PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MODEL
PEMBELAJARAN
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD)
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Ratmi werdiningsih
STKIP PGRI Tulungagung
ABSTRACT
The success of the goals of education largely depends on the involvement and attention of those responsible for the implementation of education. Teachers are at the forefront of successful results of education. For that Master requires Miscellaneous Media and Learning Model in carrying out the task and Its obligations as a teacher in order to achieve its goal of educating the nation. The purpose of this research is to improve the performance of Social Sciences (IPS) In the eighth grade students of SMP Negeri 8 Kediri Academic Year 2015-2016.This research is explanatory. The population studied were all eighth grade students of SMP Negeri 8 Kediri with the number 354, using random sampling obtained sample of 64 respondents. Variables examined included Media Influence Learning (X1), Learning Model (X2) and student achievement (Y). Data is collected using questionnaires and documentation of the value of report cards. The results were analyzed using multiple linear regression test.The result of the first hypothesis shows that there are Influence of Media Education on student achievement (tcount= 000> ttable =), the second hypothesis test showed no effect of Learning
Model on student achievement (tcount= 000> ttable=) and the results of the third hypothesis show that
simultaneously there are Influence of Media Education and learning Model on student achievement SMP Negeri 8 Kediri (Fcount= 001> Ftable=) the more active teachers use Media and learning Model
is varied, the greater the students' motivation to learn, therefore, students will be more motivated to improve his performance in school.
Keywords:Learning Media, Model Learning, Student Achievement 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap orang tua ingin agar anaknya selalu sukses dan berusaha agar dapat menyelesaikan pelajarannya dengan baik. Guru-guru juga berusaha memberikan bantuan dan bimbingan kepada para siswanya, agar mereka berhasil dalam pelajarannya.
Peran siswa merupakan hal yang sangat vital dalam mencapai tujuan pembelajaran. Siswa sangat diharapkan telibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran sangat tergantung bagaimana seorang guru me-menage kelas supaya tercipta suasana pembelajaran yang aktif. Pembelajaran yang terpusat pada guru (teacher oriented)
bergeser menjadi sebuah kegiatan
pembelajaran yang lebih berorientasi pada keaktifan siswa (student oriented). Artinya,
Peran guru sudah dibatasi, baik hanya
sebagai motivator maupun sebagai
fasilitator. Jika dikonversikan dengan angka, maka porsi keterlibatan guru dan siswa adalah 30% berbanding 70%. Ada beberapa permasalahan yang sering ditemui dalam kegiatan pembelajaran yang terjadi di SMPN 8 Kediri kelas VII pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk berbicara menyampaikan pendapat, ide, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pun mereka tidak berani. Tidak lebih dari 10% siswa yang berani berbicara. Sudah sering guru memancing keaktifan siswa, baik itu dengan gambar, masalah yang menarik, bahkan stimulus penambahan nilai. Sehingga terkesan guru selalu menjadi “manusia super” yang menguasai segala hal. Dengan kata lain, pembelajaran terjadi lebih mengarah kepada teacher oriented. Oleh karena itu, saya sebagai guru
keaktifan siswa di kelas tersebut. Untuk itu guru menggunakan model pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD). Guru berharap model ini bisa menstimulus siswa untuk berani aktif berbicara dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan Perbaikan Pembelajaran Adapun tujuan dan manfaat yang diharapkan, yaitu 1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VII SMPN 8 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2015/2016 pada pelajaran IPS. 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 8 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2015/2016 pada pelajaran IPS.
Di SMP Negeri 8 Kota Kediri, ada indikasi bahwa hasil belajar IPS siswa belum sesuai dengan tuntutan daya serap yang telah ditentukan. Standart ketuntasan belajar minimal yang ditentukan adalah 75,00 dan 85% untuk daya serap klasikal.
Berdasar fenomena uraian tersebut
diatas, peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan Cooperatif tipe Student Team Achievment Division ( STAD ) pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Kota Kediri tahun pelajaran 2015 / 2016.
Ada beberapa pertimbangan peneliti
memilih menggunakan pendekatan
kooperatif tipe Student Team Achievment Division ( STAD ) dalam penelitian ini, antara lain :
1. Peneliti meyakini belajar dan bekerja secara kelompok kecil lebih efektif dari pada belajar dan bekerja sendiri pada sebuah proses pembelajaran.
2. Aktifitas dan kreatifitas siswa akan
mudah muncul, karena siswa belajar dalam bentuk kelompok kecil.
3. Menumbuhkan kerjasama,
menumbuhkan keberanian untuk
berpendapat, menumbuhkan dan
menyebabkan siswa berbicara produktif yang baik dan menimbulkan saling ketergantungan yang positif.
Dari uraian tersebut diatas, secara teori pendekatan kooperatif tipe Student Team Achievment Division ( STAD ) merupakan
salah satu dari sekian pendekatan
kooperatif yang mungkin dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar pada materi pembelajaran IPS kegiatan pokok di kelas VII Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Pengaruh Media Pembelajaran Dan Model Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016”.
Berdasarkan pada latar belakang
masalah, serta pembatasan masalah seperti yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh Media LCD
terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015–2016?
2. Apakah ada pengaruh model
pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD)
terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015–2016?
3. Apakah ada pengaruh Media LCD dan
model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015–2016 ?
Tujuan penelitian merupakan pijakan untuk merealisasikan aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti akan dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai pada langkah pemecahan masalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh Media
LCD terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015–2016.
2. Untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Siswa terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015–2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh Media
Teams Achievement Division (STAD)
terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015–2016.
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah dan
mengembangkan wawasan ilmu
pengetahuan khususnya dalam hal prestasi belajar.
b. Sebagai dasar untuk mengadakan
penelitian-penelitian lebih lanjut bagi peneliti lain.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan yang
mempengaruhi prestasi belajar.
b. Bagi SMP Negeri 8 Kediri.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana yang positif bagi lembaga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Bagi Guru
Memotivasi guru untuk
menyelenggarakan pembelajaran
aktif dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
2. KAJIAN PUSTAKA 1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil
maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar yang diberikan berdasarkan atas pengukuran tertentu (Ilyas, 2008:110).
Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang dianggap penting yang diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta, dan rasa maupun yang berdimensi karsa (Syah M, 2006:90).
Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar setelah mengikuti program pembelajaran yang dinyatakan dengan skor atau nilai. Pengukuran akan pencapaian prestasi belajar mahasiswa
dalam pendidikan formal telah
ditetapkan dalam jangka waktu yang bersifat caturwulan dan sering disebut
dengan istilah mid semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS), tetapi dalam prestasi belajar diharapkan adalah peningkatan yang dilakukan dalam materi yang diajarkan.
2. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah
berarti ’tengah’, ’perantara’
atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1997:61)
mengatakan bahwa “ media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Adapun pengertian media menurut
Marshall Mcluhan dalam Oemar
Hamalik (2001: 248 ) “Media adalah
suatu ekstensi manusia yang
memungkinkannya mempengaruhi
orang lain yang tidak mengadakan
kontak langsung dengan dia”. Media
adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137).
3. Media Pembelajaran LCD.
Media LCD yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik. Teknologi LCD digunakan untuk menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk
menyajikan pesan-pesan LCD.
Pengajaran melalui LCD jelas dan bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder dan proyektor visual yang lebar. Jadi,
pengajaran melalui LCD adalah
4. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Student Team Achievement
Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku.
Menurut Nurasman (2006 : 5)
menyatakan bahwa kegiatan
bembelajaran Kooperatif tipe STAD terdiri dari enam tahap :1. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok. 2.Penyajian Materi Pelajaran
ditekankan pada hal berikut :.
(a). Pendahuluan. (b). Pengembangan.. (c). Praktek terkendali. 3. Kegiatan kelompok.4. Evaluasi. 5. Penghargaan individu dan kelompok.
Hakekat Pendidikan IPS
Ilmu Pendidikan IPS adalah
penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang merupakan kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah untuk tujuan pendidikan. IPS diberi pengertian sebagai pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata Negara, sejarah yang disajikan secara sistematis dan psikologis. Dan bertujuan mengembangkan potensi peserta dididk, Tujuan tersebut sarat dengan sejumlah kompetensi yang harus dicapai, yaitu kompetensi personal, kompetensi akademis dan kompetensi sosial. Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
Hasil Penelitian Yang Relevan
Ni Wayan Astiti (2011) melakukan
penelitian tentang Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Semarapura, Untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, skor rata-rata hasil
belajar IPS siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD = 29,550 dan skor rata-rata hasil belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
konvensional = 26,100 sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, hasil belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaan kooperatif tipe STAD lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional
Diana Fitriah (2014) melakukan
penelitian tentang Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Tekanan Melalui Model STAD Dipadu Dengan Permainan Kuis Tak Tik Boom. Berdasarkan hasil penelitian didapat kesimpulan (1). Pembelajaran model STAD sudah berpusat pada siswa, sehingga siswa lebih bisa mengeksplorasi kemampuannya sendiri. Suasana baru dalam pembelajaran
membawa dampak positif dalam
meningkatkan hasil belajar IPA, (2).
Penggunaan model pembelajaran STAD dipadu dengan permainan kuis tak tik boom dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi tekanan siswa kelas VIII SMPN 2 Ngunut dengan ketuntasan klasikal 73 % menjadi 88%.
Hipotesis
Hipotesis mengandung pengertian sebagai
jawaban sementara dari permasalahan
penelitian. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Terdapat pengaruh Media LCD terhadap
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VII Tahun
Pelajaran 2015 – 2016 SMP Negeri 8
Kediri.
2. Terdapat pengaruh Model Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap Prestasi Belajar IPS
Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2015 –
2016 SMP Negeri 8 Kediri.
3. Terdapat pengaruh Media LCD dan Model
Student Teams Achievement Division (Stad) terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
Kelas VII Tahun Pelajaran 2015 – 2016
SMP Negeri 8 Kediri
3. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif, yaitu penelitian yang
menekankan analisisnya pada data
pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. Sugiyono (2011) mengemukakan sebagai berikut: Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Merujuk pada pendapat di atas, penelitian ini adalah suatu proses
yang dimulai dengan observasi.
Selanjutnya pengkajian teori dan
formulasi kerangka teori, pengajuan hipotesis, analisis dan diakhiri dengan kesimpulan.
Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu menjelaskan hubungan dan pengaruh beberapa variabel penelitian serta menguji
hipotesis yang telah ditetapkan
sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan
(explanatory reseach) (Singarimbun dan
Effendi, 1998:3). Berdasarkan latar
belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian metode eksplanatori atau
penjelasan yang bertujuan untuk
menjelaskan Pengaruh Media LCD Dan
Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016. Pengujian hipotesis dengan analisis Regresi berganda untuk menentukan pengaruh antara Media LCD Dan Model
Pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD) Terhadap Perstasi Belajar siswa .
Populasi, Sampel, Dan Sampling Penelitian
Subyek dalam penelitian ini peneliti mengambil siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 354 siswa. Karena melihat populasinya yang besar atau banyak, maka peneliti mengambil sampel 2 kelas yaitu 64 siswa untuk mewakili 354 siswa dan
menggunakan penelitian populasi,
sehingga populasi merupakan sampel dalam penelitian ini.
Adapun alasan peneliti
pengambilan Sampling :
1. Peneliti ingin mereduksi (memotong)
subyek/obyek penelitian agar
penelitian bisa berjalan efektif dan efesien
2. Peneliti ingin menggenerasi hasil
penelitian (memberlakukan hasil
penelitian hasil sampel terhadap sampel kepada populasi)
Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian
Definisi operasional variabel
menunjukkan cara pendekatan bagi peneliti dalam pengukuran suatu variabel. Dalam penelitian ini pengukuran semua variabel independen maupun dependen menggunakan skala interval dengan angka skor 1 sampai dengan 4. Angka tersebut merupakan alternatif jawaban responden yang diberikan dalam menjawab setiap item pada daftar pertanyaan tertutup (lampiran 1) yang dibagikan kepada responden.
Karena nilai variabel diperoleh dari hasil bagi total item dengan jumlah indikator maka dimungkinkan diperoleh angka kontinyu (decimal) yang merupakan alasan bahwa pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala interval.
Berikut dikemukakan definisi
operasional masing-masing variabel,
sebagai berikut:
1. Media Pembelajaran LCD (X1)
Media Pembelajaran LCD merupakan alat fisik berupa LCD proyektor
adalah suatu alat untuk
memproyeksikan gambar suatu benda yang dibuat rata (mendatar) atau berupa garis pada bidang datar yang dapat memperjelas penyajian pesan yang disampaikan oleh guru kepada siswa serta merangsang siswa tersebut untuk belajar. Indikator dan item yang digunakan adalah ;
a. Manfaat Media LCD proyektor (X1)
1)
Menimbulkan minat belajar2)
Memungkinkan interaksi yanglebih langsung
3)
Memungkinkan anak belajar4)
Memperjelas penyajian pelajaranb. Sifat Media LCD proyektor (X1).
1) Memberikan perangsang
2) Mempersamakan pengalaman
3) Menimbulkan persepsi yang
sama
4) Menimbulkan kegairahan
belajar
2. Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD)(X2)
Student Teams Achievement Division
(STAD) merupakan salah satu model atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik
untuk guru yang baru mulai
menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif
yang efektif. Indikator yang
digunakan adalah berikut :
1. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
2. Menyampaikan materi
3. Membentuk kelompok
4. Membimbing kelompok bekerja
dan belajar
5. Evaluasi
6. Memberikan penghargaan
3. Prestasi Belajar Siswa (Y)
Hasil Belajar siswa yaitu hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang
diwujudkan berupa angka-angka
dalam raport. Pada penelitian ini menggunakan nilai raport.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah usaha dalam memperoleh data dengan teknik yang telah ditentukan oleh peneliti. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan data sekunder.
1. Sumber data primer diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini adalah angket tertutup yaitu angket yang berisi alternatif pilihan:
a) SS : Sangat Setuju (skor 4) b) S : Setuju (skor 3) c) TS : Tidak Setuju (skor 2) d) STS : Sangat Tidak Setuju (skor 1)
Sumber data ini digunakan untuk
mengetahui data penelitian tentang Media Pembelajaran LCD (X1) dan Model
Pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD)Belajar (X2).
2. Sumber data sekunder diperoleh dari
dokumentasi pada SMP Negeri 8 Kediri
Dokumentasi ini digunakan untuk
mengumpulkan data jumlah siswa dan data Prestasi Belajar (Y) siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
Teknik Analis Data Uji Asumsi Klasik
Untuk menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan dipakai asumsi klasik dengan metode regresi ordinary least square (OLS). Dalam ekonometrika dapat dijadikan alat estimasi adanya penyimpangan atau bias. Ada 3 (tiga) bias atau penyimpangan utama yang harus disembuhkan apabila menggunakan OLS, yaitu:
a. Uji Normalitas
Dalam Ghozali (2001) dijelaskan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan cara analisis grafik, yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka
garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
1)Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2)Jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinieritas
Dalam Ghozali (2001:51) dijelaskan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi linear antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat dari tiga kondisi yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut
1)Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu
estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel
terikat.
2)Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel-variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya
multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel bebas tidak berarti bebas dari multikolinearitas.
Multikolinieritas dapat disebabkan
karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel bebas.
3)Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)
variance inflation factor (VIF).
Tolerance mengukur variabilitas
variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. (Imam Ghozali, 2001).
c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam ghozali (2001:70) dijelaskan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut eteroskedastisitas.
Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk
mendeskriptifkan variabel penelitian tanpa menarik generalisasi. Data yang telah
dikumpulkan selanjutnya di edit dan
ditabulasikan dalam tabel dan dilakukan pembahasan secara deskriptif. Pengukuran yang dilakukan dengan memberikan angka, baik dalam jumlah responden maupun dalam angka presentase (%).
Analisis Regresi Berganda
Alat analisis yang dipergunakan adalah
persamaan regresi linier berganda,
dipergunakan untuk menguji pengaruh antara perubah respon yaitu Prestasi Belajar Siswa (Y)
dengan peubah penjelas yaitu media
pembelajaran LCD dan motivasi belajar siswa. Rumus dari analisis regresi linier berganda tersebut, yaitu:
Y = a + b1X1+ b2X2
Keterangan:
Y = Presatsi Belajar Siswa X1= media pembelajaran LCD X2= Model Pemebelajaran STAD
a = Faktor intercept
b1…bn= Partial regression coefficient I = Menyatakan observasi (pengamatan)
= Faktor gangguan
(disturbance)
Uji Hipotesis
a. Uji Statistik Parsial (t-test)
Uji statistik ini pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang akan diuji pada uji statistik t adalah sebagai berikut :
1) H0 = Variabel bebas secara individual
2)H1 = Variabel bebas secara individual
berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat.
Sedangkan hipotesis diterima atau ditolak dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Nilai t hitung dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
thit=
Nilai t tabel dapat dilihat dengan mengetahui tingkat signifikansi ( ) dan derajat bebas sebesar n-k- (dimana n
jumlah observasi, k jumlah variabel
bebas).
Adapun ketentuan dari uji ini adalah :
- H0 akan ditolak jika nilai t-hitung
t-tabel
- H0akan diterima jika nilai t-hitung
t-tabel
b. Uji Statistik Simultan (F-Test)
Uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis yang sudah dikemukakan, yaitu variabel
bebas, ….(X1) dan ….(X2) terhadap
variabel terikat Kinerja (Y), dengan rumus sebagai berikut:
(Djarwanto dan Subagyo, 1996) Keterangan:
ry(1,2,…k) = koefisien korelasi antara y dengan x1, x2,….xk
b1, b2, …..bk = koefisien prediktor x1, x2,….xk
x1,y x2,y,…xky = jumlah produksi antara x1, x2,…xk dengan y
Untuk mengetahui koefisien korelasi berganda tersebut merupakan korelasi yang signifikan atau tidak, maka dapat dihitung dengan rumus:
R²/k
hF hit = _______________ (1–R²) / (n-k-1) Keterangan:
F = pendekatan distribusi probabilitas
Fischer
k = banyaknya variabel bebas R2 = koefisien diterminasi ganda n = jumlah sampel
Dari rumus diatas dapat diambil ketentuan
antara diterima atau ditolak dan
berpengaruh atau tidak.
Dari analisa data diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
Ho : Rxi ; Y = 0 (semua variabel bebas tidak mempunyai hubungan yang bermakna) Ho : Rxi ; Y > 0 (semua variabel bebas mempunyai hubungan yang bermakna) Dengan kriteria apabila:
F hitung < F tabel, maka Ho diterima F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Data dan Uji Hipotesis
Menurut data yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap 64 responden siswa siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016. Setelah kuesioner di berikan untuk diisi responden, dan di lakukan pengumpulan data
responden yang kemudian diolah
menggunakan program komputer SPSS. Hasil uji pra analisis terdiri dari uji
normalitas data, mulikolinearitas,
heterokedasitas dan autokorelasi. Hasil uji pra analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data
Hasil uji normalitas dengan
menggunakan uji Kolomogorov-Smirnov diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan
Menggunkan Uji Kolomogorov Smirnov pada Sluruh Variabel Penelitian
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statisti
Media Pembelaja an LCD
.160 10
0 .000 .933 100 .000
Model Pembelaja ran STAD
.071 10
0 .200* .966 100 .011
Prestasi
Belajar .355 100 .000 .696 100 .000 a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan hasil uji Komologorov Smirnov diketahui bahwa nilai Z hitung untuk Z1= 0,16, Z2= 0,071 dan Z3= 0,355.
Nilai kritis Z (Z tabel) untuk α = 0,05
adalah 1,96. Karena seluruh Z hitung < Z
tabel maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh data terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik
multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat nilai VIF. Apabila VIF < 5, dapat diduga bahwa variabel independen tidak memiliki permasalahan kolinearitas. Hasil uji multikolinearitas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Penelitian Media
Pebelajaran dan Model
Pembelajaran (STAD) terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VII SMPN 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 (Constant)
Media
Pembelajaran LCD .913 1.095
Model Pembelajaran (STAD)
.913 1.095
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa nilai VIF dalam uji tersebut adalah sama yaitu 1,09, karena nilai VIF < 5 maka
variabel independen dalam penelitian ini tidak memiliki permasalahan kolinearitas.
3. UjiHeteroskedastisita
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui terjadinya kesamaan varian dari suatu residual pengamatan terhadap pengamatan yang lain. Apabila diketahui terjadi heteroskedastisitas maka terdapat model regresi yang buruk sehingga hasil uji regresi menjadi tidak bermutu.
Salah satu cara untuk mendeteksi
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi
varibael terikat (ZPRED) dengan
residualnya (SRESID). Jika terdapat titik-titik membetuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian
menyempit maka telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Grafik Hasil Uji
Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3 yang
ditunjukkan oleh grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik meyebar secara acak baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
korelasi serial diantara disturbance terms, sehingga variabel tersebut independen (nonautokorelasi).
5. Uji Hipotesis Linier Berganda
a. Pengaruh Media Pembelajaran
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016
Model B Std. Error Beta 1.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa nilai koefisien regresi 0,034 dan nilai intersep sebesar 0,130. Hal ini berarti model regresinya dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = 0,130 + 0,034X
Hasil analsisis menunjukkan
probabilitas (p-value) sebesar 0,023 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
Model Summary
Berdasarkan nilai ajusted R square = 0,042 berarti hubungan antara Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016 dalam kaegori positif sinergistik dan dalam level asosiasi.
b. Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016
B ErrorStd. Beta
1.(Constant)
-Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa nilai koefisien regresi 0,074 dan nilai intersep sebesar -2,150. Hal ini berarti model regresinya dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = -2,150 + 0,074X
Hasil analsis menunjukkan
probabilitas (p-value) sebesar 0,000 <α= 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti ada Pengaruh Model
PembelajaranStudent Teams Achievement
Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
Kuat hubungan antar variabel
Pengaruh Model Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD)
Terhadap Prestasi Belajar dapat dilihat dari koefisien korelasi adjusted R square
sebagai berikut :
Model Summary
Berdasarkan nilai ajusted R square
= 0,370 berarti hubungan antara Model
PembelajaranStudent Teams Achievement
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri
Tahun Pelajaran 2015-2016 dalam
kaegori positif sinergistik dan dalam level asosiasi.
c. Pengaruh Media Pembelajaran Dan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016
B ErrorStd. Beta
1(Constant) -2.368 .604 -3.919 .00
0
.072 .010 .599 7.156 .00 0
Berdasarkan hasil analisis tersebut
diketahui bahwa nilai intersep adalah –2,368 dengan koefisien regresi untuk media pembelajaran 0,008 dan model pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
sebesar 0,072 sehingga model regresinya dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = -2,368 + 0,008X1+ 0,072 X2
Dimana :
Y : Prestasi Belajar Siswa
X1 : Media Pembelajaran LCD
X2 : Model Pembelajaan (STAD)
Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel secara bersama-sama memiliki hubungan positif terhadap Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri. Sedangkan signifikasi hubungan kedua variabel bebas terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut :
Model Summary
Sum of
Squares df SquareMean F Sig
Model
1Regressi
on 11.737 2 5.868 29.613 .000
Residual 19.223 97 .198
Total 30.960 99
Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai probabilitas (p-value) = 0,000 < α = 0,05
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang
berarti ada Pengaruh Media Pembelajaran Dan
Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun
Pelajaran 2015-2016 Pengaruh Media
Pembelajaran Dan Model Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
Kuat hubungan antar variabel Media Pembelajaran Dan Model Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
Terhadap Prestasi Belajar siswa dapat dilihat
dari koefisien korelasi adjusted R square
sebagai berikut :
Model Summary
Berdasarkan nilaiajusted R square= 0,366 berarti hubugan antara Media Pembelajaran
Dan Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016 dalam kaegori positif sinergistik dan dalam level asosiasi.
6. Uji Hipotesis T-Test
1. Pengaruh Media Pembelajaran
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016
One-Sample Test Interval of the
Lower Upper Max
1 18.06115 .000 9.87500 8.7096 11.0404
Berdasarkan hasil uji One-Sample Test
diketahuip-value (0,000) < (0,05) maka H0
ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
2. Pengaruh Model PembelajaranStudent Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016 Interval of the
Difference Lower Upper Max 2 11.
393 15 .000 7.50000 6.0969 8.9031
Berdasarkan hasil uji One-Sample Test
diketahuip-value (0,000) < (0,05) maka H0
ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
3. Pengaruh Media Pembelajaran Dan
Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016
Independent Samples Test t-test for Equality of
Means
t df Sig. (2-tailed) DiffereMean nce
Prestasi
Belajar Equalvariance s
assumed 2. 77 5
30 .009 2.3750 0
Berdasarkan hasil uji Independent Samples
Test diketahui p-value (0,009) < (0,05)
maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
ada Perbedaan pengaruh Media Pembelajaran
Dan Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
A.Pembahasan
1. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016
Berdasarkan hasil uji One-Sample
Test diketahui p-value (0,000) < (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti ada Pengaruh Media
Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa nilai koefisien regresi 0,034 dan nilai intersep sebesar 0,130. Model regresi tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien positif artinya pengaruh yang terbentuk antara media pembelajaran dengan prestasi belajar pada siswa adalah positif, semakin baik media pembelajaran maka semakin tinggi pula prestasi belajar pada siswa. Hasil analsis menunjukkan probabilitas (p-value) sebesar 0,023 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara Media Pembelajaran
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016. Berdasarkan nilai
ajusted R square = 0,042 berarti hubungan antara Media Pembelajaran
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu
positif sinergistik dan dalam level asosiasi.
2. Pengaruh Model Pembelajaran STAD
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016
Berdasarkan hasil uji One-Sample
Test diketahui p-value (0,000) < (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti ada Pengaruh Model
Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa nilai koefisien regresi 0,074 dan nilai intersep sebesar -2,150. Model regresi tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien positif artinya hubungan yang terbentuk antara Model
Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar adalah positif, semakin
tinggi Student Teams Achievement
Division (STAD) maka semakin tinggi pula Prestasi Belajar siswa. Hasil analsis
menunjukkan probabilitas (p-value)
sebesar 0,000 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
Pengaruh Model Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD)
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016. Berdasarkan nilai
ajusted R square = 0,370 berarti hubungan antara Model Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016 dalam kaegori positif sinergistik dan dalam level asosiasi.
3. Pengaruh Media Pembelajaran dan
Model Pembelajaran Terhadap
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016
Berdasarkan hasil uji Independent
Samples Test diketahui p-value (0,009)
< (0,05) maka H0 ditolak dan H1
diterima yang berarti ada pengaruh
Media Pembelajaran Dan Model
Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
Hasil analisis tersebut
menunjukkan nilai probabilitas (p-value) = 0,000 <α= 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada Pengaruh Media Pembelajaran Dan
Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016 ada Pengaruh Media Pembelajaran
Dan Model Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD)
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016. Berdasarkan nilai
ajusted R square = 0,366 berarti ada hubugan antara Media Pembelajaran
Dan Model Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD)
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016 dalam kategori positif sinergistik dan dalam level asosiasi.
5. PENUTUP Simpulan
1.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisadata tentang Pengaruh Media
Pembelajaran Dan Model Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
2.
Hasil Uji Normalitas denganMenggunakan Uji Kolomogorov
Smirnov pada Seluruh Variabel
hitung untuk Z1 = 0,16, Z2 = 0,071 .
Nilai kritis Z (Z tabel) untuk α = 0,05
adalah 1,96. Karena seluruh Z hitung < Z tabel maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh data terdistribusi normal.
3.
Hasil analsisis menunjukkanprobabilitas (p-value) sebesar 0,023 < α
= 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1
diterima yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara Media Pembelajaran
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
4.
Berdasarkan hasil analisis tersebutdiketahui bahwa nilai intersep adalah –
2,368 dengan koefisien regresi untuk media pembelajaran 0,008 dan model
pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) sebesar 0,072 sehingga model regresinya dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = -2,368 + 0,008X1+ 0,072 X2
5.
Hasil analsis menunjukkan probabilitas(p-value) sebesar 0,000 < α = 0,05
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti ada Pengaruh Model
Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016.
6.
Berdasarkan hasil analisis tersebutdiketahui bahwa nilai intersep adalah –
2,368 dengan koefisien regresi untuk
media pembelajaran 0,008 dan model
pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) sebesar 0,072 sehingga model regresinya dapat dituliskan sebagai berikut : Y = -2,368 + 0,008X1+ 0,072 X2
7.
Hasil analisis tersebut menunjukkannilai probabilitas (p-value) = 0,000 < α
= 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1
diterima yang berarti ada Pengaruh
Media Pembelajaran Dan Model
Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2015-2016
8.
Hasil analisis membuktikan bahwaMedia pembelajaran LCD berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,366
9.
Sedangkan besarnya pengaruh ModelPembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD)
terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,370 (sesuai dengan besarnya koefisien regresi), berarti setiap ada peningkatan kompetensi guru sebesar 100% akan mendorong peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 13,4%.
Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka diajukan saran-saran sebagai berikut.
1. Sebaiknya dalam proses pembelajaran guru berupaya agar siswa dapat berinteraksi dengan teman-temannya.
2. Sebaiknya para guru mempelajari Media
pembelajaran LCD dan Model
Pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD) , karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih tinggi.
3. Dalam proses pembelajaran hendaknya
guru menggunakan media dan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan memberikan sikap positif.
4. Siswa yang memiliki kemampuan awal
tinggi, akan mudah memahami materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)..
5. Siswa yang memiliki kemampuan awal
sedang agak kesulitan dalam memahami materi pelajaran,
6. Siswa yang memiliki kemampuan awal
rendah, hendaknya selalu diperhatikan dan diberi perlakuan yang berbeda, serta harus selalu dimotivasi dan diberi tips mudah
dalam memahami materi, untuk
meningkatkan kemampuan dalam
memahami materi pelajaran.
7. Dalam penelitian ini Penerapan Media
pembelajaran LCD dan Model
Pembelajaran Student Teams Achievement
dan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
8. Agar mendapatkan hasil prestasi yang
maksimal disarankan :
- Menggunakan materi pembelajaran
sesuai dengan materi pelajaran agar prestasi siswa semakin baik.
- Menggunakan LCD sesuai dengan
kebutuhan pada waktu pelajaran IPS agar siswa menjadi aktif dalam mengikuti pelajaran
- Guru meguasai materi pelajaran dan
menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi agar prestasi belajar siswa meningkat.
- Guru dapat memastikan bahwa siswa
yang ikut pelajaran IPS tidak
mempunyai masalah sehingga siswa dapat berkonsentrasi pada pelajaran yang akhirnya menghasil prestasi yang baik.
- Guru dapat menjadikan siswa yang
tidak aktif harus bisa menjadi aktif
DAFTAR RUJUKAN
Al-Muchtar, Suwarma. 2004. Strategi
Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung: SPs UPI
Anderson, Ronald H. 1997. Pemilihan dan
Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran.
Jakarta: Rajawali Press
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.
2003. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Gerlach, Ely. 1997. Teaching and Media
Systematic Approach. New Jersey Prentice Hall
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamalik, Oemar. 2001. Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Bandung : Mandar Maju.
Hidayat, Thulus.1995. Psikologi
(Perkembangan Pendidikan).
Surakarta : UNS Press
http://sharewithlinggar.blogspot.co.id/2013/03/
pembelajaran-kooperatif-tipe-stad.html
Maria. 2012. Media OHP Dan LCD.
http://trymarya.blogspot.com/2012/05/ media-ohp-dan-lcd.html (Diakses 28/10/2014)
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidkan, Bandung: Rosdakarya
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi Dan Komunikasi
(Mengembangkan Profesionalitas
Guru). Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada
Sadiman, Arief S. dkk. 2008. Media
Pendidikan: Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Jakarta: PT Raja Grafindo Perrsada
Sudjana, N. 1989. Dasar- dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Sapriya. 2009.Pendidikan IPS Konsep dan
Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Somantri, M. Numan. 2001. Menggagas
Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung : Alfabeta Syah, M. 2006. Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru. Bandung:
Rosdakarya
Poerwadarminto, W.J.S. 1984. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.