• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS IMPLEMENTASI PROFESI NELAYAN MUSLIM DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH (STUDI KASUS NELAYAN MUSLIM KABUPATEN JEMBRANA BALI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TESIS IMPLEMENTASI PROFESI NELAYAN MUSLIM DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH (STUDI KASUS NELAYAN MUSLIM KABUPATEN JEMBRANA BALI)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

IMPLEMENTASI PROFESI NELAYAN MUSLIM DALAM

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN PERSPEKTIF

MAQASHID SYARIAH

(STUDI KASUS NELAYAN MUSLIM KABUPATEN

JEMBRANA BALI)

Oleh: MUMTAHIYAH

041146016

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)

TESIS

IMPLEMENTASI PROFESI NELAYAN MUSLIM DALAM

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN PERSPEKTIF

MAQASHID SYARIAH

(STUDI KASUS NELAYAN MUSLIM KABUPATEN

JEMBRANA BALI)

MUMTAHIYAH 041146016

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA

(3)

iii

IMPLEMENTASI PROFESI NELAYAN MUSLIM DALAM

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN PERSPEKTIF

MAQASHID SYARIAH

(STUDI KASUS NELAYAN MUSLIM KABUPATEN

JEMBRANA BALI)

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister

Dalam Program Studi Ekonomi Islam

Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga

Oleh:

Mumtahiyah

041146016

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL, 14 APRIL 2015

Oleh

Pembimbing Ketua,

Dr. Sri Herianingrum, SE., MSi. NIP. 196902072008122001

Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Sains Ekonomi Islam

(5)

v

PENETAPAN PENGUJI TESIS

Telah diuji pada Tanggal 2 Juli 2015

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Tika Widistuti, SE., M.Si. Anggota :1. Dr. Sri Herianingrum, SE., M.Si

(6)

Ucapan Terima Kasih

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Implementasi Profesi Nelayan Muslim dalam Mewujudkan Kesejahteraan Perspektif Maqashid Syariah (Studi Kasus Nelayan Muslim Kabupaten Jembrana Bali)” dengan baik. Kesejahteraan menjadi tujuan bagi kehidupan setiap orang baik di dunia maupun di akhirat yang menjadikannya menarik untuk diteliti. Temuan dalam studi ini bukanlah hal baru dalam studi terkait kesejahteraan. Berbagai pendekatan telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya memberikan banyak inspirasi bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan menggunakan indikator kesejahteraan yang berbeda. Semoga tulisan ini menambah hasil studi sebelumnya dan menjadi pengambang teori. Penulis juga menyadari bahwa walaupun telah berusaha semaksimal mungkin namun hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna, karena diharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penelitian ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam kepada:

1. Ibu Dr. Sri Herianingrum, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan dengan kesabaran meluangkan waktu dalam memberi bimbingan, pengarahan, petunjuk dan dorongan semangat serta doa dalam penulisan tesis ini hingga selesai;

2. Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Fasich, Apt yang telah memberi kesempatan untuk menimba ilmu di Universitas Airlangga;

(7)

vii

4. Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono, SE., M.Si., selaku dosen penguji proposal tesis serta Dr. Tika Widistuti, SE., M.Si., Dr. Ririn Tri Ratnasari, SE., M.Si., Meri Indri Hapsari, SE,. M.Si., A. Syifaul Qulub, SAg., M.EI., selaku dosen penguji proposal dan tesis yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan tesis ini;

5. Staf Akademik dan Administrasi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga yang telah memberikan kemudahan pelayanan pada penulis selama menempuh studi S2 sampai dengan menempuh ujian tesis;

6. Kedua Orang Tua tersayang, Bapak Anshor dan Ibu Siti Hizbiyah, saudara-saudara tersayang, Suraya Masruroh, Ibnu Muttakin, Nurul Fawaid, Miftahun Ni’mah, Ahmad Dayani, Saifur Rizal yang senantiasa mendoakan keberhasilan dan kebahagiaan, memberikan dukungan serta semangat dalam menyelesaikan tesis ini.

7. Rekan-rekan seperjuangan Magister Sains Ekonomi Islam tahun 2011, Rachma, Zubaidah, Aliyah, Mbak Lina, Mbak Fikri, Mbak Rikha, Mas Hafid, Mas Ajib, dan Mas Roby serta rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk segala masukan dan diskusinya selama ini

Penulis juga menghaturkan terima kasih dan rasa hormat kepada semua pihak yang membantu penyelesaian tesis ini yang tidak memungkinkan untuk disebutkan satu-persatu. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan semgoa tesis ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

(8)

RINGKASAN

Implementasi Profesi Nelayan Muslim dalam Mewujudkan Kesejahteraan Perspektif Maqashid Syariah

(Studi Kasus Nelayan Muslim Kabupaten Jembrana Bali)

Indonesia, sebagai salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2 yang terdiri atas perairan laut territorial, perairan laut nusantara dan perairan laut Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) menjadikan Indonesia kaya dengan berbagai jenis ikan dan biota laut. Potensi kelautan yang melimpah belum mampu dikelola dengan baik untuk memberi kontribusi bagi pembangunan nasional, hal ini dikarenakan sektor perikanan tangkap masih didominasi oleh nelayan kecil dan tradisional. Nelayan tradisional umumnya memiliki tingkat pendidikan rendah sehingga tingkat teknologi, inovasi, dan informasi yang dimiliki juga masih tergolong rendah yang pada akhirnya menyebabkan produktivitas nelayan juga rendah. Islam datang untuk mengatur kehidupan manusia berperan membimbing dan mengarahkan manusia untuk mengelola sumber daya ekonomi untuk mencapai kemaslahatan di dunia maupun di akhirat kelak. Kesejahteraan dalam syariah islam tidak melulu tentang terpenuhinya segala bentuk kebutuhan materi, tetapi juga menekankan pada terpenuhinya kebutuhan spiritual secara seimbang. Keseimbangan ini apabila diterapkan dalam masyarakat akan memberikan dampak berupa maslahah, maslahah yang menjadi dasar bagi kehidupan manusia terdiri atas pemenuhan lima dasar tujuan, yakni agama (dien), jiwa (nafs), intelelektual (‘Aql), keturunan (nasl) dan harta (maal). Kelima dimensi ini merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Apabila salah satu dari kelima dimensi ini tidak terpenuhi maka kebahagiaan hidup tidak akan tercapai dengan sempurna. Penelitian ini mencoba mengetahui implementasi profesi nelayan muslim dalam mewujudkan kesejahteraan perspektif maqashid syariah pada nelayan muslim di Kabupaten Jembrana Bali.

(9)

ix

Informan penelitian diambil dari dua desa di kabupaten Jembrana yakni desa pengambengan dan desa perancak. Nelayan di kedua desa ini merupakan nelayan yang aktif melaut sepanjang tahun. Sebagaimana diketahui bahwa aktifitas melaut sangat dipengaruhi oleh siklus musim dan keadaan cuaca sehingga hasil tangkapan yang diperoleh nelayan pada musim paceklik berbeda dengan hasil tangkapan yang diperoleh nelayan pada musim ramai ikan.

Dengan bersungguh-sungguh dalam bekerja dan memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah dengan baik berarti nelayan sudah melakukan salah satu amal salih yang dianjurkan oleh Islam yang nantinya akan mengantarkan nelayan kepada kehidupan yang lebih baik di dunia maupun diakhirat. penelitian ini menunjukkan bahwa semua informan dapat dikatakan sejahtera, hal ini dibuktikan dengan terpeliharanya lima kebutuhan dasar dalam maqashid syariah yakni, pertama kemampuan informan memelihara addinnya berupa terpenuhinya rukun islam yang menjadi syarat utama seorang muslim baik melaksakan sholat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, kemampuan membayar zakat fitrah kemampuan membersihkan diri sebelum melakukan ibadah. Kedua, kemampuan informan memelihara annafsnya yang diaktualkan dengan kemampuan informan dalam memenuhi makanan yang bergizi, kemudahan akses layanan kesehatan dan memiliki tempat tinggal sendiri. Ketiga, kemampuan informan dalam memelihara

al-aqlnya yang ditunjukkan dengan kemampuan informan dalam menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi, dan meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan nelayan lain terkait dengan profesinya. Keempat, kemampuan informan dalam memelihara an-nasl nya yang dibuktikan dengan semua anak informan mendapat pendidikan formal dan informan mempunyai tabungan untuk masa depan anak-anaknya. Dan yang kelima, kemampuan informan memelihara

al-maalnya dengan mampu memenuhi kebutuhan dasar keluarga dan memiliki tabungan untuk masa depan.

(10)

SUMMARY

The Implementation of Muslim Fishermen in Realizing the Welfare based on the Maqashid Sharia Perspective: A Case Study of Muslim Fishermen in

Jembrana, Bali

Indonesia, as one of the largest archipelago in the world with an area of 5.8 million km2 waters comprising territorial sea waters, archipelago’s sea waters

and marine waters of the Exclusive Economic Zone (EEZ) makes Indonesia rich with various species of fish and marine life. Abundant marine potentials have not been able to be managed well to contribute to national development, this is because the fisheries sector is still dominated by small and traditional fishing. Traditional fishermen generally have lower levels of education so that the level of technology, innovation, and information held is also still relatively low. This eventually led to low productivity of fishermen. Islam came to organize human life. It is also role to guide and direct people to manage economic resources to achieve the benefit of the world and in the eternity.

Welfare in Islamic Sharia is not only about the fulfillment of any form of material needs, but also insists on the fulfillment of spiritual needs in a balanced way. This balance when applied in the community will have an impact in the form of maslahah. Maslahah is the basis for human life consists of fulfilling the five basic goals, namely religion (dien), soul (nafs), intellectuals ('Aql), descent (nasl) and treasure (maal). The fifth dimension is a basic requirement that must be met in order to achieve happiness in this world and in the eternity. If one of the five dimensions is not met then the joy of life will not be achieved perfectly. This study tried to determine the implementation of the fishing profession in the Islamic welfare in Maqashid Sharia perspective on Muslim fishermen in Jembrana Bali.

The approach used in this study is a qualitative approach. The methods of data collections are using in-depth interviews, observation, and documentation. This research was conducted in two villages namely Perancak and Pengambengan. These villages became the center of the fishing village in Jembrana district. Informants of this study are fishermen from the villages who've been in the profession more than 20 years. They are Muslim and active fishing throughout the year. The data from the study were obtained from research subjects, namely the purposive fishermen and the sideline fishermen. The sideline fishermen obtain all or most of the sources of income from fisheries. Data obtained in the form of narrative description related to the understanding. Then, the perspectives of the research subjects were taken to be the significance of this understanding to acquire the actual data.

(11)

xi

haul obtained in a bad season is contrast to the results obtained by the haul in high season. Earnestly in the work and use the time given by God means fishermen are doing one of the pious charity advocated by Islam who will deliver the fishermen to a better life in this world and the eternity.

This research shows that all the informants can be said prosper. This is evidenced by the maintenance of the five basic needs in Maqashid Sharia. First, the ability of informants to maintain the addin to be the fulfillment of the pillars of Islam are the main requirements of a good Muslim to pray five times, fasting in month of Ramadan, the ability to pay tithes and to cleanse themselves before worship. Second, the ability of informants to maintain the annafs which are realized by the informant's ability to meet nutritious foods, ease of access to health care and have its own place (house).

Third, the ability of informants in maintaining the al-aql which are demonstrated by the ability of informants to send their children to college, and take time to discuss with other fishermen related to the profession. Fourth, the ability of the informants in maintaining the nasl which are evidenced by all informants’ children receives formal education and the informants have savings for the future of their children. And fifth, the informant's ability to maintain his or her al-maal to be able to meet the basic needs of the family and have savings for the future.

(12)
(13)

xiii

Abstrak

Implementasi Profesi Nelayan Muslim dalam Mewujudkan Kesejahteraan Perspektif Maqashid Syariah

(Studi Kasus Nelayan Muslim Kabupaten Jembrana Bali)

Kesejahteraan nelayan tidak dapat dipisahkan dengan aktifitas yang dilakukan oleh nelayan itu sendiri, dimulai dari melaut hingga proses menjual produknya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang implementasi profesi nelayan muslim dalam mewujudkan kesejahteraan perspektif maqashid syariah.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan dara menggunakan wawancara yang mendalam, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di dua desa yaitu desa perancak dan desa pengambengan yang menjadi sentra desa nelayan di kabupaten Jembrana. Informan dari penelitian ini adalah nelayan dari kedua desa tersebut yang sudah menggeluti profesinya lebih dari 20 tahun, aktif melaut sepanjang tahun dan seorang muslim.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua informan dapat dikatakan sejahtera , hal ini dibuktikan dengan terpeliharanya lima kebutuhan dasar dalam maqashid syariah yakni, pertama kemampuan informan memelihara

addinnya berupa terpenuhinya rukun islam yang menjadi syarat utama seorang muslim baik melaksakan sholat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, kemampuan membayar zakat fitrah kemampuan membersihkan diri sebelum melakukan ibadah. Kedua, kemampuan informan memelihara annafsnya yang diaktualkan dengan kemampuan informan dalam memenuhi makanan yang bergizi, kemudahan akses layanan kesehatan dan memiliki tempat tinggal sendiri.

Ketiga, kemampuan informan dalam memelihara al-aqlnya yang ditunjukkan dengan kemampuan informan dalam menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi, dan meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan nelayan lain terkait dengan profesinya. Keempat, kemampuan informan dalam memelihara

an-nasl nya yang dibuktikan dengan semua anak informan mendapat pendidikan formal dan informan mempunyai tabungan untuk masa depan anak-anaknya. Dan yang kelima, kemampuan informan memelihara al-maalnya dengan mampu memenuhi kebutuhan dasar keluarga dan memiliki tabungan untuk masa depan.

(14)

Abstract

The Implementation of the Muslim Fishermen in realizing the Welfare Perspective of Maqashid Sharia

(A Case Study of Muslim Fishermen in Jembrana, Bali)

The welfare of fishermen can not be separated with the activities conducted by the fishermen themselves, starting from the sea up to the process of selling its products. Therefore, this study aims to analyze the implementation of the fishing profession in realizing the welfare perspective of Maqashid Sharia.

The approach used in this study is a qualitative approach. The methods of data collections are using in-depth interviews, observation, and documentation. This study was conducted in two villages namely Perancak Village and Pengambengan Village which became the center of fishing village in Jembrana Regency. Informants of this study are fishermen from the villages who've been in the profession more than 20 years. They are a Muslim and active fishing throughout the year.

The results of this study indicate that all informants can be said prosper. This is evidenced by the maintenance of the five basic needs in Maqashid Sharia. Firstly, the ability of informants maintain the addin to be the fulfillment of the pillars of Islam are the main requirements of a good Muslim fulfilling their prayers five times a day, fasting in Ramadan, the ability to pay tithes, and to cleanse themselves before worship. Second, the ability of informants to maintain the annafs which is manifested by the informant's ability to meet nutritious foods, eases of access to health care, and have its own place. Third, the ability of informants in maintaining the al-aql which is demonstrated by the ability of informants to send their children to college, and take time to discuss with other fishermen related to the profession. Fourth, the ability of informants in maintaining the an-nasl which is evidenced by all the informant’s children receives formal education and the informants have savings for the future of their children. Meanwhile, the fifth is about the informant's ability to maintain his or her al-maal to be able to meet the basic needs of the family and have savings for the future.

(15)
(16)

DAFTAR ISI

2.1.1. Pembangunan Ekonomi Konvensional ... 13

2.1.2. Pembangunan Ekonomi Islam ... 14

2.2. Sumber Daya insani ... 21

2.2.1. Bekerja dalam Pandangan Islam ... 23

2.3. Kesejahteraan ... 26

2.3.1. Kesejahteraan Perspektif Konvensional ... 26

2.3.2. Kesejahteraan Perspektif Maqashid Syariah ... 29

2.3.2.1. Pemeliharaan terhadap Agama ... 35

2.3.2.2. Pemeliharaan terhadap Jiwa ... 36

2.3.2.3. Pemeliharaan terhadap Akal ... 36

2.3.2.4. Pemeliharaan terhadap Keturunan ... 37

2.3.2.5. Pemeliharaan terhadap Hatra ... 37

2.4. Nelayan ... 37

2.4.1. Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Budaya Masyarakat Nelayan .. 41

2.5. Penelitian Sebelumnya ... 43

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 47

3.1. Kerangka Proses Berfikir ... 47

3.2. Kerangka Konseptual ... 49

3.3. Proposisi Penelitian ... 51

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 52

4.1. Pendekatan Penelitian ... 52

4.2. Ruang Lingkup Penelitian ... 55

(17)

xvii

4.4. Prosedur Pengumpulan Data ... 57

4.5. Unit Analisis ... 58

4.6. Teknis Analisis ... 58

BAB 5 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT NELAYAN ... 60

5.1. Letak dan Keadaan Geografis ... 60

5.2. Keadaan Perekonomian Kabupaten Jembrana ... 63

5.3. Profil Nelayan Kabupaten Jembrana ... 67

5.4. Proses Melaut Nelayan Muslim di Kabupaten Jembrana ... 69

5.5. Data Hasil Wawancara dan Analisis Data ... 70

5.5.1. Informan 1 ... 70

5.5.2. Informan 2 ... 73

5.5.3. Informan 3 ... 75

5.5.4. Informan 4 ... 76

5.5.5. Informan 5 ... 78

5.5.6. Informan 6 ... 80

BAB 6 PROFESI NELAYAN MUSLIM DAN KESEJAHTERAAN NELAYAN ... 82

6.1. Profesi Nelayan ... 82

6.2. Kesejahteraan Nelayan Perspektif Maqashid Syariah ... 85

6.2.1. Memelihara Agama ... 86

6.2.2. Memelihata Jiwa ... 88

6.2.3. Memelihara Akal ... 89

6.2.4. Memelihara Keturunan ... 91

6.2.5. Memelihara Harta ... 92

6.3. Temuan Penelitian ... 93

6.4. Keterbatasan Penelitian ... 93

BAB 7 PENUTUP ... 94

7.1. Kesimpulan ... 94

7.2. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN ... 99

(18)

DAFTAR GAMBAR

(19)

xix

DAFTAR TABEL

1.1.Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap di Kabupaten

Jembrana tahun 2004-2008 ... 9

1.2.Jumlah Produksi Ikan menurut Kabupaten/Kota di Bali tahun 2009 ... 10

5.1.PDRB Kabupaten Jembrana ADH Berlaku Tahun 2008-2012 ... 65

5.2.PDRB Kabupaten Jembrana ADH konstan Tahun 2008-2012 ... 65

5.3.Perbandingan PDRB berkapita kabupaten/kota terhadap PDRB perkapita provinsi Bali tahun 2007 dan 2012 ... 66

5.4.Identitas informan di Desa Pengambengan dan Desa Perancak Kebupaten Jembrana tahun 2014 ... 68

5.5.Analisis Indikator Kesejahteraan Nelayan berdasarkan Maqashid Syariah informan 1 ... 72

5.6.Analisis Indikator Kesejahteraan Nelayan berdasarkan Maqashid Syariah informan 2 ... 74

5.7.Analisis Indikator Kesejahteraan Nelayan berdasarkan Maqashid Syariah informan 3 ... 75

5.8.Analisis Indikator Kesejahteraan Nelayan berdasarkan Maqashid Syariah Informan 4 ... 77

5.9.Analisis Indikator Kesejahteraan Nelayan berdasarkan Maqashid Syariah informan 5 ... 79

5.10.Analisis Indikator Kesejahteraan Nelayan berdasarkan Maqashid Syariah informan 6 ... 80

Referensi

Dokumen terkait

Anwar Tohir, lahir Tangerang, warga negara Indonesia, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Lebak Rt.04/Rw.03, Kelurahan Karawaci, Kecamatan Karawaci,

Machfoedz menganalisis 47 rasio keuangan untuk memprediksi pertumbuhan laba.Hasil analisis regresi menunjukkan hanya 13 rasio keuangan yang berpengaruh positif

Peristiwa terpanen dan terangkutnya empty bunch hingga ke PKS terjadi karena rotasi panen yang tinggi (≥6/9) sehingga buah matang pada tanaman kelapa sawit

Berdasarkan daerah potensi interferensi seperti tabel 5.1, dan spasi frekuensi pada tabel 5.4, maka dapat dianalisis bahwa tidak ada nomor kanal dari daftar KM 15 untuk pemancar

i dalam rongga panggul, bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang di laluinya sehingga di dasar panggul setelah kepala bayi lahir,bahu mengalami putarandalam di

Metode CEA cukup sederhana, dan banyak digunakan untuk evaluasi farmakoekonomi untuk membandingkan dua atau lebih intervensi kesehatan yang memberikan besaran efek

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji prospek usaha yang dapat dilakukan di daerah aliran sungai di Kota Baubau, menganalisis kelayakan usaha budi daya ikan di daerah aliran sungai

(2) Tahap pengorganisasian: Pengorganisasian yang dilaksanakan sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan di pondok pesantren Daarun Najaah, (3) Tahap