• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinasi Etos Kerja, Motivasi Berprestasi, Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Determinasi Etos Kerja, Motivasi Berprestasi, Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

DETERMINASI ETOS KERJA, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN

KREATIVITAS TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI

SEKECAMATAN SUKAWATI

Ni Wy Ariyathi Dhiatmika1,Prof.Dr. Nyoman Dantes2, Prof.Dr. I Made Yudana, M.Pd3 1.3

Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: ariyathi.dhiatmika@pasca.undiksa.ac.id, nyoman.dantes@pasca.undiksa.ac.id made.yudana@pasca.undiksa.ac.id

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji determinasi etos kerja, motivasi berprestasi dan kreativitas terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan pada semua SMP Negeri Sekecamatan Sukawati. Populasi penelitian berjumlah 138 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan tabel dari Robert V Krejcie dan Daryle W, Morgan dengan taraf kepercayaan 95%, sehingga menjadi 120 orang. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner model skala likert. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama terdapat determinasi yang signifikan antara etos kerja (X1) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 35,30%. Kedua terdapat determinasi yang signifikan antara motivasi berprestasi (X2) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 24,80%. Ketiga terdapat determinasi yang signifikan antara kreativitas (X3) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 25,90%. Keempat terdapat determinasi etos kerja, motivasi berprestasi, dan kreativitas terhadap kinerja guru melalui persamaan regresi Y = 8,149 + 0,380X1 + 0,254X2 + 0,322X3 persamaan regresi ganda Ry123 = 0,728 adalah signifikan. Ini berarti etos kerja, motivasi berprestasi dan kreativitas secara bersama-sama memberikan determinasi yang signifikan terhadap kinerja guru di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati sebesar 53,10%. Implikasi hasil penelitian ini adalah etos kerja, motivasi berprestasi, dan kreativitas guru agar terus ditingkatkan secara optimal sehingga kinerja guru khususnya di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati dapat ditingkatkan.

Kata kunci: etos kerja, motivasi berprestasi, kreativitas, kinerja

ABSTRACT

The aim of the study was to discover determination of work ethos, achievement motivation and creativity welfare towards their performance. The sudy was conducted at all the SMPN around the are of Sukawati district. It involved about 138 teachers as the population, while the samples were drawn based on proporsional randomsampling technique. The number of sample was determined based on the table of Robert V.Krejcie and Daryle W Morgan with 95% if significant level to result 120 persons. The result of this study showed that: first, there was a significant determination between teacher’s work ethos (X1) towards their performance (Y) was 35,30%, Second there was a significant determination between teacher’s achievement motivation (X2) towards their performance (Y) was 24,80%. Third there was a significant determination between teacher’s creativity (X1) towards their performance (Y) was 25,90%. Fourth, there was as simultaneous determination of ethos in work, achievement motivation, and creativity to performance by regression linear Y = 8,149 + 0,380X1 + 0,254X2 + 0,322X3 with determination correlation was 53,10%. The implication was that the teachears ethos in work, achievement motivation and creativity their welfare should be kept improving in order to improve their performance in particular at the SMP Negeri in Sukawati District.

(2)

2

I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara.

Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.Usaha dalam mewujudkan pendidikan yang baik dan berkualitas tidak terlepas dari peran pendidik atau guru.

Menurut Undang-Undang No 14 Tahun 2005 guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan.

Peran guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan, tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap

aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Guru sebagai salah satu komponen yang penting dalam pendidikan serta mempunyai peranan yang besar dan strategis, maka sudah selayaknya guru mempunyai berbagai kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Peran guru yang sangat penting menuntut guru untuk dapat memiliki kinerja yang tinggi. Kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama periode tertentu sesuai standar dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Kinerja guru diartikan sebagai tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas pendidikan sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan selama periode tertentu dalam kerangka mencapai tujuan pendidikan. Kinerja guru dalam menjalankan profesinya sangat berkaitan kualitas yang dapat ditunjukkan dalam mengajar, mendidik maupun pada saat menjalankan tugas lainnya.

Menurut Bowditch dan Buono, kinerja berkaitan dengan perilaku yang diarahkan kepada misi atau sasaran organisasi. Definisi ini menjelaskan, ukuran kinerja tidah hanya terbatas pada standar (Hamzah B. Uno & Nina Lamatenggo, 2012: 121). Agar guru dapat menunjukkan kinerjanya yang tinggi, paling tidak guru tersebut harus memiliki penguasaan terhadap materi apa yang akan diajarkan dan bagaimana mengajarkannya agar pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien serta komitmen untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seperti; etos kerja, motivasi

(3)

3

berprestasi, kreativitas, dan lain sebagainya.

Etos kerja menjadi suatu bagian yang penting untuk dapat mewujudkan kinerja yang sebaik mungkin. Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesuatu kelompok. Guru yang memiliki etos kerja yang tinggi senantiasa berusaha agar tanggung jawab yang dipercayakan bisa dilaksanakan dengan baik. Begitu pula dengan motivasi yang juga penting agar seseorang memiliki semangat untuk menjalani semua aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan. Semangat dan dorongan ini akan membuat seseorang bisa merasakan bahagia dan pencapaian hal-hal yang baik bisa diwujudkan.

Motivasi berprestasi yang dimiliki oleh guru mendorong guru untuk melakukan tugasnya dengan baik, karena dengan dorongan itu guru memiliki berbagai macam inovasi dalam pembelajaran yang dilakukan. Motivasi ini bisa menurunkan perasaan tertekan yang dapat membuat suasana belajar menjadi lesu. Motivasi beprestasi bisa meningkatkan kinerja guru, karena dengan dorongan yang dimiliki guru untuk selalu bisa melaksanakan perannya dengan baik.

Kreativitas berperan dalam meningkatkan kinerja guru. Kreativitas tidak hanya terbatas pada ide-ide tetapi juga tindakan yang dilakukan dalam berbagai bidang. Kreativitas bisa digunakan untuk membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Kreativitas guru bisa seperti menerapkan model dan metode pembelajaran yang menarik agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kreativitas ini mendukung proses pembelajaran menjadi lebih kondusif.

Etos kerja, motivasi berprestasi, dan kreativitas dengan demikian menjadi faktor yang penting untuk meningkatkan kinerja guru. Dengan meningkatkan ketiga faktor ini, maka otomatis meningkatkan kinerja guru.

Peningkatkan kinerja guru dapat menjadi tonggak awal pembangunan pendidikan, disamping unsur-unsur lain seperti sarana dan prasarana pendidikan, fasilitas

sekolah dan sebagainya.

Pembangunan pendidikan tidak hanya di tingkat pusat, tetapi juga dilihat di tingkat kecamatan. Kecamatan sebagai sub wilayah yang paling rendah dalam pendidikan dapat menjadi tolok ukur dari kemajuan masyarakatnya.

Kecamatan Sukawati

merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Gianyar. Di Kecamatan Sukawati terdapat 3 SMP Negeri yaitu SMP Negeri 1 Sukawati, SMP Negeri 2 Sukawati, dan SMP Negeri 3 Sukawati. Ketiga SMP ini menjadi sekolah favorit dan unggulan di Kecamatan Sukawati. Kaitan dengan sekolah sebagai unggulan, penulis sangat tertarik meneliti guru SMP Negeri di kecamatan Sukawati. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih mendalam untuk mengetahui determinasi etos kerja, motivasi berprestasi, dan kreativitas terhadap kinerja guru di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati, sehingga nantinya dapat memberikan masukan

atau pertimbangan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,

(4)

4

maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) Seberapa besar determinasi etos kerja guru terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Sukawati?; (2) Seberapa besar determinasi motivasi berprestasi guru terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Sukawati?; (3) Seberapa besar determinasi kreativitas guru terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Sukawati? ; (4) Secara simultan seberapa besar determinasi etos kerja, motivasi berprestasi dan kreativitas guru terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Sukawati?.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) untuk mengetahui besaran determinasi etos kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Sukawati; (2) untuk mengetahui besaran determinasi motivasi berprestasi guru terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Sukawati; (3) untuk mengetahui besaran determinasi kreativitas guru terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Sukawati; (4) untuk mengetahui besaran determinasi etos kerja, motivasi berprestasi dan kreativitas guru kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Sukawati.

Dalam penelitian ini diharapkan menghasilkan temuan-temuan mengenai faktor determinasi yang berhubungan dengan kinerja guru khususnya pada guru di SMP Negeri Sekecamtan Sukawati. Nantinya temuan ini diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut. Manfaat Teoritis, yaitu: (1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu

administrasi pendidikan; (2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan masukan bagi peneliti berikutnya dalam penelitian yang relevan. Sedangkan manfaat praktis yaitu, (1) Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah terutama kepala sekolah sebagai masukan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam

rangka mendesain program

pembinaan dan pengembangan profesionalisme guru; (2) Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja sehingga mutu pendidikan akan dapat meningkat secara bertahap dan tujuan pendidikan dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat.

II. METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian yang digunakan adalah rancangan ex-post facto dengan teknik korelasional, karena dalam penelitian ini tidak diadakan perlakuan (treatment) atau manipulasi terhadap ubah-ubahan penelitian. Penelitian ex post facto

merupakan penelitian di mana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitain ini, keterikatan antar variabel bebas dengan variabel bebas, maupun antar variabel bebas dengan variabel terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru SMP di Kecamatan Sukawati. Berdasarkan observasi awal pada guru SMP di Kecamatan Sukawati berjumlah 138 orang yang berstatus

(5)

5

pegawai negeri sipil sekaligus menjadi populasi dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik “Proporsional

Random Sampling”. Pengambilan

sampel pada guru menggunakan tabel Robert V. Krejcie dan Daryle W. Morgan, untuk populasi yang sebesar 138 orang diperoleh besarnya sampel sebanyak 103 orang (sesuai dengan tabel). Dari jumlah tersebut diasumsikan akan dapat diobservasi sebesar 95% dan dari jumlah 95% ini, hanya dapat 90% datanya yang dapat diolah. Dengan demikian anggota sampel yang diharapkan agar target minimal dapat dipenuhi dengan perhitungan berdasarkan formula dari Warwick dan Lininger. Jadi besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 120 orang.

Untuk memperoleh data secara empiris variabel yang diteliti dalam penelitian ini digunakan kuesioner model skala Likert. Kuesioner digunakan untuk menjaring data tentang variabel-variabel yang diteliti baik variabel terikat maupun bebas. Kuesioner yang digunakan berisi jawaban dengan rentangan skor dari 1-5.

Konsepsi yang mendasari penyusunan instrument kuesioner bertitik tolak dari indikator-indikator variable penelitian, yang selanjutnya dijabarkan dan dikembangkan sendiri sehingga menjadi butir pertanyaan tentang etos kerja, motivasi berprestasi, kreativitas dan kinerja guru. Masing-masing angket berisi lima kemungkinan jawaban menurut pertanyaan yang diajukan pada masing-masing variabel penelitian yang diukur. Kelima jawaban itu diberikan rentangan skor dari 5 sampai 1 untuk pertanyaan positif, dengan pengkategorian sebagai berikut: SL (selalu) = 5, SR (sering) =

4, KD (kadang-kadang) = 3, JR (jarang) = 2, TP (tidak pernah) = 1. Sedangkan pertanyaan negatif, dengan pengkategorian sebagai berikut: SL (selalu) = 1, SR (sering) = 2, KD (kadang-kadang) = 3, JR (jarang) = 4, TP (tidak pernah) = 5.

Sebelum instrumen

digunakan, maka digunakan uji validitas dan reliabilitas. Syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan relibel adalah digunakan instrumen penelitian yang valid dan relibel dalam pengumpulan data. Oleh karena itu instrumen harus dapat mengukur apa yang semestinya diukur. Uji validitas yang dilakukan yaitu validitas isi dan validitas butir. Untuk uji validitas isi (content validity) di konsultasikan dulu kepada pakar untuk dilakukan penilaian. Setelah itu dilakukan uji validitas butir dan reliabiltias instrument penelitian.

Uji validitas butir dan reliabilitas dilakukan di SMP Negeri 1 Blahbatuh dengan responden sebanyak 30 orang dengan 35 butir soal pada masing-masing kuesioner dengan r-kritis 0,361 pada taraf signifikansi α=0,05. Setelah dianalisis dengan bantuan program Microsoft

Excel , adapun hasil uji validitas butir

instrumen etos kerja ditemukan 33 butir soal yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,931. Pada instrumen motivasi berprestasi ditemukan 30 butir soal yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,936. Pada instrumen kreativitas ditemukan 26 butir soal yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,906. Sedangkan pada instrument kinerja ditemukan 30 butir soal yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,944.

Setelah itu, barulah dilakukan pengumpulan data. Statistik yang digunakan dalam analisis data dalam

(6)

6

penelitian ini untuk mengetahui (1) determinasi etos kerja (X1) terhadap

kinerja guru (Y), (2) determinasi motivasi berprestasi guru (X2)

terhadap kinerja guru (Y), (3) determinasi kreativitas guru (X3)

terhadap kinerja guru (Y), (4) determinasi etos kerja, motivasi berprestasi dan kreativitas guru (X1,

X2, X3) terhadap kinerja guru (Y)

adalah teknik regresi sederhana, regresi ganda, dan korelasi parsial.

Persyaratan yang berkaitan dengan teknik analisis tersebut harus dibuktikan secara statistik. Uji normalitas data dilakukan apabila data berdistribusi normal maka uji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Tujuannya untuk mengetahui apakah sebaran frekuensi skor pada setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu dapat digunakan uji

Kongmogorov-Smirnov (Lilliefors

signifance correction), dengan kriteria

: jika p > 0,05 sebaran datanya berdistribusi normal, sebaliknya jika p < 0,05 sebaran datanya tidak normal. Perhitungan yang dilakukan dengan bantuan komputer melalui program SPSS 16,0.

Uji linieritas dilakukan apabila data berbentuk linear maka uji hipotesis menggunakan regresi linear. Tujuannya untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas. Pedoman untuk melihat kelinieran adalah dengan mengkaji lajur Dev. From Linearity dari modul MEANS, sedangkan untuk melihat keberartian arah regresinya berpedoman pada lajur linearity. Statistik yang dihasilkan dari modul tersebut adalah statistik F. Kriteria yang digunakan adalah : (1) uji linearitas, pada jalur Dev. From

Linearity, jika Fhitung dengan p > 0,05

maka dinyatakan bahwa bentuk

regresinya linier, dan sebaliknya jika

Fhitung dengan p < 0,05 maka

regresinya tidak linier, (2) uji keberartian arah regresi, pada lajur

linearity, jika Fhitung dengan p < 0,05

maka arah regresinya dinyatakan berarti, dan sebaliknya jika Fhitung

dengan p > 0,05 arah regresinya tidak berarti. Untuk keperluan analisis ini digunakan program SPSS 16,0.

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terdapat korelasi yang tinggi jika, terdapat korelasi yang tinggi antar variabel bebas tersebut maka variabel – variabel tersebut merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

Dalam penelitian ini deteksi autokorelasi dilakukan dengan uji autokorelasi menggunakan bantuan SPSS 16.0. Kriteria yang digunakan adalah jika koefisien Durbin-Watson mendekati 2, maka tidak terjadi autokorelasi antar variabel bebas dengan variabel terikat. Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengawas ke pengamatan yang lain.

Pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan teknik analisis regresi sederhana dengan rumus Ŷ = a + bX (Sudjana, 1996: 312). Kaidah keputusannya adalah

dengan menggunakan taraf

signifikansi  = 0,05 dan dk = 1 : (n – 2) : jika F-hitung > F-tabel (p < 0,05),

maka garis regresi tersebut signifikan, sebaliknya jika F-hitung < F-tabel (p >

0,05), maka garis regresi tidak signifikan. Untuk keperluan analisis digunakan program SPSS 16,0.

Korelasi parsial yaitu korelasi antara satu variabel bebas dengan

variabel terikat dengan

(7)

7

digunakan rumus korelasi parsial jenjang. Untuk menguji signifikansi nilai korelasi parsial digunakan uji t-student, dengan kaidah keputusan,

dengan menggunakan taraf

signifikansi  = 0,05 dan dk = n – m – 1, jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak

berarti signifikan, sebaliknya jika thitung

< ttabel maka Ho diterima, berarti tidak

signifikan. Untuk menganalisis menggunakan program SPSS 16,0.

III. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Dari hasil pengolahan data dengan analisis statistik program SPSS 16.0 dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut. Pertama,

determinasi antara etos kerja (X1)

terhadap kinerja guru (Y). Etos kerja memiliki kualifikasi tinggi dengan harga rata-rata sebesar 143, simpangan baku sebesar 8,096, varians sebesar 65,546, modus sebesar 145,00, dan median sebesar 143,50. Melewati persamaan garis regresi Y = 60,578 + 0,534X1 yang

sangat signifikan karena Fhitung =

64,371 > Ftabel (α=0,05) = 4,00 dan

Fhitung = 64,371 > Ftabel(α=0,01)= 7,08.

Berdasarkan perhitungan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows (terlampir) diperoleh besarnya koefisien korelasi rx1y = 0,594. Hasil

tersebut signifikan pada taraf signifikansi α = 0,05

.

Berdasarkan uji signifikansi koefisien korelasi dapat disimpulkan bahwa terdapat determinasi yang signifikan antara etos kerja (X1) dengan kinerja (Y)

melalui persamaan Y = 60,371 + 0,534X1. Dengan koefisien

determinasi (rx1y)2 = (0,549)2= 0,353

atau 35,30%, maka terdapat determinasi yang signifikan antara etos kerja terhadap kinerja guru di

SMP Negeri Sekecamatan Sukawati dengan kontribusi sebesar 35,30% dan sumbangan efektif sebesar 25,15%.

Kedua, determinasi antara

motivasi berprestasi (X2) terhadap

kinerja guru (Y). Motivasi berprestasi memiliki kualifikasi tinggi dengan harga rata-rata sebesar 139,29, simpangan baku sebesar 6,942, varians sebesar 48,192, modus sebesar 150,00, dan median sebesar 138,00. Melewati persamaan garis regresi Y = 64,216 + 0,522X2 yang

sangat signifikan karena Fhitung =

38,929 > Ftabel (α=0,05) = 4,00 dan

Fhitung = 38,929 > Ftabel(α=0,01)= 7,08.

Berdasarkan perhitungan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows (terlampir) diperoleh besarnya koefisien korelasi rx2y = 0,498. Hasil

tersebut signifikan pada taraf signifikansi α = 0,05.Dengan koefisien determinasi (rx2y)2 = (0,498)2= 0,248

atau 24,80%, maka dapat disimpulkan terdapat determinasi yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap kinerja guru di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati dengan kontribusi sebesar 24,80% dan sumbangan efektif sebesar 12,09%.

Ketiga, determinasi antara

kreativitas (X3) terhadap kinerja guru

(Y). Kreativitas memiliki kualifikasi tinggi dengan harga rata-rata sebesar 121,47 simpangan baku sebesar 7,051, varians sebesar 49,713, modus sebesar 130,00, dan median sebesar 123,00. Melewati garis persamaan regresi Y = 73,176 + 0,525X3 yang sangat signifikan

karena Fhitung = 41,171 > Ftabel (α=0,05)

= 4,00 dan Fhitung = 41,171 > Ftabel (α=0,01)= 7,08. Berdasarkan perhitungan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows (terlampir) diperoleh besarnya koefisien korelasi rx3y =

(8)

8

taraf signifikansi α = 0,05. Dengan koefisien determinasi (rx3y)2 =

(0,509)2= 0,259 atau 25,90%, maka dapat disimpulkan determinasi yang signifikan antara kreativitas terhadap kinerja guru di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati dengan kontribusi sebesar 25,90% dan sumbangan efektif sebesar 15,89%.

Keempat, determinasi antara

etos kerja (X1), motivasi berprestasi

(X2), dan kreativitas (X3) terhadap

kinerja guru (Y). Secara secara bersama-sama terdapat determinasi etos kerja, motivasi berprestasi, dan kreativitas terhadap kinerja guru melalui persamaan regresi Y = 8,149 + 0,380X1 + 0,254X2 + 0,322X3.

persamaan regresi ganda adalah sangat signifikan karena Fhitung =

43,698 > Ftabel (α=0,05) = 4,00 dan

Fhitung = 43,698 > Ftabel(α=0,01)= 7,08.

Berdasarkan perhitungan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows (terlampir) diperoleh besarnya koefisien korelasi Ry123 = 0,728. Hasil

tersebut signifikan pada taraf signifikansi α = 0,05.Dengan koefisien determinasi (rx1x2x3y)2 = (0,728)2 =

0,531 atau 53,10%. Sumbangan efektif secara bersama-sama adalah sebesar 53,10%.

Penelitian ini juga menemukan hasil korelasi parsial r1y-2.3 = 0,494

dengan t-hitung sebesar 6,123, r2y-1.3 =

0,303 dengan t-hitung sebesar 3,425,

r3y-1.2 = 0,389 dengan t-hitung sebesar

4,545. Dari ketiga t-hitung semuanya lebih besar dari t-tabel pada taraf signifikansi α=0,05 sebesar 1,980, maka dapat disimpulkan hasil korelasi parsial adalah signifikan.

IV PENUTUP

Hasil analisis data dengan program SPSS ditemukan: 1)

Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh bahwa terdapat determinasi yang signifikan antara etos kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati dengan persamaan garis regresi Y = 60,578 + 0,534X1, dengan koefisien determinasi

0,353 atau 35,30%. Hal ini berarti makin tinggi etos kerja guru maka semakin tinggi kinerja guru. 2) Terdapat determinasi motivasi beprestasi terhadap kinerja guru di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati melalui persamaan garis regresi Y = 64,216 + 0,522X2 , dengan koefisien

determinasi 0,248 atau 24,80%. Hal ini berarti makin tinggi motivasi berprestasi makin tinggi kinerja guru. 3) Terdapat determinasi kreativitas terhadap kinerja guru di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati melalui persamaan garis regresi Y = 73,176 + 0,525X3, dengan koefisien determinasi

0,259 atau 25,90%. Hal ini berarti makin tinggi kreativitas guru makin tinggi Secara secara bersama-sama terdapat determinasi etos kerja, motivasi berprestasi, dan kreativitas terhadap kinerja guru melalui persamaan regresi Y = 8,149 + 0,380X1 + 0,254X2 + 0,322X3

persamaan regresi ganda Ry123 =

0,728 adalah sangat signifikan karena Fhitung = 43,698 > Ftabel (α=0,05) = 4,00

dan Fhitung = 43,698 > Ftabel (α=0,01)=

7,08. Sumbangan efektif secara bersama-sama adalah sebesar 53,10%.Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap terhadap etos kerja, motivasi berprestasi, dan kreativitas signifikan terhadap kinerja guru baik secara terpisah maupun bersama-sama. Dengan demikian ketiga variabel tersebut dapat dijadikan prediktor untuk meningkatkan kinerja guru.

Adapun hasil temuan dan implikasi adalah Pertama, Hasil

(9)

9

penelitian menunjukkan bahwa terdapat determinasi signifikan antara etos kerja dengan kinerja guru di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati, dengan kontribusi sebesar 35,30% dan sumbangan efektif sebesar 25,15%. Berdasarkan hasil ini, keterlibatan guru dalam penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program sekolah tampaknya menjadi upaya yang harus dilakukan dalam peningkatan etos kerja guru. Kedua, Terdapat determinasi yang signifikan antara motivasi berprestasi berkontribusi secara signifikan dengan kinerja guru di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati, dengan determinasi sebesar 24,80% dan sumbangan efektif sebesar 12,09%. Berdasarkan hasil ini, tampaknya upaya peningkatan motivasi berprestasi harus menjadi prioritas sehingga kinerja guru akan semakin optimal. Ketiga, Terdapat determinasi yang signifikan antara kreativitas signifikan dengan kinerja guru di SMP Negeri Sekecamatan Sukawati, dengan determinasi sebesar 25,90% dan sumbangan efektif sebesar 15,89%. Berdasarkan penelitian ini kreativitas guru harus ditingkatkan baik melalui penyedian sarana dan prasarana yang menunjang.

Berdasarkan temuan dan implikasi maka adapun beberapa saran yang ingin disampaikan penulits adalah Pertama, Bagi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah khususnya Kementrian Pendidikan Nasional agar selalu memperhatikan guru baik dari segi kesejahteraan maupun kualitas guru melalui lebih banyak pengadaan kegiatan seminar maupun pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Kedua Bagi Kepala Sekolah agar tetap mempertahankan dan mengupayakan agar etos kerja, motivasi berprestasi dan kreativitas selalu meningkat, dengan demikian akan meningkatkan kualitas sekolah.

Ketiga Bagi Guru agar selalu

mingkatkan kualifikasinya baik melalui pendidikan, pelatihan, seminar dan sebagainya sehingga profesionalisme guru meningkat. profesi guru akan tetap menjadi profesi yang dihargai masyarakat. Keempat untuk peneliti dan para ilmuwan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian-penelitian selanjutnya pada bidang ilmu terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Ismani. 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran bagi Guru. Jakarta: PT Bestari Buana Murni.

A. M, Sardiman. 2011. Interaksi &

Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Tips menjadi Guru Inspiratif, Kreatif

dan Inovatif. Yogyakarta: Diva

Press.

Candiasa, I Made. 2011. Pengujian Instrumen Penelitian Disertai

Aplikasi ITEMAN dan

BIGSTEPS. Singaraja: Undiksha

(10)

10

Hadi, Sutrisno. 2001. Analisis Regresi.

Yogyakarta : ANDI

Jurnal. 2010. Definisi Etos Kerja. Tersedia pada http://jurnal- sdm.blogspot.com/2010/10/etos-

kerja-definisi-fungsi-dan-cara.html (diakses pada tanggal 28 Mei 2012).

Kunandar. 2007. Guru Profesional.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Komputer, Alicia. 2012. Etos Kerja.

Tersedia pada

http://aliciakomputer.blogspot.co m/2008/01/etos-kerja.html (diakses pada tanggal 28 Mei 2012).

Koyan, I Wayan. 2012. Statistik Pendidikan Teknik Analisis Data

Kuantitatif. Singaraja:

Universitas Pendidikan Ganesha Press.

Mahabbah, Saung. 2010. Hakikat

Profesi Keguruan. Tersedia

pada

http://saungmahabbah.com/haki kat-profesi-keguruan/ (Diakses pada tanggal 6 Juli 2012).

Mulyasa. 2006. Menjadi Guru

Profesional Menciptakan

Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar

Statistik Pendidikan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Sutrisno, Hadi.2001. Metodologi

Research I. Yogyakarta: Andi

Press

Soetjipto & Raflis Kosasi. 2004.

Profesi Keguruan. Jakarta : PT

Rineka Cipta

Uharsaputra. 2012. Pengembangan

Kinerja Guru. Tersedia pada

http://uharsputra.wordpress.com /pendidikan/pengembangan-kinerja-guru/. Diakses pada tanggal 14 November 2012. Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi

dan Pengukurannya. Jakarta :

PT Bumi Aksara

Uno, Hamzah B. & Nina Lamatenggo. 2012. Teori Kinerja dan

Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara

Utami, Munandar. 2004.

Pengembangan Kreativitas Anak

Berbakat. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Usman, Husaini. 2006. Manajemen

Teori, Praktik dan Riset

Pendidikan. Jakarta : PT Bumi

Referensi

Dokumen terkait

Total aset perbankan syariah sangat berpengaruh bagi jalannya BUS dan UUS, dalam penelitian ini yang semua nilai variabel yang di pakai memengaruhi dari pada

Sel-sel asinar serous pada hewan kambing, kucing dan babi menunjukkan intensitas reaksi yang bervariasi dari lemah sampai sedang terhadap pewarnaan AB pH 2,5 dan PAS

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini sudah berjalan dengan baik dan mendapatkan perubahan yang signifikan dalam kedisiplinan guru di dalam kelas berupa

Blitar tidak membuat perencanaan sendiri (perencanaan top down). Upaya Dinas Pertanian Kab. Blitar telah sesuai dengan fungsi manajemen. Implementasi rencananya sesuai

Sistem informasi dalam Islam menjadi suatu yang menarik untuk dikaji, dalam kajian keislaman hal ini merupakan sesuatu yang baru, karena terdapatnya persentuhan antara

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut 1) Bagaimana pengaruh produk terhadap loyalitas konsumen pada Atra

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap struktur modal

Dari pengamatan laju dekomposisi kompos TKKS dari pengamatan rasio C/N diketahui perlakuan yang dapat meningkatkan laju dekomposisi kompos tandan kosong kelapa