PROPOSAL PENELITIAN
NAMA : SYARIFATUL LAILY
NPM : 11.84202.1400
FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
ANGKATAN : 2011
A. JUDUL
“ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING PADA POKOK BAHASAN RUANG DIMENSI TIGA DI KELAS X MA. AL-AZHAR TLANAKAN TAHUN
PELAJARAN 2014/2015”.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Proses belajar mengajar akan berhasil jika hasilnya mampu
membawa perubahan. Dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar
dan siswa sebagai subyek belajar, dituntut adanya profil kualifikasi tertentu
dalam pengetahuan, kemampuan, nilai sikap, serta sifat-sifat pribadi, agar
proses itu berlangsung dengan efektif dan efisien.
Dalam pembelajaran matematika diharapkan siswa benar-benar
kreatif. Sehingga akan berdampak pada ingatan siswa yang akan lebih lama
bertahan tentang apa yang akan dipelajari. Suatu konsep akan mudah
dipahami dan diingat oleh siswa jika konsep tersebut disajikan melalui
▸ Baca selengkapnya: hasil analisis isi proposal
(2)dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar
siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi
belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Namun kenyataan yang terjadi selama ini adalah masih banyak siswa
yang menganggap bahwa matematika tidaklah lebih dari sekedar berhitung
dan bermain dengan rumus dan angka-angka. Saat ini banyak siswa yang
hanya menerima begitu saja pengajaran matematika di sekolah, tanpa
mempertanyakan mengapa dan untuk apa matematika harus diajarkan. Tidak
jarang muncul keluhan bahwa matematika cuma bikin pusing siswa dan
dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi siswa. Begitu beratnya gelar
yang disandang matematika yang membuat kekhawatiran pada prestasi
belajar matematika siswa.
Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka
perlu dicarikan pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika. Guru harus
berusaha untuk menyusun dan menerapkan berbagai model yang bervariasi
agar siswa tertarik dan bersemangat dalam belajar matematika. Dalam
berinteraksi antara siswa dengan guru, diharapkan guru dapat menjalankan
peranannya sebagai pengajar dan pendidik.
Untuk mengefektifkan pertanyaan guru dalam pembelajaran dapat
dipilih suatu alternatif yaitu penggunaan teknik probing yaitu berupa
beberapa pertanyaan berseri yang terprogram, saling berhubungan dan
dalam pembelajaran di kelas didefinisikan sebagai suatu teknik membimbing
dengan mengajukan satu seri pertanyaan pada seorang siswa (Dahar,
1996).Teknik probing diawali dengan menghadapkan siswa pada situasi baru
yang mengandung teka-teki atau benda-benda nyata. Situasi baru itu
membuat siswa mengalami pertentangan dengan pengetahuan yang sudah
dimilikinya sehingga memberikan peluang kepada siswa untuk mengadakan
akomodasi, disinilah probing (pembimbingan menggunakan satu seri
pertanyaan) mulai diperlukan. Hasil penelitian Septianingsih (2009)
menyatakan bahwa adanya peningkatan partisipasi siswa belajar matematika
melalui teknik probing-prompting.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin menerapkan teknik
probing-prompting dalam pembelajaran matematika pada materi ruang dimensi tiga di
kelas X Madrasah Aliyah Al-Azhar Tlanakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
C. PERMASALAHAN 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah
peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran probing-prompting
pada pokok bahasan ruang dimensi tiga di kelas X MA. Al-Azhar
Tlanakan tahun pelajaran 2014/2015 ?
2. Penegasan Konsep Variabel
Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Probing-Prompting Pada Pokok
Bahasan Ruang Dimensi Tiga Di Kelas X MA. Al-Azhar Tlanakan Tahun
Pelajaran 2014/2015. Maka peneliti ini memiliki variabel sebagai
berikut : pembelajaran Probing-Prompting dan hasil belajar siswa.
3. Deskripsi Masalah
Berdasarkan judul penelitian di atas maka peneliti yang akan
dikaji sebagai berikut :
a. Pembelajaran Probing-Prompting
Pembelajaran Probing-Prompting. Suyatno (2009:63)
menyatakan bahwa pembelajaran Probing-Prompting merupakan
suatu pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang
sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir
yang mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya
dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari, digunakan agar
dapat membantu siswa mengingat apa yang telah mereka baca.
Terdapat dua aktivitas siswa yang saling berhubungan dalam
pembelajaran Probing-Prompting, yaitu aktivitas siswa yang
meliputi, aktivitas berpikir dan aktivitas fisik yang berusaha
membangun pengetahuannya, serta aktivitas guru yang berusaha
membimbing siswa dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang
memerlukan pemikiran tingkat rendah sampai pemikiran tingkat
Berikut ini merupakan langkah-langkah model pembelajaran
ProbingPrompting menurut Suherman (2001).
1. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyampaikan materi ajar.
3. Memberikan serangkaian pertanyaan menggali secara teratur
kepada siswa yang berkaitan dengan materi.
4. Menampung jawaban siswa.
5. Memberikan pertanyaan menuntun dengan pertanyaan
bimbingan fokus terarah.
6. Membimbing siswa untuk menyempurnakan jawaban.
b. Materi pokok ruang dimensi tiga kelas X, meliputi :
1. Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
2. Volume bangun ruang
3. Menggambar bangun ruang
4. Jarak
5. Sudut
6. Irisan bidang pada bangun ruang
4. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih mengarah dan menghindari terlalu
luasnya pembahasan dalam suatu masalah, maka perlu diadakan batasan
masalah sebagai berikut yaitu materi ruang dimensi tiga dibatasi Volume
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa melalui pembelajaran probing-prompting pada pokok bahasan
ruang dimensi tiga di kelas X MA. Al-Azhar Tlanakan tahun pelajaran
2014/2015.
E. POSTULAT DAN HIPOTESIS 1. Postulat
Postulat atau sering disebut dengan anggapan dasar adalah sebuah
titik tolak pemikiran yang sebenarnya diterima oleh penyidik. (Arikunto,
2006: 65)
Faedah dari perumusan postulat tersebut adalah :
1) Agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang sedang
diteliti
2) Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian,serta
3) Guna menentukan dan merumuskan hipotesis
Maka postulat atau asumsi dalam penelitian ini dapat peneliti
rumuskan sebagai berikut :
1) Pembelajaran probing-prompting bisa memotivasi siswa agar
memiliki semangat dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Materi tes sesuai dengan kurikulum yang berlaku (KTSP).
4) Siswa memperoleh kesempatan yang sama dalam proses
pembelajaran.
2. Hipotesis
Hipotesis merupakan pendapat yang kebenarannya masih rendah
atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan. kebenaran pendapat
tersebut perlu diuji atau dibuktikan (Sudjana, 2009: 37). Dari pendapat
tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dimaksudkan sebagai kesimpulan
sementara dalam penelitian untuk mencapai jawaban yang sebenarnya.
Berdasarkan teori tersebut, maka yang menjadi hipotesis dalam
penelitian ini :
a. Hipotesis Kerja
(
H1)
Apakah pembelajaran probing-prompting pada pokok bahasan
ruang dimensi tiga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
MA. Al-Azhar tlanakan tahun pelajaran 2014/2015 .
b. Hipotesis Nihil
(
H0)
Apakah pembelajaran probing-prompting pada pokok bahasan
ruang dimensi tiga tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
X MA. Al-Azhar tlanakan tahun pelajaran 2014/2015 .
F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah
mengajar khusunya pada bidang studi matematika.
2. Bagi Guru Bidang Studi Matematika
Sebagai bahan acuan dan memberikan alternatif dalam menggunakan
teknik pembelajaran pada bidang studi matematika.
3. Bagi Peneliti Sebagai Calon Guru
Dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk memperluas wawasan
tentang disiplin ilmu yang ditekuni serta sebagai bekal untuk terjun ke
dunia pendidikan.
4. Bagi Universitas
Menambah koleksi referensi di lingkungan Universitas Madura pada
umumnya dan FKIP pada khusunya serta hasil penelitian ini dapat
dijadikan dasar pemikiran untuk melakukan penelitian berikutnya.
G. ALASAN PEMILIHAN JUDUL 1. Alasan Objektif
a. Pembelajaran probing-prompting dalam pembelajaran matematika
dapat memotivasi dan menumbuhkan minat siswa sehingga hasil
belajar siswa dapat tercapai secara optimal.
b. Di sekolah tersebut belum pernah diadakan penelitian dengan
permasalahan yang sama.
2. Alasan Subjektif
a. Permasalahan yang diteliti sesuai dengan disiplin ilmu serta dalam
jangkauan atau kemampuan peneliti.
letaknya masih terjangkau dari tempat tinggal peneliti.
H. PENGERTIAN ISTILAH DALAM JUDUL
Untuk memperjelas istilah dari judul di atas, maka diberi batasan
yang dianggap penting mengenai istilah-istilah dalam judul. Namun
sebelumnya akan diuraikan oleh penulis beberapa arti dari istilah yang
terdapat dalam judul tersebut antara lain :
1. Peningkatan Hasi belajar
Dalam hal ini peningkatan hasil belajar siswa diukur dari
ketuntasan belajar siswa, dan yang akan menjadi bahan dalam penelitian
ini adalah nilai (dalam bentuk angka) yang dihasilkan siswa dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh peneliti dalam bentuk
instrument soal.
2. Pembelajaran probing-prompting
Pembelajaran probing-prompting adalah pembelajaran dengan
cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun
dan menggali, sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan
pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru
yang sedang dipelajari. dengan teknik probing-prompting ini proses tanya
jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap
siswa harus berpatisipasi aktif, siswa tidak dapat menghindar dari proses
pembelajaran, setiap saat siswa dapat dilibatkan dalam proses
3. Ruang Dimensi Tiga
Ruang dimensi tiga atau disebut juga dengan Geometri adalah
ilmu yang tidak saja mengkaji sifat-sifat ruang tetapi juga berkaitan
dengan pengukuran baik panjang, lebar maupun volume. Geometri
berasal dari bahasa yunani yaitu geo artinya tanah dan metre artinya
pengukuran (Mutadi, 2008: 430).
I. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang lingkup wilayah
Penelitian ini terbatas pada lokasi MA. Al-Azhar Tlanakan Pamekasan
dengan sasaran utamanya adalah siswa kelas X.
2. Ruang lingkup waktu
Penelitian berlangsung pada siswa kelas X semester II tahun pelajaran
2014/2015.
3. Ruang lingkup materi penelitian
Bahan atau materi untuk penelitian ini adalah ruang dimensi tiga
khusunya Volume bangun ruang.
J. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.
Rancangan penelitian ini dipilih karena tujuan penelitian ini untuk
meningkatkan hasil belajar matematika berdasarkan prinsip refleksi
terhadap tindakan yang diberikan sebagai terapi terhadap masalah yang
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sesuai dengan
tahapan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu :
1. perencanaan
2. pelaksanaan tindakan
3. pengamatan
4. refleksi
( Kusnanda,2008).
Banyaknya siklus dalam penelitian tindakan kelas ini tidak
dibatasi secara pasti, namun direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus
untuk dapat mengambil keputusan. Apabila pada siklus kedua peneliti
belum memperoleh hasil yang diharapkan, dapat dilanjutkan ke siklus
berikutnya sehingga peneliti merasa puas terhadap hasil yang ditelitinya.
Jika peneliti sudah merasa puas, dapat menghentikan penelitiannya.
2. Rancangan Penelitian a. Setting Penelitian
Kegiatan dilakukan di MA. Al-Azhar Tlanakan pada semester
II tahun pelajaran 2014/2015 di kelas X. Kegiatan difokuskan pada
kelas X dengan jumlah siswa sebanyak 47 orang.
b. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara melakukan tes. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang
c. Persiapan penelitian
Tahap persiapan penelitian ini meliputi :
1. Menetapkan kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian dari
kelas X yang ada di MA. Al-Azhar Tlanakan.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
menggunakan teknik probing-Prompting.
3. Menyusun kisi-kisi soal tes.
4. Menyusun soal tes.
d. Rencana Tindakan
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah
sebagai berikut :
Diagram PTK Kemmis (Arikunto,dkk, 2006:16)
Siklus I
1. Perencanaan
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) tentang
materi yang akan diajarkan sesuai dengan Pembelajaran
pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas.
b) Menyusun dan mempersiapkan lembar pengamatan dengan
bimbingan dosen.
c) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yang disusun oleh
peneliti dengan bimbingan dosen dan pertimbangan guru
yang bersangkutan.
2. Pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran
menggunakan teknik probing-prompting seperti yang sudah
dibuat pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
3. Pengamatan
Yang perlu diamati adalah:
1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
2) Keberanian siswa bertanya selama proses pembelajaran
berlangsung
3) Keaktifan siswa menjawab pertanyaan
4) Kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal uji kompetensi
Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh peneliti sendiri
dan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat yang bertugas
mengamati berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
4. Refleksi
tercapai atau belum. Jika belum tercapai maka perlu dilanjutkan
ke siklus berikutnya. Refleksi inilah yang dijadikan acuan untuk
menentukan langkah- langkah pada siklus 2.
Siklus II
Siklus II dilaksanakan sebagai perbaikan dari siklus I,
terutama jika terjadi kekurangan dalam perencanaan dan tindakan
pada siklus I.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strtegis
dalam penelitian, Karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data , maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan (Sugiyono, 2006: 253). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data dengan tes.
a. Tes
Tes yang diberikan pada akhir pertemuan setelah menempuh
tiap-tiap siklus. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah memperoleh pembelajaran dengan menggunakan teknik
probing-prompting. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa
soal tes essay berbentuk objektif yaitu soal atau pertanyaan yang
diajukan pada responden berbentuk uraian (essay) sebanyak 2 buah
soal uraian dengan skor maksimalnya 100.
1. Menyusun kisi-kisi soal
2. Membuat butir-butir soal tes yang terdiri dari 2 butir soal
objektif
3. Membuat kunci jawaban 4. Menentukan skor jawaban
5. Melakukan uji coba instrumen penelitian
Uji coba instrumen ini dilakukan di MA. Al-Azhar Tlanakan
dengan responden sebanyak 47 siswa.
b. Lembar validasi terhadap perangkat pembelajaran
Setelah semua perangkat pembelajaran selesai ditulis,
selanjutnya dilakukan validasi (penilaian) oleh para ahli yang
berkompeten untuk menilai perangkat pembelajaran dan memberi
masukan atau saran, guna penyempurnaan. Validator yang dipilih
adalah 2 orang guru matematika MA. Al-Azhar Tlanakan. Validasi
ini secara umum mencakup kebenaran substansi, kesesuaian dengan
prinsip, dan penggunaan Pembelajaran Probing-prompting. Data
yang dikumpulkan dari lembar validasi perangkat pembelajaran yang
telah divalidasi oleh validator terdiri dari : (a) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan (b) Lembar Tes.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya
(Arikunto, 2006: 274). Pada penelitian ini penelitian ini berfokus
pada hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu bisa
4. Teknik Analisis Data
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari
hasil tes yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung. Siswa dikatakan tuntas secara individu
maupun klasikal apabila ia memperoleh nilai minimal 70
berdasarkan KKM di MA. AL-AZHAR dan kelas dikatakan
tuntas apabila kelas tersebut terdapat ≥ 85 % siswa
telah mencapai ketuntasan yang dapat dicari dengan
menggunakan rumus:
Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) =
∑
x∑
N×100 00
(Trianto, 2009 : 241)
Keterangan : ∑ x : Jumlah siswa yang tuntas
∑ N : Jumlah seluruh siswa
K. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis mengenai
komposisi penelitian ini, maka penulis susun suatu sistematika penulisan
yang meliputi Judul, Latar Belakang Masalah, Permasalahan, Tujuan
Penelitian, Postulat dan Hipotesis, Manfaat Penelitian, Pengertian Istilah
dalam Judul, Alasan Pemilihan Judul, Ruang Lingkup Penelitian, Metode
Penelitian, Sistematika Penulisan, Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.
Arikunto,Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Darsono,dkk. 2013. Kreasi Belajar Siswa Aktif. Klaten: Viva Pakarindo
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Megariati. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Teknik Probing-prompting . Jurnal
Didownload pada tanggal 30 Desember 2014
Mutadi. 2008. Bergelut dengan Si Asyik Matematika. PT Listafariska Putra
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo
Purwanto. 2010. Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran.Bandung : PT Remaja Rosdakarya