PENGEMBANGAN BUKU AJAR OPERATION RESEARCH MODEL PLOMP Shoffan Shoffa, Wahyuni Suryaningtyas
shoffanshoffa@gmail.com, yuni.surya83@gmail.com
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya
Abstrak
Dosen sebagai komponen utama pendidikan secara tidak langsung bertanggung jawab atas rendahnya mutu pembelajaran pada tingkat Perguruan Tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan dosen sebagai pendidik untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan adalah terus-menerus memperbaiki perangkat pembelajaran khususnya dalam pengembangan penyusunan buku ajar pada mata kuliah yang diampu. Pada penelitian ini mata kuliah yang digunakan adalah Operation Reserach, sebagai salah satu mata kuliah yang memuat pegangan atau dasar yang kuat bagi keputusan-keputusan yang diambil. Diharapkan dengan penyusunan buku ajar dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempelajari Operation Reserach, dikarenakan mahasiswa masih sangat tergantung pada literatur-literatur yang berbahasa asing, sehingga pemahaman sulit diperoleh dengan baik. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran terutama penyusunan buku ajar pada mata kuliah Operation Reserach dengan menggunakan model pengembangan Plomp, yang terdiri dari 5 (lima) fase, yang terdiri dari: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Penyusunan buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen yang lebih aplikatif, representatif serta sesuai dengan latar belakang dan kemampuan mahasiswa S1 Pendidikan Matematika, sehingga dengan adanya buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen mata kuliah maka hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Operation Reserach akan meningkat.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek utama dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya suatu bangsa. Suatu bangsa dikatakan maju dapat dilihat dari sejauh mana pendidikan di negara tersebut berkembang, terutama pada tingkat Perguruan Tinggi. Pembenahan mutu pembelajaran cukup lama menjadi perbincangan. Berbagai pihak berupaya mencari sebab yang esensial dari ketidakberhasilan pembelajaran selama ini. Dosen sebagai komponen utama pendidikan secara tidak langsung bertanggung jawab atas rendahnya mutu pembelajaran pada tingkat Perguruan Tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan dosen sebagai pendidik untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan adalah terus-menerus memperbaiki perangkat pembelajaran khususnya dalam pengembangan penyusunan buku ajar pada mata kuliah yang diampu. Pada penelitian ini mata kuliah yang digunakan adalah Operation Reserach, sebagai salah satu mata kuliah yang memuat pegangan atau dasar yang kuat
bagi keputusan-keputusan yang diambil. Diharapkan dengan penyususnan buku ajar dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempelajari Operation Reserach, dikarenakan mahasiswa masih sangat tergantung pada literatur-literatur yang
berbahasa asing, sehingga pemahaman sulit diperoleh dengan baik.
2
pembelajaran (BSNP, 2006). Adapun buku ajar yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik, dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisnya (Majid, 2011: 176).
Dengan demikian, buku ajar yang tersedia dapat memberikan manfaat kepada siswa antara lain: (1) siswa akan lebih banyak mendapat kesempatan untuk belajar mandiri; (2) siswa akan mendapat kemudahan dalam mempelajari kompetensi yang harus dikuasai; (3) kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik (Depdiknas, 2008:9).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, akan dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran terutama penyusunan buku ajar pada mata kuliah Operation Reserach dengan menggunakan model pengembangan Plomp, yang terdiri dari 5 (lima)
fase, yang terdiri dari: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Penyusunan buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen yang lebih aplikatif, representatif serta sesuai
dengan latar belakang dan kemampuan mahasiswa S1 Pendidikan Matematika, sehingga dengan adanya buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen mata kuliah maka hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Operation Reserach akan meningkat.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Bagaimana proses pengembangan dan hasil pengembangan buku ajar Operation Reserach dengan menggunakan model Plomp berdasarkan kriteria kevalidan,
kepraktisan dan keefektifan?”
1.3.Tujuan penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Buku Ajar
Buku ajar merupakan bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari pengarangnya. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis (Depdiknas, 2008). Menurut Suherman (dalam Prastowo, 2012:166), buku merupakan salah satu sumber bacaan, yang berfungsi sebagai sumber bahan ajar dalam bentuk materi cetak (printed material).
Untuk menyiapkan sebuah buku yang digunakan dalam proses pembelajaran, maka buah pikiran pengarang harus diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum sehingga buku akan memberi makna kepada siswa yang mempelajarinya (Depdiknas, 2008:19). Komponen-komponen buku yang digunakan dalam pembelajaran sebagai berikut: Sebuah buku akan dimulai dari latar belakang penulisan, definisi/pengertian dari judul yang dikemukakan, penjelasan ruang lingkup pembahasan dalam buku, hukum atau aturan-aturan yang dibahas, contoh-contoh yang diperlukan, hasil penelitian, data dan interpretasinya, berbagai argumen yang sesuai untuk disajikan (Depdiknas, 2008:19).
Lebih lanjut, tuntunan langkah-langkah pembuatan buku siswa sebagai berikut:
1) Mempelajari kurikulum dengan cara menganalisisnya.
2) Menentukan judul buku yang akan ditulis sesuai dengan SK yang akan disediakan bukunya.
3) Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi.
4) Mengumpulkan referensi terkini dan relevan sebagai bahan penulisan.
5) Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman siswa, dan
4
Mengacu pada komponen-komponen dan langkah-langkah pembuatan buku siswa yang dikemukakan Depdiknas di atas, maka peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mempelajari materi Operation Reserach. b. Menentukan judul buku.
c. Merancang outline buku yang disesuaikan dengan komponen-komponen buku yang dipilih sebagai berikut:
1) Pembuka
Pada bagian ini dirancang sampul buku yang memuat kata pengantar yang berisi ucapan terima kasih dan latar belakang penulisan buku, petunjuk penggunaan buku, dan daftar isi.
2) Isi
Pada bagian ini terdapat komponen-komponen. a) Judul bab.
b) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator tiap subbab untuk menunjukkan kesesuaian materi dengan kompetensi pada standar isi. c) Contoh soal untuk memperjelas materi.
d) Latihan berupa soal-soal yang berkaitan dengan setiap sub pokok materi yang sedang dipelajari.
e) Rangkuman untuk memudahkan peserta didik mempelajari hal-hal penting dalam bab.
3) Penutup
a) Glosarium, yaitu lembar berisi penjelasan istilah dalam Operation Reserach.
b) Daftar pustaka.
d. Mengumpulkan referensi yang dapat menunjang penulisan buku Operation Reserach.
2.2Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
5
investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi.
Selanjutnya, fase pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Fase investigasi awal
Fase investigasi awal dilakukan untuk menentukan masalah dasar yang diperlukan untuk mengembangkan buku ajar. Pada tahap ini dilakukan analisis teori pendukung buku ajar, analisis kurikulum, analisis siswa, dan analisis materi ajar dengan cara mengumpulkan dan menganalisis informasi yang mendukung untuk merencanakan kegiatan selanjutnya
Keempat tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Teori pendukung buku ajar
Untuk mendukung terwujudnya buku ajar Operation Reserach, peneliti mencari literatur untuk mengkaji teori-teori Operation Reserach yang akan digunakan.
b. Analisis mahasiswa
Analisis mahasiswa merupakan kajian tentang karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan perancangan buku ajar. Karakteristik mahasiswa yang dimaksud adalah pengetahuan Operation Reserach dan kemampuan akademik.
c. Analisis materi
Analisis materi dilakukan untuk memilih dan menetapkan, merinci dan menyusun secara sistematis materi ajar yang relevan untuk diajarkan. Pemilihan materi ajar dilakukan dengan mempertimbangkan kesesuaian konsep dan isi materi. Setelah itu, materi dirinci dan disusun secara sistematis ke dalam buku ajar yang dikembangkan agar saling berkesinambungan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran.
2. Fase desain
6
keterlaksanaan pembelajaran) dan keefektifan (angket respons siswa dan hasil belajar siswa) untuk buku ajar. Dalam tahap ini juga diperoleh buku ajar. Langkah-langkah yang dilakukan untuk perancangan buku ajar sebagai berikut. a. Pendistribusian penggunaan buku ajar
Pendistribusian penggunaan buku ajar dilakukan untuk menentukan bagian dari buku ajar yang disesuaikan dengan proses pembelajaran.
b. Penyusunan buku ajar
Buku ajar dirancang berdasarkan struktur komponen dan langkah-langkah penyusunan buku ajar.
3. Fase realisasi
Buku ajar yang telah disusun, selanjutnya pada fase desain disebut dengan prototipe 1.
4. Fase tes, evaluasi, dan revisi
Pada fase ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu: a. Kegiatan validasi buku ajar
Prototipe 1 yang dihasilkan pada fase realisasi dikonsultasikan kepada tim peneliti dan kemudian divalidasi oleh para validator yang terdiri dari tiga orang dosen internal Fakulas Keguruan dan Ilmu Pendiidkan (FKIP). Berdasarkan hasil validasi tersebut, apabila masih membutuhkan revisi maka peneliti menyusun kembali prototipe 1 hingga prototipe i. Selanjutnya, prototipe i yang sudah dinyatakan layak dapat digunakan untuk uji coba. b. Kegiatan uji coba buku ajar
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan keterlaksanaan buku ajar di dalam pembelajaran dengan materi Operation Reserach. Dengan melakukan uji coba, diharapkan agar memperoleh
7
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku ajar Operation Reserach dengan menggunakan model Plomp berdasarkan kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
3.2Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, maupun universitas.
1. Bagi mahasiswa
Memberikan pengalaman pembelajaran dan keteladanan dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempelajari Riset Operasi, dikarenakan mahasiswa masih sangat tergantung pada literatur-literatur yang berbahasa asing, sehingga dapat diperoleh pemahaman dengan baik.
2. Bagi dosen
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para dosen dalam meningkatkan mutu perkuliahan, yang akan berdampak pada kualitas pendidikan di tingkat Universitas
3. Bagi Universitas
8
3.3Luaran Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan maka luaran penelitian yang dihasilkan antara lain: 1. Mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal lokal yang mempunyai ISSN
atau jurnal nasional terakreditasi.
2. Menghasilkan artikel ilmiah yang dimuat dalam prosiding pada seminar ilmiah baik yang berskala lokal, regional maupun nasional.
9
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan karena dalam penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas (Latief, 2010). Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan adalah Buku Ajar Operation Reserach (Riset Operasi). Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif karena dalam penelitian ini ingin mendeskripsikan atau menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan yang diteliti (Arikunto, 2000: 310). Model pengembangan yang digunakan mengacu pada model pengembangan pendidikan umum yang dikemukakan Plomp (dalam Halimah, 2012). Model ini terdiri dari lima fase, yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Namun, penelitian ini tidak dilakukan hingga fase implementasi karena terbatasnya waktu.
4.2Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap mulai dari fase investigasi awal hingga fase tes, evaluasi, dan revisi yang akan dilaksanakan mulai dari April hingga Agustus 2014. Tempat penelitian untuk melakukan uji coba adalah Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
4.3Subyek dan Obyek Penelitian
10
4.4Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp. Model yang terdiri dari lima fase, yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Selanjutnya, fase pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Fase investigasi awal
Fase investigasi awal dilakukan untuk menentukan masalah dasar yang diperlukan untuk mengembangkan buku ajar. Pada tahap ini dilakukan analisis teori pendukung buku ajar, analisis kurikulum, analisis mahasiswa, dan analisis materi ajar dengan cara mengumpulkan dan menganalisis informasi yang mendukung untuk merencanakan kegiatan selanjutnya
Keempat tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Teori pendukung buku ajar
Untuk mendukung pembuatan buku ajar, tim peneliti melakukan telaah literatur untuk mengkaji teori-teori yang akan digunakan.
d. Analisis kurikulum
Pada tahap ini dilakukan pengkajian terhadap kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Perguruan Tinggi.
e. Analisis mahasiswa
Analisis mahasiswa merupakan kajian tentang karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan perancangan buku ajar. Karakteristik mahasiswa yang dimaksud adalah pengetahuan matematika dan kemampuan akademik.
f. Analisis materi
11
2. Fase desain
Pada fase ini, dirancang design dan sitematika buku ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, dirancang pula instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian meliputi instrumen validitas, instrumen kepraktisan (pernyataan ahli di lembar validasi dan lembar keterlaksanaan pembelajaran) dan keefektifan (angket respons mahasiswa dan hasil belajar mahasiswa) untuk buku ajar. Dalam tahap ini juga diperoleh buku ajar. Langkah-langkah yang dilakukan untuk perancangan buku ajar sebagai berikut.
a. Pendistribusian penggunaan buku ajar
Pendistribusian penggunaan buku ajar dilakukan untuk menentukan bagian dari buku ajar yang disesuaikan dengan proses pembelajaran.
b. Penyusunan buku ajar
Buku ajar dirancang berdasarkan struktur komponen dan langkah-langkah penyusunan buku ajar. Selain itu, buku ini disusun sebagai salah satu sumber belajar.
3. Fase realisasi
Buku ajar yang telah disusun, selanjutnya pada fase desain disebut dengan prototipe 1.
4. Fase tes, evaluasi, dan revisi
Pada fase ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu: a. Kegiatan validasi buku ajar
Prototipe 1 yang dihasilkan pada fase realisasi disusun oleh tim peneliti dan kemudian divalidasi oleh para validator yang terdiri dari tiga orang dosen matematika. Berdasarkan hasil validasi tersebut, apabila masih membutuhkan revisi maka peneliti menyusun kembali prototipe 1 hingga prototipe i. Selanjutnya, prototipe i yang sudah dinyatakan layak dapat digunakan untuk uji coba.
b. Kegiatan uji coba buku ajar
12
disusun. Kegiatan uji coba prototipe dilakukan dikelas terbatas pada mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 dan dilaksanakan pada jam perkuliahan.
4.5Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Persiapan penelitian
Hal-hal yang persiapkan peneliti sebelum melakukan penelitian adalah sebagai berikut.
a. Menyusun proposal penelitian, menentukan materi yang sesuai dengan judul, memilih subyek penelitian, dan menentukan jadwal pelaksanaan penelitian. b. Melakukan analisis mahasiswa.
c. Menyusun buku ajar yang digunakan dalam penelitian. d. Menyerahkan buku ajar ke validator.
e. Merevisi buku ajar apabila diharuskan untuk direvisi. 2. Pelaksanaan uji coba
Uji coba terbatas dilakukan sebagai salah satu tahap dalam penelitian dengan menggunakan buku ajar dalam proses pembelajaran matematika. Selama proses uji coba ini diberikan tes hasil belajar pada terakhir pertemuan dan membagikan angket respons mahasiswa.
3. Teknik analisis data
13
4.6Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Urutan kegiatan pengembangan perangkat dapat dilihat pada gambar 4.1.
*) Ujicoba ke-k, dengan k>1 dilakukan di kelas yang sama
Gambar 4.1 Prosedur Pengembangan Buku Ajar dengan Model Plomp
Fase
Lembar angket respons siswa
Tes hasil belajar
14 Keterangan:
: Kegiatan : Hasil
: Urutan : Siklus jika diperlukan
: Fase pengembangan : Pertanyaan
4.7Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak empat jenis, yaitu (1) lembar validasi, (2) lembar respons mahasiswa, dan (3) lembar tes hasil belajar. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut.
1. Lembar validasi buku ajar
Untuk memperoleh data tentang kevalidan buku ajar yang dikembangkan digunakan instrumen berupa lembar validasi buku ajar. Lembar validasi yang digunakan untuk mendapatkan data tentang kevalidan buku ajar.
2. Lembar tes hasil belajar
Lembar tes hasil belajar digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan buku ajar yang dikembangkan. Tes hasil belajar dilaksanakan untuk mendapatkan data dalam menguji keefektifan buku ajar.
3. Lembar angket respons mahasiswa
Angket respons mahasiswa digunakan untuk mengetahui respons atau tanggapan siswa terhadap penggunaan buku ajar yang dikembangkan dalam pembelajaran.
4.8Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian, yaitu:
1. Validasi buku ajar
15
dikembangkan beserta lembar validasi kepada validator untuk kemudian diberikan penilaian.
2. Angket respons mahasiswa
Data yang diperoleh berupa respons atau tanggapan dari mahasiswa terhadap penggunaan buku ajar dalam pembelajaran. Teknik yang digunakan dengan memberikan lembar angket kepada mahasiswa setelah pembelajaran selesai.
4.9Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis untuk kemudian digunakan untuk merevisi buku ajar yang baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Analisis data yang diperoleh sebagai berikut. 1. Analisis data hasil validasi buku ajar
Aspek yang dinilai dalam buku ajar ada tiga, yaitu: isi, kebahasaan, dan penyajian. Setiap validator memberikan penilaian dengan cara memberikan tanda cek (√) pada kolom-kolom kategori penilaian. Selanjutnya nilai yang diberikan oleh validator akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
a. Mencari rata-rata perbutir dari validator dengan menggunakan rumus:
� =∑�ℎ=��ℎ
Keterangan :
� : Rata-rata perbutir �ℎ : Skor hasil penilaian
� : Banyaknya validator
b. Mencari rata-rata tiap subkomponen dengan menggunakan rumus:
=∑�= � � Keterangan :
: Rata-rata subkomponen ke-i
16
c. Mencari rata-rata tiap komponen dengan menggunakan rumus:
� =∑�=�
Keterangan :
� : Rata-rata komponen ke-i
: Rata-rata untuk komponen ke-i dan butir ke-j � : Banyaknya butir dalam komponen ke-I
d. Mencari rata-rata total validitas semua komponen menggunakan rumus:
� � =∑ �
� =
� Keterangan :
� � : Rata-rata total validitas buku ajar
� : Rata-rata komponen ke-i
� : Banyaknya komponen
e. Menentukan kategori kevalidan dengan mencocokkan rata-rata total dengan kriteria kevalidan buku ajar.
� � sangat valid
� �< valid
� �< kurang valid
� �< tidak valid
(Khabibah, 2006)
Buku ajar dikatakan valid jika rata-rata total validitas termasuk kriteria valid atau sangat valid.
2. Analisis kepraktisan buku ajar
Buku ajar dikatakan praktis jika para validator menyatakan bahwa masing-masing dari buku ajar tersebut dapat digunakan di lapangan dengan revisi kecil atau tanpa revisi, yang telah diuji pada lembar validasi untuk buku ajar.
3. Analisis keefektifan terhadap buku belajar
17
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah skor siswa yang diperoleh dari hasil tes setelah melakukan pembelajaran menggunakan buku ajar. Selanjutnya, data instrumen tes dianalisis untuk menemukan validitas soal, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
1) Uji validitas
Validitas instrumen diukur dengan mengunakan rumus koefisien korelasi, yaitu:
� = � ∑ − ∑ ∑
√{� ∑ − ∑ } {� ∑ − ∑ }
Keterangan :
� : kooefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X : skor dari tiap soal item
Y : skor total
N : banyaknya peserta tes (Arikunto, 2010:213)
Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam klasifikasi validitas disajikan dalam tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Validitas Koefisien Validitas Interpretasi
, < � < , Validitas sangat tinggi
, < � < , Validitas tinggi
, < � < , Validitas sedang
, < � < , Validitas rendah
� < , Validitas sangat rendah (Suherman, 2003:113)
2) Reliabilitas
18
� = � −� −∑ ��
Keterangan :
r : Reliabilitas instrumen
n : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
σi : Varians butir atau skor tiap-tiap item
σt : Varians total
Sedangkan untuk menghitung varians adalah:
� =∑ � − ∑ �� �
Keterangan :
� : Varians
n : Banyaknya siswa
x : Skor tiap-tiap item
(Arikunto, 2001:109)
Tolak ukur untuk menginterpretasikan reliabilitas tes disajikan pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Interpretasi Reliabilitas
Nilai Interpretasi
, < � < , Reliabilitas sangat tinggi
, < � < , Reliabilitas tinggi
, < � < , Reliabilitas sedang
, < � < , Reliabilitas rendah
19
BAB V
HASIL YANG DICAPAI
5.1Hasil Penelitian Pengembangan Buku Ajar
Pengembangan buku ajar dengan dalam penelitian ini dilaksanakan berdasarkan model pengembangan Plomp. Proses dan hasil pengembangan buku ajar tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Fase investigasi awal
Pada tahap ini dilakukan analisa teori pendukung pengembangan buku ajar, analisis kurikulum, analisis mahasiswa, dan analisis materi ajar. Keempat proses dan hasil dari kegiatan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Teori pendukung pengembangan buku ajar
Teori tentang pendukung pengembangan buku ajar dengan menggunakan model Plomp digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan buku ajar. b. Analisis kurikulum
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kurikulum yang belaku. Kurikulum yang berlaku di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya dalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Olah karena itu, buku ajar yang dikembangkan mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
c. Analisis mahasiswa
Analisis mahasiswa merupakan telaah karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan rancangan pengembangan buku ajar yaitu mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014. Karakter yang dimaksud meliputi latar belakang pengetahuan siswa, kemampuan akademik siswa dan potensi mengkonstruksi pengetahuan.
1) Latar belakang pengetahuan mahasiswa
20 2) Kemampuan akademik mahasiswa
Mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 yang dijadikan sebagai subyek penelitian dalam uji coba terbatas, memiliki kemampuan akademik yang heterogen. Dalam pembelajaran matematika seorang siswa dikatakan tuntas jika memperoleh nilai 66.
d. Analisis materi ajar
Analisis materi ajar dilakukan dengan mengidentifikasi bagian-bagian utama materi perkuliahan yang akan dipelajari mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran berdasarkan kurikulum KBK. Berikut ini adalah materi-materi perkuliahan yang akan dimuat pada perkuliahan Riset Operasi.
Standar Kompetensi:
Memahami unsur-unsur kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Materi Perkuliahan:
BAB 1. PENDAHULUAN: RISET OPERASI BAB 2. PROGRAM LINIER
BAB 3. METODE SIMPLEKS
BAB 4. METODE SIMPLEKS DUAL BAB 5. MODEL TRANSPORTASI BAB 6. MASALAH PENUGASAN BAB 7. ANALISA NETWORK BAB 8. TEORI PERMAINAN BAB 9. MODEL ANTRIAN BAB 10. MODEL PERSEDIAAN
21
2. Fase desain
Berdasarkan analisis fase investigasi awal, peneliti melakukan penyusunan rancangan buku ajar dan instrumen penelitian.
Gambar rancangan buku Riset Operasi a. Penyusunan rancangan buku ajar
Buku ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah buku ajar Riset Operasi. Penyusunan buku ajar ini diawali dengan mempelajari materi Riset Operasi berdasarkan KBK, kemudian menentukan judul buku yang sesuai, yaitu “Riset Operasi”. Langkah selanjutnya yaitu membuat outline yang disesuaikan dengan komponen-komponen buku ajar meliputi:
1) Bagian pembuka, terdiri dari: a) Sampul buku
b) Kata pengantar c) Daftar isi
2) Bagian isi, terdiri dari: a) Halaman judul bab
b) Tujuan Instruksional bertujuan untuk menunjukkan kesesuaian materi dengan kompetensi pada standar isi
c) Judul sub bab, memberikan gambaran rincian dari bab yang akan dipelajari.
d) Contoh soal, disajikan agar peserta didik lebih mudah memahami penerapan materi yang sudah dipelajari. Contoh soal disusun secara bertingkat dari soal yang mudah ke tingkat soal yang lebih sulit. 3) Bagian penutup, terdiri dari:
a) Glosarium, berisi istilah-istilah penting beserta penjelasan arti istilah b) Indeks Buku Riset Operasi
c) Daftar pustaka, bahan rujukan dalam penulisan buku ajar. b. Penyusunan instrumen penelitian
Instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi buku ajar, lembar tes hasil belajar, dan angket respons mahasiswa.
22
tes hasil belajar digunakan untuk mengukur keefektifan buku ajar. Instrumen lain yang digunakan untuk mengukur keefektifan buku ajar adalah angket respons mahasiswa. Butir pernyataan yang diajukan dalam angket ini meliputi tanggapan mengenai tampilan, penyajian materi, dan manfaat buku ajar.
3. Fase realisasi
Fase ini merupakan lanjutan dari fase desain. Berdasarkan fase ini, desain yang telah dibuat dijadikan sebagai dasar pembuatan buku ajar dan instrumen penelitian yang disebut sebagai prototipe 1. Pada fase ini buku ajar yang sudah dihasilkan belum divalidasi oleh validator, tetapi sebelum divalidasikan.
1) Bagian pembuka, terdiri dari: a) Sampul buku
b) Kata pengantar
RISET OPERASI
Gambar 5.1 Cover Buku Riset Operasi
23
Gambar 5.4 Bagian Isi
c) Daftar isi
2) Bagian isi, terdiri dari: a) Bab, Judul bab
3) Bagian penutup, terdiri dari:
a) Glosarium, berisi istilah-istilah penting beserta penjelasan arti istilah b) Indeks Buku Riset Operasi
c) Daftar pustaka, bahan rujukan dalam penulisan buku ajar.
b) Tujuan Instruksional bertujuan untuk menunjukkan kesesuaian materi dengan kompetensi pada
standar isi
c) Judul sub bab, memberikan gambaran rincian dari bab yang akan
24
Gambar 5.5 Bagian Penutup
4. Fase tes, evaluasi dan revisi
Pada pelaksanaan fase tes, evaluasi, dan revisi dilakukan tiga tahap yaitu validasi, revisi dan uji coba buku ajar.
a. Validasi buku ajar
25
Tabel 5.1 Hasil Validasi Buku Ajar Riset Operasi
No Aspek Penilaian
Validator
14 Mendorong untuk mencari
informasi lebih jauh 5 4 3 4.000
Sangat valid
15 Materi pengayaan 4 3 3 3.333 Valid
2 Kelayakan Kebahasaan
16 Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan intelektual 4 5 4 4.333
4.17
Sangat valid
17 Keseuaian dengan tingkat
perkembangan sosial emosi 4 4 4 4.000 antar bab, antara subbab dan subbab, antar subbab dalam bab.
26
No Aspek Penilaian
Validator
24 Observasi, investigasi,
eksplorasi, atau inkuiri 4 4 4 4.000
Sangat valid
25 Masalah kontekstual 4 3 4 3.667 Valid
26 Menumbuhkan berfikir kritis,
kreatif, atau inovatif. 4 4 3 3.667 Valid
Rata-Rata Total Validasi (RTV) Buku Ajar 4.06 Sangat valid
Penilaian Umum Buku Ajar dengan
Pendekatan PMRI B B B
Berikut masukan-masukan perbaikan dari masing-masing validator:
1) Merevisi Judul Cover Buku Ajar menjadi “Riset Operasi untuk Pendidikan Matematika” atau “Operation Research for Mathematic Education” 2) Mengurangi kalimat yang tidak sesuai tujuan penggunaan buku ajar. 3) Memperbanyak untuk contoh soal dan latihan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
4) Menambahkan soal latihan dan diberikan kunci jawaban yang diletakkan di akhir halaman
27
nomor 1-15 yang terdiri dari: (1) keluasan, (2) kedalaman materi, (3) akurasi konsep dan definisi, (4) akurasi prinsip, (5) akurasi prosedur dan alogaritma, (6) akurasi contoh, (7) akurasi soal, (8) penalaran, (9) pemecahan masalah, (10) keterkaitan, (11) komunikasi, (12) penerapan, (13) kemenarikan materi, (14) mendorong untuk mencari informasi lebih jauh, dan (15) materi pengayaan. Guru menilai bahwa pada bagian contoh soal dan latihan masih kurang yang mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Aspek kebahasaan buku ajar yang dikembangkan memperoleh rata-rata sebesar 4,17 dengan kategori sangat valid. Aspek kebahasaan meliputi butir nomor 16-21, yaitu: (16) kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual, (17) kesesuaian dengan tngkat perkembangan sosial emosi, (18) keterbacaan pesan, (19) ketepatan bahasa, (20) keruntutan dan keterpaduan antarbab, antara subbab dan subbab, antarsubbab dalam bab, dan (21) keruntutan dan keterpaduan antarparagraf. Dalam aspek kebahasaan, sebagian validator menilai aspek ini dikatakan baik karena rata-rata yang lebih baik dibanding aspek yang lain. Hanya saja ada beberapa penggunaan bahasa yang kurang tepat dan ada beberapa kata yang perlu ditambahkan.
Aspek kelayakan penyajian materi buku ajar yang dikembangkan memperoleh rata-rata sebesar 4,00 dan termasuk kategori sangat valid. Aspek kelayakan penyajian meliputi butir nomor 22-30, yaitu: (22) sistematika penyajian, (23) keruntutan penyajian, (24) observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri, (25) masalah kontekstual, (26) menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif, (27) membuat hands on activity, (28) bagian pendahuluan, (29) bagian isi, (30) bagian penutup. Sebagian validator menyatakan bahwa tidak terdapat hands on activity.
28
matematika) menyatakan buku ajar ini dalam kategori B yang berarti dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi.
b. Uji coba buku ajar
Prototipe 2 sebagai hasil revisi dari validasi buku ajar pada prototipe 1 kemudian diujicobakan secara terbatas dengan tujuan untuk menguji keefektifan buku ajar yang dikembangkan. Prototipe 2 diujicobakan kepada Mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 16 orang.
Tabel 5.2 Jadwal Uji Coba Buku Ajar Riset Operasi
NO TANGGAL MATERI
1. 23 April 2014 BAB 4. METODE SIMPLEKS DUAL
2. 30 April 2014 BAB 5. MODEL TRANSPORTASI
3. 7 Mei 2014 BAB 6. MASALAH PENUGASAN
4. 14 Mei 2014 BAB 7. ANALISA NETWORK
Pada tahap ini uji coba diperoleh data-data tentang: (1) tes hasil belajar siswa, dan (2) respons siswa. Hasil uji coba diuraikan secara ringkas sebagai berikut.
Tes hasil belajar siswa
Setelah mengikuti pembelajaran selama empat kali pertemuan, 16 mahasiswa subyek uji coba terbatas diberikan tes hasil belajar siswa. Tes hasil belajar dilaksanakan tanggal 21 Mei 2014. Skor tes hasil belajar dari 16 orang mahasiswa tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 5.3 Data Skor Tes Hasil Belajar Mahaiswa Setelah Melaksanakan Pembelajaran Menggunakan Buku Ajar Riset Operasi
No. N A M A S1 S2 S3 S4 JML SKOR
MAKS NILAI
1 SITI AMINAH R L 8,00 8,00 9,00 7,00 32,00 50,00 64
2 WIWIK 10,00 11,00 10,00 8,00 39,00 50,00 78
29
No. N A M A S1 S2 S3 S4 JML SKOR
MAKS NILAI
4 ERNA LUSDIANA 10,00 10,00 9,00 8,00 37,00 50,00 74
5 DIAH WULAN SARI 8,00 9,00 9,00 8,00 34,00 50,00 68
6 IZZATUR RO'IFAH 9,00 10,00 10,00 8,00 37,00 50,00 74
7
MUSNIDATUL MILLAH
ARIEF 11,00 10,00 10,00 9,00 40,00 50,00 80
8 FAJAR MISBACHUL ADAM 7,00 7,00 8,00 6,00 28,00 50,00 56
9 VIVI DIAH ANGGRAINI 10,00 9,00 9,00 9,00 37,00 50,00 74
10
SHEILA MAULIDYHA
YUSANTI 9,00 9,00 9,00 8,00 35,00 50,00 70
11 ZELA RAZAQ 10,00 10,00 11,00 8,00 39,00 50,00 78
12 OVY NURAINI 7,00 8,00 9,00 8,00 32,00 50,00 64
13 HAYATUN NUFUS 10,00 10,00 11,00 10,00 41,00 50,00 82
14 FIDYAH NUR FITRIANI 10,00 11,00 9,00 8,00 38,00 50,00 76
15 NIKIE RAMSI TAMNGE 10,00 10,00 9,00 8,00 37,00 50,00 74
16 ARYANI NUR HABIBA 7,00 7,00 8,00 7,00 29,00 50,00 58
RATA-RATA 9,19 9,25 9,44 8,00 35,88 50,00 71,75
Berdasarkan data tes hasil belajar siswa tersebut, maka dapat dihitung validitas soal, realibilitas soal, dan ketuntasan belajar mahasiswa.
a) Validitas soal
30
Tabel 5.5 Korelasi Validitas Butir Soal
Correlations
S1 S2 S3 S4 Total
S1 Pearson Correlation 1 .792** .688** .650** .928**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .006 .000
N 16 16 16 16 16
S2 Pearson Correlation .792** 1 .572* .602* .881**
Sig. (2-tailed) .000 .020 .014 .000
N 16 16 16 16 16
S3 Pearson Correlation .688** .572* 1 .619* .818**
Sig. (2-tailed) .003 .020 .011 .000
N 16 16 16 16 16
S4 Pearson Correlation .650** .602* .619* 1 .807**
Sig. (2-tailed) .006 .014 .011 .000
N 16 16 16 16 16
Total Pearson Correlation .928** .881** .818** .807** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 16 16 16 16 16
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Selanjutnya, hasil koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam klasifikasi validitas disajikan dalam tabel 5.6.
Tabel 5.6 Interpretasi Hasil Koefisien Validitas No. Butir Soal Koefisien Validitas Interpretasi
1 , Validitas sangat tinggi
2 , Validitas sangat tinggi
3 , Validitas sangat tinggi
31 b) Realibilitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh realibilitas soal yang disajikan pada tabel 5.7 berikut.
Tabel 5.7 Hasil Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.876 4
Dari tabel dapat dilihat bahwa realibilitas sebesar 0,876 dengan kriteria Reliabilitas tinggi.
c) Ketuntasan belajar
Siswa dikatakan tuntas jika nilai yang diperoleh lebih besar dari nilai ketuntasan minimal yang ditentukan dosen. Data ketuntasan belajar disajikan dalam tabel 5.8 berikut.
Tabel 5.8 Ketuntasan Belajar Setelah Melaksanakan Pembelajaran Menggunakan Buku Ajar Riset Operasi
Kriteria Ketuntasan Jumlah
Mahasiswa Persentase Rata-Rata
Tuntas Belajar
(nilai ≥ 66) 12 75%
71,75 Tidak Tuntas Belajar
(nilai < 66) 4 25%
Jumlah 16 100%
Banyaknya mahasiswa yang telah tuntas = 12 siswa Banyaknya mahasiswa yang belum tuntas = 4 siswa
Sehingga, perhitungan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 75%
32
33
BAB VI
RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
Jadwal penelitian pasca laporan kemajuan diberikan secara matriks dalam menyusun rencana tahap berikutnya:
No. Kegiatan Bulan
Aug’14 Sept’14 Okt’14
1 Revisi Pelaksanaan Penelitian Implementasi I dan II
2 Focus Grup Discussion 3 Analisis data
4 Penyusunan draf laporan akhir 5 Seminar Laporan
6 Revisi Laporan
34
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan dalam laporan kemajuan penelitian pengembangan ini telah menghasilkan Buku Ajar pada mata kuliah Riset Operasi. Penelitian pengembangan ini diujicobakan pada mahasiswa semester VI (enam) kelas pagi tahun akademik 2013/2014. Hasil penelitian pengembangan ini sehingga ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses Pengembangan Buku Ajar
Pengembangan buku ajar Riset Operasi dengan model pengembangan Plomp yang meliputi lima fase, yaitu fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi, fase tes, evaluasi, dan revisi, dan fase implementasi. Namun, penelitian ini hanya sampai pada fase tes, evaluasi, dan revisi karena keterbatasan waktu.
1. Fase investigasi awal
Pada tahap ini dilakukan analisis pendukung pengembangan, analisis kurikulum, analisis siswa, dan analisis materi ajar. Analisis kurikulum dilakukan dengan menganalisis kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Analisis mahasiswa dilakukan dengan melihat karakteristik siswa berdasarkan latar belakang pengetahuan mahasiswa, kemampuan akademik mahasiswa, dan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan.
2. Fase Desain
35 3. Fase realisasi
Buku ajar yang dikembangkan dengan kerangka atau desain yang telah dibuat dijadikan sebagai dasar pembuatan buku ajar dan instrumen penelitian yang disebut prototipe 1. Setelah selesai dikembangkan, buku ajar dan instrumen dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
4. Fase tes, evaluasi, dan revisi
Pada fase ini dilakukan tiga tahap yaitu validasi, revisi, dan ujicoba buku ajar. Validasi buku ajar dilakukan dengan memberi buku ajar kepada validator untuk divalidasi dengan menggunakan instrumen berupa angket penilaian yang telah dinyatakan valid. Hasil angket penilaian yang telah diisi oleh validator yang akan menyatakan bahwa buku ajar telah layak digunakan tanpa revisi, buku ajar layak digunakan dengan sedikit revisi sesuai saran, atau buku ajar tidak layak digunakan. Setelah buku ajar divalidasi dan direvisi, tahap selanjutnya mengujicobakan buku ajar yang dikembangkan kepada mahasiswa semester VI (enam) kelas pagi tahun akademik 2013/2014 dilakukan di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya. Uji coba bertujuan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa terhadap buku ajar yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu, uji coba juga dilakukan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan buku ajar yang mungkin masih terdapat pada buku ajar yang dikembangkan sehingga dapat direvisi kembali.
2. Kelayakan Buku Ajar yang Dihasilkan
Dalam penelitian ini, buku ajar dikatakan layak jika telah memenuhi 3 syarat kelayakan yaitu valid, praktis, dan efektif.
1. Ditinjau dari kevalidan buku ajar
Dalam melakukan penilaian terhadap buku ajar terdapat tiga aspek penilaian yang dinilai oleh ketiga validator, yaitu: aspek kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian.
36 2. Ditinjau dari kepraktisan buku ajar
Berdasarkan hasil validasi dari 3 (tiga) validator dosen matematika menyatakan buku ajar dalam kategori B yang artinya dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi, sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar Riset Operasi praktis dapat digunakan.
3. Ditinjau dari efektifitas buku ajar
Ketuntasan belajar secara klasikal tercapai karena persentase mahasiswa yang tuntas belajarnya (KETUNTASAN ) adalah 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar Riset Operasi efektif untuk digunakan.
1.2Saran-Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian untuk laporan kemajuan dalam rangka mengembangkan perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini hanya sampai pada tahap penelitian ini hanya sampai pada fase
tes, evaluasi, dan revisi karena keterbatasan waktu. Oleh karena itu, untuk tahap implementasi dapat dilakukan pada perkuliahan Riset Operasi yang akan datang.
2. Pada penelitian ini, untuk melihat efektifitas buku ajar kurang ditampilkan respon
37
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP
Depdiknas. 2008. Perangkat Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Halimah, Walidatul. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Teori Belajar Dienes dengan Model Pembelajaran Kooperatif pada Materi Luas Persegi dan Persegi Panjang Untuk Kelas III SD. Surabaya: Skripsi tidak dipublikasikan.
Latief, Adnan. 2010. Penelitian Pengembangan. Laporan Bahan Pengembangan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Prastowo, Adi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: DIVA Press
Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat
Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Surabaya: UNESA University Press.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media
Suherman, E. Dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer Common Textbook. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.
Suryaningtyas, Wahyuni. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Media
“GABUZ” Mata Kuliah Statistika Dasar Menggunakan Model 4-D Thiagarajan. Laporan Akhir Hibah Penelitian Dosen Pemula: Dibiayai oleh Dirjen Dikti Depdiknas dengan Surat Perjanjian Pelaksanan Hibah Penelitian TA 2013 No:
054/SP2H/PDP/K7/PT/IX/2013 tanggal 18 September 2013.
38
Lampiran 1: Skor Nilai Hasil Belajar Mahasiswa Semester VI kelas pagi Mata Kuliah Riset Operasi
No. N A M A S1 S2 S3 S4 JML SKOR
MAKS NILAI
1 SITI AMINAH R L 8 8 9 7 32 50,00 64
2 WIWIK 10 11 10 8 39 50,00 78
3
NUR MUFIDAH
DZIKROH 11 9 11 8 39 50,00 78
4 ERNA LUSDIANA 10 10 9 8 37 50,00 74
5 DIAH WULAN SARI 8 9 9 8 34 50,00 68
6 IZZATUR RO'IFAH 9 10 10 8 37 50,00 74
7
MUSNIDATUL MILLAH
ARIEF 11 10 10 9 40 50,00 80
8
FAJAR MISBACHUL
ADAM 7 7 8 6 28 50,00 56
9 VIVI DIAH ANGGRAINI 10 9 9 9 37 50,00 74
10
SHEILA MAULIDYHA
YUSANTI 9 9 9 8 35 50,00 70
11 ZELA RAZAQ 10 10 11 8 39 50,00 78
12 OVY NURAINI 7 8 9 8 32 50,00 64
13 HAYATUN NUFUS 10 10 11 10 41 50,00 82
14 FIDYAH NUR FITRIANI 10 11 9 8 38 50,00 76
15 NIKIE RAMSI TAMNGE 10 10 9 8 37 50,00 74
16 ARYANI NUR HABIBA 7 7 8 7 29 50,00 58
39
Lampiran 2: Lembar Validasi Buku Ajar Riset Operasi
LEMBAR VALIDASI BUKU AJAR RISET OPERASI
Peneliti mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu validator untuk mengisi lembar validasi buku ajar Riset Operasi
Petunjuk pengisian
1. Berilah tanda cek (√) pada penilaian yang sesuai. Apabila dalam menilai terdapat kekurangan atau sangat kurang, mohon untuk ditandai letak kekurangannya agar mempermudah dalam proses revisi. Adapun keterangan lebih lanjut tentang penilaian sebagai berikut: A = dapat digunakan tanpa revisi
B = dapat digunakan dengan sedikit revisi C = dapat digunakan dengan banyak revisi D = tidak dapat digunakan
2. Bapak/Ibu validator harap untuk memberikan kritik dan saran pada tempat yang disediakan.
3. Peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu validator untuk mengisi lembar validasi buku ajar yang dikembangkan ini.
KOMPONEN KELAYAKAN ISI
Sub Komponen Aspek Penilaian
Skala
Kedalaman materi
B. Keakuratan materi
Akurasi konsep dan definisi
Akurasi prinsip
Akurasi prosedur dan alogaritma
Akurasi contoh
40 C. Materi
pendukung pembelajaran
Penalaran (reasoning)
Pemecahan masalah
Keterkaitan
Komunikasi
Penerapan
Kemenarikan materi
Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh
Materi pengayaan
KOMPONEN KELAYAKAN KEBAHASAAN
Sub Komponen Aspek Penilaian Skala
1 2 3 4 5
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual
Keseuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosi
Kerunutan dan keterpaduan antar bab, antara subbab dan subbab, antar subbab dalam bab.
41
KOMPONEN KELAYAKAN PENYAJIAN
Sub Komponen Aspek Penilaian Skala
1 2 3 4 5
a. Teknk penyajian
Sistematika penyajian
Keruntutan penyajian b. Penyajian
pembelajaran
c.
Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri
Masalah kontekstual
Menumbuhkan berfikir kritis, kreatif, atau inovatif.
Memuat hands on activity. d. Kelengkapan
penyajian Bagian pendahuluan
Bagian isi
Bagian penutup
Kriteria A B C D
Kritik dan Saran
...
...
...
...
...
Surabaya, 2014 Validator
42
Lampiran 3: Rubrik Lembar Validasi
DESKRIPSI LEMBAR VALIDASI BUKU AJAR RISET OPERASI TERKAIT KOMPONEN KELAYAKAN ISI, KELAYAKAN BAHASA, DAN
KELAYAKAN PENYAJIAN
Deskripsi lembar validasi diadaptasi dari Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP.
I. ASPEK KELAYAKAN ISI
ASPEK PENILAIAN DESKRIPSI
Kesesuaian uraian materi dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
1. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Materi juga memuat contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma. Contoh yang disajikan dapat berupa contoh yang benar maupun contoh yang salah (counter example). Soal-soal hendaknya diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. 2. Kedalaman materi Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi,
prinsip, prosedur, atau algoritma (dalam model konkrit maupun abstrak dengan menitikberatkan pada model konkret), agar peserta didik mengenali gagasan atau ide, mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat mendefinisikan, menyusun formula/rumus/aturan, atau mengkonstruksi pengetahuan baru sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Keakuratan materi
3. Keakuratan konsep dan definisi.
Materi harus disajikan secara akurat untuk menghindari miskonsepsi yang dilakukan peserta didik. Konsep dan definisi dirumuskan dengan jelas (well- defined) untuk mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
43
ASPEK PENILAIAN DESKRIPSI
tersebut perlu dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir bagi peserta didik. 5. Keakuratan prosedur
dan alogaritma.
Prosedur dan alogaritma yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik.
6. Keakuratan contoh Konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus diperjelas oleh contoh (dapat juga berupa contoh yang salah (counter example) yang disajikan secara akurat.
7. Keakuratan soal Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat.
Materi pendukung pembelajaran
8. Penalaran (reasoning). Penalaran berperan pada saat peserta didik harus membuat kesimpulan. Karenanya materi perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih (valid). Materi dapat pula memuat soal-soal terbuka (open-ended problem), yaitu soal-soal yang menuntut peserta didik untuk memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi.
9. Keterkaitan Keterkaitan antarkonsep matematika dapat
dimunculkan dalam uraian atau contoh. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik
dalam membangun jaringan pengetahuan
matematika. Selain itu, perlu juga ditunjukkan keterkaitan antara matematika dengan ilmu lain atau keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari agar peserta didik menyadari manfaat matematika.
10.Komunikasi (write and talk)
Materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan, secara tertulis maupun lisan, untuk memperjelas keadaan atau masalah. Komunikasi dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau media lain. sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok.
11.Penerapan Materi memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. 12.Kemenarikan materi Materi memuat uraian, strategi, gambar, foto,
44
ASPEK PENILAIAN DESKRIPSI
didik untuk mengkaji lebih jauh, antara lain adanya topik-topik tentang recreational mathematics. 13.Mendorong untuk
mencari informasi lebih jauh.
Materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel, dsb.
II. ASPEK PENILAIAN BAHASA
ASPEK PENILAIAN DESKRIPSI
Kesesuaian dengan perkembangan siswa
1. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik.
Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan konsep atau aplikasi konsep atau ilustrasi sampai dengan contoh yang abstrak sesuai dengan tingkat intelektual peserta didik (yang secara imajinatif dapat dibayangkan oleh peserta didik).
2. Kesesuian dengan tingkat perkembangan sosial emosi peserta didik.
Bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan sosial emosional peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep mulai dari lingkungan terdekat (lokal) sampai dengan lingkungan global.
Komunikatif
3. Keterbacaan pesan. Pesan disajikan dengan bahasa menarik, jelas, tepat sasaran, tidak menimbulkan makna ganda (menggunakan kalimat efektif) dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia sehingga mendorong peserta didikuntuk mempelajari buku tersebut secara tuntas.
4. Ketepatan penggunaan kaidah bahasa
Kata dan kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengacu pada kaidah bahasa Indonesia, ejaan yang digunakan mengacu pada pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus tepat makna dan konsisten
Koherensi dan keruntutan alur
5. Keruntutan dan
keterpaduan antar bab, antara subbab dan subbab, antar subbab dalam bab.
Penyampaian pesan antara satu bab dengan bab lain yang berdekatan dan antarsubbab dalam bab mencerminkan hubungan logis.
6. Keruntutan dan keterpaduan antarparagraf.
45
III. ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN
ASPEK PENILAIAN DESKRIPSI
Teknik penyajian
1. Sistematika penyajian Setiap kegiatan belajar minimal memuat motivasi dan isi. Motivasi dapat disajikan dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, yang dilengkapi dengan keterangan yang berhubungan dengan kehidupan seharihari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan. Isi memuat hal-hal yang tercakup dalam subkomponen.
2. Keruntutan penyajian. Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk menyatakan kebenaran suatu proposisi. Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik terlibat aktif. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan
Penyajian pembelajaran
3. Keterlibatan peserta didik
Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi – misalnya dengan mengajak peserta mencoba latihan dengan data baru).
Kelengkapan penyajian
4. Bagian pendahuluan Pada awal buku ajar terdapat prakata, petunjuk penggunaan, dan daftar isi. Awal buku ajar dapat juga memuat daftar simbol atau notasi. Prakata memuat secara umum isi buku yang dibahas. Petunjuk penggunaan memuat penjelasan tujuan, isi buku ajar , serta petunjuk pemakaian buku ajar bagi peserta didik untuk mempelajarinya. Daftar isi memberikan gambaran mengenai isi buku ajar yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan. Daftar simbol atau notasi merupakan kumpulan simbol atau notasi beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan simbol atau notasi dan disajikan secara alfabetis.
46
ASPEK PENILAIAN DESKRIPSI
harus menyebutkan rujukan atau sumber acuan. Rujukan atau sumber acuan dapat langsung disebutkan atau disertakan dalam daftar rujukan atau sumber. Penyajian setiap kegiatan belajar atau sub kegiatan belajar memuat soal latihan bervariasi dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep atau prinsip. Rangkuman merupakan kumpulan konsep kunci kegiatan belajar yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan bermakna, serta memudahkan peserta didik untuk memahami isi kegiatan belajar. Rangkuman ini dapat disajikan pada akhir setiap kegiatan belajar dengan maksud agar peserta didik dapat mengingat kembali hal-hal penting yang telah dipelajari. 6. Bagian penutup Pada akhir buku ajar, terdapat daftar pustaka, indeks
subjek, daftar istilah (glosarium) atau petunjuk pengerjaan (hint)/jawaban soal latihan terpilih. Apabila tidak terdapat pada awal buku, daftar simbol atau notasi dapat dicantumkan pada akhir buku.
Daftar pustaka menggambarkan bahan rujukan yang digunakan dalam penulisan buku dan dituliskan secara konsisten. Setiap pustaka yang digunakan diawali dengan nama pengarang (disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan diakhiri dengan nama penerbit.
Indeks subjek merupakan kumpulan kata penting, antara lain objek matematika, nama tokoh atau pengarang, yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan dan disajikan secara alfabetis.
Daftar istilah (glosarium) merupakan kumpulan istilah penting beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan istilah dan disajikan secara alfabetis. Pada akhir suatu bab, akhir suatu bahasan, atau akhir buku disertakan petunjuk pengerjaan (hint) atau jawaban soal latihan terpilih.
7. Pengantar Memuat informasi tentang peran buku ajar dalam proses pembelajaran.
8. Glosarium Glosarium berisi istilah-istilah penting dalam teks dengan penjelasan arti istilah tersebut
47
ASPEK PENILAIAN DESKRIPSI
makalah / artikel , tempat, dan nama penerbit, nama dan lokasi situs internet serta tanggal akses situs (jika memakai acuan yang memiliki situs)
10.Rangkuman Rangkuman merupakan konsep kunci kegiatan
48
Lampiran 5: Foto Kegiatan Penelitian
Mahasiswa Semester VI ketika akan mengikuti Perkuliahan Riset Operasi
Mengerjakan Laporan Kemajuan