• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS PU BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS PU BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PU BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

JL. MADUKORO BLOK AA-BB NO. TELP. (024)7608368 (HUNTING)/FAX. (024) 7608647/7613181 SEMARANG

RENCANA STRATEGIS

DINAS PU BINA MARGA DAN CIPTA

KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2013 – 2018

(2)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018 merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah, sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 yang akan ditetapkan kemudian (Raperda Perubahan RPJMD Tahun 2013 – 2018).

Fungsi Renstra sebagai kerangka acuan dalam rangka melaksanakan kegiatan – kegiatan tahunan yang masuk dalam isu – isu strategis bedasarkan skala prioritas yang ada dilakukan secara bertahap selama 5 (lima) tahun.

Proses Penyusunan Renstra yaitu perumusan nilai-nilai strategis/ analisis stake holders, menentukan visi dan misi, analisis lingkungan (SWOT), menentukan isu strategis, strategis pelaksanaan program - program strategis, perumusan rencana aksi/ rencana kerja.

Keterkaitan renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya dengan RPJMD antara lain meningkatkan kualitas dan kapasitas serta kondisi jalan dan jembatan kewenangan provinsi serta mendukung pembangunan Jalan Tol Bawen – Solo dan Tol Brebes - Semarang guna meningkatkan daya saing, meningkatkan pelayanan air bersih, sanitasi di perkotaan maupun perdesaan, meningkatkan sumber daya manusia yang bersertifikat kompetensi dalam kegiatan jasa konstruksi, meningkatkan pengawasan dan pelayanan informasi konstruksi.

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan Renstra Tahun 2013 - 2018 secara bertahap, berkesinambungan melakukan berbagai program dan kegiatan untuk mewujudkan dan mengembangkan infrastruktur jalan dan jembatan disemua wilayah, peningkatan pelayanan air bersih, sanitasi di perkotaan maupun perdesaan, peningkatan sumber daya manusia yang bersertifikat kompetensi dalam kegiatan jasa konstruksi, serta peningkatan pengawasan dan pelayanan informasi konstruksi.

Total panjang jalan provinsi adalah 2.404,741 Km berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 620/2/2016, tanggal 25-01-2016 tentang penetapan status ruas – ruas jalan sebagai jalan provinsi dan peranannya dalam jaringan jalan primer sebagai jalan arteri, kolektor 1, kolektor 2 dan kolektor 3 di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan panjang

(3)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 2

jembatan provinsi 23.933,79m, termasuk menangani sebagian ruas jalan non status sepanjang 4,040 Km yaitu Jalan Komplek Wisata Borobudur dan JL. Akses Bandara A. Yani Semarang.

Peningkatan kinerja jalan Provinsi Jawa Tengah dilakukan secara bertahap dari tahun ke tahun denga. Kondisi akhir tahun 2013 dengan total panjang jalan 2.565,261 Km adalah sebegai berikut; Kondisi jalan baik sepanjang 2.224,393 Km (86.70%), Kondisi jalan sedang sepanjang 334,557 Km (13.04%), Kondisi jalan rusak sepanjang 6,671 Km (0.26%) dan Kondisi jembatan baik sepanjang 20.593,72 m (79.00%), Kondisi jembatan sedang sepanjang 5.242,28 m (20.11%), Kondisi jembatan rusak sepanjang 232,00 m (0.89%), maka sebagai bagian dari upaya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab tersebut dituangkan dalam program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan serta Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, disusunlah Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018.

Peningkatan kinerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi dengan kondisi akhir tahun 2013 adalah Air Minum Perkotaan 63,99%, Air minum Perdesaan 49,13% dan Sanitasi 64,50%. Pembangunan dan Pengelolaan Bangunan Gedung serta Pengembangan Jasa Konstruksi dengan kondisi akhir tahun 2013 adalah Sertifikasi Hasil Uji 573 buah, Informasi Konstruksi 2 buah dan jumlah pelaku jasa konstruksi 585 orang.

1.2. Landasan Hukum

Dalam penyusunan Restra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018, landasan hukum yang menjadi dasar pertimbangan penyusunan adalah:

1.Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 4287);

2.Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3.Undang – Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

4.Undang – Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

5.Undang – Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan

(4)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 3

6.Undang – Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

7.Undang – Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup;

8.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025;

9.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

10.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol;

12.Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;

13.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional;

16.Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

17.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

18.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

19.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

20.Peraturan Menteri PAN dan RB PER/20/M/PAN/11/2008 tentang

Pentunjuk Penyusunan IKU;

21.Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

22.Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029;

23.Perda Jateng Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan

(5)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 4

24.Perda Jateng Nomor 1 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah Provinsi

Jawa Tengah;

25.Perda Jateng Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perda No. 11

Tahun 2004 tentang Garis Sempadan;

26.Perda Jateng Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah;

27.Peraturan Daerah RPJMD Perubahan Tahun 2013 – 2018;

28.Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 59 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah.

1.3. Maksud Dan Tujuan

1.3.1 Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya disusun

dengan maksud :

a. Sebagai dokumen induk perencanaan untuk menyusun Rencana Kerja

(Renja) Tahunan;

b. Sebagai dokumen pembangunan yang berkelanjutan yang bisa

dijadikan pegangan untuk memahami visi, misi, strategi dan arah kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya dalam jangka menengah atau 5 (lima) tahun periode pembangunan.

1.3.2.Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya disusun

dengan tujuan untuk digunakan sebagai pedoman dalam mencapai target yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun kedepan.

1.4. Sistematika Penulisan

Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penyusunan Renstra.

BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan

Cipta Karya

Bab ini menguraikan tentang peran (tugas, fungsi dan kewenangan), sumber daya yang dimiliki, capaian - capaian kinerja dalam pelaksanaan Renstra periode sebelumnya, capaian program prioritas dalam pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan hambatan - hambatan utama yang perlu diatasi melalui Renstra ini.

(6)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 5

BAB III Permasalahan dan Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok

Dan Fungsi.

Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, telaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra, telaahan RTRW dan KLHS, penentuan isu-isu strategis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya.

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran, Strategi Dan Kebijakan

Bab ini menguraikan tentang Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran jangka menengah, Strategi dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya.

BAB V Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif

Bab ini menguraikan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan indikatif sesuai dengan perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VI Indikator Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta

Karya yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII Penutup

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari Renstra secara keseluruhan.

(7)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

2.1.1.Dasar Hukum Pembentukan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta

Karya

a.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah;

b.Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 59 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah.

2.1.2.Tugas Pokok :

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum sub urusan jalan, air minum, persampahan, air limbah, drainase, pemukiman, bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungannya dan jasa konstruksi yang menjadi kewenangan Daerah dan

tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.

2.1.3.Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan di bidang rancang bangun dan pengawasan, pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman dan bangunan gedung;

b. Pengoordinasian kebijakan bidang rancang bangun dan pengawasan, pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman dan bangunan gedung;

c. Pelaksanaan kebijakan di bidang rancang bangun dan pengawasan, pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman dan bangunan gedung;

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun dan pengawasan, pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman dan bangunan gedung;

e. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi dan kesekretariatan kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas; dan

f. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai

(8)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 7

2.1.4.Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 59 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Susunan Organisasi Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahkan :

 Subbagian Program;

 Subbagian Keuangan;

 Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Rancang Bangun dan Pengawasan, membawahkan :

 Seksi Rancang Bangun;

 Seksi Pengawasan Teknis;

 Seksi Pengelolaan Aset Kebinamargaan dan Keciptakaryaan.

d. Bidang Pelaksana Jalan Wilayah Timur, membawahkan :

 Seksi Pelaksana Jalan Timur 1;

 Seksi Pelaksana Jalan Timur 2;

 Seksi Administrasi Teknis Timur.

e. Bidang Pelaksana Jalan Wilayah Barat, membawahkan :

 Seksi Pelaksana Jalan Barat 1;

 Seksi Pelaksana Jalan Barat 2;

 Seksi Administrasi Teknis Barat.

f. Bidang Sarana Prasarana Permukiman dan Bangunan Gedung,

membawahkan :

 Seksi Pengembangan Air Minum;

 Seksi Pengembangan Penyehatan Lingkungan;

 Seksi Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi.

g. Unit Pelaksana Teknis ( UPT )

Adalah unit pelaksana tugas teknis untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya.

h. Jabatan Fungsional

Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas fungsional yang berdasarkan keahlian dan ketrampilan tertentu.

(9)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 8

Gambar 2.1 Bagan Organisasi Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya

Gambar 2.2 Bagan Organisasi Unit Pelaksana Teknis

2.2. Sumber Daya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah

merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum sub urusan Jalan, air minum, persampahan, air limbah, drainase, permukiman, bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungannya dan jasa konstruksi yang menjadi kewenangan Daerah merupakan Dinas teknis, namun demikian apabila dilihat dari sumber daya manusia akan terlihat komposisi pegawai non teknis lebih banyak dibandingkan dengan pegawai

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI PENGELOLAAN ASET KEBINAMARGAAN ADMINISTRASI TEKNIS TIMUR ADMINISTRASI TEKNIS BARAT TATA BANGUNAN DAN JASA

KONSTRUKSI DAN KECIPTAKARYAAN

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI PENGAWASAN TEKNIS PELAKSANA JALAN TIMUR 2 PELAKSANA JALAN BARAT 2 PENGEMBANGAN PENYEHATAN

LINGKUNGAN JABATAN FUNGSIONAL KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN

MADYA

RANCANG BANGUN PELAKSANA JALAN TIMUR 1 PELAKSANA JALAN BARAT 1 PENGEMBANGAN AIR MINUM JABATAN FUNGSIONAL RANCANG BANGUN DAN PELAKSANA JALAN WILAYAH PELAKSANA JALAN WILAYAH SARANA PRASARANA PEMUKIMAN TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN

MADYA

PENGAWASAN TIMUR BARAT DAN BANGUNAN GEDUNG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG

SEKRETARIS

KEPALA SUB BAGIAN UMUM KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN PROGRAM

STRUKTUR ORGANISASI KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA

MARGA DAN CIPTA KARYA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA

MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH

SEMARANG P A T I PURWODADI SURAKARTA MAGELANG WONOSOBO CILACAP TEGAL PEKALONGAN

Kepala Balai Kepala Balai Kepala Balai Kepala Balai Kepala Balai Kepala Balai Kepala Balai Kepala Balai Kepala Balai Kepala Balai Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian

Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Jalan dan Jembatan 1 Jalan dan Jembatan 1 Jalan dan Jembatan 1 Jalan dan Jembatan 1 Jalan dan Jembatan 1 Jalan dan Jembatan 1 Jalan dan Jembatan 1 Jalan dan Jembatan 1 Jalan dan Jembatan 1 Pengujian Mutu Jasa Konstruksi

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Jalan dan Jembatan 2 Jalan dan Jembatan 2 Jalan dan Jembatan 2 Jalan dan Jembatan 2 Jalan dan Jembatan 2 Jalan dan Jembatan 2 Jalan dan Jembatan 2 Jalan dan Jembatan 2 Jalan dan Jembatan 2 Peralatan dan Alat Berat Informasi Konstruksi

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

Kepala Balai BALAI PELAKSANA TEKNIS

JALAN WILAYAH

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN WILAYAH

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN WILAYAH

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN WILAYAH

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN WILAYAH

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN WILAYAH

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN WILAYAH

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN WILAYAH

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN WILAYAH

BALAI PENGUJIAN DAN PERALATAN

BALAI JASA KONSTRUKSI DAN INFORMASI KONSTRUKSI

(10)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 9

teknis.Pada awal Januari 2017 jumlah keseluruhan pegawai Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya sebanyak 972 dengan data dapat dilihat pada tabel :

2.2.1. Susunan Kepegawaian :

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya

status s/d Januari 2017

2.2.2. Rincian Pegawai di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan

Cipta Karya

Tabel 2.2 Rincian Pegawai di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya

status s/d Januari 2017 RINCIAN PEGAWAI I. Jenis Kelamin 1. Pria 836 Orang 2. Wanita 136 Orang II. Pendidikan

1. Pasca Sarjana (S-2) 83 Orang

2. Sarjana (S-1) 202 Orang 3. D3 67 Orang 4. SLTA 405 Orang 5. SLTP 123 Orang 6. SD 92 Orang III. ESELON 1. II 1 Orang 2. III 16 Orang 3. IV 48rang JUMLAH PEGAWAI

1. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (Kantor Pusat) 207 Orang

2. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Semarang 62 Orang

3. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Surakarta 100 Orang

4. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Magelang 96 Orang

5. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Wonosobo 48 Orang

6. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Cilacap 62 Orang

7. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Tegal 60 Orang

8. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Pati 96 Orang

9. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Purwodadi 129 Orang

10. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Pekalongan 65 Orang

11. Balai Pengujian dan Peralatan 25 Orang

12. Balai Jasa Konstruksi dan Informasi Konstruksi 22 Orang

(11)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 10

2.2.3. Asset Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya

a. Asset Peralatan Utama

Tabel 2.3 Asset Peralatan Utama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya

KANTOR

PUSAT BPT BAIK RUSAK

( TDK BISA DIPAKAI )

1 2 3 4 5 6 7

1 Three Wheel Roller 6-8, 10-12 Ton 3 62 8 57 48 HIBAH APBN

2 Dump Truck 3-5 Ton 3 26 20 9 3 HIBAH APBN

3 Tandem Vibration Roller 2 Ton - 4 4

-4 Tandem Vibration Roller -4 Ton 1 17 16 2

5 Baby Roller - 16 14 2

6 Flat Bad Truck With Crane 3-5 Ton 2 2 4

-7 Truck Trailer / Head Tractor 2 - 2

-8 Buldozer 1 - - 1

9 Motor Grader 2 - 2

-10 Wheel Loader 1,2 / 1,5 M3 3 - 1 2

11 Vibro Roller 8 Ton 2 - - 2

12 Crane On Wheel 15 Ton 2 - 1 1

13 Tire Roller 8 - 10 Ton 4 - 3 1

14 Crane On Truck 35 Ton 1 - 1

-15 Pile Hammer 2,5 Ton 2 - 1 1

16 Cold Milling lebar 100 cm 1 - 1

-17 Cold Milling lebar 50 cm - - -

-18 Mini Excavator 1 - 1

-19 Syndrome Road Maintenance Truck 1 - - 1

20 Portable Asphalt Mixing Plant ( AMP ) - 1 1

-21 Generator Set 8 - 4 4

22 Compresor 4 - 3 1

23 Hydrolik Press / Manual Press 2 - 2

-24 Backhoe Loader 2 - 2

-25 Plat Tamper 2 19 19 2

26 Water pump 3 - 3

-27 Derek crane hydrolic manual 5 - 3 2

32 Grass Cutter - - -

-32 Asphalt Sprayer - - -

-33 Concrete Mixer - - -

-34 Pick Up 2 6 2 6

35 Sepeda Motor Roda 3 - 7 7

-KONDISI ALAT

NO JENIS PERALATAN

SAAT INI ( 2013 )

KETERANGAN JUMLAH ALAT

(12)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 11

b. Asset Gedung dan Bangunan Kantor

Tabel 2.4 Asset Gedung dan Bangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya

Rencana Strategis 2013 - 2018

11

DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Jumlah Luas Lantai (M2) Jumlah Luas Lantai (M2) Jumlah Luas Lantai (M2) Jumlah Luas Lantai (M2) Jumlah Luas Lantai (M2) Jumlah Luas Lantai (M2) Jumlah Luas Lantai (M2) Jumlah Luas Lantai (M2) 1 Kantor Pusat 2 3.332,00 5 350,00 - - -

-2 Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Semarang 8 1.282,00 - - -

-3 Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Surakarta 13 1.625,42 1 251,00 1 98,00 2 94,00 1 9,00 1 108,00 - - -

-4 Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Magelang 14 2.516,25 7 759,80 1 48,00 2 64,00 - - 2 414,00 2 216,00 1 292,00

5 Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Wonosobo 12 4.877,00 1 48,00 - - - 1 242,00 -

-6 Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Cilacap 8 1.433,00 5 339,00 5 595,14 1 60,00 - - -

-7 Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Tegal 4 939,00 - - - 2 64,00 - - -

-8 Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Pati 7 2.685,15 2 176,00 - - -

-9 Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Purwodadi 13 1.405,68 9 1.711,87 1 80,00 - - - - 1 200,00 1 200,00 1 140,00

10 Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Pekalongan 11 2.716,61 1 53,00 1 205,00 - - -

-11 Balai Pengujian dan Peralatan 1 1.329,50 - - 1 123,50 1 15,00 - - - - 1 33,00 -

-12 Balai Jasa Konstruksi dan Informasi Konstruksi 1 135,96 - - -

-Bangunan Gedung Olah Raga Kantor No. Bangunan Gudang Bangunan

Gedung Kantor Rumah Negara

Bangunan Gedung

Tempat Ibadah Gedung Pos Jaga

Gedung Garasi/Pool

Bangunan Gedung Tempat Pertemuan

(13)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 12

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta

Karya

2.3.1.Evaluasi Renstra 2008 – 2013

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 620/2/2016 Tanggal 25 Januari 2016, panjang Jalan Provinsi sepanjang 2.404,741km, kondisi Jalan Provinsi tahun 2016 dalam kondisi baik 88,88%, sedang 11,12% dan rusak 0,00%. Sedangkan kondisi jembatan baik 82,7%, sedang 17,24% dan rusak 0,00%. Capaian kondisi jalan dan jembatan akhir tahun 2016 terhadap capaian kinerja tahun 2015 adalah; Kondisi jalan baik 88,27%, meningkat dari 88,88% dan kondisi jembatan baik 81,98% meningkat dari 82,76% meskipun adanya peningkatan kondisi jalan dan jembatan terus diupayakan, daya dukung Jalan provinsi masih belum optimal, mengingat masih teradanya limpahan jalan alih status jalan kab menjadi jalan provinsi yang lebarnya < 6,00 m (3,5 m - 5,0 m) sepanjang 120 km.

Kegiatan-Kegiatan Strategis :

Di samping pencapaian 2008-2013 yang digambarkan secara umum melalui kondisi jalan, ada beberapa kegiatan yang dinilai strategis yang dapat memperjelas pencapaian selama lima tahun sebelumnya yaitu pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa Tengah direncanakan sepanjang 212, 25 km, melalui kabupaten Wonogiri, Purworejo, Kebumen dan Cilacap, pengadaan tanah sampai dengan tahun 2013 mencapai 122,74 km. Sisa panjang yang masih harus dibebaskan sepanjang 99,51 km terdiri dari 16,13 km di Kabupaten Kebumen dan 83,38 km di Kabupaten Cilacap, diharapkan pada tahun 2014 dapat dipercepat penyelesaiannya bersama Pemerintah Kabupaten yang bersangkutan. Progres Pembangunan Fisik mencapai 28,19 Km dengan rincian 6,16 Km 4 lajur dan 22,03 km 2 lajur. Program Regional Road Development Project (RRDP) loan dan Islamic Development Bank (IDB) melalui Kementrian Pekerjaan Umum yang diarahkan untuk 3 ruas yaitu Giriwoyo-Duwet (Kab.Wonogiri), Congot-Jali-Wawar (Kab. Purworejo) dan Wawar-Tambakmulyo (Kab. Kebumen) yang telah dimulai prosesnya pada tahun 2011, saat ini dalam proses pelelangan konstruksi (masa pra kontrak). Diharapkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dapat segera menyelesaikan pengadaan tanah pada sekmen selanjutnya yaitu dikabupaten Kebumen dan Cilacap, sebagai syarat untuk mengajukan dana penanganan fisik kepada Kementian Pekerjaan Umum.

(14)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 13

Selain itu, terjadi peningkatan kondisi jalan di Jawa Tengah wilayah Timur, Tengah dan Barat sebagai upaya untuk mendukung pengembangan Kawasan Blok Cepu, peningkatan kondisi jalan di wilayah perbatasan, jalur akses Pantura - Pansela dan mendukung kegiatan pariwisata serta penanganan khusus daerah rawan longsor dan banjir secara terperinci sebagaimana tertera pada tabel 2.5 Target dan Realisasi.

(15)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 14

Tabel 2.5

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018

14

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Persentase panjang penanganan jalan

dengan lebar ≥ 6,00m 66,90 77,87 54,14 59,00 64,84 77,46 77,87 55,24 66,46 75,55 102,03 112,64 116,52 2 Persentase Panjang Jembatan dengan

lebar 9m. 84,27 78,92 79,72 80,85 82,30 84,27 80,22 81,43 83,00 101,65 102,15 102,66 3 Persentase panjang penanganan jalan sesuai standar jalan kolektor (MST ≥

8,00 Ton)

82,30 69,60 72,20 75,33 79,63 82,30 70,69 74,80 81,21 101,57 103,60 107,81 4 Persentase Jembatan sesuai beban

Standar Bina Marga 20,89 14,10 14,42 18,28 18,88 20,89 14,10 16,36 16,95 100,00 113,45 92,72 5 Persentase panjang jalan dalam kondisi baik 89,60 86,92 87,56 88,88 88,92 89,60 86,92 88,27 88,88 100,00 100,81 100,00 6 Persentase Jembatan dalam Kondisi Baik 85,80 79,72 81,24 82,76 83,61 85,80 79,72 81,98 82,76 100,00 100,91 100,00 7 Pemenuhan kebutuhan alat kebinamargaan (alat berat dan alat

laboratorium)

89,84 84,26 85,66 87,05 88,28 89,84 48,56 86,72 87,05 57,63 101,24 100,00 8 Panjang jalan yang sudah dileger 94,60 76,00 80,60 85,20 89,80 94,60 81,87 87,68 92,39 107,72 108,78 108,44 9

Terfasilitasinya prasarana sarana kebinamargaan dan pembangunan infrastruktur strategis

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

10 Jumlah uji dan penyebaran informasi jasa konstruksi (SHU; informasi konstruksi)

a. - Sertifikasi Hasil Uji 400 SHU 400 SHU 400 SHU - Informasi Konstruksi 4 Inform asi 4 Inform asi 4 Inform asi b. Jumlah Pelaku Jasa Konstruksi 1050

Orang 970 Orang 1050 Orang 11

Cakupan pelayanan air minum dan sanitasi :

1) Cakupan air minum perkotaan 79,50 78,00 79,50 2) Cakupan air minum perdesaan 72,50 71,00 72,50 3) Cakupan Sanitasi 81,50 80,00 81,50

Target Renstra OPD Tahun ke- (%)

Realisasi Capaian Tahun ke- (%)

Rasio Capaian pada Tahun ke-No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD Target SPM Target IKK

Target Indikat or Lainny

(16)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 15

2.3.2. Standar Pelayanan Minimal Bidang Bina Marga

Total panjang jalan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah 29.402,682 km, terdiri dari jalan nasional sepanjang 1.518,09 km, jalan provinsi sepanjang 2.404,741 km dan jalan kabupaten/kota sepanjang 25.479,851 km. Kondisi pelayanan prasarana jalan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 sebagai berikut :

a) Aksesbilitas

Indikator aksesbilitas yaitu tersedianya jalan yang menghubungkan

pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota. Kondisi sampai dengan tahun 2016 seluruh titik pusat kegiatan (PK) sudah terhubung baik oleh jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan kabupaten/kota.

Total panjang jalan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah

29.402,682 km. Untuk meningkatkan aksesbilitas khususnya di wilayah Selatan direncanakan pembangunan ruas jalan Wawar-tambakmulyo/Ruas Jalan Diponegoro Kabupaten Kebumen (Jaringan Jalan lintas Selatan/JJLS) sepanjang 38,460 km. Panjang eksisting jalan ditambah rencana pembangunan jalan menjadi 26.407,252 km, sehingga tingkat aksesbilitas (ratio panjang jalan eksisting dibandingkan total panjang jalan eksisting ditambah rencana pembangunan jalan) sebesar 99,85% diharapkan pada

akhir tahun 2018, ruas JJLS selesai terbangun dengan Regional Road

Development Programe (RRDP) sehingga indek aksesbilitas dapat terpenuhi 100%.

b) Mobilitas

Indikator mobilitas yaitu tersedianya jalan yang memudahkan

masyarakat per individu melakukan perjalanan. Tingkat mobilitas jaringan jalan dilihat dari rasio antara jumlah total panjang jalan yang menghubungkan semua PK terhadap jumlah total penduduk dalam satuan Km/10.000 jiwa.

Indeks mobilitas jawa tengah pada tahun 2016 mencapai 8,078

Km/10.000 jiwa, dengan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 269,26% telah memenuhi SPM pada tahun 2016 sebesar 100%.

c) Keselamatan

Indikator keselamatan adalah tersedianya jalan yang menjamin

pengguna jalan berkendaraan dengan selamat. Sampai dengan tahun 2016, ruas jalan nasional dan provinsi sepanjang 3.956,192 km, sedangkan ruas jalan yang rawan kecelakaan dan rawan longsor/banjir sepanjang 525,556 km, sehingga ruas jalan yang sudah memenuhi criteria keselamatan sepanjang 3.430,636 km, maka indek keselamatan kewenangan nasional dan Provinsi Jawa Tengah adalah 86,72% sudah memenuhi standar

(17)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 16

pelayanan yang ditetapkan Kementrian Pekerjaan Umum pada tahun 2016 mencapai 60%.

d) Kondisi Jalan

Indikator kondisi jalan yaitu tersedianya jalan yang menjamin

kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman. Sampai dengan Tahun 2016, jalan rusak di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 6.041,836 km yang terdiri dari 93,099 km jalan nasional, 7.184km jalan provinsi dan 5.941,580 km jalan kabupaten/kota, sehingga total jalan yang telah memenuhi criteria kondisi baik dan sedang sepanjang 20.326,909 km. Maka prosentase pelayanan kondisi ruas jalan di Provinsi Jawa Tengah sebesar 77,08%, telah melampaui standar pelayanan yang ditetapkan Kementiran Pekerjaan Umum pada tahun 2016 sebesar 60%

e) Kecepatan

Indikator kecepatan yaitu tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana. Panjang jalan kewenagan provinsi yang sudah memenuhi kriteria kecepatan sepanjang 1.812,098 km dan belum memenuhi criteria kecepatan sepanjang 592,643 km, karena kapasitas jalan belum memadai untuk melayani arus kendaraan. Dengan kondisi tersebut maka persentase pelayanan jalan provinsi yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana sebesar 75,36% diatas Standar Pelayanan Minimum yang diterapkan Kementrian Pekerjaan Umum pada tahun 2016 sebesar 60%. hal ini dapat dilihat pada tabel 2.6 Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pekerjaan Umum.

(18)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 17

Tabel 2.6. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum

2.3.3.Kinerja pelayanan Bidang Keciptakaryaan berdasarkan ketentuan

RAD MDG‟s

Tujuan ke-7 yaitu memastikan kelestarian lingkungan khususnya target 7C menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi layak hingga tahun 2015 dan target 7D mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020.

BATAS

INDIKATOR NILAI WAKTU

PENCAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jalan Jaringan Aksesibilitas Tersedianya jalan yang 100% 99,85% 2014 Dilaksanakan oleh

menghubungkan pusat-pusat pemerintah daerah

kegiatan dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah

kabupaten/kota.

Mobilitas Tersedianya jalan yang 100% 269,26% 2014 Dilaksanakan oleh

memudahkan masyarakat pemerintah daerah

perindividu melakukan Provinsi Jawa Tengah

perjalanan.

Keselamatan Tersedianya jalan yang 60% 86,72% 2014 Dilaksanakan oleh

menjamin pengguna jalan pemerintah daerah

berkendara dengan selamat. Provinsi Jawa Tengah

Ruas Kondisi jalan Tersedianya jalan yang 60% 77,08% 2014 Dilaksanakan oleh

menjamin kendaraan dapat pemerintah daerah

berjalan dengan selamat dan Provinsi Jawa Tengah nyaman.

Kecepatan Tersedianya jalan yang 60% 66,90% 2014 Dilaksanakan oleh

menjamin perjalanan dapat pemerintah daerah

dilakukan sesuai dengan Provinsi Jawa Tengah

kecepatan rencana.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

JENIS PELAYANAN DASAR

(19)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 18

Tabel 2.7 status capaian target 7C MDG‟s Provinsi Jawa Tengah

Indikator Acuan Dasar

(2010)

Target MDG’s

(2015)

Target 7C : menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015

1 Proporsi rumah tangga dengan

akses berkelanjutan terhadap air minum layak :

Perkotaan 38,00% 75,00%

Perdesaan 16,30% 52,8%

2 Proporsi rumah tangga dengan

akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan perdesaan

57,00% 72%

Tabel 2.8 Target dan Realisasi Capaian MDG‟s 7C Tahun 2008 – 2013 Indikator Tahun KET 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Capaian pelayana n air bersih perkotaa n T 33% 37% 40% 62,50 % 63% 63,50 % Tercapa i R 35% 37% 38,70 % 38,90 % 40,60 % 63,99 % Capaian pelayana n air bersih pedesaan T 8% 9% 11% 23,60 % 30,90 % 38,20 % Tercapa i R 8% 9% 10,40 % 18% 20,30 % 49,30 % Cakupan pelayana n sanitasi T 52% 55,60 % 57,70 % 60% 63% 66% Tidak tercapai R 52,90 % 54,73 % 57,70 % 58,40 % 60,03 % 64,50 %

(20)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 19

2.3.4.Kinerja pelayanan berdasarkan ketentuan RAD GRK (Gas Rumah

Kaca)

RAD-GRK merupakan dokumen perencanaan sebagai pedoman dalam upaya pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca untuk mendukung pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 yang mencakup arah kebijakan, strategi dan program serta kegiatan. Hasil pemantauan dan evaluasi sektor pengelolaan limbah cair dan padat penurunan emisi sebesar 13.917 CO2 atau 0,77% dari target capaian tahun 2020. Penurunan emisi tersebut masih terlalu kecil karena target RAD GRK dimasukkan pembangunan TPA Regional yang baru akan dimulai untuk TPA Regional Pekalongan.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan

Umum Bina Marga dan Cipta Karya

Dalam menyusun strategi digunakan metoda Analisa SWOT, merupakan suatu metoda penyusunan strategi organisasi. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman sebagai berikut :

1. Analisis Faktor Internal

Analisis Faktor Internal Rencana Pencapaian dan sasaran

Infrastruktur Jalan Provinsi Jawa Tengah dilakukan dengan

mengidentifikasi kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses). Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

a. Kekuatan (Strenght)

- Adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan jalan/jembatan

oleh Dinas;

- Tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari tahun ke

tahun;

- Adanya struktur organisasi Balai Pelaksana Teknis yang merupakan

(21)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 20

- Optimalnya perencanaan penyusunan program kegiatan;

- Adanya pembagian penanganan secara jelas yang terdiri dari

program rehabilitasi/pemeliharaan, dan peningkatan/penggantian serta peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan.

- Adanya peningkatan cakupan pelayanan akses air minum dan

sanitasi di perkotaan dan perdesaan.

- Adanya pedoman teknis pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan

bangunan gedung dari pemerintah pusat.

- Adanya kesadaran para pemangku kepentingan tentang pelestarian

bangunan bersejarah.

- Banyaknya kegiatan pembangunan dan pelaku jasa konstruksi di

Provinsi Jawa Tengah.

- Banyaknya kegiatan konstruksi yang melalui pengujian mutu bahan.

- Adanya penyebarluasan informasi tentang layanan pengujian dan

informasi konstruksi.

b. Kelemahan (Weakness)

- Kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia yang memadai;

- Semakin banyaknya pemanfaatan lahan jalan yang tidak sesuai

peruntukannya;

- Kurangnya peralatan pendukung untuk penanganan jalan dan

jembatan;

- Masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar

teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi;

- Masih Kurangnya bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan yang

mengakibatkan stabilitas konstruksi jalan/jembatan terganggu.

- Belum optimalnya pelayanan air bersih dan sanitasi di perkotaan

maupun perdesaan.

- Masih rendahnya cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi yang

layak di perkotaan maupun perdesaan.

- Belum optimalnya pengelolaan dan pengawasan bangunan

sebagaimana pedoman teknis yang berlaku.

- Belum mantapnya koordinasi dalam pelestarian bangunan lama dan

pengembangannya serta pengendalian teknis arsitektur jati diri.

- Masih perlu peningkatan sumber daya manusia yang bersertifikat

kompetensi dalam kegiatan jasa konstruksi.

(22)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 21

- Masih rendahnya kegiatan konstruksi yang melalui pengujian mutu

bahan.

- Masih kurangnya pengawasan terhadap rendahnya kualitas bahan

pada pelaksanaan konstruksi.

- Masih kurangnya pelayanan informasi konstruksi.

2. Analisis Faktor Exsternal

Analisis faktor eksternal terkait penanganan jalan kewenangan Provinsi Jawa Tengah untuk mengidentifikasikan peluang-peluang (opportunities) dan ancaman-ancaman (threats) yang ada terkait dengan rencana pencapaian dan sasaran yang dapat dimanfaatkan dari kondisi makro yaitu sebagai berikut :

a. Peluang (Opportunity)

1. Adanya pencanangan Gubernur tentang dimulainya tahun

infrastruktur;

2. Adanya kebijakan pemerintah pusat melalui program MP3EI yang

menjadikan sektor infrastruktur sebagai faktor pengungkit prioritas pembangunan;

3. Meningkatnya alokasi dana APBN melalui DAK infrastruktur;

4. Adanya peraturan tentang jasa konstruksi, jasa konsultansi dan

perlindungan lingkungan;

5. Adanya teknologi penanganan konstruksi jalan berupa cold milling,

rigid pavement dan beton pre-cast;

6. Tersedianya Instalasi Pengelolaan Air Bersih.

7. Tersedianya pedoman teknis pelaksanaan pembangunan dan

pengelolaan bangunan gedung dari pemerintah pusat.

8. Meningkatnya kesadaran para pemangku kepentingan tentang

pelestarian bangunan bersejarah.

9. Meningkatnya kegiatan pembangunan dan pelaku jasa konstruksi di

Provinsi Jawa Tengah.

10. Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi sudah dilengkapi dengan

laboratorium uji yang memadai.

11. Sudah tersedia berbagai event di tingkat provinsi atau nasional

sebagai media penyebarluasan informasi.

b. Ancaman

- Semakin tingginya pertumbuhan volume lalu lintas dan

meningkatnya pelanggaran muatan (lebih dari MST 8 Ton);

- Semakin berkurangnya ketersediaan material alam (galian gol. C)

sebagai bahan utama pendukung konstruksi jalan dan jembatan;

(23)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 22

- Masih adanya kejadian bencana alam longsor, ambles yang

mengancam konstruksi jalan dan jembatan;

- Jauhnya jangkauan kerja yang tersebar merata didalam wilayah

provinsi.

- Kurang termanfaatkannya Instalasi Pengelolaan Air Bersih sesuai

dengan kapasitas pelayanan.

- Masih adanya ketidaksesuaian terhadap pedoman teknis dalam

pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung.

- Masih kurangnya koordinasi dalam pelestarian bangunan bersejarah.

- Masih adanya pelaku jasa konstruksi yang kurang kompeten

mengakibatkan kurang tertibnya penyelenggaraan jasa konstruksi.

- Masih kurangnya peralatan laboratorium uji yang memadai.

- Berkurangnya penyelenggaraan event di tingkat provinsi atau

nasional sebagai media penyebarluasan informasi.

Hasil hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman sebagai berikut :

1. Optimalkan tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari

tahun ke tahun guna mendukung adanya pencanangan Gubernur tentang dimulainya tahun infrastruktur;

2. Adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan jalan/jembatan

oleh Dinas dengan meningkatnya alokasi dana APBN melalui DAK infrastruktur;

3. Manfaatkan adanya pembagian penanganan secara jelas yang terdiri

dari program rehabilitasi/pemeliharaan, dan peningkatan/penggantian serta peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan dengan adanya teknologi penanganan konstruksi jalan berupa cold milling, rigid pavement dan beton pre-cast;

4. Optimalkan adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan

jalan/jembatan oleh Dinas guna mendukung adanya kebijakan pemerintah pusat melalui program MP3EI yang menjadikan sektor infrastruktur sebagai faktor pengungkit prioritas pembangunan;

5. Optimalnya perencanaan penyusunan program kegiatan dengan adanya

peraturan tentang jasa konstruksi, jasa konsultansi dan perlindungan lingkungan;

6. Atasi kurangnya peralatan pendukung untuk penanganan jalan dan

jembatan dengan adanya pencanangan Gubernur tentang dimulainya tahun infrastruktur;

(24)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 23

7. Atasi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar

teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dengan memanfaatkan adanya kebijakan pemerintah pusat melalui program MP3EI yang menjadikan sektor infrastruktur sebagai faktor pengukit prioritas pembangunan;

8. Atasi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar

teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dengan memanfaatkan meningkatnya alokasi dana APBN melalui DAK infrastruktur;

9. Atasi semakin banyaknya pemanfaatan lahan jalan yang tidak sesuai

peruntukannya dengan memanfaatkan adanya peraturan tentang jasa konstruksi, jasa konsultansi dan perlindungan lingkungan;

10. Atasi kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia dengan adanya

teknologi penanganan konstruksi jalan berupa cold milling, rigid pavement dan beton pre-cast;

11. Optimalkan perencanaan penyusunan program kegiatan untuk

menanggulangi semakin tingginya pertumbuhan volume lalu lintas dan meningkatnya pelanggaran muatan (lebih dari MST 8 Ton);

12. Optimalkan perencanaan penyusunan program kegiatan untuk

menanggulangi semakin berkurangnya ketersediaan material alam (galian gol. C) sebagai bahan utama pendukung konstruksi jalan dan jembatan;

13. Optimalkan adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan

jalan/jembatan oleh Dinas guna menanggulangi masih adanya penyedia jasa yang berkualitas rendah;

14. Manfaatkan tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari

tahun ke tahun guna menanggulangi masih adanya kejadian bencana alam longsor, ambles yang mengancam konstruksi jalan dan jembatan;

15. Optimalkan adanya struktur organisasi Balai Pelaksana Teknis yang

merupakan kepanjangan tangan dari kantor induk untuk mengatasi jauhnya jangkauan kerja yang tersebar merata di dalam wilayah provinsi;

16. Tanggulangi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi

standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dan hindari semakin tingginya pertumbuhan

(25)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 24

volume lalu lintas dan meningkatnya pelanggaran muatan (lebih dari MST 8 Ton);

17. Tanggulangi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi

standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dan hindari semakin berkurangnya ketersediaan material alam (galian gol. C) sebagai bahan utama pendukung konstruksi jalan dan jembatan;

18. Atasi kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia yang memadai

untuk menanggulangi jauhnya jangkauan kerja yang tersebar merata didalam wilayah provinsi.

19. Manfaatkan Instalasi Pengelolaan Air Bersih sesuai dengan kapasitas

pelayanan.

20. Optimalkan penyesuaian terhadap pedoman teknis dalam

pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung.

21. Atasi kurangnya koordinasi dalam pelestarian bangunan bersejarah

dan pengembangannya serta pengendalian teknis arsitektur jati diri.

22. Atasi kurangnya pelaku jasa konstruksi yang kompeten sehingga

terciptanya tertib penyelenggaraan jasa konstruksi.

23. Optimalkan penggunaan peralatan laboratorium uji untuk pengujian

mutu bahan dalam kegiatan konstruksi.

24. Optimalkan penyelenggaraan berbagai event di tingkat provinsi atau

nasional sebagai media penyebarluasan informasi tentang layanan pengujian dan informasi konstruksi.

(26)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 25

BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarakan Tugas dan Fungsi Pelayanan :

Sistem jaringan jalan dan spesifikasi penyediaan parasarana jalan antara Jalan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota pada beberapa koridor lintas belum sinergis, sehingga memberikan kendala pada sarana transportasi yang dipergunakan. Harus diakui bahwa belum tersinerginya Jalan Nasional dan Jalan Sub-Nasional dikarenakan adanya pemisahan tegas yang tertera dalam Undang-Undang No.38/2004 tentang Jalan yang berdasarkan pemikiran desentralisasi bidang jalan. Padahal, pada kenyataan di lapangan, seluruh jalan tanpa terkecuali merupakan bagian dari sektor transportasi, jika Jalan Nasional saja yang mantap sementara jalan daerah (Jalan Provinsi dan Kabupaten/Kota) tidak mantap, akhirnya biaya transportasi tetap tinggi karena ada bagian dari jalan yang rusak kondisinya.

Dalam pelaksanaan rencana pembangunan pada tahun sebelumnya menghasilkan berbagai kemajuan pembangunan, tetapi juga masih terdapat beberapa kekurangan sehingga harus dievaluasi kembali. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan dan ancaman yang tidak diantisipasi. Untuk mendapatkan gambaran awal bagaimana permasalahan infrastruktur dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik, tiap – tiap permasalahan juga diidentifikasi faktor – faktor penentu keberhasilannya dimasa datang. Faktor – faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis, hasil kinerja dan faktor – faktor lainnya yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalam memecahkan permasalahan pembangunan atau dalam mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan urusan pemerintahan.

Jalan Provinsi Jawa Tengah masih terdapat jalan dan jembatan yang kondisinya belum memenuhi standar teknis pelayanan minimal diantaranya :

1.Kapasitas jalan dan jembatan yang belum memenuhi standar teknis

pelayanan minimal yaitu :

a. Lebar jalan yang kurang dari 6.00 m

b. Lebar jembatan yang kurang dari 9.00 m

2.Kualitas jalan dan jembatan yang belum memenuhi standar teknis

pelayanan minimal yaitu :

a. Struktur jalan yang belum memenuhi beban standar jalan kolektor

(27)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 26

b. Struktur jembatan yang belum memenuhi beban standar Ditjen Bina

Marga

3.Daerah - daerah tertentu yang berpotensi rawan longsor/ banjir yaitu :

a. Daerah dengan struktur asli yang labil;

b. Daerah perbukitan yang rawan terjadinya longsor;

c. Daerah genangan banjir.

Sedangkan bidang Sarana Prasarana Permukiman dan Bangunan Gedung antara lain :

1.Belum optimalnya pelayanan air bersih dan sanitasi di perkotaan maupun

perdesaan.

2.Masih rendahnya cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi yang layak di

perkotaan maupun perdesaan.

3.Belum optimalnya pengelolaan dan pengawasan bangunan, sebagaimana

pedoman teknis yang berlaku.

4.Belum mantapnya koordinasi dalam pelestarian bangunan lama dan

pengembangannya, serta pengendalian teknis arsitektur jati diri. Balai Pengujian dan Peralatan antara lain :

1.Masih rendahnya kegiatan konstruksi yang melalui pengujian mutu bahan.

2.Masih rendahnya pengawasan terhadap rendahnya kualitas bahan pada

pelaksanaan konstruksi.

Balai Jasa Konstruksi dan Informasi konstruksi antara lain :

1.Masih perlu peningkatan sumber daya manusia yang bersertifikat dalam

kegiatan jasa konstruksi.

2.Belum efektifnya pembinaan kegiatan jasa konstruksi.

3.Masih kurangnya pelayanan informasi konstruksi.

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Gubernur :

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu pelaku pembangunan yang diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Jawa Tengah. Misi kepala daerah yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah adalah pada misi ke enam dan ke tujuh yaitu sebagai berikut :

1.Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan

dasar masyarakat.

2.Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa

(28)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 27

Seiring dengan harapan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah dituntut untuk mampu mengejawantahkan Visi Pembangunan Jawa Tengah 2013-2018, melalui pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur No. 59 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah.

1. Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Terpilih

Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, “mboten korupsi

mboten ngapusi”.

2. Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Terpilih

a. Membangun Jawa Tengah berbasis TRISAKTI Bung Karno, berdaulat

di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan;

b. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan,

menanggulangi kemiskinan dan pengangguran;

c. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah

yang bersih, jujur dan transparan, “mboten korupsi, mboten ngapusi”;

d. Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk meningkatkan

persataun dan kesatuan;

e. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan

dan proses pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak;

f. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan

dasar masyarakat yang lebih berkualitas;

g. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa

Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

3. Keterkaitan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan

Cipta Karya dengan Visi, Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Terpilih

Misi Kepala Daerah yang ke 3 (Tiga) yaitu Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur

dan Transparan “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” tujuan terkait adalah

menciptakan penyelenggara pemerintahan daerah yang kompeten, profesional, berdedikasi tinggi dan berorientasi pada pelayanan prima, menciptakan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel.

Misi Kepala Daerah yang ke 6 (Enam) yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sangat terkait dengan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 3 (tiga) :

(29)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 28

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang rancang bangun dan

pengawasan, pelaksanaan jalan serta sarana prasarana pemukiman dan bangunan gedung,

2. Pengoordinasian kebijakan bidang rancang bangun dan pengawasan,

pelasana jalan serta sarana prasarana permukiman dan bangunan gedung;

3. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi dan kesekretariatan

kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas

4. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernir,

sesuai dengan tugasnya.

Sedangkan misi kepala daerah yang ke 7 (Tujuh) yaitu Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan juga sangat terkait dengan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya yang ke 3 (Tiga) yaitu Pelaksanaan kebijakan di bidang rancang bangun dan pengawasan, pelaksana jalan serta sarana prasarana pemukiman dan bangunan gedung serta fungsi yang ke 4 (Empat) yaitu Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun dan pengawasan, pelaksana jalan serta sarana prasarana pemukiman dan bangunan gedung.

Ketersediaan infrastruktur yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu daya tarik suatu kawasan/wilayah, di samping faktor kualitas lingkungan hidup, image, dan masyarakat (budaya). Sementara itu, kinerja infrastruktur merupakan faktor kunci dalam menentukan daya saing global, selain kinerja ekonomi makro, efisiensi pemerintah, dan efisiensi usaha. Dalam hal daya saing global tersebut.

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah dituntut untuk mampu melaksanakan Visi Pembangunan Jawa Tengah 2013-2018, melalui penetapan visi kelembagaan sebagai ukuran keberhasilan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang sejalan dengan isu strategis yang dihadapi, dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Ukuran keberhasilan yang akan dicapai Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah pada periode 2013-2018 terwujudnya peningkatan pembangunan infrastruktur untuk menghantarkan pertumbuhan ekonomi menuju masyarakat Jawa Tengah yang Sejahtera, tentunya juga dilandasi oleh „Isu Strategis‟ sebagai fokus pembangunan yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya di masa mendatang, serta upaya peningkatan pelayanan yang

(30)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 29

berkualitas dan peningkatan keselamatan dalam bidang ke binamargaan kepada masyarakat dan bidang sarana dan prasarana permukiman dan bangunan gedung.

3.3. Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan arahan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dijabarkan dalam pelaksanan program dan kegiatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna mencapai sasaran-sasaran strategis Kementerian. Pelaksanan program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Renstra tersebut akan memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha agar keseluruhan sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal dan dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur yang lebih merata. Oleh karenanya penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum perlu dilandasi dengan kerangka peraturan perundang-undangan yang mantap dan supportif dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan pembangunan infrastruktur ke depan yang lebih terpadu dan efektif yang mengedepankan proses partisipatif dan menghasilkan output dan outcome yang optimal.

Dalam rangka sinergi dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah akan memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek peningkatan kapasitas daerah (local capacity building) sehingga kompetensi dan kemandirian Pemerintah Daerah dapat dicapai dalam tempo yang tidak terlalu lama. Oleh karena itu, merupakan tugas Pemerintah untuk menyusun lebih lanjut peraturan-peraturan pelaksanaan berupa Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK) termasuk peraturan daerah serta pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan, kampanye/sosialisasi, pertukaran pengalaman, dan

penyebarluasan NSPK. Dengan melaksanakan Renstra secara konsisten dan didukung oleh komitmen untuk mencapai kinerja penyelenggaraan infrastruktur dengan sebaik-baiknya, maka Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat perlu dilibatkan agar upaya untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat segera terwujud.

Dengan demikian, koordinasi dan integrasi baik secara vertikal maupun secara horizontal yang semakin kuat pada penyelenggaraan bidang kebinamargaan akan memberikan keyakinan bahwa pencapaian sasaran-sasaran strategis kementerian yang mempunyai cakupan secara nasional dan strategis serta secara fungsional bermanfaat untuk mendukung kebutuhan

(31)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 30

sosial ekonomi masyarakat, pengembangan wilayah, dan mendukung sektor lainnya akan menjadi kenyataan.

Sedangkan infrastruktur bidang sarana dan prasarana permukiman dan bangunan gedung antara lain pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas yaitu penyediaan air minum yang memenuhi standar baku mutu dan kesehatan manusia dan dalam jumlah yang memadai serta jaminan akses 24 jam per hari; pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yang terpadu dan menggunakan metode ramah liingkungan serta sesuai standar teknis; bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan; jasa konstruksi nasional yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien.

Keterkaitan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya dengan misi Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum 2010 - 2014 pada misi yang ke-3 yaitu Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan sangat terkait dengan fungsi Dinas Bina Marga yang ke-5 (Lima) yaitu tentang pelaksanaan tugas di bidang Rancang Bangun dan Pengawasan, Bidang Pelaksana Jalan Wilayah Timur, Bidang Pelaksana Jalan Wilayah Barat dan Bidang Sarana Prasarana Permukiman dan Bangunan Gedung dan misi ke 2 (Dua) yaitu perencanaan program kerja bidang jalan dan jembatan.

Guna mendukung keterkaitan misi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya mewujudkannya dengan meningkatkan kinerja jalan dan jembatan sebagai jalan kolektor sekunder, serta meningkatkan kinerja sarana dan prasarana pendukung kebinamargaan, dan menciptakan penyelenggara pemerintahan daerah yang kompeten, profesional, berdedikasi tinggi dan berorientasi pada pelayanan prima; menciptakan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel.

Faktor Penghambat :

1. Kebutuhan pembiayaan konstruksi yang besar untuk mewujudkan jalan

yang mantap;

2. Kebutuhan pembebasan lahan untuk relokasi jalan dan duplikasi

jembatan semakin sulit;

3. Tingginya pelanggaran muatan yang melebihi tonase kekuatan struktur

jalan;

4. Berkurangnya SDM yang berkualitas dan berpengalaman;

(32)

DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

Rencana Strategis 2013 - 2018 31

6. Pemanfaatan Instalasi Pengelolaan Air Bersih diperkotaan dan perdesaan

yang tidak optimal.

7. Pengelolaan dan pengawasan bangunan tidak sesuai pedoman teknis

yang berlaku.

8. Kurangnya kesadaran para pemangku kepentingan tentang pelestarian

bangunan bersejarah.

9. Rendahnya pengawasan terhadap rendahnya kualitas bahan pada

pelaksanaan konstruksi.

10. Rendahnya pembinaan kegiatan jasa konstruksi dan pelayanan

informasi konstruksi.

Faktor Pendorong :

1. Dukungan Gubernur pada Misi ke - 7 tentang infrastruktur;

2. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat atas kondisi jalan yang baik;

3. Semakin meningkatnya alokasi dana yang bersumber dari APBD Provinsi

Jawa Tengah;

4. Meningkatnya alokasi dana yang bersumber dari APBN melalui DAK

Infrastruktur;

5. Peran serta masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan rutin yang

diswakelolakan.

6. Tersedianya Instalasi Pengelolaan Air Bersih di perkotaan dan perdesaan.

7. Semakin meningkatnya kegiatan pembangunan dan pelaku jasa

konstruksi di Provinsi Jawa Tengah.

8. Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi sudah dilengkapi dengan

laboratorium uji yang memadai.

3.4. Telaah RTRW dan KLHS :

1.Telaah RTRW (Sesuai dengan Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2010 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029) : Pada Paragraf 1 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Transportasi, Pasal 19 huruf a tentang rencana pengembangan sistem prasarana transportasi jalan dan Pasal 20 (1) tentang Rencana pengembangan sistem prasarana transportasi jalan, prasarana jalan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

a. Jalan arteri primer;

b. Jalan kolektor primer;

c. Jalan strategis nasional; d. Jalan tol.

Rencana pengembangan jalan Arteri Primer sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a (sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR RI No.

Gambar

Gambar 2.2 Bagan Organisasi Unit Pelaksana Teknis
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina  Marga dan Cipta Karya
Tabel 2.3 Asset Peralatan Utama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga  dan Cipta Karya
Tabel 2.4 Asset Gedung dan Bangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya
+4

Referensi

Dokumen terkait

Daya pada tabung poros baling-baling dihitung dari perbandingan antara daya efektif dengan koefisien propulsif, yaitu :.. DHP = THP/Pc = 1246,84 / 0,72 =

Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 40 menit, 80% pengunjung dapat memahami tentang pengertian keluarga berencana, manfaat dari  program keluarga berencana, jenis-jenis alat

Berdasarkan denganPeraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, pada Pasal 254 ayat (1) sampai dengan ayat (5) telah dijelaskan mengenai

Bertitik tolak dari keunggulan dan keunikan yang dimiliki Perkampungan adat Nagari Sijunjung Koto Padang Ranah Dan Tanah Bato, Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung bersama dengan

Sebagai contoh, dengan evaluasi secara e- learning maka kita juga bisa memantau urutan peserta menjawab soal, apakah berurutan dari nomor awal hingga akhir, berapa kali

Rasa rendah diri dan tidak percaya kepada diri sendiri banyak sekali terjadi pada pemuda pemudi remaja. Rasa rendah diri dapat menyebabkan individu lekas

197001101999032004 Pengadministrasi Jalan dan Jembatan DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA 50 PARJO, S.ST, MT 197201301999031001 Pengadministrasi penerapan Dan

Sebuah konflik yang terjadi antara pemerintah Kabupaten Serang yaitu Dinas Lingkungan Hidup yang menaungi sungai Cidurian ini dengan para pengusaha- pengusaha yang