Kebijakan-kebijakan
aktual usaha jasa
Catatan:
Dalam hal Unit Sertifikasi Tingkat
Provinsi
tidak
mendapatkan
Lisensi
, sertifikasi di provinsi tsb
dilaksanakan oleh Unit Sertifikasi
Tingkat Nasional
Lisensi
Unit Sertifikasi Badan Usaha dan Tenaga Kerja
PROSES
SERTIFIKASI
Permen 10/2011
PROSES
SERTIFIKASI
Permen 10/2011
Badan Usaha Baru
Badan Usaha Baru
Tenaga Terampil Tenaga Terampil
Rapat
Pengurus
Lembaga
Rapat
Pengurus
Lembaga
Tenaga Ahli/ Terampil Tenaga Ahli/
Terampil ASOSIASI
PROFESI (Verifikasi & Validasi awal)
ASOSIASI PROFESI (Verifikasi & Validasi awal)
Badan Usaha Badan
Usaha ASOSIASI Perusahaan (Verifikasi & Validasi awal)
ASOSIASI Perusahaan (Verifikasi & Validasi awal)
Penerbita
Tenaga Ahli/ Terampil Tenaga Ahli/
Terampil Unit Sertifikasi
Bentukan Masyarakat
Unit Sertifikasi
0 BLN
1 BLN
2 BLN
3 BLN
Permohonan Sertifikasi (melalui Kesekretariatan Lembaga)
Permohonan Sertifikasi (melalui Kesekretariatan Lembaga)
Assessmen
Penerbitan
SBU (Melalui
Kesekretariata
n)
Penerbitan
SBU (Melalui
Kesekretariata
Sidang Evaluasi BAK oleh Lembaga
Sidang Evaluasi BAK oleh Lembaga
Berita Acara Kelayakan
(BAK)
Berita Acara Kelayakan
(BAK)
Berita Acara Kelayakan
(BAK)
Berita Acara Kelayakan
(BAK)
Berita Acara Kelayakan
(BAK)
Berita Acara Kelayakan
(BAK)
Berita Acara Kelayakan
(BAK)
Berita Acara Kelayakan
(BAK)
Buku
Registra
si
Periodisasi
PROSES
SERTIFIKASI
Permen 10/2011
PROSES
SERTIFIKASI
Memenuhi Ketentuan perizinan usaha
jasa konstruksi
Memiliki Sertifikat Badan Usaha Undang-Undang no 18 tahun 1999
BUJK
Memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi
SBU menjadi syarat penerbitan
Peserta Lelang memenuhi persyaratan
kualifikasi APABILA
PERPRES 54 tahun 2010
Klasifikasi ASMET Untuk Konsultan dan
Kontraktor
Klasifikasi kontraktor: Bangunan Gedung, Sipil,ME, Pelaksana Lainnya dan untuk konsultan: Arsitektural, Rekayasa Enjiner, Penataan Ruang dan konsultansi lainnya
PP 28 Tahun 2000
PP 04 tahun 2010
Masa
Transisi
Kualifikasi
gred
Perlem 11 A dan 12A
Kualifikasi Kecil, Menengah Besar
Nilai Pekerjaan Untuk usaha kecil sampai dengan Rp 2.5 M
Kekayaan bersih dan penjualan tahunan usaha mikro, kecil dan memengah
PERPRES 54 tahun 2010
UU 20 tahun 2008
SE No.
Masa Transisi Menuju PP 04 tahun 2010
dan Peraturan Lain Terkait Jasa
Keberadaan LPJKN dan LPJKD
7
1. pengembangan jasa konstruksi dilakukan oleh suatu
lembaga yang independen dan mandiri (pasal 31 ayat 3
UUJK)
2. Pasal 34 UUJK mengamanatkan pengaturan lebih lanjut
mengenai Lembaga diatur dalam Peraturan Pemerintah
UU Nomor 18
Tahun 1999
tentang jasa
konstruksi
1. Pasal 25 Ayat (3) masa bakti, rincian, tugas pokok dan
fungsi serta mekanisme kerja Lembaga ditetapkan dalam
AD/ART (pasal 25 ayat 3)
2. Sejak tahun 2000,Lembaga melaksanakaan tugasnya
berdasarkan
AD/ART.
1. Ketentuan pasal 25 ayat 3 PP 28 / 2000
DIUBAH
2. PP 4/2010 mengamanatkan tata cara pemilihan pengurus,
masa bakti, tugas pokok dan fungsi serta mekanisme kerja
lembaga diatur dalam
Peraturan Menteri
3. Pelaksanaan amanat pasal tersebut dituangkan dalam
PERMEN PU 10/2010 j.o PERMEN PU 24/2010
PP 28/2000
8
1. Pasal 25 PP 04/2010 tersebut
tidak dicabut
2. Putusan hak uji materiil Nomor:
15P/HUM/2011, atas PERMEN PU 10/2010
dengan amar putusan
menolak
keberatan hak
uji materiil.
1. Dengan demikian PERMEN PU Nomor 10/PRT/M/2010 junto PERMEN
PU Nomor 24/PRT/M/2010
bersifat final dan mengikat
.
2. AD/ART LPJK tahun 2008
sudah tidak mempunyai kekuatan
yuridis yang mengikat.
Pemilihan Pengurus yang berdasarkan AD/ART merupakan perbuatan
melawan hukum karena prosesnya tidak mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
•
Putusan MA
Nomor:
11P/HUM/2010
•
Putusan hak uji
materiil
Nomor:
15P/HUM/2011
Pembentukan Unit
Sertifikasi
Registrasi Badan
Usaha Jasa
Konstruksi
•
Pasal 12 PP 28/2000
1. Badan usaha baik nasional maupun asing
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, yang telah
mendapat sertifikat klasifikasi dan sertifikat
kualifikasi, wajib mengikuti registrasi yang
dilakukan oleh Lembaga.
2. Pemberian tanda registrasi badan usaha
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
dengan cara meneliti/menilai sertifikat klasifikasi
dan sertifikat kualifikasi yang dimiliki oleh badan
usaha.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan
REGISTRASI bujk
DAN tk
kONSTRUKSI
•
Pasal 28A PP 4/2010
–
Dalam pelaksanaan tugas melakukan registrasi
Tenaga Kerja Konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (1) huruf c, Lembaga
Tingkat Nasional membentuk Unit Sertifikasi
Tenaga Kerja Nasional dan Lembaga Tingkat
Provinsi membentuk Unit Sertifikasi Tenaga Kerja
Provinsi.
•
Pasal 28B PP 4/2010
–
Dalam pelaksanaan tugas melakukan registrasi
Kewenangan dan
Tanggung Jawab
Lembaga
Pasal 29 PP 4/2010
•
Lembaga mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam:
–
memberikan lisensi kepada Unit Sertifikasi Badan Usaha dan Unit
Sertifikasi Tenaga Kerja;
–
memberikan status kesetaraan sertifikat keahlian tenaga kerja
asing dan registrasi badan usaha asing;
–
menyusun dan merumuskan ketentuan mengenai tanggung jawab
profesi berlandaskan prinsip keahlian sesuai dengan kaidah
keilmuan, kepatutan, dan kejujuran intelektual dalam menjalankan
profesinya dengan tetap mengutamakan kepentingan umum;
–
memberikan sanksi kepada asosiasi perusahaan, asosiasi profesi,
dan institusi pendidikan dan pelatihan yang mendapat akreditasi
dari Lembaga atas pelanggaran yang dilakukan; dan
–
Memberikan sanksi kepada penyedia jasa konstruksi atas
Catatan:
Dalam hal Unit Sertifikasi Tingkat
Provinsi
tidak
mendapatkan
Lisensi
, sertifikasi di provinsi tsb
dilaksanakan oleh Unit Sertifikasi
Tingkat Nasional
Lisensi
Unit Sertifikasi Badan Usaha dan Tenaga Kerja
PROSES
SERTIFIKAS
I
(Permenpu
10/2010)
PROSES
SERTIFIKAS
I
(Permenpu
10/2010)
Tenaga
Terampil
Tenaga
Terampil
Rapat
Pengurus
Lembaga
Rapat
Pengurus
Lembaga
Tenaga
Ahli/
Terampil
Tenaga
Ahli/
Terampil
ASOSIASI
PROFESI
(Verifikasi &
Validasi awal)
ASOSIASI
PROFESI
(Verifikasi &
Validasi awal)
Badan
Usaha
Badan
Usaha
ASOSIASI Perusahaan (Verifikasi & Validasi awal)
ASOSIASI Perusahaan (Verifikasi & Validasi awal)
Penerbita
Tenaga Ahli/ Terampil Tenaga Ahli/
Terampil Unit Sertifikasi
Bentukan Masyarakat
Unit Sertifikasi
Ketentuan-ketentuan yang
diamanatkan
permen 10/2010 kepada lpjkn
•
Pedoman pelaksanaan tugas Lembaga Tingkat Nasional
dan Provinsi
•
Standar Kemampuan Badan Usaha Jasa Konstruksi
•
Pedoman Pengawasan Pelaksanaan Sistem Sertifikasi dan
Kinerja pada Unit Sertifikasi pada Lembaga Tingkat
Nasional
•
Ketentuan mengenai tanggung jawab profesi
•
Persyaratan asosiasi yang dapat melakukan verifikasi
awal dan validasi awal dokumen aplikasi sertifikasi.
•
Mekanisme pengenaan sanksi terhadap asosiasi yang
dapat melakukan verifikasi awal dan validasi awal dan
unit sertifikasi
•
Ketentuan lebih lanjut mengenai unsur pengarah, unsur
pelaksana, dan tata cara pembentukan unit sertifikasi
A. PEMBENTUKAN UNIT
SERTIFIKASI BADAN USAHA
DAN TENAGA KERJA TINGKAT
UNIT SERTIFIKASI BADAN
USAHA NASIONAL
UNIT SERTIFIKASI BADAN
USAHA NASIONAL
Pengarah
BU.PELAK BANGUNAN
GEDUNG BU.PELAK BANGUNAN
GEDUNG
BU.PELAK BANGUNAN
SIPIL BU.PELAK BANGUNAN
SIPIL
BU.PELAK MEKANIKAL/ ELEKTRIKAL dan
LAINNYA BU.PELAK MEKANIKAL/ ELEKTRIKAL dan
LAINNYA Bidang
Administras i
Bidang Administras
i
Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang
Sertifikasi
Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang
Sertifikasi
Bidang Manajemen Mutu
Bidang Manajemen Mutu
Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang
Sertifikasi
ASESOR
BADAN
USAHA
ASESOR
BADAN
USAHA
ASESOR
BADAN
USAHA
ASESOR
BADAN
USAHA
ASESOR
BADAN
USAHA
ASESOR
BADAN
USAHA
BU.
PERENCANAAN DAN
PENGAWASAN BU.
PERENCANAAN DAN
PENGAWASAN
Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang
Sertifikasi
•Pengarah adalah terdiri dari perwakilan stakeholder yang memerlukan Badan Usaha yang mampu
•pengarah bertanggung jawab kepada Lembaga atas keberlangsungan Unit Sertifikasi dengan menetapkan visi, misi, dan tujuan Unit Sertifikasi dan program kerja, anggaran belanja, mengangkat dan memberhentikan pengurus Unit Sertifikasi.
1. Unsur Pengarah
2. Unsur Pelaksana
UNIT SERTIFIKASI TENAGA
KERJA NASIONAL
UNIT SERTIFIKASI TENAGA
KERJA NASIONAL
Pengarah
Pengarah
Kepala
BIDANG ARSITEKTUR
BIDANG
ARSITEKTUR BIDANG BIDANG SIPILSIPIL
BIDANG MEKANIKAL/
ELEKTRIKAL BIDANG MEKANIKAL/
ELEKTRIKAL Bidang
Administrasi Bidang Administrasi
Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang
Sertifikasi
Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi
Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang
Sertifikasi
Bidang Manajemen Mutu
Bidang Manajemen Mutu
Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi
Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang
Sertifikasi
ASESOR BADAN USAHA ASESOR
BADAN USAHA
ASESOR
BADAN
USAHA
ASESOR
BADAN
USAHA
KOMPETE
ASESOR
NSI
ASESOR
KOMPETE
NSI
BIDANG TATA LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN
PELAKSANAAN BIDANG TATA LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN
PELAKSANAAN
Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi
Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang
Sertifikasi •Pengarah adalah terdiri dari
perwakilan stakeholder yang memerlukan Badan Usaha yang mampu
•Pengarah bertanggung jawab kepada Lembaga atas keberlangsungan Unit Sertifikasi dengan menetapkan visi, misi, dan tujuan Unit Sertifikasi dan program kerja, anggaran belanja, mengangkat dan memberhentikan pengurus Unit Sertifikasi.
1. Unsur Pengarah
2. Unsur Pelaksana
I. Unsur Pengarah USBU
dan USTK:
i. Unsur pengarah u.s.
badan usaha:
Struktur Organisasi
Contoh: •Institusi
pengguna jasa konst terkait bangunan gedung •Asosiasi properti •Ormas •Aso yg memenuhi persyaratan •Wakil P.T. prodi arsitek & sipil •dst
Contoh: •Institusi
pengguna jasa konst terkait bangunan sipil •Ormas
pemerhati bangunan sipil •Aso yg
memenuhi persyaratan •Wakil P.T. Prodi sipil/lingkungan •dst
Contoh: •Institusi
pengguna jasa konst terkait M/E
•Ormas •Aso yg memenuhi persyaratan •Wakil P.T prodi M/E
•dst
Contoh: •Institusi
pengguna jasa konsultan
•Ormas •Aso yg memenuhi persyaratan •Wakil P.T prodi terkait
i. Unsur Pengarah dlm U.S.
Tenaker:
Struktur Organisasi
Contoh:
• Wakil dari perguruan tinggi dengan program studi terkait jasa konstruksi bidang arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal/elektrikal, bidang tata lingkungan dan manajemen pelaksanaan;
• Instansi Pemerintah yang memiliki tugas pokok dan fungsi terkait tenaga kerja konstruksi;
• Institusi non Pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja konstruksi yang kompeten;
• Asosiasi Badan Usaha Jasa Konstruksi memenuhi persyaratan menjadi kelompok unsur tingkat nasional.
I. Unsur Pengarah USBU dan USTK:
Tim Pembentukan Unsur Pengarah
•
Diinisiasi, dibentuk, dan ditetapkan oleh LPJK
•
Bertanggungjawab kepada LPJK
•
Tugas:
– Mengumpulkan nama-nama
stakeholder
per klasifikasi usaha– Memfasilitasi Rapat Penetapan Unsur Pengarah
– Menyerahkan Berita Acara Rapat Perdana Unsur Pengarah kepada LPJKN
I. Unsur Pengarah USBU dan USTK:
Tim Pembentukan Unsur Pengarah (Lanj.)
•
Keanggotaan Tim Pembentukan Unsur Pengarah USBU terdiri dari 5 (lima)
orang, yaitu:
–
1 (satu) orang ketua dari Pengurus Lembaga;
–
4 (empat) orang anggota yang terdiri dari perwakilan kelompok unsur dengan
komposisi jumlah yang sama, dengan salah satu anggota merangkap sebagai
sekretaris;
–
Masing-masing anggota bertugas menyusun daftar nama calon pemangku
kepentingan dalam unsur pengarah yang terdiri dari pemangku kepentingan
pada klasifikasi usaha bangunan gedung, usaha bangunan sipil, usaha
mekanikal/elektrikal dan jasa pelaksana lainnya, serta usaha Jasa Perencanaan
dan Pengawasan
•
Keanggotaan Tim Pembentukan Unsur Pengarah USTK terdiri dari 5 (lima)
orang, yaitu:
–
1 (satu) orang ketua dari Pengurus Lembaga;
–
4 (empat) orang anggota yang terdiri dari perwakilan kelompok unsur dengan
komposisi jumlah yang sama, dengan salah satu anggota merangkap sebagai
sekretaris;
–
Masing-masing anggota bertugas menyusun daftar nama calon pemangku
kepentingan dalam unsur pengarah yang terdiri dari pemangku kepentingan
pada klasifikasi arsitek, sipil, mekanikal/elektrikal, tata lingkungan dan
I. Unsur Pengarah USBU dan USTK:
Mekanisme Rapat PENETAPAN Unsur
II. Unsur Pelaksana US. BU &
TK:
Proses dan Rekruitmen
•
Proses rekruitmen unsur pelaksana unit sertifikasi badan usaha jasa
konstruksi tingkat nasional sekurang-kurangnya meliputi:
–
Pengumuman proses rekruitmen unsur pelaksana unit sertifikasi melalui media
cetak nasional dan website;
–
Seleksi administratif;
–
Uji Psikologi;
–
Uji pengetahuan substansi;
–
Wawancara.
•
Kriteria unsur pelaksana sekurang-kurangnya meliputi:
–
Memiliki pengetahuan regulasi jasa konstruksi nasional
–
Memiliki pengetahuan persyaratan perizinan badan usaha di Indonesia
–
Memiliki pengetahuan tentang proses sertifikasi dan registrasi
–
Memiliki kompetensi sesuai bidangnya (bangunan gedung, bangunan sipil, instalasi
mekanikal elektrikal dan jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi)
–
Memiliki pengetahuan tentang tata kelola perusahaan yang baik (
Good Corporate
Governance
)
–
Memiliki integritas dalam menjaga proses sertifikasi yang adil dan transparan
iii. ASESOR DALAM UNIT
SERTIFIKASI:
•
Kritieria Minimal Proses Rekruitmen Asesor
–
Proses rekruitmen asesor unit sertifikasi badan usaha
jasa konstruksi tingkat nasional sekurang-kurangnya
meliputi:
•
Pengumuman proses rekruitmen asesor unit sertifikasi badan
usaha jasa konstruksi melalui media cetak nasional dan
website;
•
Seleksi administratif;
•
Uji pengetahuan substansi;
•
Uji praktik penilaian dan asesment badan usaha jasa konstruksi.
•
Uji psikologi; dan
•
Wawancara.
–
Penyusunan mekanisme rekruitmen dan kriteria asesor
III. ASESOR DALAM UNIT SERTIFIKASI:
•
Kriteria Minimal Seorang Asesor
–
Asesor Kemampuan Badan Usaha Jasa Konstruksi
Nasional dan Asesor Penyetaraan Klasifikasi dan
Kualifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing
adalah asesor yang telah terdaftar di Lembaga
dan sekurang-kurangnya memiliki kompetensi
sebagai berikut:
•
mengerti skema sertifikasi yang relevan;
•
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai metode
ujian dan dokumen
•
ujian yang relevan;
•
bebas dari kepentingan apapun sehingga dapat
melakukan
penilaian
(asesment)
dengan
tidak
memihak dan tidak diskriminatif.
–
Memenuhi ketentuan tentang asesor yang telah
B. PEMBENTUKAN UNIT SERTIFIKASI BADAN
USAHA DAN TENAGA KERJA TINGKAT
PROVINSI BENTUKAN LPJKD
•
Proses pembentukan sama dengan
proses pembentukan Unit Sertifikasi
Tingkat Nasional
•
LPJK Tingkat Provinsi mengajukan lisensi
kepada LPJK Tingkat Nasional
•
Unit Sertifikasi yang dapat beroperasi
C. PEMBENTUKAN UNIT
SERTIFIKASI TENAGA KERJA
TINGKAT PROVINSI BENTUKAN
UNIT SERTIFIKASI TENAGA KERJA TINGKAT
PROVINSI BENTUKAN MASYARAKAT:
Permenpu 10/2010 Pasal 3.1.e
•
Masyarakat jasa konstruksi dapat membentuk
Unit Sertifikasi Tenaga Kerja, dengan ketentuan:
–
Unit Sertifikasi Tenaga Kerja bentukan
masyarakat jasa konstruksi hanya melayani
sertifikasi Tenaga Ahli Madya, Tenaga Ahli
Muda, dan Tenaga Terampil dalam satu
wilayah provinsi;
–
dalam satu wilayah provinsi dapat dibentuk
Unit Sertifikasi Tenaker
Bentukan Masy.:
Proses pembentukan
LISENSI OLEH LEMBAGA TINGKAT NASIONAL
KEPADA UNIT SERTIFIKASI BADAN USAHA DAN
TENAGA KERJA TINGKAT PROVINSI SERTA UNIT
SERTIFIKASI TENAGA KERJA BENTUKAN
MASYARAKAT
Ruang Lingkup Juknis
lisensi
•
Proses lisensi Unit Sertifikasi Badan
Usaha Tingkat Provinsi.
•
Proses lisensi Unit Sertifikasi Tenaga
Kerja Tingkat Provinsi.
•
Proses lisensi Unit Sertifikasi Tenaga
Ketentuan umum
•
Dalam memberikan lisensi kepada Unit Sertifikasi Badan Usaha
Tingkat Provinsi, Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Tingkat Provinsi,
dan Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Bentukan Masyarakat, Lembaga
Tingkat Nasional membentuk Komite Lisensi Unit Sertifikasi.
•
Tugas Komite Lisensi Unit Sertifikasi meliputi:
–
Melaksanakan penilaian permohonan lisensi unit sertifikasi
badan usaha jasa konstrusi Tingkat Provinsi, Unit Sertifikasi
Tenaga Kerja Tingkat Provinsi, dan Unit Sertifikasi Tenaga
Kerja Bentukan Masyarakat;
–
Memberikan rekomendasi lisensi unit sertifikasi badan usaha
jasa konstrusi Tingkat Provinsi, Unit Sertifikasi Tenaga Kerja
Tingkat Provinsi, dan Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Bentukan
Masyarakat kepada Pengurus Lembaga Tingkat Nasional; dan
–
Melaksanakan pengawasan terhadap unit sertifikasi badan
usaha jasa konstrusi Tingkat Provinsi, Unit Sertifikasi Tenaga
Kerja Tingkat Provinsi, dan Unit Sertifikasi Tenaga Kerja
Bentukan Masyarakat.
Ketentuan umum
(Lanj.)
•
Lisensi berlaku untuk 3 (tiga) tahun terhitung sejak penerbitan
lisensi dan dapat diperpanjang melalui mekanisme penilaian yang
sama.
•
Untuk perpanjangan lisensi, pemberian lisensi berdasarkan
penilaian terhadap permohonan perpanjangan lisensi dan
mempertimbangkan hasil pengawasan Tim Pelaksana Lisensi
•
Bagi Unit Sertifikasi yang belum layak maka Lembaga akan
memberikan keputusan penolakannya yang disertai alasan
penolakan.
•
Jika Unit Sertifikasi Badan Usaha dan/atau Unit Sertifikasi Tenaga
Kerja Tingkat Provinsi di suatu provinsi belum mendapatkan
lisensi maka tugas dan fungsi Unit Sertifikasi tersebut
dilaksanakan oleh Unit Sertifikasi Badan Usaha dan/atau Unit
Sertifikasi Tenaga Kerja Nasional.
KOMITE LISENSI UNIT
SERTIFIKASI dan komite
banding DALAM
LEMBAGA
Pengurus
Lembaga Tingkat
Nasional
Komite Lisensi Unit Sertifikasi
Dewan Komite
Lisensi
(5 atau 7 org)
Asesor Lisensi
Unit Sertifikasi
BUJK
Asesor Lisensi
Tenaga Kerja
Rekomendasi lisensi
Keputusan Lisensi
Komite
Banding
Kriteria umum anggota
Dewan Komite Lisensi
•
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
•
tingkat pendidikan paling rendah strata 1;
•
sehat jasmani dan rohani;
•
mampu berpikir, bersikap dan bertindak secara independen
dan profesional;
•
bersedia mencurahkan pikirannya bagi pengembangan jasa
konstruksi dalam bentuk pernyataan tertulis;
•
memenuhi persyaratan kompetensi yang telah ditetapkan
Lembaga;
•
tidak merangkap sebagai ketua Asosiasi yang bergerak
dalam bidang usaha jasa konstruksi;
•
tidak merangkap sebagai pengarah atau pelaksana atau
asesor dalam unit sertifikasi tingkat nasional atau provinsi;
dan
Asesor Lisensi
•
Jumlah Asesor Lisensi disesuaikan dengan
kebutuhan yang berkembang.
•
Asesor Lisensi sekurang-kurangnya memiliki
kriteria sebagai berikut:
•
Memiliki kompetensi yang memadai mengenai
sistem pengendalian dan penjaminan mutu
•
Memiliki kompetensi yang memadai mengenai
metode verifikasi dan validasi
•
Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai
peraturan perundangan terkait jasa konstruksi
Mekanisme
Pemberian Lisensi
USBU Tkt Provinsi
Memenuhi
Tidak Memenuhi
Unit Sertifikasi menerima putusan?
YA
Ajukan
bandin
g
Komite
Bandin
g
Lemba
ga
Mekanisme Pemberian
Lisensi USTK Tkt
Provinsi
Tidak Memenuhi
Unit Sertifikasi
menerima putusan?
YA
Ajukan
bandin
g
Komite
Bandin
g
Lemba
ga
Mekanisme Pemberian
Lisensi USTK BENTUKAN
MASYARAKAT
Tidak Memenuhi
Unit Sertifikasi menerima putusan?
YA