukul 21.24 wib.

4 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian

(6)

6

2) Faktor Sosial adalah adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam

suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota

kelas lainnya memiliki status yang lebih tinggi atau lebih rendah.5

3) Faktor Motivasi adalah salah satu variabel dari faktor psikologi. Istilah

motivasi berasal perkataan bahasa latin, yaitu movere yang berarti

menggerakkan (to move).6

Perusahaan pastinya akan memperhatikan mengenai strategi dalam menjual barang dagangannya. Salah satu strategi yang dapat dilaksanakan adalah mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk yang di tawarkan.

B. LANDASAN TEORI a) Pengertian Budaya

Budaya berasal dari bahasa sansakerta, yaitu Budhayah dari kata budi yang artinya budi atau akal. Budaya artinya cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari berbagai unsur, seperti sistem agama daan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Dalam kamus besar bahasa Indonesia budaya diartikan seagai pikiran, akal, budi atau istiadat. Secara bahasa kebudayaan diturunkan dari kata budaya

yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.7

Dari pengertian di atas terdapat juga beberapa pengertian dari beberapa ahli yaitu:

1) Kontjaraningrat

5

https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/pengaruh-kelas-sosial-terhadap-perilaku-konsumen/. Diakses pada hari senin pada tanggal 16 Mei 2018 pada pukul 7.50 wib

6Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian

Pemasaran, (Jakarta : Kencana, 2008)

(7)

7

Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.

2) E.B Taylor

Budaya adalah Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

3) Linton

Budaya adalah Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

4) Kluckhohn dan Kelly

Budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.

Ada beberapa alasan seseorang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang yang memiliki budaya lain. Hal ini dapat dilihat

dari definisi lain tentang budaya yaitu : Budaya adalah suatu perangkat rumit

nilai-nilai yang dipopularisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. “Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.8

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka untuk

(8)

8

mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Faktor budaya dalam perilaku konsumen memberikan pengaruh paling luas dan dalam. Pengiklanan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, sub-budaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilakuseseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikandengankebutuhankonsumen.

Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan . Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja.

b) Faktor Sosial

(9)

9

kegiatan pada waktu luang, dan kendaraaan. Beberapa pemasar

memfokusakan usahanya pada kelas sosial.9

Konsumen menghubungkan merek produk dan jasa dengan kelas sosial tertentu. Variasi luas dalam hubungan yang dipercaya antara produk bermerek dan pangsa kelas sosial memiliki implikasi manajerial yang penting. Konsumen percaya satu merek lebih tinggi atau lebih rendah dari merek lain, dan konsumen percaya bahwa beberapa took lebih cocok untuk untuk orang yang lebih tinggi dalam status sosial dibandingkan dengan took yang lain. Perkembangan kelas sosial penting dalam memahami konsumsi karena beberapa aslasan antara lain rasa hormat yang diberikan masyarakat, kelas sosial menentukan peluang hidup, gaya hidup yang disyaratkan dalam kelas orisinal individu.

Dalam perilaku konsumen, aspek hierarki kelas sosial penting bagi pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu, karena produk-produk tersebut disukai oleh anggota kelas sosial, sebagian konsumen menghindari produk-produk lain karena merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk kelas yang lebih rendah.

Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas yaitu ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial. Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang hierarki dan alamiah, dikarenakan aspek hierarki kelas sosial sangat penting bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju dari produk yang telah diciptakan.

Beberapa indikator yang berpengaruh dalam pembentukan kelas sosial adalah :

a. Kekayaan

Untuk memahami peran uang dalam menentukan strata sosiai/kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada dasamya kelas sosial merupakan suatu cara

(10)

10

hidup. Artinya bahwa pada kelas-kelas sosial tertentu, memiliki cara hidup atau pola hidup tertentu pula, dan untuk menopang cara hidup tersebut diperlukan biaya dalam hal ini uang memiliki peran untuk menopang cara hidup kelas sosial tertentu.

b. Pekerjaan

Dengan semakin beragamnya pekerjaan yang terspesialisasi kedalam jenis-jenis pekerjaan tertentu, maka secara sadar atau tidak bahwa beberapa jenis-jenis pekerjaan tertentu lebih terhormat daripada jenis pekerjaan lainnya. Hal ini dapat di lihat pada masyarakat Cina klasik, dimana mereka lebih menghormati ilmuwan dan memandang rendah serdadu, sedangkan orang-orang Nazi Jerman bersikap sebaliknya.

c. Pendidikan

Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama, pendidikan yang tinggi memerlukan uang dan motivasi. Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang kelas sosia. Pendidikan tidak hanya sekedar memberikan ketrampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat, tujuan, etiket, cara berbicara - perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang. Dalam beberapa hal, pendidikan malah lebih penting daripada pekerjaan. De Fronzo (1973) menemukan bahwa dalam segi sikap pribadi dan perilaku sosial para pekerja kasar sangat berbeda dengan para karyawan kantor. Namun demikian, perbedaan itu sebagian besar tidak tampak bilamana tingkat pendidikan mereka sebanding.

c) Kerangka Konseptual

(11)

11 h1

h2

h3

h4

Dari kerangka konsep penelitian diatas, dapat dilihat ada empat variabel konsep, yaitu konsep pengaruh faktor budaya (X1), faktor sosial (X2) dan motivasi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y).

d) Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berfungsi untuk memberikan gambaran dan penjelasan singkat terhadap kerangka berfikir atau kerangka konseptual dalam pembahasan ini. Selain itu juga, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan mengenai pembahasan yang berkaitan dengan pengaruh faktor budaya, faktor sosial, motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab. Adapun penelitian terdahulu yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah:

Ryatnasih Rachmat, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Studi Kasus Pada Mahasiswa UNISKA)”. Dalam penelitian ini, menjelaskan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputuasn pembelian yang terjadi pada mahasiswa

(12)

12

UNISKA.Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa perilaku konsumen sepeda motor Honda Beat di UNISKA mendapat nilai pada interval setuju, sehingga dapat disimpulkan secara umum bahwa responden setuju terhadap pernyataan yang dianggap dalam kuisioner untuk memlih menggunakan sepeda motor Honda Beat. Keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di UNISKA mendapat nilai pada interval setuju, sehingga dapat disimpulkan secara bahwa responden setuju terhadap pernyataan yang diungkap dalam kuisioner untuk memutuskan membeli sepeda motor Honda Beat. Pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di UNISKA memiliki pengaruh yang sangat kuat, hal ini dibuktikan berdasarkan hasil analisis mengenai pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di UNISKA tersebut memiliki nilai korelasi 0,547 yang berarti memiliki pengaruh cukup kuat dan positif. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi yang didapat angka 29,9 % yang berarti pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sebesar 29,9 %, sedangkan sisanya, yaitu sebesar 70,1 % dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang tidak terkait.10

e) Hipotesa

Hipotesa adalah dugaan sementara. penelitian yang menggunakan sampel diberlakukan kepada populasi, maka perlu kiranya mengadakan dugaan

sementara yang disebut dengan hipotesa.11 Penulis bermaksud untuk

memperoleh gambaran terkait pengaruh faktor budaya, faktor sosial, dan motivasi terhadap keputusan pembelian online shop.

H1 = Ada pengruh signifikan antara budaya terhadap keputusan

pembelian.

H2 = Ada pengaruh signifikan antara sosial terhadap keputusan

pembelian.

10 Ryatnasih Rachmat, Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor

(13)

13

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang didalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan rumus dan kepastian data

numerik. 12

Dalam hal ini, peneliti meneliti tentang pengaruh faktor budaya, faktor

sosial, motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab

Tulungagung.

b) Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif atau hubungan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini, maka akan di bangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.

Dalam penelitian ini, teknik dan jenis tersebut digunakan untuk mengetahui tentang pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor psikologi

terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab.

c) Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian a) Populasi

(14)

14

Populasi diartikan sebagai elemen yang mempunyai karakteristik tertentu yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen online shop Minnie Boutiqe dari tahun 2014 sampai tahun 2016.

b) Sampel

Sampel adalah proses pemilihan sejumlah elemen secukupnya dari populasi yang akan dijadikan sebagai sampel.Pengambilan sampel

dalam penelitian ini meggunakan desain probability sampling.

Probability Sampling adalah teknik yang memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi

sampel. Dalam desain ini, sampel ditentukan dengan cara simpel

random sampling. Simpel random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan dengan cara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.13

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari populasi data konsumen Aka Hijab Tulungagung mulai dari tahun 2014 sampai tahun

2016, karena online shopAka Hijab beroperasi secara resmi pada tahun

2014. Adapun responden yang dipilih adalah sebanyak 86 orang. Rumus yang digunakan oleh peneliti untuk menentukan besarnya jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu:

n = N

(15)

15

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan presentase sebesar 10% sebagai batas kesalahan pengambilan sampel, sehingga berdasarkan rumus tersebut jumlah perhitungan yang diperoleh dari jumlah populasi adalah 618 konsumen, maka sampel dalam penelitian ini diperoleh jumlah sebanyak 86 responden.

c) Sampling Penelitian

Dalam penelitian ini teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative atau benar-benar mewakili populasi. Penelitian ini

(16)

16

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung:Alfabeta.

2007).

Setiadi, J Nugroho.Perilaku Konsumen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan

Penelitian Pemasaran. (Jakarta: Kencana. 2008).

Rachmat, Ryanasih. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Sepeda Motor Honda Beat (Studi Kasus Pada Mahasiswa UNISKA), (Universitas Singaperbangsa Karawang: 2013).

Mauludi, Ali. Teknik Belajar Statistik 2. (Jakarta: Alim’s Publishing. 2015).

Musianto, Lukas S. Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif

Dalam Metode Penelitian, (Universitas Kristen Petra: Surabaya, 2008

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta. 2017).

https://carapedia.com/pengertian_definisi_operasional_info2037.html

https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/pengaruh-kelas-sosial-terhadap perilaku-konsumen/.

http://www.lintasberita.web.id/pengertian-budaya-menurut-para-ahli/.

https://setevy.wordpress.com/2011/12/01/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian-dan-konsumsi/

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara tiga formula granular, yaitu Daigle dedak jagung, Daigle semolina, dan Connick semolina dengan empat isolat

Menurut Widyatama (2013), yang telah penulis rangkum dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur khususnya sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

Adapun dilihat dari asfek pengertian bahwa akad mudharabah musytarakah adalah suatu akad perjanjian yang memuat penyertaan modal khusus atau semakin lengkapnya dapat

diresmikannya kawasan ini sebagai kawasan cagar budaya betawi sekaligus memiliki fungsi pariwisata, Perkampungan Budaya Betawi memiliki potensi wisata yang baik untuk dapat

Saya selaku Kepala Desa di Desa Langgen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal mengucapkan selamat kepada Tim KKN Lokasi IIB Universitas Negeri Semarang karena pada

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini difokuskan pada sebarapa besar pengetahuan guru TK 17 Agustus tentang sempoa,

3 Hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap sosialisasi tujuan, sasaran, dan tata nilai... Isi Kriteria : Penanggung jawab UKM Puskesmas bertanggung jawab terhadap pencapaian

Menurut Mangkunegara (2005:5), faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang