Kepemimpinan Strategis
dan Kompetensi
Pertemuan 7:
Strategi dan Peran Kepemimpinan dalam Organisasi yang Kompleks
Referensi:
- Leavy, Brian and McKiernan, Peter. (2009). Strategic Leadership, Governance and
Renewal. London: Palgrave MacMillan.
- Nohria, Nitin and Khurana, Rakesh. (2010). Handbook of Leadership Theory and
Cakupan Materi
Review
Strategi dan Organisasi dalam
Perusahaan Multibisnis
Peran CEO dalam Organisasi
yang Kompleks
Review
Jelaskan 4C yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan
keputusan strategi.
Jelaskan konsep
strategic
harmony
.
Apa saja variabel yang
mempengaruhi gelombang
perubahan konteks ke depan?
Gambarkan teori kontingensi
Tingkatan Strategi dan Alternatif
Strukturnya
Strategi dan Organisasi dalam
Perusahaan Multibisnis
Tantangan bagi korporasi (yang
membawahi berbagai lini bisnis) adalah bagaimana menciptakan
sinergi, yaitu adanya nilai yang lebih besar dibandingkan jumlah total nilai masing-masing lini bisnis sebagai
entitas yang berdiri sendiri.
Sumber: Leavy & McKiernan (2009)
Strategi Perusahaan Multibisnis
Directional strategy:
Orientasi perusahaan secara keseluruhan menuju
pertumbuhan, stabilitas atau penciutan (retrenchment) pendekatan ‘tambal sulam’ (Pearce & Robinson, 2008); melakukan restrukturisasi (Ketchen & Eisner, 2009)
Portfolio analysis:
Analisis berbagai industri atau pasar dimana unit bisnis perusahaan bersaing
Parenting strategy:
Cara manajemen korporasi untuk mengkoordinasikan aktivitas, mentransfer sumber daya dan menggali kapabilitas diantara berbagai lini produk dan unit bisnisnya pendekatan sinergi (Pearce & Robinson, 2008)
Strategi Perusahaan Multibisnis
BCG Matrix
Strategi Perusahaan Multibisnis
Apakah keterkaitan antara unit bisnis menjadi kunci kinerja korporasi?
◦ Keterkaitan produk/pasar/industri
◦ Keterkaitan sumber daya & kompetensi
Diversifikasi pada unit bisnis yang
berkaitan cenderung menciptakan
nilai yang lebih besar bagi pemegang saham dalam jangka panjang
dibandingkan diversifikasi yang tidak berkaitan (Rumelt, 1974)
Pertanyaan
Mana yang lebih utama:
manajemen perusahaan
multibisnis memberikan
Organisasi dan Daya Saing
Perusahaan Multibisnis
“Struktur mengikuti strategi” (Chandler,
1962)
“Kinerja ekonomi bergantung pada
keselarasan antara strategi dengan
organisasi secara lebih luas” Waterman et al (1980)
McKinsey 7S framework: Strategy – Structure –
Systems – Staff – Style – Shared value – Skills
Benih strategi di masa yang akan datang
telah tertanam di dalam konteks organisasi, dengan demikian dapat dikatakan pula
bahwa “strategi mengikuti struktur”
Organisasi dan Daya Saing
Perusahaan Multibisnis
Membangun daya saing organisasi:
Vertical and horizontal scope – alihkan
perhatian dari minimising cost menuju
maximising value
Desain struktur – alihkan perhatian dari fit &
alignment menuju stretch & creative tension
Efektivitas organisasi – alihkan perhatian dari
struktur menuju proses dan budaya
Metafora yang menjadi panduan – alihkan
perhatian dari melihat organisasi sebagai ‘mesin’ menuju organisasi sebagai ‘sistem kehidupan’
Peran CEO dalam Organisasi yang Kompleks – Peran Umum
Memberikan arahan kepada organisasi pada level korporat
dan level bisnis, menetapkan tujuan dan menetapkan nilai-nilai dan standar etika organisasi
Mendesain struktur organisasi: pembagian kerja,
departementalisasi, pelaporan, dan koordinasi
Melakukan seleksi: merekrut dan mengembangkan para
senior manajer dan individu lain untuk melakukan berbagai peran dalam organisasi dan mendukung arah yang diinginkan
Memotivasi: menetapkan berbagai insentif untuk
meningkatkan usaha, komitmen, dan keselarasan dengan tujuan organisasi
Menetapkan sistem (seperti perencanaan, penganggaran,
pengembangan manajemen, review kinerja) dan proses (seperti pengembangan produk, layanan pelanggan) untuk memastikan implementasi strategi secara efektif dan tepat waktu
Peran CEO dalam Organisasi yang Kompleks – Realitas
Ada tanggung jawab eksternal yang lebih luas:
harus mendatangi para pemegang saham, analis, jajaran komisaris, kelompok-kelompok dalam
industri, regulator/pemerintah, politisi, dan pihak lain yang terkait
Melapor pada Dewan Komisaris
Membatasi kekuasan (power): meskipun berada
pada posisi puncak, CEO harus menyadari adanya batasan-batasan. Penggunaan kekuasaan yang
berlebihan dapat berdampak negatif secara internal maupun eksternal
Mendapatkan informasi yang tepat
Menjadi pusat perhatian karenanya CEO harus
berhati-hati dalam bicara dan berperilaku
Peran CEO dalam Organisasi yang Kompleks – Realitas (lanjutan)
CEO merupakan personifikasi dari organisasi:
sulit bagi CEO untuk memisahkan antara identitas pribadi dan identitas profesional
CEO bertanggung jawab terhadap kesehatan
organisasi dalam jangka panjang
CEO diharapkan dapat menyetir perubahan,
terutama jika kinerja perusahaan kurang baik
CEO diharapkan proaktif, mengantisipasi masa
depan dan membuat rencana kontingensi untuk menghadapi hal-hal yang tidak dapat
diprediksi baik secara internal maupun eksternal
CEO memiliki keterbatasan waktu dengan
banyaknya tugas, tanggungjawab dan agenda
Peran CEO dalam Organisasi yang
Kompleks – Pentingnya Pengaruh Tidak Langsung
CEO memiliki pengaruh tidak langsung
(indirect influence) yang lebih penting dari penggunaan kekuasaannya secara langsung (memberikan tugas, instruksi, dsb)
Pengaruh tidak langsung: membentuk
konteks (menanamkan nilai-nilai) sehingga anggota organisasi dapat secara independen mengambil keputusan yang baik, mengambil tindakan yang seharusnya, dan berperilaku sesuai yang diharapkan.
Peran CEO dalam Organisasi yang Kompleks – Mengelola Kehadiran
Memiliki agenda pribadi yang jelas
Komunikasi yang tegas
Mengumpulkan informasi secara
terus-menerus
Memanfaatkan efek multiplier melalui
pertemuan dengan konstituen internal dan eksternal
Memanfaatkan kekuatan simbolisnya
Peran CEO dalam Organisasi yang Kompleks – Mengukuhkan Legitimasi
Kewenangan formal
Kompetensi
Hasil (kinerja organisasi)
Keadilan
Integritas
Mengutamakan kepentingan
perusahaan
Mempertahankan sifat kemanusiaan,
rendah hati dan dapat didekati.