• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP INTERIM SEKRETARIAT DJPB TW I 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAKIP INTERIM SEKRETARIAT DJPB TW I 2014"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap upaya pencapaian visi dan misi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada Triwulan I Tahun 2014 yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan. LAKIP ini mencakup uraian kinerja utama serta rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 dalam rangka pencapaian indikator yang telah ditetapkan.

LAKIP Triwulan I Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal, LAKIP Triwulan I Tahun 2014 harus dijadikan sebagai motivator peningkatan kinerja organisasi dengan jalan selalu menyesuaikan indikator-indikator kinerja yang telah ada dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga Ditjen Perikanan Budidaya melalui pelayanan yang lebih profesional dan transparan dapat semakin memberikan arti positif bagi masyarakat.

Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna untuk menunjang pembangunan kelautan dan perikanan di masa mendatang.

Jakarta, Mei 2014

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

(2)

ii

DAFTAR ISI

NO URAIAN HAL

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

IKHTISAR EKSEKUTIF... 1

BAB 1. PENDAHULUAN ... 4

1.1. Latar Belakang ... 4

1.2. Maksud dan Tujuan ... 4

1.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ... 4

1.4. Struktur Organisasi ... 5

1.5. Keragaan SDM Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya ... 7

1.6. Sistematika LAKIP ... 8

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ... 10

2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA ... 10

2.1.1. VISI ... 10

2.1.2. Misi ... 10

2.1.3. Tujuan ... 11

2.1.4. Sasaran Strategis ... 11

2.1.5. Strategi Dan Kebijakan ... 13

2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya ... 15

2.2. RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN ... 16

2.2.1. Indikator Kinerja ... 16

2.2.2. Anggaran ... 17

2.2.3. PENETAPAN KINERJA/PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 ... 17

2.2.4. PENGUKURAN/PENGELOLAAN KINERJA ... 20

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA ... 21

3.1. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 1 : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan professional ... 25

3.2. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB ... 28

3.3. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya good governance & clean government .. 31

3.4. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4 : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen PB ... 45

(3)

iii 3.6. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 6 : Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan

Budidaya ... 51 3.7. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 7 : Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai roadmap RB

KKP ... 52 3.8. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 8 : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar

lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB ... 54 3.9. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 9 : Terselenggaranya perencanaan program perikanan

budidaya yang efektif ... 55 3.10. PENCAPAIN SASARAN STRATEGIS 10 : Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan

professional ... 59 3.11. PENCAPAIAN SASARAN STARTEGIS 11 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan

mudah diakses di bidang PB ... 61 3.12. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 12 : Terwujudnya good governance & clean

(4)

iv

DAFTAR TABEL

NO URAIAN HAL

1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun

2009-2014 ... 16

2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya ... 21

. “asara “trategis Tersedia ya “DM Ditje PB ya g ko pete da profesio al sa pai dengan triwulan I Tahun 2014 ... 26

. Capaia IKU I deks Kese ja ga Ko pete si Peja at Eselo III, IV da V li gkup Ditje PB % sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 27

. Capaia IKU I deks Kese ja ga Ko pete si Peja at Fu gsio al li gkup Ditje PB % sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 28

. “asara “trategis Tersedia ya i for asi ya g alid, ha dal da udah diakses di ida g PB sampai dengan triwulan I Tahun 2014 ... 29

. Capaia IKU Service Level AgreementDi Ditje Perika a Budidaya sa pai de ga Tri ula I Tahun 2014 ... 30

. Capaia IKU Persepsi User terhadap Ke udaha Akses I for asi da Data Terki i di Ditje Perika a Budidaya sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 31

. Target da Realisasi IKU pada “asara “trategis Ter ujud ya good dovernance & clean government ... 32

10. Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB... 34

11. Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB ... 34

12. Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB ... 35

13. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB ... 36

14. Nilai Perencanaan Kinerja DJPB ... 37

15. Komponen dan Bobot Penilaian Pengukuran Kinerja ... 38

16. Nilai Pengukuran Kinerja DJPB ... 39

17. Komponen dan Bobot Penilaian Pelaporan Kinerja ... 40

18. Nilai Pelaporan Kinerja DJPB ... 41

19. Nilai Evaluasi Kinerja DJPB ... 42

20. Komponen dan Bobot Penilaian Pencapaian Kinerja DJPB ... 42

21. Nilai Pencapaian Kinerja DJPB ... 43

22. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya ... 44

23. Persentase Jumlah Asset BMN yang Termanfaatkan dibanding dengan Jumlah Aset yang Ada ... 45

24. Target da Realisasi IKU “asara “trategis Terkelola ya a ggara se ara opti al di Ditje Perika a Budidaya ... 45

(5)

v 26. Realisasi Penyerapan Anggaran Satker Ditjen Perikanan Budidaya TW I Tahun 2014

Berdasarkan Jenis Belanja... 46

27. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Fisik Satker Ditjen Perikanan Budidaya TW I Tahun 2013 dan 2014 Berdasarkan Satker Pusat dan Satker Daerah ... 47

28. Capaian PNBP Satker Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I TA.2014 ... 48

. Target da Realisasi “asara “trategis Ter ujud ya kerja sa a ida g Perika a Budidaya di dala da luar egeri ya g i ple e tatif ... 49

30. Persentase Jumlah Kerjasama yang Diimplementasikan (%) ... 50

.Target da Realisasi “asara “trategis Teri tegrasi ya siste i for asi Ditje Perika a Budidaya ... 51

32.Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibanding dengan data yang ditampilkan ... 51

.Target da Realisasi “asara “trategis Tersele ggara ya Refor asi Birokrasi Ditje Perika a Budidaya sesuai road ap Refor asi Birokrasi KKP ... 52

34.Persentase Rencana Aksi Reformasi Birokrasi di Ditjen Perikanan Budidaya yang Telah Terpenuhi ... 53

.Target da Realisasi “asara “trategis Terlaksa a ya kerja sa a i ter asio al da a tar le aga sesuai rua g li gkup perja jia kerja sa a ida g Perika a Budidaya ... 54

36.Rasio Jumlah Ruang Lingkup Kerjasama yang Berhasil Dilaksanakan Terhadap Total Ruang Lingkup Kerjasama (%) ... 55

.Target da Realisasi “asara “trategis Tersele ggara ya pere a aa progra perika a udidaya ya g efektif ... 56

38.Rasio Jumlah Anggaran yang Dibutuhkan dengan Jumlah Anggaran yang Diterima Tahun 2010-2013 ... 57

39.Jumlah Anggaran yang Dibutuhkan dan Jumlah Anggaran yang Diterima Tahun 2010-2013 ... 57

40.Konsistensi Pelaksanaan Kegiatan terhadap Rencana Kerja Pemerintah ... 58

41.Rasio Hasil Evaluasi Kinerja yang Ditindaklanjuti Dalam Perencanaan ... 58

.Target da Realisasi “asara “trategis Tersedia ya “DM “etditje Perika a Budidaya ya g ko pete da proesio al ... 59

43.Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III dan IV lingkup Setditjen PB (%) ... 60

44.Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB (%) ... 61

.Target da Realisasi “asara “trategis Tersedia ya “DM “etditjen Perikanan Budidaya yang ko pete da proesio al ... 62

46.Service Level Agreement di Setditjen PB ... 62

47.Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini ... 63

48.Dasar Perhitungan Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya ... 64

.Target da Realisasi “asara “trategis Ter ujud ya good governance & clean government di “etditje Perika a Budidaya ... 64

(6)

vi

51.Nilai AKIP Ditjen Perikanan Budidaya ... 66

52.Nilai Integritas Sesditjen Perikanan Budidaya ... 67

53.Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB ... 68

54.Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB ... 69

.Target da Realisasi “asara “trategis Ter ujud ya good governance & clean government di “etditje Perika a Budidaya ... 69

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

NO URAIAN HAL

1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya ... 7 2. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan jabatan ... 7 3. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan tingkat

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

NO URAIAN HAL

(9)

1

IKHTISAR EKSEKUTIF

LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 menyajikan capaian kinerja terhadap target yang telah ditetapkan dalam renstra dan mengevaluasi keberhasilan maupun kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan demi peningkatan kinerja pada tahun berikutnya. Pada tahun 2014, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan 13 (tiga belas) sasaran strategis dengan 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja untuk menunjang pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya. Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dilaksanakan pada 3 (tiga) perspektif, yaitu (i) Customer Perspective; (ii) Internal Process Perspective; dan (iii) Learning and Growth Perspective.

Pencapaian kinerja pada Triwulan I tahun 2014 telah menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan rata-rata pencapaian sebesar 100% bila dibandingkan dengan target IKU pada triwulan I. Namun demikian hampir semua IKU masih belum memiliki nilai karena IKU dihitung pada akhir tahun. Ringkasan penjelasan pencapaian IKU dijelaskan dalam setiap Perspective sebagamana dibawah:

Customer Perspective

Pada Customer Perspective terdapat 5 (lima) Sasaran Strategis (SS) dengan capaian sebagai berikut:

 Capaian SS1: Tersedianya SDM Ditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan profesional didukung oleh IKU (i) Indeks kesenjangan kompetensi yang mencapai 100% (dibandingkan target triwulan I); dan (ii) Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional dengan capaian 100% (dibandingkan target triwulan I). Namun nilai untuk kedua IKU tersebut masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun;

 Capaian SS2: Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang perikanan budidaya didukung oleh IKU (i) Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya sebesar 100%; dan (ii) Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen perikanan budidaya dengan capaian sebesar 100%. Namun nilai untuk kedua IKU masih 0 (nol) karena diukur pada akhir tahun.

(10)

2 Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (v) Nilai perencanaan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (vi) Nilai pengukuran kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; (vii) Nilai pelaporan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (viii) Nilai evaluasi program Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (ix) Nilai pencapaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (x) Nilai penerapan RB Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; dan (xi) Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan disbanding dengan jumlah asset BMN yang ada dengan capaian sebesar 100%. Namun nilai IKU-IKU tersebut masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun, kecuali untuk IKU tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya.

 Capaia ““ : Terkelola ya a ggara se ara opti al di Ditje Perika a Budidaya

didukung oleh IKU (i) Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 69,67% dibandingkan dengan target pada triwulan I.

 Capaia ““ : Ter ujud ya kerja sa a ida g Perika a Budidaya di dala da luar egeri ya g i ple e tatif didukung oleh IKU (i) Persentase jumlah kerja sama yang di implementasikan dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.

Internal Process Perspective

Perspective yang kedua adalah Internal Process Perspective yang merupakan upaya internal untuk pencapaian customer perspective dengan 4 sasaran strategi dan capaian masing-masing sebagai berikut:

 Capaian SS6: Teri tegrasi ya siste i for asi Ditje Perika a Budidaya diduku g oleh IKU (i) Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.

 Capaian SS7: Tersele ggara ya RB Ditje Perika an Budidaya sesuai dengan roadmap RB

KKP diduku g oleh IKU i Persentase rencana aksi RB di Ditjen perikanan budidaya yang telah terpenuhi dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.

 Capaia ““ : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang

li gkup perja jia kerja sa a ida g perika a udidaya diduku g oleh IKU i Rasio

jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.

 Capaia ““ : Tersele ggara ya pere a aa progra perika a udidaya ya g efektif

(11)

3 anggaran yang diterima dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.

Learn and Growth Perspective

Dalam perspective ini telah ditetapkan empat sasaran strategis, dengan ringkasan pencapaian sebagai berikut:

 Capaian SS10: Tersedianya SDM Ditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan

profesio al diduku g IKU i I deks Kese ja ga Ko pete si peja at eselo III, IV da V

lingkup Setditjen PB dengan capaian 100%; dan (ii) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional dengan capaian 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun.

 Capaian SS11: Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang Perikanan Budidaya diduku g oleh IKU i Service Level Agreement di Ditjen PB ; dan (ii) Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen PB, dengan capaian masing-masing sebesar 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun.

 Capaian SS12: Terwujudnya good governance & clean government di Setditje PB didukung IKU (i) Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen PB; (ii) Nilai AKIP Ditjen PB; (iii) Nilai integritas Ditjen PB (iv) Nilai Inisiatif anti korupsi Ditjen PB; dan (v) Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen PB dengan capaian masing-masing sebesar 100%. Prosentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun.

 Capaian SS13: Terkelolanya anggaran di Setditjen Perikanan Budidaya secara optimal didukung oleh IKU Persentase penyerapan Anggaran Setditjen PB dengan capaian 298,22% bila dibandingkan dengan target triwulan I atau 28,25% bila dibandingkan dengan target tahunan.

(12)

4

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Produk perikanan budidaya dalam beberapa kurun waktu ke depan masih akan menjadi komoditas strategis bagi masyarakat global sehingga pengembangan perikanan budidaya di Indonesia ke depan harus semakin dioptimalkan dengan pemanfaatan potensi lahan yang dimiliki. Selain itu, diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat dan stakeholder, untuk memposisikan pola pikir dan persepsinya agar perikanan budidaya memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.

Dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, maka diperlukan sinergisitas antar semua pihak yang terkait dalam upaya pencapaian keberhasilan program dan kegiatan di bidang perikanan budidaya. Koordinasi yang baik dan tanggung jawab pada masing-masing tingkat, baik pusat maupun daerah sangatlah diharapkan agar diperoleh capaian kinerja yang optimal disertai pelaporan kinerja yang akurat dan akuntabel.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyusunan LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya ini mengacu pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP ini menginformasikan capaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya selama tahun 2014 pada triwulan I.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Penyusunan LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 yaitu : i) sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya kepada seluruh stakeholders; ii) sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada triwulan I dalam upaya memperbaiki kinerja triwulan selanjutnya; dan (iii) sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang.

1.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

(13)

5

1. Kedudukan

Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya merupakan salah satu unit kerja eselon II yang dipimpin oleh Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.

2. Tugas

Tugas Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya adalah melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Ditjen Perikanan Budidaya.

3. Fungsi

Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya menyelenggarakan fungsi :

1. Koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, kerja sama serta penyediaan data dan informasi;

2. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;

3. Koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan, dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat, dan pelayanan perpustakaan;

4. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, serta urusan tata usaha; dan

5. Analisis dan evaluasi pelaksanaan program, hasil pengawasan, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang perikanan budidaya.

1.4. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya dibantu oleh :

1. Bagian Program

Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, kerja sama, evaluasi program, penyediaan data dan informasi, serta penyusunan laporan di bidang perikanan budidaya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Program menyelenggarakan fungsi:

(14)

6 b. Penyiapan bahan koordinasi kerja sama program; dan

c. Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan, serta penyediaan data dan informasi.

2. Bagian Keuangan dan Umum

Bagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Keuangan dan Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan keuangan;

b.Pelaksanaan urusan tata usaha, persuratan dan kearsipan; dan c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, dan perlengkapan.

3. Bagian Kepegawaian

Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a.Penyiapan bahan koordinasi perencanaan dan pengembangan kepegawaian; b.Pelaksanaan administrasi mutasi kepegawaian; dan

c. Pelaksanaan tata usaha kepegawaian dan jabatan fungsional

4. Bagian Hukum, Organisasi dan Humas

Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, analisis dan evaluasi serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan, dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan perpustakaan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang perikanan budidaya;

b. Analisis dan evaluasi, serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan; dan c. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan perpustakaan, serta pengelolaan

(15)

7

Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya

1.5. Keragaan SDM Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya

Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya didukung oleh SDM sejumlah 116 orang PNS (data sampai dengan triwulan I 2014) dengan rincian sebagai berikut:

1. Jumlah pegawai berdasarkan jabatan : Jabatan Eselon I sejumlah 1 orang, Jabatan Eselon II sejumlah 1 orang, Jabatan Eselon III sejumlah 3 orang, Jabatan Eselon IV sejumlah 12 orang, Pejabat Fungsional Umum sejumlah 2 orang, dan staff lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan budidaya sejumlah 97 orang.

Gambar 2. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan jabatan

2. Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan : S3 sejumlah 1 orang, S2 sejumlah 14 orang, S1 sejumlah 36 orang, D4 sejumlah 1 orang, Sarjana Muda sejumlah 1 orang, D3 sejumlah 10 orang, SLTA sejumlah 43 orang, SLTP sejumlah 4 orang, dan SD sejumlah 4 orang.

1, 1% 1, 1% 3, 2% 12, 10%

2, 2%

97, 84%

Eselon I

Eselon II

Eselon III

Eselon IV

Fungsional Umum

(16)

8

Gambar 3. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan tingkat pendidikan

1.6. Sistematika LAKIP

LAKIP ini secara umum memuat target dan capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014. Sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, LAKIP ini menginformasikan perbandingan antara target dan capaian kinerja (performance results) pada Triwulan I dengan target dan capaian kinerja (performance results) pada akhir tahun 2014. Dari analisa tersebut akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja (Performance gap) sehingga dapat diperoleh masukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun sistematika penyajian laporan adalah sebagai berikut :

1. Ikhtisar Eksekutif, yang menyajikan gambaran menyeluruh secara ringkas tentang capaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya selama kurun waktu triwulan I tahun 2014. 2. Bab I pendahuluan, yang menyajikan hal-hal umum tentang Sekretariat Ditjen Perikanan

Budidaya serta uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, termasuk latar belakang, maksud dan tujuan penulisan LAKIP.

3. Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, yang menyajikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2009 – 2014, rencana kerja dan anggaran tahun 2014, penetapan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta pengukuran/pengelolaan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya.

4. Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, yang menyajikan prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta evaluasi dan analisis kinerja. Dalam bab ini juga disampaikan akuntabilitas keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran.

5. Bab IV Penutup, yang menyajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan serta permasalahan dan kendala utama. Dalam bab ini juga disampaikan saran pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berupa perbaikan perencanaan, kebijakan, dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.

1, 1% 14, 12%

36, 32%

1, 1% 1, 1% 10, 9%

43, 38%

4, 3% 4, 3%

S3 S2 S1 D4

Sarjana Muda D3

(17)

9 6. Lampiran, yang berisi data dukung yang diperlukan dalam penjelasan/pembahasan dari

(18)

10

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Pembangunan bidang perikanan budidaya yang telah dilaksanakan selama ini telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global serta nasional yang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan bidang perikanan budidaya secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut.

Sejalan dengan tantangan dan permasalahan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan yang dimulai sejak tahun 2012 dengan tujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui industrialisasi, para pelaku usaha perikanan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing, sekaligus membangun sistem produksi yang modern dan terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Oleh karenanya, guna mewujudkan pembangunan perikanan dan kelautan yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel diperlukan visi dan misi yang dapat menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan program serta kegiatannya, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi, misi dan tujuan pengembangan perikanan budidaya sebagai berikut.

2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA

Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2010-2014 yang telah disesuaikan, diuraikan sebagai berikut :

2.1.1. VISI

Selaras dengan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan Pe a gu a Kelauta da

Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat , pada tahun 2010-2014 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi sebagai berikut:

Pe a gu a Perika a Budidaya ya g Berdaya “ai g da Berkela juta u tuk Kesejahteraa Masyarakat

2.1.2. Misi

(19)

11 Me gelola “u erdaya Perika a Budidaya se ara Opti al da Berwawasa Li gku ga

2.1.3. Tujuan

Ditjen Perikanan Budidaya sesuai dengan visi dan misinya menetapkan tujuan pokok dalam pembangunan perikanan budidaya yaitu:

Me i gkat ya Produksi Usaha Perika a Budidaya ya g Berkela juta

2.1.4. Sasaran Strategis

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan perikanan budidaya diperlukan sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014. Sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam tiga perspektif dengan masing-masing IKU sebagai berikut :

Customer Perspective

1. Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen Perikanan Budidaya; dan

b. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional.

2. Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya; dan

b. Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen Perikanan Budidaya.

3. Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance and clean government. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya; b. Tingkat kepatuhan terhadap SPI Ditjen Perikanan Budidaya;

c. Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Ditjen Perikanan Budidaya;

d. Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti disbanding total rekomendasi di Ditjen Perikanan Budidaya;

(20)

12 j. Nilai penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen Perikanan Budidaya; dan

k. Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada.

4. Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya.

5. Sasaran Strategis : Terwujudnya kerja sama bidang perikanan budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase jumlah kerja sama yang di implementasikan.

Internal Process Perspective

6. Sasaran Strategis : Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen Perikanan Budidaya.

7. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen Perikanan Budidaya sesuai roadmap RB KKP. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase rencana aksi RB di Ditjen Perikanan Budidaya yang telah terpenuhi.

8. Sasaran Strategis : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama.

9. Sasaran Strategis : Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding dengan jumlah anggaran yang diterima;

b. Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana kerja pemerintah; dan c. Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam perencanaan.

Learning and Growth Perspective

10.Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan profesional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V Lingkup Setditjen PB; dan b. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB.

11.Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Service Level Agreement di Setditjen PB; dan

(21)

13 12.Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB.

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Setditjen PB;

b. Nilai AKIP Setditjen PB; c. Nilai Integritas Setditjen PB;

d. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB; dan e. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB.

13.Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Setditjen PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB.

2.1.5. Strategi Dan Kebijakan

Arah kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam mendukung kebijakan nasional serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam 5 tahun ke depan adalah:

1. Terpenuhinya kebutuhan pakan yang teregistrasi dalam rangka penerapan teknologi, unit usaha budidaya yang tersertifikasi dan tersedianya data statistik perikanan budidaya yang akurat dan mutakhir

2. Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin

3. Terpenuhinya kebutuhan lahan budidaya yang sehat dan menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi

4. Terpenuhinya kebutuhan modal kerja guna berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri

5. Tersedianya lahan kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang memadai

6. Pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka pengembangan kawasan perikanan budidaya

7. Pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi.

Untuk melaksanakan arah kebijakan di atas, akan ditempuh melalui tiga strategi pembangunan perikanan budidaya, yaitu :

a. Pengembangan Kawasan Minapolitan

(22)

14 merupakan upaya percepatan pembangunan perikanan budidaya di sentra-sentra produksi perikanan budidaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya bertujuan untuk : (i) meningkatkan volume produksi, produktivitas usaha, dan meningkatkan kualitas produk perikanan budidaya; (ii) meningkatkan pendapatan pembudidaya dan masyarakat terkait lainnya; dan (iii) mengembangkan kawasan minapolitan perikanan budidaya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah. Adapun sasaran strategi pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya adalah menjadikan lahan-lahan budidaya potensial sebagai sentra produksi perikanan dengan tingkat produksi, produktivitas, dan kualitas tinggi melalui sistem intensifikasi dan ekstensifikasi.

b. Pengembangan Komoditas Unggulan

Pengembangan komoditas unggulan ditetapkan untuk lebih memacu kegiatan perikanan budidaya untuk sepuluh komoditas yang telah ditetapkan sebagai komoditas unggulan yang memiliki kriteria : (i) bernilai ekonomis tinggi; (ii) teknologi budidaya yang dapat diterapkan dan telah tersedia; (iii) permintaan yang tinggi baik lokal maupun luar negeri; dan (iv) dapat dibudidayakan dan dikembangkan secara massal.

Sepuluh komoditas budidaya unggulan tersebut adalah : (i) udang; (ii) rumput laut; (iii) nila; (iv) lele; (v) patin; (vi) gurame; (vii) kerapu; (viii) kakap; (ix) bandeng; dan (x) ikan lainnya. Disamping 10 (sepuluh) komoditas unggulan tersebut, pengembangan komoditas lainnya yang potensial dan spesifik daerah tetap dikembangkan baik dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, pemenuhan konsumsi di dalam negeri, peningkatan pendapatan masyarakat, maupun untuk pelestarian jenis-jenis ikan lokal yang cenderung akan mengalami kepunahan.

c. Pemberdayaan dan Wirausaha

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

(23)

15 kesejahteraan, menumbuhkan wirausaha dan memperkuat kelembagaan pokdakan serta meningkatkan kualitas lingkungan pembudidayaan.

d. Industrialisasi Perikanan Budidaya Berbasis Blue Economy

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan industrialisasi kelautan dan perikanan sebagai salah satu strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dimulai pada tahun 2012. Industrialisasi kelautan dan perikanan adalah integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Tujuan industrialisasi kelautan dan perikanan terwujudnya percepatan pendapatan pelaku usaha kelautan dan perikanan. Sasaran yang ingin dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalah meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan.

Pengembangan industrialisasi perikanan budidaya dilakukan dengan pendekatan Blue Economy yang dilandasi dengan prinsip-prinsip : (i) terintegrasi, yakni integrasi ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan sistem produksi; (ii) berbasis kawasan, yakni berbasis pengembangan kawasan ekonomi potensial; (iii) sistem produksi bersih, yakni sistem produksi efisien, hemat bahan baku, bebas pencemaran dan tidak merusak lingkungan; (iv) investasi kreatif dan inovatif, yakni penanaman modal dan bisnis dengan model blue economy; dan (v) berkelanjutan, yakni keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.

2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya

Pembangunan Perikanan Budidaya pada tahun 2014 difokuskan kepada program pencapaian indikator kinerja utama yaitu meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan volume produksi perikanan budidaya sebanyak 13.978.946 ton dengan rincian sebagai berikut : 1. Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar sebanyak 3.881.602 ton;

2. Produksi Perikanan Budidaya Air Payau sebanyak 3.370.656 ton; dan 3. Produksi Perikanan Budidaya Laut sebanyak 6.726.688 ton.

(24)

16 Tabel 1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2009-2014

TARGET (TON) TARGET (TON) TARGET (TON)

TARGET (TON)

TARGET (TON) (setel ah revi si )

TARGET (TON) (setel ah revi si ) Total 4,780,100.0 5,376,200.0 6,847,500 9,415,700 11,632,122 13,978,946 1 Udang 348,100.0 400,300.0 460,000 529,000 608,000 750,000 - Wi ndu 123,100.0 125,300.0 115,720 128,700 158,000 188,000 - Vaname 225,000.0 275,000.0 344,280 400,300 450,000 562,000

2 Rumput Laut 2,574,000.0 2,672,800.0 3,504,200 5,100,000 6,500,000 7,800,000

3 Ni l a 378,300.0 491,800.0 639,300 850,000 1,200,000 1,440,000 4 Pati n 132,600.0 225,000.0 383,000 651,000 750,000 900,000 5 Lel e 200,000.0 270,600.0 366,000 495,000 700,000 840,000 6 Mas 254,400.0 267,100.0 280,400 300,000 500,000 600,000 7 Gurame 38,500.0 40,300.0 42,300 44,400 125,000 150,000 8 Kakap 4,600.0 5,000.0 5,500 6,500 7,000 8,400 9 Kerapu 5,300.0 7,000.0 9,000 11,000 11,000 13,200 10 Bandeng 291,300.0 349,600.0 419,000 503,400 700,000 840,000 11 Lai nnya 553,000.0 646,700.0 738,800 925,400 531,122 637,346

NO. KOMODITAS

2011 2012 2013 2014

2010 2009

2.2. RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN

2.2.1. Indikator Kinerja

Tujuan kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya adalah Pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Unit kerja penanggung jawab kegiatan adalah Sekretaris Direktorat Jenderal.

Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya adalah: Peningkatan akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Komponen kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya melalui:

a. Bagian Program

Komponen kegiatan penyelesaian dokumen perencanaan, monitoring evaluasi dan kerjasama program antara lain : (i) penyusunan program/kegiatan pembangunan perikanan budidaya, (ii) penyusunan rencana kerja dan anggaran, (iii) rencana teknis perencanaan pembangunan perikanan budidaya, (iv) pelaksanaan pengembangan kerjasama program, (v) penyusunan laporan tahunan, (vi) penyusunan LAKIP, dan (vii) temu koordinasi program/kegiatan pembangunan perikanan budidaya.

b. Bagian Kepegawaian

(25)

17 administrasi mutasi pegawai dan pensiun, dan (iii) tata usaha kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional.

c. Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Komponen kegiatan pengembangan organisasi tata laksana, hukum, dan pelaksanaan hubungan masyarakat antara lain : (i) analisa/pengkajian pengembangan organisasi dan tata laksana, (ii) penyelenggaraan kehumasan dan pemberitaan, (iii) pameran dan promosi perikanan budidaya, (iv) penyusunan naskah perundang-undangan, (v) pengelolaan perpustakaan, dan (vi) pelaksanaan Indonesia Aquaculture

d. Bagian Keuangan dan Umum

Komponen kegiatan penyelesaian dokumen/laporan keuangan dan umum antara lain : (i) penyelesaian laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), (ii) pengelolaan rumah tangga dan perlengkapan, dan (iii) inventarisasi aset Ditjen perikanan budidaya.

2.2.2. Anggaran

Guna mendukung rencana kinerja tersebut, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya mengalokasikan anggarannya yang berjumlah Rp. 71.091.840.000 untuk sub-sub program peningkatan produksi perikanan budidaya melalui kegiatan eselon III lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya diantaranya :

a. Bagian Program sebesar Rp. 10.382.070.000,-; b. Bagian Kepegawaian sebesar Rp. 3.638.989.000,-;

c. Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat sebesar Rp. 8.013.149.000,-; dan d. Bagian Keuangan dan Umum sebesar Rp. 49.057.632.000,-

2.2.3. PENETAPAN KINERJA/PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2014

(26)

18

PENETAPAN KINERJA

Unit Kerja Eselon II : Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun Anggaran : 2014

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional

1 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon

III,IV dan V lingkup Ditjen PB (persen) 50

2 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional

(persen) 50

2 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB

3 Service Level Agreement di Ditjen PB (persen) 75

4 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi

dan data terkini di Ditjen PB (skala likert 1-5) 4,25

3 Terwujudnya good governance & clean government

5 Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB (persen) 100 6 Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB (persen) 100

7 Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan

(CaLK) DJPB cukup

8

Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di DJPB (persen)

100

9 Nilai perencanaan Kinerja DJPB 27,5

10 Nilai Pengukuran Kinerja DJPB 15,5

11 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB 12

12 Nilai Evaluasi Program DJPB 4,5

13 Nilai Pencapaian Kinerja DJPB 16

14 Nilai Penerapan RB DJPB 80 (setara level 4)

15

Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada (persen)

80

4 Terkelolanya anggaran secara optimal

di Ditjen PB 16

Persentase penyerapan Anggaran Ditjen PB

(persen) > 95

5

Terwujudnya kerja sama bidang PB di dalam dan luar negeri yang

implementatif

17 Persentase jumlah kerja sama yang di

implementasikan (persen) 80

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

6 Terintegrasinya sistem informasi Ditjen

Perikanan Budidaya 18

Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen PB (persen)

100

7 Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai

roadmap RB KKP 19

Persentase rencana aksi RB di Ditjen PB yang telah

terpenuhi (persen) 100

8

Terlaksananya kerja sama

internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB

20

Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama (persen)

21 Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding

dengan jumlah anggaran yang diterima (persen) 85

22 Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana

kerja pemerintah (persen) 85

23 Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti

dalam perencanaan (persen) 85

(27)

19

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

10 Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan profesional

24 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III,

IV dan V lingkup Setditjen PB (persen) 50

25 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional

lingkup Setditjen PB (persen) 50

11 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB

26 Service Level Agreement di Setditjen PB (persen) 75 27 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi

dan data terkini di Setditjen PB (skala likert 1-5) 4,25

12 Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB

28

Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Setditjen PB (persen)

100

29 Nilai AKIP Setditjen PB NILAI AKIP A

30 Nilai integritas Setditjen PB 6,75

31 Nilai Inisiatif anti korupsi Setditjen PB 7,75 32 Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB 80 (setara level 4)

13 Terkelolanya anggaran Setditjen PB

secara optimal 33

Persentase penyerapan Anggaran Setditjen PB

(persen) > 95

Program : Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya

Kegiatan : Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 71.091.840.000

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

(28)

20

2.2.4. PENGUKURAN/PENGELOLAAN KINERJA

Dalam rangka mengukur capaian indikator kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 dengan menggunakan pengelolaan kinerja berbasis Balanced Scorecard (BSC), pengukuran capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ditetapkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut :

1. Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik (triwulanan); 2. Pengukuran kinerja dilakukan dari bawah ke atas;

3. Pencapaian kinerja atasan merupakan akumulasi pencapaian kinerja bawahannya;

4. Data yang dimasukkan sebagai pencapaian kinerja merupakan data yang telah diverifikasi oleh tim Strategic Management Office (Tim Pengelola Kinerja lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya) sebagai data mutakhir yang diambil dari sumber data yang tepat; 5. Status capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditunjukkan dengan warna : (i) merah

(untuk indikator yang di bawah batas toleransi); (ii) kuning (untuk indikator dalam batas toleransi); dan (iii) hijau (untuk indikator yang telah/melebihi target).

Pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard dilakukan dengan cara penghitungan capaian terhadap target dengan menggunakan polarisasi, Maximize, Minimize, dan Stabilize. 1. Maximize

IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi maximize yaitu IKU yang mempunyai kriteria pencapaian semakin tinggi (dari nilai 100%) semakin baik.

2. Minimize

IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang mempunyai kriteria pencapaian semakin rendah (dari nilai 100%) semakin baik.

3. Stabilize

(29)

21

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2014, Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan 13 (tiga belas) Sasaran Strategis (SS) dan 33 (tiga puluh tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam upaya pencapaian visi dan misi yang dilakukan melalui berbagai kegiatan strategis, baik secara teknis maupun administratif. Penetapan kinerja tersebut disahkan melalui SK Nomor 32/KEP-DJPB/2014 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014. Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dilaksanakan pada 3 (tiga) perspektif, yaitu : (i) Customer Perspective; (ii) Internal Process Perspective; dan (iii) Learning and Growth Perspective. Hasil pengukuran kinerja inilah yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tingkat Eselon II. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dari ketiga perspektif tersebut adalah seperti pada tabel berikut.

Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

1 Indeks Kesenjangan

Kompetensi

2 Indeks Kesenjangan

(30)

22

(31)

23

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

17 Persentase jumlah

kerja sama yang di

19 Persentase rencana

(32)

24

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

24 Indeks kesenjangan kompetensi pejabat

25 Indek kesenjangan

(33)

25

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

Pencapaian sasaran strategis pada masing-masing perspektif dijelaskan sebagaimana berikut:

CUSTOMER PERSPECTIVE

3.1.

PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 1 : Tersedianya SDM Ditjen PB

yang kompeten dan professional

(34)

26 Tabel 3. Sasara “trategis Tersedia ya “DM Ditje PB ya g ko pete da profesio al sa pai de ga

triwulan I Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

1 Indeks Kesenjangan

Kompetensi

2 Indeks Kesenjangan

Kompetensi

Ket: Indeks kesenjangan pegawai diukur pada akhir tahun, dan merupakan IKU yang cara penghitungannya adalah minimize

A. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB

SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi adalah SDM yang memiliki sikap (attitude) dan kapasitas (skill) yang memadai dalam meningkatkan kinerja organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan SDM yang memiliki komitmen yang tercermin pada integritasnya. Penempatan seorang pejabat di dalam jabatan struktural sesuai dengan kompetensinya dilaksanakan melalui sistem penempatan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Manajerial (SKM) yang merupakan jenis dan level kompetensi yang menjadi syarat keberhasilan pelaksanaan tugas suatu jabatan. Sementara itu indeks kesenjangan kompetensi jabatan merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang pejabat dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil. Angka ini dihitung berdasarkan Level Kompetensi pada Kamus Kompetensi Manajerial. Nilai minimum yang dimiliki oleh seorang pejabat struktural dapat dikatakan telah memenuhi kompetensi jabatannya apabila nilai tersebut telah memenuhi level kompetensi yang dipersyaratkan.

(35)

27 IKU ini ditargetkan akan tercapai pada akhir tahun, dengan beberapa hal yang telah dilakukan selama kurun waktu TW I untuk mendukung pencapaian IKU tersebut adalah:

1. Transformasi Budaya Kerja Ditjen Perikanan Budidaya untuk pejabat Eselon I, II. III dan IV guna meningkatkan kemampuan manajerial, khususnya dalam melakukan perencanaan, yang dilaksanakan pada tanggal 14 - 15 Maret 2014 dan pada tanggal 21 - 22 Maret 2014 di Jakarta;

2. Pemetaan standar kompetensi jabatan; dan

3. Pengusulan kebutuhan diklat struktural kepada Biro Kepegawaian KKP

Tabel 4. Capaia IKU I deks Kese ja ga Ko pete si Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (%) sa pai dengan Triwulan I Tahun 2014

IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan

Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (persen)

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 12,71% dari target 60% (21,18%)

- Target Tahunan * * * 60 50

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** * 0

- Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW I

100,00

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah belum ditetapkannya Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang Standar Kompetensi Manajerial lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan. Guna mendukung tercapainya IKU atas, maka rencana aksi selanjutnya adalah melakukan peningkatan jiwa kepemimpinan.

B. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional

Penempatan SDM yang sesuai dengan kompetensinya (the right man and the right place) dilaksanakan melalui sistem recruitment pegawai di mana pelamar menyesuaikan setiap jabatan yang dilamar dengan kualifikasi yang dipersyaratkan, terutama pendidikan. Sementara itu, indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang pejabat fungsional dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk suatu jabatan fungsional.

(36)

28 dengan capaian hingga triwulan I masih belum ada dikarenakan penghitungan dilakukan pada akhir tahun. Kompetensi pejabat yang akan dihitung meliputi pejabat fungsional umum dan fungsional tertentu. IKU ini optimis untuk dicapai, dengan beberapa hal yang telah dilakukan selama kurun waktu triwulan I yaitu melakukan : (i) pemetaan standar kompetensi jabatan untuk mengetahui jenis jabatan fungsional serta kualifikasi yang diperlukan; (ii) pengusulan kebutuhan diklat fungsional untuk meningkatkan kompetensi pejabat fungsional; dan (iii) penilaian angka kredit pejabat fungsional tertentu untuk kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat pejabat fungsional.

Tabel 5. Capaia IKU Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen PB (% sampai dengan Triwulan I Tahun 2014

IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan

Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen PB (%)

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 42,26% dari target 60% (70,43%)

- Target Tahunan * * * 60 50

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW I

100,00

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah belum ditetapkannya Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang Standar Kompetensi Teknis lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga Ditjen Perikanan Budidaya berinisiatif untuk menyusun standar kompetensi jabatan fungsional, khusus untuk jabatan fungsional pengawas yang akan dilaksanakan pada TW II. Selain itu, rencana aksi yang dilakukan pada TW II adalah (i) Melakukan assesment bagi pegawai lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam rangka memetakan kompetensi yang dimiliki oleh setiap pegawai Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya; dan (ii) Melakukan pembinaan teknis dan administrasi jabatan fungsional.

3.2.

PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya informasi yang

valid, handal dan mudah diakses di bidang PB

(37)

29 dibawah, Realisasi IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran dilakukan pada akhir tahun akan tetapi bila dibandingkan dengan target pada triwulan I realisasi sudah sesuai sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 6. “asara “trategis Tersedia ya i for asi ya g alid, ha dal da udah diakses di ida g PB sa pai dengan triwulan I Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

A. Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya

Upaya peningkatan reformasi dan birokrasi menuntut pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi stakeholder. Salah satu cara yang digunakan untuk menilai layanan tersebut adalah melalui IKU Service Level Agreement (SLA) yang merupakan kesepakatan formal dua entitas yaitu pihak penyedia layanan dan penerima layanan tentang penyediaan data dan informasi serta aksesibilitasnya melalui teknologi Informasi. SLA dihitung berdasarkan (i) Penyediaan data dan Informasi, yaitu perbandingan jumlah data/informasi yang dibutuhkan dan jumlah data/informasi yang tersedia, sesuai bidang tugasnya; dan (ii) penyediaan sarana aksesibilitas data dan Informasi menggunakan Teknologi Informasi, yang dihitung melalui (a) jaringan koneksi internet berfungsi 98 % dalam setahun (downtime 175 jam = 7 hari); (b) teraksesnya aplikasi sistem informasi oleh publik dalam 24 jam sehari.

(38)

30 Tabel 7. Capaia IKU Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya sa pai de ga Tri ula I Tahu

2014

IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan

Service Level Agreement

Di Ditjen Perikanan Budidaya

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 80% dari target 70% (114,29%)

- Target Tahunan * * * 70 75

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW I

100,00

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Guna mencapai target pada 2014, maka inisiatif strategis yang akan dilakukan adalah melakukan penyusunan kuesioner tingkat kepuasan pengguna informasi dan menyebarkannya secara berkala untuk mengetahui secara rinci Service Level Agreement yang diperoleh. Pengguna dapat secara langsung mengisi kuesioner yang tersedia di website, sehingga dapat diperoleh hasilnya secara up to date. Selain itu, untuk mencapai penyediaan data dan informasi serta aksesibilitasnya melalui teknologi informasi dilakukan melalui upaya perbaikan tampilan dari waktu ke waktu dan pemeliharaan Website Ditjen Perikanan Budidaya secara berkala.

B. Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya

(39)

31 Capaian persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2013 adalah 4 (empat) dan diupayakan dapat ditingkatkan pada tahun 2014 menjadi 4,25. Namun demikian pada TW I Tahun 2014, capaian tersebut belum dapat diketahui karena pengukuran persepsi user dilakukan pada akhir tahun.

Tabel 8. Capaia IKU Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I Tahun 2014

IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan

Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 4 dari target 4 (100%)

- Target Tahunan * * * 4 4,25

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW I

100,00

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Selama kurun waktu TW I 2014, beberapa hal yang telah dilakukan adalah ekspose dan publikasi (pameran rakornas di jakarta dan rakornis di bandung) dan penerbitan tabloid aquaculture dwi bulanan (edisi januari dan februari) Sedangkan rencana aksi berikutnya adalah pembuatan portal survey pada website Ditjen Perikanan Budidaya sehingga peningkatan akses informasi yang lebih cepat dan terintegrasi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat pembudidaya ikan.

3.3.

PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya good

governance & clean government

(40)

32 Tabel 9. Target dan Realisasi IKU pada “asara “trategis Ter ujud ya good dovernance & clean government

(41)

33

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

A. Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB

SAP (Sistem Akuntansi Pemerintah) adalah Sistem pelaporan Pemerintah yang terintegrasi antara Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara serta bertujuan untuk : (i) Menjaga asset Pemerintah dan instansi-instansinya melalui pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum; (ii) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas; (iii) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan Pemerintah secara keseluruhan; dan (iv) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien.

(42)

34 satker telah memenuhi laporan sesuai dengan waktu yang te;ah dijadwalkan. Capaian Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB dapat dilihat sebagaimana pada tabel 10 berikut.

Tabel 10. Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB

IKU 2010 2011 2012 2013 2014

Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB

- Target Tahunan * * * 100 100

- Target s/d TW I * * * * 100

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 100

- Persentase Realisasi terhadap target

s/d TW I 100

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Kegiatan ya g dilakuka u tuk e apai IKU Ti gkat ketaata terhadap “AP DJPB a tara lain melalui kegiatan Rekonsiliasi Penyusunan Laporan SAI pada Semester I dan Semester II serta melalui beberapa upaya antara lain menghubungi operator SAP Satker Pusat, UPT, TP/Dekon, TP Kabupaten sebelum tanggal 08 bulan berikutnya agar informasi keuangan dapat dirterima secara akurat dan tepat waktu.

B. Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB

SPI (Sistem Pengendalian Intern) merupakan pengidentifikasian, pemetaan, penerapan dan pengendalian terhadap rencana kegiatan pada satuan Kerja pada tahun anggaran yang berjalan sehingga berjalan dengan baik, efektif, efisien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pelaksanaan SPIP adalah memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui (i) kegiatan yang efektif dan efisien; (ii) laporan keuangan yang dapat diandalkan; (iii) pengamanan asset negara; dan (iv) ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Capaian di tahun 2014 pada triwulan I asih ol dikare aka data dihitu g pada akhir tahun. Capaian Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB dapat dilihat sebagaimana pada tabel 11.

Tabel 11. Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB

IKU 2010 2011 2012 2013 2014

Tingkat Ketaatan terhadap SPI DJPB

- Target Tahunan * * * 100 100

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap target

s/d TW I 100

(43)

35 Capaian ini didukung oleh kegiatan pembentukan satgas SPIP baik level Ditjen Perikanan Budidaya ataupun Sekretariat Kendala yang dihadapi Satgas SPIP Eselon I Ditjen Perikanan Budidaya adalah pengiriman laporan SPIP perbulan dari satker UPT dan Satker Pusat.

C. Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) DJPB

Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan gambaran atas kondisi keuangan, di mana didalamnya terdapat Laporan Akuntansi Keuangan, Laporan Barang Milik Negara, Tindak Lanjut temuan APIP, dan Neraca Keuangan atas Satuan Kerja. Tujuan penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.

Capaian Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah % dari target, a u ilai asih ol kare a data dihitung pada akhir tahun. Capaian Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB dapat dilihat sebagaimana pada tabel 12 berikut.

Tabel 12. Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB

IKU 2010 2011 2012 2013 2014

Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB

- Target Tahunan * * * 100 100

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap target

s/d TW I 100

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

(44)

36

D. Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen PB

Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

Capaian jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100% dari target, a u ilai asih ol kare a data dihitu g pada akhir tahun. Capaian IKU ini dapat dilihat pada tabel 13 berikut.

Tabel 13. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB

IKU 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB

- Target Tahunan * * * 100 100

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap target

s/d TW I 100

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Dalam pencapaian IKU pada tahun 2014, tim tindaklanjut eselon I Ditjen Perikanan Budidaya akan melakukan rekonsiliasi dan tindaklanjut laporan hasil pemeriksaan dengan Satker Pusat, DK dan TP Propinsi, TP Kabupaten UPT DJPB melalui Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai antisipasi pencapaian kegiatan di tahun berjalan sesuai dengan target tahun 2014 dengan melakukan tindaklanjut terus ke satker dan BPK RI, Itjen dan BPKP.

E. Nilai perencanaan kinerja DJPB

Gambar

Tabel 3. Sasara� “trategis � �Tersedia�ya “DM Ditje� PB ya�g ko�pete� da� profesio�al� sa�pai de�ga� triwulan I Tahun 2014
Tabel 6. “asara� “trategis � �Tersedia�ya i�for�asi ya�g �alid, ha�dal da� �udah diakses di �ida�g PB� sa�pai dengan triwulan I Tahun 2014
Tabel 8. Capaia� IKU � �Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya� sampai dengan Triwulan I Tahun 2014
Tabel 9.   Target dan Realisasi IKU pada “asara� “trategis � �Ter�ujud�ya good dovernance & clean government�
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil studi literature ditemukan ada beberapa toko buku yang membahas tentang pelangi, tetapi dalam bentuk buku pengetahuan popular.serta hasil dari uji keterbacaan

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah tertuang dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014 sebanyak 33 (tiga puluh tiga), dan dari jumlah tersebut, 28 (dua puluh delapan) IKU telah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa M gilvus sebagai anggota famili Termitidae dapat juga dikendalikan dengan menggunakan umpan, walaupun cara kerja yang pasti

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan penerapan E-CRM dalam penjualan alat elektronik pada Duta Elektronik, dimana sistem yang dikembangkan

Salah satu alat pengeringan yaitu rotary dryer (pengering putar) yang terdiri dari sebuah selongsong berbentuk silinder yang berputar, horisontal, atau agak miring ke bawah ke

HUMANITER INTERNASIONAL - DIAH APRIANI ATIKA SARI S.H.,LL.M.. HUMANITER INTERNASIONAL - PRASETYO HADI PURWANDOKO

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang pengaruh penggunaan smartphone terhadap pemenuhan informasi mahasiswa prodi S1 Ilmu Perpustakaan angkatan 2015

Adanya tekanan yang diaplikasikan pada aliran umpan yang melewati membran akan mengakibatkan fluida dengan ukuran partikel yang lebih kecil dari pori membran dapat