• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informasi Utama Tabel 1. Perkembangan Ha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Informasi Utama Tabel 1. Perkembangan Ha"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Informasi Utama :

 Harga daging sapi di pasar dalam negeri pada bulan Juni 2012 mengalami kenaikan sebesar 1,2% dibandingkan dengan bulan Mei 2012. Harga daging sapi juga mengalami kenaikan sebesar 8,5% jika dibandingkan dengan bulan Juni 2011. Rata-rata harga tertimbang pada bulan Juni 2012 yaitu

Rp. 71.378/kg;

 Harga daging sapi secara nasional dalam satu tahun terakhir relatif stabil, dengan koefisien ker-agaman harga pada bulan Juli 2011 sampai dengan bulan Juni 2012 sebesar 2,3%, tetapi pada tingkat harga yang relatif tinggi yaitu rata-rata mencapai Rp. 69.014/kg;

 Disparitas harga daging sapi antar provinsi pada Juni 2012 relatif tinggi dengan koefisien keraga-man antar provinsi sebesar 10,1%, namun lebih rendah dibandingkan Mei 2012 yaitu 10,2%;  Pasokan daging sapi terancam langka di pasaran bila kuota impor tidak segera ditambah oleh

pe-merintah. Kini jumlah daging sapi yang ada di pasar ritel hanya 70 ribu ton, padahal pasokan nor-mal sebesar 100 ribu ton;

 Harga daging sapi di sejumlah daerah telah mengalami kenaikan. Kenaikan harga tersebut diperkirakan akan berkontribusi pada inflasi bulan ini sebesar 15%.;

 Memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri, warga Jakarta diperkirakan membutuhkan daging sapi sebanyak 15.000 ton. Namun, sampai saat ini kebutuhan tersebut belum dapat dipenuhi. Pasal-nya, kuota daging sapi impor hanya mencapai 8.300 ton, sehingga tidak mencukupi untuk kebutu-han Ramadkebutu-han dan Idul Fitri.

Tinjauan Pasar Daging Sapi Juni 2012

Gambar 1. Perkembangan Harga Bulanan Daging sapi Paritas Impor dan Daging Sapi Dalam Negeri

Edisi : 6/SAP/TKSPP/2012

Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Daging Sapi di Beberapa Kota (Rp/kg)

Sumber : Dinas Perindag daerah, 2012 (diolah)

Catatan : Rata-rata nasional adalah rata-rata tertimbang dengan menggunakan jumlah populasi.sebagai faktor pembobot.

Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali, Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Juni 2012

Sumber : World Bank (harga dunia) dan Dinas Perindag daerah (harga domestik) 2012, diolah

Catatan : Harga domestik adalah harga penyesuaian dengan menggunakan jumlah populasi sebagai faktor pembobot.

J AN FEB MAR APR MEI J UNI J ULI AGS SEPT OKT NOV DEC J AN FEB MAR APR MEI J UNI J ULI AGS SEPT OKT NOV DEC J AN FEB MAR APR MEI J UNI

Juni Mei Juni Jun '11 Mei '12

(2)

2

Perkembangan Harga Domestik

MoM dan YoY

Pada bulan Juni 2012, harga rata-rata daging sapi sebesar Rp.71.378 per kg, atau naik 1,2%

jika dibandingkan dengan harga pada bulan Mei 2012 yaitu Rp.70.537 per kg. Sementara itu, jika harga rata-rata daging sapi pada bulan Juni 2012 dibandingan dengan harga rata-rata pada bulan Juni 2011 maka terjadi kenaikan harga sebesar 8,5%, di mana rata-rata harga pada bulan Juni 2011 adalah Rp.65.799 per kg.

Perkembangan 1 tahun terakhir

Untuk periode Juli 2011 sampai dengan Juni 2012, harga rata-rata daging sapi nasional sebesar Rp.69.014 per kg. Fluktuasi harga daging sapi nasional untuk periode tersebut relatif stabil, tercermin dari nilai koefisien variasi bulanan nasional sebesar 2,3% yang artinya adalah fluktuasi harga daging sapi bulanan dalam jangka waktu satu tahun terakhir berada dalam kisaran +2,3% dari harga rata-rata nasional dalam periode tersebut.

Fluktuasi harga tertinggi dalam satu tahun terakhir terjadi di Kota Samarinda, dengan nilai koefisien keragaman bulanan sebesar 7,8%, yang kemudian diikuti oleh Kota Palembang

dan Kota Gorontalo, dengan nilai koefisien keragaman bulanan masing-masing sebesar 7,5% dan 7,0%. Sementara itu, fluktuasi harga terrendah terjadi di Kota Kupang dan Kota Makassar, dengan nilai koefisien keragaman bulanan sebesar 0,0%, yang kemudian diikuti oleh Kota Bangka Belitung, dengan nilai koefisien keragaman bulanan sebesar 1,0%.

Disparitas Antar Provinsi

Tingkat perbedaan harga (disparitas) daging sapi antar provinsi di Indonesia pada bulan Juni 2012 relatif tinggi (>10%), dengan nilai koefisien variasi antar provinsi sebesar 10,1%. Artinya, perbedaan harga di suatu provinsi dengan rata-rata nasional pada bulan Juni 2012 berada dalam kisaran +10,1%. Angka disparitas pada bulan Juni 2012 tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan disparitas bulan Mei 2012 yaitu sebesar 10,2%.

Harga Daging Sapi terrendah terjadi di Kota Denpasar, yaitu sebesar Rp.52.714 per kg. Sedangkan harga daging sapi tertinggi terjadi di Kota Jayapura, yaitu sebesar Rp.100.000 per kg,

(3)

3

Tinjauan Pasar Domestik

Pasokan Daging Sapi Terancam Langka

Pasokan daging sapi terancam langka di pasaran bila kuota impor tidak segera ditambah oleh pemerintah. Kini jumlah daging sapi yang ada di pasar ritel hanya 70 ribu ton, padahal paso-kan normal sebesar 100 ribu ton. Dengan kondisi tersebur, diprediksipaso-kan daging sapi apaso-kan sulit dicari di pasaran dalam menjelang puasa hingga lebaran. Sebab akan terjadi lonjakan permintaan hingga 30 persen dari permintaan normal.

"Agar tidak terjadi kelangkaan mau tidak mau pemerintah harus meningkatkan kembali jum-lah impor daging sapi karena daging lokal hingga kini tidak dapat memenuhi kebutuhan kon-sumen", ujar Satria Hamid Ahmadi, Vice Secretary General Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Kamis (21/6).

(http//ekonomi.inilah.com, 21 Juni 2012)

Kenaikan Harga Daging Sumbang Inflasi

Harga daging sapi di sejumlah daerah telah mengalami kenaikan. Kenaikan harga tersebut diperkirakan akan berkontribusi pada inflasi bulan ini sebesar 15%. Hal tersebut diungkap-kan Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan di sela-sela rapat kerja Kementerian Perta-nian dengan komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Senin (25/6) . Dikatakan juga bahwa harga daging sapi akan terus naik, dengan puncak kenaikan harga akan terjadi pada saat Lebaran. Sayangnya, Rusman enggan sebutkan perkiraan lonjakan harga di saat Le-baran.

(http//www.mediaindonesia.com, 25 Juni 2012)

Kuota Daging Sapi di Jakarta Tidak Mencukupi Kebutuhan Ramadhan

Memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri, warga Jakarta diperkirakan membutuhkan daging sapi sebanyak 15.000 ton. Namun, sampai saat ini kebutuhan tersebut belum dapat dipenuhi. Pasalnya, kuota daging sapi impor hanya mencapai 8.300 ton, sehingga tidak mencukupi un-tuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri. Kondisi daging sapi yang langka ditambah harga yang cenderung akan semakin melonjak tinggi selama Ramadhan dan Idul Fitri diperkirakan akan menjadi masalah di Provinsi DKI.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang, telah melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Menurutnya, Pemprov DKI bersama pemerintah pusat, harus dapat menutupi kekurangan pasokan daging tersebut. Adapun, Gubernur DKI telah mempersiapkan surat kepada pemerintah pusat, dalam hal ini, Kementerian Pertanian untuk meminta kuota khusus bagi Jakarta dan permintaan tambahan khusus daging sapi untuk mengantisipasi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri.

(http://www.kompas.com, 28 Juni 2012)

(4)

4

Tren Harga Dalam Negeri

Pada Gambar 2 diatas dapat dilihat bahwa harga daging sapi dalam negeri pada bulan Juni 2012 men-galami peningkatan jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011, yaitu masing-masing sebesar 40,1%; 23,7%, 18,8% dan 12,1%. Dalam kurun waktu beberapa tahun tera-khir ini harga daging sapi dalam negeri mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama saat me-masuki bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Tinjauan Pasar Internasional

Dari Gambar 3 diatas dapat dilihat bahwa harga daging sapi dunia pada Juni 2012 kembali mengalami penurunan sebesar 1,5% jika dibanding dengan bulan sebelumnya, yaitu dari US$.4.109 per ton menjadi US$.4.046per ton. Penurunan tersebut disebabkan karena adanya peningkatan supply daging di AS akibat tingginya tingkat pemotongan ternak, lebih tinggi dari tingkat pemotongan pada tahun lalu, yang didorong oleh kondisi cuaca yang tidak kondusif bagi usaha ternak sapi. Kondisi musim dingin yang sangat hangat telah mengurangi tingkat kelembapan di sepanjang daerah Barat-Tengah AS.

(http://www.beefcentral.com, 26 Juni 2012)

Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Daging Sapi Dunia (2010-2012)

Sumber : World Bank, (diolah)

Gambar 2. Perkembangan Harga Bulanan Daging Sapi di Dalam Negeri (2008-2012)

Sumber : BPS (diolah)

Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali, Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Juni 2012

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Daging Sapi  di
Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Daging Sapi Dunia (2010-2012)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal penjualan batubara dilakukan secara jangka tertentu (term), harga batubara mengacu pada rata-rata 3 (tiga) Harga Patokan Batubara terakhir pada bulan

Namun dalam SNI, kita dapat menemukan istilah hypothetical coal resources yang artinya jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung

Dalam hal penjualan batubara dilakukan secara jangka tertentu (term), harga batubara mengacu pada rata-rata 3 (tiga) Harga Patokan Batubara terakhir pada bulan dimana

membantu dalam hal ekonomi. selain itu dengan metode kedok Pemilik dan penggaap mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda. Pemilik mempunyai hak diantaranya adalah

Data dasar kajian ini bermanfaat sebagai rujukan kepada pihak berkuasa di Semenanjung Malaysia khususnya pihak Lembaga Perlesenan Tenaga Atom Malaysia (LPTA) dan

Menurut Kamal Kar (2008), keberhasilan fasilitasi CLTS dipengaruhi oleh elemen pemicuan yang tepat untuk menggugah dan pasca pemicuan yang berupa pendampingan dari

Hal persuasi ini sangat penting untuk dipahami sebagai alat dalam kegiatan membangun Brand Awareness karena Public Relations Officer tidak hanya memberikan informasi yang

Menurut Mustari dan Masyud (2001) anoa sebagai satwa herbivor lebih menyukai jenis-jenis hijauan yang memiliki kandungan air tinggi, daun yang relatif lemas, dengan