• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN USULAN MENGGUNAKAN METODE REBA DAN METODE RULA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN USULAN MENGGUNAKAN METODE REBA DAN METODE RULA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN USULAN MENGGUNAKAN METODE REBA DAN METODE RULA

Nama :YANITANINGRUM M

NIM :L2H 303 612

Abstrak

PT Delta furniture adalah perusahaan kecil yang bergerak dibidang furniture yang menghasilkan produk kursi anyaman. Salah satu prosesnya adalah menganyam. Kegiatan menganyam yang belum ergonomis seperti postur yang tidak tepat (alamiah) dapat menimbulkan ketidaknyaman atau nyeri/cidera pada otot skeletal atau yang disebut dengan musculoskeletal disorders (MSDs).

Dari hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) yang disebarkan kepada 12 orang pekerja bagian penganyaman menunjukkan ada beberapa hasil keluhan-keluhan muscokelestal pada beberapa bagian tubuh yaitu keluhan terbesar dibagian pinggang 91.67%, punggung 75%, bahu 66.67%,%, punggung 50 %, siku 25%,, telapak dan pergelangan tangan 66.67%, Selain karena sikap tidak alamiah keluhan ini juga disebabkan oleh aktivitas yang berulang-ulang.

Analisis postur kerja menggunakan metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) dan metode REBA(Rapid Entire Body Assesment)). Hasil analisis postur kerja dengan menggunakan CATIA (rula analysis) dan metode worksheet REBA. Untuk analisa metode RULA menunjukkan SKOR RULA dengan grand skor 7 dan SKOR

Sikap kerja yang tidak alamiah dan aktivitas yang berulang-ulang sangat erat kaitannya dengan bagaimana desain fasilitas kerja tersebut. Maka untuk mengurangi keluhan-keluhan tersebut maka dilakukan perancangan ulang fasilitas kerja. Untuk mendapatkan perancangan ulang stasiun kerja yang ergonomis maka perancangan akan melibatkan anthropometri tubuh masyarakat Indonesia. Dari hasil evaluasi postur kerja dengan menggunakan Software CATIA pada stasiun kerja yang baru menunjukkan perbaikan postur kerja yang cukup signifikan yaitu penurunan skor untuk skor REBA menjadi 3 sedangkan skor RULA 3. Selain perbaikan postur kerja, perancangan ulang stasiun kerja juga menunjukkan bahwa pekerja dapat dengan nyaman saat bekerja.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis terhadap pengolahan data menyatakan bahwa postur 4 operator yang diamati menimbulkan risiko dan perlu adanya perbaikan, cara kerja operator belum mencapai angka

Perbaikan Postur Kerja Yang Ergonomis Ditinjau Dari Gaya Maksimum Yang Ditanggung Operator dan Kemungkinan Resiko Yang Terjadi Dengan Menggunakan Software 3D SSPP dan

Tanpa disadari, kesalahan postur dalam memainkan instrumen musik dapat mengakibatkan gangguan medis yang dikenal dengan istilah upper limb disorder (ULD),

Setelah dilakukan perancangan metode kerja baru dan fasilitas kerja berupa kotak komponen dan luncuran yang menggantikan fasilitas kerja rak maka memberi beberapa pengaruh yaitu

Hal ini mengindikasikan bahwa penataan stasiun kerja yang ada belum cukup baik.Lalu dilakukan percobaan perbaikan yang pertama yaitu diagram alir percobaan I

Usulan perbaikan postur kerja saat melakukan mengambil bahan baku disarankan lebih baik dilakukan dengan cara menggunakan 2 SDM agar lebih ringan dan cepat

Perlu adanya analisis dengan tujuan mengetahui postur kerja operator melalui metode RULA Rapid Upper Limb Assessment dan REBA Rapid Entire Body Assessment yang akan di jadikan sebagai

II INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA ANALISIS PERBAIKAN METODE KERJA BERDASARKAN POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA MENTAL MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT REBA DAN NASA-TLX