• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.3 a Konsep Pembelajaran Tematik Terpdu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1.3 a Konsep Pembelajaran Tematik Terpdu"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

(2)

Pengertian

Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dengan

menggunakan prinsip pembelajaran terpadu.

Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan

beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka.

Pembelajaran tematik terpadu bermanfaat untuk

memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik, karena saat peserta didik memahami berbagai konsep selalu melalui pengalaman langsung dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasai sebelumnya.

(3)

Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan proses

integrasi, sehingga berbeda dengan pengertian tematik pada kurikulum sebelumnya.

 Pembelajaran tematik terpadu juga diperkaya dengan

penempatan matapelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela matapelajaran lain.

Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat

berbagai matapelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan matapelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela matapelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.

(4)

Penguatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

dalam Tematik Terpadu

Penguatan peran matapelajaran Bahasa Indonesia

dilakukan secara utuh melalui penggabungan KD mapel IPS dan IPA ke dalam mapel Bahasa Indonesia. Kedua ilmu

pengetahuan tersebut menyebabkan mapel Bahasa

Indonesia menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.

Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III

menyebabkan semua matapelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh matapelajaran IPS dan IPA.

(5)

Lanjutan

Untuk kemudahan pengorganisasiannya, KD KD mapel

IPA dan IPS ini diintegrasikan ke mapel lain (integrasi interdisipliner).

KD mapel IPA diintegrasikan ke KD mapel Bahasa

Indonesia dan KD mapel Matematika.

KD mapel IPS diintegrasikan ke KD mapel Bahasa

Indonesia, ke KD mapel PPKn, dan ke KD Mapel Matematika.

(6)

Lanjutan

Untuk kelas IV, V, dan VI, KD mapel IPS dan IPA

masing-masing berdiri sendiri, sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun

pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu.

Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk mapel IPA

dan IPS seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.

(7)

lanjutan

Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk

matapelajaran IPA dan IPS seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.

KD muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,

keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mapel SBdP. KD muatan lokal yang berkenaan

dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mapel PJOK.

(8)

Peran Tema

Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan

pembelajaran yang memadukan beberapa mata

pelajaran sekaligus dengan membuat/ mengangkat

sebuah tema yang dapat mempersatukan indikator

dari mata pelajaran:

Agama, PPKn BI, Matematikan,

(9)

Fungsi Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk

memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

(10)

Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.

2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.

3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik. 5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi

nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.

6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas

7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan.

8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

(11)

Ciri-Ciri Pembelajaran

Tematik Terpadu

1. Berpusat pada anak

2. Memberikan pengalaman langsung

3. Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak

4. Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran

dalam satu PBM

5. Bersifat luwes

(12)

Kekuatan dan Keuntungan Tematik Terpadu dalam Pembelajaran

Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan

dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak.

Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak.

Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermaknamengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan

yang dihadapi.

Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama.

Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang

lain, dalam arti respek terhadap gagasan orang lain.

Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan

yang sering ditemui dalam lingkungan anak.

(13)

Peran Tema dalam Proses Pembelajaran

Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan

pembelajaran, dengan memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang dipadukan adalah muatan pelajaran PPKn, Bahasa

Indonesia, Matematika, IPA,IPS, Seni Budaya, Prakarya dan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

(14)

Langkah Penyusunan Perangkat Tematik Terpadu

1. Memilih & Menetapkan tema

2. Melakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, dan

Membuat indikator,

3. Melakukan pemetaan hubungan KD, Indikator dg

tema satu tahun

4. Membuat jaringan KD, indikator

(15)

Contoh Jadwal Pelajaran kelas I

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

7.00-7.35 Upacara PJOK Diriku//

Tubuhku Diriku// Tubuhku AGAMA Diriku// Tubuhku 7.35-8.10 Diriku// Tubuhku PJOK Diriku// Tubuhku Diriku// Tubuhku AGAMA Diriku// Tubuhku 8.10-8.45 Diriku// Tubuhku PJOK Diriku// Tubuhku Diriku// Tubuhku AGAMA Diriku// Tubuhku 8.45-9.00 ISTIRHAT

9.00-9.35 Diriku//

Tubuhku

PJOK Mulok Diriku// Tubuhku

AGAMA Diriku// Tubuhku

9.35-10.10 Diriku//Tubuhku Diriku//Tubuhku Mulok Diriku//Tubuhku Diriku//Tubuhku Diriku//Tubuhku

10.10-10.45 Diriku//Tubuhku Diriku//Tubuhku Diriku//Tubuhku Diriku//Tubuhku Diriku//Tubuhku Diriku//Tubuhku

(16)

Contoh Jadwal Pelajaran Kls IV

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

7.00-7.35 IND KEBR IND KEBR ORKES IND KEBR AGAMA MULOK

7.35-8.10 IND KEBR IND KEBR ORKES IND KEBR AGAMA MULOK

8.10-8.45 IND KEBR IND KEBR ORKES IND KEBR AGAMA IND KEBR

8.45-9.00 ISTIRAHAT

9.00-9.35 IND KEBR IND KEBR ORKES IND KEBR AGAMA IND KEBR

9.35-10.10 IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR

10.10-10.45 IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR

(17)

Prosentase Penyajian

Alokasi waktu yang tersedia dimaksudkan agar guru

tidak terfokus pada salah satu mata pelajaran.

Diperhatikan alokasi waktu per minggu komulatif.

Setiap hari di rasionalkan selalu memadukan

(18)

Beban Belajar

(19)
(20)

DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTU

TEMA KELAS IV WAKTU TEMA KELAS V WAKTU TEMA KELAS VI WAKTU

1 . Indahnya

Kebersamaan 3 minggu 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitarku

3 minggu 1. Selamatkan Makhluk Hidup

6 minggu

2. Selalu

Berhemat Energi 3 minggu 2. Peristiwa dalam Kehidupan 3 minggu 2. Bhinneka Tunggal Ika 6 minggu 3. Peduli Makhluk

Hidup 3 minggu 3. Kerukunan dalam Bermasyarakat 3 minggu 3. Tokoh Pejuang 6 minggu 4. Berbagai

Pekerjaan 3 minggu 4. Sehat itu Penting 3 minggu 4. Globalisasi 6 minggu 5. Menghargai Jasa

Pahlawan 3 minggu 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia 3 minggu 5. Wirausaha 6 minggu 6. Indahnya

Negeriku 3 minggu 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan 3 minggu 6. Kesehatan Masyarakat 6 minggu 7. Cita-citaku 3 minggu 7. Sejarah Peradaban

Indonesia 3 minggu 8. Daerah Tempat

Tinggalku 3 minggu 8. Ekosistem 3 minggu 9. Makanan Sehat

(21)

Contoh Jaringan Tema SD Kelas IV Tema : Indahnya Kebersamaan

Indahnya Kebersamaan

Indahnya Kebersamaan

Matematika

Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, decimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa kebenarannya (K4)

PPKn

Menghargai kebhinnekatunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa, rumah adat,

makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar. (KI 1)

Penjasorkes

Menunjukkan disiplin, kerjasama, toleransi, belajar menerima kekalahan dan kemenangan, sportif dan yanggung jawab, menghargai perbedaan (KI 2)

Matematika

Menaksir jumlah uang untuk berbelanja atau jumlah dan jenis benda yang diperlukan untuk suatu kegiatan amal sehingga sesuai kebutuhan (K2)

Bahasa Indonesia

 Membaca teks tentang berbagai topik, membuat pertanyaan, dan menuliskan gagasan pokok (KI 3)

 Membaca dan menemukan makna kata dalam kamus /ensiklopedia (KI 3)

Pendidikan Seni Budaya dan Desain  Mengagumi ciri khas keindahan karya

seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugrah tuhan (K1)

 Menggambar alam berdasarkan pengamatan keindahan alam (KI 4)

Bahasa Indonesia

 Mendengarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik untuk berdoa (sesuai agama yang dianutnya) di sekolah dan di rumah (KI 1)

 Mengucapkan doa dengan bahasa yang baik sesuai dengan agama yang dianutnya (KI 1)

 Menyapa dan menyampaikan ucapan selamat, terima kasih atau

permohonan maaf sesuai dengan konteksnya (KI 2)

Pendidikan Seni Budaya dan Desain

(22)

Karakteristik Perkembangan Anak

Pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan,

telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya, dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola, koordinasi tangan dan mata telah berkembang, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, mampu berbagi, dan mandiri.

(23)

(Lanj)

Karakteristik Perkembangan Anak

Perkembangan Emosi

o Telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah

dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang benar dan salah

Perkembangan Kecerdasan

o Ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi,

mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu

(24)

Cara Anak Belajar

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkretAnak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut.

1. Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, 2. Mulai berpikir secara operasional,

3. Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda,

4. Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan

(25)

Ciri Belajar Anak

1. Konkrit

o Proses belajar beranjak dari hal-hal yang

konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan dikerjakan.

2. Integratif

o Anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum

mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu.

3. Hierarkis

(26)

Belajar dan Pembelajaran

Bermakna

Belajar merupakan proses perubahan di dalam

kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian yang bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman.

Pembelajaran adalah proses interaksi antar anak

dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik.

Kegiatan pembelajaran bermakna jika dilakukan

dalam lingkungan yang nyaman dan

(27)

Keuntungan Pembelajaran

Tematik

1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.

2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai.

3. Kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama.

4. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

5. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman

(28)

(Lanj)

lanjutan

6. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

7. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu

kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain.

(29)

Landasan Pembelajaran

Tematik

Landasan Filosofis

o Progresivisme

Proses pembelajaran perlu ditekankan pada

pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa

o Konstruktivisme

Anak mengkonstruksi pengetahuannya melalui

interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya.

o Humanisme

melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya,

(30)

(Lanj)

Landasan Pembelajaran

Tematik

Landasan Psikologis

o Psikologi perkembangan untuk menentukan tingkat keluasan dan

kedalamannya isi sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik

o Psikologi belajar untuk menentukan bagaimana isi/materi

pembelajaran disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya

Landasan Yuridis

o UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

o UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(31)

Arti Penting Pembelajaran Tematik

Menekankan keterlibatan siswa dalam

proses belajar secara aktif sehingga siswa

memperoleh pengalaman langsung dan

terlatih untuk dapat menemukan sendiri

berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.

Menekankan penerapan konsep belajar

(32)

(Lanj)

Arti Penting Pembelajaran Tematik

Ciri Khas Pembelajaran Tematik

1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;

2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa;

3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama;

4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa;

(33)

Manfaat Pembelajaran Tematik

1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan

dihilangkan.

2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir.

3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

(34)

Karakteristik Pembelajaran Tematik

Berpusat pada siswa.

Memberikan pengalaman langsung.

Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas.

Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran Bersifat fleksibel.

Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan

siswa.

Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan

(35)

Implikasi Pembelajaran Tematik

Guru.

Peserta didik.

Sarana prasarana, sumber belajar dan media.

Pengaturan ruang kelas.

(36)

Implikasi bagi Guru

Guru harus kreatif baik dalam

menyiapkan kegiatan/pengalaman

belajar bagi anak, juga dalam memilih

kompetensi dari berbagai mata pelajaran

dan mengaturnya agar pembelajaran

(37)

Implikasi bagi Siswa

Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang

dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal

Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang

(38)

Implikasi terhadap Sarana,

Prasarana, Sumber Belajar dan

Media

Pelaksanaan Pembelajaran tematik

Memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar Memanfaatkan berbagai sumber belajar

Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang

bervariasi

masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini

(39)

Implikasi terhadap Pengaturan Ruangan

Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan

keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung

Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di

tikar/karpet

Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam

kelas maupun di luar kelas

Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta

didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar

Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga

(40)

Menentukan Tema

Cara pertama

o Mempelajari SKL , KI dan KD yang terdapat dalam

masing-masing mapel dilanjutkan dengan menetapkan tema yang sesuai.

 Cara kedua

o Menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan,

(41)

Implikasi terhadap Pemilihan

Metode

Pembelajaran dilakukan dengan

menggunakan berbagai variasi metode,

(42)

Prinsip Penentuan Tema

Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa:

o Dari yang termudah menuju yang sulit.

o Dari yang sederhana menuju yang kompleks o Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.

Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses

berpikir pada diri siswa.

Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan

(43)

Identifikasi dan Analisis SKL, KI, KD

dan Indikator

Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap SKL,

KI, KD dan indikator yang cocok untuk setiap tema

sehingga semua kompetensi, KD, dan indikator

(44)

Menetapkan Jaringan Tema

Hubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan

tema sebagai pemersatu sehingga akan terlihat

kaitan antara tema, KD dan indikator dari setiap

mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat

(45)

45

Referensi

Dokumen terkait

√  +osialisasi bahaya pencemaran lingkungan akibat sampah terhadap kesehatan Laptop, Proyektor, Pam"let, %ic √ 8.. LO2GGA# 6 Perancangan dan pembuatan kerangka untuk pot

Abses septum nasi dapat menyebabkan komplikasi estetis berupa deformitas hidung (lorgnet nose) yang disebabkan oleh karena nekrose kartilago sehingga terjadi kerusakan sebagian besar

RADIO VISI INTI SWARA FM/H... JEMBER

Penetapan kadar Asam benzoate sebagai pengawet dalam sampel berupa kecap dapat dilakukan dengan menggunakan metode titrasi netralisasi, dengan prinsip terjadinya

Agar sistem hidrolik bekerja secara optimal, maka perlu dilakukan perancangan dan perhitungan spesifikasi komponen yang akan digunakan pada silinder tilting,

Dengan dikembangkannya aplikasi Alat Musik Tradisional Jawa Tengah dengan metode single marker dan markerless 3D objek tracking, serta dilakukan pengujian aplikasi

Penetasan adalah perubahan intracapsular (tempat yang terbatas) ke fase kehidupan (tempat luas), hal.. ini penting dalam perubahan- perubahan morfologi hewan. Penetasan

Masalah yang dibahas dalam penulisan ini adalah cara memberikan warna kepada semua simpul-simpul yang ada, sedemikian rupa sehingga 2 simpul yang berdampingan