Tr iw ulan I I - 2010
Kantor Bank Indonesia
KAJI AN EKON OM I REGI ON AL
K A T A P E N G A N T A R
Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Jambi triwulan II-2010 dapat diselesaikan dengan baik. KER merupakan salah satu terbitan periodik Bank Indonesia Jambi sebagai sarana untuk membangun komunikasi dua arah dalam pertukaran
data dan informasi baik dengan stakeholders internal maupun stakeholders eksternal.
Dengan demikian, para pemangku kepentingan seperti pelaku usaha, perbankan dan
terutama Pemerintah Daerah Jambi (provinsi dan kabupaten/kota) diharapkan dapat memperoleh masukan dalam merumuskan kebijakan pengembangan ekonomi daerah. KER mencakup beberapa aspek seperti perkembangan ekonomi makro regional, inflasi daerah, perbankan, keuangan daerah, sistem pembayaran, ketenagakerjaan daerah dan kesejahteraan. Publikasi ini juga memuat perkiraan ekonomi dan inflasi daerah.
Berdasarkan asesmen atas data dan informasi, perekonomian Jambi pada triwulan II-2010 menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2010. Dari
sisi harga, laju inflasi Kota Jambi (y-o-y) mengalami peningkatan selama periode triwulan
laporan. Perkembangan perbankan dari sisi aset dan penyaluran kredit mengalami
peningkatan namun penghimpunan dana pihak ketiga menunjukkan penurunan. Loan to
deposits ratio (LDR) perbankan sebesar 86,64%. Sementara itu, kualitas kredit masih
berada pada level yang aman, ditunjukkan oleh angka Non Performing Loan (NPL) sebesar
2,48%. Pembenahan sektor riil secara terus menerus diperlukan sebagai upaya akselerasi
penyaluran kredit perbankan terutama dalam rangka meningkatkan investasi. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan yang akan datang bergantung pada peningkatan konsumsi rumah tangga.
Dalam penyusunan KER triwulan II-2010 ini, kami banyak memperoleh support dari
dinas-dinas pemerintah daerah, instansi, perbankan, BUMN/BUMD dan pelaku usaha. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.
Seiring dengan keterbatasan yang ada, kami mengharapkan kritik dan saran dalam meningkatkan kualitas KER ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal, untuk kemakmuran masyarakat Jambi.
D
AFTAR
I
SI
Daftar Isi ... i
Daftar Tabel ... ii
Daftar Grafik ... iii
Ringkasan Eksekutif ... 1
BAB I. Perkembangan Ekonomi Makro Regional ... 5
A. Umum ... 5
B. PDRB Sisi Produksi... 7
C. PDRB Sisi Pengeluaran... 20
Boks 1 : DAMPAK PENYELENGGARAAN PEMILUKADA TERHADAP PEREKONOMIAN JAMBI BAB II. Perkembangan Harga-Harga... 33
A. Kajian Umum ... 35
B. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang ... 35
Boks 2 : KONDISI HARGA TERKINI SERTA PERSIAPAN MENJELANG BULAN RAMADHAN BAB III. Perkembangan Perbankan Daerah ... 45
A. Perkembangan Kelembagaan ... 45
B. Bank Umum ... 46
C. Bank Perkreditan Rakyat ... 55
BAB IV Keuangan Pemerintah Daerah ... 57
A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2010... 58
B. Keuangan Pemerintah ... 59
C. Keuangan Pemerintah Daerah ... 61
BAB V Perkembangan Sistem Pembayaran ... 65
A. Perkembangan Alat Pembayaran Tunai ... 63
B. Perkembangan Alat Pembayaran Non Tunai ... 65
BAB VI Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan ... 67
A. Keternagakerjaan Daerah... 67
B. Kesejahteraan ... 69
C. Kemiskinanan ... 71
BAB VII Perkiraan Ekonomi dan Harga Daerah... 73
A. Pertumbuhan Ekonomi... 73
B. Proyeksi Inflasi... 78 Lampiran
D
AFTAR
T
ABEL
1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi
Penggunaan 6
2.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi 34
2.2 Perkembangan Inflasi Triwulanan (q-t-q) Tahunan (y-o-y) serta tahunan
Kota Jambi Berdasarkan Kelompok dan Sub Kelompok Barang dan Jasa 36
2.3 Sumbangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Jambi Berdasarkan Komoditi
Periode triwulan II-2009 37
3.1 Perkembangan Jumlah kantor Bank Umum dan BPR Provinsi Jambi 46
3.2 Penghimpunan Dana bank umum di Provinsi Jambi 47
3.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik 48
3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Bank 49
3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 49
3.6 Perkembangan Kredit Lokasi Proyek Provinsi Jambi 51
3.7 Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Umum Provinsi
Jambi 53
4.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 59
4.2 Perkembangan Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 60
5.1 Perkembangan Sistem Pembayaran melalui Provinsi Jambi 63
5.2 Perkembangan Transaksi RTGS 66
6.1 Nilai Tukar Petani (NTP) Per Sub Sektor (2007=100) 71
iii
D
AFTAR
G
RAFIK
1.1 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi (q-t-q) 5
1.2 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (y-o-y) 6
1.3 Kontribusi PDRB Sisi Produksi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Jambi (q-t-q) 7
1.4 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Triwulan II Tahun 2010 8
1.5 Luas Tanam Sektor Tabama triwulan I Tahun 2010 8
1.6 Luas Tanam Sektor Tabama Triwulan Ii Tahun 2010 8
1.7 Luas Panen Sektor Tabama Trwulan I Tahun 2010 9
1.8 Luas Panen Sektor Tabama Triwulan Ii Tahun 2010 9
1.9 Perkembangan harga CPO, Inti dan TBS 10 Tahun di Provinsi Jambi 10
1.10 Pertumbuhan Indikator Produksi Sub Sektor Hortikultura dan Sub Sektor
Tanaman Perkebunan (%) 11
1.11 Pertumbuhan Indikator Produksi, Sub Sektor Peternakan dan Sub Sektor
Perikanan (%) 11
1.12 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi 11
1.13 Distribusi Jenis Pupuk 12
1.14 Jumlah dan Pertumbuhan Realisasi Pupuk 12
1.15 Perkembangan Indikator produksi Bulanan Sektor PHR 13
1.16 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis 13
1.17 PDRB Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Lifting Minyak Bumi 14
1.18 Lifting Minyak Bumi 14
1.19 Pertumbuhan Indeks Produksi Batubara dan Bahan Galian Gol. C (%) 15
1.20 Volume Penjualan Minyak Bakar 15
1.21 Volume Penjualan Minyak Diesel 15
1.22 Perkembangan Total Pemakaian Listrik Sektor Industri 15
1.23 Perkembangan Indeks Produksi Industri Karet , CPO, Makanan dan
dan Minuman 16
1.24 Perkembangan Indeks Produksi Industri Barang dari Semen, Kayu dan
Batu Bata 16
1.25 Perkembangan Total Pemakaian Listrik 17
1.26 Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik 17
1.27 Perkembangan Total Konsumsi Air Kota Jambi 17
1.28 Perkembangan PDRB Sektor Bangunan dan Konsumsi Semen 18
1.29 PPDRB Sub Sektor Angkutan Udara dan Jumlah Konsumsi Avtur 19
1.30 Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang 19
1.31 Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang 19
1.32 Perkembangan Total Arus Peti Kemas 20
1.33 Perkembangan Total Arus Barang 20
1.34 Kontribusi PDRB Sisi Pengeluaran Terhadap Pertumbuhan (q-t-q) 21
1.35 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran
1.36 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan
Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 22
1.37 Konsumsi Listrik Rumah Tangga 22
1.38 Perkembangan Penjualan Premium 23
1.39 Perkembangan Penjualan Solar 23
1.40 Perkembangan Penjualan Minyak Tanah 23
1.41 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Konsumsi di Provinsi Jambi 23
1.42 Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor 23
1.43 Pertumbuhan Pendaftaran Sepeda Motor Baru 23
1.44 Pertumbuhan Pendaftaran Truck/Pick Up Baru 24
1.45 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi 24
1.46 Konsumsi Semen Provinsi Jambi 24
1.47 Pangsa Ekspor Provinsi Jambi triwulan II-2010 25
1.48 Pangsa Impor Provinsi Jambi triwulan II-2010 25
1.49 Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi 26
1.50 Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi 27
1.51 Lima Komoditi Tertinggi Nilai Ekspor Provinsi Jambi 27
1.52 Perkembangan Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara
Tujuan 28
1.53 Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara
Tujuan 28
1.54 Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi 29
1.55 Lima Komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi Jambi 30
1.56 Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara
Penjual 30
1.57 Pangsa Impor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara
Penjual 31
2.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi 33
2.2 Perkembangan Laju Inflasi Kota Jambi 34
2.3 Perbandingan Inflasi (y-o-y) Kota Jambi dan Kota Sekitarnya 35
2.4 Perkembangan Harga CPO dan Minyak Goreng 38
2.5 Perkembangan Harga Tepung Terigu 38
2.6 Perkembangan Harga Cabe Merah dan Bawang 49
2.7 Perkembangan Harga Jagung 40
2.7 Perkembangan Harga Daging 40
2.9 Perkembangan Harga Beras 40
2.10 Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional 42
2.11 Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional 44
3.1 Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi 46
3.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi 48
3.3 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Provinsi Jambi 52
3.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Berdasarkan Lokasi Proyek per
kabupaten/kota di Provinsi Jambi 52
3.5 Perkembangan Suku Bunga Rata-rata Tertimbang Kredit dan Deposito
Bank Umum di Provinsi Jambi 53
3.6 Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Provinsi Jambi 54
v
4.1 APBD Provinsi Jambi 57
4.2 Perkembangan Belanja per Dinas 2009-2010 58
4.3 Distribusi Belanja APBD Provinsi Jambi 58
4.4 Pangsa Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 59
4.5 Pangsa Realisasi Pendapatan Pajak Dalam Negeri di Provinsi Jambi 59
4.6 Pangsa (Share) Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 60
4.7 Perkembangan Deposito dan Giro Pemerintah Daerah di Provinsi Jambi 61
5.1 Inflows, Outflows, Netflows dan Perkembangan Netflows di Provinsi
Jambi 64
5.2 Perkembangan Nominal Kliring 65
5.3 Perkembangan Volume Kliring 65
6.1 Jumlah Pencari Kerja dan Pertumbuhannya di Provinsi Jambi 68
6.2 Jumlah Pencari Kerja per Jenjang Pendidikan di Provinsi Jambi 68
6.3 Grafik Nilai Saldo Ekspektasi Pengangguran dan Kondisi Pengangguran 68
6.4 Perkembangan Harga Beras 69
6.5 Perkembangan Harga Tepung Terigu 69
6.6 Perkembangan Harga Minyak Goreng 69
6.7 Perkembangan Harga Komoditas Lainnya 69
6.8 Penyaluran Raskin di Provinsi Jambi 72
7.1 Perkembangan Ekspektasi Ekonomi, Ekspektasi Pengangguran dan
Ekspektasi Penghasilan 74
7.2 Rencana Konsumsi dalam 6-12 Bulan yang akan datang 75
7.3 Saldo Bersih Ekspektasi Harga dalam 6-12 bulan yang akan datang 79
7.4 Perkembangan Inflasi Bulanan (m-t-m) Kota Jambi Periode Tahun
2006 s.d Maret 2010 serta Perkiraan April s.d Juni 2010 80
7.5 Perkembangan Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi Periode Tahun 2006
1
R
INGKASAN
E
KSEKUTIF
P
EREKONOMIAN
J
AMBI
I. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Perekonomian Provinsi Jambi pada triwulan II-2010 menunjukkan
pertumbuhan sebesar 2,29% (q-t-q), meningkat dibandingkan dengan
triwulan I-2010 yang sebesar 1,05% (q-t-q). Sejalan dengan hal tersebut,
pertumbuhan ekonomi tahunan Provinsi Jambi meningkat menjadi
sebesar 6,93% (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
sebesar 6,17%(y-o-y). Pada triwulan laporan, pertumbuhan ekonomi
secara triwulanan (q-t-q) dipicu oleh sektor pertanian serta perdagangan,
hotel dan restoran (PHR).
Ditinjau dari sisi pengeluaran, peningkatan PDRB Provinsi Jambi pada
triwulan laporan terutama berasal dari meningkatnya pengeluaran
konsumsi rumah tangga dan konsumsi swasta terkait penyelenggaraan
pemilihan kepala daerah (PILKADA) Gubernur Jambi serta memasuki
musim liburan sekolah.
II. Perkembangan Harga-Harga
Inflasi Kota Jambi pada triwulan II-2010 mencapai 3,22% (q-t-q),
meningkat dibandingkan triwulan I-2010 yang mengalami inflasi sebesar
1,53% (q-t-q).
Pergerakan inflasi bulanan yang tercatat di bulan April, Mei dan Juni 2010
masing-masing sebesar minus 0,02%(m-t-m), 0,01%(m-t-m) dan
3,23%(m-t-m). Sementara itu, secara tahunan inflasi Kota Jambi
menunjukkan peningkatan yaitu dari 3,79% (y-o-y) pada Maret 2010
menjadi 7,91% (y-o-y). Inflasi tahunan Kota Jambi ini lebih tinggi
dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 5,05%.
Inflasi yang terjadi pada triwulan laporan terutama disumbangkan oleh
inflasi kelompok bahan makanan. Kelompok perumahan, air, listrik dan
bahan bakar serta kelompok sandang juga mengalami inflasi yang lebih
tinggi dari triwulan sebelumnya. Meningkatnya biaya sub kelompok
bumbu-bumbuan serta sub kelompok daging dan hasil-hasilnya selama
periode triwulan laporan memberikan sumbangan inflasi pada kelompok Perekonomian Provinsi
Jambi triwulan II- 2010 ditandai tumbuhnya laju pertumbuhan ekonomi sebesar 2,29% (q-t-q)...
Pada triwulan II- 2010, Provinsi jambi mengalami inflasi sebesar 3,22%
RINGKASAN EKSEKUTIF
2
bahan makanan. Hal ini didorong juga dengan meningkatnya sub
kelompok biaya tempat tinggal serta sub kelompok barang pribadi dan
sandang lainnya sehingga memicu inflasi pada kelompok perumahan, air,
listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok sandang
III. Perkembangan Perbankan Daerah
Kinerja perbankan pada triwulan II-2010 menunjukkan peningkatan dari
sisi aset dan penyaluran kredit sementara penghimpunan dana pihak
ketiga mengalami penurunan. Dengan demikian, Loan to Deposits Ratio
(LDR) perbankan mengalami peningkatan 439 bps menjadi 86,64%. Dari
sisi kualitas kredit yang diberikan menunjukkan penurunan, dimana pada
triwulan laporan angka Non Performing Loan (NPL) mengalami
peningkatan.
Outstanding kredit bank umum meningkat sebesar 5,27% sehingga
menjadi sebesar Rp9,93 triliun sementara DPK turun sebesar 0,07%. Aset
perbankan pada triwulan laporan sebesar Rp15,28 triliun.
IV. Perkembangan Keuangan Daerah
APBD Provinsi Jambi (tidak termasuk anggaran pemerintah kota dan
kabupaten) tahun 2010 sebesar Rp1,50 triliun, turun 7,14% dari APBD
tahun lalu yang sebesar Rp ,62 triliun. Dari sisi anggaran pendapatan,
jumlah anggaran pendapatan daerah Provinsi Jambi tahun 2010 sebesar
Rp1,30 triliun atau meningkat 3,82% dibandingkan anggaran
pendapatan tahun 2009 yang sebesar Rp1,26 triliun.
Penerimaan pajak pusat di wilayah Jambi pada triwulan II- 2010 terealisasi
sebesar Rp801,14 miliar, meningkat sebesar 116,98% dibandingkan
triwulan sebelumnya. Sedangkan belanja pemerintah pusat di wilayah
Jambi pada triwulan II-2010 terealisasi sebesar Rp729,35 miliar,
meningkat sebesar 95,64% dibandingkan triwulan sebelumnya.
V. Perkembangan Sistem Pembayaran
Pada periode triwulan II-2010, aktivitas pembayaran tunai mengalami
peningkatan net outflow. Sementara, nilai nominal kliring serta volume
lembar warkat pada periode laporan mengalami penurunan. Namun
Kinerja perbankan meningkat ditandai dengan tumbuhnya jumlah aset dan penyaluran kredit....
Penerimaan Pajak dan realisasi Belanja Pemerintah pusat di daerah meningkat .... ....
RINGKASAN EKSEKUTIF
3
demikian, perkembangan RTGS di Provinsi Jambi mengalami
pertumbuhan.
VI. Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
Pada periode triwulan laporan, hasil survei ekspektasi konsumen (SEK)
menunjukkan bahwa nilai saldo kondisi pengangguran serta ekspektasi
masyarakat terhadap kondisi pengangguran masih berada pada level
pesimis. Sementara, jumlah pencari kerja berdasarkan jenjang pendidikan
pada bulan April 2010 menurun sebesar 17,69% jika dibandingkan
dengan Maret 2010.
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan laporan (posisi
bulan Juni 2010) mengalami penurunan jika dibandingkan triwulan
sebelumnya (posisi Maret 2010). Sementara itu, rasio Upah Minimum
Provinsi (UMP) terhadap kebutuhan hidup layak (KHL) pada triwulan II
tahun 2010 meningkat sebesar 709 bps jika dibandingkan triwulan I
tahun 2010.
VII. Perkiraan Ekonomi dan Harga Daerah
Laju pertumbuhan kuartalan (q-t-q) PDRB Provinsi Jambi pada triwulan
III-2010 diperkirakan masih mampu tumbuh positif dibandingkan triwulan
II-2010. Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan
mendatang diperkirakan pada kisaran 6,30-7,30% (y-o-y).
Pengeluaran konsumsi rumah tangga diperkirakan menjadi kontributor
utama pendorong pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan
mendatang. Dari sisi penawaran, kontribusi pertumbuhan ekonomi Jambi
didorong oleh sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi
serta sektor jasa-jasa.
Perkembangan harga-harga pada triwulan mendatang diperkirakan masih
cukup tinggi. Dengan demikian, inflasi tahunan (y-o-y) diperkirakan
meningkat dibandingkan triwulan laporan. Inflasi Kota Jambi pada
Triwulan II-2010 diperkirakan sebesar sebesar 8±1% (y-o-y).
Faktor-faktor yang berpotensi akan memberikan tekanan inflasi selama
triwulan mendatang antara lain: 1)Meningkatnya demand masyarakat
terhadap kebutuhan barang dan jasa terutama terkait dengan datangnya NTP Provinsi Jambi
menurun...
Laju pertumbuhan PDRB triwulan III-2010 diperkirakan berkisar 6,30-7,30% (y-o-y)...
RINGKASAN EKSEKUTIF
4
bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1431 H serta perayaan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia, 2) Meningkatnya income masyarakat
(pembayaran THR) dan menurunnya suku bunga perbankan dapat
memicu meningkatnya konsumsi masyarakat, 3) Kondisi infrastruktur
(jalan, jembatan) yang masih terkendala akan meningkatkan biaya
distribusi dan transportasi barang dan jasa, 4) Tekanan melemahnya
Rupiah dapat mempengaruhi inflasi barang impor, 5) Kondisi cuaca di
musim pancaroba ini dapat menjadi ancaman dalam produksi pertanian
dan pendistribusian barang, serta 6)Potensi kenaikan harga minyak
mentah dunia yang diikuti pergerakan harga-harga komoditas
bahan-bahan pangan (kedelai, jagung, gandum), crude palm oil (CPO) di pasar
internasional. Beberapa hal tersebut diperkirakan akan memacu
B
AB
I
P
ERKEMBANGAN
E
KONOMI
M
AKRO
R
EGIONAL
A. Umum
Perkembangan perekonomian Jambi pada triwulan II-2010 menunjukkan
akselerasi pertumbuhan dibandingkan triwulan I-2010. Pertumbuhan ekonomi
Jambi triwulan laporan mencapai 2,29% (q-t-q) meningkat dibandingkan
triwulan I-2010 yang sebesar 1,05% (q-t-q).
Grafik 1.1. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi (q-t-q)
1.55 1.32 1.79 1.64 2.68 0.77 1.43 0.96 1.27 3.01 3.04 1.18 0.55 1.57 2.08 1.34 1.05 2.29 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 Trw.I-0 6 Trw .II-06 Trw.III -06 Trw.IV -06 Trw.I-0 7 Trw .II-07 Trw.III -07 Trw.IV -07 Trw.I-0 8 Trw .II-08 Trw.III -08 Trw.IV -08 Trw.I-0 9 Trw .II-09 Trw.III -09 Trw.IV -09 Trw.I-1 0 Trw .II-10 Rp miliar -0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 Persen
Nom inal (aksis kiri) Pertum buhan (aksis kanan)
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Gubernur Jambi pada
triwulan laporan memicu meningkatnya pengeluaran konsumsi pemerintah
sementara itu konsumsi rumah tangga juga mengalami peningkatan seiring
dengan musim liburan sekolah. Dari sisi produksi, meningkatnya produksi
pertanian serta perdagangan, hotel dan restoran memicu terakselerasinya
pertumbuhan ekonomi Jambi.
Pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan laporan dipicu oleh
meningkatnya sektor pertanian serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
produksi hasil perkebunan. Sementara itu, meningkatnya konsumsi masyarakat
dan pemerintah memicu meningkatnya aktivitas perdagangan di provinsi Jambi.
Grafik 1.2. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (y-o-y)
% 6.06 6.74 6.25 5.27 4.16 5.43 5.69 6.17 7.98 6.47 5.65 6.17 6.93 4.53 4.08 6.30 6.21 5.84 6.73 5.48 8.75 8.51 6.82 4.50 5.96 6.68 7.05 7.64 3.00 5.00 7.00 9.00
Q1-07 Q2-07 Q3-07 Q1V-07
Q1-08 Q2-08 Q3-08 Q1V-08
Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q1V-09
Q1-010
Q2-010
Sumber: BPS (diolah)
Indonesia Jambi
Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi meningkat menjadi
sebesar 6,93% (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan lalu yang sebesar 6,17%.
Pertumbuhan ekonomi Jambi juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan angka
nasional yang pada triwulan II-2010 yang sebesar 6,17%.
Tabel 1.1. Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan
I II III IV I II iii IV I II
0.68
0.63 0.49 0.60 0.76 0.21 0.31 0.15 0.43 0.62 Pertambangan dan Penggalian 0.22 1.27 1.59 (0.03) (1.06) 0.14 0.05 (0.05) 0.03 0.06 Industri Pengolahan 0.11 0.29 0.23 (0.06) 0.12 0.09 0.48 0.27 0.26 0.44 Listrik, Air dan Gas 0.01 0.03 (0.03) 0.04 0.01 0.05 (0.00) 0.00 0.00 0.01
0.08
0.06 0.03 0.13 0.16 0.06 0.08 0.07 0.04 0.09 Perdagangan, Hotel dan Restoran (0.05) 0.22 0.20 0.29 0.07 0.55 0.55 0.36 0.17 0.47 Pengangkutan dan Komunikasi 0.04 (0.03) 0.15 0.13 0.04 0.12 0.21 0.18 0.03 0.23 Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan 0.08 0.45 0.25 (0.04) 0.31 0.22 0.26 0.16 0.04 0.06
0.10
0.08 0.14 0.11 0.15 0.12 0.14 0.20 0.06 0.30
1.27
3.01 3.04 1.18 0.55 1.57 2.08 1.34 1.05 2.29
I II III IV I II iii IV I II
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 0.48 2.19 2.58 0.91 (0.89) 0.84 2.68 0.67 0.30 0.39 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 0.22 0.13 1.06 0.07 (0.74) 0.67 0.87 0.99 (0.38) 0.73 Lembaga Swasta Nirlaba 0.00 0.01 0.01 0.05 0.03 0.02 0.01 0.01 0.10 0.05 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 0.09 0.24 0.18 0.90 (0.76) 0.17 0.27 0.76 (0.98) 0.14 Perubahan Stok 0.02 0.11 0.10 0.08 0.04 0.03 0.06 0.02 (0.08) 0.03 -8.42 0.90 -4.14 -0.20 2.14 0.85 5.70 0.10 -3.13 4.12 -8.87 0.56 -3.25 0.62 -0.74 1.01 7.51 1.21 -5.22 3.17
1.27
3.01 3.04 1.18 0.55 1.57 2.08 1.34 1.05 2.29
2008* 2009** 2009** 2008* Ekspor JENIS PENGELUARAN Impor
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO LAPANGAN USAHA
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Pertanian
Bangunan
Jasa-Jasa
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
B. PDRB Sisi Produksi
Perkembangan PDRB Provinsi Jambi menunjukkan bahwa sektor-sektor
yang masih memberikan kontribusi cukup besar adalah sektor pertanian, serta
sektor perdagangan, hotel dan restoran (lihat grafik 1.3). Kontribusi terbesar
terhadap pertumbuhan disumbangkan oleh sektor pertanian sebesar 0,62%
(q-t-q), diikuti oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (0,47%/q-t-q) dan sektor
industri pengolahan (0,44%/q-t-q).
Dari sisi distribusinya (share), pada periode triwulan laporan
menunjukkan bahwa sektor primer masih menjadi penyumbang terbesar yaitu
45,03% dari jumlah PDRB Provinsi Jambi, diikuti sektor jasa-jasa (tersier) 37,62%
dan sektor sekunder sebesar 17,35%.
Grafik 1.3. Kontribusi PDRB Sisi Produksi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi (q-t-q)
0.43 0.26
0.00 0.04
0.17 0.03
0.04 0.06
0.62 0.06
0.44 0.01
0.09
0.47 0.23
0.06
0.30
0.03
(0.40) (0.20) - 0.20 0.40 0.60 0.80
Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Air dan Gas bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persew aan dan Jasa Keuangan Jasa-Jasa
Trw II-10
Trw I-10
Nominal PDRB Provinsi Jambi atas dasar harga berlaku tercatat sebesar
Rp12,37 triliun yang secara sektoral masih didominasi oleh sektor pertanian
sebesar 25,97%, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 19,06%, serta
sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 15,20%. Dengan demikian,
struktur ekonomi regional dalam jangka pendek relatif tidak mengalami
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.4. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Triwulan II Tahun 2010
Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
25.97%
Pertambangan dan Penggalian
19.06% Industri Pengolahan
11.84% Listrik dan Air bersih
0.77% Bangunan
4.74% Perdagangan, Hotel
dan restauran 15.20% Pengangkutan dan
Komunikasi 6.76%
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 4.99%
Jasa-jasa 10.67%
1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Pada triwulan laporan, sektor pertanian, perkebunan, peternakan,
kehutanan dan perikanan tumbuh sebesar 2,03% (q-t-q), meningkat
dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 1,40% (q-t-q).
Peningkatan laju pertumbuhan sektor ini berasal dari meningkatnya produksi
tanaman perkebunan.
Grafik 1.5 Luas Tanam Sektor Tabama Triwulan I tahun 2010 (ha) Grafik 1.6 Luas Tanam Sektor Tabama Triwulan II tahun 2010 (ha)
33,553 3,491
1,925
2,202 460 104 851 621
Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar
Grafik 1.5
32,420 1,431
5,947
2,904 515
140 887 521
Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.7 Luas Panen Sektor Tabama Triwulan I tahun 2010 (ha) Grafik 1.8 Luas Panen Sektor Tabama Triwulan II tahun 2010 (ha)
29,251 17,416
1,3541,356
404 103 753 440
Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar
Grafik 1.7
47,062 2,145
1,288 2,034 468147 780 538
Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai
Grafik 1.8
Sumber: BPS Provinsi Jambi, 2010
Sub sektor tanaman bahan makanan (tabama) mengalami pertumbuhan
sebesar 1,40% (q-t-q) melambat dibandingkan dengan triwulan lalu yang sebesar
2,14% (q-t-q). Masih berlangsungnya musim panen di triwulan laporan memicu
meningkatnya pertumbuhan nilai tambah sektor tabama. Pada triwulan laporan,
luas panen komoditas tanaman bahan makanan (tabama) meningkat sebesar
3,39 Kha menjadi sebesar 54,46 Kha. Peningkatan luas panen tersebut terutama
disumbangkan oleh meningkatnya luas panen padi sawah sementara luas panen
padi ladang mengalami penurunan. Di sisi lain, luas tanam tanaman pangan juga
mengalami peningkatan, yaitu dari 43,21 Kha menjadi 44,76 Kha (grafik
1.5-grafik 1.8).
Nilai Tukar Petani (NTP), mengalami sedikit penurunan dibandingkan
triwulan sebelumnya.1 NTP Juni 2010 dibandingkan NTP Maret 2010 meningkat
sebesar 0,03% menjadi 96,09. Tingginya peningkatan indeks yang dibayarkan
petani (0,99%) dibandingkan indeks yang diterima (0,97%) memicu penurunan
NTP petani pada triwulan laporan (lihat grafik 1.12). Seiring dengan itu, Nilai
Tukar Petani yang masih dibawah 100 menunjukkan bahwa pendapatan petani
Jambi masih lebih rendah dibanding harga-harga kebutuhan hidup dan biaya
bertani.
1
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.9. Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 Tahun di Provinsi Jambi
6,373.1
6,790.0
2,678.3
3,717.2
1,290.7 1,403.8
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6
2007 2008 2009 2010
Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jambi
Harga (Rp)
CPO INTI TBS 10 TAHUN
Sub sektor perkebunan yang mempunyai share sebesar 12,40% dari PDRB
mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,71% (q-t-q), meningkat dibandingkan
triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,15% (q-t-q). Relatif membaiknya cuaca
pada triwulan laporan ikut memicu meningkatnya hasil sadapan karet sehingga
produksi meningkat.
Namun demikian, produksi kelapa sawit mengalami penurunan pada
bulan laporan. Kondisi ini juga diiringi dengan menurunnya harga TBS dan CPO di
provinsi Jambi. Harga TBS yang mengalami peningkatan semenjak bulan Oktober
2009, kembali mengalami penurunan di awal triwulan II-2010. Sementara itu,
pada bulan Juni 2010, harga TBS 10 tahun dan CPO masing-masing mencapai
Rp1.371/kg dan Rp6.506/kg menurun masing-masing sebesar 2,31% dan 4,18%
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.10 Pertumbuhan Indikator Produksi
Sub Sektor Hortikultura dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan (%) Grafik 1.11 Pertumbuhan Indikator Produksi,
Sub Sektor Peternakan dan Sub Sektor Perikanan (%)
12.10 10.97 (0.31) (21.57) 53.21
(40) (20) -20 40 60 80 100
Q3-08 Q4-08 Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10
Produksi Hortikultura Produksi Karet Produksi Kelapa Sawit Produksi Kelapa Produksi Pinang
Grafik 1.10
7.80 13.14
3.78 (40)
(20) -20 40 60 80 100 120
Q3-08 Q4-08 Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10
Produksi Telur Produksi Daging Produksi Perikanan
Grafik 1.11
Grafik 1.12 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi
111.84112.92 113.92 117.94 119.21 119.74
94.82 94.72 95.14
80 90 100 110 120 130
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2
2009 2010
indeks terima indeks bayar NTP
Sumber: BPS Provinsi Jambi,2010.
Meningkatnya pertumbuhan sub sektor perkebunan disumbangkan oleh
meningkatnya hasil perkebunan pinang dan karet. Berdasarkan data prompt
indikator sub sektor perkebunan selama periode triwulan laporan, produksi
pinang meningkat 53,21%, sementara prouksi karet meningkat 10,97%. (lihat
grafik 1.10).
Realisasi penyaluran pupuk dalam menunjang proses produksi sub sektor
tanaman bahan makanan dan sub sektor tanaman perkebunan pada triwulan
laporan sebesar 14.803 ton.2
Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Jambi, penyaluran pupuk bersubsidi sebagian besar
didominasi oleh pupuk Urea (63,44%), diikuti oleh pupuk SP-36 (18,78%), NPK
Phonska (14,90%), dan ZA (2,87%).
2
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.13. Distribusi Jenis Pupuk
Grafik 1.14. Jumlah dan Pertumbuhan Realisasi Pupuk
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 TW I
TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II
2008
2009
2010
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi
(Ton)
SP-36/Superphos ZA NPK PHONSKA Urea
Grafik 1.13
(40.00) (20.00) -20.00 40.00 60.00 80.00
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II
2008 2009 2010
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi
Persen (%) Ton
Realisasi Pupuk (Ton) Pertumbuhan Realisasi Pupuk
Grafik 1.14
Pada triwulan laporan, sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya tumbuh
melambat yaitu sebesar 0,77% (q-t-q) dibandingkan triwulan lalu yang sebesar
0,84% (q-t-q). Seiring dengan itu, berdasarkan data indikator produksi , baik
produksi daging maupun telur tetap meningkat pada triwulan laporan.
Sementara itu sub sektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 2,59% (
q-t-q) meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 0,35% (q-t-q).
Sub sektor kehutanan mengalami pertumbuhan sebesar 1,44% (q-t-q).
Setelah selalu tumbuh di bawah 1% sejak beberapa tahun terakhir pasca aktifnya
pemberantasan penebangan liar (illegal logging), pada triwulan laporan
perkembangan sub sektor kehutanan menunjukkan angka yang cukup baik.
2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)
Sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan pertumbuhan
mencapai 2,76% (q-t-q); meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan
sebelumnya sebesar 0,97% (q-t-q). Musim liburan sekolah serta penyelenggaraan
Pilkada pada triwulan laporan menyebabkan tingginy aktivitas perdagangan di
provinsi Jambi serta meningkatnya penggunaan hotel dan restoran.
Pada triwulan laporan, sub sektor perdagangan besar dan eceran
tumbuh mencapai 2,85% (q-t-q) meningkat dari triwulan sebelumnya 1,03%
(q-t-q). Sub sektor hotel dan sub sektor restoran masing-masing tumbuh sebesar
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.15. Perkembangan Indikator produksi Bulanan Sektor PHR Grafik 1.16. Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis
5.59 69.82 (0.37) 12.80 24.18 (20) -20 40 60 80 100 120
Q3-08 Q4-08 Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10
(%) Persen
Harga Perdagangan Besar Harga Perdagangan Barang Konstruksi Perdagangan Kendaraan Bermotor Perdagangan Pulsa Tingkat Hunian Hotel Restorasi
* Perhitungan perdagangan kendaraan bermotor, perdagangan pulsa dan restorasi sejak tahun 2009
Grafik 1.15 (25.48) 5.61 4.88 22.41 (10.43) 4.43 (7.36) 8.99 (7.42) 19.27 (0.46) 12.96 (15.75) 11.94 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 -5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Persen (%)
Sumber: PLN Jambi, 2008 (diolah)
KWH (dalam Ribuan)
Bisnis Pertumbuhan Bisnis
Grafik 1.16
Masih tumbuhnya sektor PHR pada triwulan laporan dikonfirmasi dengan
meningkatnya indeks produksi baik sub sektor perdagangan, restorasi dan tingkat
hunian hotel. Peningkatan yang cukup signifikan dialami oleh indeks
perdagangan kendaraan bermotor dan indeks restorasi yaitu masing-masing
sebesar 69,82% dan 24,18%. (lihat grafik 1.16.).
Meningkatnya pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran
berpengaruh pada meningkatnya konsumsi listrik untuk bisinis. Konsumsi listrik
bisnis yang sempat menurun pada triwulan lalu, saat ini mengalami peningkatan
sebesar 11,94%.
Berdasarkan pangsanya, sektor perdagangan, hotel dan restoran
didominasi oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai
14,10% terhadap PDRB, diikuti oleh sub sektor restoran dan sub sektor hotel
masing-masing sebesar 0,91% dan 0,20%.
3. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 0,58% (q-t-q)
meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,23%
(q-t-q). Kondisi ini didorong oleh meningkatnya pertumbuhan hasil
pertambangan migas, non migas dan penggalian masing-masing sebesar 0,38%;
1,34%; 1,44%. Peningkatan produksi migas pada triwulan laporan diperkirakan
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.17. PDRB Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Lifting Minyak Bumi Grafik 1.19. Lifting Minyak Bumi
Barel
-500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II*
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi. *: Angka proyeksi Bank Indonesia Jambi untuk triwulan II-2010
(40.00) (30.00) (20.00) (10.00) -10.00 20.00 30.00 40.00
Persen (%)
M inyak B umi (B arel) P ertumbuhan, aksis kanan
Grafik 1.18. Lifting Minyak Bumi
BBTU
-2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II*
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi. *: Angka proyeksi Bank Indonesia Jambi untuk triwulan II-2010
(40.00) (30.00) (20.00) (10.00) -10.00 20.00 30.00 40.00
Persen (%)
Lifting Gas A lam (B B TU), aksis kiri P ertumbuhan, aksis kanan
Meningkatnya hasil produksi penggalian salah satunya dipicu oleh
peningkatan produksi bahan galian gol. C. Hal ini dikonfirmasi dari meningkatnya
indeks produksi penggalian sebesar 27,24% pada triwulan laporan. Sementara
itu perkembangan produksi batu bara relatif belum menunjukkan perkembangan
yang menggembirakan. Salah satu kendala dalam pengembangan usaha batu
bara di Jambi adalah terkait dengan perizinan. Mudahnya proses izin usaha batu
bara diharapkan dapat semakin menggalakkan pengembangan sektor ini yang
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.19. Pertumbuhan Indeks Produksi Batubara dan Bahan Galian Gol. C (%)
(1.80) 27.24 (30) (20) (10) -10 20 30 40 50
Q3-08 Q4-08 Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10
Produksi Batubara Produksi Bahan Galian Gol.C
4. Sektor Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan tumbuh mencapai 3,24% (q-t-q), meningkat
bila dibandingkan angka triwulan sebelumnya 1,91% (q-t-q). Melambatnya
pertumbuhan pada sektor ini dipicu oleh meningkatnya pertumbuhan sub sektor
industri tanpa migas sebesar 3,44% (q-t-q).
Grafik 1.20. Volume Penjualan Minyak Bakar Grafik 1.21. Volume Penjualan Minyak Diesel
(100.0) (50.0) -50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 -2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2006 2007 2008 2009 2010
(%)
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang Kilo Liter
M. Bakar g.Myk. Bakar
Grafik 1.20 (60.0) (40.0) (20.0) -20.0 40.0 60.0 80.0 -200 400 600 800 1,000 1,200
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2006 2007 2008 2009 2010
(%)
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang Kilo Liter
M. Diesel g.Myk. Diesel
Grafik 1.21
Grafik 1.22. Perkembangan Total Pemakaian Listrik sektor industri
(1.48) 3.86 6.88 (10.46) (2.21) 4.69 (13.99) (0.16) 2.16 5.39 (3.61) 18.82 4.49 22.21 -20.0 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 -2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Persen (%)
Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo, 2010 (diolah)
KWH (dalam Ribuan)
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Meningkatnya pertumbuhan industri pengolahan tercermin dari
meningkatnya konsumsi listrik untuk industri dan minyak bakar. Konsumsi listrik
untuk industri meningkat signifikan dengan tumbuh mencapai 22,21% lebih
tinggi dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 4,40%.
Grafik 1.23. Perkembangan Indeks Produksi Industri Karet, CPO, Makanan dan Minuman Grafik 1.24. Perkembangan Indeks Produksi Industri Barang dari Semen, Kayu dan Batu Bata
21.73 11.20 24.55
(50) -50 100 150 200
Q3-08 Q4-08 Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10
Industri Karet Industri CPO Industri Makanan Industri Minuman
Grafik 1.23
8.88 8.12 (3.22)
(150) (50) 50 150 250 350
Q3-08 Q4-08 Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10
Industri Barang dari Semen Industri Barang dari Kayu Industri Batu Bata
Grafik 1.24
Meningkatnya pertumbuhan sektor industri pengolahan tanpa migas
tercermin dari meningkatnya pertumbuhan mayoritas komoditi industri. Komoditi
industri pengolahan yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri
makanan dan minuman yang masing-masing tumbuh sebesar 24,55% dan
24,35%. Sementara itu, industri karet yang merupakan salah satu industri
unggulan di Jambi mengalami peningkatan sebesar 21,73%. Meningkatnya hasil
perkebunan karet pada triwulan laporan memicu meningkatnya hasil produksi
industri karet.
5. Sektor-sektor Lain
Sektor listrik, gas, dan air (LGA) bersih tumbuh sebesar 0,97% (q-t-q)
pada triwulan laporan atau lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan triwulan
sebelumnya yang sebesar 0,37% (q-t-q). Meningkatnya pertumbuhan sektor ini
berasal dari tumbuhnya sub sektor listrik dan air bersih yaitu masing-masing
sebesar 1,04% (q-t-q) dan 0,55% (q-t-q).
Seiring dengan itu, jumlah konsumsi listrik pada triwulan laporan
mengalami peningkatan sebesar 9,20%. Peningkatan konsumsi listrik ini
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
jumlah pelanggan listrik juga meningkat sebesar 1,19% dibandingkan triwulan
lalu.
Grafik 1.25. Perkembangan Total Pemakaian Listrik Grafik 1.26. Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik
(2.25) 4.68
6.77 6.77
(2.64) 7.05 (1.80) 8.02 (3.49) 6.99 1.45 3.60 (0.05) 9.20 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 -50,000 100,000 150,000 200,000 250,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Persen (%)
Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo, 2009 (diolah)
KWH (dalam Ribuan)
Total Pemakaian Pertumbuhan Total
Grafik 1.25 2.14 0.75 2.93 3.60 3.41 2.82 2.32 2.57 3.05
0.50 0.41 1.28 3.10 1.19 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 -50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Persen (%)
Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo, 2009 (diolah)
Pelanggan
Total Pelanggan Perumbuhan Pelanggan
Grafik 1.26
Sementara, sub sektor air bersih tumbuh sebesar 0,55% (q-t-q).
Konsumsi air bersih melalu PDAM Kota Jambi pada triwulan laporan sebesar 2,62
juta M² meningkat sebesar 2,86% dari triwulan lalu. Peningkatan ini dipicu oleh
meningkatnya konsumsi air baik oleh rumah tangga maupun industri
masung-masing sebesar 2,63% dan 6,96%.
Grafik 1.27. Perkembangan Total Konsumsi Air Kota Jambi
-10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 400,000 450,000 500,000 550,000 600,000 650,000 700,000 750,000 800,000 850,000 900,000
4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2008 2009 2010
m3
Sumber: PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, 2009 m3
Rumah Tangga Industri
Sektor bangunan masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,88% (
q-t-q), meningkat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 0,77% (q-t-q).
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
indeks industri barang dari semen dan indeks industri batu bata masing-masing
sebesar 8,12% dan 34,67%. Namun demikian, konsumsi semen mengalami
penurunan jika dibandingkan triwulan lalu sebesar 12,07%.
Grafik 1.28. Perkembangan PDRB Sektor Bangunan dan Konsumsi Semen
-50,000 100,000 150,000 200,000 250,000
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II
2007 2008 2009 2010
(30.00) (20.00) (10.00) -10.00 20.00 30.00 40.00
Sumber: Asosiasi Semen Indonesia dan BPS Provinsi Jambi (diolah)
PDRB sektor Bangunan (juta Rp), aksis kiri Konsumsi Semen (ton), aksis kiri Pert. Konsumsi Semen (%), aksis kanan Pert. PDRB Bangunan (%), aksis kanan
Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan sebesar
2,98% (q-t-q) pada triwulan laporan, meningkat dari triwulan sebelumnya yang
tumbuh sebesar 0,32% (q-t-q). Meningkatnya pertumbuhan sektor ini berasal
dari meningkatnya pertumbuhan sub sektor pengangkutan maupun komunikasi
masing-masing sebesar 2,83% (q-t-q) dan 4,44% (q-t-q).
Memasuki masa liburan sekolah pada bulan Juni lalu, aktivitas
transportasi meningkat baik angkutan darat maupun udara. Sementarta itu,
menjelang PILKADA Gubernur Jambi, aktivitas transportasi terutama transportasi
darat juga meningkat seiring dengan penyelenggaraan kampanye di seluruh
kabupaten/kota oleh semua calon.
Sektor angkutan udara meningkat 3,23% (q-t-q). Hal ini tercermin dari
jumlah lalu lintas penumpang di Bandar Udara Sultan Thaha masih yang
mengalami peningkatan baik untuk kedatangan dan keberangkatan
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.29. PDRB Sub Sektor Angkutan Udara dan Jumlah Konsumsi Avtur
(30) (20) (10) -10 20 30 40 50 60 -5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
TW II TW III TW IV
TW I TW II TW III TW IV
TW I TW II TW III TW IV
TW I TW II TW III TW IV
TW I TW II TW III TW IV
TW I TW II
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang dan BPS Provinsi Jambi (diolah)
PDRB sub sektor Angkutan Udara (juta Rp), aksis kiri Konsumsi Avtur (ratusan liter), aksis kiri
Pert. Konsumsi Avtur (%), aksis kanan
Grafik 1.30. Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang Grafik 1.31. Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang
(15) (10) (5) -5 10 15 20 -20 40 60 80 100 120 140
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Persen (%)
Sumber: PT. Angkasa Pura II ribu orang
Kedatangan Penumpang (aksis kiri) Keberangkatan Penumpang (aksis kiri) Datang (aksis kanan) Berangkat (aksis kanan)
Grafik 1.30 (30) (20) (10) -10 20 30 40 50 60 -100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Persen (%)
Sumber: PT.Angkasa Pura II
ton
Jumlah Bongkar (aksis kiri) Jumlah Muat (aksis kiri) Pertumbuhan Bongkar (aksis kana) Pertumbuhan Muat (aksis kanan)
Grafik 1.31
Pada triwulan laporan, sub sektor angkutan laut tumbuh sebesar 0,93%.
Tumbuhnya sub sektor angkutan tercermin dari meningkatnya arus peti kemas
sementara arus barang mengalami penurunan. Total arus barang tercatat
sebanyak 1,15 juta ton, menurun 28,92% dibandingkan triwulan sebelumnya.3
Sedangkan jumlah arus peti kemas berdasarkan perdagangan di Pelabuhan
Tungkal dan Pelabuhan Talang Dukuh sebesar 12.494 peti kemas, meningkat
21,05% dibandingkan triwulan sebelumnya.4
3
Total arus barang yang dimaksud terdiri dari impor, ekspor, bongkar dan muat..
4
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.32. Perkembangan Total Arus Peti Kemas Grafik 1.33. Perkembangan Total Arus Barang
-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
persen(%)
Sumber: Pelindo Jambi
ribu unit
Jumlah Total Arus Barang Pertumbuhan
Grafik 1.32 -100 -50 0 50 100 150 200 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
persen(%)
Sumber: Pelindo Jambi
ribu unit
Jumlah Arus Peti Kemas Pertumbuhan
Grafik 1.33
Perkembangan sub sektor telekomunikasi tercermin dari jasa pos dan
telekomunikasi serta jasa penunjang komunikasi masing-masing yang mengalami
pertumbuhan sebesar 4,44% (q-t-q) dan 4,45% (q-t-q), meningkat dibandingkan
triwulan sebelumnya yang sebesar 2,18% (q-t-q) dan 1,79% (q-t-q).
Sektor keuangan, persewaan, dan jasa-jasa perusahaan tumbuh sebesar
1,12% (q-t-q) pada triwulan laporan atau meningkat dibandingkan triwulan
sebelumnya sebesar 0,75% (q-t-q). Peningkatan tersebut terutama
disumbangkan oleh meningkatnya pertumbuhan sub sektor jasa penunjang
keuangan. Di sisi lain, sub sektor bank mengalami perlambatan dengan tumbuh
sebesar 0,68% (q-t-q) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang
mencapai 0,81% (q-t-q).
Sektor jasa-jasa pada triwulan laporan tumbuh 3,47% (q-t-q) lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh mencapai 0,73% (q-t-q).
Peningkatan ini terutama dipicu oleh meningkatnya jasa pemerintahan umum
sebesar 4,03% (q-t-q). Kondisi ini mencerminkan mulai terakselarasinya belanja
pemerintah pada triwulan laporan.
C. PDRB Sisi Pengeluaran
Ditinjau dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada
triwulan laporan terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi pemerintah
dan rumah tangga. Di samping itu, perdagangan antar daerah dan luar negeri
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
peningkatan. Sementara itu lebih tingginya nilai impor (dari luar daerah dan luar
negeri) dari pada ekspor (ke luar daerah dan luar negeri) menyebabkan Provinsi
Jambi mengalami net impor pada triwulan laporan.
Grafik 1.34. Kontribusi PDRB Sisi Pengeluaran terhadap Pertumbuhan (q-t-q) 5
0.30 -0.38
0.10 -0.98
-0.08
2.09
0.39
0.73 0.05
0.14 0.03
0.95
-1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Lembaga Swasta Nirlaba Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Perubahan Stok Net Ekspor/Impor
Trw II-10 Trw I-10
Dari sisi distribusinya (share), konsumsi rumah tangga masih mempunyai
pangsa yang paling besar, yaitu mencapai 62,96% dari PDRB Jambi pada triwulan
II-2010 (lihat grafik 1.34). Selain itu, pengeluaran konsumsi pemerintah dan
PMTDB juga memiliki pangsa yang relatif besar dengan masing-masing sebesar
17,94% dan 17,20%. Sedangkan share perubahan stok sebesar 2,56% dan
lembaga swasta nirlaba sebesar 0,68%.
Grafik 1.35. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Triwulan II tahun 20106
Pengeluaran konsumsi rumah
tangga 62.96%
Pengeluaran Konsumsi pemerintah
17.94% Lembaga Swasta
Nirlaba 0.68%
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
17.20%
Perubahan Stok 2,56%
Net Impor 1.44%
5
Yang dimaksud kontribusi ’net ekspor’ adalah nilai kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan dikurangkan dengan nilai kontribusi impor terhadap pertumbuhan pada triwulan laporan. Jika bernilai positif disebut net ekspor, sedangkan jika bernilai negatif disebut net impor.
6
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
1. Pengeluaran Konsumsi
Pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga
konstan selama triwulan laporan sebesar 0,54% (q-t-q), meningkat dibandingkan
triwulan sebelumnya 0,42% (q-t-q). Meningkatnya pertumbuhan konsumsi
masyarakat terlihat dari meningkatnya konsumsi listrik rumah tangga sebesar
8,51%. Hal ini didukung juga dengan meningkatnya indeks ekspektasi konsumen
(IEK) dibandingkan triwulan sebelumnya.
Grafik 1.36. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
Grafik 1.37. Konsumsi Listrik Rumah Tangga Indeks 0 20 40 60 80 100 120 140 160
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Indeks Kondisi Ekonomi Indeks Ekspektasi Konsumen Indeks Keyakinan Konsumen
Grafik 1.36 (0.55) 1.75 7.87 6.51 (2.87) 6.73 0.64 8.29 (1.94) 4.98 4.25 0.40 1.15
8.51 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 -20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Persen (%)
Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo, 2009 (diolah) KWH (dalam Ribuan)
Rumah Tangga Pertumbuhan RT
Grafik 1.37
Meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan
laporan juga ditopang oleh meningkatnya daya beli masyarakat terhadap
pembelian kendaraan bermotor. Penjualan kendaraan bermotor pada triwulan
laporan meningkat signifikan sebesar 30,48% yang terutama didorong oleh
meningkatnya penjualan sepeda motor (30,96%) serta sedan, jeep dan minibus
(21,26%). Kondisi ini mencerminkan semakin membaiknya konsumsi masyarakat
di tahun 2010.
Pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami peningkatan sebesar
3,78% (q-t-q), dari triwulan sebelumnya yang mengalami penurunan mencapai
1,92% (q-t-q). Terselenggaranya PILKADA Gubernur Jambi pada triwulan laporan
memicu meningkatnya pengeluaran pemerintah. Sementara itu, memasuki
pertengahan tahun, proyek-proyek pembangunan sudah mulai berjalan sehingga
turut mengakselerasi pengeluaran konsumsi pemerintah.
Di sisi lain, pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba tumbuh mencapai
(q-PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
t-q). Tingginya pertumbuhan konsumsi swasta pada triwulan lalu dipicu oleh
siklus masa tutup buku yang berakhir di bulan Februari-April.
Grafik 1.38. Perkembangan Penjualan Premium Grafik 1.39. Perkembangan Penjualan Solar Grafik 1.40. Perkembangan Penjualan Minyak Tanah
Grafik 1.41. Nominal dan Pertumbuhan Kredit Konsumsi di Provinsi Jambi Grafik 1.42. Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor
Grafik 1.43. Pertumbuhan Pendaftaran Sepeda Motor Baru
(10.0) (5.0) -5.0 10.0 15.0 20.0 -10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000 100,000
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2006 2007 2008 2009 2010
(%)
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang Kilo Liter Premium g.Premium Grafik 1.38. (30.0) (20.0) (10.0) -10.0 20.0 30.0 40.0 -20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2006 2007 2008 2009 2010
(%)
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang Kilo Liter
M. Solar g.M. Solar
Grafik 1.39. (20.0) (15.0) (10.0) (5.0) -5.0 10.0 -5,000 10,000 15,000 20,000 25,000
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2006 2007 2008 2009 2010
(%)
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang Kilo Liter M.Tanah g.M.Tanah Grafik 1.40. 7.03 1.87 3.803.60 3.33 12.68 11.96 5.24 8.38 10.9811.71 2.43 5.48 9.01 1.77 -0.42 12.15 9.76 0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 4,000,000 4,500,000 5,000,000 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 16
TW I TW II TW
III TW IVTW I TW II TW III TW IVTW I TW II TW III TW IVTW I TW II TW III TW IVTW I TW II
2006 2007 2008 2009 2010
Kredit Konsumsi (juta Rp), aksis kanan Pertumbuhan Kredit Konsumsi (%),aksis kiri
Grafik 1.41.
(14.21) 21.56 26.81
9.78 23.64
1.61 (1.58)
(32.52) (33.43) 8.22
43.83
3.99 8.18 30.48 (50) (40) (30) (20) (10) -10 20 30 40 50 -5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Persen(%)
Sumber: Dispenda Provinsi Jambi
unit KENDARAAN BERMOTOR Pertumbuhan
Grafik 1.42.
(15.19) 21.26 26.81
10.01 23.49
1.05 (1.04)
(32.73) (34.04) 9.33 44.35 4.06 7.83 30.96 (50) (40) (30) (20) (10) -10 20 30 40 50 -5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Persen(%)
Sumber: Dispenda Provinsi Jambi unit
SEPEDA MOTOR Pertumbuhan
Grafik 1.43.
2. Investasi
Pada triwulan laporan, pembentukan modal tetap domestik bruto
(PMTDB) meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pembentukan
modal tetap domestik bruto (PMTDB) meningkat sebesar 0,95% (q-t-q) setelah
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
penurunan di awal tahun, investasi pada triwulan II-2010 kini mengalami
peningkatan.
Grafik 1.44. Pertumbuhan Pendaftaran Truck/Pick Up Baru
Grafik 1.45. Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi
Grafik 1.46. Konsumsi Semen Provinsi Jambi
(60) (40) (20) -20 40 60 -200 400 600 800 1,000 1,200 1,400
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2007 2008 2009 2010
Persen(%)
Sumber: Dispenda Provinsi Jambi unit
TRUCK/PICK UP Pertumbuhan
Grafik 1.44.
1.50 2.33 2.704.28
3.261.60 14.28 16.6516.18 11.78 10.28 1.21 -0.11 4.85 9.65 5.92 -5.85 13.34 0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1,800,000 2,000,000 -10 -5 0 5 10 15 20
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II
2006 2007 2008 2009 2010
Kredit Investasi (juta Rp), aksis kanan Pertumbuhan Kredit Investasi (%),aksis kiri
Grafik 1.45.
Ton -10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2008 2009 2010
Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI), diolah
(60.0) (40.0) (20.0) -20.0 40.0 60.0 80.0 (%) Konsumsi Semen Pertumbuhan Grafik 1.46.
Sementara itu, dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) terlihat
situasi bisnis masih cukup baik pada triwulan laporan, tercermin dari nilai saldo
bersih situasi bisnis dunia usaha sebesar 22,92. Masih relatif baiknya situasi bisnis
dunia usaha juga berdampak pada masih tumbuhnya kredit investasi sebesar
13,34% atau sebesar Rp222,28 miliar pada triwulan laporan. Hal ini juga
tercermin dari prompt indikator investasi yaitu meningkatnya penjualan
kendaraan truck/pick up sebesar 31,75%.
Perubahan stok pada triwulan II-2010 mengalami peningkatan sebesar
0,90% (q-t-q) dari triwulan sebelumnya yang menurun sebesar 2,64% (q-t-q).
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
meningkatnya perubahan stok. Sementara, pangsa stok pada triwulan laporan
sebesar 2,56%.
3. Perdagangan Eksternal7
Perkembangan ekspor dan impor Provinsi Jambi (ke/dari luar daerah
maupun ke/dari luar negeri) mengalami peningkatan. Ekspor barang (dari luar
provinsi maupun luar negeri) meningkat mencapai 8,11% (q-t-q) dibandingkan
triwulan sebelumnya yang turun 5,75% (q-t-q). Sementara impor barang (dari
luar provinsi maupun luar negeri) meningkat 5,20% jika dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang turun 7,82% (q-t-q). Pada triwulan laporan, impor
Provinsi Jambi mencapai Rp5,99 triliun, lebih tinggi dibandingkan ekspor yang
hanya mencapai Rp5,81 triliun.
3.1. Ekspor Impor Antar Daerah
Dilihat karakteristiknya, ketergantungan Provinsi Jambi dari daerah
(provinsi lain) cukuplah besar. Hal ini dapat dilihat dari pangsa impor yang relatif
lebih besar dibandingkan ekspor. Sekitar 95,14% impor Provinsi Jambi berasal
dari daerah lain, hanya sekitar 4,86% yang berasal dari luar negeri. Sejalan
dengan hal tersebut, perkembangan ekspor juga didominasi oleh ekspor ke luar
daerah (provinsi lain) yang mencapai 61,43% dari total ekspor Provinsi Jambi.
Grafik 1.47. Pangsa Ekspor Provinsi Jambi triwulan II-2010 Grafik 1.48. Pangsa Impor Provinsi Jambi triwulan II-2010
Ekspor Luar Negeri
38.57% Ekspor
Antar Daerah 61.43%
Grafik 1.47
Impor Luar Negeri 4.86%
Impor Antar Daerah 95.14%
Grafik 1.48
7
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Ekspor Provinsi Jambi ke luar daerah (provinsi lain) meningkat sebesar
9,25% (q-t-q) sementara ekspor ke luar negeri meningkat sebesar 7,12% (q-t-q).
Di sisi lain, pertumbuhan impor Provinsi Jambi dari luar negeri sebesar 8,00% (
q-t-q) sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan impor ke daerah
(provinsi) lain yang sebesar 5,07% (q-t-q).
3.2. Ekspor Impor Luar Negeri
Perkembangan ekspor impor luar negeri Provinsi Jambi masih mengalami
perkembangan yang baik. Berdasarkan dokumen pemberitahuan ekspor barang
(PEB), ekspor Provinsi Jambi sebesar USD 213,68 juta sedangkan impor sebesar
USD 30,43 juta pada triwulan laporan.8
Dengan kondisi tersebut, Provinsi Jambi
mengalami net ekspor sebesar USD 120,61 juta, meningkat sebesar 24,86%
dibandingkan posisi yang sama periode triwulan sebelumnya yang mencapai USD
96,60 juta.9 Ekspor Provinsi Jambi masih didominasi oleh komoditas karet dan
CPO.10
Sementara kelompok peralatan mesin dan transport masih mendominasi
nilai impor Provinsi Jambi pada triwulan laporan.
Grafik 1.49. Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
2008 2009 2010
Sumber: DSM, Bank Indonesia ribu USD
Impor Ekspor Net
8
Data Bulan April-Mei 2010 (Sumber: Direktorat Statistik dan Ekonomi Moneter, Bank Indonesia).
9
Net ekspor yang dimaksud disini adalah net ekspor bulan dibandingkan net ekspor bulan April-Mei2010 dengan Januari-Februari 2010.
10
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.50. Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi
-20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
2008 2009 2010
CRUDE MATERIALS, INEDIBLE ANIMAL & VEGETABLE OILS&FATS LAINNYA
Grafik 1.51. Lima Komoditi Tertinggi Nilai Ekspor Provinsi Jambi
-10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
2009 2010
Ribu USD
23 - CRUDE RUBBER 25 - PULP AND WASTE PAPER 42 - FIXED VEGETABLE OILS & FATS 64 - PAPER,PAPERBOARD&MFD THEREOF 32 - COAL, COKE AND BRIQUETTES LAINNYA
Pada triwulan laporan (April-Mei 2010), ekspor ke luar negeri Provinsi
Jambi meningkat sebesar 53,96% dibandingkan periode yang sama triwulan
sebelumnya (Januari-Februari 2010), yaitu dari USD 138,77 juta menjadi USD
213,68 juta. Berdasarkan komoditasnya, peningkatan ekspor pada triwulan
laporan dipicu oleh ekspor karet mentah (crude rubber) sebesar USD 148,17 juta
(69,34% dari total ekspor Provinsi Jambi). Meningkatnya produksi karet di
triwulan laporan serta terus meningkatnya permintaan karet mentah dari negara
mitra dagang serta terus meningkatnya harga internasional karet, memicu
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.52. Perkembangan Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan
-5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
2009 2010
Ribu USD
C. UNITED STATES OF AMERICA SINGAPORE
MALAYSIA C. JAPAN
C. R.R.C LAINNYA
Grafik 1.53. Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
2009 2010
C. UNITED STATES OF AMERICA MALAYSIA C. JAPAN C. R.R.C #REF! LAINNYA
Berdasarkan jenis komoditasnya, nilai ekspor tertinggi (April-Mei 2010)
dicapai oleh komoditas karet mentah (crude rubber) sebesar USD 148,17 juta
atau 69,34% dari total ekspor non migas, sementara nilai ekspor lemak nabati
dan minyak (fixed, vegetable oil and fats), serta kertas, kertas karton dan
olahannya (paper,paperboard&mfd thereof) masing-masing mencapai USD 30,22
juta (14,14% dari total ekspor non migas), dan USD 9,19 juta (2,57% dari total
ekspor non migas).
Ekspor non migas lain yang cukup besar kontribusinya adalah komoditas
pulp dan kertas (pulp and waste paper) serta batu bara dan briket (coal, coke and
briquettes) yang masing-masing mencapai USD 6,79 juta (3,18%) serta USD 5,49
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
ekspor produk primer masih mendominasi terutama komoditas karet mentah,
lemak nabati dan minyak, disusul pulp dan kertas.
Berdasarkan negara tujuan, meningkatnya ekspor provinsi Jambi pada
triwulan laporan dipicu oleh meningkatnya ekspor ke Malaysia dan Ameraka
Serikat yang masing-masing meningkat USD 17,90 juta (148,34%) dan USD
16,01 juta (52,39%). Berdasarkan pangsanya negara tujuan ekspor utama
provinsi Jambi berada di kawasan Asia yang hampir setara dengan 59,93% total
ekspor Provinsi Jambi. Penyumbang utama ekspor ke negara Asia adalah
Singapura yang mencapai USD 34,42 juta (16,11%), diikuti Malaysia sebesar USD
29,97 juta (14,02%), dan Jepang sebesar USD 23,17 juta (10,84%). Sementara
ekspor ke negara Amerika Serikat sebesar USD 46,56 juta (21,79%) pada
triwulan laporan.
Dari sisi impor (April-Mei 2010), impor non migas mengalami peningkatan
sebesar 67,64% (USD 12,28 juta) jika dibandingkan periode yang sama triwulan
sebelumnya (Januari-Februari 2010) sehingga menjadi sebesar USD 30,43 juta.
Impor migas luar negeri terbesar adalah untuk perlengkapan dan mesin penghasil
daya (power generating machine & equipment) sebesar USD 10,32 juta (33,92%)
diikuti dengan Perlengkapan dan mesin industri (General industrial mach & eqpt.)
sebesar USD 4,00 juta (13,16%). Peningkatan impor pada triwulan laporan
disebabkan oleh meningkatnya sub mesin penghasil daya (power generating
machine & equipment) sebesar USD 6,13 juta (meningkat 146,40%).
Grafik 1.54. Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi
0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
2008 2009 2009
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.55. Lima Komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi Jambi
-2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
2009 2010
Ribu USD
71 - POWER GENERATING MACH. & EQP 72 - MACH.SPECIAL FOR PARTIC.INDS 74 - GENERAL INDUSTRIAL MACH.&EQP 59 - CHEM.MATERIALS& PRODUCTS,NES LAINNYA
Pangsa impor Provinsi Jambi pada periode triwulan laporan masih
didominasi oleh kelompok peralatan mesin dan transport (machinery&transport
equipment) yang menguasai 56,33% dari nilai impor. Selain itu, kelompok
barang-barang manufaktur juga memberikan kontribusi impor sebesar 26,64%
dari total impor Provinsi Jambi dengan komoditas utamanya adalah besi dan baja
sebesar USD 7,12 juta.
Grafik 1.56. Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Penjual
-2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
2009 2010
Ribu USD
C. CANADA SINGAPORE MALAYSIA C. HONGKONG
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Grafik 1.57. Pangsa Impor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Penjual
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
2009 2010
LAINNYA C. R.R.C C. TAIWAN C. HONGKONG
MALAYSIA SINGAPORE C. CANADA
Berdasarkan negara penjual, impor Provinsi Jambi pada triwulan laporan
terutama berasal dari Singapura sebesar USD 14,83 juta (48,72%), diikuti dengan
Hongkong sebesar USD 10,88 juta (35,76%) dari total impor pada triwulan
Boks 1.
DAMPAK PENYELENGGARAAN PEMILUKADA TERHADAP PEREKONOMIAN JAMBI
I. PENDAHULUAN
Pemilukada yang diselenggarakan