• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Jurnal Ilmiah Biologi SMA Kelas XII IPA, Keterampilan Proses Sains | Makalah Dan Jurnal Gratis JURNAL ILMIAH Nurul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Jurnal Ilmiah Biologi SMA Kelas XII IPA, Keterampilan Proses Sains | Makalah Dan Jurnal Gratis JURNAL ILMIAH Nurul"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ISI BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI NON-BSE KTSP DITINJAU

DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS

ANALYSIS OF NON-BSE BIOLOGY TEXTBOOK BASED ON KTSP VIEWED FROM SCIENCE PROCESS SKILLS

Nurul Fajar Istiqomah1, Paidi2, Bambang Subali 3 nurulfajaristiqomah@gmail.com

Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi macam aspek proses sains yang muncul dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA, 2) mengetahui kecukupan kandungan keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran Biologi, dan 3) mengetahui kesesuaian keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran Biologi dengan Kompetensi Dasar. Buku yang dianalisis adalah buku teks pelajaran Biologi Non-BSE yang digunakan oleh guru dan siswa di SMA Negeri kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan tiga orang panelis. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan frekuensi dan persen, serta menggunakan uji Kanonik untuk mengetahui ragam, keocokan, dan kecukupan KPS. Hasil menunjukkan bahwa kecukupan KPS dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA dalam kategori baik. KPS yang terkandung dalam KD dengan buku teks pelajaran Biologi secara keseluruhan dalam kategori baik. Ragam KPS dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE yang sesuai melputi enam keterampilan proses sains dasar dan delapan keterampilan proses sains terpadu.

Kata kunci: BSE biologi SMA kelas XII IPA, Keterampilan Proses Sains

Abstract

Aims of this study is (1) to know the kinds of science process skills had involved in Non-BSE Biology textbook the 12nd grade, (2) to know adequacy of the science process skills that contained in the Biology textbook, and (3) corelation between the involvement of the science process skills in biology textbooks with basic competencies. The textbooks that will be analyzed is a book that most used the teachers and students. The data obtained from the analysis by three panelist. The data analyse to know the kinds of SPS data were analyzed using canonical test and to know adequacy and corelation of SPS data were analyzed using descriptive analysis (frequency and percent). The results of the study indicate that the adequacy of science process skills in Non-BSE Biology textbooks the 12nd grade categorized well. The Compliance of science process skills contained overall in categorized well. There are two integrated science process skills that contained in the Basic Competence but not prosecuted in biology textbooks, they are the relationship between variables and assign operational variables.

Key words: biology BSE the 12nd grade of senior high school, science process skills

(2)

PENDAHULUAN

Kegiatan pembelajaran di kelas sangat memerlukan dukungan dari buku teks pelajaran. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 Pasal 2 poin pertama, buku teks pelajaran digunakan sebagai acuan wajib oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan adanya Peraturan Menteri No 11 ini, menandakan perlunya buku teks yang digunakan sebagai acuan untuk setiap mata pelajaran.

Buku teks pelajaran Non-BSE ini dapat dijumpai di toko buku atau perpustakaan sekolah. Buku teks pelajaran Biologi Non-BSE yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan buku teks pelajaran Biologi Non-BSE dapat dilihat dari segi isi materi, bentuk kegiatan, soal, jenjang pendidikan, pengarang, penerbit, ataupun edisi terbit, sehingga buku yang terpilih benar-benar sesuai.

Yogyakarta merupakan kota pelajar, karena di kota ini terdapat siswa yang berasal dari berbagai daerah, baik dari dalam maupun luar kota Yogyakarta. Di kota ini terdapat siswa dengan berbagai karakter dan kemampuan berpikir yang berbeda-beda, akan tetapi semua siswa tersebut berada dalam posisi yang sama, yaitu sebagai pelajar, sehingga kebutuhan buku teks pelajaran yang digunakan sebagai acuan pembelajaran cukup banyak.

Buku teks pelajaran Non-BSE merupakan buku teks yang dibuat dalam bentuk cetak atau

hard file yang diterbitkan oleh pemerintah atau swasta. Karena buku teks pelajaran Non-BSE ini disediakan dalam bentuk cetak, maka penggunaan buku ini tidak dibatasi oleh tempat dan waktu, serta tidak tergantung pada ketersediaan komputer.

Proses sains merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa didik dalam penyelidikan suatu fenomena alam melalui kegiatan pengamatan, eksperimen, dan kegiatan rasional lainnya. Melalui proses sains siswa dapat menemukan cara untuk mengetahui suatu

permasalahan, seperti membuat hipotesis, merancang dan melaksanakan percobaan, mengevaluasi data, melakukan pengukuran, dan lain-lain (Carin & Sund, 1989: 5). Sains menurut Khun (Mohammad Ali, 2007: 191-192) menyatakan bahwa sains berkembang dari satu paradigma lain melalui tahapan tertentu, sehingga pada perkembangan sains tahap lanjut, menunjukkan bahwa sains mencakup ranah proses, produk, sikap, nilai, dan moral. Biologi merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karena itu Biologi memiliki karakteristik sama dengan IPA. Biologi sebagai salah satu ilmu dasar, selalu mengalami perkembangan sehingga untuk membuat siswa dapat mengikuti perkembangan tersebut diperlukan media yang dapat memberikan informasi tersebut, salah satunya dengan buku teks pelajaran. Semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran Biologi, buku teks pelajaran dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui keterampilan proses sains yang terdapat dalam buku saat siswa melakukan belajar secara mandiri di rumah. Tetapi macam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE yang banyak dapat memungkinkan terjadinya perbedaan jumlah keterampilan proses sains yang dimunculkan.

(3)

pengembangan keterampilan proses sains serta pengembangan sikap, sehingga pengembangan keterampilan proses sains dan sikap terlupakan.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai kandungan materi keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE kelas XII IPA. Sebagai bahan untuk merespon praktek yang kurang tepat yang dilakukan oleh guru matapelajaran Biologi, terkait dengan penggunaan jam efektif untuk persiapan Ujuan Nasional, maka perlu dilakukan analisis pada pengembangan keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE kelas XII IPA.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-observatif, berupa analisis isi.

Tempat dan Waktu Penelitian

Observasi pendahuluan dilaksanakan di Kota Yogyakarta dengan mengambil lokasi observasi pendahuluan di 11 SMA Negeri di Kota Yogyakarta, kemudian dilanjutkan analisis isi terhadap objek penelitian yang dilaksanakan di Sleman. Observasi pendahuluan dan analisis isi dilaksanakan mulai bulan April.

Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh buku teks pelajaran Biologi Non-BSE yang digunakan di SMA Negeri Kota Yogyakarta.

Sampel dalam penelitian ini adalah satu buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA.

Teknik sampling dilakukan dengan teknik

purposive sampling, ditentukan dengan kriteria yang paling banyak digunakan di SMA Negeri Kota Yogyakarta. Untuk mengetahui buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII yang paling banyak, dilakukan observasi perpustakaan sekolah dan wawancara dengan guru mata

pelajaran Biologi Kelas XII dan petugas perpustakaan sekolah.

Langkah Penelitian

Desain analisis konten secara rinci terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengadaan data awal dilakukan untuk menentukan sampel dalam penelitian. Penentuan sampel ini dilakukan dengan melakukan observasi di sebelas SMA Negeri Kota Yogyakarta untuk mengetahui buku teks pelajaran Biologi Non-BSE yang paling banyak digunakan.

2. Melakukan penentuan unit dalam penelitian. Unit dalam penelitian ini berupa buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA yang ditulis berdasar KTSP dan paling banyak digunakan di SMA Negeri Kota Yogyakarta.

3. Mengumpulkan panelis untuk menentukan kriteria untuk menganalisis buku teks pelajaran Biologi dan Kompetensi Dasar.

4. Mengumpulkan panelis kembali untuk

menyamakan persepsi berkaitan dengan isi atau kegiatan dalam penelitian.

5. Mengumpulkan data dari panelis.

6. Menentukan kecocokan data dari tiap-tiap

panelis dengan uji kanonik.

7. Menentukan kecukupan proses sains yang

terdapat dalam buku teks pelajaran dengan Kompetensi Dasar.

Instrumen Penelitian dan teknik pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah instrumen penelitian untu mengetahui keterampilan proses sains dalam kompetensi dasar dan instrumen penelitian untuk mengetahui keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA. Keterampilan proses sains yang dikembangkan pada penelitian ini ialah keterampilan proses sains menurut Rezba (2006).

(4)

meminta pertimbangan ahli, dalam hal ini ialah Dosen Ahli (expert Judgement).

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui analisis isi terhadap keterampilan proses sains yang terdapat dalam kompetensi dasar dan analisis isi terhadap keterampilan proses sains yang terdapat dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA. Pengumpulan data dilakukan oleh tiga panelis yang masing-masing mempunyai dengan kriteria memiliki IPK diatas 3,3, maahasiswa pendidikan biologi, dan memiliki ketertarikan dengan penelitian ini. Ketiga panelis diberi kode dengan panelis A, panelis B, dan panelis C.

Hasil analisis isi keterampilan proses sains terhadap kompetensi dasar dan buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA oleh ketiga panelis dianalisis dengan uji kanonik untuk mengetahui tingkat kecocokan antar

panelis. Kemudian, Aspek kemunculan

keterampilan proses sains ditentukan dengan menghitung persentase keterampilan proses sains yang teridentifikasi pada seluruh kompetensi dasar atau bab. Kecukupan keterampilan proses sains ditentukan dengan menghitung persentase keterampilan proses sains dalam buku yang sesuai dengan tuntutan KTSP.

Teknik Analisis Data

Penelitian anaisis isi, merupakan

penelitian deskriptif sehingga data yang dimunculkan dan dianalisis merupakan data hasil observasi dari objek penelitian, yaitu keterampilan proses sains yang terdapat dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE kelas XII IPA. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan frekuensi dan persen, serta menggunakan uji Kanonik untuk mengetahui ragam, keocokan, dan kecukupan keterampilan proses sains. Persen kemunculan untuk mengetahui ragam keterampilan proses sains dalam Kompetensi Dasar dan buku teks pelajaran Biologi menggunakan rumus:

% = 100%

Kecocokan dalam kanonik disimbolkan dengan lambang α. Dengan mempertimbangkan panelis lebih dari dua dan data dikotomis, koefisien kecocokan data dalam bentuk kanonik dapat ditentukan rumus:

= 1 − ( − 1) .. ( − 1) ∑ ∑ ∑∑ ∑ . ,

Keterangan :

α = derajad kecocokan r = jumlah data m = banyaknya panelis

n1i = nilai yang sesuai dengan keterampilan proses sains data ke-i

n0i = nilai yang tidak sesuai dengan keterampilan prises sains data ke-i

∑ ∑ ∑ , = jumlah nilai yang tidak

sesuai pada n1 data ke-i dan n0 data ke-i antar 3 panelis

∑ ∑ . = jumlah n1 kali jumlah n0

(Krippendorf, 1991: 220)

Kecocokan dalam analisis isi dengan mempertimbangkan variabel yang terkait bernilai antara 0,667 sampai 0,8 untuk pengambilan keputusan yang sangat berhati-hati. Nilai kecocokan antar panelis 0,8 ≥ berarti keputusan yang diambil benar-benar valid. Jika nilai kecocokan kurang dari 0,667, berarti keputusan yang diambil diragukan (Krippendorf, 2004: 231-232).

Persen kecukupan antara keterampilan proses yang dilibatkan dalam buku teks pelajaran dengan Kompetensi Dasar menggunakan rumus:

= 100%

Keterangan : K = Kecocokan

Nks = Jumlah keterampilan proses sains yang sesuai

(5)

Standar yang digunakan untuk mengetahui kecukupan keterampilan proses sains diadopsi dari Sukarjo (2006: 53) sebagai berikut:

100% - 76% : Baik 75% - 56% : Cukup Baik 55% - 40% : Kurang Baik

0% - 40% : Tidak Baik

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Distribusi Jumlah Buku Teks Pelajaran Biologi Non-BSE yang Digunakan di SMA Negeri di Kota Yogyakarta.

No Judul Buku Jumlah

1 Buku A 8

2 Buku B 6

3 Buku C 2

4 Buku D 2

5 Buku E 2

6 Buku F 1

7 Buku G 1

Tabel 1 menunjukkan bahwa Buku A adalah buku yang dijadikan sebagai sampel penelitian karena Buku A merupakan buku teks pelajaran Biologi Non-BSE yang paling banyak digunakan di SMA Negeri di Kota Yogyakarta.

Analisis dilakukan untuk menentukan aspek keterampilan proses sains dalam kurikulum dan buku teks pelajaran Biologi. Dari hasil analisis Kompetensi Dasar dan buku teks pelajaran Biologi dapat ditentukan kecukupan keterampilan proses sains yang terdapat dalam buku teks pelajaran Biologi dengan cara membandingkan setiap bab yang terdapat dalam buku dengan Kompetensi Dasar yang sesuai.

1. Aspek Keterampilan Proses Sains dalam Kurikulum (Kompetensi Dasar)

Tabel 2. Keterampilan proses sains yang dikandung dalam Kompetensi Dasar

KD Dasar Terpadu KPS Kecocokan (α)

1.1 2 6 0,9

1.2 4 2 0,8

1.3 3 4 0,8

2.1 2 0 0,8

2.2 1 0 1

2.3 1 0 0,6

3.1 1 0 0,6

3.2 1 0 0,6

3.3 1 0 0,7

3.4 3 7 0,9

3.5 3 2 0,9

4.1 1 0 0,6

4.2 6 4 1

4.3 2 1 1

5.1 3 0 0,6

5.2 4 4 0,8

Standar kompetensi dan kompetensi dasar

merupakan arah dan landasan untuk

mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (E. Mulyasa, 2006: 109). Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Ragam keterampilan proses sains yang terdapat dalam buku diketahui dari hasil kerja panelis, yang kemudian diuji kecocokannya menggunakan uji kanonik.

(6)

2. Aspek Keterampilan Proses Sains dalam Buku Teks Pelajaran Biologi Non-BSE

Tabel 3. Keterampilan proses sains yang dikandung dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE

Media belajar yang sering digunakan pada kegiatan belajar di sekolah salah satunya adalah buku teks pelajaran, sehingga membuat buku teks pelajaran memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar. Menurut Arif Sadiman (2011: 14) media belajar dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi hambatan dalam penafsiran pesan. Ragam keterampilan proses sains yang terdapat dalam buku diketahui dari hasil kerja panelis,

yang kemudian diuji kecocokannya

menggunakan uji kanonik.

Setelah dilakukan pengujian terhadap panelis dalam penentuan keterampilan proses sains yang dituntut secara keseluruhan dalam buku teks pelajaran Biologi adalah 0,7375, berarti hasil analisis yang dilakukan oleh tiga orang panelis telah memenuhi syarat kecocokan dan keputusan yang diambil oleh para panelis sangat berhati-hati atau memungkinkan terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Untuk memperkuat keputusan yang diambil, dilakukan diskusi dengan panelis kembali.

3. Kemunculan Keterampilan Proses Sains dalam Kompetensi Dasar

Tabel 4. Frekuensi Kemunculan KPS dalam KD

No Keterampilan Ragam Proses Sains Keterampilan Proses Sains Dasar

1 Mengamati 5 31,25% Keterampilan Proses Sains Terpadu

7 Mengidentifikasi

Persen keterampilan proses sains

digunakan untuk mengetahui seberapa banyak suatu keterampilan proses sains dilibatkan atau dituntut dalam Kompetensi dasar atau buku teks pelajaran. Hasil persen ini digunakan sebagai langkah awal dalam menentukan kecukupan keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran.

Keterampilan proses sains yang

terkandung dalam kompetensi dasar 1.1 sampai 5.2 meliputi 6 keterampilan proses sains dasar dan 10 keterampilan proses sains terpadu.

(7)

keterampilan proses sains yang diutamakan dari seluruh kompetensi dasar yang dianalisis

4. Kemunculan Keterampilan Proses Sains dalam Buku Teks Pelajaran Biologi Non-BSE

Tabel 5. Frekuensi Kemunculan KPS dalam Buku

No Keterampilan Ragam Proses Sains Keterampilan Proses Sains Dasar

1 Mengamati 6 75,00% Keterampilan Proses Sains Terpadu

7 Mengidentifikas

Keterampilan proses sains yang dituntut dalam buku teks pelajaran ini meliputi 6 keterampilan proses sains dasar dan 8 keterampilan proses sains terpadu.

Keterampilan komunikasi merupakan KPS Dasar dan keterampilan mengumpulkan dan mengolah data merupakan KPS Terpadu yang paling banyak dituntut dalam buku teks

pelajaran. Berarti kedua keterampilan ini merupakan keterampilan proses sains yang diutamakan dari seluruh bab dalam buku teks pelajaran yang dianalisis.

5. Kecukupan dan Kecocokan Keterampilan Proses Sains

Tabel 6. Persen Kecukupan KPS

KD yang sesuai Bab Kecukupan Persen 1.1, 1.2, 1.3 1 75%

Kecukupan keterampilan proses sains yang dilibatkan dalam buku teks pelajaran Biologi dapat diketahui dengan membandingkan keterampilan proses sains pada setiap bab dalam buku teks pelajaran Biologi dengan Kompetensi Dasar yang sesuai.

Persentase kecukupan keterampilan proses sains yang dituntut dalam Kompetensi Dasar dengan keterampilan proses sains yang terdapat dalam buku teks pelajaran Biologi secara keseluruhan adalah 75,9025% dibulatkan menjadi 76%. Kecukupan keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran Biologi yang dianalisis termasuk dalam kategori baik.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

(8)

buku teks pelajaran Biologi secara keseluruhan, dari sudut pandang panelis dalam kategori baik.

Keterampilan proses sains yang dilibatkan dalam buku teks pelajaran Biologi Non-BSE Kelas XII IPA meliputi 6 keterampilan proses sains dasar dan 8 keterampilan proses sains terpadu. Data hasil analisis panelis menyatakan terdapat dua keterampilan proses sains terpadu yang dikandung dalam Kompetensi Dasar namun tidak dituntut dalam buku teks pelajaran Biologi, yaitu mendeskripsikan hubungan antar variabel dan menetapkan variabel operasiona.

Saran

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian tentang analisis isi buku yang ditinjau dari keterampilan proses sains dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari tiga panelis dan panelis yang dipilih adalah pakar dalam kurikulum dan analisis.

Bagi guru mata pelajaran Biologi, analisis keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran Biologi dapat digunakan saat pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga guru dapat melengkapi keterampilan proses sains yang tidak dikandung dalam buku teks pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono, & Rahardjito. (2011). Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. Carin, A.A & R.B. Sund. (1989). Teaching

Science Through Discovery. Sixth edition. USA: Merrill Publishing Company.

E. Mulyasa. (2006). Kurikulum yang

Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Bandung: Rosdakarya.

Krippendorff, K. (1991). Content Analysis An Introduction to Its Metodology (Analisis Isi PengantarTeori dan Metodologi).

(Alih bahasa: Farid Wajidi) Jakarta: Rajawali Press.

_____________. (2004). Content Analysis an Introduction to Its Metodology.

Second Edition. London: Sage

Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia. (2005). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Permendiknas.

Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Permendiknas. Mohammad Ali. (2007). I//lmu dan Aplikasi

Pendidikan. Bandung: FIP-UPI.

Rezba, R.J., C.R. Sprangue, J.T. McDonnourgh, & J.J. Matkin. (2006). Learning and Assessing Science Process Skills.Fifth edition.USA: Kendall/Hunt Publishing Company.

Referensi

Dokumen terkait

Mind Map adalah bentuk pencatatan dengan struktur radian yang sangat menarik karena dipenuhi oleh aneka warna, kata, angka, gambar, kode dan symbol sebagai hasil yang kreatif

B Wisuda Akademi Manajemen Putra Jaya Yogyakarta Inseminator Butuh Pengalaman Lapangan Yang

Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang ada di kawasan karst, menghitung valuasi ekonomi dari dampak lingkungan dengan cara menghitung

143 Bahasa Inggris / When English Rings a Bell Observing & Asking Questions.. What are

“Pada umumn ya belum profesionaalitas dalam manajemen madrasah, serta belum banyak didukung oleh sumber daya internal, baik dalam pengembangan kurikulum, sistem

[r]

Pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa mean fungsi motorik sebelum pemberian kombinasi latihan theraband PNF dengan musik aktif pada kelompok intervensi 2.28 dan

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini diatur oleh