• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN DAYA ADSORBSI PLASTIK FOTOKOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGUKURAN DAYA ADSORBSI PLASTIK FOTOKOP"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENGUKURAN DAYA ADSORBSI PLASTIK FOTOKOPI TERHADAP LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA

FITRIA WARDIKA 1403120054

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS RIAU

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan semaksimal mungkin. Karya tulis ini mengambil pokok bahasan tentang “Pengukuran Daya Adsorbsi Plastik Fotokopi Terhadap Limbah Cair Rumah Tangga ”.

Dalam Penyelesaian laporan ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak baik dari segi moral, material, maupun keilmuan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang banyak membantu sebagai berikut :

1. Bapak Drs. Tengku Ariful Amri,MS selaku dosen pembimbing mata kuliah kimia polimer

2. Teman – teman yang selalu menyemangati dan mendukung pembuatan laporan penelitian

3. Kedua orang tua saya yang telah memberikan segala restu dan dukungannya kepada kami.

4. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan sumbangan pemikiran dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan.

Akhirnya penyusun menyadari bahwa laporan ini masih belum dikatakan sempurna, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan bagi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga karya tulis ilmiah ini nantinya dapat menambah wacana keilmuan. Terima kasih.

Pekanbaru, April 2014

(3)
(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah sumber kehidupan. Air adalah senyawa sederhana (H2O) tetapi

manfaatnya tak terperi. Air bersih dan air murni merupakan bahan yang semakin

penting dan juga langka dengan semakin majunya IPTEK, masyarakat dan

(6)

semakin dapat diperbaiki. Keberadaan air bagi manusia sangat penting di setiap

harinya. Di Indonesia kebutuhan air untuk setiap orang mencapai 40 – 120 liter

setiap harinya. Namun persediaan air dari berbagai sumber air bersifat terbatas

dan tersebar secara tidak merata secara ruang dan waktu, diakibatkan adanya

perbedaan iklim dan kemampuan tanah menyimpan air. Selain itu, semakin

meluasnya wilayah pencemaran air, akan mengurangi daya dukung air bersih bagi

kehidupan manusia, karena ketersediaan air seringkali tidak mencukupi kebutuhan

manusia akan air bersih.

Air yang telah tercemar, tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan

masyarakat. Apabila dipergunakan akan menimbulkan akibat yang segera tampak

(akut) dan akibat yang tampak secara perlahan-lahan atau dalam waktu yang lama

(kronis). Air berperan dalam terjadinya penyebaran penyakit yaitu; air sebagai

penyebar bakteri patogen, air sebagai sarang insekta penyebar penyakit, jumlah air

bersih yang tersedia tidak mencukupi, dan air sebagai sarang sementara penyakit.

Jenis mikroba yang dapat menyebar melalui air yaitu; virus, bakteri, protozoa dan

metazoa.

Penggunaan air bersih secara belebihan selain dapat mencemari

lingkungan juga mengurangi ketersediaan air bersih. Sehingga timbul masalah

kekurangan air bersih saat musim kemarau. Air bersih yang telah dipakai

kebanyakan terbuang ke lingkungan sebagai limbah. Limbah air yang berasal dari

rumah tangga pada daerah padat penduduk umumnya dibuang melalui parit dan

bermuara ke sungai. Jika air limbah rumah tangga tidak ditangani secara serius

(7)

menurunkan kualitas air sungai. Parameter kualitas air yang cukup penting adalah

BOD (Biochemical Oxygen Deman) dan DO (Dissolved Oxygen.

Penyaringan atau filtrasi merupakan proses pemisahan padatan yang

terlarut di dalam air. Pada proses ini, filter berperan memisahkan air dari

partikel-partikel padatan. Bahan padatan yang disaring untuk dipisahkan dari air antara

lain kayu, daun, pasir, dan lumpur. Penyaringan membran adalah suatu proses

pemisahan bahan-bahan tersuspensi dalam air melalui bahan atau media berpori

tertentu, sehingga dapat menghasilkan air yang berkualitas lebih baik. Membran

yang digunakan pada proses filtrasi umumnya dibuat dari (i) polimer alami dan

modifikasinya, (ii) polimer sintetis, (iii) dan bahan inorganik. Pemilihan bahan

baku pembentuk membran penting dilakukan karena jenis bahan baku dapat

berpengaruh terhadap karakteristik membran yang dihasilkan.

1.2 Perumusan Masalah

a. Bagaimana membuat alat penyaringan air dengan menggunakan sistem

botol

b. Bagaimana susunan bahan penyaringan yang menghasilkan penjernihan

terbaik

c. Mengetahui variasi adsorben yang paling baik

d. Bagaimana pengaruh penyaringan terhadap kejernihan air yang disaring

(8)

Adapun tujuan yang ingin dihasilkan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui proses pembuatan alat penyaringan air dengan

menggunakan penyaringan botol

b. Untuk mengetahui susunan bahan penyaringan yang menghasilkan

penjernihan terbaik

c. Untuk mengetahui variasi yang paling baik

d. Untuk mengetahui pengaruh penyaringan terhadap kejernihan air yang

disaring

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah

a. Bahan-bahan yang digunakan adalah kerikil, pasir, ijuk atau rambut, kayu

arang, dan polimer yang digunakan sebagai adsorben

b. Penyusunan dari bahan filtrasi merupakan susunan yang sudah ditentukan c. Tidak meninjau kandungan kimiawi air yang disaring

d. Sistem pengaliran menggunakan aliran gravitasi

1.5 Manfaat Penelitian

a. Adapun manfaat dari pengujian yang dilakukan untuk tugas akhir

ini adalah:

b. Sebagai acuan bagi masyarakat untuk mengetahui penyaringan yang baik

untuk air bersih

c. Dapat mengetahui proses pengolahan penyaringan limbah cair menjadi air

yang lebih baik lagi dan layak untuk digunakan dalam kehidupan

sehari-hari

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air adalah zat atau unsur yang paling penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini dibumi, air adalah zat cair yang tidak

mempunyai rasa, warna dan bau. Tingkat kekeruhan air sangat bervariasi sesuai

dengan struktur atau kandungan mineral dalam tanah dan pada masing-masing

lokasi. Pada daerah yang memiliki sumber mata air permukaan tanah, tanah sangat

menentukan sekali jenis air terutama pada tanah liat. mayoritas air keruh dan

kekuning-kuningan. Penanggulangan secara cepat dapat dilakukan dengan cara

(10)

bersih secara alami atau buatan maupun modern/tradisional untuk mendapatkan

hasil air yang layak digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi

kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan

sehari-hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci.

Berdasarkan survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006), menyebutkan

bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata – rata memakai air bersih

sebesar 144 liter. Badan Pusat Statistik memprediksikan jumlah penduduk

Indonesia akan melonjak menjadi 247,5 juta jiwa pada tahun 2015. Jumlah

tersebut mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air meningkat hingga 9,391 miliar

meter kubik atau naik 47% dari tahun 2000.

Dari segi kualitas air minum harus memenuhi :

1. Syarat fisik seperti :

a) Tidak boleh berwarna, berasa dan berbau

b) Suhu air hendaknya pada suhu sejuk kurang dari 25oC

c) Harus jernih

2. Syarat kimia : air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat

mineral atau zat- zat kimia tertentu dalam jumlah yang melampaui batas yang

telah ditentukan.

(11)

Definisi limbah menurut Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo. PP

85/1999, adalah sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.

Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap

masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Air limbah industri maupun rumah

tangga (domestik) apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak

negatif bagi kesehatan.

Limbah merupakan buangan atau bekas yang berbentuk gas, cair, dan

padat. Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa air

limbah domestik merupakan air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan

pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan,

apartemen, dan asrama. Air limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari

kamar mandi, cucian, dan air bekas indistri rumah tangga. Jumlah air limbah

rumah tangga yang terbuang akan selalu bertambah sesuai dengan peningkatan

pertumbuhan penduduk. Berdasarkan data survei Direktorat Pengembangan Air

Minum (2006), menyebutkan bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata –

rata memakai air bersih sebesar 144 liter. Sebagian besar penggunaan air bersih

digunaan untuk proses mencuci pakaian dan mandi. Jika dalam satu hari setiap

dibutuhkan 100 liter air untuk mandi dan mencuci maka sejumlah itulah air bersih

terbuang ke lingkungan. Air bekas cucian dan kamar mandi sudah terkontaminasi

dengan senyawa basa yang didominasi dengan limbah sabun dan deterjen.

Sehingga pembuangan limbah deterjen secara langsung ke lingkungan akan

menurunkan kualitas tanah. Limbah detergen yang dibuah ke sungai akan

menurunkan kualitas air sungai dan membunuh mikroorganisme yang hidup di

(12)

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh

satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang

merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah.

Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah,

sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan

dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan

hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaran dari

komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air

laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi

pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam

UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.

2.3 Filtrasi Sederhana

Filtrasi merupakan proses penjernihan atau penyaringan air limbah melalui

media, dimana selama air melalui media akan terjadi perbaikan kualitas. Hal ini

disebabkan adanya proses pemisahan antara partikel – partikel tersuspensi dan

koloid, reduksi bakteri dan organisme lainnya dan pertukaran konstituen kimia

yang ada dalam air limbah. Faktor yang perlu diperhatikan untuk menjaga

efisiensi filtrasi adalah menghilangkan partikulat dan koloidal yang tidak

mengendap setelah terjadinya proses flokulasi biologis atau kimia. Kedua,

(13)

bakteri. Keriga, mengurangi adanya desinfektan (Endahwati dan Suprihatin,

2009).

Filtrasi secara sederhana merupakan proses pemisahan dengan

menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemui dalam kehidupan. Bahan yang

dapat digunakan sebagai media penyaringan antara lain pasir, ijuk, kerikil, arang,

dan batu. Media lain yang dapat digunakan adalah kapas, silika, karbon aktif,

terumbu karang (biofilter), dan batu kapur. Filter yang digunakan harus sesuai

dengan kandungan kimia air limbah yang digunakan. Medium filter tidak bisa

digunakan selamnya, akan ada waktu dimana filter menjadi jenuh dan tidak dapat

digunakan sebagai medium penyaringan. Oleh karena itu, medium harus rutin

diganti, dan bahan baku filter harus tersedia melimpah di lingkungan sekitar untuk

mengurangi biaya pembuatan medium filter.

Filtrasi adalah cara pemisahan zat padat dari cairan melalui saringan yang

berpori. Cara filtrasi juga dipakai untuk memisahkan zat-zat yang berkelanjutan

berbeda (Kumalasari, 2007). Penyaringan air yaitu air yang dapat menyaring dari

berbagai bentuk kualitas air baik fisik, kimia, biologi serta dapat menjernihkan air,

dilihat dari warnanya, misalnya dari air kotor menjadi air jernih.

Adsorpsi (penyerapan) Penyerapan adalah suatu proses pemisahan dimana

komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang

menyerap (adsorben). Biasanya partikel-partikel kecil zat penyerap dilepaskan

pada adsorpsi kimia yani merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang

(14)

Berdasarkan interaksi antara adsorben dan adsorbat, adsorpsi dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yakni adsorpsi fisika (fisisorpsi) dan adsorpsi kimia

(kemisorpsi). Fisisorpsi pada umumnya bersifat reversibel sehingga substansi

yang telah teradsorpsi relatif mudah dilepaskan kembali dengan cara menurunka

konsentrasi zat terlarut. Akibat lemahnya interaksi yang terbentuk, proses deso

tersebut dimungkinkan terjadi pada temperatur yang sama. Energi yang menyertai

fisisorpsi kurang dari 42 kJ/mol. Proses adsorpsi melibatkan gaya van der waal

dan ikatan hidrogen.

Adapun adsorpsi yang terjadi pada rambut dapat bersifat :

1. Adsorpsi Fisika

Adsorpsi fisika terjadi berdasarkan ikatan fisika antara zat-zat dengan

arang

aktif dalam keadaan suhu rendah dengan penyerapan relatif kecil.

2. Adsorpsi Kimia

Adsorpsi kimia terjadi berdasarkan ikatan kimia antara adsorben (rambut

manusia) dengan zat-zat teradsopsi. Dijelaskan pula bahwa bahan dalam larutan

yang bersifat elektrolit akan diserap lebih efektif dalam suasana basa oleh arang

aktif. Sedangkan bahan dalam larutan yang bersifat non elektrolit penyerapan

arang aktif tidak dipengaruhi oleh sifat keasaman atau sifat kebasaan larutan.

Dalam hal ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi daya serap

(15)

1. Sifat serapan

Adsorpsi akan bertambah besar sesuai dengan bertambahnya

ukuran molekul serapan dari struktur yang sama, seperti dalam deret

homolog. Adsorpsi juga dipengaruhi oleh gugus fungsi, posisi gugus

fungsi, ikatan rangkap, dan struktur rantai dari senyawa serapan.

2. Temperatur

Faktor yang mempengaruhi temperatur proses adsorpsi adalah

viskositas dan stabilitas senyawa serapan. Jika pemanasan tidak

mempengaruhi sifat-sifat senyawa serapan, seperti terjadi perubahan warna

maupun dekomposisi, maka perlakuan dilakukan pada titik didihnya.

Untuk senyawa volatil, adsorpsi dilakukan pada temperatur kamar atau

bila memungkinkan pada temperatur yang lebih rendah.

3. pH (derajat keasaman)

Untuk asam-asam organik, adsorpsi akan meningkat bila pH

diturunkan, yaitu dengan penambahan asam-asam mineral. Ini disebabkan

karena kemampuan asam mineral untuk mengurangi ionisasi asam organik

tersebut. Sebaliknya apabila pH asam organik dinaikkan yaitu dengan

penambahan alkali, adsorpsi akan berkurang sebagai akibat terbentuknya

garam.

Proses penyaringa dilakukan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi

dalam air melalui media berpori. Zat padat tersuspensi dihilangkan pada waktu air

(16)

kimia dan fisika yang kompleks dan yang terpenting adalah adsorbsi. pada waktu

air melalui lapisan filter, zat padat terlarut bersentuhan dan melekat pada butiran

Gumpalan partikel atau flok yang terjadi tidak semuanya dapat mengendap.

Flok-flok yang relative kecil atau halus masih melayang-layang dalam air. Oleh karena

itu, untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus dilakukan penyaringan

atau filtrasi.

Media penyaring digunakan pasir, kerikil, arang, dan ijuk. Susunan media

penyaring dari paling dasar ke atas adalah:

a. Lapisan 1: plastik fotokopi

b. Lapisan 2: arang

c. Lapisan 3: rambut

d. Lapisan 4: kerikil

e. Lapisan 5: pasir

f. Lapisan 6: busa

2.4 Material Penyaringan

Dibawah ini ada beberapa landasan Tiori yang berkaitan dengan material

penyaringan air yang digunakan diantaranya:

1. Air

merupakan pelarut universal sehingga air yang ada di sekitar kita bukanlah

(17)

air ( pH ) dimana air layak digunakan untuk dikonsumsi, nilai pH dapat digunakan

sebagai parameter kualitas air. Telah kita ketahui bahwa pH air murni adalah 7,

namun demikian air alam jarang mempunyai pH tepat 7. Air hujan misalnya

cenderung mempunyai pH kurang dari 7. Hal itu terjadi karna karbon dioksida

yang terdapat diudara dapat larut dalam air hujan membentuk asam karbonat. Air

hujan dinyatakan sebagai hujan asam jika pH nya kurang dari 5,6. Secara umum,

pH minimum dan maksimum air bersih adalah 6,5 dan 8,5. Air adalah zat cair

yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau, yang terdiri dari hidrogen dan

oksigen dengan rumus kimiawi H2O. Karena air merupakan suatu larutan yang

hampir-hampir bersifat universal, maka zat-zat yang paling alamiah maupun

buatan manusia hingga tingkat tertentu terlarut di dalamnya.

2.polimer (Kain Katun)

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik

penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan

menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari

kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan

tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.

3. Pasir

Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya

berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah

silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk

(18)

rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal

pembentukanya.

Saringan Pasir Lambat (SPL), Saringan pasir lambat merupakan saringan

air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil

pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku

melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.

Saringan Pasir Cepat (SPC), Saringan pasir cepat seperti halnya saringan

pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian

bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan

Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan

jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian

melewati lapisan pasir.

4. Kerikil (gravel)

Kerikil adalah bebatuan kecil biasanya batu granit yang dipecahkan.

Ukuran kerikil yang selalu digunakan ialah antara 2 mm dan 75 mm. untuk

penyaringan air krikil berfungsi sebagai menyaring sesuatu partikel yang akan

tertahan pada krikil dan celah agar air dapat mengalir melalui lubah bawah

5. Ijuk atau rambut

Ijuk adalah media penahan pasir halus agar tidak lolos ke lapisan

bawahnya dan berfungsi sebagai penyerap bau yang ada pada air dan menyaring

(19)

Sifat rambut yang paling penting adalah daya serap. Untuk menyerap

bahan-bahan yang tidak terlarut dalam air, biasa menggunakan adsorben yang

berasal dari bahan kimia dengan mengubah sifat permukaan partikel karbon

melalui proses oksidasi. Partikel ini akan menyerap bahan-bahan organik dan akan

terakomulasi pada bidang permukaannya.

Adsorpsi oleh rambut manusia akan melepaskan gas, cairan dan zat padat

dari larutan dimana kecepatan reaksi dan kesempurnaan pelepasan tergantung

pada pH, suhu, konsentrasi awal, ukuran molekul, berat molekul dan struktur

molekul. Penyerapan terbesar adalah pada pH rendah. Dalam Laboratorium

Manual disebutkan bahwa pada umumnya kapasitas penyerapan rambut akan

meningkat dengan turunnya pH dan suhu air. Pada pH rendah aktifitas dari bahan

larut dengan larutan meningkat sehingga bahan-bahan tidak larut untuk tertahan

pada rambut lebih rendah.

Proses adsorpsi rambut manusia dapat digambarkan sebagai molekul yang

meninggalkan zat pengencer yang terjadi pada permukaan zat padat melalui ikatan

kimia maupun fisika. Molekul tersebut digunakan sebagai adsorbat dan zat padat

disebut adsorben arang aktif.

6. Arang Tempurung Kelapa/Kayu Arang

Arang Tempurung Kelapa/Kayu Arang adalah Saringan arang dapat

dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang.

Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada

air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa.

(20)

Karbon Aktif atau Arang Aktif merupakan suatu padatan berpori yang

mengandung 85-95% karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung

karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi. Daya serap karbon aktif ditentukan

oleh luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika

terhadap arang tersebut dilakukan aktifasi dengan bahan-bahan kimia ataupun

dengan pemanasan pada temperatur tinggi.

Karbon Aktif (arang aktif) adalah jenis karbon yang memiliki luas

permukaan yang sangat besar.Satu gram karbon aktif setara dengan suatu material

yang memiliki luas permukaan 500-1500 m2. Aktivasi karbon menjadi karbon

aktif juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi. Karbon aktif

banyak digunakan untuk menghilangkan kontaminan astetik, sedikit efektif

menghilangkan beberapa kontaminan dari senyawa volatile (seperti benzene,

trichloroethylene) juga kontaminan berbasis petroleum. Karbon aktif yang bersifat

molekular, juga mampu menyerap molekul organik dengan baik.

Karbon aktif dipakai dalam proses pemurnian udara, gas dan larutan atau

cairan, dalam proses recovery suatu logam dari biji logamnya, dan juga dipakai

sebagai support katalis. Dipakai juga dalam pemurnian gas dan udara, safety mask

dan respirator, seragam militer, adsorbent foams, industri nuklir, electroplating

solutions; deklorinasi, penyerap rasa dan bau dari air, aquarium, cigarette filter,

dan juga penghilang senyawa-senyawa organik dalam air. Sesuai dengan salah

satu fungsi di atas, maka karbon aktif juga dipakai di Unit CO2 Removal pada

(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

(22)

Sumber literatur yang mendasari pembuatan karya tulis ini adalah jurnal

jurnal ilmiah, artikel ilmiah, skripsi baik di media cetak maupun internet.

3.2 Pengolahan Data

Pembuatan Pengukuran Daya Adsorbsi Plastik Fotokopi Terhadap Limbah

Cair Rumah Tangga dilakukan dengan cara eksperimen yang menggunakan alat

dan bahan, cara pembuatan dan cara kerja yang dijelaskan sebagai berikut:

3.2.1 Alat dan Bahan

3.2.1.1 alat yang digunakan

1) Botol air mineral bekas (ukuran 1200 mL) botol

2) Gunting 1 buah

3) tali 1 gulung kecil

4) Cutter 1 buah

6) Gabus bekas 3 buah

7) Penggaris 1 buah

8) Spidol 1 buah

9) Ember besar

3.2.1.2 Bahan yang digunakan

1) Air limbah

2) Polimer ( plastik fotocopy) 3) Arang

(23)

5) Kerikil 6) Rambut

3.3 waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada awal april hingga akhir april 2016,

bertempat di jalan bangau sakti, panam, Pekanbaru. Penyaringan dilakukan pada

11- 17 April 2016, di jalan Bangau Sakti, Panam, Pekanbaru.

3.4 Cara Pengambilan Sampel

Sampel limbah cair limbah rumah tangga untuk penelitian inidiambil dari

limbah cair rumah tangga ibu nur di jalan Bangau Sakti, Panam, Pekanbaru.

3.3 Prosedur Penelitian

3.1.1 Persiapan Alat Penyaring

Hal pertama yang dilakukan adalah pembuatan botol penyaring

menggunakan botol air mineral bekas 1500 mL. Botol ini kmudian

dipotong dibagian bawahnya sebagai jalur untuk memasukkan limbah

yang akan disaring. Pada bagian tutup botol dilubangi agar air dapat

menetes dengan benar. Agar botol dapat berdiri dengan bagus, gantung

botol dengan penyannga menggunakan tali rafia.

3.1.2 Persiapan Bahan

Sebelum memulai pastikan semua bahan sudah tersedia. Pasir yang

akan digunakan harus dicuci terlebih dahulu hingga air cucian bersih dan

tidak keruh lagi dan kemudian pasir dijemur hingga kering. Arang yang

(24)

lebih besar dan daya adsorbsinya lebih tinggi. Kerikil dan rambut juga

harus dicuci terlebih dahulu dan dijemur. Plastik fotokopi digunting

denngan ukuran sekitar 1x1 cm.

3.1.3 Susunan Adsorben

Setelah alat penyaring siap, masukkan adsorben dengan variasi :

1. Gabus, gabus berfungsi sebagai penyangga agar adsorben

tidak ikut turun bersama denga air. Gabus yang digunakan

tidak terlalutebal seukuran dengan mulut lubang botol. 2. Pasir , pasir yang sudah kering dimasukkan dalam botol

dengan ketebalan masing-masing botol 2 cm.

3. Kerikil, kerikil yang dignakan tiap botol divariasikan

dengan ketebalan 6 cm dan 8,5 cm.

4. Rambut, rambut yang sudah kering dimasukkan dalam

botol denngan ketebalan tertentu.

5. Arang, arang yang sudah kering di masukkan dengan

ketebalan tertentu.

6. Plastik fotokopi dimasukkan dengan ketebalan tertentu

pada bagian atas.

3.3.4 Pemasukkan Air Limbah

Limbah cair rumah tangga yang akan difiltrasi diambil sebanyak 200

(25)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Data pengamatan

Tabel 4.1 volume limbah yang digunakan dan volume filtray yang dihasilkan

Jenis Volume limbah Volume Filtrat Laju Alir

Limbah rumah tangga 200 mL 54 mL 2 menit

(26)

Tabel 4.2 Variasi adsorben yang digunakan

Warna Hijau Tidak berwarna Hijau Tidak berwarna Kekeruhan Keruh ++++ Keruh ++ Keruh ++++ Keruh +

Aroma Limbah +++ Limbah ++ Limbah +++ Limbah +

4.2 Pembahasan

Air adalah zat atau unsur yang paling penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini dibumi, air adalah zat cair yang tidak

mempunyai rasa, warna dan bau. Tingkat kekeruhan air sangat bervariasi sesuai

dengan struktur atau kandungan mineral dalam tanah dan pada masing-masing

lokasi. Pada daerah yang memiliki sumber mata air permukaan tanah, tanah sangat

menentukan sekali jenis air terutama pada tanah liat. mayoritas air keruh dan

kekuning-kuningan. Penanggulangan secara cepat dapat dilakukan dengan cara

melakukan penyaringan air dengan menggunakan beberapa teknik penyaringan air

bersih secara alami atau buatan maupun modern/tradisional untuk mendapatkan

hasil air yang layak digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara membuat alat penyaringan

(27)

penyaringan yang menghasilkan penjernihan terbaik, mengetahui variasi adsorben

yang memiliki daya adsorbsi paling bagus.

Metode yanng digunakan adalah adsorbsi. Prinsip kerja dari penelitian ini

adalah adsorbsi limbah cair oleh adsorben polimer sintetis dan polimer alam, serta

menghitung laju alir limbah yang disaring dengan alat penyaring menggunakan

adsorben dengan variasi ketebalan tertentu.Sampel yang digunakan atau yang

akan disaring adalah limbah cair rumah tanggga yang diambil dari limbah rumah

tangga ibu nur yanng bertempat tinggal di jalan bangau sakti no. 20 panam,

Pekanbaru.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan laju alir dengan botol 1 lebih cepat

dibandingkan denngan botol 2, hal ini dikarenakan ketebalan dari adsorben yang

digunakan. Adsorpsi (penyerapan) Penyerapan adalah suatu proses pemisahan

dimana komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang

menyerap (adsorben). Biasanya partikel-partikel kecil zat penyerap dilepaskan

pada adsorpsi kimia yani merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang

diserap sehingga tidak mungkin terjadi proses yang bolak balik.

Berdasarkan interaksi antara adsorben dan adsorbat, adsorpsi dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yakni adsorpsi fisika (fisisorpsi) dan adsorpsi kimia

(kemisorpsi). Adsorpsi fisika terjadi berdasarkan ikatan fisika antara zat-zat

dengan arang. Adsorpsi kimia terjadi berdasarkan ikatan kimia antara adsorben

(rambut manusia) dengan zat-zat teradsopsi. Dijelaskan pula bahwa bahan dalam

larutan yang bersifat elektrolit akan diserap lebih efektif dalam suasana basa oleh

(28)

penyerapan arang aktif tidak dipengaruhi oleh sifat keasaman atau sifat kebasaan

larutan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat adalah :

1. Proses pembuatan alat penyaringan air dengan menggunakan

penyaringan botol bekas lebih efektif dan hemat

2. susunan bahan penyaringan adalah polimer, arang, rambut, kerikil, pasir,

dan gabus

3. adsorben dengan ketebalan paling tebal dapat mengadsorbsi limbah

lebih efektif

4. Pengaruh penyaringan terhadap kejernihan air yang disaringlebih

(29)

4.2 Saran

Adapaun saran untuk penelitian ini adalah penyaringan dapat digunakan

diaplikasikan dalam kehidupan, terutama untuk daerah yang kekurangan air bersih

dan juga untuk daerah air gambut.

DAFTAR PUSTAKA

Edahwati, Luluk dan Suprihatin. 2009. Kombinasi Proses Aerasi, Adsorpsi, dan Filtrasi pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan. Surabaya: UPN “Veteran”. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. Vol.1 No. 2.

Kalensun,A.G., dkk.2012. Isoterm Adsorpsi Toluena pada Arang Aktif Strobilus

Finus. Jurnal Ilmiah Sains. 12 (2).

Sugiyarto. 1987. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. UI-Press.Jakarta.

(30)

LAMPIRAN

HASIL PENYARINGAN

HASIL PENYARINGAN PROSES PENYARINGAN DAN HASIL

PENYARINGAN

SAMPEL LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA ALAT PENYARINGAN DARI BOTOL

(31)

Gambar

Tabel 4.3 data hasil pengamatan

Referensi

Dokumen terkait

UU IPTEK harus menyebutkan secara tegas dan jelas kewajiban pemerintah untuk menyusun kebijakan strategis pembangunan IPTEK (Jakstra IPTEK) nasional. n Rencana yang komprehensif

1) Pada dasarnya seluruh sumber daya manusia di dalam organisasi pelaksana PNPM Mandiri Perkotaan kota Manado dapat melaksanakan seluruh program-program yang telah

Penguasaan teknologi pembelajaran dan kemandirian aktif siswa dalam belajar dapat diwujudkan dalam masyarakat sekolah atau kelas dengan alternatif menerapkan

Sebab, di saat para politisi sibuk berkampanye diri, para tokoh bangsa berlomba-lomba menjadi calon presiden, banyak aparat keamanan menjadi beking judi, para agamawan sibuk

2.. Guru memberi motivasi dengan mengajak peserta didik menyuarakan yel-yel yel-yel yang telah disepakati: “Bahasaku …. Guru memberikan apersepsi dengan

Usulan pemeriksaan yang dilakukan pada pasien ini adalah pemeriksaan funduskopi dan slit lamp untuk lebih memastikan kekeruhan yang terjadi pada lensa dan

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan dan karateristik pengereman mobil secara kinematik dan melihat apakah parameter output yang ada