• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERIAN MELATONIN MENGHAMBAT PENURUNAN JUMLAH SPERMATOZOA YANG MEMILIKI MORFOLOGI NORMAL PADA MENCIT DEWASA YANG DIBERIKAN LATIHAN FISIK BERLEBIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERIAN MELATONIN MENGHAMBAT PENURUNAN JUMLAH SPERMATOZOA YANG MEMILIKI MORFOLOGI NORMAL PADA MENCIT DEWASA YANG DIBERIKAN LATIHAN FISIK BERLEBIH"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PEMBERIAN MELATONIN MENGHAMBAT

PENURUNAN JUMLAH SPERMATOZOA YANG

MEMILIKI MORFOLOGI NORMAL PADA MENCIT

DEWASA YANG DIBERIKAN LATIHAN FISIK

BERLEBIH

NIKEN AYU MERNA EKA SARI NIM : 1290761005

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

TESIS

(2)

PEMBERIAN MELATONIN MENGHAMBAT

PENURUNAN JUMLAH SPERMATOZOA YANG

MEMILIKI MORFOLOGI NORMAL PADA MENCIT

DEWASA YANG DIBERIKAN LATIHAN FISIK

BERLEBIH

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister Ilmu Biomedik

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NIKEN AYU MERNA EKA SARI NIM : 1290761005

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(3)

TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : 23 Oktober 2015

Penetapan Panitia Penguji Tesis

Pembmbing I

Prof. Dr. dr. Nyoman Mangku Karmaya, M. Repro NIP.194612311969021001

Pembimbing II

Prof . Dr. dr. Wimpie I Pangkahila, Sp. And., FAACS NIP.194612131971071001

Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc., Sp.GK NIP.195805211985031002

Direktur

Program Pascasarjana Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi,Sp.S (K) NIP.195902151985102001

(4)

Tesis Ini Telah Diuji Pada Tanggal 23 Oktober 2015

Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor : 3236/UN14.4/HK/2015 Tanggal : 1 Oktober 2015

Penguji :

1. Prof. Dr. dr. Nyoman Mangku Karmaya, M. Repro 2. Prof . Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And., FAACS 3. Prof. dr. I Gusti Made Aman Sp.Fk

4. Prof. Dr. dr. J. Alex Pangkahila, M. Sc. And.

5.

Dr. dr. Bagus Komang Satriasa, M. Repro

(5)
(6)

Pertama-tama perkenankanlah penulis mengucapkan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Allah SWT yang selalu memberikan rahmat-Nya sehingga penyusunan tesis yang berjudul “Pemberian Melatonin Menghambat Penurunan Jumlah Spermatozoa yang Memiliki Morfologi Normal Pada Mencit Dewasa yang Diberikan Latihan Fisik Berlebih” bisa terselesaikan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. dr. Nyoman Mangku Karmaya, M. Repro selaku pembimbing I dan Prof . Dr. dr. Wimpie I Pangkahila, Sp. And., FAACS selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran, memberikan bimbingan serta petunjuk kepada penulis di dalam melakukan kegiatan penyusunan tesis.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD KEMD., terima kasih kepada Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana Prof . Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K), atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Putu Astawa, Sp.OT(K).,M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, serta kepada Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc., Sp.GK selaku Ketua Program Studi Ilmu Biomedik, yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan tesis sebagai syarat kelulusan studi di Universitas Udayana.

Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada para penguji yaitu Prof. Dr. dr. J. Alex Pangkahila, M. Sc.,Sp. And, Dr. dr. Bagus Komang Satriyasa, M. Repro serta Prof. dr. I Gusti Made Aman., Sp.Fk yang telah memberikan masukan

(7)

dan saran, sanggahan dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Drh. Wayan Bebas, M. Kes yang telah membantu dan membimbing dalam pembedahan dan pengamatan morfologi spermatozoa mencit serta I Gede Wiranatha, S. Si yang telah membantu dan membimbing penulis selama melakukan penelitian terhadap hewan coba.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, suami serta adik yang selalu memberikan semangat dan doa. Tidak lupa juga kepada teman-teman di Program Studi Keperawatan yang telah memberikan bantuan, semangat serta masukan dalam penyusunan tesis ini.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian hasil penelitian ini.

Denpasar, 23 Oktober 2015

Penulis

ABSTRAK

PEMBERIAN MELATONIN MENGHAMBAT PENURUNAN JUMLAH SPERMATOZOA YANG MEMILIKI MORFOLOGI NORMAL PADA MENCIT DEWASA YANG DIBERIKAN LATIHAN FISIK BERLEBIH

(8)

Olahraga yang melampaui batas kelelahan dapat menyebabkan peningkatan laju pembentukan radikal bebas yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif yang meningkat memicu terjadinya peroksida lipid. Peroksida lipid ini menyebabkan gangguan sintesis dan sekresi GnRH hipotalamus sehingga hipofisis gagal untuk mensekresi FSH dan LH. Selanjutnya sel Leydig gagal mensintesis testosteron dan sel sertoli tidak mampu melakukan fungsinya sebagai nurse cell yang dapat menyebabkan keabnormalan spermatozoa morfologi normal. Pemberian melatonin diharapkan dapat mengatasi stres oksidatif melalui dua cara yaitu menetralisir radikal bebas dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh melatonin dalam menghambat penurunan jumlah spermatozoa yang memiliki morfologi normal pada mencit dewasa yang diberikan latihan fisik berlebih.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan postest

only control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah mencit dewasa

Strain Balb/C dengan kriteria sehat, berat badan 20-25 gram, dan umur 2-3 bulan.

Secara random, 33 ekor mencit dibagi menjadi 3 kelompok yaitu 11 mencit kelompok kontrol, 11 mencit kelompok perlakuan I pemberian latihan fisik berlebih dan aquades 0,8 ml, 11 mencit kelompok perlakuan II pemberian latihan fisik berlebih dan melatonin 0,8 ml secara oral selama 35 hari.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah spermatozoa morfologi normal pada mencit yang diberikan latihan fisik berlebih memiliki perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada kelompok perlakuan II setelah diberikan melatonin, dimana rerata spermatozoa morfologi normal kelompok kontrol (tanpa perlakuan) adalah 80,91, rerata morfologi kelompok perlakuan I (latihan fisik berlebih dan aquades) adalah 54,00 dan rerata morfologi perlakuan II (latihan fisik berlebih dan melatonin) adalah 74,82.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian melatonin pada mencit dewasa yang diberikan aktivitas fisik berlebih menghambat penurunan jumlah spermatozoa yang memiliki morfologi normal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh melatonin terhadap fungsi organ reproduksi lainnya seperti sel Leydig dan kadar hormon testosteron.

Kata Kunci : Melatonin, Latihan Fisik Berlebih, Spermatozoa Morfologi Normal

ABSTRACT

ADMINISTRATION OF MELATONIN INHIBIT THE DECREASE OF NORMAL MORPHOLOGY SPERMATOZOA OF OVERTRAINING

(9)

Overtraining can lead to an increase in the rate of formation of free radicals that can cause oxidative stress. Due to increased oxidative stress, lipid peroxide then occurs. These lipid peroxides can cause synthesis and secretion of pituitary GnRH hypothalamus that fail to secrete FSH and LH. Furthermore Leydig cells failed to synthesize testosterone and the Sertoli cell is not able to perform its function as a nurse cell that can cause sperm morphological abnormality. Administration of melatonin is expected to cope with oxidative stress that can cause infertility in men in two ways to neutralize free radicals and increase the activity of antioxidant enzymes. The research goal is to prove effect of melatonin to inhibit decrease normal spermatozoa morphological on overtraining of adult mice.

The study was an experimental research by using the post-test only control group design. The samples in this study were adult male mice of strain Balb / C with healthy criteria, weight 20-25 grams, and age of 2-3 months. Randomly, 33 mice were divided into 3 groups: control group of 11 mice, 11 mice intervention group I, were given Overtraining and 0.8 ml of distilled water, 11 mice intervention group II were given Overtraining and administration of oral melatonin of 0.8 ml for 35 days.

Results of the study showed that there was an increase in the number of normal sperm morphology in male mice that given Overtraining significantly (p <0.05) in the intervention group II after the administration of melatonin, which means that sperm morphology control group was 80.91, the average morphology intervention group I was 54.00 and the average of morphology intervention II was 74.81.

Based on these results it can be concluded that the administration of melatonin in overtraining adult mice may increase progressively normal sperm morphology. It is expected that this study can be used as a basis for further research to determine the effect of administration of melatonin on the function of the reproductive organs, such as the Leydig cell and the testosterone levels.

Keywords: Melatonin, Overtraining, Morphology of spermatozoa

DAFTAR ISI

(10)

SAMPUL DALAM………. i

PRASARAT GELAR ……… ii

LEMBAR PENGESAHAN ………... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS………. iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT……….. v

UCAPAN TERIMA KASIH……….. vi

ABSTRAK………... viii ABSTRACT……… ix DAFTAR ISI……….. x DAFTAR TABEL ... xiv DAFTAR GAMBAR ……… xv DAFTAR SINGKATAN ………. xvi DAFTAR LAMPIRAN ……… xviii BAB I PENDAHULUAN………. 1 1.1 Latar Belakang………. 1 1.2 Rumusan Masalah……… 5 1.3 Tujuan penelitian………. 6 1.4 Manfaat Penelitian ... 6 1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Spermatozoa ... 7

2.1.1 Organ Reproduksi Mencit Jantan ... 7

2.1.2 Spermatozoa Mencit ... 8

(11)

2.1.4 Pemeriksaan Spermatozoa Morfologi Normal ... 12

2.1.5 Pewarnaan Eosin Nigrosin Sitrat Pada Spermatozoa ... 13

2.1.6 Penilaian Spermatozoa Morfologi Normal……… 15

2.2 Radikal Bebas ... 17

2.2.1 Definisi Radikal Bebas ... 17

2.2.2 Sumber Radikal Bebas ... 18

2.2.3 Sifat Radikal Bebas ... 19

2.2.4 Tahapan Pembentukan Radikal Bebas………. 20

2.2.5 Radikal Bebas dan Oksidan……….. 20

2.3 Pelatihan Fisik Berlebih ... 22

2.3.1 Olahraga... 22

2.3.2 Pelatihan Fisik Berlebih ... 23

2.3.3 Hubungan Aktivitas Berlebih dengan Radikal Bebas ... 24

2.4 Antioksidan……… 26 2.4.1Definisi Antioksidan………. 26 2.4.2 Jenis Antioksidan………. 26 2.4.3 Efek Antioksidan………. 28 2.5 Kelenjar Pineal……….. 28 2.6 Melatonin……….. 29 2.5.1 Sintesis Melatonin……… 29 2.5.2 Sekresi Melatonin………. 30 2.5.3 Reseptor Melatonin……….. 32

2.5.4 Aktivitas Melatonin Sebagai Antioksidan……… 33

BAB III KERANGKA BERFIKIR KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN………. 35

3.1 Kerangka Berpikir………. 35

3.2 Konsep Penelitian……….. 36

3.3 Hipotesis Penelitian………... 37

(12)

4.1 Rancangan Penelitian……… 38

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian………... 39

4.3 Penentuan Sumber Data……… 40

4.3.1 Kriteria Sampel Penelitian……….. 40

4.3.1.1 Kriteria Inklusi………. 40

4.3.1.2 Kriteria Eksklusi………... 40

4.3.2 Besar Sampel……… 40

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel……….. 41

4.4 Variabel Penelitian……… 42

4.4.1 Identifikasi Variabel……… 42

4.4.2 Klasifikasi Variabel……… 42

4.4.3 Definisi Operasional Variabel……… 42

4.4.4 Hubungan Antar Variabel………... 43

4.5 Bahan Penelitian………... 44

4.6 Alat Penelitan……… 44

4.7 Prosedur Penelitian………... 45

4.7.1 Pembuatan Persediaan Melatonin yang di Dapat dari PT. Elo Karsa Utama Surabaya………. 45

4.7.2 Persiapan Hewan Coba……….. 45

4.7.3 Jalannya Penelitian……… 46

4.7.3.1 Pelaksanaan Penelitian……… 46

4.7.3.2 Perhitungan Dosis Melatonin………. 47

4.7.3.3 Perhitungan waktu Pemberhentian Paparan Cahaya Setelah Konsumsi Melatonin……….. 48

4.7.4 Alur Penelitian……… 49

4.7.5 Cara Membuat Sediaan Mikroskopis………. 50

4.7.6 Cara Pengumpulan Data……… 50

4.8 Analisa Data………. 50

BAB V HASIL PENELITIAN ……… .... 52

(13)

5.1.1 Distribusi Frekuensi Spermatozoa Morfologi Normal Pada Kelompok Kontrol, Perlakuan I dan Perlakuan II

……… 52

5.2 Hasil Analisis Spermatozoa Morfologi Normal Kelompok Kontrol, Perlakuan I dan Perlakuan II Pada Mencit Jantan Dewasa yang Diberikan Aktivitas Berlebih……… 53

5.2.1 Uji Normalitas Data ……….. 53

5.2.2 Uji Homogenitas Data……… 53

5.2.3 Analisis Perbedaan Spermatozoa Morfologi Normal Kelompok Kontrol, Perlakuan I dan Perlakuan II ……… 54

5.2.4 Analisis Komparasi Antar Kelompok ……… 55

BAB VI PEMBAHASAN ……….. 57

6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap ……… 57

6.2 Efek Proses Menua Terhadap Penurunan Jumlah Spermatozoa yang Memiliki Morfologi Normal………. 59

6.3 Efek Pemberian Melatonin Terhadap Penurunan Jumlah Spermatozoa yang Memiliki Morfologi Normal Mencit yang Diberikan Aktivitas Fisik Berlebih ………. 60

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ……… 63

7.1 Kesimpulan ……… 63

7.2 Saran ………. 63

DAFTAR PUSTAKA……… 64

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman 5.1Konversi Dosis Berdasarkan Berat

Badan………. …… 47

5.1 Rerata Spermatozoa Morfologi Normal Kelompok Kontrol, Perlakuan I dan Perlakuan II Pada Mencit Jantan Dewasa yang Diberikan Aktivitas Berlebih ………. 52

5.2 Hasil Analisis Spermatozoa Morfologi Normal Kelompok kontrol, Perlakuan I dan Perlakuan II Pada Mencit Jantan Dewasa yang Diberikan Aktivitas Berlebih ……… 53

5.3 Perbedaan Rerata Spermatozoa Morfologi Normal Antar Kelompok Sesudah Diberikan Aktivitas Berlebih dan Melatonin ………… 54 5.4 Analisis Komparasi Spermatozoa Morfologi Normal Setelah Perlakuan

Antar Kelompok……… 55 Tabel

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Spematozoa Nomal ……… 15

2.2 Spermatozoa Tanpa Pengait Kepala……… 16

2.3 Spermatozoa Dengan Pengait yang Pendek………... 16

2.4 Spermatozoa Dengan Leher Patah………. 16

2.5 Spermatozoa Berekor Ganda………. 17

3.1 Konsep Penelitian……….. 36

4.1 Rancangan Penelitian……… 38

4.2 Hubungan Antar Variabel………. 43

4.3 Bagan Alur Penelitian……….. 49 Gambar

(16)

DAFTAR SINGKATAN

SINGKATAN

ATP : Adenosin Triphosphate

ADP : Adenosin Diphosphate

O2- : Oksigen Reactif Superoksida

H2O2 : Hydrogen Peroksida

DNA : Deoxyribo Nucleid Acid

ROS : Reactive Oxygen Spesies

OS : Stress Oksidatif

SOD : Superoksida Dismutase

Se : Selenium

Fe : Besi

Mg : Magnesium

OH : Oksigen Hidroksil

ONOO- : Peroksinitrita

LOO : Radical Peroksilipid

NO : Nitrogen Oxide

GPx : Gluthathion Peroksidase

CAT : Catalase

PUFA : Poly Unsaturated Fatty Acid

RH : Radical Hidroksil

O : Oksigen

P450scc : P450 Side-chain cleavage

FITT : Frequency, Intensity, Type, Time

T4 : Tiroksin

SHBG : Sex hormone Binding Globulin

AA-NAT : Arilalkilamin N-asetiltransferase

(17)

ANFK : N1-acetyl-N2-formyl-5-methoxykynuramine

AMK : N1-acetyl-5-methoxykynuramine

DHA : Docosahexaenoic

GnRH : Gonadotropin Releating Hormon

FSH : Folicle Stimulating Hormon

LH : Lutenizing Hormone

P : Populasi

R : Randomisasi

S : Sampel

RA : Random Alokasi

PBS : Phospat Buffered Saline

NaCl : Natrium Clorida

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Etika Clereance ... 69

2. Amandemen ... 70

3. Prosedur Penanganan Hewan Coba ... 71

4. Data Presentase Spermatozoa Morfologi Normal ... 75

5. Hasil Analisa Data ... 77

6. Dokumentasi Penelitian ... 78

7. Gambaran Kelainan Morfologi Spematozoa ... 83

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisa hubungan caring perawat dalam pemberian informasi dengan kepuasan pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Purwokerto.. Bagi Rumah Sakit

Pokok p ermasalahan y ang dijadikan fokus dalam p enelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah implementasi p endidikan dan p elatihan Pegawai Negeri Sipil p ada Badan

Uno (2010: 23) bahwa ciri-ciri orang yang memiliki motivasi dalam belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil. 2) adanya

MINANGKABAU TERKENAL SEBAGAI DAERAH YANG MEMILIKI NORMA DAN ADAT-ISTIADAT YANG KUAT// NAMUN DI MATA HAMZAH/ LELAKI MINANG YANG MENJADI STAF PENGAJAR DI STSI PADANG PANJANG

Lampiran 5 Master Data Kuesioner Keluhan Kesehatan Analisa Sisa Klor dan Candida albicans serta Keluhan Kesehatan Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan di Kolam Renang

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari website BPS mengenai Indeks Pembangunan Manusia beserta faktor-faktor

Sebagian ulama tafsir menjadikan ayat ini sebagai dalil untuk menjustifikasi bahwa ketika seorang perempuan ditinggal mati oleh suaminya, maka bukan hanya ‘ íddah yang

perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintah telah digunakan secara efektif dan efesien, guna untuk mencapai suatu