• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DALAM PROSES REKRUTMEN BATCH 3 MAHAR AGUNG ORGANIZER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DALAM PROSES REKRUTMEN BATCH 3 MAHAR AGUNG ORGANIZER."

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES REKRUTMEN BACTH 3 MAHAR AGUNG

ORGANIZER

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)

Oleh:

Ahmad Muqaffi NIM. B06213005

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Rekrutmen Batch 3 MaharAgung Organizer. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci : Media Sosial, Instagram dan Mahar Agung Organizer

Skripsi ini persoalan yang hendak dikaji adalah bagaimana pengemasan isi pesan media yang dilakukan oleh Mahar Agung Organizer mengenai proses rekrutmen yang diadakan di Instagram, sehingga dalam kurun waktu yang singkat bisa menarik minta pelamar yang begitu banyak, dan juga bagaimana proses se;elsi yang diterapkan oleh Mahar Agung Organizer untuk mendapatkan kriteria pegawai yang dinginkan.

Penulisan ini bertujuan untuk: (1) mengetahui Bagaimana pengemasan isi pesan media sosial di Instagram dalam proses rekrutmen batch 3 MaharAgung Organizer?, (2) Bagamana proses seleksi menggunakan media sosial di Instagram dalam proses rekrutmen batch 3 MaharAgung Organizer ? Informan yang dipilih dalam penelitian ini untuk dikaji dan mendapatkan data yang diperlukan bagi penelitian ini adalah para petinggi Mahar Agung Organizer yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan kebijakan perusahaan diatanranya: ceo, general manager, business manager dan human resourch manager. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalh metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan Pendektan interaksionisme simbolik. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi, focus group discussion, dan analisis dokumen.

Hasil dari analisis data dari penelitian ini menghasilkan dua hal: (1) Penggunaan media sosial yang tepat akan memberikan dampak yang siginifikan bagi perusahaan apabila kita mengetahui dengan baik fungsi media tersbut (2) Setiap media memiliki segementasi penggunanya masing – masing, kita tidak bisa menyama ratakan seluruh media dengan event yang sama (3) Setiap postingan yang akan diunggah di media sosial harus memiliki makna supaya bisa memiliki kesan pada khalayak (4) Sebagai media promosi, media sosial tidak dapat berdiri sendiri, media sosial membutuhkan dukungan dari media konvensional dan kulitas kerja dilapangan, karena client juga membutuhkan bukti dan mengenal perusahaan secara langsung (5) Proses seleksi yang diterapkan oleh Mahar Agung Organizer dalam alur rektumennya ada 5 babak. (6) Instagram Efektif karena bisa menjangkau khalayak yang luas, dan juga efisien karena dampak yang dirasakan bisa terasa dengan cepat.

(7)

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. II

E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ………. 7

F. Definisi Konsep ……….. 10

1. Media Sosial Instagram ………10

2. Proses Rekrutmen ……….13

G. Kerangka Pemikiran ………14

1. Teori Agenda Setting ………...15

H. Metode Penelitian ……….. …16

1. Pendekatan Penelitian …………....……… 17

2. Jenis Penelitian ………...19

3. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian ………... 21

4. Jenis dan Sumber Data ……….. 22

5. Tahap-tahap Penelitian ……….. 24

6. Teknik Pengumpulan Data ……… 25

7. Teknik Analisis Data ………. 28

8. Tekhnik Pemeriksaan Keabsahan Data ………..30

(8)

1. Media Sosial……… ……… 33 A. Deskripsi Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian ……… 50

2. Obyek Penelitian ……….. 52

3. Lokasi Penelitian ……….………. 53

B. Mahar Agung Organizer ….……….. 53

1. Profil Mahar Agung Organizer ……….53

2. Sejarah Mahar Agung ………....54

3. Visi dan Misi ……….55

4. Logo Mahar Agung ………...56

5. Jenis – jenis Jasa yang ditawarkan ………...56

6. Struktur Organisasi ………...57

7. Uraian tugas dan Wewenang ………58

C. Deskripsi Data Penelitian ……….66

(9)

BAB IV : ANALISIS DATA

A. Temuan Penelitian ……….. 83

B. Konfirmasi Temuan dengan Teori ……….. 96

BAB V : PENUTUP

1. Kesimpulan ………. 103

2. Rekomendasi ……….. 108

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR BAGAN

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang penting dalam pencapaiaan tujuan. Tujuan awal yang dimiliki setiap perusahaan pada umumnya adalah bagaimana untuk mendapatkan keuntungan sebesar – besarnya Umumnya pimpinan perusahaan mengharapkan kinerja yang baik dari masing – masing karyawan dalam mengerjakan tugas - tugas yang diberikan oleh perusahaan. Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan modal dasar dalam proses pembangunan perusahaan bahkan nasional, oleh karena itu kualitas SDM senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Adapun aktivitas - aktivitas manajemen sumber daya manusia ini terdiri dari : perencanaan sumber daya manusia, pengadaan, pengarahan, pengembangan, pemeliharaan, dan pemberhentian. Hal ini ditujukan agar perusahaan dapat mengelola sumber daya manusia yang baik secara efektif dan efisien.

(11)

Salah satu aktivitas dalam pengelolaan SDM adalah rekrutmen dan seleksi. Rekrutmen adalah suatu proses pengumpulan sejumlah pelamar yang memiliki kualifikasi yang sesua dengan yang dibutuhkan perusahaan, untuk dipekerjakan di dalam perusahaan.

Adapun manfaat dari rekrutmen adalah memiliki fungsi sebagai

The Right Man on The Right Place”, dimana hal ini menjadi pegangan bagi

para manager dalam menempatkan tenaga kerja yang ada di perusahaannya. Rekrutmen merupakan serangkaian aktivitas untuk mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang di identifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Sedangkan seleksi merupakan proses pemilihan dari sekelompok pelamar atau orang - orang yang memenuhi kriteria untuk menempati posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada pada perusahaan. Malayu Hasibuan menjelaskan bahwa penarikan (rekrutmen) adalah “usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.1

MaharAgung Organizer merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa wedding organizer (penyelenggara pernikahan). MaharAgung Organizer merupakan salah satu WO (wedding organizer) yang berada di Surabaya. Sumber daya manusia yang handal dan kompeten merupakan

(12)

salah satu faktor kunci keberhasilan untuk pencapaian visi dan misi dari perusahaan ini.

Pengelolaan sumber daya manusia sangat diperlukan untuk efektivitas sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif untuk mencapai tujuan studi tentang manajemen perusahaan bagaimana seharusnya perusahaan dapat mengembangkan, menggunakan dan memelihara karyawan dalam kualitas dan kuantitas yang tetap.

Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan harus mampu memahami bagaimana cara terbaik dalam mengelola karyawan yang berasal dari latar belakang, keahlian, dan kemampuan yang berbeda - beda sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan keahlian dan jenis pekerjaan yang diberikan.

(13)

SDM yang dimiliki menjadi lebih seimbang. Sistem perekrutan dan seleksi di dalam MaharAgung Organizer tidak hanya menghasilkan pegawai yang statusnya sebagai pegawai tetap saja, tetapi pegawai ini yang nantinya akan meningkatkan keefektifitasan pada perusahaan ini.

Kegagalan dalam melakukan sistem perekrutan tenaga kerja akan berdampak pada proses pencapaian tujuan perusahaan. Dimana kinerja dari MaharAgung Organizer tidak hanya sebatas perencanaan pada pra acara saja, tetapi bagaimana nantinya pelaksanaan yang akan menentukan tingkat kepuasan terhadap client.

Mengingat sangat pentingnya proses rekrutmen dan seleksi bagi perusahaan. Diharapkan dengan adanya proses rekrutmen dan seleksi yang baik dan efektif akan berdampak pada perkembangan perusahaan kedepannya untuk memperoleh sumber daya yang berkualitas di MaharAgung Organizer

Perkembangan teknologi dan juga pesatnya penggunaan internet khuhsusnya media sosial dikalangan masyarakat di era digital ini dengan strategi menggunakan media internet khususnya dengan social media (jejaring sosial) dapat meningkatkan penyebaran informasi terhadap publik. Jejaring sosial yang banyak digunakan pada saat ini diantaranya seperti: Twitter, Instagram, Path dan tentunya facebook.

(14)

proses rekrutmen ini, MaharAgung Organizer mengutakaman media sosial instagram ini dalam rekrutemen yang diadakan. Padahal pada umumnya suatu rekrutmen pegawai yang didakan sautu perusahaan selalu megutamakan pada proses interview langsung dikantor mereka. Tetapi berbeda halnya dengan MaharAgung Organizer mereka melihat metode baru dan menciptakan suatu trend baru dalam hal rekrutmen yang ini juga dijadikan sebagai bidang promosi mereka.

Salah satu indikator keberhasilan rekrutmen karyawan dapat dinilai dari banyaknya jumlah pelamar dan bagaimana kefektifan dari alur rekrutmen ini. Dalam waktu kurang dari satu bulan, jumlah pelamar yang mengikuti rekrutmen yang diadakan MaharAgung Organizer ini mencapai sekitar 1200 orang lebih. Sehingga bisa dikatakan bahwasannya proses rekrutmen ini berhasil menarik minat para pelamar.

Pemaparan diatas menjabarkan bagaimana terjadinya trend baru dalam proses rekrutmen yang diadakan oleh suatu perusahaan yang pada umumnya didakan secara langsung dengan cara wawancara atau interview diperusahaan yang bersangkutan. Namun dalam proses rekrutmen ini perusahaam MaharAgung Organizer menggunakan media sosial instagram dalam prosesnya.

(15)

banyak, dan juga bagaimana proses seleksi yang dilakukan oleh MaharAgung Organizer untuk mendapatkan kriteria pegawai yang diinginkan. Maka peneliti mengambil judul “Penggunaan Media Sosial Instagram dalam Proses Rekrutmen Batch 3 MaharAgung Organizer”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penggunaan Instagram dalam proses seleksi rekrutmen batch 3 MaharAgung Organizer?

2. Bagaimana kendala dan Manfaat dari penggunaan Instagram dalam proses rekrutmen batch 3 Mahar Agung Organizer?

C. Tujuan penelitian

Berpijak pada latar belakang dan fokus penelitian diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas yaitu, untuk mendeskripsikan proses seleksi yang diterapkan di Instagram dalam proses rekrutmen batch 3 yang di adakan oleh MaharAgung dan kendala serta manfaat dari menggunakan Instagram dalam proses rekrutmen batch 3 yang di adakan oleh MaharAgung.

D. Manfaat Penelitian

(16)

penelitian ini, yaitu:2

1. Segi Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan menambah referensi bidang keilmuwan pada bidang ilmu komunikasi khususnya dibidang peranan penggunaan media internet khsusnya media sosial dan bagaimana pengaruh penggunaan media dalam hal rekrutmen yang diadakan oleh suatu perusahaan 2. Segi Praktis

Dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dan memperluas pengetahuan dan wawasan yang luas serta mendalaminya, khususnya dalam bidang public relation dan pengunaan media sosial.

E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam penyusunan penelitian tidak lepas dari adanya penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dengan penelitian yang disusun oleh peneliti.

Pertama jurnal Ellyta Yullyanti dari Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Sept–Des 2009, hlm.131-139ISSN 0854-3844 Volume 16, Nomor 3 (2009) dengan judul “Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja Pegawai”. Pada jurnal ini Ellyta ingin mengalanalisis (1) apakah ada pengaruh rekrutmen terhadap seleksi

(2) untuk mengetahui apakah ada pengaruh rekrutmen terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Jenderal ESDM, (3) untuk mengetahui apakah ada pengaruh

(17)

seleksi terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Jenderal DESDM.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah Ellyta secara general hanya melihat bagaimana suatu proses rekrutmen akan berpengaruh kepada hasil seleksi yag didakan oleh Sekretariat Jenderal ESDM, sedangkan peneliti disini meneliti bagaimana penggunaan media sosial instagram yang digunakan oleh MaharAgung Orgnizer pada proses rekrutmennya sehingga banyak orang yang tertarik untuk melamar dan bagaimana proses seleksi yang dilakukan dengan menggunakan media sosial instagram tersebut. Sedangkan persamaannya diantara kedua penelitian ini yaitu sama – sama meneliti tentang bagaimana proses rekrutmen.

Pada jurnal ini Ellyta Yullyanti ditemukan hasil penelitiannya adalah Pertama, ditemukan bahwa seleksi signifikan dipengaruhi oleh rekrutmen yang mencakup perencanaan dan waktu pelaksanaan rekrutmen. Kedua, ditemukan bahwa kinerja dipengaruhi secara signifikan oleh seleksi yang tercermin dari prosedur seleksi, peserta seleksi, dan pelaku seleksi. Ketiga, rekrutmen memengaruhi secara tidak langsung terhadap kinerja melalui proses seleksi.

(18)

pendekatan deskriptif eksploratif.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah Baiq hanya meneliti bagaimana proses, tujuan dan juga kendala yang terjadi pada sebuah rekrutmen yang diadakan oleh suatu perusahaan. Sedangkan peneliti dalam penelitian ini meneliti bagaimana penggunaan media yang sosial yang digunakan dalam proses rekrutmen pada sebuah perusahaan. Persamaan diantara kedua penelitian ini adalah sama – sama meneliti mengenai suatu proses rekrutmen.

Ketiga, penelitian yang telah dibukukan dari Kristin Juwita, SE., MM yang berjudul “Analisis Evektifitas Metode Rekrutmen Melalui Social Media”. Pada penelitian ini Kristin ingin mengetahui seberapa besar efektivitas implementasi social media sebagai metode perekrutan calon pelamar kerja di Indonesia dibanding dengan metode rekrutmen lainnya. Penulisan jurnal ini menggunakan pendekatan konseptual yang didukung oleh data-data hasil survey dari beberapa sumber informasi baik dari beberapa buku dan media informasi online yang dipercaya.

(19)

penelitian ini sama – sama meneliti bagaimana penggunaan media sosial dalam proses rekrutmen yang diadakan oleh suatu perusahaan atau instansi.

Hasil dari penelitian ini Kristin menemukan bahsawannya, efektivitas implementasi social media sebagai metode perekrutan calon pelamar kerja di Indonesia masih kurang jika dibanding dengan metode rekrutmen lain seperti job fair, job boards, ataupun melalui website perusahaan. itu sendiri. Hal ini cenderung dikarenakan social media facebook atau twitter digunakan hanya sekedar untuk berkomunikasi dan bersosialisasi saja.

F. Definisi Konsep

Untuk memperjelas karakter penilaian perlu kiranya peneliti mendeskripsikan konsep- konsep yang judul penelitian agar tidak terjadi kesalah fahaman pembaca di dalam mengartikan judul proposal, maka definisi konsep dari judul “Penggunaan Media Sosial Instagram dalam Proses Rekrutmen Batch 3 MaharAgung Organize”r sebagai berikut:

1. Media Sosial Instagram

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan.

(20)

ke tempat lain. Media telah memperpanjang, dan memperjelas komnikasi dalam berbagai hal.3 Kemudahan pembuatan alat ini juga memberi manusia kelebihan unik lain dibanding hewan, yaitu kemampuan untuk membuat akat komunikasi melalui media – perlengkapan teknologi yang memperluas kemampuan alamiah manusia dalam membentuk, mengirimkan, menerima, memproses pesan visual, pendengaran, penciuman, pengecap atau sentuhan. Sosial haruslah ditinjau sebagai semua kegiatan yang ada hubungannya dengan masyarakat luas, sesuai dengan perkataan asalnya “sozius” yang berarti “teman”.4

Sama halnya dengan sebutan bahwasannya manusia adalah makhluk sosial, yang dimana manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Sama halnya dengan kebutuhan akan komunikasi dan informasi. Menurut Thoyibie (2010), social media adalah konten berisi informasi, yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum. Dewasa ini, praktek pemasaran melalui social media mulai berkembang dan digunakan sebagai alat pemasaran produk mempromosikan merek dan brand suatu perusahaan. Social media merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin berbagi informasi

3 Brent D. Ruben dan Lea P.Stewart, Komuniksi dan Perilaku Manusia (Jakarta Rajawali Pers. 2013), hal. 206

(21)

dan tempat untuk mencari teman baru serta berinteraksi dengan teman lainnya secara online. Social media yang berkembang sangat pesat di negara Indonesia ialah Instagram, Path, Facebook dan Twitter.

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan kekaring social, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasul kamera Kodak, Instamatic dan Polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4.3 yang umum digunakan oleh kamera pada peralatan bergerak.

Instagram dapat digunakan di Iphone, Ipad, atau ipod Touch versi apapun dengan sistem operasi IOS 3.1.2 atau yang terbaru dan telepon kamera Android apapun dengan system operasi 2.2 (Froyo) atau yang terbaru. Aplikasi ini tersebar melalui Apple App Store dan Google Play.Pada tanggal 9 April 2012, diumumkan bahwa Facebook setuju mengambil alih Instagram dengan nilai sekitar 1 miliar dollar.

(22)

bisnis online turut mempromosikan produk – produknya lewat Instagram.5

Jadi, Media sosial Instagram adalah suatu alat mmnnpenyampaian pesan (aplikasi) untuk bisa berkomunikasi dengan khalayak secara luas dengan saling berbagi foto atau video, yang didalamnya juga terdapat fitur

– fitut lain seperti DM (direct message), comment, love dll.

2. Proses Rekrutmen

Rekrutmen memegang peranan yang cukup penting bagi sebuah organisasi, terutama organisasi pemerintahan. Pegawai merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan bagi keberhasilan organisasi mencapai tujuan. Untuk mendapatkan sumber daya yang berkualitas, maka proses rekrutmen harus dilakukan secara efektif dan efisien.

Pada prinsipnya yang disebut dengan rekrutmen adalah proses mencari dan menarik para pelamar untuk menjadi pegawai pada dan oleh organisasi tertentu. Selanjutnya rekrutmen juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang teridentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.

Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.6

Berdasarkan beberapa definisi mengenai rekrutmen tersebut, dapat

5 M. Nisrina, Bisnis Online, Manfaat Media Sosial Dalam Meraup Uang, (Yogyakarta: Kobis, 2015) hal. 137

(23)

disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan proses mencari, mempengaruhi, menemukan, dan menarik sebanyak mungkin calon pegawai yang memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa mendatang.

G. Kerangka Pemikiran

Bagan 1.1 Kerangka Pikir Penelitian

Dari kerangka pikir diatas diketahui bahwasannya bagaimana media mempengaruhi pola proses komunikasi organisasi pada suatu perusahaan.

Komunikasi Organisasi

Teori Agenda Setting

Media Sosial Instagram Menjangkau Followers

Rekrutmen Seleksi

Strategi Komunikasi

(24)

Media yang digunakan ini diterapkan pada proses rekrutmen dan juga seleksi yang dilakukan oleh MaharAgung Organizer, dimana kedua hal ini, menjadi strategi komunikasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Teori media baru ini diharapkan dapat menjawab dan juga memecahkan bagaimana strategi komunikasi yang terjadi dengan penggunaan media baru tersebut. Sehingga mampu untuk bisa menciptakan strategi komunikasi yang baik dalam pemanfaaat Instagram sebagai media untuk melakukan rekrutmen.

Penerapan dan pemaparan dari teori media baru yang mempengaruhi pola komunikasi organisasi pada perusahaan MaharAgung Organizer dalam menerapkan strategi komunikasinya untuk mengadakan rekrutmen menggunakan media sosial Instagram. Nantinya akan menjawab dan menjelaskan mengenai fenomena yang terjadi diantara keduanya.

1. Teori Agenda Setting

Pada penelitian ini juga menggunakan teori Agenda Setting, peneliti memilih teori agenda setting ini karena hubungan yang kuat antara berita yang disampaikan media dengan isu – isu yang dinilai penting oleh publik merupakan salah satu efek media massa yang paling populer dinamakan agenda setting.7

Karen Siune dan Ole Borre melakukan penelitian untuk mengetahui

(25)

kompleksitas agenda setting dalam pemilu di Denmark. Mereka mereka siaran TV dan radio yang menayangkan acara debat kandidat dan menghitung jumlah pernyataa yang dikemukakan para kandidat mengenai isu tertentu. Mereka juga mewawancarai 1.300 pemilih untuk mengetahui apa yang menurut mereka menjadi agenda publik. Dalam penelitian ini, Siune dan Borre menemukan tiga jenis pengaruh agenda setting yaitu:8 1) representasi;

2) presistensi; 3) persuasi.

Dari penjabaran sedikit mengenai teori agenda setting tersebut. Teori agenda setting dirasa cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini membahasa tentang media yang mana teori agenda setting yaitu teori yang berkaitan dengan media.

Karena penggunaan media sosial juga termasuk dalam ranah pada penggunaan media. Mengenai apa saja yang diunggah dan disampaikan oleh media kepada khalayaknya pasti sudah direncanakan dan dipertimbangkan untuk bisa mendapatkan respon yang baik dari khalayak.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan hal yang penting, karena berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung dari bagaimana peneliti menentukan metode yang akan dilakukan. Titik tolak penelitian bertumpu pada minat untuk mengetahui masalah atau fenomena social yang timbul karena berbagai rangsangan, dan bukanlah pada metodologi penelitian. Sekalipun demikan,

(26)

tetap harus di ingat bahwa metodologi penelitian merupakan elemen penting untuk menjaga reliabilitas dan validalitas hasil penelitian.9

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik merupakan salah satu

model metodologi penelitian kualitatif berdasarkan pendekatan

fenomenologis atau persepektif interpretif. Bogdan dan Taylor

mengemukakan bahwa dua pendekatan utama dalam tradisi fenomenologis

adalah interaksionisme simbolik dan etnometodologi.10

Dalam penelitian ini memfokuskan dengan meilhat manusia apa

yang telah dilakukan, namun manusia memiliki kualitas dari apa yang telah

dilakukannya sehingga berbeda dengan hewan. Interaksi simbolik termasuk ke dalam salah satu dari sejumlah tradisi penelitian kualitatif yang berasumsi bahwa penelitian sistematik harus dilakukan dalam suatu lingkungan yang alamiah dan bukan lingkungan artfisial seperti eksperimen.

Secara lebih jelas Denzin mengemukakan tujuh prinsip metodologis berdasarkan paham interaksi simbolik, yaitu:11

1. Simbol dan interaksi harus dipadukan sebelum penelitian tuntas. 2. Peneliti harus mengambil perspektif atau peran orang lain yng

9 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke arah Ragam Varian Kontemporer (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), 42

(27)

bertindak (the acting other) dan memandang dunia dari sudut pandang subjek, namun dalam berbuat demikian peneliti harus membedakan antara konsepsi realitas kehidupan sehari-hari dengan konsepsi ilmiah mengenai realitas tersebut.

3. Peneliti harus mengaitkan simbol dan definisi subjek hubungan sosial dan kelompok-kelompok yang memberikan konsepsi demikian.

4. Setting perilaku dalam interaksi tersebut dan pengamatan ilmiah harus dicatat.

5. Metode penelitian harus mampu mencerminkan proses atau perubaha, juga bentuk perilaku yang yang statis.

6. Pelaksanan penelitian paling baik dipandang sebagai suatu tindakan interaksi simbolik.

7. Penggunaaan konsep-konsep yang layak adalah pertama-tama mengarahkan (sensitizing) dan kemudian operasional, teori yang layak menjadi teori formal, bukan teori agung (grand theory) atau teori menegah (middle-range theory), dan proposisi yang dibangun menjadi interaksional dan universal.

(28)

cocok diterapkan untuk mrngungkap makna dibalik interaksi budaya secara natural, bukan situasi buatan.12

2. Jenis Penelitian

Peneliti dalam penelitian ini mengunnakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Secara umum penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami (understanding) dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut perspektif masyarakat itu sendiri.13

Metode kualitatif adalah metode yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami sujek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan metode alamiah.14 Deskriptif disini menguraikan data yang diperoleh secara mendalam dan luas serta dilakukan secara luas dalam penjabarannya. Deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian.

Sesuai dengan definisi dari penelitian deskriptif yaitu penelitian deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detai mengenai suatu gejalan atau fenomena.15

12 Ibid., Sugiyono, hal. 169

13 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama cet. 1, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001, hal.1

14 J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, hal. 6

(29)

Ciri khas dalam penelitian ini adalah menggukan wawancara langsung kepada informan untuk memperoleh keterangan dan disertai dengan observasi lapangan. Penelitian ini juga menggunakan jenis penelitian Interaksionisme Simbolik yang merupakan salah satu model penelitian budaya yang berusaha mengunggkap realitas perilaku manusia.

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada, dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh informasi - informasi mengenai keadaan yang ada.16

Sedangkan pengertian lain menyatakan bahwa penelitian kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna sautu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif penelitian sendiri.17

Penelitian kualitatif memiliki ciri – ciri utama yang membedakan dengan penelitian kuantitatif, yaitu:18

1) Mengkonstruk realitas makna sosial budaya 2) Meneliti interaksi peristiwa dalam proses

16 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta : Bumi Aksara, 1999, hal. 26 17 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, hal. 81

(30)

3) Melibatkan variabel – variabel yang kompleks dan sulit diukur 4) Memiliki keterkaitan dengan konteks

5) Melibatkan peneliti secara penuh 6) Memiliki latar belakang alamiah

7) Menggunakan sampel purposif 8) Menerapkan analisis induktif

9) Mengutamakan “makna” di balik realitas

10)1Mengajukan pertanyaan “mengapa” bukan “apa”

3. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian a. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan keterangan tentang suatu fakta atau oendapat. Sebagaimana dijelaskan Arikunto, subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.19 Jadi subjek penelitian itu merupakan sumber informasi yang digali untuk mengungkap fakta - fakta dilapangan.

Penentuan subyek penelitian atau informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang ditentukan dengan menyesuaikan pada tujuan penelitian atau pertimbangan tertentu. Meski demikian, untuk menetukan informan ini, peneliti kualitatif

(31)

harus memiliki kriteria terrtentu yang dapat memperkuat alasan pemilihan seseorang untuk menjadi subjek penelitiannya. Inilah mengapa dalam penelitian kualitatif kerap mempergunakan teknik purposive sebagai cara untuk menentukan subjek penelitiannya.

Dalam penelitian kualitatif ini informan biasa disebut dengan subjek peneliti. Subjek penelitian ini terdapat dari pihak MaharAgung Organizer. Yaitu: dr. Dwi Wiyayamto selaku CEO MaharAgung Organizer, Marshalita Siri Valentine selaku Project Manager MaharAgung Organizer, Gamal Kurniawan selaku General Manager

MaharAgung Organizer.

b. Obyek Penelitian

Sesuai dengan judul dalam penelitian ini. Obyek yang akan diteliti dalam penelitian ini ialah bagaimana pengemasan isi pesan media dan proses seleksi dengan menggunakan media sosial Instagram yang dilakukan oleh MaharAgung Organizer.

c. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat pada Royal Residence C1/91, Wiyung, Surabaya, Indoneia.

4. Jenis dan Sumber Data

(32)

perotrangan, kelompok dan organisasi.20

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua. Sumber – sumber datudua yang dikumpulkan nantinya akan sesuai dengan fokus penelitian yang dilakukan. Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata – kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.21

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Jenis dan sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Selebihnya adalah tambahan seperti dokumen-dokumen dan lain-lain. Data dalam penelitian kualitatif, informan memiliki peran yang sangat penting untuk membantu penggalian data. Dari data-data yang ada dapat membentuk proposisi-proposisi, dari situ dapat menemukan hipotesis.22

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua.26 Sumber – sumber datudua yang dikumpulkan nantinya akan sesuai dengan fokus penelitian yang dilakukan.

Data premier dalam penelitian ini merupakan data utama yang diperoleh dari informan. Informan dalam penelitian ini adalah CEO dari EO Satubasa dan EO LOC Communication. Data sekunder dalam

20 Rosady Ruslnn, Metode Peneliitian Public Relation dan Komunikasi, Jakarta: PT Rajagrafiindo, 2006, hal.26 – 28

(33)

penelitian ini nantinya akan dikumpulkan dengan sesuatu yang berhubungan dengan sesuatu yang berhubungan dengan informn dalam prosesnya, seperti: Bagaimana strategi Promosi yang digunakan, pandangan mengenai media yang efektif dalam hal promosi, dll.

5. Tahap – tahap Penelitian

Adapun tahapan penelitian yang akan dilakukan peneliti, diantaranya yaitu:

a. Pra – Lapangan

Untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif, perlu mengetahui tahap-tahap yang akan dilalui dalam proses penelitian. Tahapan ini disusun secara sistematis agar diperoleh data secara sistematis pula. Ada empat tahap yang bisa dikerjakan dalam suatu penelitian, yaitu:23

1. Menyusun rancangan penelitain yang akan dilakukan, setelah mentukan konteks penelitian yang akan diteliti penelitian ini dilanjutkan dengan menentukan subyek yang akan diteliti dan apa obyek yang akan diteliti. Membuat fokus penelitian yang akan diteliti dari konteks yang ada. Kemusian menentukan informan yang terkait.

2. Mempersiapkan data yang dibutuhkan dalam penelitian, seperti data mahasiswa yang memiliki nilai IPK tinggi yang akan diminta

(34)

kepada pihak akademik.

3. Mempersiapkan pertanyaan – pertanyaan yang akan dilakukan untuk memperoleh data dari informan.

b. Pekerjaan Lapangan

Peneliti akan melakukan observasi terhadap informan yang terkait agar dapat memahami kondisional informan yang sebenarnya saat berproses dalam kegiatannya. Selanjutnya akan membuat pedoman wawancara mengenai hal – hal yang akan diteliti. Setalah itu mengumpulkan data yang telah diperoleh dan dikaji ulang untuk dapat dianalisis pada tahapan berikutnya.

c. Penulisan Laporan

Peneliti akan memulai menulis dan menyusun laporan yang telah didapatkan dan telah diverifikasi ulang

6. Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristikkarakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian, atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.24

Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi, focus

(35)

group discusion, dan analisis dokumen.25 Pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan teknik:

a. Observasi

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat segala sistematik gejala-gejala yang diselidiki.26 Menurut Sukardi, observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan salah satu panca indra yaitu indra penglihatan sebagai alat bantu utamanya untuk melakukan pengamatan langsung, selain panca indra biasanya penulis menggunakan alat bantu lain sesuai dengan kondisi lapangan antara lain buku catatan, kamera, film proyektor, checklist yang berisi obyek yang diteliti dan lain sebagainya.

Observasi harus dilakukan secara teliti dan sistematis untuk mendapatkan hasil yang bisa diandalkan, dan peneliti harus mempunyai latar belakang atau pengetahuan yang lebih luas tentang objek penelitian mempunyai dasar teori dan sikap objektif.27

b. Wawancara

Interview adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

25Farouk Muhammad dan H Djaali, Metodologi Penelitian Sosial Edisi Revisi, Jakarta: PTIK P ress & Agung, 2005, hal. 89

26 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Cet 10, PT Bumi Aksara, 2009). hlm. 70.

(36)

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonsentrasikan makna dalam suatu topik tertentu. Ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan cara tatap muka antara pencari informasi dan sumber informasi. Adapun wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak berstruktur, dimana di dalam metode ini memungkinkan pertanyaan berlangsung luwes, arah pertanyaan lebih terbuka, tetap fokus, sehingga diperoleh informasi yang kaya dan pembicaraan tidak kaku.28 Bentuk memperoleh informasi yang tepat dan objektif, setiap interviewer harus mampu menciptakan hubungan baik dengan interview.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata Dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Untuk mendapatkan data yang akurat, selain diperoleh dari sumber manusia, data juga diperoleh dari dokumen. Dokumen merupakan catatan peristiwa lampau. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Sedangkan menurut Ahmad Tanzeh penerapan metode dokumentasi ini, biasanya peneliti menyusun instrument dokumentasi dengan menggunakan check list terhadap beberapa variable yang akan didokumentasikan.29

(37)

7. Tekhnik Analisis Data

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan lebih banyak bersifat uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif.

Menurut Lexy J. Moleong berdasarkan pada pondasi penelitian, paradigma penelitian, perumusan masalah, tahap-tahap penelitian, teknik penelitian, kriteria dan teknik pemeriksaan data dan analisis dan penafsiran data.30

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan langkah-langkah seperti beikut:31

a. Pengumpulan Data (Data Collection)

Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara dan studi dokumentasi.

b. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan –catatan tertulis di lapangan. Reduksi

(38)

dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat, menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak relevan.

c. Display Data

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif.

d. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and Verification)

Pada tahap penarikan kesimpulan ini kegiatan yang dilakukan adalah memberikan kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta member penjelasan. Selanjutnya apabila penarikan kesimpulan dirasakan tidak kuat, maka perlu adanya verifikasi yaitu menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokan maknamakna yang muncul dari dataMerupakan kegiatan akhir dari analisis data.32 Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.

(39)

8. Tekhnik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang. Sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan sebagai sumber data. Menurut

Arikunto yang dimaksud dengan sumber data adalah “subjek dari mana data

dapat diperoleh”.33

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data.

Dalam penelitian kualitatif, teknik triangulasi dimanfaatkan sebagai pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil wawancara peneliti dengan informan kunci lainnya dan kemudian peneliti mengkonfirmasikan dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil pengamatan peneliti di lapangan sehingga kemurnian dan keabsahan data terjamin.34

Triangulasi Teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber data yang sama dengan teknik

33 Arikunto, Ibid., Hal 129

(40)

berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu di cek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data man yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda.35

(41)

I. Sistematika Pembahasan

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini merupakan deskripsi yang menjelaskan tentang objek yang diteliti, menjawab pertanyaan what, kegunaan penelitian serta alasan penelitian dilakukan. Oleh karena itu, maka bab ini terdiri dari latar belakang masalah, fokus penelitian (rumusan masalah), tujuan penelitian, manfaat dan sistematika pembahasan.

BAB II: KERANGKA TEORITIS

Pada bab ini menguraikan penjelasan tentng kerangka teoritik yang meliputi pembahasan kajian pustaka dan kajian teoritik dan penelitian terdahulu yang relevan yang mendukung terkait dengan permasalahan sehingga dapat dijadikan acuan.

BAB III: PENYAJIAN DATA

Bab ini berisi tentang gambaran singkat tentang apa peran stakeholder dalam membangun citra perusahaan EO satubasa.

BAB IV: ANALISIS DATA

Pada bab ini membahas temuan peneliti dalam melakukan penelitian dan menganalisis data konfirmasi temuan dengan teori.

BAB V: PENUTUP

(42)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Pustaka

1. Media Sosial

a. Pengertian Media Sosial1

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial. Media sosial ada dalam ada dalam berbagai bentuk yang berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs, social blogs, micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan bookmark sosial. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: proyek kolaborasi (misalnya, wikipedia), blog dan microblogs (misalnya, twitter), komunitas konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook, instagram), virtual game (misalnya world of warcraft), dan virtual social (misalnya, second life).

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain facebook,

1 Gusti Ngurah Aditya Lesmana, Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi: PT. XL AXIATA), ( Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi,

(43)

myspace, plurk, twitter, dan instagram. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses instagram misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakes media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhdap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. b. Fungsi Sosial Media

Sosial media memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :2

(44)

- social media adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web. - Social media berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah

media siaran dari satu institusi media ke banyak audience (“one to

many”) menjadi praktik komunikasi dialogis antar banyak audienc

(“many to many”).

- Social media mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.

Selanjutnya McQuail berpendapat bahwa fungsi utama media bagi masyaraka adalah :3

a. Informasi

- Inovasi, adaptasi, dan kemajuan. b. Korelasi

- Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.

- Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan. - Mengkoordinasi beberapa kegiatan.

- Membentuk kesepakatan. c. Kesinambungan

- Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan

(45)

kebudayaan. khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.

- Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai. d. Hiburan

- Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.

- Meredakan ketegangan sosial. e. Mobilisasi

- Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.

2. Instagram

a. Pengertian Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi – bagikan foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang memungkinkan teman facebook kita mem-follow – akun Instagram kita. Makin populernya Instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak pengguna yang terun ke bisnis online turut mempromosikan produk – produknya lewat Instagram.4

Media sosial Instagram adalah suatu alat penyampaian pesan (aplikasi) untuk bisa berkomunikasi dengan khalayak secara luas dengan

(46)

saling berbagi foto atau video, yang didalamnya juga terdapat fitur – fitut lain seperti DM (direct message), comment, love dll

b. Fitur Instagram

Instagram memiliki fitur-fitur yang berbeda dengan jejaring sosial lainnya, diantara sekian banyak fitur yang ada di Instagram, ada beberapa fitur yang digunakan oleh @maharagung.organizer dalam menjalanan komunikasi pemasarannya, fitur tersebut adalah:

Followers (Pengikut)

Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram.

Upload Foto (Mengunggah Foto)

Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak ingin diunggah dapat diperoleh melalui kamera iDevice ataupun foto-foto yang ada di album foto di iDevice tersebut.

(47)

Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman selanjutnya, dimana foto tersebut akan diunggah ke dalam Instagram sendiri ataupun ke jejaring sosial lainnya. Dimana di dalamnya tidak hanya ada pilihan untuk mengunggah pada jejaring sosial atau tidak, tetapi juga untuk memasukkan judul foto, dan menambahkan lokasi foto tersebut.

Arroba (@)

Seperti Twitter dan juga Facebook, Instagram juga memiliki fitur yang dimana para penggunanya dapat menyinggung pengguna lain yang juga, dengan manambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan akun Instagram dari pengguna tersebut. Para pengguna tidak hanya dapat menyinggung pengguna lainnya di dalam judul foto, melainkan juga pada bagian komentar foto. Para pengguna dapat menyinggung pengguna lainnya dengan memasukkan akun Instagram dari pengguna tersebut. Pada dasarnya dalam menyinggung pengguna yang lainnya, yang dimaksudkan adalah untuk berkomunikasi dengan pengguna yang telah disinggung tersebut.

Tanda suka (like)

(48)

Popular (Explore)

Bila sebuah foto masuk ke dalam halaman popular, yang merupakan tempat kumpulan dari foto-foto popular dari seluruh dunia pada saat itu. Secara tidak langsung foto tersebut akan menjadi suatu hal yang dikenal oleh masyarakat mancanegara, sehingga jumlah pengikut juga dapat bertambah lebih banyak.

3. Rekrutmen

a. Pengertian Rekrutmen

Rekrutmen memegang peranan yang cukup penting bagi sebuah organisasi, terutama organisasi pemerintahan. Pegawai merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan bagi keberhasilan organisasi mencapai tujuan. Untuk mendapatkan sumber daya yang berkualitas, maka proses rekrutmen harus dilakukan secara efektif dan efisien.

Malayu Hasibuan menjelaskan bahwa penarikan (rekrutmen)

adalah “usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar

lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan”.5 Rekrutmen merupakan suatu cara untuk memperoleh orang yang tepat untuk menduduki suatu jabatan tertentu dalam perusahaan. Oleh sebab itu pengertian mengenai rekrutmen karyawan perlu dipahami lebih mendalam. Ambar dan Rosidah menyatakan bahwa: Pada prinsipnya yang disebut dengan rekrutmen adalah proses mencari dan menarik para pelamar

(49)

untuk menjadi pegawai pada dan oleh organisasi tertentu. Selanjutnya rekrutmen juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang teridentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.6

Pengertian lain yang kurang lebih sama dikemukakan oleh Simamora yang menyatakan bahwa rekrutmen (recruitment) adalah

“serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan

motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan

kepegawaian”.7

Proses rekrutmen akan berjalan sesuai harapan apabila semakin banyak pelamar yang dapat mengikuti seleksi berdasarkan dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan guna menutupi kebutuhan akan posisi tertentu dalam organisasi. Pelaksanaan rekrutmen perlu diinformasikan secara mendetail kepada masyarakat untuk mengundang minat pendaftar sebanyak mungkin.

Penarikan karyawan atau sering disebut dengan recruitment adalah

“proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang

mampu untuk melamar sebagai karyawan proses ini dimulai ketika para

6 Ambar T, Rosidah. Manajemen Sumber Daya Manusia (Konsep,Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik), (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2003) hal.101

(50)

pelamar dicari dan berakhir bila lamaran (aplikasi) mereka diserahkan.”8

Berdasarkan beberapa definisi mengenai rekrutmen tersebut, dapat disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan proses mencari, mempengaruhi, menemukan, dan menarik sebanyak mungkin calon pegawai yang memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa mendatang.

b. Tujuan Rekrutmen

Setiap organisasi dalam melakukan rekrutmen pada dasarnya memiliki suatu tujuan tertentu. Untuk lebih memperjelas mengenai tujuan dari rekrutmen maka perlu disajikan pendapat para ahli mengenai tujuan rekrutmen.

Rekrutmen karyawan dalam suatu perusahaan mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan karyawan guna untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sehingga perusahaan dapat terus berjalan. Pengadaan karyawan dapat tercapai dengan baik jika perusahaan dapat mendapatkan calon karyawan atau pelamar sehingga perusahaan dapat memperoleh dan memilih calon karyawan yang benar-benar berkualitas dan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan

Tujuan rekrutmen adalah menyediakan tenaga kerja yang cukup agar manajer dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan. Sehingga diharapkan tenaga kerja tersebut akan dapat

(51)

menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan cara seefisien mungkin guna tercapainya tujuan.9 Rekrutmen bermanfaat bagi manajer untuk memilih tenaga kerja terbaik yang tersedia untuk ditempatkan dalam organisasi. Hal ini bertujuan agar pegawai baru dapat menyumbangkan kreativitas, tenaga, ide, dan keterampilan yang dimiliki kepada organisasi tersebut

Rekrutmen memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut: 1. Untuk memikat sebagian besar pelamar kerja sehingga

organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.

2. Tujuan pasca pengangkatan adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksanapelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.

3. Meningkatkan citra umum organisasi, sehingga para pelamar yang gagal mempunyai kesankesan positif terhadap organisasi atau perusahaan.

Tujuan rekrutmen karyawan adalah “untuk mendapatkan

persediaan sebanya mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan mempunya kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap

(52)

calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.”10

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan rekrutmen adalah menarik sebagian besar pelamar kerja untuk diseleksi oleh manajer berdasarkan standar kualifikasi organisasi sehingga didapatkan tenaga kerja yang dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan cara seefisien mungkin guna tercapainya tujuan organisasi. rekrutmen adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan untuk mendapatkan tambahan karyawan yang berkualitas melalui beberapa tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja, serta menentukan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan sehingga diharapkan mampu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

c. Metode Rekrutmen

Metode rekrutmen pegawai akan berpengaruh terhadap jumlah calon pegawai yang mengikuti seleksi. Metode rekrutmen dibagi menjadi dua antara lain :11

Metode Rekrutmen dari dalam (Rekrutmen Internal) meliputi 1. Penempatan Pekerjaan

Dalam metode ini posisi yang dapat dirumuskan lewat

(53)

buletin ataupun papan pengumuman perusahaan. Prosedur penempatan pekerjaan membuat karyawan berusaha keras untuk mencapai posisi yang lebih baik dalam perusahaan. Informasi yang disampaikan dalam pengumuman meliputi keseluruhan kepentingan persoalan yang menyangkut pekerjaan, seperti uraian pekerjaan, pendidikan dan pelatihan yang diisyaratkan, gaji dan apakah pekerjaan penuh waktu atau paruh waktu.

2. Inventaris Keahlian

Secara esensial, inventaris meliputi daftar nama karyawan, pendidikan, posisi sekarang, pengalaman kerja, keahlian dan kemampuan pekerjaan terkait and kualifikasi lainnya. Perusahaan dapat meneliti melalui inventarisasi keahlian untuk mengidentifikasi calon potensial untuk mengisi lowongan kerja di posisi tertentu melaui komputer.

3. Penawaran Pekerjaan

Prosedur secara khusus menspesifikasi semua pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan yang harus diisi oleh pelamar yang berkualifikasi dari unit perusahaan yang menawarkannya.

4. Rekomendasi Karyawan

Seorang karyawan yang merekomendasikan seseorang untuk dipekerjakan memperoleh sedikit bonus.

(54)

1. Institusi Pendidikan

Rekrutmen karyawan dapat berasal dari kalangan lembaga pendidikan, mulai dari sekolah menengah umum dan kejuruan sampai perguruan tinggi.

2. Iklan

Iklan merupakan salah satu jalur menarik calon pelamar. Media yang digunakan berbentuk suratkabar, majalah, jurnal ilmiah dan bentuk media lainnya (seperti radio). Media TV sangat jarang digunakan karena biayannya sangat mahal. Walaupun jangkauannya lebih luas.

3. Agen Pemerintah

Setiap pemerintahan agen atau divisi penempatan tenaga kerja yang dikelola oleh Departemen Tenaga Kerja.

4. Agen Swasta

Setiap layaknya perusahaan, agen swasta secara aktif mencari dan bahkan memperoleh informasi tentang lowongan kerja dari perusahaan tertentu.

(55)

d. Proses Rekrutmen

Rekrutmen karyawan perlu didukung dangan persiapan yang mantap dalam bentuk analisis pekerjaan, persiapan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Proses rekrutmen karyawan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Analisa Pekerjaan

Analisis pekerjaan itu dilakukan melalui proses analisis untuk mencari hal-hal yang berekaitan dangan pekerjaan yang sekarang lowong. Dalam analisis pekerjaan juga terdapat kebiasaan untuk meminta pegawai membuat catatan kerja harian sehingga akan tersedia catatan tentang bagaimana para pekerja menggunakan waktu kerja mereka.

2. Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi pekerjaan terdiri dari pokok-pokok pekerjaan, tugas-tugas yang ada didalamnya, tanggung jawab dan kondisi-kondisi. Deskripsi pekerjaan merupakan dasar utama bagi sejumlah praktek sumber daya manusia yang disusun dari rekrutmen yang akan digunakan bagi pelatihan.

3. Spesifikasi Pekerjaan

(56)

sukses.

Sedangkan menurut Eugena Farida Daura (2001:2) “proses

rekrutmen karyawan merupakan urutan kerja atau langkah kerja yang digunakan untuk memperoleh karyawan.” Proses ini dilakukan secara bertahap guna mempermudah memperoleh karyawan yang sesuai kualifikasi dan cara menerapkannya pada tiap proses rekrutmen.

e. Evaluasi Hasil Rekrutmen

Tahap akhir dalam rekrutmen adalah penilaian atau pemilihan pelamar dengan kualifikasi yang diinginkan untuk mengisi posisi-posisi kosong dalam suatu organisasi.

Proses pemilihan ini terdiri dari dua kegiatan:12

1. Penentuan lulus tidaknya para peserta dalam ujian saringan. 2. Pemanggilan peserta yang telah dinyatakan lulus yang dapat

diterima bekerja sesuai kualifikasi peserta dan syarat pekerjaan. 2. Kajian Teori

a. Teori Agenda Setting

Hubungan yang kuat antara berita yang disampaikan media dengan isu-isu yang dinilai penting oleh publik merupakan salah satu jenis efek media massa yang paling populer yang dinamakan dengan agenda setting. Istilah agenda setting diciptakan oleh maxwell mcCombs dan Donald Shaw (1972, 1993), dua peneliti dari Universitas

(57)

North Carolina, untuk menjelaskan gejala atau fenomena kegiatan kampanye pemilihan umum (pemilu) yang telah lama diamati dan diteliti dua sarjana tersebut.

Agenda setting terjadi karena media massa sebagai penjaga gawang informasi (gatekeeper) harus selektif dalam menyampaikan berita. Media harus pilihan mengenai apa yang harus dilaporkan dan bagaimana melaporkanya. Apa yang diketahui publik mengenai suatu keadan pada waktu tertentu sebagian besar ditentukan oleh proses penyaringan dan pemilihan berita yang dilakukan media massa. Dalam hal ini agenda-setting dapat dibagi ke dalam dua tingkatan (level). Agenda-setting level pertama adalah upaya membangun isu umum yang dinilai penting, dan level kedua adalah menentukan bagian-bagian atau aspek-aspek dari isu umum tersebut yang dinilai penting. Level kedua adalah sama pentingnya dengan level pertama. Level kedua penting karena memberitahu kita mengenai bagaimana cara membingkai isu, atau melakukan framing terhadap isu, yang menjadi bagian agenda media dan juga agenda publik

Dalam penelitian ini, Siune dan Borre menemukan tiga jenis pengaruh agenda-setting yaitu:13 1. Representasi; 2. Presistensi; 3. Persuasi.

(58)

Representasi. Pengaruh pertama disebut dengan “representasi” yaitu ukuran atau derajat dalam hal seberapa besar agenda media atau apa yang dinilai penting oleh media dapat menggambarkan apa yang dianggap penting oleh masyarakat (agenda publik). Dalam tahap

Representasi, kepentingan publik akan memengaruhi apa yang dinilai penting oleh media. Suatu korelasi atau kesamaan antara agenda publik pada periode 1 dan agenda media pada periode 2 menunjukkan terjadinya representasi di mana agenda publik memengaruhi agenda media.

Persistensi. Pengaruh kedua adalah mempertahankan kesamaan agenda antara apa yang menjadi isu media dan apa yang menjadi isu

publik, ini disebut dengan “persistensi”. Dalam hal ini, media

memberikan pengaruhnya yang terbatas. Suatu korelasi antara agenda publik pada periode 1 dan periode 3 menunjukkan persistensi, atau stabilitas agenda publik.

Persuasi. Pengaruh ketiga terjadi ketika agenda media

memengaruhi agenda publik yang disebut dengan “persuasi”. Suatu

(59)

BAB III

PENYAJIAN DATA

A. Deskripsi Subyek, Obyek dan Lokasi Peneltian

1. Subyek Penelitian

Subyek atau informan adalah orang yang benar-benar mengetahui dan terlibat secara langsung dalam subyek penelitian tersebut, peneliti memastikan dan memutuskan siapa orang yang dapat memberi informasi yang relevan yang dapat membantu menjawab pertanyaan dari penelitian ini.

Penelitian ini mengenai bagaimana Penggunaan Media Sosial Instagram yang digunakan dalam Proses Rekrutmen oleh MaharAgung Organizer. Dalam penelitian ini terdapat beberapa informan dimana diantaranya adalah dr. Dwi Wiyayamto selaku CEO MaharAgung Organizer, Marshalita Siri Valentine selaku Project Manager MaharAgung Organizer, Gamal Kurniawan selaku General Manager MaharAgung Organizer.

(60)

a. Nama : dr. Dwi Wijayanto Jabatan : Founder / Owner / CEO

Dr. Dwi Wijayanto dipilih menjadi informan karena Mas Dwi adalah CEO atau biasa disebut dengan pengelola dalam sebuah perusahaan, selain sebagai seorang CEO. Mas Dwi merupakan founder atau pendiri dari MaharAgung Organizer dan juga sekaligus menjadi Owner dari MaharAgung Organizer itu sendiri. Karena dalam sebuah perusahaan itu adalah posisi yang berbeda. Founder merupakan orang yang menjadi punggawa atau biasa disebut pendiri pada suatu organisasi atau perusahaan. Owner merupakan pemilik yang juga bisa diganti – ganti, apalagi dengan CEO. CEO merupakan karyawan yang bertanggung jawab pada seluruh mata rantai perusahaan. CEO digaji oleh perusahaan, sedangkan Owner digaji dari keuntungan. b. Nama : Gamal Kurniawan

Jabatan : General Manager

(61)

c. Nama : Marshalita Siri Valentine Jabatan : Bisnis Manajer

Marsha merupakan Bisnis manajer di MaharAgung Organizer yang tugasnya untuk menghandle jalannya suatu event. Bisnis manajer membawahi diantaranya : Project Manajer, Project Supervisior dan Project Assistant.

d. Nama : Ayunda

Jabatan : Human Resources Manager

Ayunda merupakan Human Resourch manager yang tugasnya untuk mengelola keuangan dan juga kebijakan pengelolaan SDM disuatu perusahaan. Human Resourch Manager membawahi diantaranya : Marketing Client, Official Crew, Food & Beverage, Desain Grafis, Dokumentasi & Multimedia, Accounting dan juga Admin. 2. Obyek Penelitian

(62)

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan, Lokasi penelitian tersebut merupakan tempat penelitian yang diharapkan mampu memberikan informasi yang peneliti butuhkan dalam penelitian.

 Kantor MaharAgung Organizer Royal Residence C1/91, Wiyung, Surabaya, Indonesia.

a. MaharAgung Organizer1

1. Profil Mahar Agung Organizer

MaharAgung pada awal berdirinya adalah sebagai Wedding Organizer yang mengangkat budaya Indonesia. MaharAgung dengan konsep yang diterapkan pada kekuatan internal dan juga konsepnya, menjadikan MaharAgung dapat mendominasi Wedding Organizer Traditional diSurabaya. Dalam perkembangannya yang pada Mulanya Mahargung hanya berfokus pada Wedding Organizer sekarang mulai merambah pada dunia Event Organizer.

MaharAgung hadir dengan kekuatan dan konsep yang sesungguhnya untuk mendorong dan mengembangkan budaya Indonesia dalam Wedding planner yang terintergrasi dengan pendekatan yang inovatif dan unik. Sekarang ini jika dikatakan MaharAgung sebagai Wedding Planner & Event Organizer.

(63)

Tujuan dari perusahaan adalah membangun kerjasama yang baik dan memberikan kepuasan terbaik secara profesional. MaharAgung tidak sama dengan EO lainnya, dimana terdapat beberapa EO yang hanya menjual Konsep atau jasa saja. Eksklusifitas MaharAgung terletak dari komitmen mereka dimana, mereka akan mengerjakan full planner bagi suatu event mulai dari konsep awal hingga pelaksanaan dilapangan. Karena output yang akan dikerjakan nantinya akan menjadai tanggung jawab bagi MaharAgung sendiri.

2. Sejarah MaharAgung

MaharAgung Organizer didirikan pada 8 Novembebr 2014. Tanggal Ulang tahun berdirinya MaharAgung ini ditetapkan bersamaan dengan client pertama mereka. MaharAgung Berlokasi di Kantor MaharAgung Organizer Royal Residence C1/91, Wiyung, Surabaya, Indonesia 60227. MaharAgung didirikan oleh dr. Dwi Wijayanto dan 3 orang temannya sebagai orang – orang pertama yang ikut merintis dari awal, yakni

a. dr Dwi Wijayanti : Founder / Owner / CEO b. Gamal Kurniawan : General Manager c. Marshalita Siri Valentine : Bisnis Manager

d. Ayunda : Human Resources Manager

(64)

penyanyi dan juga dancer. Orang yang memiliki passion didunia Event sebelum memutuskan untuk mendirikan suatu Wedding Organizer dr. Dwi kerap kali bekerja di Event Organizer.

Kecintaan dan juga passion-nya dalam dunia event akhinrya memutuskan dr.Dwi untuk mendirikan MaharAgung dengan konsep Wedding Organizer Traditioanl. Perkembangan MaharAgung yang baru berdiri sekitar 2 tahun yang lalu begitu pesat. Pada mulanya hanya sebagai wedding planner sekarang merambah didunia event organizer. dr Dwi mengakui bahwasannya perkembangan media sosial dan juga komunikasik sangat membantu dalam perkembangan MaharAgung hingga sepesat ini. 3. Visi dan Misi

Menjadi Wedding Planner dan Event Organizer nomer satu di

Indonesia “

Gambar

gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen
Gambar. Alur rekrutmen awal

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Penggunaan Media Sosial Instagram Dalam Penyampaian Informasi Di Radio PR FM 107,5 Bandung”, yang merupakan

Dampak yang ditimbulkan dari kebijakan Kepala Madrasah terhadap Penggunaan Media sosial di MAN I Talasalapang Makassar terhadap siswa sangat berpengaruh, hal ini

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas penggunaan media sosial instagram dan gaya hidup hedonis memiliki hubungan yang positif, artinya semikin

Berdasarkan permasalahan itu maka dilakukan telaah isi pelanggaran etika media sosial dalam penggunaan Instagram di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa anggota instanusantara Surabaya pada penggunaan media sosial instagram memiliki kepuasan identitas pribadi GS ( Gratification

Penggunaan bahasa Sunda di media sosial dapat menjadi bagian dari upaya pelestarian bahasa dan budaya Sunda Sumber : @ridwankamil on instagram Berdasarkan gambar tersebut dapat kita

Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif yaitu deskriptif Meng Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menarik kesimpulan, terbukti bahwa yakni penggunaan media

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif islam terhadap penggunaan sosial media dalam usaha jual beli online, untuk mengetahui dampak pemasaran online di era Covid-19 yang