• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pelayanan gereja dalam Mencegah Terjadinya Peralihan Anggota Jemaat ke Denominasi Lain T2 912011021 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pelayanan gereja dalam Mencegah Terjadinya Peralihan Anggota Jemaat ke Denominasi Lain T2 912011021 BAB I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Didaerah Ambon lnjil dibawah masuk oleh bangsa Portugis. Pada waktu itu agama yang masuk adalah agama Katolik pada abad ke-16 Pada

tahun 1605 (abad ke 17), Belanda datang di Maluku dan menggantikan agama Katolik dengan Protestan. Protestantisme ini terus berkembang sampai dengan berdirinya GPM (Gereja Protestan Maluku) pada tanggal 6 September 1935.

GPM merupakan salah satu gereja yang memiliki wilayah pelayanan yang sangat luas yang berpusat di kota Ambon, dan memiliki daerah pelayanan yang dipisahkan oleh pulau-pulau. Sinode di bantu oleh klasis-klasis untuk mengkoordinasi gereja dan pelayanannya pada tingkat jemaat

lokal. Pada tahun 1995 muncul denominasi-denominasi di Maluku seperti Gereja Pentakosta, Pekebaran Injil, sidang Jemaat Allah, Gereja Adven ketujuh, Gereja Betani dan lain-lain.

Dengan munculnya denominasi-denominasi ini maka banyak anggota

jemaat GPM yang beralih status keanggotaan gerejanya ke denominasi-dominasi yang ada. Yang paling nampak adalah GBI Rock. Banyak anggota GPM yang beralih pada GBI Rock. Strategi pelayanan yang dilakukan oleh denominasi ini yaitu pelayanan secara rohani dan secara jasmani.

(2)

yang dilukakan dalam segi ekonomi, dalam kehidupan sehari-hari, seperti pengobatan gratis, pendampingan bagi warga jemaat yang kurang mampu.

Pelayanan jasmani ini merupakan strategi dari GBI Rock dalam mengelola anggota jemaatnya, dalam rangka mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh anggota jemaat dalam kehidupan.

Data yang diperoleh dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Shinta (2008) dan Pattiradjawane (2010) di daerah pelayanan GPM, menunjukan bahwa peralihan anggota jemaat GPM ke denominasi yang ada diakibatkan karena faktor pelayanan yang kurang menyentuh hati jemaat baik pelayanan dalam ibadah maupun pelayanan diluar ibadah.

Ketika beralih ke denominasi lain anggota-anggota tersebut merasakan sesuatu yang selama ini dicari yaitu kehidupan rohani dan jasmani benar-benar dipenuhi. Terjadinya peralihan mengakibatkan konflik yaitu ketidak harmonisan hubungan antara anggota jemaat GPM dengan

anggota jemaat yang telah beralih, bahkan terjadi pula kesalahpahaman antara para pelayan GPM dengan para pelayan GBI Rock.

Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan munculnya denominasi lain menjadi cambuk terhadap GPM dalam melihat kembali strategi

pelayanan demi pertumbuhan gereja dalam mempertahankan anggota jemaatnya.

Untuk itu para pelayan GPM harus dapat lebih bijak dalam menata perancanaan strategisnya, perlu adanya pendalaman yang kritis dan

(3)

Gereja memerlukan sebuah analisis SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, Threats) untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman dalam menghadapi fenomena-fenomena yang terjadi.

Berdasarkan gambaran diatas maka perlu diteliti persoalan peralihan dari anggota jemaat GPM ke denominasi lain. Ini merupakan sebuah masalah yang sampai sekarang ini belum bisa diatasi, sehingga penulis

tertarik untuk membuat penulisan ilmiah berbentuk tesis berjudul Strategi Pelayanan Gereja Dalam Mencegah Terjadinya Peralihan Anggota Jemaat ke Denominasi lain .

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mencoba mengangkat masalah mengenai peralihan anggota jemaat GPM ketika munculnya denominasi lain, yaitu

1. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh GPM dilihat dari kajian analisis SWOT.

2. Strategi pelayanan apa yang dapat dilakukan oleh GPM untuk mencegah terjadinya peralihan jemaat kedenominasi lain menurut hasil

analisis SWOT.

1.3. Persoalan Penelitian

1. Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh GPM dalam peralihan?

(4)

1.4. Tujuan penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui Strategi yang dibuat untuk mengatasi masalah peralihan. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis sejauh mana strategi pelayanan

yang dilakukan oleh GPM didasarkan pada upaya analisis SWOT.

1.5. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan tersebut maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Dapat mewujudkan strategi pelayanan yang dapat menyentuh hati

jemaat baik secara rohani maupun jasmani.

2. Dapat menerapkan analisis SWOT dalam strategi yang dibuat demi

Referensi

Dokumen terkait

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Persepsi jemaat GMIM terhadap pendeta yang.. terjun dalam dunia politik

Teknologi informasi membantu masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis teknologi informasi sebagai penunjang kesuksesan

peran dan fungsi adat Hibua Lamo dalam kehidupan warga jemaat sebagai bagian dari masyarakat. adat

Selain itu, penulis juga berharap Gereja dan Pemerintah Negeri Administratif Hatuhenu tetap bekerjasama dalam membantu masyarakat atau jemaat agar kehidupan mereka dapat lebih