• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN I"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN PEMASARAN I

KELOMPOK I

NENCYTIA SAPUTRA

NIM 14021180

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita

berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu

membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada

kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita

capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat untuk masyarakat banyak.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta

teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun

materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa

maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian,

yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami

jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan

makalah-makah

kami

dilain

waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah,

mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi,

teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau

mengambil manfaat serta ilmu yang saya sampaikan dari makalah yang telah saya

buat

ini.

Surabaya, Desember 2016

Penyusun

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

Gambaran Perusahaan

PT. PLN (Persero)

Perusahaan Listrik Negara

Logo Perusahaan Listrik Negara

Jenis

BUMN / Perseroan Terbatas

Industri/jasa

Kelistrikan

Didirikan

27 Oktober 1945 di Jakarta, Indonesia

Kantor pusat

Jakarta, Jakarta, Indonesia

Produk

Listrik

Pemilik

Pemerintah Indonesia

Slogan

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Situs web

www.pln.co.id

(4)

BUMN yang mengurusi listrik. Dimulai dari proses penciptaan listrik,

pembangkitan, penyaluran, hingga distribusi tenaga listrik tersebut ke seluruh

tempat (daerah-daerah di Indonesia). PLN juga lah yang melakukan kontrol penuh

terhadap eksplorasi sumber daya alam dan energi untuk penciptaan tenaga listrik

secara kontinyu (berkelanjutan). Dan PLN juga lah yang melakukan proses

perencanaan sampai realisasi pembangunan sarana dan prasarana penyediaan

tenaga listrik di seluruh tempat, serta mencakup pembaharuan dari sistem atau alat

yang sudah usang. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa PLN adalah satu-satunya

perusahaan yang mempunyai kuasa penuh untuk mengurusi listrik.

PT. PLN menyadari kebutuhan listrik masyarakat yang semakin

ketergantungan akan adanya tenaga listrik, dengan terus melakukan berbagai

kajian untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan menawarkan berbagai

program layanan. Seiring berjalannya waktu dan untuk mengembangkan

pelayanan suatu perusahaan, maka dibuatlah suatu inovasi demi mempertahankan

eksistensi dan juga untuk kemajuan serta pengembangan dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

Bentuk inovasi yang diciptakan oleh PT. PLN adalah dengan

mengeluarkan program listrik prabayar. Program listrik prabayar ini telah

dikeluarkan sejak tahun 2008, salah satu alasan selain untuk meningkatkan

pelayanan, dibuatnya program listrik prabayar ini diantaranya adalah, kejadian

salah baca meter, tagihan yang tidak menentu, tunggakan rekening, dan salah

pemutusan. Yang menderita juga bukan hanya masyarakat, tapi PLN pun ikut

merugi. Sebagai pembelajaran dari hal itu maka diluncurkanlah Listrik Prabayar,

maka dengan program ini masyarakat diajak agar lebih menghargai akan

keberadaan tenaga listrik dan lebih bijak dalam penggunaan listrik. Penggunaan

listrik yang cenderung terlewatkan oleh para konsumennya yang kebanyakan

adalah masyarakat luas, sehingga penggunaan listrik terkadang memakan biaya

yang tidak sedikit untuk konsumsi rumah ataupun usaha.

BAB II

(5)

Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli :

a. Philip Kotler (1997:8) menyatakan bahwaPemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain

b. Charles F. Philip, Ph.D & Delbert J. Duncan dalam Buku “Marketing Principles and Methods”: Marketing oleh para pengusaha diartikan sama dengan distribusi yang dimaksuskan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ketangan konsumen rumah tangga dan ke konsumen industry.

c. Maynard & Beckman dalam bukuPrincipes of marketing mendefinisikan. Marketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi.

d. William J. Stanton (1993:7) Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

e. Hermawan Kartajaya (2002), pemasaran diartikan sebagai :

a).Menghubungankan penjual dan pembeli potensial.

b).Menjual barang dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang menjualnya. c).Memberikan standar kehidupan.

d).Sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari inisiator kepada stakeholder.

f. Peter Drucker (1954): Penjulaan bukan sekedar perluasan penjualan, pemasaran meliput keseluruhan bisnis dan harus dilihat dari sudut pelanggan. Hanya pemasaran dan inovasilah yang bisa menghasilkan uang, kegiatan lainnya merupakan pos biaya saja.

g. The American Marketing Asociation (AMA) : Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang, jasa dan ide dan dapat memuaskan pelanggan individu atau organisasi secara menguntungkan.

(6)

Pemasaran tidak terbatas hanya dalam dunia bisnis saja. Pemasaran ternyata dapat mempunyai banyak makna yang lebih luas, yang mencakup makna kemasyarakatan. Menurut Philip Kotler pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan (wants) dan kebutuhan (needs) melalui proses pertukaran.

Berdasarkan pada definisi di atas dapat disimpulkan bahwa titik tolak pemasaran terletak pada kebutuhan dan keinginan manusia. Kebutuhan dan keinginan manusia dapat dipenuhi oleh adanya produk atau sumber sumber atau alat pemuas. Produk tersebut dapat berupa benda, jasa, kegiatan , orang , tempat, organisasi, atau gagasan. Adanya kebutuhan dan keinginan beserta alat pemuasanya saja belum cukup menciptakan pemasaran. Pemasaran ada apabila orang memutuskan untuk memuaskan kebutuhannya dengan cara yang disebut pertukaran.

Pertukaran ini akan benar benar terlaksana atau tidak, tergantung pada pemenuhan dari syarat-syarat sebagai berikut:

a) Terdapat dua belah pihak

b) Masing – masing pihak mempunyai sesuatu yang bernilai bagi pihak lain c) Masing – masing pihak mampu berkomunikasi dan menyejahterakan sesuatu

yang bernilai tersebut

d) Masing – masing pihak berhak untuk menerima atau menolak terhadap sesuatu yang bernilai tersebut

Pertukaran merupakan salah satu diantara empat cara seseorang untuk dapat memperoleh produk yang mampu memuaskan kebutuhan manusia. Ketiga cara lainnya ialah:

a) Memproduksi sendiri b) Melakukan pemaksaan c) Memohon atau meminta

Jelas bahwa pertukaran merupakan inti pokok dari pemasaran.

Pemasaran akan menyangkut beberapa hal : (1) pemasaran, (2) apa yang dipasarkan (3) pembelian (pasar sasaran). Apabila ditinajau dari ruang lingkup kemasyarakatan, maka tiga hal tersebut di atas hendaknya juga diberi arti yang luas.

Pemasaran, disamping badan usaha bisnis, dapat pula berupa organisasi universitas, serikat buruh, dan organisasi no profit lainnya.

Apa yang dipasarkan, disamping berupa barang dan jasa, dapat pula misalnya para pemberi dana untuk PMI, anggota serikat buruh dan sebagainya.

Pembeli, dapat berupa pembeli yang ada atau pembeli potensial yang diharapkan akan membeli diwaktu yang akan datang.

(7)

Bagi orang yang mengetahui hanya sedikit tentang pemasaran ini, sering

diartikan sebagai kegiatan penjualan atau perdagangan. Sedangkan masing –

masing kegiatan terebut merupakan salah satu kegiatan dari pemasaran. Dengan

demikian pemasaran memiliki pengertian yang jauh lebih luas berikut ini adalah

definisi pemasaran bisnis oleh

W. J. STANTON

.

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial.

Pemasaran Mikro dan Makro, berdasarkan jangkauan kegiatannya, maka

pemasaran dapat dibedakan menjadi dua tingkatan yaitu pemasaran mikro dan

pemasaran makro. Pemasaran mikro menekankan pada suatu perusahaan

individual sedangkan pemasaran makro menekankan pada kemakmuran ekonomi

dari seluruh masyarakat. Rumusan tentang pemasaran mikro:

Pemasaran mikro (Mikro marketing) merupakan penyelenggaraan kegiatan

yang berusaha mencapai tujuan organisasi dengan cara memperkirakan kebutuhan

konsumen dan mengarahkan suatu arus barang – barang dan jasa untuk memenuhi

kebutuhan tersebut dari produsen ke konsumen. Rumusan ini berlaku bagi

organisasi laba maupun non laba, karena itu tujuan dari pemasran mikro ini adalah

untuk memenuhi kebutuhan langganan dan bukan hanya menyediakan barang –

barang dan jasa yang mudah dihasilkan.

Pemasaran makro (Makro marketing) merupak proses sosial yang

mengarahkan arus barang dan jasa – jasa dari suatu konsumen dengan cara yang

efektif menyesuaikan penawaran dan permintaan dan mencapai tujuan

masyarakat. Untuk itu masyarakat membutuhkan semacam sistem pemasaran

untuk mengatur semua kebutuhan masyarakat. Suatu sistem pemasarn makro yang

efektif diperlukan untuk pembanguna ekonomi. Jadi apabila suatu negara telah

menjalankan pemasan makro secara efektif maka dapat dikatakan bahwa negara

tersebut telah mengalami pengembangan ekonomi. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa pemasaran merupakan proses sosial yang sangat penting.

(8)

Kekuatan (STRENGTH) :

1. Fully Control : Mendapatkan kontrol penuh dariPemerintah terhadap pemberdayaan listrik.

2. New Spirit : Dimulai dari jajaran manajemen tingkatatas. PLN secara bersungguh-sungguh telah melakukan lompatan yang besar untuk menghindari praktek KKN dalam tubuhnya. Secara langsung, hal ini juga akan mendidik pekerja/karyawan pada level dibawah manajemen hingga jabatan yang rendah untuk berperilaku jujur dan menjalankan sistem dengan sebaik-baiknya.

3. Natural Resources : Sumber daya alam Indonesia dan energi yang kaya dan bisa didapatkan PLN sebagai BUMN, semestinya lebih bisa menciptakan tenaga listrik yang lebih optimal sehingga seluruh daerah bisa teraliri listrik. Pembaharuan tenaga listrik pun seharusnya sudah bisa direalisasikan di beberapa daerah.

Kelemahan (WEAKNESS) :

1. Disruption : Gangguan yang dialami oleh PLN contohnya seperti banyaknya pelanggan yang melakukan penambahan daya sehingga terjadi penurunan daya di beberapa pembangkit listrik. Lalu ada juga gangguan yang tidak dapat diprediksi, misalkan akibat musim/cuaca, atau permainan layang-layang yang menyangkut di kabel listrik sehingga bisa mengakibatkan listrik padam di beberapa tempat. Dan kemudian juga ada gangguan lainnya seperti pencurian listrik yang dilakukan oleh opnum yang tidak bertanggung jawab. Beberapa gangguan tersebut bisa jadi melemahkan PLN, dalam kata lain PLN bisa mengalami kerugian dari sana. Baik dari kerugian yang disebabkan oleh citra buruk pada PLN, dan kerugian materil.

2. KKN : PLN memang telah berkomitmen untuk sekecil mungkin lepas dari praktek KKN. Namun adakalanya opnum pekerja PLN yang khilaf dan melakukan praktek KKN bisa jadi akan membuat citra buruk bagi PLN. Sampai saat ini saja, masih ada cukup banyak orang (pelanggan) yang beropini dan mengeluhkan adanya uang tambahan ketika dimintai uang tambahan apabila

mengalami gangguan listrik yang mati di rumah mereka. Dan pelayanan pelanggan lainnya yang bisa jadi sumber KKN itu terjadi.

3. Lack : Kekurangan listrik yang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia mengakibatkan PLN belum sepenuhnya mampu untuk menyediakan listrik bagi seluruh masyarakat. Hal yang paling ironis adalah ketika tahun 2012 terungkap bahwa Pulau Pemping, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam adalah pulau yang berada dekat dengan negara Singapura-tidak dialiri listrik sama sekali. Tentu saja pada malam hari kondisi pulau Pemping gelap gulita, sedangkan Singapura terang benderang seolah kelebihan energy listrik.Dan diketahui bahwa negara Singapura mendapatkan pasokan listrik dari Indonesia, dengan transaksi jual-beli listrik dari PLN Batam. Terlebih lagi masalah ini sempat ditayangkan di televisi, sehingga membuat citra buruk bagi PLN.

Peluang (OPPORTUNITY) :

(9)

semestinya lebih bisa menciptakan tenaga listrik yang lebih optimal sehingga seluruh daerah bisa teraliri listrik. Sehingga dengan hal ini bisa membuat bendera PLN berkibar. Dan para pelanggan akan mengenal PLN sebagai BUMN yang baik dan juga sehat. Bukan opini negatif tentang PLN.

2. Cooperation : Kerjasama PLN dengan pihak swasta dalam banyak bidang, semestinya hal ini lebih bisa membuat daerah yang belum dialiri listrik bisa segera dialiri listrik. Sehingga bisa memenuhi tujuan RUPTL untuk meningkatkan laju pertumbuhan listrik di daerah-daerah yang belum dialiri oleh listrik.

3. Renewable Energy : Energi terbarukan yang sedang dikembangkan oleh PLN, akan bisa membuat PLN memenuhi tujuan RUPTL untuk meningkatkan laju pertumbuhan listrik di daerah-daerah yang belum dialiri oleh listrik. Sebut saja energi baru terbarukan yang akan dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), biofuel dan pembangkit listrik tenaga (PLT) biomas.

Ancaman (THREATS) :

1. KKN : Merujuk pada kategori Weakness. Opnum pekerja PLN yang khilaf dan melakukan praktek KKN yang akan membuat citra buruk bagi PLN, akan menjadi

ancaman internal di tubuh PLN.

2. Selebihnya, ancaman yang datang dari pihak eksternal tidak ada. Hal ini dikarenakan PLNsebagai BUMN tidak mempunyai kompetitor. Karena bukan seperti halnya perusahaan swasta yang mempunyai cukup banyak kompetitor.

(10)

Jika digambarkan dari hasil survey menurut hemat pemikiran saya yang didapat dari pengetahuan saya selama ini. Maka masyarakat Indonesia seolah akan terbagi-bagi ke dalam per tiga kelompok dengan jumlah yang sangat besar ketika memberikan penilaian terhadap PLN atas pertanyaan yang sama mengenai, yaitu:

“Adakah atau bagaimana pasokan listrik yang ada di rumah anda ?.” Dasar pertanyaan ini adalah jangkauan listrik yang belum sepenuhnya merata menyentuh seluruh daerah di Indonesia, dan yang belum sepenuhnya menyala hingga 24 jam penuh. Jadi dari pertanyaan tersebut diatas, maka akan didapat tiga jawaban besar yang meliputi:

1. Masyarakat kelompok pertama yang tinggal di daerah atau kota-kota besar tentu serentak menjawab kurang lebih akan seperti ini:

“Pasokan listrik di rumah kami aman terkendali, dalam kata lain berjalan lancar seperti biasa. Setiap hari listrik terus mengalir, dan kami pun bisa menyalakan listrik kapanpun kami mau. Menurut kami kinerja PLN sangat lah baik.”

2. Masyarakat kelompok kedua yang juga tinggal di daerah atau kota-kota besar, tapi khusus mereka yang sering terkena pemadaman bergilir atau listrik hanya menyala pada jam-jam tertentu. Sering disini bisa dalam artian dalam tingkatan dimulai dari Jarang sampai dengan Sangat Sering. Tentu mereka serentak menjawab kurang lebih akan seperti ini:

“Pasokan listrik di rumah kami di saat jam-jam tertentu sering mati secara tiba-tiba, atau pasokan listrik di rumah kami hanya menyala pada jam-jam tertentu saja. Padahal ketika itu kami sangat amat membutuhkan pasokan listrik untuk aktivitas rutinitas kami setiap hari. Baik itu ketika sedang bekerja (ini untuk mereka yang berstatuskan pekerja). Sedang belajar-mengajar (ini untuk mereka yang berstatuskan pelajar, guru, dosen, dan mereka yang bekerja dalam ruang lingkup pendidikan). Sedang memproduksi barang/makanan/produk lain untuk dijual (ini untuk mereka yang berstatuskan pelaku wirausaha). Dan banyak lagi status masyarakat lainnya yang tak mungkin untuk dijabarkan secara satu-persatu. Tiga status masyarakat diatas hanya sebagai contoh. “Kami kecewa dengan kinerja PLN yang tidak profesional dalam memberikan layanan listrik, padahal kami selalu bayar tagihan listrik tepat waktu. Kami juga kecewa dengan PLN yang tidak memberikan keadilan bagi kami untuk persoalan listrik, padahal kami amat mendambakan listrik untuk bisa menyala selama 24 jam penuh di tempat kami tinggal.”

3. Dan masyarakat kelompok ketiga yang tinggal di daerah-daerah terpencil, khusus tempat mereka tinggal yang belum dialiri oleh listrik, tentu mereka serentak menjawab kurang lebih akan seperti ini: “Listrik ?. Sampai detik ini kami belum pernah menikmati listrik.”

(11)

yang mengurusi dan berkompeten dalam mengurusi persoalan listrik. Tentunya sudah dan sedang membenahi persoalan tersebut. Saya percaya dan tidak meragukan itu.

Hal itu dibuktikan dari adanya Rencana Strategis RUPTL (Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listik) Tahun 2011-2020 yang telah dipublikasikan oleh PLN, dan bisa diunduh melalui website PLN www.pln.co.id . RUPTL ini merupakan sebuah pedoman pengembangan sistem kelistrikan bagi PLN sepuluh tahun mendatang yang optimal, disusun untuk mencapai tujuan tertentu serta berdasarkan pada kriteria perencanaan dan kebijakan tertentu.

Perumusan Strategi

a. Sebagai perusahaan listrik terbersar di Indonesia dan Masih banyak daerah yang belum teraliri listrik , PT. PLN terus membangun pembangkit dan jaringan listirk untuk memenuhi kebutuhan dan melayani calon pelanggan.

b. Dengan semakin banyaknya persuhaan listrik swasta, PT. PLN Persero meberikan tarif listrik yang terjangkau dengan mendapat subsidi dari pemerintah sehingga tariff listrik menjadi murah.

c. Melakukan perbaikan pasokan listrik muali dari sisi Hilir (Pembangkit) sampai ke hulu (Distribusi pelanggan) untuk meminimalkan pemadaman dan gangguan listrik d. Menjamin kontinuitas suplay listrik dengan cara melakuakn perbaikan dan pembangun jaringan listrik

Analisa Internal Perusahaan

Lingkungan internal perusahaan meliputi Direksi , Manajemen dan Karyawan. Dalam tubuh PT. PLN terdapat pondasi yang kuat dalam menyokong tumbuhnya dan eksistensi perusahaan sampai saat ini. Pondasi tersebut terdiri dari rangkaian Sumber Daya Manusia yang ada dipadu dengan aturan perusahaan yang dijadikan pedoman untuk membangun budaya perusuhaan yang terkandung dalam SIPP ( Saling percaya, integritas, Pembelajar , Peduli). Dengan menciptakan budaya persuhaan maka dapat memperkuat organ dalam PT. PLN (Persero) sehingga siap menghadapi persaingan dan perkembangan di era globalisasi

Analisa Eksternal Perusahaan

Lingkungan eksternal perushaan meliputi Mitra kerja , Outsoursing , Pelanggan , Masyrakat sekitar perushaan dan Pesiang. Dalam menjalin hubungan kerja dengan mitra dan outsoursing perushaan melaksanakan konstrak kerja secara berkesinambungan mengunkan metode acuan Service Level Agreement . Miitra kerja tersebuat merupakan bagian penting dalam pelayanan peruhanaan kepada pelanggan maka dari itu pihak perushaan melakukan pembinaan dan pembelajaran melalui In House Training dan Knowladge Sharing yang di Mentori oleh Nara sumber ahli dari pihak perusahaan. Pelanggan merupakan tolak ukur keberhasilan perusahaan, karena kepuasan pelanggan merupakan bukti dari kinerja yang sesuai dengan harapan pelanggan PT. PLN Persero. Dalam mendekatkan diri dengan pelanggan pihak perusahaan membukan pelayanan Call Centre 123 dan WebSite www.pln.co.id . Dalam menghadapi persiangan perusahaan listrik di Indonesia PT. PLN terus meningkatkan mutu pelayanannya terutama dalam supply listrik. Kontinuitas supply listrik menjadi kinerja utama perusahaan mengingat pada kinerja tersebut perusahaan dapat menilai kepuasan pelanggan secara langsung

(12)

kerja PLN agar lebih tertata rapi dan sistematis. Tentunya tujuan yang paling

utama untuk memudahkan pelanggan (masyarakat) dalam memenuhi kebutuhan

listrik untuk mereka. Sebut saja diantaranya adalah sebagai berikut :

LISTRIK PINTAR:

Dengan listrik pintar, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan

listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuananya. Cara kerja listrik pintar ini

adalah pelanggan terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token listrik isi ulang)

yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah

bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online. Lalu, 20 digit

nomor token tadi dimasukkan (diinput) ke dalam kWh Meter khusus yang disebut

dengan Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di

MPB.

Nantinya, lewat layar yang ada di MPB akan tersajikan sejumlah informasi

penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan

penggunaan listriknya, seperti :

• Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput).

• Jumlah energi listrik (kWH)) yang sudah terpakai selama ini

• Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).

• Jumlah energi listrik yang masih tersisa.

Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB

akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang. Dengan

demikian, pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui

secara persis penggunaan listrik di rumah. Jadi listrik pintar ini layaknya seperti

melakukan pengisian pulsa di ponsel.

Listrik Pintar mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 2012 di Nusa Tenggara Barat. Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan inovasi baru dengan nama Listrik Pra Bayar (LPB). Agaknya PLN terinspirasi dengan Kartu Pra Bayar dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Sehingga menamakan produk unggulannya sebagai Listrik Pra Bayar. Sebab Listrik Pra Bayar juga dapat diisi ulang sama seperti Kartu Pra Bayar dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Selain itu dengan Listrik Pra Bayar maka kita akan cenderung lebih hemat dalam pemakaian listrik sehari-hari.

Listrik Pra Bayar. Dikatakan sebagai Listrik Pra Bayar karena kita harus membayar terlebih dahulu alias membeli token PLN sebelum kita menikmati fasilitas listrik yang diberikan oleh PLN. Jadi bayar/beli token PLN dulu baru baru bisa menikmari fasilitas listrik. Sekarang ini Listrik Pra Bayar lebih dikenal dengan nama listrik pintar.

Dengan Listrik Pra Bayar, kita harus bayar/beli token PLN dulu sebelum menggunakan fasilitas listrik. Dikatakan sebagai Listrik Pra Bayar karena kita harus membayar terlebih dahulu alias membeli token PLN sebelum kita menikmati fasilitas listrik yang diberikan oleh PLN. Sedangkan listrik Paska Bayar adalah kita menikmati fasilitas atau energi listrik dulu, bulan berikutnya baru kita bayar. Dalam perkembangannya, masyarakat Indonesia ternyata menerima dengan baik Listrik Pra Bayar ini, sehingga sekarang sebagian besar kota-kota besar di Indonesia sudah memakai Listrik Pra Bayar.

(13)

Indonesia (BII) dalam bidang penyediaan layanan pembelian token listrik pra bayar PLN secara online melalui Payment Point.

Acara yang diadakan di Jakarta, Rabu (2/11) tersebut dihadiri Direktur Utama Artajasa Arya Damar, Direktur Artajasa Hendra Januar, Merchandise Director PT Indomarco Prismatama Yan Bastian, Marketing Director PT Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf dan Direktur Perbankan Konsumer BII Stephen Liestyo.

Indomaret merupakan minimarket pertama yang melayani pembelian token listrik prabayar PLN. Mulai 1 November 2011 kemarin pelanggan PLN prabayar dapat membeli token listrik di 5 gerai Indomaret Jakarta di Jalan Duri Selatan, Pecenongan, Warakas, Ancol dan Stasiun Gambir. Layanan ini diperluas di seluruh Jabodetabek per 7 November 2011 dan pada pertengahan November 2011 token listrik tersedia di seluruh gerai Indomaret.

Cara pembelian token listrik sangat mudah. Pelanggan datang langsung ke Indomaret dengan menunjukkan ID Pelanggan atau Nomor Meter kepada kasir. Kemudian beritahukan nominal jumlah listrik isi ulang yang akan dibeli. Selanjutnya pelanggan akan diberikan 20 angka kode isi ulang yang tercetak dalam tanda terima. Angka tersebut yang nantinya dimasukkan ke meter prabayar pada saat melakukan isi ulang listrik dan pulsa listrik pun langsung bertambah. Ini merupakan wujud komitmen Artajasa kepada biller dalam hal penyediaan solusi pembayaran online serta perluasan payment point, sehingga pelanggan mitra bisnis Artajasa dapat dimudahkan dalam melakukan transaksi pada setiap waktu pelanggan membutuhkan token listik. Dengan teknologi perbankan yang kami miliki, kami dapat mendukung pembelian token listrik pra bayar PLN di gerai-gerai Indomaret, kata Stephen Liestyo. Ini sejalan dengan ekpansi layanan perbankan elektronik menuju innovative relationship banking, tambahnya. Kemudahan dalam pembelian token listrik di payment point ini merupakan layanan PPOB (Payment Point Online Bank). Melalui PPOB yang didukung oleh Artajasa, PLN mendorong bank-bank yang juga sebagai penjamin transaksi (settlement) untuk memperluas jaringan melalui para mitra yang menjadi downlinenya sehingga pelanggan PLN mendapatkan alternatif dalam melakukan transaksi pembayaran PLN.

Bank BII sebagai salah satu bank penjamin transaksi dari PLN menggandeng Indomaret sebagai payment point untuk pembelian token listrik pra bayar PLN. Layanan ini sangat memberikan manfaat kepada bank. Selain memberikan efisiensi dari sisi pengurangan investasi perluasan jaringan e-channel, bank juga bisa mendapatkan penambahan fee based income. Layanan baru ini, memenuhi kebutuhan dan memudahkan pelanggan PLN mendapatkan token listrik prabayar, selain untuk menarik pelanggan baru ke Indomaret. Efisiensi juga sangat dirasakan oleh pelanggan, karena dengan layanan PPOB pelanggan tidak perlu lagi jauh-jauh mencari loket PLN atau bank. Cukup ke Indomaret. Dan pada akhirnya efisiensi nasional pun terjadi.

(14)

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh

perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena

pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung

berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan

sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Salah

satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya

saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk

lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh

suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan

yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat

dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara proaktif

mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan

akan datang.

Semoga dengan adanya makalah tentang manajemen pemasaran yang

membahas salah satu perusahaan jasa milik negara yaitu PT.PLN (Perusahaan

Milik Negara) bisa memberikan manfaat untuk para mahasiswa/mahasiswi

Universitas Bhayangkara Surabaya. Dengan addanya kritik dan saran dari

teman-teman dapat menyempurkan makalah yang saya buat ini. Terima Kasih.

(15)

1.

www.pln.co.id

2. Phillip Kotler, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey, 2000

3. Kotler,Philip & Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta :

Indeks

4. Swastha, Basu dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi

Kedua, Cetakan Kesebelas, Liberty Offset, Yogyakarta

5. Mahmud Machfoedz, Pengantar Pemasaran Modern, Penerbit Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN, Cetakan Pertama, Desember 2005.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kotler dan Keller (2009: 4), “P roduk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk

Menurut Kotler (2005), produk merupakan setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan dari calon konsumen. Pada pengembangan usaha garam bumbu rendah sodium

Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan ( need ), akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan ( wants ). Misalnya membeli bentuk sepatu,

Sejalan dengan munculnya kebutuhan, keinginan dan permintaan, perusahaan berusaha keras untuk mempelajarinya, mereka melakukan riset pemasaran, mengamati

Menurut Philip Kotler dan Armstrong ( 2001,p285) segmentasi pasar adalah membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk diperhatikan dimiliki, dipakai atau dikosumsi sehingga dapat memuaskan Keinginan dan kebutuhan.. Keinginan

buat Ringkasan materi PLC hal 303 sd 316Buku manajemen pemasaran karangan PHILIP Kotler jilid 1 edisi 13. File

Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran 27. Keberhasilan