• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAPAT GURU TATA BOGA SMK NEGERI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TERHADAP KOMPETENSI YANG HARUS DIKUASAI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BOGA UNTUK MENGAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF TINGKAT LANJUT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAPAT GURU TATA BOGA SMK NEGERI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TERHADAP KOMPETENSI YANG HARUS DIKUASAI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BOGA UNTUK MENGAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF TINGKAT LANJUT."

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAPAT GURU TATA BOGA SMK NEGERI

DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TERHADAP KOMPETENSI YANG HARUS DIKUASAI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BOGA UNTUK MENGAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF TINGKAT LANJUT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik

Disusun oleh : DIAN PRATIWI

035724001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ii

Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut” telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Yogyakarta, 2 April 2007 Dosen Pembimbing

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Pendapat Guru Tata Boga SMK Negeri di DIY terhadap Kompetensi yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata

Diklat Produktif Tingkat Lanjut Disusun oleh: DIAN PRATIWI

035724001

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana pada tanggal 12 April 2007

dan dinyatakan memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik.

DEWAN PENGUJI

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Purwati Tjahjaningsih,M.Pd.

Kokom Komariah, M.Pd.

Badraningsih Lastariwati, M.Kes.

Ketua Penguji

Sekretaris Penguji

Penguji

...

...

...

...

...

...

Yogyakarta, 12 April 2007 Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

(4)

iv

NIM : 035724001

Jurusan / Prodi : PTBB / Pendidikan Teknik Boga Fakultas : Teknik

Judul Skripsi : Pendapat Guru Tata Boga SMK Negeri di DIY terhadap Kompetensi yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau digunakan sebagai persyaratan penyelesaian di Perguruan Tinggi lain kecuali ada bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan.

Apabila ternyata terbukti pernyataan ini tidak benar sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab saya.

Yogyakarta, 2 April 2007 Penyusun

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. Al Mujadalah : 11)

Jika seseorang mati, maka putuslah amalnya, kecuali tiga macam amalan yaitu : (1) sedekah yang terus menerus berjalan, (2) ilmu yang diajarkan dan bermanfaat, (3) anak sholeh yang senantiasa mendoakan Ibu

Bapaknya (HR. Muslim)

SUKSES mudah diucap, enak didengar, indah dihati tetapi untuk meraih sukses anak manusia harus berani berkorban menentang cakaran-cakaran alam, berjalan di atas kerikil-kerikil tajam kehidupan, dengan tekad berupa : kerja keras, keuletan, ketabahan, kesungguhan, dan diiringi DOA

(Anonym)

PERSEMBAHAN

Dengan Mengucap Rasa Syukur Kepada Allah SWT Karya Sederhana ini kan kupersembahkan untuk :

Kedua orang tuaku tercinta, dengan kasih sayang, motivasi, nasehat serta doa yang tak pernah henti untukku akhirnya aku dapat memenuhi harapanmu memperoleh gelar Sarjana. Hanya terima kasih yang dapat kuucapkan padamu, Engkaulah panutan dalam hidupku.

Keluarga Besar tercinta, terima kasih atas doa dan dukungan yang telah kalian berikan.

Teman sekaligus sahabat S1 Boga ’03 : Andin, Uyunk, Cha2, Dita, Via, Zuly, Amin, Rika, Mei, Vi3, Lala, Handra, Go2n, Inung, Ruly, Phiet, Ria, Tara, Vina, Asna, Ti2k, Zulis, Desti, Echa, QQ, Illa, Ani, dan Mba-mba PKS Boga ’05 (Mba Chymel, Mba J-Ken, Mba Lia, Mba Sulis, Mba Vb3, Mba Asiah) yang senantiasa memberi semangat dan membantuku, kebersamaan kita akan kujadikan kenangan terindah di sepanjang hidupku. Teman, perjuangan kita masih panjang, Chayo!!!

(6)

vi terhadap kompetensi pedagogik yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut; (2) mengetahui pendapat guru terhadap kompetensi kepribadian yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut; (3) mengetahui pendapat guru terhadap kompetensi profesional yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut; (4) mengetahui pendapat guru terhadap kompetensi sosial yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei di SMK Negeri Kelompok Pariwisata yang ada di DIY. Populasi penelitian ini adalah semua guru tata boga SMK yang ada di DIY yang mengajar mata produktif tingkat lanjut yang berjumlah 17 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode angket. Validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan expert judgment, sedangkan reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan rumus K-R20. Teknik analisis dan penafsiran data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif, dengan menghitung rerata, dan merangking untuk setiap indikator.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa : 1) kompetensi pedagogik meliputi pengetahuan tentang kurikulum dan silabus, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, penggunaan media dan sumber belajar dengan persentase 92,03% kriteria sangat dibutuhkan, 2) kompetensi kepribadian meliputi sikap dan penampilan dengan persentase 89,25% dengan kriteria sangat dibutuhkan, 3) kompetensi profesional meliputi keorganisasian, wawasan dalam bidang kejuruan, kemampuan dalam merencanakan dan menerapkan makanan untuk buffet, merencanakan dan mengontrol jasa boga berdasarkan menu, dan mengorganisasi operasi makanan dalam jumlah besar dengan persentase 92,36% kriteria sangat dibutuhkan, dan 4) kompetensi sosial meliputi komunikasi dan kerjasama serta menghargai orang lain dengan persentase 89,63% kriteria sangat dibutuhkan.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat hidayah, dan taufik pada penyusun sehingga laporan skripsi yang berjudul

“Pendapat Guru Tata Boga SMK Negeri di DIY terhadap Kompetensi yang harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk mengajar Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut” dapat terselesaikan. Penyusunan laporan skripsi ini

dalam rangka memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah bekerjasama dan mempunyai andil dalam proses penyelesaian laporan ini. Hanya ucapan terima kasih dan doa yang tulus yang dapat penyusun sampaikan khususnya kepada :

1. Prof. Sugeng Mardiyono, Ph.D, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Prof. Dr. H. Sugiyono, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Yogyakarta.

3. Kokom Komariah, M.Pd., Ketua Jurusan PTBB FT UNY.

4. Purwati Tjahjaningsih, M.Pd., Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penulisan laporan skripsi ini. 5. Marwanti, M.Pd., Penasehat Akademik yang telah memberikan motivasi dan

nasehat.

(8)

viii

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan. Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat.

Yogyakarta, April 2007 Penyusun

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah ...6

C. Pembatasan Masalah ...7

D. Rumusan Masalah ...8

E. Tujuan Penelitian ...8

F. Manfaat Penelitian ...9

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori...10

1. Pendapat Guru ...10

2. Kompetensi ...11

3. Mata Diklat BCMC ...18

B. Penelitian yang Relevan ...22

C. Kerangka Berpikir ...23

D. Petanyaan Penelitian ...25

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian...26

1. Tempat dan Waktu Penelitian ...26

2. Jenis Penelitian...26

B. Variabel Penelitian ...27

C. Definisi Operasional ...27

D. Populasi dan Sampel Penelitian ...29

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ...29

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...34

(10)

x

B. Pembahasan ...62

1. Pendapat Guru Tata Boga SMK Terhadap Kompetensi Pedagogik ...62

2. Pendapat Guru Tata Boga SMK Terhadap Kompetensi Kepribadian...67

3. Pendapat Guru Tata Boga SMK Terhadap Kompetensi Profesional ...68

4. Pendapat Guru Tata Boga SMK Terhadap Kompetensi Sosial...72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...74

B. Keterbatasan Penelitian ...75

C. Saran...75

DAFTAR PUSTAKA ...77

(11)

xi

Populasi dan Sampel Penelitian Guru Tata Boga SMK Negeri di DIY...29

Kisi-kisi Instrumen Pendapat Guru Tata Boga SMK Negeri di DIY terhadap Kompetensi yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut... 31

Rentang Jawaban ... 32

Jenis Kelamin Responden ... 39

Tingkat Pendidikan Responden ... 39

Pengalaman Mengajar Responden ... 39

Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Pengetahuan tentang Kurikulum dan Silabus untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik ... 41

Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Perencanaan Pembelajaran untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik ... 42

Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Pelaksanaan Pembelajaran untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik ... 43

Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Evaluasi Pembelajaran untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik ... 44

Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Penggunaan Media Pembelajaran untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik ... 45

Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Penggunaan Sumber Belajar untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik ... 46

Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Pedagogik yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga berdasarkan Rangking ... 47 Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Kepribadian

(12)

xii Tabel 16

Tabel 17

Tabel 18

Tabel 19

Tabel 20

Tabel 21

Tabel 22

Produktif Tingkat Lanjut ... 51 Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Kepribadian

yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga

berdasarkan Rangking ... 51 Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional

dalam Aspek Keorganisasian yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk mengajar Mata Diklat

Produktif Tingkat Lanjut ... 52 Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional

dalam Aspek Wawasan Dalam Bidang Kejuruan yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk mengajar

Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut ... 53 Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional

yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk mengajar Kompetensi Merencanakan dan Menerapkan Makanan

untuk Buffet ... 54 Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional yang

Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk mengajar Kompetensi Merencanakan dan Mengontrol Jasa Boga

Berdasarkan Menu ... 55 Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional

yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk mengajar Kompetensi Mengorganisasi Operasi Makanan

dalam Jumlah Besar... 56 Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional

yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga

(13)

xiii Tabel 23

Tabel 24

Tabel 25

Tabel 26

Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Sosial dalam Aspek Komunikasi dan Kerjasama yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk mengajar Mata Diklat

Produktif Tingkat Lanjut ... 58 Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Sosial

dalam Aspek Menghargai Orang Lain yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk mengajar

Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut ... 59 Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Sosial yang Harus

Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga

berdasarkan Rangking ... 59 Rangkuman Hasil Penelitian Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap

Kompetensi Sosial yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar

(14)
(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5

Lampiran 6

Instrumen Angket Penelitian

Analisis Data (Validitas dan Reliabilitas) Surat ijin pra survey dari fakultas

Surat ijin penelitian dari fakultas

Surat ijin penelitian dari Bappeda Propinsi, Bappeda Kabupaten Sleman, Bappeda Kotamadya Yogyakarta, Bappeda Kabupaten Bantul

(16)

1 A. Latar Belakang Masalah

Dalam memasuki era globalisasi, era industrialisasi, era tinggal landas dan era informasi yang penuh dengan tantangan yang semakin ketat dan semakin tajam. Ada berbagai faktor yang harus dipersiapkan dalam memasuki era tersebut, salah satu faktor tersebut adalah faktor pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang harus dipersiapkan, karena dengan pendidikan dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, membina dan mendorong seseorang untuk berpikir secara logis, meningkatkan keterampilan dan mengembangkan sikap serta kepribadian, dan hal ini juga sesuai dengan Undang-undang RI Nomer 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) Pasal 1 ayat 2

yaitu “Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap

terhadap tuntutan perubahan jaman.”

(17)

2

dengan rendahnya kualitas / mutu guru, hal ini merupakan tantangan yang amat besar harus diselesaikan oleh bangsa Indonesia.

Melihat fenomena tersebut di atas, maka salah satu cara untuk dapat memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas guru sebagai tenaga pendidikan di sekolah, karena dalam sistem pendidikan, guru merupakan komponen yang utama dan mempunyai tanggung jawab yang besar dengan tugas yang diembannya.

Guru tidak hanya sebagai pengajar yang bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan / materi saja, tetapi juga berperan sebagai pemimpin yang mendidik dalam arti bertanggung jawab untuk mengantarkan anak didiknya pada suatu taraf kedewasaan dan kematangan tertentu menuju yang dicita-citakan. Hal ini juga sesuai dengan Undang-undang RI No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dalam Pasal 1 ayat (1) yaitu “Guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru haruslah juga menjadi seorang yang profesional yakni harus menguasai substansi kajian yang mendalam, dapat melaksanakan pembelajaran yang mendidik, berkepribadian, memiliki komitmen dan perhatian terhadap perkembangan peserta didik.

(18)

guru, banyak dikemukakan oleh para pakar pendidikan. Munculnya berbagai pandangan tersebut yang diakibatkan oleh lemahnya pembekalan nilai profesionalisme kependidikan, mahasiswa calon guru hanya mengenal ilmu kependidikan dari segi teori dan kurang mendalami dari sisi penjiwaan. Pada akhirnya lulusan pendidikan guru tidak piawai menjabarkan kurikulum, lemah dalam mengenal dan menyiasati obyek studi, serta sulit berinteraksi dengan siswa dalam pembelajaran. Intinya lulusan pendidikan guru kurang siap dan tanggap menghadapi situasi persekolahan yang kurang dinamis. (Kompas, 26 Oktober 2004, hal.10).

(19)

4

Universitas Negeri Yogyakarta sebagai LPTK yang menghasilkan lulusan tenaga kependidikan juga harus memiliki kemampuan atau kompetensi-kompetensi tersebut bagi para lulusan maupun mahasiswa yang mengambil program kependidikan, khusunya mahasiswa yang mengambil program studi pendidikan teknik boga. Mahasiswa pendidikan teknik boga nantinya akan melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL) untuk mengajar di sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan di DIY yang biasa digunakan sebagai tempat PPL mahasiswa pendidikan teknik boga antara lain SMK N 4 Kota Yogyakarta, SMK N 6 Kota Yogyakarta, SMK Negeri 2 Godean, Sleman, SMK Negeri I Sewon Bantul. Dalam melaksanakan PPL tersebut mahasiswa harus sudah menguasai kompetensi keguruan yang sesuai dengan UUGD (Undang-undang Guru dan Dosen) yang terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial. Karena keempat kompetensi tersebut merupakan satu kesatuan dan merupakan kompetensi utama yang dibutuhkan oleh guru pada saat mengajar.

(20)

produktif tingkat dasar dan mata Diklat produktif tingkat lanjut. Mata diklat produktif tingkat dasar menamamkan sikap, pengetahuan serta keterampilan yang sifatnya dasar, mata Diklat produktif tingkat dasar ini diberikan di kelas satu ataupun kelas dua. Sedangkan mata diklat produktif tingkat lanjut ini merupakan kelanjutan dari mata Diklat produktif tingkat dasar, mata diklat produktif tingkat lanjut diberikan di kelas tiga.

(21)

6

Berdasarkan pemaparan di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang kompetensi keguruan yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional serta sosial terhadap mahasiswa pendidikan teknik boga yang dibutuhkan di SMK sebagai guru yang mengajar mata Diklat produktif tingkat lanjut khususnya mata diklat BCMC 12, 15 dan 16.

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, identifikasi permasalahan-permasalahan yang ada antara lain:

1. Bagaimana pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk dapat mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

2. Kompetensi apa sajakah yang telah dikuasai oleh mahasiswa pendidikan teknik boga?

3. Kompetensi apa sajakah yang harus dikuasai oleh mahasiswa pendidikan teknik boga untuk dapat mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut? 4. Bagaimana kompetensi pedagogik yang harus dikuasai mahasiswa

pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

(22)

6. Bagaimana kompetensi profesional yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

7. Bagaimana kompetensi sosial yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

8. Bagaimanakah sikap yang harus dimiliki mahasiswa pendidikan teknik boga sebagai guru produktif tingkat lanjut?

9. Seberapa besar tingkat pengetahuan yang telah dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga?

10. Seberapa besar tingkat keterampilan yang telah dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga?

11. Adakah persyaratan khusus yang harus dimiliki oleh guru tata boga untuk dapat mengajar mata diklat produktif lanjut?

C. Pembatasan Masalah

(23)

8

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi pedagogik yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

2. Bagaimana pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi kepribadian yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

3. Bagaimana pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi profesional yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

4. Bagaimana pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi sosial yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pendapat guru tata boga terhadap kompetensi pedagogik yang harus dikuasai mahasiswa teknik boga untuk dapat mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut.

(24)

3. Mengetahui pendapat guru tata boga terhadap kompetensi profesional yang harus dikuasai mahasiswa teknik boga untuk dapat mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut.

4. Mengetahui pendapat guru tata boga terhadap kompetensi sosial yang harus dikuasai mahasiswa teknik boga untuk dapat mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut.

F. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk dapat menjadi guru SMK.

2. Sarana untuk mempersiapkan diri sebagai calon guru SMK yang profesional.

(25)

10 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori

1. Pendapat Guru

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pendapat mempunyai arti yaitu: (a) pikiran ataupun tanggapan, (b) buah pikiran atau perkiraan tentang sesuatu hal seperti orang atau peristiwa, (c) orang-orang yang mula-mula mendapatkan sesuatu yang tadinya belum ada atau belum diketahui dan (d) kesimpulan sesudah mempertimbangkan, menyelidiki, mengalami atau sebagainya. (Poerwodarminto, 1990: 562).

Sedangkan menurut Alo Liliweri (1997) pendapat didefinisikan sebagai gambaran mengenai pengalaman seseorang terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan maupun persepsi tentang obyek tersebut.

Abu Ahmad (1991 : 74) dalam Supriyanto (2004) memberi arti pendapat sebagai suatu hasil pekerjaan pikiran meletakkan hubungan antar anggapan yang satu dengan yang lain yang dinyatakan dalam satu kalimat. Sedangkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

(26)

sesuatu hal yang dinyatakan dalam kalimat. Dalam hal ini yang dijadikan obyek pendapat adalah kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa S1 teknik boga untuk mengajar mata Diklat produktif tingkat lanjut (BCMC 12, 15 dan 16). Guru tata boga SMK Negeri yang ada di DIY tentunya mempunyai pendapat yang berbeda-beda tentang kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa S1 teknik boga. 2. Kompetensi

Keputusan Mendiknas RI No. 0045/U/2002, kompetensi didefinisikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab, yang dimiliki seseorang sebagai syarat kemampuan untuk mengerjakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. (Endang Mulyasa, 2002: 37). Sedangkan menurut Hari Suderajat (2004: 40) kompetensi didefinisikan sebagai pemikiran pengetahuan (konsep dasar Keilmuan), nilai dan sikap serta keterampilan yang dibutuhkan dalam penyelesaian suatu pekerjaan di lapangan.

(27)

12

tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. (Tim UPPL UNY 2007 : 5)

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, nilai, sikap serta keterampilan yang dimiliki seseorang sebagai syarat kemampuan untuk mengajarkan sesuatu pekerjaan. Dalam hal ini kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Sesuai dengan UU RI No. 14 tahun 2005 pasal 10 kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai sebagai guru ada 4, dengan penjabarannya sebagai berikut:

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

(Penjelasan UU RI No. 14 tahun 2005 pasal 10 ayat 1).

(28)

strategi pembelajaran, kompetensi yang ingin dicapai dan materi yang akan diajarkan, serta menyusun rancangan pembelajaran teori maupun praktek dengan tepat.

Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator antara lain menata latar (setting) pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang kondusif dengan memanfaatkan sumber belajar dan lingkungan yang tepat dalam proses pembelajaran. Merancang dan melaksaakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator antara lain merancang dan melaksanakan evaluasi, menganalisis hasil evaluasi, dan memanfaatkan hasil evaluasi untuk perbaikan kualitas program pembelajaran. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi diantaranya memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik maupun non akademik.

b. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia (Penjelasan UU RI No. 14 tahun 2005 pasal 10 ayat 1).

(29)

14

berkaitan dengan kematangan kepribadian guru yang bersangkutan. Kompetensi personal mencakup kepribadian yang utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman, bermoral, disiplin, tanggung jawab, peka, objektif, luwes, berwawasan luas, dapat berkomunikasi dengan orang lain, kemampuan mengembangkan profesi seperti berpikir kreatif, kritis, reflektif, mau belajar sepanjang hayat.

Sedangkan menurut Samani (2002: 10) yang juga dikutip oleh Muksin (2006: 32). Kompetensi kepribadian / personal mencakup mengenal diri dan berpikir rasional. Mengenal diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga negara serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, sekaligus menjadikannya sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya, berpikir rasional mencakup kecakapan menggali dan menemukan informasi, mengolah informasi dan mengambil keputusan, serta memecahkan masalah secara kreatif.

(30)

(3) berkepribadian menarik serta dapat berkomunikasi dengan orang lain.

c. Kompetensi Profesional

Menurut penjelasan UU RI No. 14 tahun 2005, yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.

(31)

16

pembelajaran, (9) memilih dan menggunakan sumber belajar, (10) memanfaatkan sarana dan lingkungan belajar, (11) memiliki penguasaan dan pembentukan dasar-dasar yang kuat serta menyeluruh mengenai tahap pengembangan aplikasi teknis secara benar dan presisi, (12) memiliki penguasaan naturalis dalam bentuk pekerjaan sesungguhnya, (13) mengatur program pembelajaran sesungguhnya, (14) memilih dan menetapkan materi kontekstual dengan kebutuhan lapangan kerja, (15) menerapkan strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada kebermaknaan hasil belajar, (16) mengelola kelas; (17) melaksanakan praktek dengan menggabungkan dan menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja, (18) mengembangkan teknologi mutakhir untuk kebutuhan pelajaran, (19) mengembangkan alat dan melakukan evaluasi hasil belajar secara menyeluruh yang mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik serta intelektual skill, (20) memahami karakteristik siswa, (21) memberi

layanan bimbingan kepada siswa, (22) dapat membagi perhatian terhadap proses dan hasil belajar secara profesional, (23) membaca hasil penelitian dan publikasi lain yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan profesinya, (24) melakukan penelitian sederhana (action research), (25) memiliki kemampuan entrepreneur/kewirausahaan, (26) memiliki wawasan global, (27)

(32)

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. (Penjelasan UU RI No. 14 tahun 2005)

(33)

18

3. Mata Diklat BCMC

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan program keahlian tata boga terdapat berbagai mata Diklat (pendidikan dan pelatihan) dalam proses pembelajarannya demi terwujudnya kompetensi. Salah satu mata Diklat yang harus dikuasai adalah mata diklat BCMC (Basic Commercial Method Cooking). Mata diklat BCMC ini ada yang tergolong BCMC

tingkat dasar

(BCMC 01–BCMC 10) adapun kompetensinya antara lain :

(34)

Adapun yang tergolong BCMC tingkat lanjut, antara lain :

a. BCMC 12 dengan kompetensi Merencanakan dan Menerapkan Makanan Untuk Buffet.

Buffet (perjamuan resmi) merupakan perjamuan yang dihadiri oleh sekelompok orang/banyak orang yang cara penyajiannya dibuat sebaik mungkin agar menarik sehingga mendorong tamu untuk mencoba/ mencicipi hidangan sesuai dengan selera yang diinginkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam buffet, antara lain tema, jumlah tamu, menu, penghidangan (lay out), serta alat pengolahan, alat hidang, dan alat saji. Agar hidangan yang disajikan terlihat baik / bagus, hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah pemilihan bahan makanan yang berkualitas, pemilihan teknik olah yang tepat, penataan hidangan, penataan ruangan, merencanakan dan memprediksikan bahan sesuai dengan kebutuhan.

Kompetensi merencanakan dan menerapkan makanan untuk buffet terdapat empat sub kompetensi yang harus dikuasai oleh guru maupun peserta didik. Sub-sub kompetensi tersebut adalah :

1. Mampu merencanakan lay out buffet, meliputi mengetahui pengertian buffet, mampu merencanakan penyelenggaraan acara buffet, mampu merencanakan lay out ruang buffet, mampu merencanakan peralatan hidang yang digunakan pada acara buffet. 2. Mampu menyiapkan dan mengolah makanan untuk buffet,

(35)

20

memilih bahan makanan yang tepat, mampu mengolah makanan untuk buffet, mampu menata dan menyajikan hidangan untuk buffet, mengetahui standar porsi yang tepat, mampu melakukan penataan dekorasi ruang buffet.

3. Mampu menyiapkan dan mengolah aneka kue untuk buffet, meliputi mengetahui macam-macam kue untuk buffet, mampu menggunakan peralatan pengolahan, mampu menyiapkan bahan makanan yang digunakan, mampu membuat adonan serta mengolah kue dengan baik, serta mampu menata berbagai kue untuk buffet.

4. Mampu menyimpan hidangan buffet, meliputi menyimpan hidangan buffet dalam suhu dan tempat yang tepat, memanfaatkan sisa bahan makanan, menerapkan higiena dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. BCMC 15 dengan kompetensi merencanakan dan mengontrol jasa boga berdasarkan menu.

(36)

masakan harus bervariasi, biaya yang tersedia, iklim dan musim, peralatan untuk mengolah makanan, kompetensi (bahan, warna, rasa, teknik olah, tekstur).

Kompetensi merencanakan dan mengontrol jasa boga berdasarkan menu terdapat dua sub kompetensi yang harus dikuasai oleh guru maupun peserta didik. Sub-sub kompetensi tersebut antara lain :

1. Mampu merencanakan dan menyiapkan menu untuk catering meliputi mampu menyusun menu untuk catering, mengetahui teknik penyusunan menu catering, mampu menghitung biaya produksi dalam suatu catering.

2. Mampu mengawasi pengelolaan usaha jasa boga meliputi, mengetahui aspek-aspek pengawasan dalam suatu catering, mampu menyusun jadwal operasional catering, mampu meningkatkan kualitas produksi melalui kontrol porsi dan sistem kendali mutu, mampu mengendalikan biaya produksi.

c. BCMC 16 dengan kompetensi mengorganisasi operasi makanan dalam jumlah besar.

(37)

22

yang harus dikuasai oleh guru maupun peserta didik. Sub-sub kompetensi tersebut antara lain :

1. Mampu merencanakan kegiatan dapur dalam jumlah besar meliputi mengetahui pengertian jadwal produksi, mampu menyusun rencana kegiatan dapur dalam jumlah besar, mampu menghitung jumlah produksi makanan, mampu menghitung kebutuhan bahan makanan yang digunakan, mampu menghitung kebutuhan peralatan pengolahan makanan yang digunakan, mampu menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan.

2. Mampu mengorganisir produksi makanan dalam jumlah besar meliputi mampu mengorganisasikan produksi makanan, mampu melakukan pengawasan proses produksi makanan sesuai dengan sistem kendali mutu.

3. Mampu memilih sistem pengolahan makanan meliputi mengetahui sistem pengolahan makanan, mengetahui jenis-jenis sistem pengolahan makanan, menghitung macam-macam biaya produksi, dan menghitung keuntungan produksi.

B. Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian yang akan dilakukan sudah terdapat penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Muksin (2006) dengan judul penelitian: “Kompetensi Lulusan Pendidikan Guru Teknologi dan Kejuruan yang

Dibutuhkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan, “ dengan subyek penelitian

(38)

serta diklat-diklat industri ketenagalistrikan yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Hasil dari penelitiannya adalah: ada 3 aspek kompetensi yang dibutuhkan yaitu kompetensi personal 90%, (2) kompetensi profesional 88% dan (3) kompetensi sosial 86%.

Penelitian yang dilakukan oleh Marwanti dkk (2006) tentang kesiapan kerja Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ditinjau sebagai tenaga kependidikan dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1) Kompetensi pedagogik diperinci menjadi kompetensi merencanakan pembelajaran pada kategori cukup, kompetensi melaksanakan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran pada kategori baik, 2) kompetensi kepribadian pada kategori amat baik, 3) kompetensi profesional pada kategori baik dan, 4) kompetensi sosial pada kategori amat baik.

C. Kerangka Berpikir

(39)

24

Dalam dunia pendidikan, keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan, salah satunya tergantung kepada guru yang bermutu. Guru yang bermutu adalah guru yang memiliki syarat-syarat kepribadian dan kemampuan teknik keguruan.

(40)

Adapun kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh guru menurut UU RI No. 14 tahun 2005 antara lain: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Kompetensi-kompetensi tersebut tidak hanya dikuasai oleh guru saja tetapi juga mahasiswa yang mengambil program studi kependidikan yang kelak akan dapat bekerja sebagai guru. Dalam penelitian ini lebih dikhususkan pada kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga sebagai calon guru untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut.

D. Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitian antara lain:

1. Bagaimana pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi pedagogik yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

2. Bagaimana pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi kepribadian yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

3. Bagaimana pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi profesional yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut?

(41)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat

Tempat untuk melaksanakan penelitian ini adalah SMK Negeri kelompok pariwisata yang ada di DIY yaitu: SMK N 4 Kota Yogyakarta, SMK N 6 Kota Yogyakarta, SMK N 1 Sewon Bantul, dan SMK N 2 Godean Sleman.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari–Maret 2007. 2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang tidak bermaksud menguji hipotesis tetapi hanya menggambarkan seperti apa adanya satu variabel gejala atau keadaan yaitu “Pendapat guru tata

(42)

B. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2003 : 2) variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati sebagai atribut dari obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel yaitu pendapat guru terhadap kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut.

C. Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut. Yang dimaksud pendapat dalam penelitian ini adalah pikiran atau tanggapan yang berasal dari pengalaman guru tentang kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

(43)

28

teladan bagi peserta didik. Kompetensi kepribadian dapat diukur melalui sikap serta penampilan. Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi kurikulum mata pelajaran/mata diklat di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Sedangkan kompetensi profesional dapat diukur melalui keorganisasian, wawasan serta penguasaan terhadap mata diklat BCMC 12, 15, 16. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial dapat diukur/diungkap melalui kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain serta menghargai orang lain.

Mata diklat produktif tingkat lanjut adalah mata diklat yang merupakan kelanjutan dari mata diklat tingkat dasar yang sudah diberikan di kelas satu maupun kelas dua. Mata diklat tingkat lanjut tersebut antara lain mata diklat BCMC 12 dengan kompetensi merencanakan dan menerapkan makanan untuk buffet, mata diklat BCMC 15 dengan kompetensi merencanakan dan mengontrol jasa boga berdasarkan menu, mata diklat BCMC 16 dengan kompetensi mengorganisasi operasi makanan dalam jumlah besar.

(44)

buffet, mengontrol jasa boga berdasarkan menu, mengorganisasi operasi makanan dalam jumlah besar).

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.(Sugiyono 2005 : 55) Dalam penelitian ini populasinya adalah guru-guru tata boga SMK Negeri di DIY yang mengajar BCMC 12, 15, 16, dengan jumlah 17 orang.

Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi. Menurut Sugiyono penggunaan sampel sebanyak 100% dari populasi akan mengurangi tingkat kesalahan terutama jika jumlah populasi yang dipergunakan sedikit.

Tabel 1. Populasi dan Sampel Penelitian Guru Tata Boga SMK Negeri di DIY

Nama Sekolah Jumlah Responden

SMK Negeri 4 Kota Yogyakarta 6 orang SMK Negeri 6 Kota Yogyakarta 3 orang SMK Negeri 1 Sewon, Bantul 2 orang SMK Negeri 2 Godean, Sleman 6 orang

Jumlah 17 orang

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian

(45)

30

langsung kepada responden dengan menggunakan angket. (Suharsimi Arikunto 2002 : 136).

Instrumen disusun dengan menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert merupakan skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial (Sugiyono 1999 : 86)

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk penyusunan butir-butir instrumen yang dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat dibutuhkan (SD) sampai dengan sangat tidak dibutuhkan (STD). Untuk keperluan analisis kuantitatif, jawaban diberikan skor, Jawaban Sangat Dibutuhkan (SD) mendapatkan skor 4, Dibutuhkan (D) skor 3, Tidak Dibutuhkan (TD) skor 2, Sangat Tidak Dibutuhkan (STD) skor 1.

(46)

mengetahui apakah butir-butir instrumen telah mewakili dari apa yang telah diukur.

Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen penelitian tentang pendapat guru tata boga SMK Negeri di DIY terhadap kompetensi yang harus dikuasai Mahasiswa pendidikan Teknik Boga untuk mengajar suatu diklat produktif tingkat lanjut (BCMC 12, 15, dan 16)

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen

Pendapat Guru Tata Boga SMK di DIY terhadap Kompetensi yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat

Produktif Tingkat Lanjut

Indikator Sub Indikator No. Butir Jumlah

Butir

Merencanakan Pembelajaran 5, 6, 7 3

Pelaksanaan Pembelajaran 8, 9, 18, 19, 20, 21, 22,

23, 24, 25 10

Mengevaluasi Pembelajaran 10, 27, 28, 29, 30, 31, 32 7 Penggunaan Media

Pembelajaran

13, 14, 15, 17, 26

5

Penggunaan Sumber Belajar 11, 12, 16 3

Kompetensi

Penampilan 42, 43, 44 3

Kompetensi Profesional

Keorganisasian 57, 60, 62 3

Wawasan dalam bidang jasa boga berdasarkan menu

71, 72

2 Kemampuan dalam

mengorganisasi operasi makanan dalam jumlah besar

73, 74, 75

(47)

32

Kompetensi Sosial

Komunikasi dan kerjasama 76, 77, 78, 79, 84, 85 6 Menghargai orang lain 80, 81, 82, 83, 86 5

Jumlah 86

Setelah ditabulasi data dianalisa dengan menghitung batas atas dan batas bawah sehingga diperoleh rentang jawaban berikut ini:

k

rentang jawaban / kategori

Penelitian pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi Mahasiswa pendidikan teknik boga menggunakan interval sebagai berikut:

nt = 4

Tabel 3. Rentang Jawaban

(48)

4 1,00–1,75 STD (Sangat Tidak Dibutuhkan) Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode angket atau kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. (Sugiyono 1998 : 135)

Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 45), berdasarkan cara menjawabnya kuisioner dibagi menjadi dua yaitu kuisioner tertutup dan kuisioner terbuka. Penelitian ini menggunakan kuisioner tertutup dan juga kuisioner terbuka. Kuisioner tertutup karena jawaban yang akan digunakan oleh responden telah tersedia sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Kuisioner terbuka karena selain responden memilih jawaban yang telah disediakan, responden juga dapat memberikan tambahan pendapat yang lain yang belum ada pada point pernyataan. Sedangkan berdasarkan jawaban yang diberikan penelitian ini menggunakan kuisioner tidak langsung artinya responden memberikan jawaban tentang orang lain. Keuntungan penggunaan kuisioner antara lain:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

c. Dapat dibuat anonim, sehingga responden tidak sungkan-sungkan untuk menjawabnya.

(49)

34

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas

Validitas merupakan suatu pengukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 1999 : 109)

(50)

Setelah data diperoleh dan ditabulasi, maka pengujian validitas instrumen dilakukan dengan bantuan program statistik edisi Sutrisno Hadi dan Pamardiningsih. Butir instrumen dikatakan valid apabila harga koefisien korelasi (rxy) lebih besar atau sama dengan harga korelasi (r) pada tabel dengan taraf signifikansi a = 5% dengan r tabel = 0,361 (Sugiyono, 1991 : 288). Untuk mengetahui validitas instrumen maka digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut:



Nilai Korelasi Product Moment Skor pada butir

Skor total variabel Rerata skor butir Rerata skor total

(51)

36

Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen yang dipergunakan sebagai alat pengumpul data cukup terpercaya dan baik. Dengan alat ukur yang telah terpercaya dan baik maka data dari penelitian akan menunjukkan hasil yang terpercaya. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan rumus K-R20, sebagai berikut:

Proporsi responden yang menjawab Proporsi responden yang mendapat skor 0

(52)

G. Teknik Analisis dan Penafsiran Data

(53)

38 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Penelitian yang berjudul pendapat guru tata boga SMK Negeri di DIY terhadap kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan Teknik Boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut (BCMC 12, 15 dan 16) memberikan hasil berupa data mengenai kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang mahasiswa sebagai guru produktif tingkat lanjut. Penelitian dilakukan di SMK Negeri (Kelompok Pariwisata) yang ada di DIY dengan tujuh belas responden. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

1. Gambaran Sekolah (SMK Kelompok Pariwisata)

Lokasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dijadikan tempat penelitian terbagi dalam tiga wilayah yaitu (1) Kota Yogyakarta yakni di SMK Negeri 4 dan SMK Negeri 6, (2) Kabupaten Bantul yakni SMK Negeri 1 Sewon, (3) Kabupaten Sleman yakni di SMK Negeri 2 Godean. Keempat SMK Negeri tersebut merupakan SMK Kelompok Pariwisata dengan salah satu bidang keahlian/jurusan yang ada di SMK tersebut adalah Tata Boga, dengan program keahliannya adalah restoran.

2. Identitas Responden

(54)

Tabel 4. Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Banyaknya Persentase

1 Laki-laki 1 orang 5,89 %

2 Perempuan 16 orang 94,11 %

Total Responden 17 orang 100 %

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru tata boga SMK Negeri di DIY yang mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut adalah perempuan hanya ada satu orang guru laki-laki yang mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut.

Berdasarkan tingkat pendidikan, identitas responden dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Responden

No. Tingkat Pendidikan Banyaknya Persentase

1 S1 14 orang 82,35 %

2 D3 3 orang 17,65 %

Total Responden 17 orang 100 %

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru-guru tata boga SMK Negeri di DIY yang mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut adalah lulusan program S1, hanya tiga orang guru yang merupakan lulusan program D3.

Berdasarkan pengalaman mengajar dari responden dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6. Pengalaman Mengajar Responden No. Pengalaman Mengajar Banyaknya

1 1–10 tahun 4 orang

2 11–20 tahun 10 orang

3 21–30 tahun 3 orang

(55)

40

Berdasarkan Tabel 6, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru-guru tata boga yang mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut sudah mempunyai pengalaman mengajar antara 11-20 tahun sebanyak 10 orang, pengalaman mengajar antara 1-10 tahun ada 4 orang, dan pengalaman mengajar antara 21-30 tahun ada 3 orang.

3. Deskripsi Data

Deskripsi data bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai karakteristik distribusi data yang diperoleh di dalam penelitian. Pelaksanaan analisis dengan menghitung rata-rata (mean), median, modus dan simpangan baku. Setelah ditabulasi, data dianalisis dengan menghitung batas atas dan batas bawah sehingga diperoleh rentang jawaban seperti yang tertera pada tabel 3, yaitu :

3,26–4,00 = Sangat Dibutuhkan 2,51–3,25 = Dibutuhkan

1,76–2,50 = Tidak Dibutuhkan

1–1,75 = Sangat Tidak Dibutuhkan

Setelah data penelitian dihitung dan dianalisis, maka hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1) Kompetensi Pedagogik

(56)

dengan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Hasil penelitian pada aspek kompetensi pedagogik dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Pengetahuan tentang Kurikulum dan Silabus untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik

No Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan 1.

2.

3.

4.

Menguasai kurikulum khususnya mata diklat produktif tingkat lanjut

Mampu menganalisis kurikulum khususnya mata diklat produktif tingkat lanjut Mampu menyusun Silabus untuk pembelajaran dalam 1 semester

Mampu mengimplementasikan kurikulum khususnya mata diklat produktif tingkat lanjut

65

Rata-rata 64,75 3,805 95,22 SD

Skor Maximum = 68 SD = Sangat Dibutuhkan

(57)

42

yang mendasar dan harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga sebelum mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut. Kemampuan mengimplementasikan kurikulum menempati urutan kedua. Implementasi kurikulum merupakan penerapan isi dari kurikulum dalam proses pembelajaran.

Tabel 8. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Perencanaan Pembelajaran untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik

No. Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan

1. 2. 3.

Mampu membuat rencana pembelajaran teori

Mampu membuat rencana pembelajaran praktek

Mampu merumuskan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa

Rata-rata 66 3,88 97,06 SD

Skor Maximum = 68 SD = Sangat Dibutuhkan

(58)

Tabel 9. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Pelaksanaan Pembelajaran untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik

No. Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan 1.

Mampu dan terampil dalam membuka pelajaran

Mampu dan terampil dalam menjelaskan pelajaran praktek mata diklat produktif tingkat lanjut

Mampu memotivasi siswa dalam pembelajaran

Mampu dan terampil dalam menjelaskan pelajaran teori mata diklat produktif tingkat lanjuT Mampu mengelola kelas dan laboratorium praktek dengan baik Mampu dan terampil dalam mendemonstrasikan (khususnya pada saat praktek)

Memiliki kemampuan dalam memberikan apersepsi kepada peserta didik

Mampu dan terampil dalam menutup pelajaran

Rata-rata 65 3,82 95,59 SD

Skor Maximum = 68 SD = Sangat Dibutuhkan

(59)

44

suatu proses pembelajaran. Pada bagian ini guru akan mentransfer ilmunya kepada peserta didik. Sedangkan kemampuan dalam memberikan apersepsi kepada peserta didik dan kemampuan dalam menutup pelajaran memperoleh prosentase terendah.

Tabel 10. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Evaluasi Pembelajaran untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik

No. Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan 1. pada aspek sikap peserta didik

Rata-rata 62,14 3,66 91,38 SD

Skor Maximum = 68 SD = Sangat Dibutuhkan

(60)

ketrampilan menempati rangking ke dua karena pada mata diklat mata diklat produktif tingkat lanjut para peserta didik akan dinilai ketrampilan pada saat praktek. Aspek sikap, pengetahuan, analisis kurikulum, menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan pembelajaran berada pada urutan ketiga. Sedangkan kemampuan mengembangkan alat evaluasi memperoleh skor/ prosentase terendah.

Tabel 11. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Penggunaan Media Pembelajaran untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik

No. Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan 1. menggunakan media dan alat pembelajaran

Mampu membuat materi pembelajaran menggunakan Power Point sebagai media pembelajaran pada mata Diklat mata diklat produktif tingkat lanjut Dapat menggunakan media pembelajaran yang lain, seperti CD untuk

menjelaskan serta memberi contoh yang mendetail pada saat pembelajaran

Rata-rata 58,6 3,44 86,17 SD

(61)

46

Dari tabel 11, diketahui bahwa setiap aspek penggunaan media pembelajaran merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh Mahasiswa pendidikan Teknik Boga. Kemampuan dalam menggunakan media dan alat pembelajaran merupakan kemampuan yang memperoleh nilai/skor tertinggi. Guru selain trampil dalam membuat berbagai media pembelajaran harus mampu dalam menggunakan media tersebut pada saat proses pembelajaran dikelas. Media pembelajaran dengan menggunakan power point menempati rangking kedua. Media komputer, transparansi, serta CD pembelajaran berada pada urutan ketiga.

Tabel 12. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Penggunaan Sumber Belajar untuk Mencapai Kompetensi Pedagogik

No. Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan

1. sumber belajar pada mata diklat produktif tingkat lanjut

Mampu menggunakan internet untuk mencari sumber belajar yang tepat

59

Rata-rata 59 3,47 86,76 SD

(62)

Dari tabel 12, diketahui bahwa setiap aspek penggunaan sumber belajar merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh Mahasiswa pendidikan Teknik Boga. Kemampuan tersebut antara lain dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti lingkungan sekitar dan internet dalam mencari sumber belajar yang tepat untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut.

Tabel 13. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Pedagogik yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga Berdasarkan Rangking

No Aspek Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan

1.

Rata-rata 62,58 3,68 92,03 SD

SD = Sangat Dibutuhkan

(63)

48

91,38%, penggunaan sumber belajar pada urutan kelima dengan persentase 86,76% dan kemampuan dalam penggunaan media pembelajaran memperoleh rangking ke enam dengan persentase 86,17%.

2) Kompetensi Kepribadian

(64)

Tabel 14. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Kepribadian dalam Aspek Sikap yang Harus Dikuasai Mahasiswa

Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut

No Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan

1.

Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa

Memiliki kedisiplinan dan tepat waktu

Memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas

Memiliki kecerdasan intelektual

Memiliki jiwa demokratis dan penilaian yang obyektif

Memiliki kecerdasan emosional Memiliki kecerdasan spiritual Memiliki sifat yang adil dalam penilaian

Memiliki sifat keterbukaan Memiliki sifat-sifat sebagai warga negara yang baik, yang mampu memberikan contoh kepada peserta didik Memiliki sikap yang tenang penuh percaya diri

Memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan Bersikap kritis dan kreatif Memiliki kesabaran dalam

Mampu berkomunikasi dengan hangat

Berbicara sopan dan lancar Memiliki kemampuan dalam menggali berbagai informasi Berpenampilan ramah dan supel

Memiliki wawasan yang luas Memiliki sikap pengendalian

Rata-rata 62,05 3,65 91,24 SD

(65)

50

(66)

Tabel 15.Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Kepribadian dalam Aspek Penampilan yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat

Produktif Tingkat Lanjut

No. Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan 1.

2. 3.

Berkepribadian menarik

Berpenampilan matang / dewasa Berpakaian bersahaja, rapi dan sopan

61

Rata-rata 59,3 3,49 87,25 SD

Skor Maximum = 68 SD = Sangat Dibutuhkan

Dari tabel 15, dapat diketahui bahwa aspek penampilan sangat dibutuhkan Mahasiswa pendidikan Teknik Boga. Kemampuan yang memperoleh skor tertinggi adalah berkepribadian menarik. Seorang guru harus mempunyai kepribadian yang menarik karena akan menjadi contoh bagi peserta didik. Penampilan guru yang matang/dewasa berada pada urutan kedua. Sedangkan berpakaian bersahaja, rapi dan sopan memperoleh skor terendah.

Tabel 16.Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Kepribadian Yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga

Berdasarkan Rangking

No Aspek Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan 1.

Rata-rata 60,68 3,57 89,25 SD

SD = Sangat Dibutuhkan

(67)

52

untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut. Aspek sikap menempati rangking pertama dengan prosentase 91,24%. Aspek/sub indikator penampilan memperoleh prosentase 87,25% berada pada rangking kedua.

3) Kompetensi Profesional

Guru selain memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, juga harus memiliki kompetensi profesional. Kompetensi ini mencakup penguasaan materi secara luas dan mendalam sehingga dapat memenuhi standar kompetensi. Hasil penelitian mengenai kompetensi profesional adalah sebagai berikut :

Tabel 17. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional dalam Aspek Keorganisasian yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat

Produktif Tingkat Lanjut

No. Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan 1.

Rata-rata 58 3,41 85,29 SD

Skor Maximum = 68 SD = Sangat Dibutuhkan D = Dibutuhkan

(68)

Memiliki salah satu sertifikat yang sesuai bidang keahlian memperoleh skor tertinggi. Dengan memiliki sertifikat salah satu bidang keahlian tertentu maka seorang guru sudah dinyatakan kompeten dalam bidang tersebut sehingga akan mengajar dengan profesional. Menjalin kerjasama dengan industri menempati rangking kedua. kerjasama dengan industri sangat penting terutama dalam kegiatan praktek industri, penempatan lulusan. Sedangkan keanggotaan dalam asosiasi profesi PGRI memperoleh skor terendah dengan kategori dibutuhkan.

Tabel 18. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional dalam Aspek Wawasan dalam Bidang Kejuruan yang

Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut

No. Pernyataan Skor Skor Persentase

(%)

Menguasai materi bidang studi dan keahlian yang diajarkan Mengikuti informasi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan bidang

keahliannya

Menguasai pengembangan materi dasar-dasar kejuruan yang lebih kuat dan mendasar Memiliki kemutakhiran dalam penyampaian materi yang diajarkan

Mampu melakukan penelitian yang berhubungan dengan mata diklat produktif tingkat lanjut Memahami konsep pendidikan kejuruan secara matang Memiliki kemampuan dalam menulis karya ilmiah yang berhubungan dengan mata diklat produktif tingkat lanjut

Rata-rata 61,43 3,61 90,33 SD

(69)

54

Dari tabel 18, diketahui bahwa aspek wawasan merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut. Menguasai materi bidang studi dan keahlian yang diajarkan memperoleh urutan pertama. Penguasaan materi sangat penting karena akan menunjang kelancaran dalam pembelajaran. Mengikuti informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diurutan kedua. Dengan mengikuti perkembangan informasi serta iptek maka proses pembelajaran akan sesuai dengan trend yang sedang berlangsung. Menguasai pengembangan materi dasar kejuruan yang lebih kuat dan mendasar pada urutan ketiga. Memiliki kemutakhiran dalam penyampaian materi, melakukan penelitian, memahami konsep pendidikan kejuruan diurutan empat, memiliki kemampuan dalam menulis karya ilmiah di urutan kelima.

Tabel 19.Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Kompetensi

Merencanakan dan Menerapkan Makanan untuk Buffet

No. Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan

1. mengolah aneka kue untuk buffet

Rata-rata 65,75 3,87 96,69 SD

(70)

Dari tabel 19, diketahui bahwa aspek kemampuan dalam mata diklat produktif tingkat lanjut merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan. Kemampuan dalam BCMC 12 diantaranya merencanakan layout buffet, menyiapkan dan mengolah masakan serta aneka kue untuk buffet memperoleh skor tertinggi/urutan pertama. Kemampuan dalam menyimpan hidangan buffet memperoleh skor terendah/urutan kedua.

Tabel 20.Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Kompetensi

Merencanakan dan Mengontrol Jasa Boga Berdasarkan Menu

No. Item Soal Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan

1.

2.

Mampu merencanakan dan menyiapkan menu untuk catering

Mampu mengawasi

pengelolaan usaha jasa boga

65

64

3,82

3,76

95,59

94,12

I

II

SD

SD

Rata-rata 64,5 3,79 94,86 SD

Skor Maximum = 68 SD = Sangat Dibutuhkan

(71)

56

Tabel 21.Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Kompetensi

Mengorganisasi Operasi Makanan dalam Jumlah Besar

No. Pernyataan Skor Skor Persentase

(%) dapur dalam jumlah besar Mampu mengorganisir produksi makanan dalam jumlah besar Mampu memilih sistem

Rata-rata 64,3 3,78 94,61 SD

Skor Maximum = 68 SD = Sangat Dibutuhkan

Dari tabel 21, diketahui bahwa mengorganisasi operasional makanan dalam jumlah besar sangat dibutuhkan oleh guru maupun peserta didik. Merencanakan dan menyiapkan menu untuk katering berada di urutan pertama. Merencanakan kegiatan dapur jumlah besar dan memilih sistem pengolahan makanan di urutan kedua.

Tabel 22. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Profesional Yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga

Berdasarkan Rangking

No Aspek Skor Skor Persentase (%) operasi makanan dalam jumlah besar

Rata-rata 62,79 3,69 92,36 SD

(72)

Berdasarkan tabel 22, dapat disimpulkan bahwa sub indikator/aspek yang ada dalam kompetensi profesional merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan. Kemampuan dalam merencanakan menerapkan makanan untuk buffet memperoleh rangking pertama dengan persentase 96,69%. Aspek merencanakan dan mengontrol jasa boga berdasarkan menu menempati urutan kedua dengan persentase 94,86%. Aspek mengorganisasi operasi makanan dalam jumlah besar menempati urutan ketiga dengan persentase 94,61%. Aspek Wawasan dalam bidang kejuruan diurutan keempat dengan persentase 90,33%. Sedangkan keorganisasian menempati urutan kelima dengan persentase 85,29%.

4) Kompetensi Sosial

(73)

58

Tabel 23. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Sosial dalam Aspek Komunikasi dan Kerjasama yang Harus Dikuasai

Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut

No. Pernyataan Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan

1.

Rata-rata 61,5 3,62 90,44 SD

Skor Maximum = 68 SD = Sangat Dibutuhkan

(74)

Tabel 24. Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Sosial dalam Aspek Menghargai Orang Lain yang Harus Dikuasai

Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut

No. Pernyataan Skor Skor Pesentase (%) Rangking Keterangan 1.

2.

3.

4. 5.

Mampu menilai hasil kerja diri sendiri secara obyektif Menghargai pendapat orang lain

Menghargai hasil kerja orang lain

Memiliki sikap tenggang rasa Memiliki kepedulian dan empati terhadap orang lain.

61

Rata-rata 60,4 3,56 88,82 SD

Skor Maximum = 68 SD = Sangat Dibutuhkan

Dari tabel 24, diketahui bahwa aspek menghargai orang lain merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan. Menghargai orang lain dan mampu menilai hasil kerja secara objektif merupakan kemampuan yang memperoleh skor tertinggi. Menghargai hasil kerja orang lain, sikap tenggang rasa, empati terhadap orang lain memperoleh skor terendah.

Tabel 25.Pendapat Guru Tata Boga SMK terhadap Kompetensi Sosial Yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga Berdasarkan

Rangking

No. Aspek Skor Skor Persentase (%) Rangking Keterangan

1.

Rata-rata 60,95 3,59 89,63 SD

Gambar

Gambar 1 Kerangka berfikir guru yang profesional
Tabel 1. Populasi dan Sampel Penelitian Guru Tata Boga
Tabel 2.  Kisi-kisi InstrumenPendapat Guru Tata Boga SMK di DIY terhadap Kompetensi yang Harus
Tabel 3.  Rentang Jawaban
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum tujuan suatu pelatihan diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan serta untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan,

Komunikasi merupakan cara terbaik bagi komunikator (da’i) untuk dapat menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada mad’u (komunikan), sehingga pesan dakwah yang mengajak kepada

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Mahasiswa/i merupakan faktor kunci untuk mengetahui pengaruh grup referensi dan keluarga terhadap keputusan pembelian ponsel Qwerty.

Penulisan hukum yang dilakukan dengan judul “TINJAUAN TENTANG PEMBERIAN REMISI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA TERORISME DI INDONESIA” merupakan hasil karya asli penulis,bukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Mikoriza meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai Paprika yaitu meningkatnya tinggi tanaman, jumlah daun pertanaman dan

Lima ”dogma” Media Literasi dan Lima Pertanyaan Kunci 158?. Tips Mengajar Literasi Media

lebih banyak terjadinya status gizi kurang pada anak balita dibandingkan ibu yang.. berpendidikan lebih dari SMA

PERANG KOALISI VI: SUATU KAJIAN MENGENAI KEKALAHAN PASUKAN NAPOLEON DALAM PERTEMPURAN DI RUSIA (1812).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu