• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (PEMESANAN) DAUN PINTU PADA MEUBEL SUMONO DI SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (PEMESANAN) DAUN PINTU PADA MEUBEL SUMONO DI SAMARINDA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIAYA PROMOSI

TERHADAP VOLUME PENJUALAN (PEMESANAN) DAUN PINTU

PADA MEUBEL SUMONO DI SAMARINDA

EKO SUKASNO

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Samarinda

ABSTRACT

Background research on Sumono Furniture is one of Samarinda in East Kalimantan company which is engaged in the production and marketing of furniture leaves door. However, the company did not know for sure if the increase in sales as a result of promotional activities conducted expenses.

This study aims to determine the influence of the cost of the promotion of the sale of Leaves Door Furniture Sumono in Samarinda.

Based on the calculation, analysis and discussion in this study, the obtained results that the cost of the promotion of the sale of door leaf can be very influential in the regression equation: Y = 10540.07768 112.2607562 + X, which means that any increase in promotional costs Rp 1,000 , 00 will result in an increase to the increased sales of Rp 11,226,000 leaves Door, -.

The magnitude of the correlation coefficient is 0.9721 or 97%, this means that the cost of promotion and sales results have a very strong influence, or very significant and close to 1, and has proven its value by t test th> td or 18.7149203735> 2.807, thus the hypothesis raised by the author is right and acceptable.

Keywords : sales, promotion expenses PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era reformasi dan globalisasi untuk tinggal landas menuju pasar bebas sekaligus cita-cita kemerdekaan Indonesia, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Untuk dapat mencapai program pemerintah ini, maka telah banyak bermunculan perusahaan swasta baik yang berskala modal besar maupun berskala modal kecil.

Pemerintah sebagai pelopor pembangunan dalam hal ini menangani proyek-proyek yang bersifat publik service, sedangkan pihak swasta

menangani proyek-proyek yang bersifat business commercial yang akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Mengingat banyaknya persaingan di lingkungan perusahaan swasta, sehingga dalam mengembangkan usaha perlu adanya pemikiran yang cermat dan sekaligus mampu mengambil kebijaksanaan dengan melalui promosi yang merupakan salah satu bentuk marketing, guna mencapai keberhasilan dan pengembangan usahanya di masa yang akan datang.

Demikian pula halnya dengan usaha mempromosikan daun pintu pada

(2)

meubel Sumono di Samarinda dalam rangka meningkatkan volume penjualan serta menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan dapat menempuh bermacam–macam jalan, di antaranya yaitu : efisiensi yang pada umumnya berakibat pada harga jual, meningkatkan kegiatan promosi untuk produk yang diperdagangkan. Kegiatan promosi tersebut bermacam – macam di antaranya : publikasi, advertensi, personal seling, pemberian discount dan penjualan kredit. Macam-macam kegiatan promosi di atas telah diterapkan oleh meubel Sumono di Samarinda sejak mulai berdirinya perusahaan tersebut. Kebijaksanaan tersebut di atas dilaksanakan tidak lain adalah untuk lebih meningkatkan volume penjualan sekaligus pemesanan khususnya daun pintu. Hal ini berarti akan meningkatkan biaya promosi dan kemungkinan kelancaran pembayaran.

Mengingat banyaknya pesaing dari perusahaan yang sejenis, untuk menguasai pasar kadang-kadang perusahaan juga masih mengalami kegagalan atau dengan kata lain mencapai hasil yang tidak sesuai dengan yang ditargetkan oleh perusahaan, meskipun perusahaan telah menempuh berbagai

cara dalam hal pemasaran barang-barang dagangannya.

Rumusan Masalah

Bertitik tolak pada uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, maka yang menjadi pokok permasalahan di

dalam penelitian ini adalah : “ Apakah Ada Pengaruh Biaya Promosi

Terhadap Peningkatan Volume Penjualan (Pemesanan) Daun Pintu Yang Dilakukan Oleh Meubel Sumono Di Samarinda?. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya promosi pemasaran yang merupakan salah satu bagian dari pemasaran yang dapat dilakukan oleh meubel Sumono dalam usahanya untuk meningkatkan volume penjualan sekaligus pemesanan dan memberikan keuntungan yang lebih besar pada perusahaan.

2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan volume penjualan (pemesanan) daun pintu. Manfaat Penelitian

1) Sebagai syarat utama di dalam melaksanakan pengabdian Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2) Memberikan informasi kepada pimpinan perusahaan yang dapat membantu di dalam mengambil kebijaksanaan pemasaran selanjutnya.

(3)

3) Sebagai penerapan nyata terhadap teori pemasaran khususnya promosi dan teori lainnya dalam dunia usaha permeubelan yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi sampai ke konsumen terakhir.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pemasaran

Pemasaran dapat dikatakan pola pemikiran yang menyadari bahwa perusahaan tidak mampu hidup tanpa pembeli atau pemesanan. Betapapun muluk, kompleks ataupun akademisnya manajemen pemasaran dan manajemen bidang lainnya dari suatu perusahaan bila mereka tidak mampu mendapatkan pembeli, maka hanya ada dua pilihan yang dapat mereka putuskan : melikuidasi perusahaan atau meleburkannya menjadi satu dengan perusahaan lain.

Pada kenyataan dewasa ini perusahaan akan ketinggalan jaman bila semata-mata asyik memproduksi barang menurut keinginan atau ukuran mereka sendiri, tetapi tidak memenuhi kebutuhan konsumen atau bila barang itu tidak terbeli calon pembeli.

Dari fakta tersebut, kiranya dapat dipahami bahwa dalam ungkapan atau istilah pemasaran tercakup semua kegiatan perusahaan untuk menyelaraskan bidang usahanya dengan

kebutuhan konsumen. Salah satu kegiatan tersebut adalah usaha memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk itu diberikan pengertian teori pemasaran menurut beberapa ahli ekonomi sebagai berikut :

Radio Sunu dalam bukunya Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis mengatakan : “Marketing adalah suatu kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran”.

Titik tolak pemikiran tersebut adalah keinginan dan kebutuhan manusia. Manusia membutuhkan makan, udara, air, pakaian, dan perumahan untuk dapat melangsungkan hidupnya. Setelah kebutuhan-kebutuhan pokok terpenuhi manusia menginginkan rekreasi, pendidikan, dan jasa lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas sebagai pemuas kebutuhan menurut British Institute of Marketing mendefinisikan : “ Pemasaran adalah fungsi manajemen yang meliputi penilaian dan pengubahan daya beli konsumen menjadi permintaan yang efektif dari sesuatu barang atau jasa, serta penyampaian barang atau jasa tersebut kepada konsumen atau pemakai terakhir, sehingga pasti dapat mencapai laba atau tujuan lain yang ditetapkan.”

(4)

Dalam definisi ini tidak menyebutkan peran utama dari pemasaran, yaitu membantu perusahaan menentukan barang untuk diproduksi dan dijual, sehingga D.W. Foster dalam bukunya Prinsip – Prinsip Pemasaran diterjemahkan oleh Siswanto S., mengemukakan delapan pokok pemasaran :

1) Pemasaran adalah suatu filsafat yang menyatakan bahwa arah perusahaan lebih dipengaruhi oleh pasarnya (konsumen) daripada oleh kemudahan produksi atau teknik yang dimiliki. 2) Pemasaran adalah suatu proses

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian usaha atau sistematik. 3) Pemasaran adalah bentuk organisasi

komersial yang lebih maju.

4) Pemasaran mempergunakan metode dan sistem yang lebih maju, berdasar hukum-hukum ilmiah dari ilmu sosial ekonomi dan ilmu-ilmu tingkah laku manusia.

5) Pemasaran adalah sustu sistem intel komersial.

6) Pemasaran merangsang inovasi. 7) Pemasaran merupakan suatu metode

untuk mencapai strategi perusahaan yang dinamis.

8) Pemasaran merupakan suatu bentuk manajemen berdasarkan sasaran.

Kedelapan pokok di atas mempunyai satu tujuan umum yaitu melayani konsumen dan memenuhi kebutuhannya dengan barang atau jasa.

Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan dan Pengendalian memberikan pengertian tentang pemasaran sebagai berikut : “ Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendatangkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.”

Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran tersebut bertumpu pada konsep pokok sebagai berikut : kebutuhan, keinginan dan permintaan produksi, nilai (value)

kepuasan, pertukaran atau transaksi pasar, serta pemasaran dan pemasar.

Manajemen pemasaran berlangsung bila sekurang-kurangnya satu pihak mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan dari pihak lain pada suatu pertukaran yang potensial.

Definisi yang dikemukakan oleh Philip Kotler menyebutkan sebagai berikut : “Manajemen pemasaran adalah

(5)

analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian terhadap program yang direncanakan untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.”

Manajemen Pemasaran dapat terjadi di sebuah organisasi dalam hubungan dengan pasarnya dan juga mempunyai tugas untuk mempengaruhi tingkat, jangkauan waktu dan komposisi permintaan dalam suatu arah sehingga membentuk organisasi untuk mencapai sasarannya.

Marketing Mix

Konsep pengembangan strategis pemasaran sangat berkaitan dengan masalah bagaimana menetapkan bentuk penawaran pada segmen pasar tertentu. Di samping itu marketing mix merupakan kombinasi atau bauran dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari produk, harga, promosi, dan distribusi dimana satu sama lain dari variabel tersebut saling mempengaruhi keberhasilan suatu pemasaran.

1. Elemen Marketing Mix : Distribusi Barang-barang konsumen pada umumnya dijual melalui perantara dengan maksud untuk menekan biaya

pencapaian pasar yang luas dan menyebar. Dapat dikatakan bahwa hampir seluruh barang konsumsi, distribusinya melalui pedagang besar dan pengecer ataupun pengecer saja. Produsen dapat memperoleh penghematan biaya dengan melimpahkan sebagian fungsi pemasarannya kepada perantara.

2. Alternatif Saluran Distribusi

Dalam penyaluran barang konsumsi yang ditujukan untuk pasar konsumsi, oleh Basu Swasta DH dan Irawan mengemukakan lima macam saluran. Pada setiap saluran produsen mempunyai alternatif yang sama untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan. Selanjutnya produsen juga dapat menggunakan lebih dari satu pedagang besar sehingga barang-barang dapat mengalir dari satu pedagang besar ke pedagang besar lainnya.

Adapun macam-macam saluran distribusi barang konsumsi adalah : 1) Produsen konsumen 2) Produsen

Pengecer Konsumen 3) Produsen Pedagang Besar Pengecer Konsumen 4) Produsen Agen Pengecer Konsumen 5) Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer Konsumen.”

(6)

3. Elemen Marketing Mix : Promosi Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya, service atau ide tertentu pada sebuah saluran distribusi. Melalui upaya promosi, seorang eksekutif perusahaan mencoba mempengaruhi penjualan sebuah produksi dengan jalan memperbesar jumlah yang dijual, harganya atau kombinasi kedua hal tersebut.

Beberapa sumbangsih dasar yang dapat diberikan oleh promosi kepada pencapaian laba adalah :

1) Promosi menciptakan “suara” bagi perusahaan yang bersangkutan di pasar sehingga dengan demikian dapat dikombinasikan sifat-sifat dan kebaikan produk kepada para calon pembeli. 2) Promosi membantu sebuah perusahaan memperbesar penjualan pada pasar promosi-promosi yang ada.

3) Promosi membantu sesuatu perusahaan untuk memperkenalkan produk-produk baru.

4) Promosi membantu pendistribusian produk-produknya di antara para anggota saluran pemasaran.

5) Promosi membantu menciptakan preferensi merk untuk produk-produknya yang bermerk.

6) Promosi membantu penciptaan citra perusahaan yang baik. 7) Promosi membantu meratakan “lembah dan puncak” pada skedul produksinya.” Rumusan Promosi (The Promotional Mix)

Rumusan promosi di desain untuk memberikan informasi mempersuasi para pembeli dan para calon pembeli potensial sehubungan dengan kebaikan-kebaikan produk atau service tertentu.

Adapun definisi promotional mix menurut Basu Swastha dan Irawan adalah sebagai berikut : “ Kombinasi satrategi yang paling baik daripada variabel-variabel personal selling, iklan, publikasi dan promosi penjualan lainnya (pameran, potongan harga, hadiah, dan sebagainya yang diantaranya selain mempengaruhi dalam usaha mencapai tujuan pemasaran secara keseluruhan atau tujuan akhir yaitu penjualan yang berkesinambungan.”

Dari definisi di atas jelas terlihat bahwa ramuan promosi terdiri dari variabel periklanan, personal selling, publisitas, dan promosi penjualan.

Promotion mix untuk setiap jenis produk maupun industri adalah berbeda-beda. Umumnya periklanan dan personal

(7)

selling merupakan alat promosi utama untuk barang dan jasa dalam praktek kegiatan tersebut dilengkapi dengan promosi penjualan. Sedang publisitas dapat membantu dalam pemberian kesan positif bagi perusahaan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan kombinasi terbaik dari variabel-variabel promotion mix adalah sebagai berikut :

1) Besarnya dana yang digunakan untuk promosi.

2) Sifat pasar.

3) Jenis produk yang dipromosikan. 4) Tahap-tahap dalam siklus kehidupan barang.”

Advertensi

Advertensi adalah bentuk promosi non pribadi yang disajikan dengan mempergunakan cetakan-cetakan tulisan dan kata-kata, gambar-gambar atau menggunakan orang, produk atau jasa yang dilakukan oleh suatu lembaga (perusahaan) dengan maksud untuk mempengaruhi dan meningkatkan penjualan, meningkatkan volume pemesanan, meningkat-kan pemakaian atau untuk memperoleh suara, dukungan atau pendapat.

Menurut definisi yang diutarakan M. Manullang bahwa “Advertensi atau iklan adalah setiap perbuatan yang sama

dengan mempergunakan media surat kabar atau majalah”.

METODE PENELITIAN Definisi Operasional

Penulisan ini merupakan suatu perhitungan besarnya pengaruh promosi terhadap volume penjualan (pemesanan) khususnya daun pintu pada meubel Sumono di Samarinda. Secara operasional akan dijelaskan tentang indikator-indikator dalam obyek penelitian. Dari judul yang telah dikemukakan dapat ditegaskan dalam definisi operasional sebagai berikut :

Meubel Sumono di Samarinda adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam usaha memproduksi dan memasarkan meubel khususnya daun pintu. Penulis membatasi seberapa jauh pengaruh promosi penjualan (pemesanan) daun pintu di daerah Samarinda dapat memberikan keuntungan pada perusahaan tersebut.

Untuk mencapai pasar konsumen yang diharapkan perusahaan melaksanakan kegiatan promosi meubel.

Pengeluaran biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan akan diformulasikan dalam rupiah selama tahun 2010 dan 2011.

Variabel Y adalah volume penjualan (pemesanan) produk meubel

(8)

khususnya daun pintu dan variabel X adalah biaya promosi yang dikeluarkan produk meubel khususnya daun pintu. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Work

Research) dimana data dikumpulkan langsung dari obyek penelitian pada meubel Sumono dengan cara :

a. Wawancara, yaitu penulis mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan dan karyawan perusahaan.

b. Observasi, yaitu penulis melihat dan mengamati secara langsung kegiatan operasional perusahaan.

c. Quisioner (daftar pertanyaan secara tertulis)

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu penulis mengadakan penelitian kepustakaan untuk dapat menggali beberapa konsep teori yang berhubungan dengan masalah yang akan penulis teliti.

Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis Adapun alat analisis yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah alat statistik yaitu persamaan regresi linier dimana promosi sebagai variabel X

dan penjualan (pemesanan) sebagai variabel Y.

Jadi : Y = a + bX. “ Dimana :

Y = Penjualan (pemesanan) ; X = Biaya promosi.

Dengan rumus a dan b sebagai berikut:

b = ) ( 2 X X n Y X XY n ; a = ( Y– b X )/n.

Adapun analisa metode koefisien korelasi untuk mengetahui seberapa jauh keeratan hubungan antara promosi dan penjualan (pemesanan), dengan menggunakan rumus : r = 2 2 2 2 ) ( . ) ( ) )( ( y y n x x n y x xy n

Kriteria koefisien korelasi :

r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.

r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan kedua variabel dikatakan positif dan sangat kuat sekali.

r = -1 atau mendekati –1, maka hubungan kedua variabel dikatakan sangat kuat dan negatif. Untuk menguji kebenaran dan keeratan hubungan persamaan regresi yang telah dikemukakan secara

(9)

keseluruhan dilakukan dengan uji t sebagai berikut : t = r 2 1 2 r n . HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Perusahaan

Meubel Sumono di Samarinda adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan barang dan produksi barang dengan kegiatan pokok di bidang pemasaran dan produksi almari dan daun pintu terutama jenis kayu bengkirai serta jenis lain yang diinginkan pemesannya.

Meubel Sumono ini didirikan tahun 1986 dan telah di daftar di Kantor Departemen Perdagangan dengan Pendaftaran No. 17015602387 tanggal 07 Desember 1987 dan didukung dengan Surat Ijin Usaha dari Departemen Perdagangan No. 241/17-01/PK/XII/1995 tanggal 17 Desember 1995 dan Surat Ijin Tempat Usaha dari Pemerintah Kota Samarinda Nomor : 115/25213/PEM/A-5/V/1987 tanggal 12 Mei 1987. Perusahaan ini beralamat di Bukuan Gang Tirta Keluruhan Bukuan, Kecamatan Palaran Samarinda Seberang dengan pimpinan Bapak Sumono sebagai pemilik meubel.

Melihat adanya perkembangan zaman, pada tahun 2011 meubel Sumono

di Samarinda yang bergerak di bidang pengadaan dan produksi barang jenis almari dan daun pintu jenis kayu bengkirai sehingga dalam melakukan pemasaran dan pengembangan usahanya perlu adanya pemikiran yang cermat dan melihat situasi yang mengarah pada kebijaksanaan pemasaran. Karena pemasaran merupakan faktor yang paling dominan dalam suatu kegiatan perusahaan.

Memang pada mulanya perusahaan ini bergerak dalam bidang pengadaan barang dan produksi barang jenis almari dan daun pintu, namun setelah perusahaan ini dari tahun ke tahun mengalami perkembangan dan ditunjang adanya perkembangan Kota Samarinda yang semakin lama semakin berkembang pesat, maka Meubel Sumono meningkatkan dan menambah kegiatan promosi dalam rangka memperkenalkan jenis produksinya.

Dalam rangka mengembangkan usahanya dan melakukan pemasaran almari dan daun pintu perusahaan menghadapi persaingan – persaingan yang cukup ketat dari beberapa perusahaan lain yang sejenis yang ada di Samarinda.

(10)

Struktur Organisasi

Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan tertentu. Sedangkan organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama orang-orang yang terdapat dalam suatu badan dalam rangka usaha mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

Dari struktur organisasi perusahaan sebenarnya menyadari bahwa struktur organisasinya masih sangat sederhana, dimana pimpinan langsung membawahi bagian-bagian yang ada, terkadang pimpinan dan wakil bertugas rangkap pada bagian-bagian tersebut, karena perusahaan lebih mengutamakan hasil kerja akhir, dimana setiap bulan dapat mengerjakan tugas dengan baik tanpa menggangu pada bagian lain yang memang menjadi tugasnya.

Adapun tugas-tugas dari bagian-bagian tersebut adalah :

a. Pimpinan

- Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas dari seluruh bagian yang ada.

- Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya kerja dari seluruh bagian pemasaran

- Mengadakan pendekatan baik langsung maupun secara tidak langsung kepada konsumen dalam rangka peningkatan volume penjualan (pemesanan).

b. Wakil Pimpinan

Tugas wakil pimpinan dalam melaksanakan perusahaan adalah mengambil alih dari tugas pimpinan, secara jabatan wakil pimpinan merupakan orang kedua namun dalam praktek operasional perusahaan wakil pimpinan memegang kendali jalannya operasi perusahaan, sehingga wakil pimpinan bertanggung jawab pada pimpinan.

c. Pemasaran

- Merencanakan dan melaksanakan pemasaran serta berusaha untuk memperluas daerah pemasarannya. - Memberikan informasi sekaligus

menjelaskan kepada konsumen atau pelanggan tentang produk yang dihasilkan.

- Memberikan pelayanan dengan baik kepada pelanggan atau konsumen. - Mengatur dan merencanakan

(11)

sehingga menjamin kelancaran promosi.

- Mengantarkan barang kepada langganan serta membuat bukti penyerahan kepada konsumen yang membeli atau memesan dalam jumlah besar.

d. Administrasi / Keuangan

- Melaksanakan administrasi perusahaan.

- Membuat laporan keuangan. - Mengalokasikan pembiayaan.

- Bertanggung jawab terhadap stock barang yang siap dijual.

e. Produksi

- Melakukan perbaikan peralatan perusahaan.

- Memberikan pelayanan maupun penerangan mengenai alat-alat yang berhubungan dengan suku cadang aslinya.

- Mengatur strategi dalam sistem pemasaran kepada konsumen. - Melakukan perbaikan ,

mebuat/merakit hasil produksi yang siap dipasarkan.

- Selalu menjaga kualitas produk mulai dari pemilihan bahan baku hingga siap dipasarkan atau diantarkan ke pemesan.

Data Penjualan (Pemesanan) Dan Biaya Promosi

Sesuai dengan arah penelitian ini yaitu untuk menegetahui pengaruh promosi terhadap hasil penjualan (pemesanan), yaitu berupa volume penjualan (pemesanan) yang diperoleh selama tahun 2010 dan tahun 2011, Pada Meubel Sumono Di Samarinda.maka berikut ini penulis sajikan data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Volume Penjualan (Pemesanan) Tahun 2010 1661 buah.

2. Volume Penjualan (Pemesanan) Tahun 2011 1850 buah.

3. Jumlah Biaya Promosi Tahun 2010 sebesar Rp 2.267.000,00

4. Jumlah Biaya Promosi Tahun 2011 sebesar Rp 2.673.000,00

ANALISIS

Untuk mengolah data yang diperoleh penulis dari hasil penelitian tahun 2010 dan 2011, maka peralatan yang digunakan adalah analisis statistik yaitu dengan menggunakan persamaan regresi linier diperoleh hasil sebagai berikut :

n = 12, X = 4.940, Y = 807.530

(12)

Y2 = 27.319.411.500,

XY = 167.465.530, selanjutnya Y = a + bX,

maka kita cari nilai variabel a dan b dahulu dan telah peroleh :

nilai b = 112,2607562 nilai a =10.540,07768,

Jadi persamaan garis regresi adalah : Y = 10.540,07768 + 112,2607562 X

Kemudian untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel X dan Y maka selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis melalui perhitungan koefisien korelasi atau (r), diperoleh hasil (r) = 0,97206113299 atau 0,97 %, maka diketahui bahwa antara biaya promosi dan volume penjualan (pemesanan) daun pintu jenis kayu bengkirai pada meubel Sumono terdapat korelasi atau sangat terpengaruh.

Untuk mengetahui apakah hasil analisis tersebut dapat diterima atau ditolak, maka dapat diujikan melalui hasil perhitungan uji t distribution atau uji t sebesar = 18,7149203735 atau uji t = 18,715. Jadi t hitung yang didapat adalah sebesar 18,7149203735, adapun nilai uji t dalam daftar tabel dengan tingkat keyakinan 95% maka diperoleh sebesar 2,807, sehingga th = 18,7149203735 tb 2,807.

PEMBAHASAN

Dari hasil perhitungan tersebut di atas, diperoleh suatu persamaan regresi yang besarnya ialah : Y = 10.540,07768 + 112,2607562 X yang dapat ditafsirkan bahwa biaya promosi mempunyai pengaruh yang positif terhadap volume penjualan (pemesanan) dan perhitungan regresi di atas terlihat bahwa setiap kenaikan Rp 10.000,- biaya promosi akan mengakibatkan kenaikan terhadap volume penjualan (pemesanan) sebesar Rp 11.226.000,- sedangkan apabila promosi tidak dilaksanakan / tidak aktif maka Meubel Sumono akan mencapai pendapatan tetap/minimal Rp 10.540.078 per bulan.

Dengan melihat uraian-uraian tersebut jelaslah bahwa biaya promosi ini besar peranannya dalam meningkatkan volume penjualan (pemesanan). Sesuai dengan hipotesis yang penulis kemukakan, ternyata menurut kenyataannya setelah melalui pemecahan masalah hipotesis tersebut dapat diterima, karena nilai th > td atau 18,7149203735 > 2,807.

Ini berarti promosi sangat positif dalam mempengaruhi penjualan, sehingga berdasarkan hal ini maka dianggap perlu untuk mempertahankan promosi yang ada bahkan lebih baik

(13)

untuk bisa lebih ditingkatkan melalui cara-cara tertentu yang dianggap lebih efektif dan efisien.

Telah dibuktikan suatu perhitungan bahwa biaya promosi mempunyai pengaruh positif atas volume penjualan pada Meubel Sumono di Samarinda.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dikemukakan dapat diterima dengan alasan:

1. Sesuai dengan hipotesis yang penulis kemukakan, ternyata menurut kenyataan setelah melalui pemecahan masalah hipotesis tersebut dapat diterima, karena nilai th > td atau 18,7149203735 > 2,807.

2. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan suatu angka yang menunjukkan besarnya peranan biaya promosi terhadap produk daun pintu jenis kayu bengkirai yang dapat dilihat dalam persamaan regresi yaitu : Y = 10.540,07768 + 112,2607562 X, maka setiap kenaikan Rp 10.000,- biaya promosi akan berakibat kenaikan terhadap volume penjualan (pemesanan) daun pintu jenis kayu bengkirai sebesar Rp 11.226.000,-.

3. Meubel Sumono di Samarinda adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang memproduksi alamari dan daun pintu dimana dalam usaha mencapai target yang ditetapkan serta untuk meningkatkan volume penjualan mengambil kebijaksanaan dengan selalu meningkatkan kualitas barang/produk, pemberian potongan harga/diskon, pemberian pelayanan yang memuaskan serta kebijaksanaan melalui promosi dengan cara mengadakan pameran-pameran dan memberikan brosur-brosur kepada para konsumen atau calon konsumen. 4. Kegiatan marketing adalah segala

kegiatan yang berhubungan dengan proses mengalirnya sejumlah barang, jasa dari produsen ke konsumen, dimana di dalam kegiatan pemasaran (marketing) ini setiap perusahaan dituntut untuk berusaha memperkenalkan produknya dan menarik konsumen, maka dilakukan melalui promosi agar konsumen tertarik dengan produk yang ditawarkan. Ini berarti antara promosi dan volume penjualan (pemesanan) mempunyai hubungan yang erat dan positif, sehingga perlu untuk tetap dipertahankan promosi yang ada, bahkan perlu lebih ditingkatkan lagi.

(14)

SARAN

Dari hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran yang mungkin ada manfaatnya bagi perusahaan Meubel Sumono. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut : 1) Dalam usaha meningkatkan pendapatan pada saat ini, strategi pemasaran dengan promosi, kiranya masih perlu terus dilaksanakan bahkan lebih ditingkatkan. 2) Perlu ditingkatkan pelayanan yang baik terhadap pelanggan dan calon pembeli, sehingga hal ini akan memberikan arti kepuasan tersendiri bagi pelanggan dan calon pembeli. 3) Mempertahankan segala usaha yang telah dilaksanakan dan selalu menjaga kualitas produk.

DAFTAR PUSTAKA

Anto Dajan, 1984. Pengantar Metode Statistik, Lembaga Pendidikan, Penelitian dan Penerangan Ekonomi Sosial, Jakarta.

Basu Swastha DH, 1984. Azas – Azas Marketing, Liberty, Yogyakarta. Basu Swastha dan Irawan, 1985.

Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.

D.W. Foster, 1985. Prinsip – Prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta. J. Supranto, 1983. Metode Ramalan

Kuantitatif Untuk Perencanaan, Gramedia, Jakarta.

Kotler Philip, 1990. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan dan Pengendalian, Jilid I, Erlangga, Jakarta.

---.1980. Marketing Management Analysis Planning and Control, Pretice-Hall International Inc, London.

Radio Sunu, 1986. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis, Balai Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta.

Soehardi Sigit, 1987. Marketing Praktis, Liberty, Yogyakarta.

Schwartz J. David, 1977. Marketing Today A Basic Approach, Second Edition, Harcourt bace Jovanovich Inc, New York. Winardi, 1980. Azas-Azas Marketing,

Alumni, Bandung.

---, 1989. Aspek-Aspek bauran Pemasaran, Mandar Maju, Bandung.

---, 1972. Kamus Ekonomi, Alumni, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Adanya akumulasi logam berat dalam sedimen dapat menimbulkan akumulasi pada tubuh biota yang hidup dan mencari makan di sekitar sedimen atau dasar perairan

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd). Pada Program Studi

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII E SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto menggunakan Pembelajaran Berbasis

Menurut Depdikbud (2013) Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari

Penanaman nilai-nilai keberagaman sejak sekolah dasar yang telah dibahas sebelumnya, membuat peneliti tertarik untuk mendalaminya, khususnya penanaman nilai-nilai

Begitu juga pada peralatan yang digunakan persis sama dengan peralatan pembuatan batako biasa, pada pemanfaatan limbah styrofoam diperlukan tambhan peralatan yaitu

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah : (1) Variabel Adequacy Ratio (CAR) secara parsial berpengaruh signifikan dan pengaruhnya positif terhadap harga saham pada Bank

Hal ini dapat diartikan, jika Kebutuhan Mencari Variasi meningkat dalam arti bahwaresponden merasa tertarik mencoba Smartphone selain SmartphoneBlackBerry, responden merasa