BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka hasil penelitian yang dilakukan selama dua bulan dapat disimpulkan bahwa :
a) 5.1.1 Terdapat pengaruh latihan Shuttle Run terhadap hasil teknik menggiring bola pada permainan sepak bola siswa SMK Gotong Royong Kabupaten Gorontalo.
b) Latihan Shuttle Run memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan teknik menggiring bola pada permainan sepak bola.
c) Latihan Shuttle Run adalah suatu latihan yang memiliki ciri khusus, yaitu sangatlah praktis, karena dapat di lakukan di mana saja, baik di lapangan maupun di dalam ruangan, dan tidak memerlukan tempat khusus yang memadai.
5.2 Saran
Sehubungan dengan kesimpulan dalam penelitian ini, maka penulis dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
a. Dalam upaya untuk memacu kemampuan siswa dalam menggiring bola pada permainan sepak bola, maka sangat tepat jika digunakan bentuk latihan Shuttle Run. Karena itu kepada guru penjaskes dan pelatih cabang olahrga sepak bola
diharapkan agar dapat menerapkan bentuk latihan Shuttle Run dalam pembelajaran maupun pada kegiatan latihan diluar jam sekolah.
b. Pengembangan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa terutama dalam cabang olahraga sepak bola pada dasarnya tidak semata-mata tergantung pada pembinaan guru dan pelatih, tetapi juga sangat ditentukan oleh dukungan dan motivasi dari orang tua. Karena itu kepada orang tua diharapkan dapat memberikan motivasi kepada setiap anak untuk melakukan aktifitas latihan diluar jam sekolah. Motivasi dimaksud berupa dukungan moril maupun penyediaan fasilitas untuk menunjang kegiatan latihan.
c. Kepada siswa yang memiliki minat dan bakat dalam cabang olahraga sepak bola diharapkan agar dapat melakukan latihan secara intensif diluar jadwal yang telah ditetapkan dengan mengaplikasikan teori-teori latihan yang diperoleh melalui proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara
Atmaja Budi Sarjana, 2010. Pendidikan jasmani, Olahaga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional
Azan Hamin on DESEMBER 03, 2012.Tinjauan literature.
Harsono, 1988.Coaching dan Aspek-aspek Phsikologi.Dikbud Dirjen PendidikanPerguruan Olahrag Tinggi. Jakarta
Ridwan. 2010. Metode dan Teknik Penyususnan Tesis. Bandung: Alfabeta. Syarifudin, Aip. 1985. Peraturan Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta: Sauudus Co.
Sugiyono, 2007.Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. http://www.slideshare.net/azanhamin/tinjauan-literatur
Di unduh pada tanggal 2 April 2013, 11:20.
www.seacoast.com/topic.php?health=definisi+hands+ball
Di unduh pada tanggal 13 Juli 2016, 15:30.
https://www.acefitness.org/.../fitness_programs_exercise_library_deta... Di unduh pada tanggal 13 Juni 2016, 15:35.
https://www.fitsugar.com/Medicine-Ball-Push-Ups-17894445
Di unduh pada tanggal 13 Juni 2016, 15:40.
www-defbest-com.blogspot.com/.../pengertian-teknisdasar-servisatas... –
Az.blogspot.com/2010/2012/pengertian-bola-voli.html) Di unduh pada tanggal 13 Juni 2016, 16:00.
http://bumikupijak.com/article/sports/voleley-ball.html). Di unduh pada tanggal 13 Juni 2016, 16:10.
http:yukez.wordpress.com/2009/02/12/bola-voli-volley-ball/ Di unduh pada tanggal 13 Juni 2016, 16:30.
https:www.sarjanaku.com › Olahraga – Bola Voli.. Di unduh pada tanggal 13 Juni 2016, 16:38.
Lampiran 1 : Data hasil penelitian A. Pre – Test dan Post - Tes
TABEL 1
DATA HASIL PENELITIAN TEKNIK MENGGIRING BOLA
No. Pre-Test (X1) Post-Test (X2) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 10 9 8 10 6 14 15 10 8 4 11 6 5 7 5 11 8 8 9 11 22 26 19 26 24 25 24 24 21 22 20 21 21 21 20 21 22 23 19 23
B. Analisis Data
TABEL II
DATA HASIL PENELITIAN TEKNIK MENGGIRING BOLA No Tes Awal (X1) Tes Akhir (X2) X1 2 X22 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 10 9 8 10 6 14 15 10 8 4 11 6 5 7 5 11 8 8 9 11 22 26 19 26 24 25 24 24 21 22 20 21 21 21 20 21 22 23 19 23 100 81 64 100 36 196 225 100 64 16 121 36 25 49 25 121 64 64 81 121 484 676 361 676 576 625 576 576 441 484 400 441 441 441 400 441 484 529 361 529 Σ175 Σ444 Σ1689 Σ9942
Lampiran 2 : Perhitungan
a. Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X1
Adapun pengujian ini ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mencari Rentang Kelas
R = Skor tertinggi – Skor terendah = 15 – 4
= 11
b. Mencari Banyaknya kelas K = 1+ 3,3 log 20
= 1+3,3 (1,3010) = 1 + 4,2933
= 5,29 = 5 (dibulatkan) c. Mencari nilai panjang kelas
P
TABEL III
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL X1
No. Kelas Interval Frekuensi
1. 2. 3. 4. 5. 4 - 6 7 - 9 10 - 12 13 - 15 16 – 18 5 7 6 2 0 Jumlah 20
b. Perhitungan rata-rata, median, modus, dan standar deviasi pada variabel X1
a. Perhitungan Rata-Rata Variabel X1 Diketahui : = 175
n = 20
Rumus :̅̅̅ ̅̅̅ = ̅̅̅ = 8,75
b. Perhitungan Median (nilai tengah) Variabel X1 Diketahui : Median terletak pada kelas II
Tb = 6,5 ½N = 10 F = 5 f = 7 P = 3 Median = ( ) = 6,5+( ) = 2,52 + 2,14
= 4,66
c. Perhitungan Modus Variabel X1
Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi yang terbesar atau nilai yang paling sering/banyak terjadi.
Diketahui : Modus terletak pada kelas II Tb= 6,5 P = 3 b1 = 7-5= 2 b2 = 7-6 = 1 Modus = T 2 1 b b b p b = 6,5 + 3 = 6,5 + 2 = 8,5
d. Menghitung Standar deviasi (S) dan Varians S2 pada Variabel X1 Simpangan Baku (S2) yaitu :
S2 = ∑ ∑
=
=
=
S2= 8,30 (varians)S =√
= 2,88 (Standar Deviasi)
Hasil perhitungan diatas mmenunjukkan bahwa Varians pada variabel X1 (S2) = 8,30 dan Standar Deviasi (S) = 2,88
c. Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X2
Adapun pengujian ini ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mencari Rentang Kelas
R = Skor tertinggi – Skor terendah = 26 – 19
= 7
b. Mencari Banyaknya kelas K = 1+ 3,3 log 20
= 1+3,3 (1,3010) = 1 + 4,2933
= 5,29 = 5 (dibulatkan) c. Mencari nilai panjang kelas
P
TABEL IV
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL X2
No. Kelas Interval Frekuensi
1. 2. 3. 4. 5. 19 - 20 21 - 22 23 - 24 25 - 26 27 – 28 4 8 5 3 0 Jumlah 20
4. Perhitungan rata-rata, median, modus, dan standar deviasi pada variabel X1
a. Perhitungan Rata-Rata Variabel X2 Diketahui : = 444
n = 20
Rumus :̅̅̅ ̅̅̅ = ̅̅̅ = 22,2
b. Perhitungan Median (nilai tengah) Variabel X2 Diketahui : Median terletak pada kelas II
Tb = 20,5 ½N = 10 F = 4 f = 8 P = 2
= 20,5+( ) = 20,5 + 1,5 = 22
c. Perhitungan Modus Variabel X2
Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi yang terbesar atau nilai yang paling sering/banyak terjadi.
Diketahui : Modus terletak pada kelas II Tb= 20,5 P = 2 b1 = 8-4= 4 b2 = 8-5 = 3 Modus = T 2 1 b b b p b = 20,5 + 3 = 20,5 + 1,14 = 21,29
d. Menghitung Standar deviasi (S) dan Varians S2 pada Variabel X2 Simpangan Baku (S2) yaitu :
S2 = ∑ ∑
=
=
=
S2 = 4,48 (varians) S =√
= 2,12 (Standar Deviasi)
Hasil perhitungan diatas mmenunjukkan bahwa Varians pada variabel X2 (S2) = 4,48 dan Standar Deviasi (S) = 2,12
Lampiran 3 :
1. Pengujian Normalitas Data
a. Pengujian normalitas data pada variabel X1
TABEL V
DAFTAR PENGUJIAN NORMALITAS DATA VARIABEL X1
No. Batas Kelas Z Batas kelas Z Daftar Luas Kelas Interval Frekuensi Teoritis (Ei) Frekuensi Pengamatan (Oi) 1. 3,5 − 1,82 0,4656 0,1833 3,666 5 2. 6,5 − 0,78 0,2823 0,3849 7,698 7 3. 9,5 0,26 0,1026 0,3006 6,012 6 4. 12,5 1,30 0,4032 0,0872 1,744 2 5. 15,5 2,34 0,4904 0,0092 0,184 0 6. 18,5 3,38 0,4996
Dengan demikian dapat dihitung :
X2 =
∑
X2 =+
+
+
+
X
2=
+
+
+
+
X 2 = 0,771b. Pengujian normalitas data pada variabel X2
TABEL V
DAFTAR PENGUJIAN NORMALITAS DATA VARIABEL X2
No. Batas Kelas Z Batas kelas Z Daftar Luas Kelas Interval Frekuensi Teoritis (Ei) Frekuensi Pengamatan (Oi) 1. 18,5 − 1,75 0,4599 0,1718 3,436 4 2. 20,5 − 0,80 0,2881 0,3438 6,876 8 3. 22,5 0,14 0,0557 0,3064 6,128 5 4. 24,5 1,09 0,3621 0,1167 2,334 3 5. 26,5 2,03 0,4788 0,0197 0,394 0 6. 28,5 2,97 0,4985 Dengan demikian dapat dihitung :
X2 = ∑
X
2=
+
+
+
+
X
2=
+
+
+
+
X 2 = 0,878 2. Pengujian Homogenitas DataDalam perhitungan sebelumnya telah diketahui :
S12 = 8,30 dan S22 = 4,48
TABEL VII
DAFTAR PENGUJIAN UJI HOMOGENITAS VARIANS POPULASI Sampel ke Dk I/dk S12 log S22 dk (log S12)
I II 19 19 0,05 0,05 8,30 4,48 0,919 0,651 17,461 12,369 38 29,83
Dengan demikian dapat dihitung varians gabungan dengan rumus : S2 =
S
2=
S
2=
S
2=
S
2=
S2 =6,39 S = √ S = 2,528Berarti : Log S2 = Log 6,39 Log S2 = 0,806
B = Harga satuan B diperoleh dengan rumus B = (Log S2) ∑ (n1-1)
B = (0,806) (38) B = 30,628
Berdasarkan besaran-besaran statistik diatas dapat dilakukan pengujian homogenitas varians populasi dengan uji Bartlett, rumus yang digunakan adalah:
χ2 = (In10){B- ∑(n1−1)Log Si²} χ2 = (2,3026){30,628-(29,83)} χ2=(2,3026){0,798} χ2 = 1, 837
Berdasarkan kriteria pengujian bahwa, terima hipotesis varians populasi homogen jika :x²hitung ≤ x²daftar(l-α) (k-1) dengan taraf nyata α = 0,05 serta derajat kebebasan dk = k-1, maka chi kuadrat hitung x²hitung diperoleh harga sebesar = 1,837. Berdasarkan daftar tabel distribusi chi kuadrat pada α = 0,05 yaitu x²daftar(l-α) (k-1) atau x²daftar(l-0,05) (2-1) = x²daftar(0,95) (1) diperoleh harga sebesar = 3,84.
Lebih jelasnya bahwa: x²hitung lebih kecil dari x²daftar atau (1,837<3,84). Hal ini sesuai dengan kriteria pengujian, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada hasil penelitian memiliki varians populasi yang homogen.
3. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesa yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh latihan
Shuttle Run terhadap hasil teknik menggiring bola siswa SMK Gotong Royong Kabupaten Gorontalo, maka hal ini di analisis dengan uji t atau uji analisis varians.
Rumus : t =
√∑χ
Keterangan :Md = Nilai rata-rata dari perbedaan pre test dengan post test (post test-pre test)
Xd = Deviasi masing-masing subjek (d-Md) ∑x2d = Jumlah kuadrat deviasi N = Jumlah sampel
Data-data pre test dan post test selanjutnya disusun dalam suatu tabel untuk keperluan rumus :
TABEL VIII
DAFTAR PENGUJIAN HIPOTESA Subjek Pre test Post Test Gain (d) Xd
(d-Md) X 2 d 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 10 9 8 10 6 14 15 10 8 4 11 6 5 7 5 11 8 8 9 11 22 26 19 26 24 25 24 24 21 22 20 21 21 21 20 21 22 23 19 23 12 17 11 16 18 11 9 14 13 18 9 15 16 14 15 10 14 15 10 12 -1,5 3,5 -2,5 2,5 4,5 -2,5 -4,5 0,5 -0,5 4,5 -4,5 1,5 2,5 0,5 1,5 -3,5 0,5 1,5 -3,5 -1,5 2,25 12,25 6,25 6,25 20,25 6,25 20,25 0,25 0,25 20,25 20,25 2,25 6,25 0,25 2,25 12,25 0,25 2,25 12,25 2,25 ∑ 269 ∑155
Diketahui : Md = ∑ Md = = 13,5 ∑x2d = 155 N =20 Rumus : √ t t √ t
Berdasarkan kriteria pengujian bahwa. Terima Ho jika: thitung < ttabeldengan taraf α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk= (n1 + n2 – 2). Dengan demikian thitung ≥ ttabel sama dengan -t(1-½0,05) <t<t (1-½0,05) dengan dk= (n1 + n2 – 2) atau -t(0,975) <t<t (0,975) = 38 dengan taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga thitungsebesar
21,05tdaftardiperoleh harga sebesar 2,02. Ternyata harga thitung lebih besar daripada
harga tdaftar.
Berdasarkan hal tersebut, maka harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan Ho. Sehingga Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh latihan Shuttle Run terhadap hasil teknik menggiring bola siswa SMK Gotong Royong Kabupaten Gorontalo ditolak dan menerima H1 yang menyatakan “Terdapat pengaruh latihan Shuttle Run terhadap hasil teknik menggiring bola pada permainan sepak bola siswa SMK Gotong Royong Kabupaten Gorontalo”.