• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dualisme Kebijakan Luar Negeri Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dualisme Kebijakan Luar Negeri Indonesia"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

DUALISME KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA DALAM

KONFLIK ISRAEL-PALESTINA : BENTURAN FAKTOR-FAKTOR

DOMESTIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Politik Luar Negeri Republik Indonesia

Disusun Oleh :

Agata Eta Andayani

NIM : 14010414140094

Absen : 063

PROGRAM STUDI S1 HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

(2)

ABSTRAK

Kebijakan luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut

dapat berupa faktor internal maupun eksternal. Tetapi terkadang, karena banyaknya faktor yang

ada, negara mengalami benturan di antara faktor-faktor tersebut. Indonesia dalam merumuskan

kebijakan luar negeri pun turut dipengaruhi faktor internal termasuk kebijakan luar negeri dalam

konflik Israel-Palestina. Indonesia tentu memiliki faktor-faktor yang mendasari kebijakannya

mendukung kemerdekaan Palestina. Namun baru-baru ini terungkap bahwa Israel menjalin

hubungan diplomatik rahasia dengan Indonesia. Hal ini menyebabkan banyak kalangan melihat

dualisme Indonesia dalam konflik Israel-Palestina. Tentu dualisme Indonesia ini tak lepas dari

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ada kemungkinan dualisme Indonesia disebabkan adanya

benturan faktor-faktor domestik yang sulit dihindari. Dalam makalah ini penulis mencoba

mengkaji faktor-faktor domestik yang mempengaruhi kebijakan Indonesia terhadap isu

Israel-Palestina dan benturan antara faktor domestik.

Keyword : kebijakan luar negeri, Indonesia, Israel, Palestina, faktor-faktor domestik,

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………...1

DAFTAR ISI………2

PENDAHULUAN………...3

PEMBAHASAN………...7

Pembukaan UUD 1945 sebagai Faktor Domestik Kebijakan Luar Negeri Indonesia………….7

Pengaruh Politik Keislaman dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Isu Israel-Palestina………...9

Dualisme Indonesia dalam isu Israel-Palestina : Benturan Kepentingan Ekonomi, Konstitusi dan Politik Islam………..11

SIMPULAN………...19

(4)

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai suatu negara yang berdaulat sudah tentu ingin dan harus terlibat aktif

di dalam percaturan politik dunia. Hal ini sejalan dengan pandangan kebijakan luar negeri

Indonesia yaitu bebas dan aktif. Tidak hanya sebagai implementasi dari pandangan kebijakan

luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, keterlibatan Indonesia dalam politik global sendiri

telah diamanatkan dalam konstitusi Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 yaitu bahwa :

“……untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”

Berdasarkan isi Pembukaan UUD 1945 di atas tersirat bahwa pembentukan negara

Indonesia bertujuan pula untuk mencapai dan mengupayakan perdamaian dunia. Berdasarkan

tujuan tersebut maka Indonesia melakukan segala upaya untuk perdamaian dunia yang

diimplementasikan lewat kebijakan luar negerinya, salah satunya adalah kebijakan luar negeri

Indonesia terhadap konflik yang dihadapi Palestina dengan Israel.

Selain sebagai bentuk usaha mencapai perdamaian dunia, peran Indonesia di dalam

konflik tersebut dikarenakan Indonesia melihat perilaku Israel dan sekutunya menduduki,

mengklaim wilayah Palestina dan menolak kemerdekaan Palestina melanggar isi Pembukaan

UUD 1945 alinea pertama yang berbunyi :

(5)

Dalam usaha-usaha mengupayakan perdamaian dan kemerdekaan Palestina, Indonesia

tidak hanya berpegang kepada konstitusi saja. Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo saat

ini , pemerintah Indonesia juga berpegang kepada Nawacita terutama butir tentang

“mengintensifkan proses dialog antarperadaban dan tata aturannya” serta “pelaksanaan diplomasi

Indonesia dalam menangani konflik di Timur Tengah”.1

Seperti yang kita ketahui ,konflik Israel-Palestina telah berlangsung sejak lama dan

memakan banyak korban jiwa maupun harta. UNRWA ( United Nations Relief and Works

Agency) mencatat ada 1,5 juta pengungsi asal Palestina yang tersebar di 58 kamp pengungsian di

Yordania,Lebanon, Jalur Gaza , dan West Bank termasuk Yerusalem Timur.2 Jumlah ini

kemungkinan bisa bertambah seiring belum tercapainya perdamaian di antara kedua belah pihak.

Melihat kenyataan banyaknya korban berjatuhan akibat konflik Israel-Palestina,

Indonesia pun tidak tinggal diam. Indonesia telah melakukan banyak upaya demi menegakkan

perdamaian di Palestina di antaranya membuat Deklarasi Palestina dalam peringatan KAA tahun

2015 di Bandung. Deklarasi Palestina menyoroti mengenai konflik yang ditimbulkan Israel serta

soal pembahasan perdamaian antara Israel dan Palestina.3 Deklarasi Palestina ini kemudian

ditindaklanjuti dengan terbentuknya Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di mana Indonesia

menjadi negara yang sangat aktif mendorong negara-negara anggota lain untuk mendukung

kemerdekaan Palestina.

1Tak Kenal Lelah Mendukung Kemerdekaan Palestina. www.presidenri.go.id/internasional/1563/html. Diakses

22 April 2016

2http://www.unrw.org/palestine-refugees. Diakses 22 April 2016

(6)

Pada KTT terkini OKI ke 13 yang dilaksanakan di Istanbul pada 10-15 April 2016,

Indonesia mengagendakan terbentuknya Resolution on the Cause of Palestine and Quds

Al-Sharif yang berisi penguatan kembali komitmen OKI mendukung kemerdekaan Palestina dan isu

Al-Quds Al-Sharif.4 Di dalam KTT tersebut OKI juga memberikan penghargaan

setinggi-tingginya atas peran Indonesia dalam isu Palestina.

Tetapi upaya Indonesia dalam isu kemerdekaan Palestina bukan berarti Indonesia

sepenuhnya melawan Israel, pihak yang sangat mencegah kemerdekaan Palestina. Akhir-akhir ini

terungkap bahwa Indonesia dan Israel memiliki hubungan rahasia. Seperti dikutip dari Times of

Israel, Deputi Kementerian Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely, mengungapkan bahwa Israel dan

Indonesia terlibat dalam hubungan diplomatik rahasia. Hotovely juga menyatakan bahwa

walaupun Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, kedua negara ini telah

menandatangani perjanjian perdagangan yang bertujuan meningkatkan jumlah ekspor dan impor

barang di antara kedua negara.5

Fakta tersebut tentu menimbulkan perdebatan di banyak kalangan khususnya dari

masyarakat Indonesia yang sangat mengecam perlakuan Israel terhadap Palestina. Masyarakat

Indonesia yang mayoritas beragama Muslim sangat mengecam perlakuan Israel dan sangat

mendukung kemerdekaan Palestina. Masyarakat telah lama meminta pemerintah Indonesia untuk

lebih aktif berperan dalam kemerdekaan Palestina.

4Konferensi Tingkat Tinggi ke-13 Organisasi Kerjasama Islam.

http://www.kemlu.go.id/id/berita/Pages/Konferensi-Tingkat-Tinggi-ke-13-Organisasi-Kerja-Sama-Islam.aspx Diakses 22 April 2016

5Times of Israel. Deputy FM reveals Israel has secret diplomatic ties with Indonesia.

(7)

Tidak hanya dari kalangan masyarakat biasa, sebagai negara dengan penduduk Muslim

terbesar di dunia, Indonesia memiliki kelompok-kelompok berhaluan muslim yang juga sangat

mendukung kemerdekaan Palestina. Meskipun identitas Indonesia bukanlah sebagai negara Islam

tetapi Islam telah terbukti mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia sejak kemerdekaan

19456 termasuk dalam kebijakan Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina. Dorongan dari

kelompok dan partai politik berhaluan Islam tentu menjadi pertimbangan Indonesia memutuskan

mendukung kemerdekaan Indonesia, selain faktor yang telah disebutkan di atas.

Penulis sendiri melihat fakta tersebut menunjukkan dualisme Indonesia dalam konflik

Israel-Palestina. Menjadi pertanyaan tersendiri bagi penulis mengenai posisi Indonesia di dalam

isu Israel-Palestina. Penulis melihat bahwa telah terjadi benturan antara kepentingan ekonomi

dengan amanat konstitusi dalam posisi Indonesia terhadap isu ini. Penulis juga melihat

bahwasanya dukungan Indonesia untuk Palestina semata karena adanya tekanan dari

kelompok-kelompok berhaluan Islam di Indonesia yang memegang posisi strategis di dalam birokrasi

struktural Indonesia.

Oleh karena itu, dalam makalah ini , penulis mencoba untuk mengkaji dualisme

Indonesia dalam konflik ini. Perlu diingat bahwa dalam mengkaji dualisme Indonesia bersikap

netral, artinya dalam mengkaji permasalahan penulis tidak berat sebelah terhadap salah satu

pihak.

(8)

PEMBAHASAN

1. Pembukaan UUD 1945 sebagai Faktor Domestik Kebijakan Politik Luar Negeri

Indonesia

Kebijakan luar negeri terdiri dari tujuan-tujuan dan tindakan-tindakan yang dimaksudkan

untuk memandu keputusan dan tindakan pemerintah menyangkut urusan-urusan eksternal

,terutama hubungan dengan negara-negara asing.7 Di dalam tindakan-tindakan itu, negara

melibatkan cita-cita, panduan, arahan dan nilai-nilai nasional mereka untuk berhubungan dengan

aktor-aktor internasional sehingga dapat dikatakan bahwa cita-cita,panduan dan nilai-nilai

nasional menjadi faktor domestik yang turut mempengaruhi kebijakan luar negeri suat negara.

Pemerintah ingin memengaruhi cita-cita dan aktivitas aktor lain yang tidak dapat mereka kontrol

sepenuhnya karena mereka ada dan bekerja di luar kedaulatan mereka.8

Indonesia di dalam membuat kebijakan sangat bergantung dan menyesuaikan dengan

konstitusinya yaitu UUD 1945 yang disusun berdasarkan dasar negara Pancasila. Di dalam UUD

1945 mencakup aturan-aturan dasar mengenai kehidupan bernegara yang berdasarkan Pancasila

sehingga dapat dikatakan bahwa UUD 1945 dan Pancasila menjadi tuntutan pemerintah

Indonesia untuk melangkah termasuk melangkah ke jenjang internasional. Hal ini dikarenakan

UUD 1945 dan Pancasila mengandung orientasi nilai dan cita-cita Indonesia yang dirumuskan

oleh para founding fathers Indonesia. UUD 1945 dan Pancasila menjadi salah satu kondisi

domestik atau faktor internal yang turut mempengaruhi perumusan kebijakan luar negeri

Indonesia.

7Jackson,Robert&Sorensen. Pengantar Studi Hubungan Internasional. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014)

hlm.439

8Ibid

Hal ini berlaku pula ketika Indonesia memutuskan untuk membela dan mendukung

kemerdekaan Palestina. Seperti yang diketahui bahwa Palestina telah lama berkonflik dengan

(9)

sekutu-sekutunya. Israel berdalih bahwa Palestina merupakan bagian dari Tanah Terjanji yang

diberikan Allah untuk Israel. Konflik ini tak kunjung berhenti hingga saat ini dan telah banyak

memakan korban jiwa.

Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi UUD 1945 mengecam tindakan Israel

tersebut. Indonesia menganggap tindakan Israel tidak sejalan dengan konstitusi Indonesia yakni

bahwa kemerdekaan, menurut Indonesia, adalah hak segala bangsa seperti yang tertulis di

Pembukaan UUD 1945. Selain itu, pendudukan Israel di Palestina menghalangi tujuan dan

cita-cita Indonesia yang tersirat di dalam Pembukaan UUD 1945 :

“……untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”

Di dalam potongan Pembukaan UUD 1945 tersebut tersirat bahwa didirikannya negara

Indonesia adalah untuk mencapai perdamaian dan ketertiban dunia. Maka, sejalan dengan itu,

Indonesia memberikan perhatian lebih terhadap konflik Palestina dan Israel.9 Demi tercapainya

cita-cita tersebut Indonesia terus melakukan upaya atas kemerdekaan dan pembebasan Palestina.

9Wulansari,Ica. [Jurnal] Komunikasi Internasional Indonesia untuk Palestina.

ic-mes.org/politics/jurnal-komunikasi-internasional-indonesia-untuk-palestina/. Diakses 22 April 2016

Salah satu upaya yang signifikan yaitu ketika Indonesia, yang diwakilkan oleh Menteri Luar

Negeri pada saat itu yakni Marty Natalegawa, memberikan dukungan terhadap Palestina dalam

(10)

Marty Natalegawa memberikan pidato dukungan kepada Palestina yang saat itu telah diangkat

statusnya dari entitas pemantau menjadi negara non-anggota PBB.

Masih banyak lagi upaya-upaya Indonesia yang menunjukkan keseriusan Indonesia

mencapai cita-cita perdamaian dan ketertiban dunia. Seperti misalnya di dalam setiap KTT OKI

Indonesia sebagai negara anggota dengan jumlah umat Muslim terbesar tak henti mendorong

negara-negara anggota lain mengupayakan kemerdekaan Palestina. Maka , dari upaya-upaya itu

nampak jelas kebijakan luar negeri Indonesia dalam konflik Israel-Palestina , Indonesia sangat

pro dengan kemerdekaan Indonesia. Seperti yang telah penulis katakan berulangkali bahwa

keberpihakan Indonesia terhadap Palestina didukung amanat konstitusi RI.

2. Pengaruh Politik Keislaman dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia terhadap Konflik

Israel-Palestina

Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, mencapai 180

juta jiwa. Meskipun menyandang predikat sebagai negara dengan umat Muslim terbesar di dunia,

Indonesia sama sekali tidak pernah mendeklarasikan dirinya sebagai negara Muslim. Namun,

meski demikian, dengan banyaknya masyarakat yang beragama Muslim , mau tak mau

kehidupan di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma keIslaman.

Islam juga telah menjadi legitimasi dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia.11 10Ibid

11Sukma,Rizal. Islam in Indonesian Foreign Policy. (London: Routledge, 2003) hlm. ix

Islam telah lama mewarnai khazanah perpolitikan Indonesia bahkan sejak sebelum

deklarasi kemerdekaan. Islam dulu sempat mengalami perdebatan dengan negara dalam proses

pembentukan dasar negara. Saat itu ada perdebatan ideologi dengan kelompok Islam yang ingin

menjadikan Indonesia negara Islam dengan kelompok nasionalis yang lebih menyukai ide

non-teokratis.12 Akhirnya Indonesia pun dideklarasikan dengan Pancasila sebagai dasar negara yang

(11)

Saat ini, Islam pun turut mempengaruhi kebijakan Indonesia terhadap isu Israel-Palestina

di mana isu ini bersinggungan dengan Islam mengingat mayoritas masyarakat di Timur Tengah,

termasuk Palestina beragama Islam. Masyarakat Indonesia, baik secara individu maupun

kelompok banyak yang melancarkan aksi demonstrasi kepada pemerintah yang bertujuan agar

pemerintah Indonesia mau memperhatikan nasib Palestina sekaligus sebagai bentuk protes

kepada pemerintah Israel karena telah melanggar kedaulatan Palestina.

Para analis dari Barat mengatakan bahwa di negara berkembang di mana Islam menjadi

nilai yang dominan ada kemungkinan besar masyarakatnya bersikap anti-Barat.13 Berangkat dari

asumsi ini , penulis melihat bahwa masyarakat Indonesia mencoba mendorong dan mendesak

pemerintah mendukung Palestina dikarenakan Israel diboncengi oleh Amerika Serikat dan

sekutu-sekutu lain dari Barat. Upaya-upaya terus dilakukan baik melalui demonstrasi di jalanan

maupun melalui media massa. Masyarakat tak segan melontarkan kritik kepada pemerintah

apabila langkah yang diambil tidak sesuai keinginan masyarakat.

12Ibid 13Ibid, hlm.3

Tidak hanya dari opini publik saja. Desakan juga datang dari kelompok-kelompok

keagamaan yang suaranya tentu lebih didengar oleh pemerintah. Kelompok-kelompok

keagamaan tersebut meliputi partai politik seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai

Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), organisasi sipil seperti

Muhammadiyah, Nadhlatul Ulama (NU) dan kelompok-kelompok pendukung Islam lainnya

seperti Front Pembela Islam (FPI).14 Kemunculan kelompok-kelompok ini bisa dibilang sebagai

kemunculan aktor non-negara yang turut pula mempengaruhi kebijakan Indonesia dalam isu

Israel-Palestina.

(12)

mereka sama-sama menekankan internasionalisasi sebagai visi misi mereka.15 Mereka kemudian

meminta pemerintah agar menjalankan ambisi internasionalisasi mereka. Mereka meminta

pemerintah memperbaharui agenda kebijakan luar negeri untuk menegakkan citra Indonesia

sebagai negara Islam moderat dan sebagai model negara lain untuk dapat hidup berdampingan

dengan kepercayaan lain.16

Penulis melihat dengan keaktifan Indonesia dalam upaya kemerdekaan Palestina maka

cita-cita kedua organisasi tersebut dapat tercapai. Diharapkan keaktifan Indonesia dalam konflik

Israel-Palestina membawa dunia memandang Indonesia sebagai negara Islam moderat yang

menjunjung tinggi kedamaian. Hal ini cukup berhasil dengan diapresiasinya Indonesia atas peran

aktifnya dalam isu Palestina oleh negara-negara anggota OKI.17

14Alles, Delphine. Transnational Islamic Actors and Indonesia’s Foreign Policy: Transcending the State.

(Oxon: Routledge,2016).

15Ibid 16Ibid

17OKI Apresiasi Peran Aktif Indonesia Dalam Isu Palestina.

http://www.kemlu.go.id/id/berita/Pages/OKI-Apresiasi-Peran-Aktif-Indonesia-Dalam-Isu-Palestina.aspx Diakses 22 April 2016.

Apresiasi tersebut menyiratkan bahwa Indonesia cukup berhasil membangun citranya sebagai

negara Muslim penjunjung perdamaian.

Dengan banyaknya tekanan dari masyarakat, tokoh-tokoh keagamaan ,yang ada di

bangku politik maupun tidak, membuat pemerintah terdesak. Ditambah dengan amanat konstitusi

untuk mencapai perdamaian dunia maka lengkaplah kombinasi pendorong dan penekan

pemerintah membela Palestina dalam konflik Israel-Palestina. Banyaknya tekanan itu membuat

penulis melihat bahwa kebijakan Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina semata juga

dikarenakan Indonesia ingin menghindari kritik dan opini publik. Kebijakan Indonesia dalam isu

Israel-Palestina tidak murni karena ingin menjalankan amanat konstitusi tetapi karena banyaknya

tekanan dari masyarakat dan kelompok keagamaan di Indonesia.

3. Dualisme Indonesia dalam isu Israel-Palestina : Benturan Kepentingan Ekonomi,

(13)

Indonesia dalam setiap kesempatan telah menegaskan dukungannya terhadap Palestina.

Seperti yang telah penulis jelaskan di atas , kebijakan Indonesia ini didasari oleh amanat

konstitusi serta adanya tekanan dari kelompok religius Muslim yang sangat menentang perlakuan

Israel. Maka pantang bagi Indonesia untuk melakukan hubungan dengan Israel.

Oleh karena itu, hingga kini Indonesia pun tidak berminat untuk menjalin hubungan

diplomatik dengan Israel. Indonesia bahkan menolak ketika pada bulan Maret 2016, Perdana

Menteri Israel Benjamin Netanyahu menawarkan untuk membuka hubungan diplomatik dengan

Indonesia. Dikutip dari The Jakarta Post, PM Netanyahu mengatakan bahwa Indonesia dan Israel

memiliki banyak peluang kerjasama seperti di bidang teknologi dan sumber daya air. PM

Netanyahu juga mengatakan bahwa telah tiba waktunya untuk merubah hubungan Indonesia

dengan Israel “….the reasons that prevented this are no longer relevant and I hope that your

visit will help with this”18, demikian pernyataan PM Netanyahu.

PM Benjamin Netanyahu juga mengundang sejumlah jurnalis senior ke Yerusalem untuk

bertemu dengannya pada 28 Maret 2016. Pertemuan itu disebut sebagai upaya Israel untuk

membentuk alternatif opini publik melalui bantuan para jurnalis tersebut.19

Sejalan dengan dukungan Indonesia terhadap Palestina, Indonesia pun menolak tawaran

tersebut. Tantowi Yahya, anggota Komisi I DPR RI menyatakan bahwa Indonesia tidak akan

menjalin hubungan diplomatik dengan negara yang mengkolonisasi negara lain sesuai dengan

mandat konstitusi.20 Ketua Komisi I DPR RI, Mahfud Siddiq juga mengecam kunjungan jurnalis

senior ke Yerusalem , ia menganggap para jurnalis tersebut kurang peka dengan kebijakan

Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina.21 Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa

Indonesia menolak segala bentuk penjajahan dan pendudukan di dunia.

Sikap tegas Indonesia terhadap tawaran Israel tersebut sekilas menunjukkan konsistensi

dan komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Israel. Akan tetapi penulis meragukan

(14)

Tzipi Hotovely, bahwa Indonesia dan Israel sebenarnya menjalin hubungan diplomatik rahasia.

Pernyataan tersebut bahkan diungkapkan sebelum PM Netanyahu menawarkan menjalin

hubungan diplomatik dengan Indonesia yakni pada pertengahan bulan Maret 2016.

18The Jakarta Post. Lawmakers Oppose Israel’s Call To Have Ties With Indonesia.

http://www.thejakartapost.com/news/2016/03/30/lawmakers-oppose-israels-call-have-ties-with-indonesia.html. Diakses 22 April 2014

19Ibid 20Ibid 21Ibid

Dikutip dari Times Of Israel, Hotovely mengatakan bahwa pejabat senior Israel telah

melakukan kunjungan ke Indonesia dalam rangka mengatur kunjungan Menteri Luar Negeri

Indonesia ke Israel di mana kunjungan itu tidak diketahui publik.22Lebih jauh Hotovely juga

mengungkapkan walaupun tidak ada hubungan formal antara Indonesia dan Israel , tetapi kedua

negara telah dan sedang melakukan kontak mengenai isu-isu tertentu.

Pernyataan tersebut tentu saja mengejutkan banyak kalangan. Pernyataan tersebut

menciderai dukungan Indonesia terhadap Palestina dan menunjukkan dualisme kebijakan

Indonesia dalam konflik Israel-Palestina. Banyak kalangan, termasuk penulis, yang

mempertanyakan komitmen dan posisi Indonesia dalam konflik Israel-Palestina.

Times of Israel , dalam artikel yang sama juga menulis bahwa meskipun tidak ada

hubungan formal antara Indonesia dan Israel tetapi Indonesia dan Israel sudah menandatangani

banyak perjanjian perdagangan yang bertujuan meningkatkan jumlah ekspor dan impor barang

antara kedua negara dengan nilai ekspor Indonesia ke Israel mencapai lebih $100 juta dan nilai

impor mencapai $80 juta pada tahun 2015.23

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan , nilai ekspor Indonesia ke Israel

cenderung meningkat dalam kurun waktu 2011-2012 meskipun kemudian juga mengalami

penurunan. Akan tetapi melihat angka yang ada, perjanjian perdagangan dengan Israel cukup

menjanjikan bagi Indonesia.

Apalagi dengan nilai impor yang semakin meningkat, menunjukkan bahwa Indonesia

(15)

22Times of Israel. Deputy FM reveals Israel has secret diplomatic ties with Indonesia.

http://www.timesofisrael.com/deputy-fm-says-israel-has-secret-diplomatic-ties-with-indonesia/ Diakses 22 April 2016.

23Ibid

Indonesia selama ini mengimpor produk-produk agrikultural dan teknologi dari Israel. Hal ini

masuk akal karena meskipun dikenal sebagai negara agraris tetapi Indonesia masih kekurangan

menyuplai kebutuhan produk agrikultural. Selain produk agrikultural, Indonesia juga mengimpor

produk-produk susu maupun olahan susu dari Israel dikarenakan Indonesia hanya mampu

mencukupi 30% dari kebutuhan nasionalnya.24 Berikut penulis lampirkan neraca perdagangan

Indonesia dengan Israel

NERACA PERDAGANGAN INDONESIA dengan ISRAEL

Periode: 2010 - 2015

(Nilai : Ribu US$)

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Trend(%) 2011-2015

NON MIGAS 170.519,3 197.978,1 161.545,0 152.773,7 194.422,3 0,03 26.576,9 26.150,2 -1,61

EKSPOR 159.610,

NON MIGAS 159.508,6 183.956,5 145.935,8 138.876,7 116.696,9 -8,66 23.562,0 20.281,2 -13,92

IMPOR 11.010,7 14.021,6 15.609,2 13.897,0 77.725,3 47,69 3.015,0 5.868,9 94,66

MIGAS 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,0 0,0 0,00

NON MIGAS 11.010,7 14.021,6 15.609,2 13.897,0 77.725,3 47,69 3.015,0 5.868,9 94,66

NERACA

(16)

24Shahaf, Emanuel. Israel and Indonesia: Window of Opportunity?. (Middle East

Institute:2014). /http://www.mei.edu/content/map/israel-and-indonesia-window-opportunity. Diakses 23 April 2016.

Kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Israel tidak dimunculkan ke publik.25

Ternyata Indonesia menjalin hubungan dengan Israel dengan menggunakan pihak ketiga. Dalam

melakukan kerjasama perdagangan Indonesia dibantu oleh Kedutaan Besar Israel di Singapura

dan juga lewat bantuan pihak ketiga lain seperti Yordania dan Eropa.26

Tidak hanya lewat bantuan negara, kerjasama perdagangan dibantu oleh non-state seperti

contohnya Indolink. Indolink sendiri merupakan suatu perusahaan yang berbasis di Israel yang

menyediakan layanan bagi para pengusaha Indonesia untuk melakukan ekspor dan impor ke

Israel.27 Selain Indolink , ada juga lembaga lain yang bertujuan memajukan investasi dan

perdagangan Indonesia dan Israel seperti Israel-Indonesia Chamber of Commerce

(Israel-Indonesia COC) 28 dan Indonesia-Israel Public Affairs Committee (IIPAC).

Sejalan dengan fakta tersebut maka penulis melihat bahwa sesungguhnya Indonesia

mengalami suatu dilema dalam konflik Israel-Palestina. Dilema ini yang kemudian menyebabkan

dualisme kebijakan Indonesia terhadap konflik Israel-Palestina. Penulis melihat Indonesia

mengalami benturan antara menjalankan amanat konstitusi dan pengaruh politik Islam dengan

kepentingan ekonomi.

Sesuai konstitusi yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 , memang sudah

seharusnya Indonesia mendukung Palestina. Merujuk kepada konsep kemerdekaan sebagai hak

segala bangsa, Indonesia dengan segala upaya yang telah dilakukan menurut penulis telah

menjalankan kebijakan luar negeri mendukung Palestina dengan baik.

25Rakhmat, Muhammad Zulfikar&Askar. Indonesia’s Two Faces on Israel-Palestine.

http://www.middleeasteye.net/columns/indonesia-s-two-faces-israel-palestine-1822382125. Diakses 23 April 2016.

26Shahaf, Emanuel. Israel and Indonesia: Window of Opportunity?. (Middle East

Institute:2014). /http://www.mei.edu/content/map/israel-and-indonesia-window-opportunity. Diakses 23 April 2016.

27Berdasarkan isi website resmi Indolink www.indolink.co.il/services_i.html

28Berdasarkan pernyataan di website resmi Israel-Indonesia COC israel-indonesia-coc.org

Ditambah lagi dengan adanya pengaruh dan tekanan dari masyarakat Indonesia dan kelompok

(17)

Tetapi meski Palestina masih dijajah oleh Israel , Indonesia sebenarnya juga

membutuhkan kerjasama perdagangan dengan Israel. Penulis melihat ada ketergantungan antara

Indonesia dengan Israel.

Indonesia menjadikan Israel sebagai pasar atas produk-produknya. Dengan nilai ekspor

ke Israel lebih besar dari nilai impor tentu menjadi penyumbang devisa Indonesia. Selain itu

Indonesia juga sangat membutuhkan produk agrikultural dan olahan susu dari Israel mengingat

kebutuhan nasional atas kedua produk tersebut cukup tinggi sedangkan Indonesia belum mampu

memenuhi semua permintaan sendiri.

Sedangkan Israel menyadari kekurangan Indonesia juga menjadikan Indonesia sebagai

pasar produk agrikultural dan teknologi agrikulturalnya. Selain itu, Israel pun memperoleh

devisa dengan kedatangan wisatawan religi dari Indonesia khususnya masyarakat Indonesia yang

beragama Nasrani.

Tetapi dengan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan pengaruh

kelompok-kelompok Islam menjadi penghalang bagi terciptanya kerjasama perdagangan Israel-Indonesia.

Indonesia tentu menyadari bahwa apabila Indonesia menjalin kerjasama yang terbuka dengan

Israel tentu akan memunculkan pertentangan dari masyarakat awam maupun kelompok yang tak

sedikit jumlahnya. Pertentangan tersebut bukan tidak mungkin meluas menjadi kerusuhan yang

justru akan menganggu keamanan, kegiatan ekonomi dan kestabilan politik dalam negeri. Maka

Indonesia pun memilih jalan aman dengan melibatkan pihak ketiga dalam kerjasama

perdagangan dengan Israel agar terhindar dari sorotan publik

Dengan demikian , Indonesia pun mengalami benturan antara mandat konstitusi,

kepentingan ekonomi dan tekanan dari kelompok-kelompok keagamaan serta masyarakat.

Karena masalah ini terbilang kompleks maka terciptalah dualisme kebijakan Indonesia dalam isu

(18)

Simpulan

Kebijakan luar negeri melibatkan cita-cita, strategi, tindakan , panduan dan arahan dan

sebagainya yang dengannya pemerintah nasional berhubungan dengan aktor-aktor internasional

baik aktor negara maupun aktor non-negara. Kebijakan luar negeri suatu negara ditentukan oleh

banyak faktor salah satunya yaitu faktor domestik. Seringkali ada banyak faktor-faktor domestik

yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk merumuskan kebijakan luar negerinya. Akibat

dari banyaknya faktor domestik yang ada menyebabkan terjadinya benturan dari

faktor-faktor tersebut.

Indonesia pun dalam membuat kebijakan luar negeri tentu tak lepas dari pengaruh faktor

domestik khususnya dalam isu Israel-Palestina. Indonesia sejak lama memang mendukung

Palestina merdeka menjadi negara yang berdaulat sepenuhnya lepas dari pendudukan Israel.

Kebijakan ini antara lain didasari oleh mandat konstitusi yang tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945. Di dalam Pembukaan dinyatakan bahwa tujuan terbentuknya Indonesia adalah antara

lain untuk menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia.

Akan tetapi mandat konstitusi ini berbenturan dengan kepentingan ekonomi Indonesia.

Hal ini diketahui ketika Deputi Kemenlu Israel, Tzipi Hotovely, menyatakan bahwa Indonesia

(19)

sudah sejak lama menandatangani perjanjian perdagangan yang kemudian diimplementasikan

dalam kegiatan ekspor impor menggunakan bantuan pihak ketiga. Indonesia membutuhkan Israel

sebagai pasar sekaligus sebagai pensuplai produk-produk agrikultural dan olahan susu.

Tingginya permintaan dalam negeri atas kedua produk tersebut membuat kerjasama perdagangan

dengan Israel terus dilakukan oleh Indonesia secara tertutup.

Indonesia menyadari posisinya sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia

dengan masyarakat yang sensitif dengan isu Israel-Palestina. Kenyataan tersebut ditambah

dengan keterlibatan dan pengaruh kelompok-kelompok Muslim turut menjadi perhatian

Indonesia merumuskan kebijakan luar negerinya terhadap Israel-Palestina. Meskipun Indonesia

bukanlah negara Islam tetapi dengan nilai-nilai Islam sebagai mayoritas, Indonesia terpaksa

menutupi kerjasama perdagangan dengan Israel. Indonesia juga menolak menjalin hubungan

diplomatik resmi dengan Israel karena hal tersebut dapat menghindarkan pemerintah dari opini

publik.

Namun dengan pernyataan Hotovely, maka kini kebijakan Indonesia dalam konflik

Israel-Palestina mengalami dualisme. Di satu sisi Indonesia harus menjalankan amanat konstitusi

sekaligus menghindari opini publik yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan dalam negeri.

Sedangkan di sisi lain Indonesia tetap harus mempertimbangkan kepentingan ekonomi karena

sebagai suatu negara berdaulat kepentingan ekonomi tetap penting demi keberlangsungan

negara.

Dualisme Indonesia ini akan terus berlangsung mengingat mandat konstitusi tidak dapat

diganggu gugat dan pengaruh kelompok Muslim di Indonesia sangat besar. Jalan keluar dapat

ditempuh di Indonesia mungkin tercapai apabila Israel mau melepaskan Palestina dan mengakui

Palestina sebagai negara berdaulat. Sehingga dengan demikian Indonesia mau untuk menjalin

(20)

DAFTAR PUSTAKA

(2016). Lawmakers Oppose Israels Call Have Ties With Indonesia. The Jakarta Post, [online].

Tersedia di

http://www.thejakartapost.com/news/2016/03/30/lawmakers-oppose-israels-call-have-ties-with-indonesia.html. [Diakses 23 April 2016].

Alles, Delphine. (2016). Transnational Islamic Actors and Indonesia’s Foreign Policy :

Transcending the State. [ebook]. Oxon:Routledge. Tersedia di :

https://books.google.co.id/books?

id=mcI0CwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=indonesia+israel+relationship&hl=en&s

a=X&ved=0ahUKEwjdkM6kw6HMAhUCFqYKHbb7Ai4Q6AEIRzAI#v=onepage&q=i

ndonesia%20israel%20relationship&f=false [Diakses 22 April 2016].

Jackson, Robert&Sorensen. (2013). Pengantar Studi Hubungan Internasional.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Konferensi Tingkat Tinggi ke-13 Organisasi Kerjasama Islam.

http://www.kemlu.go.id/id/berita/Pages/Konferensi-Tingkat-Tinggi-ke-13-Organisasi-Kerja-Sama-Islam.aspx Diakses 22 April 2016.

OKI Apresiasi Peran Aktif Indonesia Dalam Isu Palestina.

http://www.kemlu.go.id/id/berita/Pages/OKI-Apresiasi-Peran-Aktif-Indonesia-Dalam-Isu-Palestina.aspx Diakses 22 April 2016.

Rakhmat, Muhammad Zulfikar&Askar. Indonesia’s Two Faces on Israel-Palestine. [online]

Middle East Eye. Tersedia di :

(21)

Shahaf, Emanuel. Israel and Indonesia: Window of Opportunity?. [online] Middle East Institute.

Tersdia di /http://www.mei.edu/content/map/israel-and-indonesia-window-opportunity.

[Diakses 23 April 2016]

Sukma,Rizal. (2004). Islam in Indonesian Foreign Policy. [ebook] London:Routledge. Tersedia

di : http://e-resources.perpusnas.go.id:2060/lib/perpusnas/detail.action?docID=10097500

[Diakses 22 April 2016].

Tak Kenal Lelah Mendukung Kemerdekaan Palestina. Tersedia di :

www.presidenri.go.id/internasional/1563/html. Diakses 22 April 2016

Wootliff, Raoul. (2016). Deputy FM Reveal Israel Has Secret Diplomatic Ties With Indonesian.

Times of Israel, [online]. Tersedia di

www.timesofisrael.com/deputy-fm-says-israel-has-secret-diplomatic-ties-with-indonesia/. [Diakses 23 April 2016].

Wulansari,Ica. [Jurnal] Komunikasi Internasional Indonesia untuk Palestina. [online] Indonesia

Centre for Middle East Studies. Tersedia di

ic-mes.org/politics/jurnal-komunikasi-internasional-indonesia-untuk-palestina/. [Diakses 22 April 2016]

www.indolink.co.il

www.israel-indonesia-coc.org

www.kemendag.go.id

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Solusi dari kendala dalam penanaman karakter gemar membaca yaitu diadakan penggalangan buku melalui media sosial, mengadakan penggalangan buku untuk semua jenis,

[r]

Pegadaian Dalam Memenuhi Kebutuhan Likuiditas Masyarakat Terkait Pemenuhan Aspek Kepatuhan, maka diketahui bahwa belum ada penelitian yang serupa dengan apa yang menjadi bidang

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. © Tiara Ayudia Virgiawati 2014 Universitas

lembaga (badan) yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang keuangan yang secara.. langsung maupun tidak langsung menghimpun dana dengan cara

[r]

Tabel 2. Kandungan bahan organik media fermentasi G. lucidum pada level Cr dan lama fermentasi berbeda. TKS= campuran tandan kosong sawit dan serat sawit dengan perbandingan

Penanaman biasanya dilakukan oleh tenaga kerja wanita, sedangkan tenaga kerja laki- laki hanya bertugas membawa benih ke lahan yang akan ditanami. Penanaman di Kabupaten