• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ukuran Besar Butir Tembaga (Cu) Terhadap Nilai Kekerasan, Keausan, Dan Koefisien Gesek Kampas Rem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Ukuran Besar Butir Tembaga (Cu) Terhadap Nilai Kekerasan, Keausan, Dan Koefisien Gesek Kampas Rem"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH UKURAN BESAR BUTIR TEMBAGA (CU)

TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN

KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM

Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

KHOIRUL D200130020

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan akan ada kemudahan, maka bila engkau telah selesai dari satu pekerjaan, kerjakan pula pekerjaan

berikutnya dan hanya kepada tuhan-mu”. (Q.S Al-Insyirah)

“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan”.

(#Q.S. Al-Mujadalah : 11)

“Usaha yang tak terlihat akan dinilai oleh Allah dan usaha yang terlihat akan dinilai masyarakat”.

(penulis)

“Cintailah keluarga sepenuh hati karena akan membuat kita terbiasa melakukan hal dengan keikhlasan dan sesungguhnya keikhlasan

akan dibalas oleh Allah”. (penulis)

“Kegagalan adalah kegagalan, maka kegagalan adalah daftar isi perjalanan hidup dan untuk dibenarkan”.

(penulis) “Berani Mencoba”.

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih, dengan kerendahan hati Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua Orang Tua Tercinta (Bapak Ngatino & Ibu Rumini), yang telah mencurahkan kasih sayang, cinta, tenaga, dukungan, dan do’a yang tulus untuk keberhasilan ananda. Hanya do’a dan ucapan terima kasih yang bisa ananda berikan. Ananda berjanji suatu hari nanti akan membuat bangga ibu dan bapak.

2. Adik Chori Yulindra yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga dapat terselesaikannya laporan.

3. Sahabat-sahabatku Teknik Mesin angkatan 2013, terimakasih atas persahabatan, kepedulian, keceriaan, dan semangat yang kalian berikan.

4. Ir. Pramuko Ilmu Purboputro, MT, selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Bambang Waluyo F, ST. MT. yang telah menyediakan alat dan tempat untuk pembuatan kampas rem.

6. Keluarga Laboratorium Teknik Mesin, yang telah memberikan semangat dan bantuan selama penyusunan Tugas Akhir .

7. Keluarga UKM Racana Ki/Nyi Ahmad Dahlan UMS yang telah memberikan pengalaman oraganisasi, dukungan dan bantuan dalam segala hal.

8. Teman-teman yang ada di bengkel Bapak Bambang (Joko,Margiyanto, Rizky, Bayu, dan Dani), yang telah menemani dan memberi masukan dalam penyelesaian pembuatan kampas rem.

9. Bapak Bambang Waluyo F, ST. MT. yang telah menyediakan alat dan tempat untuk pembuatan kampas rem.

10. Teman Seperjuangan mahasiswa bimbingan bapak Ir. Pramuko Ilmu Purboputro,MT. Yaitu Prasetyo Eko Utomo.

(8)

viii

PENGARUH UKURAN BESAR BUTIR TEMBAGA (CU) TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS

REM

Khoirul , Pramuko Ilmu Purboputro

Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura

Email : [email protected]

Abstrak

Pada penelitian ini peneliti ingin memahami dan membuat sampel kampas rem sepeda motor dengan menggunakan bahan komposit yang ramah lingkungan dengan beberapa variasi komposisi bahan untuk mengetahui tingkat kekerasan , keausan dan koefisien gesek kampas rem tersebut.Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu fiberglass, serbuk tembaga variasi mesh 50, 60 , 70 dan 100, karbon kulit bambu, kalsium karbonat, barium sulfat dan resin polyester dengan katalis sebagai pengikat/matriks.Kemudian diuji gesek dengan beban 15 kg selama 3 jam dengan uji kering, penyemprotan air dan penyemprotan oli dengan standart pengujian SNI 09-2663-1992 lalu dihitung keausan dan koefisien geseknya, dan diuji kekerasan dengan menggunakan alat Durometer dengan standar ASTM D2240.Dari hasil penelitian keausan rata-rata pada pengujian pengaruh kering,air dan oli bahwa kampas rem tembaga mesh 100 lebih rendah dibandingkan dengan kampas rem variasi yang lain yaitu sebesar 49,7576

mm3/jam ,60,1238 mm3/jam dan 60,0783 mm3/jam pada uji gesek selama 3 jam.

Koefisien gesek pada pengujian pengaruh kering kampas rem variasi tembaga mesh 100 paling tinggi,pada uji gesek selama 3 jam yaitu sebesar 0,8857, pada pengujian gesek pengaruh air kampas rem variasi tembaga mesh 60 memiliki koefisien gesek paling tinggi sebesar 0,8297, pada pengujian pengaruh oli kampas rem variasi tembaga mesh 70 memiliki koefisien gesek paling tinggi sebesar 0,8663 . Nilai kekerasan kampas rem variasi tembaga mesh 100 lebih baik dibandingkan dengan kampas rem lainnya sebesar 87,83 ShoreD, pada pengujian foto mikro sesudah pengujian gesek kampas rem variasi tembaga mesh 70 mengalami kegagalan bonding adhesive sedangkan kampas rem variasi tembaga mesh 100, 60, 50 mengalami kegagalan bonding kohesive.

(9)

ix

PENGARUH UKURAN BESAR BUTIR TEMBAGA (CU) TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS

REM

Khoirul , Pramuko Ilmu Purboputro

Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura

Email : [email protected]

Abstract

In this research, the researcher want to understand and make sample of motorcycle brake lining by using environmentally friendly composite material with some variation of material composition to know the level of hardness, wear and coefficient of friction of the brake pad. The material used in this research is fiberglass, copper powder variation of mesh 50, 60, 70 and 100, bamboo skin carbon, calcium carbonate, barium sulfate and polyester resin with catalyst as binder / matrix. Then tested friction with 15 kg load for 3 hours with dry test, water spraying and oil spraying with standard testing of SNI 09-2663-1992 then calculated the wear and coefficient of friction, and tested the hardness by using Durometer tool with ASTM standard D2240.From the result of the average wear and tear on testing the effect of dry, water and oil that brake copper mesh 100 is lower than with other variation brake lining that is equal to 49,7576 mm3 / hour, 60,1238 mm3 / hour and 60,0783 mm3 / h on friction test for 3 hours. The coefficient of friction on the test of the influence of dry brake lining bridge variation of copper mesh 100 highest, on the friction test for 3 hours that is equal to 0.8857, on the friction test of brake fluid water variation of copper mesh 60 has the highest coefficient of friction of 0.8297, brake fluid brake fluid variation variation mesh 70 has the highest friction coefficient of 0.8663. The hardness of brake liner bracelet variation of copper mesh 100 is better than the other brake lining of 87,83 ShoreD, in micro photo testing after brake fluid brake variation variation of copper mesh 70 having adhesive bonding failure while brake lining of copper mesh variation of 100, 60, 50 experienced cohesive bonding failure.

Keywords: copper powder, polyester, friction test, hardness, micro photo

(10)
(11)
(12)

xii DAFTAR ISI Halaman Judul ... i Pernyataan ...ii Persetujuan ... iii pengesahan ...iv

Lembar Soal Tugas Akhir ... v

Motto ...vi

Persembahan ... vii

Abstrak ... viii

Abstrac ...ix

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi ... xii

Daftar Gambar ...xv

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Simbol ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 3 1.3 Batasan Masalah ... 3 1.4 Tujuan Penelitian ... 4 1.5 Manfaat Penelitian ... 5 1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka... 7 2.2 Landasan Teori... 8 2.2.1 Rem ... 8 2.2.2 Komposit ... 11 2.2.3 Metalurgi Serbuk ... 14 2.2.4 Bentuk-Bentuk Serbuk... 15 2.2.5 Proses Kompaksi ... 17

(13)

xiii

2.2.6 Sintering ... 18

2.2.7 Bonding ... 18

2.3 Bahan-bahan Pembentuk Kampas Rem ... 20

2.3.1 Polyester ... 20

2.3.2 Tembaga (Cu) ... 22

2.3.3 Fiber Glass ... 23

2.3.4 Karbon Kulit Bambu ... 24

2.3.5 Calsium Carbonat ... 25 2.3.6 Barium Sulfat ... 27 2.4 Pengujian Spesimen... 27 2.4.1 Keausan ... 27 2.4.2 Kekerasan ... 31 2.4.3 Pengujian Gesek ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 36

3.1.1 Studi Lapangan Dan Studi Pustaka ... 38

3.2 Bahan dan Alat ... 40

3.2.1 Bahan ... 40

3.2.2 Alat ... 44

3.3 Instalasi Pengujian ... 50

3.3.1 Alat Uji Gesek ... 50

3.3.2 Alat Uji Kekerasan ... 51

3.3.3 Alat Uji Foto Mikro... 52

3.4 Spesimen Uji ... 52

3.5 Lokasi Penelitian ... 54

3.6 Prosedur Penelitian ... 55

3.7 Analisa Data ... 57

3.8 Kesulitan ... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian dan Pembahasan ... 60

(14)

xiv

4.1.1 Hasil Pengujian Kekerasan Durometer Shore D ... 60

4.1.2 Hasil Perhitungan Keausan Kampas Rem... 61

4.1.3 Hasil Perhitungan Koefisien Gesek... 68

4.1.4 Hasil Pengamatan Suhu Akhir ... 74

4.1.5 Foto Mikro ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rem Tromol... 9

Gambar 2.2 Rem Cakram ... 10

Gambar 2.3 Fibrous Composites ... 13

Gambar 2.4 Particulate Composites ... 13

Gambar 2.5 Laminated Composites ... 14

Gambar 2.6 Diagram Alir Metalurgi Serbuk... 15

Gambar 2.7 Bentuk Partikel ... 16

Gambar 2.8 Proses Kompaksi ... 17

Gambar 2.9 Keausan Abrasive ... 28

Gambar 2.10 Keausan Adhesive ... 29

Gambar 2.11 Keausan Lelah ... 30

Gambar 2.12 Keausan Korosif ... 31

Gambar 3.1 Skema Diagram Alir Penelitian ... 37

Gambar 3.2Fiberglass ... 40

Gambar 3.3 Polyester BQTN 157... 41

Gambar 3.4 Serbuk Tembaga... 41

Gambar 3.5Barium Sulfat ... 42

Gambar 3.6Graphite ... 42

Gambar 3.7Calsium Carbonat ... 43

Gambar 3.8Resin Epoxy ... 43

Gambar 3.9Plat Kampas Honda ... 44

(16)

xvi

Gambar 3.11 Cetakan ... 45

Gambar 3.12Heater ... 46

Gambar 3.13Thermocontrol ... 46

Gambar 3.14 Non-contact Infrared Thermometer ... 47

Gambar 3.15Digital Tachometer ... 47

Gambar 3.16Clamp Meter ... 48

Gambar 3.17Vernier Caliper ... 49

Gambar 3.18 Timbangan Digital... 49

Gambar 3.19Oven ... 50

Gambar 3.20Blender ... 50

Gambar 3.21Alat Pengujian Gesek ... 51

Gambar 3.22Instalasi Pengujian Gesek ... 51

Gambar 3.23 Alat Pengujian Kekerasan Durometer ... 52

Gambar 3.24 Alat Foto Mikro ... 52

Gambar 3.25 Spesimen Kampas Rem ... 54

Gambar 4.1 Histogram Pengujian Kekerasan ... 60

Gambar 4.2 Histogram Keausan Kondisi Kering... 62

Gambar 4.3 Histogram Keausan Kondisi Air ... 63

Gambar 4.4 Histogram Keausan Kondisi Oli ... 65

Gambar 4.5 Histogram Keausan Segala Kondisi ... 67

Gambar 4.6 Histogram Koefisien Gesek Kondisi Kering ... 68

Gambar 4.7 Histogram Koefisien Gesek Kondisi Air ... 70

(17)

xvii

Gambar 4.9 Histogram Koefisien Gesek Segala Kondisi ... 73

Gambar 4.10 Histogram Suhu Kondisi Kering ... 74

Gambar 4.11 Histogram Suhu Kondisi Air ... 76

Gambar 4.12 Histogram Suhu Kondisi Oli ... 77

Gambar 4.13 Histogram Suhu Pada Segala Kondisi ... 78

Gambar 4.14 Foto Mikro Sebelum Pengujian Kampas Mesh 50 ... 79

Gambar 4.15 Foto Mikro Sebelum Pengujian Kampas Mesh 60 ... 80

Gambar 4.16 Foto Mikro Sebelum Pengujian Kampas Mesh 70 ... 81

Gambar 4.17 Foto Mikro Sebelum Pengujian Kampas Mesh 100 ... 82

Gambar 4.18 Foto Mikro Sesudah Pengujian Kampas Mesh 50 ... 83

Gambar 4.19 Foto Mikro Sebelum Pengujian Kampas Mesh 60 ... 84

Gambar 4.20 Foto Mikro Sesudah Pengujian Kampas Mesh 70 ... 85

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Standar Mesh ASTM E 11 ... 16

Tabel 2.2 Karateristik Polyester BQTN 157... 21

Tabel 2.3 Tembaga ... 23

Tabel 2.4 Bambu Hitam ... 24

Tabel 4.1 Pengujian Kekerasan ... 60

Tabel 4.2 Keausan Kampas Rem Kondisi Kering ... 61

Tabel 4.3 Keausan Kampas Rem Kondisi Air ... 63

Tabel 4.4 Keausan Kampas Rem Kondisi Oli ... 64

Tabel 4.5 Keausan Kampas Rem Segala Kondisi ... 66

Tabel 4.6 Koefisien Gesek Kampas Rem Kondisi Kering ... 68

Tabel 4.7 Koefisien Gesek Kampas Rem Kondisi Air ... 69

Tabel 4.8 Koefisien Gesek Kampas Rem Kondisi Oli ... 71

Tabel 4.9 Koefisien Gesek Kampas Rem Segala Kondisi ... 72

Tabel 4.10 Suhu Akhir Pada Kondisi Kering ... 74

Tabel 4.11 Suhu Akhir Pada Kondisi Air... 75

Tabel 4.12 Suhu Akhir Pada Kondisi Oli... 76

Tabel 4.13 Suhu Akhir Pada Segala Kondisi... 78

(19)

xix

DAFTAR SIMBOL

F = Gaya Gesek (Newton)

I = Kuat Arus (Ampere)

N = Gaya Normal (Newton)

n = Putaran (rpm)

P = Daya (Watt)

p = Beban (kg)

T = Torsi (N.m)

V = Tegangan (Volt)

𝜔 = Kecepatan Sudut (rad/s) µ = Koefisien Gesek

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan sifat wajib bagi Allah adalah …3. Allah tidak mungkin rusak/binasa karena Allah

maka akan menurunkan skor keputusan pembelian sebesar 0,598.Hasil uji T model regresi dalam tabel 6 tersebut, iklan memiliki nilai sig. sebesar 0,0 00≤ 0,05 dan

[r]

Besarnya nilai efisiensi penyiangan dan kecepatan kerja pada penyiangan I disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah kondisi gulma pada penyiangan I (Gambar 13a) masih

Ekstrak tanaman jengger ayam, bogenvil, pukul empat, pagoda, anyelir, cemara kipas, mrico kepyar, kecubung, jambu biji, dan tempuyung secara nyata menekan

Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai gambaran perilaku diet remaja putri sehingga memberikan perhatian khusus terhadap remaja

pembinaan bagi usaha mikro dan penataan regulasi yang mendukung pertumbuhan usaha mikro dengan melibatkan seluruh stakeholder , serta penegakan hukum dalam rangka

Selanjutnya penulis bertanya lagi “lalu bagaimana keadaanya dengan sengketa waris yang diselesaikan di Pengadilan Adat di Gampong?” beliau menjawab: “Pengadilan Adat di Gampong