• Tidak ada hasil yang ditemukan

Donwload c889f lk q4 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Donwload c889f lk q4 2015"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 – 2 Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian 3

Consolidated Statement of Profit and Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 – 57 Consolidated Notes to the Financial Statements

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying consolidated notes to

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/

Notes December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 2c,2f,5,25 3.588.514.096 3.472.481.943 3.052.350.092 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - pihak ketiga Trade receivables - third parties

setelah dikurangi penyisihan net of provision

penurunan nilai sejumlah for impairment value

Rp576.890.840 pada tanggal of Rp576,890,840 as of

31 Desember 2015 December 31, 2015

(31 Desember 2014: (December 31, 2014:

Rp422.069.653) Rp422,069,653)

(31 Desember 2013: (December 31, 2013:

Rp493.043.542) 2g,6 7.366.614.751 9.699.384.585 9.738.335.671 Rp493,043,542)

Piutang lain-lain 32.350.954 65.792.880 49.210.886 Other receivables

Persediaan - setelah Inventories - net of

dikurangi penyisihan provision for inventory

persediaan usang sejumlah obsolescence of

Rp3.737.224.771 pada tanggal Rp3,737,224,771 as of

31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014

(31 Desember 2013: (December 31, 2013:

Rp1.073.755.534) 2h,7,11,22 27.669.557.927 26.877.488.579 30.526.012.105 Rp1,073,755,534)

Pajak Pertambahan

Nilai dibayar di muka - 306.080.559 276.729.260 Prepaid Value Added Tax

Biaya dibayar di muka dan Prepaid expenses and

uang muka 2i,8 1.131.833.140 1.879.401.531 1.371.415.022 advances

JUMLAH ASET LANCAR 39.788.870.868 42.300.630.077 45.014.053.036 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Aset pajak tangguhan 2r,23 4.047.767.065 3.779.332.162 2.941.913.256 Deferred tax assets

Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of

akumulasi penyusutan sejumlah accumulated depreciation of

Rp14.612.792.683 pada tanggal Rp14,612,792,683 as of

31 Desember 2015 December 31, 2015

(31 Desember 2014: (December 31, 2014:

Rp13.996.935.151) Rp13,996,935,151)

(31 Desember 2013: (December 31, 2013:

Rp18.225.604.486) 2j,9,15,20,21 3.707.407.562 3.849.757.243 4.101.609.275 Rp18,225,604,486)

Deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya 10 - 500.000.000 500.000.000 Restricted time deposits

Aset tidak lancar lainnya 2l 132.210.448 149.109.648 417.953.291 Other non-current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 7.887.385.075 8.278.199.053 7.961.475.822 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

(8)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/

Notes December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK SHORT-TERM LIABILITIES

Utang bank jangka pendek 2m,7,11 - 5.510.031.911 8.904.773.861 Short-term bank loan

Utang usaha - pihak ketiga 2c,2n,12,25 3.323.365.186 4.895.104.422 6.575.707.853 Trade payables - third parties

Utang pajak 13,23 433.457.623 55.477.346 159.879.109 Taxes payable

Beban masih harus dibayar 101.852.784 29.942.359 169.244.321 Accrued expenses

Utang lain-lain 14 66.513.323 29.125.347 59.006.912 Other payables

Pendapatan diterima di muka

-bagian yang jatuh tempo dalam Unearned revenue

-waktu satu tahun 61.875.000 67.500.000 67.500.000 current maturity

Utang pembiayaan konsumen

-bagian yang jatuh tempo dalam Consumer financing obligation

-waktu satu tahun 2o,9,15 127.377.829 308.019.781 520.046.683 current maturity

JUMLAH LIABILITAS TOTAL SHORT-TERM

JANGKA PENDEK 4.114.441.745 10.895.201.166 16.456.158.739 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG-TERM LIABILITIES

Pendapatan diterima di muka - setelah

dikurangi bagian yang jatuh Unearned revenue

-tempo dalam waktu satu tahun - 61.875.000 129.375.000 net of current maturity

Utang pembiayaan konsumen - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Consumer financing obligation

-dalam waktu satu tahun 2o,9,15 - 127.378.629 323.048.580 net of current maturity

Liability for post

Liabilitas imbalan paska-kerja 2p,20,24 12.202.134.512 11.184.154.885 11.175.786.412 employment benefits

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LONG-TERM

JANGKA PANJANG 12.202.134.512 11.373.408.514 11.628.209.992 LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 16.316.576.257 22.268.609.680 28.084.368.731 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Equity attributable to equity holders

pemilik entitas induk of the parent company

Modal saham - nilai nominal Capital stock - par value of

Rp500 per saham Rp500 per share

Modal dasar – 120.710.400 saham Authorized – 120,710,400 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid

-118.365.600 saham 16 59.182.800.000 59.182.800.000 59.182.800.000 118,365,600 shares

Tambahan modal disetor 17 1.769.666.000 1.769.666.000 1.769.666.000 Additional paid-in capital

Penghasilan komprehensif lain 1.671.619.380 1.140.716.991 1.280.495.276 Other comprehensive income

Defisit ( 31.260.944.948) ( 33.779.502.795) ( 37.338.015.664) Deficit

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to

kepada pemilik 31.363.140.432 28.313.680.196 24.894.945.612 owners of the company

Kepentingan non pengendali 2b ( 3.460.746) ( 3.460.746) ( 3.785.485) Non controlling interest

JUMLAH EKUITAS 31.359.679.686 28.310.219.450 24.891.160.127 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND

(9)

Catatan 2p dan 4/

Catatan/ As restated

-Notes 2015 Notes 2p and 4

PENJUALAN BERSIH 2q,18 85.862.318.532 93.817.217.955 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 2q,19 67.052.712.687 78.227.455.257 COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 18.809.605.845 15.589.762.698 GROSS PROFIT

Selling, general and

Beban penjualan, umum dan administrasi 2q,9,20,24 ( 19.013.474.497) ( 16.537.206.786) administrative expenses

Pendapatan operasi lainnya 2c,9,21 5.001.169.506 8.841.190.188 Other operating income

Beban operasi lainnya 2c,7,22 ( 1.011.583.521) ( 2.663.469.237) Other operating expenses

LABA USAHA 3.785.717.333 5.230.276.863 INCOME FROM OPERATIONS

Pendapatan keuangan 126.563.939 57.351.827 Finance income

Beban keuangan ( 482.355.291) ( 695.501.025) Finance charges

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) INCOME BEFORE INCOME TAX

PAJAK PENGHASILAN 3.429.925.981 4.592.127.665 BENEFIT (EXPENSE)

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2r,23 ( 911.368.134) ( 1.033.290.057) INCOME TAX EXPENSE

LABA BERSIH 2.518.557.847 3.558.837.608 NET INCOME

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos-pos yang tidak akan Items that will not be

direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of defined

imbalan pasti 24 707.869.852 ( 186.371.047) benefit liability

Pajak penghasilan terkait 23 ( 176.967.463) 46.592.762 Related income tax

LABA KOMPREHENSIF 3.049.460.236 3.419.059.323 COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA BERSIH YANG DAPAT TOTAL NET INCOME

YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 2.518.557.847 3.558.512.869 Equity holders of the parent company

Kepentingan non pengendali 2b - 324.739 Non controlling interest

JUMLAH 2.518.557.847 3.558.837.608 TOTAL

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: INCOME ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 3.049.460.236 3.418.734.584 Equity holders of the parent company

Kepentingan non pengendali 2b - 324.739 Non controlling interest

JUMLAH 3.049.460.236 3.419.059.323 TOTAL

(10)

Ekuitas yang

Modal saham Pendapatan dapat diatribusikan

ditempatkan dan Tambahan modal komprehensif kepada pemilik/ Kepentingan disetor penuh/ disetor/ lain/Other Equity attributable non pengendali/

Catatan/ Issued and fully Additional paid-in comprehensive Defisit/ to owners of Non controlling Jumlah ekuitas/

Notes paid share capital capital income Deficit the company interest Total equity

Saldo 1 Januari 2014/ Balance as of January 1, 2014/

31 Desember 2013 December 31, 2013

(Dilaporkan sebelumnya ) 59.182.800.000 1.769.666.000 - ( 37.370.364.137 ) 23.582.101.863 ( 3.785.485 ) 23.578.316.378 (Previously reported)

Penyesuaian atas penerapan Adjustment arising from adoption

PSAK 24 (Revisi 2013) - - 1.280.495.276 32.348.473 1.312.843.749 - 1.312.843.749 SFAS 24 (Revision 2013)

Saldo 1 Januari 2014/ Balance as of January 1, 2014/

31 Desember 2013 December 31, 2013

(Disajikan kembali) 2p,4 59.182.800.000 1.769.666.000 1.280.495.276 ( 37.338.015.664 ) 24.894.945.612 ( 3.785.485 ) 24.891.160.127 (As restated)

Laba bersih tahun 2014 - - - 3.558.512.869 3.558.512.869 324.739 3.558.837.608 Net income in 2014

Pengukuran kembali atas Remeasurement of

liabilitas imbalan pasti - bersih - - ( 139.778.285 ) - ( 139.778.285 ) - ( 139.778.285 ) defined benefit liability - net

Saldo 31 Desember 2014 Balance as of December 31, 2014

(Disajikan kembali) 59.182.800.000 1.769.666.000 1.140.716.991 ( 33.779.502.795 ) 28.313.680.196 ( 3.460.746 ) 28.310.219.450 (As restated)

Laba bersih tahun 2015 - - - 2.518.557.847 2.518.557.847 - 2.518.557.847 Net income in 2015

Pengukuran kembali atas Remeasurement of

liabilitas imbalan pasti - bersih - - 530.902.389 - 530.902.389 - 530.902.389 defined benefit liability - net

(11)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying consolidated notes to

Disajikan kembali -Catatan 2p dan 4/

Catatan/ As restated

-Notes 2015 Notes 2p and 4

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING

OPERASI ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 88.195.088.366 93.856.169.041 Receipts from customers

Pembayaran kepada pemasok ( 69.416.521.271) ( 76.259.535.162) Payment to suppliers

Payment for salaries

Pembayaran gaji dan tunjangan ( 8.036.980.854) ( 11.129.573.847) and allowance

Kas yang diperoleh dari operasi 10.741.586.241 6.467.060.032 Cash provided by operation

Penerimaan bunga 126.563.939 57.351.827 Receipts of interest

Penerimaan sewa - 41.580.000 Receipts of rent

Payments of operating expense

Pembayaran beban usaha dan lainnya ( 2.733.542.646) ( 40.790.242) and other

Pembayaran pajak penghasilan badan ( 1.355.108.500) ( 1.821.368.451) Payments of corporate income tax

Pembayaran bunga ( 482.355.291) ( 695.501.025) Payments of interest

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 6.297.143.743 4.008.332.141 Net cash provided by operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITIES

Hasil penjualan aset tetap 9 25.920.002 744.000.090 Proceeds from sale of fixed assets

Penambahan aset tetap 9,31 ( 563.031.921) ( 297.028.420) Acquisitions of fixed assets

Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided by (used in)

(digunakan untuk) aktivitas investasi ( 537.111.919) 446.971.670 investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES

Pembayaran utang bank ( 5.510.031.911) ( 3.394.741.950) Payment of bank loan

Payment of

Pembayaran utang pembiayaan konsumen ( 308.020.581) ( 638.696.853) consumer financing obligation

Kas bersih digunakan untuk Net cash used in

aktivitas pendanaan ( 5.818.052.492) ( 4.033.438.803) financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN

KAS DAN SETARA KAS ( 58.020.668) 421.865.008 CASH AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3.472.481.943 3.052.350.092 AT BEGINNING OF YEAR

DAMPAK PERUBAHAN EFFECT OF EXCHANGE RATE

SELISIH KURS CHANGES ON

TERHADAP KAS DAN SETARA KAS 174.052.821 ( 1.733.157) CASH AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 5 3.588.514.096 3.472.481.943 AT END OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: AT END OF YEAR CONSIST OF:

Kas dan bank 3.588.514.096 3.472.481.943 Cash and banks

Deposito berjangka - - Time deposits

(12)

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Inter Delta Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, SH No. 119 tanggal 15 Nopember 1976 dengan nama PT Inter Delta. Akta pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/17/1 tanggal 10 Januari 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 40 tanggal 20 Mei 1977, Tambahan No. 301. Pada tanggal 2 Desember 1996, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Inter Delta Tbk. Perubahan nama tersebut memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1213.HT.01.14.Th.97 tanggal 21 Pebruari 1997.

PT Inter Delta Tbk (The Company), was established based on notarial deed No. 119 of Kartini Muljadi, SH, dated November 15, 1976 under the name of PT Inter Delta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/17/I dated January 10, 1977 and was published in Supplement No. 301 of State Gazette No. 40 dated May 20, 1977. On December 2, 1996, the Company changed its name to PT Inter Delta Tbk. This amendment was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. C2-1213.HT.01.14.Th.97 dated February 21, 1997.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris Buntario Tigris, SH, SE, MH No. 38 tanggal 12 Juli 2010 sehubungan dengan peningkatan modal disetor Perusahaan melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Akta perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-20211 tanggal 9 Agustus 2010.

The Articles of Association have been amended several times, most recently by notarial deed Buntario Tigris, SH, SE, MH No. 38 dated July 12, 2010 concerning increasing of the Company’s paid in capital without preemptive right.This deed has been reported to Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.10.20211 dated August 9, 2010.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup Perusahaan terutama menjalani industri yang erat hubungannya dengan perfilman termasuk pemrosesan film foto, industri pembuatan alat-alat percetakan dan menjalankan perdagangan umum dalam bidang alat-alat perfilman, micro film, bahan-bahan kimia untuk foto dan film serta alat-alat elektronik. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976.

According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of the Company’s activities mainly comprises of industry related to film including film processing services, manufacturing of printing equipments and general trading of film equipment, micro film, chemicals for photography and electronic equipment. The Company started its commercial operations in 1976.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor di Gaya Motor Barat, Sunter II, Jakarta 14330 dengan kantor-kantor perwakilan di Surabaya, Semarang, Makassar, Medan, Bandung, Denpasar, Palembang, Bali dan Pekanbaru.

The Company is domicile in Jakarta and the office is located at Gaya Motor Barat, Sunter II, Jakarta 14330 with several representative offices in Surabaya, Semarang, Makassar, Medan, Bandung, Denpasar, Palembang, Bali and Pekanbaru.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offering of Shares

Pada tanggal 20 Oktober 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dalam suratnya No. SI-063/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran saham perdana sebanyak 1.250.000 saham dengan harga nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp7.200 per saham. Saham-saham tersebut tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) sejak tanggal 18 Desember 1989.

(13)

Kronologis pencatatan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

The chronology of the Company’s shares registration on the Indonesia Stock Exchange are as follows:

Tanggal/Date Keterangan/Description Saham/Shares

18 Desember 1989/December 18, 1989 Penawaran Umum/Public Offering 1.250.000

29 Nopember 1990/November 29, 1990 Partial Listing/Partial Listing 1.250.000

10 Juni 1992/June 10, 1992 Company Listing/Company Listing 3.787.000

15 Juli 1993/July 15, 1993 Kapitalisasi Agio Saham/Paid-in Capital Capitalized 6.287.000 14 Juli 1994/July 14, 1994 Kapitalisasi Dividen Saham/Stock Dividend Capitalized 2.514.800

1 April 1997/April 1, 1997 Pemecahan Nilai Nominal Saham/Stock Split 15.088.800

28 Juni 2010/June 28, 2010 Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/

The Addition on Capital without Preemptive Right 88.188.000

Jumlah/Total 118.365.600

c. Informasi mengenai Entitas Anak c. Subsidiary’s Information

Pada tahun 1979, Perusahaan mendirikan PT Fotomatic Jaya Industries (Entitas Anak), yang berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang penjualan kamera dan film melalui gerai-gerai (counter) serta jasa pemprosesan film. Jumlah investasi dalam Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp5.249.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 99,98%. Entitas Anak mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1980. Jumlah aset Entitas Anak sebelum eliminasi per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp15.924.729.

In 1979, the Company established PT Fotomatic Jaya Industries (a Subsidiary), domiciled in Jakarta, and its scope of activities comprises selling of cameras and films through counters and film processing services. The total investment in its Subsidiary as of December 31, 2015 and 2014 amounted Rp5,249,000,000 which represents 99.98% ownership. The Subsidiary started its commercial operations in 1980. The Subsidiary’s total assets before elimination as of December 31, 2015 and 2014 amounted Rp15,924,729.

Sejak tahun 2014, Perusahaan memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan operasional Entitas Anak dan sedang menjajaki peluang bisnis baru untuk Entitas Anak.

Since 2014, the Company decided to temporarily stop operational activities of its Subsidiary and in process of evaluating new business opportunity for its Subsidiary.

d. Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir d. Parent and Ultimate Parent

Peak Aim Development Ltd. dan Karna Brata Lesmana, masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari Perusahaan.

Peak Aim Development Ltd. and Karna Brata Lesmana, are the parent and ultimate parent of the Company.

e. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan e. Board of Commissioners, Board of Directors

and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris Fachrul Abdul Rachman President Commissioner

Komisaris Jessica Lesmana Commissioner

Komisaris Independen Chris Jauri Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors

Presidan Direktur Hasan Efendi Liem President Director

Direktur Kevin Wong Director

Direktur Satriani Ligatsyah Director

(14)

Personel manajemen kunci Perusahaan adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dianggap sebagai manajemen kunci Perusahaan.

Key management personnel of the Company are those persons having the authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company. All members of the Boards of Commissioners and Directors are considered as key management personnel of the Company.

Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Satriani Ligatsyah.

Corporate secretary of the Company as of December 31, 2015 and 2014 is Satriani Ligatsyah.

Gaji dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah Rp2.247.991.080 dan Rp2.138.084.720 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The salaries and other compensation benefits paid to the Board of Commisioners and Directors of the Company amounted to Rp2,247,991,080 and Rp2,138,084,720, respectively for years ended December 31, 2015 and 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai karyawan tetap masing-masing sekitar 158 orang dan 161 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its Subsidiary have a total of approximately 158 and 161 permanent employees, respectively (unaudited).

f. Komite Audit f. Audit Committee

Susunan komite audit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The members of audit committee as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Ketua Chris Jauri Chairman

Anggota Irwan Setia Member

Anggota Hendra Brata Member

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:

The significant accounting principles which were applied consistently in the preparation of the financial statements are as follows:

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

a. Basis of Measurements and Preparations of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), kecuali dinyatakan lain.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia (“SAK”) comprising of the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and rules established by the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK), except the other stated.

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK ini, antara lain, mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajian terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Penerapan PSAK ini hanya mempengaruhi penyajian dan tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.

(15)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

Laporan keuangan konsolidasian menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode/tahun sebelumnya. Selanjutnya, Perusahaan dan Entitas Anak menyajikan laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal periode sebelumnya ketika terdapat penerapan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali, atau ketika mereklasifikasi pos-pos laporan keuangan konsolidasian. Laporan posisi keuangan konsolidasian 1 Januari 2014 disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ini sehubungan dengan penerapan kebijakan akuntansi secara retrospektif sebagai mana yang dijelaskan dalam Catatan 4.

The consolidated financial statements provide comparative information in respect of the previous period/year. In addition, the Company and its Subsidiary present an additional consolidated statement of financial position at the beginning of the earliest period presented when there is a retrospective application of an accounting policy, a restropective restatement, or a reclassification of items in consolidated financial statements. An additional consolidated statement of financial position as at January 1, 2014 is presented in these consolidated financial statements due to the retrospective application of accounting policies as dicslosed in Note 4.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan dasar biaya historis, kecuali dinyatakan lain, dan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost, except otherwise state, and using the accruals basis, except in the consolidated statement of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows is prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Rupiah which is the Company’s functional currency.

Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan untuk pertama kali, beberapa standar baru dan revisi standar yang mengakibatkan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Penerapan tersebut mencakup PSAK No. 65, “Laporan Kuangan Konsolidasian”, PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”, PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” dan revisi atas PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Lebih lanjut, penerapan PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” menambahkan pengungkapan yang disyaratkan pada laporan keuangan konsolidasian. Beberapa revisi standar lain diterapkan pertama kali pada tahun 2015 namun tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak. Sifat dan dampak standar baru maupun revisian diungkapkan lebih lanjut pada Catatan 2 yang relevan.

(16)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK ini menggantikan beberapa bagian dari PSAK No. 4 (2009) mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, yang antara lain menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain, menetapkan prinsip pengendalian (control) dan menetapkan pengendalian sebagai dasar konsolidasi; serta penerapan prinsip pengendalian untuk mengidentifikasi apakah investor mengendalikan investee sehingga investor harus mengkonsolidasiinvestee.

Effective January 1, 2015, the Company and its Subsidiary applied SFAS No. 65, “Consolidated Financial Statements”. This SFAS replaces the portion of SFAS No. 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, among others, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities, defines the principle of control, and establishes control as the basis for consolidation; and sets out how to apply the principle of controls to identify whether an investor controls an investee and therefore must consolidate the investee.

Sehubungan dengan penerapan PSAK ini, manajemen mengevaluasi kembali pengendalian yang dimiliki pada entitas anak dan asosiasi dan menentukan bahwa tidak diperlukan perubahan atas akuntansi atas kepentingannya pada Entitas Anak.

In relation to the adoption of this SFAS, management re-evaluate control over all of its Subsidiary and associates and determined that no change is necessary on accounting of its investments in Subsidiary.

Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yaitu PT Fotomatic Jaya Industries yang dimiliki sebesar 99,98% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The consolidated financial statements consist of the Company and its Subsidiary, PT Fotomatic Jaya Industries with ownership of 99.98% as of December 31, 2015 and 2014.

Pengendalian diperoleh ketika Perusahaan dan Entitas Anak terekspos, atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee jika, dan hanya jika, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki hal berikut ini:

Control is achieved when the Company and its Subsidiary is exposed, or has right, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those return through its power over the investee. Specifically, the Company and its Subsidiary controls and investee if, and only if, the Company and its Subsidiary has all of the following:

a. Kekuasaan atas investee (misalnya adanya hak yang memberikan Perusahaan dan Entitas Anak kemampuan saat ini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan);

a. Power over that investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);

b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatan Perusahaan dan Entitas Anak dengan investee; dan

b. Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and

c. Kemampuan untuk menggunakan

kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil Kelompok Usaha.

(17)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

Umumnya kepemilikan hak suara mayoritas (a majority of voting rights) menghasilkan pengendalian. Untuk mendukung hal ini, dan jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki hak suara kurang dari hak suara mayoritas, atau hak sejenis atas suatuinvestee, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kekuasaan atasinvestee, termasuk:

Generally, there is a presumption that a majority of voting rights result in control. To support this presumption and when the Company and its Subsidiary has less than a majority of the voting, or similiar, rights of an investee, it considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

a. pengaturan kontraktual dengan pemegang hak suara lainnya padainvestee;

a. the contactual arrangement(s) with the other vote holders of the investee;

b. hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan

b. rights arising from other contractual arrangements; and

c. hak suara yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak dan hak suara potensial.

c. the Company and its Subsidiary’s voting rights and potential voting rights.

Perusahaan dan Entitas Anak menilai kembali apakah masih mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan bahwa terdapat perubahan dalam satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak tanggal Perusahaan dan Entitas Anak kehilangan pengendalian atas entitas anak.

The Company and its Subsidiary reassess whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Company and its Subsidiary obtains control over the subsidiary and ceases when the Company and its Subsidiary loses control of the subsidiary.

Laba dan rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain (“OCI”) diatribusikan kepada pemilik entitas Induk dari Perusahaan dan Entitas Anak dan Kepentingan Non Pengendali (“KNP”), meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income (“OCI”) are attributed to the equity holders of the parent of the Company and its Subsidiary and to the Non Controlling Interest (“NCI”), even if this result in the NCI having a deficit balance.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Jika anggota Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. If a member of the Group uses different accounting polices for like transactions and events in similar circumstances, appropriate adjustment are made to its financial statements in preparing the consolidated financial statements.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.

All significant intercompany accounts and transactions between the Company and Subsidiary have been eliminated.

Perubahan dalam bagian kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Perusahaan pada entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas.

A chance in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is a accounted for as an equity transaction.

Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka Perusahaan menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill), liabilitas, Kepentingan Nonpengendali (KNP) dan komponen ekuitas lainnya serta mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan kehilangan pengendalian. Saldo investasi yang masih dimiliki diakui pada nilai wajarnya.

(18)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laba atau rugi dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in profit or loss and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parents entity.

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translation

Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than Rupiah are translated at the exchange rate prevailing at that date.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang selain Rupiah dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Exchange gains and losses arising on transactions in currencies other than Rupiah and on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The exchange rates used as of December 31, 2015, 2014 and 2013 are as follows:

2015 2014 2013

1 Dolar Amerika Serikat 13.795,00 12.440,00 12.189,00 1 United States Dollar

1 Yen Jepang 114,52 104,25 116,17 1 Yen Japan

d. Transaksi dengan Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen.

The Company and its subsidiary applied SFAS No. 7 (Revised 2010) regarding “Related Party Disclosures”. The SFAS requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika:

A party is considered to be related to the Company if:

i. Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (b) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (c) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;

i. Directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (a) controls, is controlled by, or is under common control with, the Company; (b) has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; (c) has joint control over the Company;

ii. Suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan;

ii. The party is an associate of the Company;

iii. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer;

iii. The party is a joint venture in which the Company is a venturer;

iv. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau induk;

(19)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

v. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (i) atau (iv);

v. The party is a close member of the family of any individual referred to in (i) or (iv);

vi. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (iv) atau (v); atau

vi. The party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (iv) or (v); or

vii. Suatu pihak adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.

vii. The party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or of any entity that is a related party of the Company.

Semua transaksi penting dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All major transactions with related parties are disclosed in the consolidated notes to the financial statements.

e. Instrumen Keuangan e. Financial Instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014),”Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: “Pengungkapan”. Penerapan PSAK tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective on January 1, 2015, the Company and its Subsidiary applied SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”. The application of those SFAS does not have significant impact to the consolidated financial statements.

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

(20)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

• Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi

• Financial assets at fair value through profit or loss

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain

konsolidasian.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the statement of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.

Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

(21)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo • Held-to-maturity (HTM) investments

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual • Available-for-sale (AFS) financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

The investments classified as AFS are as follows:

- Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.

- Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.

- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.

(22)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows: Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba atau rugi

• Financial liabilities at fair value through profit or loss.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Utang dan pinjaman • Loans and borrowings

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

(23)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.

The Company adjusts the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company’s own credit risk associated with the instrument is taken into account.

v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan

v. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

(24)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company assesses at each statement of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi.

• Financial assets carried at amortized cost.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment.

Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

(25)

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account.

Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual • Available-for-sale (AFS) financial assets

Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.

In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.

Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

Gambar

Tabel berikut menyajikan perbandingan atas nilaitercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuanganPerusahaandan Entitas Anakyang tercatat padalaporan keuangan:
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempoliabilitas keuangan Perusahaan berdasarkanpembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan.

Referensi

Dokumen terkait

pertokoan: Secara umum penjual di Kota Dili,.. posisinya berdekatan dengan TPS sehingga para penjual langsung membuang sampahnya ke TPS. Tetapi penjual yang tempatnya

Dalam suatu riwayat, Abu Bakar pernah mengumpulkan para sahabat Rasul untuk membahas persoalan homoseks. Di antara para sahabat Rasul yang paling keras pendapatnya adalah

Ketiga,
persiapan
masyarakat
Indonesia
menghadapi
persaingan
regional
dan
global.
Tidak
 ada
 kesiapan
 tanpa
 persiapan.
 Langkah
 persiapan
 harus


Ada tiga karakter penting yang melekat di UML, yaitu sketsa, cetak program dan bahasa pemrograman. Sebagai sebuah sketsa, UML bisa berfungsi sebagai jembatan

Adanya kompetensi interpersonal dapat membantu siswa untuk memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan yang efektif dengan orang lain sehingga dapat mengembangkan

tahun keatas mengalami inkontinensia urine pada lansia berjenis kelamin wanita dari 21 responden yang mengikuti salah satu pos mawar 6 posyandu lansia di desa

 Peserta didik mengerjakan portofolio berbentuk analisis mengenai perbedaan pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde Lama dengan pelaksanaan politik luar

Serat aferen tersebut berjalan bersama dengan nervus lingualis ( cabang nervus mandibulari V3) menuju ke korda timpani kemudian ke ganglion geniculatum menjadi nervus