• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

A.Ariyadi Warsito, M.Si. Sugihartono, M.Pd.

SILABI MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : Mikro Konseling

Kode Mata Kuliah : PBK 232

Jumlah SKS : 2 (dua) SKS Teori 0, Praktek 2

Dosen : A.Ariyadi Warsito, M.Si. , dkk.

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

Mata Kuliah Prasyarat : PBK 241

Waktu Perkuliahan : Semester 6

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini akan memberikan pengalaman belajar

penerapan keterampilan-keterampilan dalam konseling. Dalam pelaksanaanya, mata kuliah ini didesain untuk memberikan pengetahuan dasar keterampilan-keterampilan konseling secara teoritis dan praktis dari yang meliputi keterampilan Confronting, Elaborating, Empathy, Immediacy, Non-verbal encouragement, Open Questioning, Paraphrasing, Problem-solving, Reflecting, Respect, Summarizing. Selain keterampilan kunci yang disampaikan, pengembangan kompetensi diri untuk dapat menerapkannya untuk membantu orang lain juga menjadi bagian dalam mata kuliah ini.

Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan

Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan / Sub Pokok

Bahasan

1 Mahasiswa dapat :

1. Mengetahui substansi beserta

kompetensi yang akan dicapai secara umum.

2. Mengidentifikasi keadaan lingkungan sekitar dimana konselor dapat mengambil peranan untuk

beraktualisasi diri dalam membantu orang lain dengan perasalahan yang dihadapinya.

Pengenalan micro counseling : 1. Mengenal diri sendiri untuk

mengenal orang lain

2. Membantu orang lain dengan mendengarkan

3. Refleksi kasus dan pengalaman sehari-hari

2 1. Mahasiswa dapat lebih mengenal diri

dan potensi-potensi yang penting untuk dikembangkan dalam mengembangkan keterampilan mikro konseling.

2. Mahasiswa memiliki pemahaman terhadap pentingya keterampilan dalam konseling untuk membantu orang lain dari berbagai latar belakang.

Pemahaman diri melalui perkembandan diri

1. Pentingnya mengembangkan

self-awareness

2. Konselor sebagai profesi

yang membantu (helping

profession)

(2)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

A.Ariyadi Warsito, M.Si. Sugihartono, M.Pd.

Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan / Sub Pokok

Bahasan

3 1. Mahasiswa dapat memahami

aspek-aspek kompetensi apa saja yang perlu dikembangkan dalam mendengarkan untuk dapat menjadi konselor yang terampil.

2. Dengan kualitas, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan membangun hubungan terapeutik

Mengembangkan kualitas, keterampilan dan pengetahuan dalam mendengarkan :

1. Emphaty, sincerely, respect, integrity, resilience,

2. Humility, fairness, wisdom, courage, competence and assertiveness

4 1. Mahasiswa dapat membedakan jenis

percakapan konseling dan percakapan biasa

2. Mahasiswa dapat memahami proses konseling beserta kemungkinan-kemungkinan yang terjadi selama proses konseling

Bekerja dengan keterampilan mendengarkan secara aktif :

1. Percakapan dalam membantu berbeda dengan percakapan biasa

2. Tahap-tahap dalam pelaksanaan proses konseling

5 1. Mahasiswa dapat mengasah

keterampilan dalam mengetahui dan memahami permasalahan yang dialami oleh orang lain dengan pendekatan positif

2. Mahasiswa mampu melihat keberadaan orang lain beserta persoalan yang dialaminya dari sudut pandang positif dan mampu

merancang strategi intervensinya.

Memahami orang lain dan permasalahannya :

1. Menggunakan sudut pandang positif dalam memahami orang lain dan dalam konteksnya.

2. Setiap orang memiliki potensi untuk terus berkembang.

3. Strategi intervensi dalam konseling.

6 - 11 1. Mahasiswa dapat mengetahui

keterampilan kunci dalam konseling 2. Mahasiswa dapat memahami

masing-masing keterampilan yang seringkali digunakan bersamaan antara yang satu dengan yang lain

3. Mahasiswa dapat mempraktikkan keterampilan konseling dalam setting kelas

10 keterampilan kunci dalam konseling :

1. Confronting 2. Elaborating 3. Empathy 4. Immediacy 5. Non-verbal

(3)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

A.Ariyadi Warsito, M.Si. Sugihartono, M.Pd.

Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan / Sub Pokok

Bahasan

12 - 13 1. Mahasiswa dapat mendesain

tahap-tahap dalam konseling dan keterampilan apa saja yang diperlukan dalam setiap tahapan.

2. Mahasiswa dapat berlatih kepekaan terhadap berbagai hal yang diinginkan oleh konseli dalam proses maupun substansi konseling.

3. Mahasiswa dapat menggali lebih dalam permasalahan yang dialami oleh konseli. 4. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi

hasil konseling yang sudah dilaksanakan.

5. Mahasiswa dapat mendesain tindakan pemecahan masalah yang dihadapi oleh konseli

6. Mahasiwa dapat mengakhiri sesi konseling dengan baik.

Mendesain helping conversation

dalam konseling :

Tahap 1 : Memulai diskusi 1. Membentuk hubungan

terapeutik

2. Menyampaikan kondisi inti 3. Menyelidiki masalah yang

dihadapi oleh konseli Tahap 2 : Memperdalam pemahaman

1. Merespon dengan empati dengna lebih mendalam. 2. Challenging and

confronting

Tahap 3 : melakukan tindakan dan akhir konseling

1. Membuat pengukuran 2. Pemecahan masalah 3. Memanage akhir helping

relationship

4. Menghadapi ending yang sulit.

5. Penutupan / saying

goodbye

14 Mahasiswa dapat menganalisis kasus

dan mendesain model bantuan dalam bentuk konseling

Mengangkat suatu kasus untuk kemudian dijadikan bahan untuk

mendesain helping conversation

dalam yang diterapkan ke dalam konseling.

15 - 16 1. Mahasiswa dapat mempraktikkan

keterampilan-keterampilan kunci dalam proses konseling

(4)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

A.Ariyadi Warsito, M.Si. Sugihartono, M.Pd.

Evaluasi Hasil Belajar :

1. Kehadiran dan partisipasi : Karena perkembangan keterampilan memerlukan

demonstrasi dan praktik, partisipasi penting untuk menguasai tujuan perkuliahan ini. Oleh karena itu, kehadiran dan keterlibatan aktif sangat dianjurkan kepada

mahasiswa. Ini termasuk siap di kelas dengan melengkapi tugas dan bacaan yang dijadwalkan dan berpartisipasi dalam diskusi dan aktivitas di kelas. Pada setiap minggu ke 4 akan diadakan quis untuk materi yang sudah dipelajari. Kehadiran dan partisipasi dipertimbangkan secara terpisah. Absen dari kelas akan emmpengaruhi nilai akhir dengan mengurangi 5% dari total prosentase akhir. Kecuali sebelumnya sudah diijinkan oleh dosen.

2. Transkrip konseling : Mahasiswa akan membuat transkrip percakapan dalam

konseling disertai dengan penjelasan adegan-adegan yang menggambarkan keterampilan-keterampilan non verbal yang dilakukan selama sesi konseling. Transkrip ini akan dievaluasi secara individual.

3. Refleksi tertulis : mahasiswa akan ditugaskan meringkas aplikasi keterampilannya sendiri termasuk kekuatan dan kelemahan pada pertengahan dan akhir semester. Mengenai teknis selanjutnya akan disampaikan dosen di kelas.

4. Evaluasi teman sebaya : masing-masing mahasiswa akan melengkapi dua lembar

evaluasi dari penerapan keterampilan teman sekeals dalam konteks interview. Mengenai teknis selanjutnya akan disampaikan dosen di kelas.

Sistem penilaian :

Aspek-aspek penilaian Percentages

Kehadiran 10%

Partisipasi (20 point) (3 point each quiz) 20%

Transkrip (50 point) (25 point each assignment) 40%

Evaluasi teman sebaya (20 point) (10 points each assignment)

20%

Refleksi tertulis (10 points) (5 point each assignment)

10%

Daftar Literatur | Referensi

1. Evans, Gail. (2007). Counselling Skills for Dummies. John Willey and Sons.

Chichester, West Sussex, England.

2. Hornby, Garry, Hall, Carol dan Hall, Eric. (2003). Counselling Pupils in Schools Skills

and Strategies for Teachers. RoutledgeFalmer. London, England.

3. Pease, Allan and Pease, Barbara. (2004). The Devinitive Book Of Body Language.

(5)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

A.Ariyadi Warsito, M.Si. Sugihartono, M.Pd.

Literatur Tambahan :

1. Jones, Richard Nelson. (2005). Practical Counselling and helping skills (text and

activities for the lifeskills counselling model. SAGE Publications. London, England.

2. Kuhnke Elisabeth.(2007). Body Language for Dummies. John Willey & Sons.

Chichester, West Sussex. England 3. Indigenous and cross cultural psychology 4. Positive Psychology

Dosen dapat dihubungi di :

Referensi

Dokumen terkait

Karena ketika pelaku pencucian uang menggunakan jasa mereka untuk melancarkan aksinya dalam mencuci uang dan diketahui atau patut diduga bahwa harta atau uang

Berdasarkan hasil Evaluasi dokumen penawaran, Kegiatan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Rehabilitasi Total Gedung Sekolah SD Kec. Tempat : Gedung

Hubungan Pelaksanaan Peran Keluarga dengan Perkembangan Kemampuan Bahasa Anak Autis di SDLB-B dan Autis TPA Kecamatan Patrang Kabupaten Jember (The Correlation

Penyedia Jasa Konsultansi yang merupakan badan usaha dapat diwakilkan dengan ketentuan wajib membawa surat kuasa atau surat tugas dari pimpinan perusahaan serta membawa data

Menyatakan bahwa karya ilmiah yang berjudul “ KAJIAN YURIDIS- NORMATIF TENTANG LEGAL STANDING PEMOHON DAN TERMOHON DALAM HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARTAI POLITIK DI

[r]

[r]

- Lengkap Untuk Pembukaan Dokumen Penawaran Pangkalan Kerinci, 21 Mei 2012 - Akan Dievaluasi Lebih Lanjut. - Lengkap / Tidak Lengkap Panitia Pengadaan Barang