• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen penyusun enzim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Komponen penyusun enzim"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Komponen penyusun enzim

Komponen penyusun enzim

 berdasarkan

 berdasarkan senyawa senyawa pembentuknya pembentuknya yaitu yaitu protein protein enzim enzim dibedakan dibedakan atas atas 2 2 bagaian bagaian yaitu:yaitu:

a. enzim sederhana

a. enzim sederhana

...enzim dengan seluruh komponen penyusunnya adalah protein

...enzim dengan seluruh komponen penyusunnya adalah protein

b. Enzim kompleks / Enzim konjugasi / Haloenzim

b. Enzim kompleks / Enzim konjugasi / Haloenzim

...Enzim yang komponen penyusunnya tidak hanya terdiri atas protein ...Enzim yang komponen penyusunnya tidak hanya terdiri atas protein ...Apoenzim merupakan bagian dari enzin konjugasi yang berupa protein ...Apoenzim merupakan bagian dari enzin konjugasi yang berupa protein ...prostetik merupakan bagian dari protein konjugasi yang bukan senyawa protein ...prostetik merupakan bagian dari protein konjugasi yang bukan senyawa protein ...gugus prostetik yang terbuat dari senyawa logam disebut kofaktor  ...gugus prostetik yang terbuat dari senyawa logam disebut kofaktor  ...Gugus prostetik yang terbuat dari bahan organik seperti vitamin disebut ko enzim ...Gugus prostetik yang terbuat dari bahan organik seperti vitamin disebut ko enzim Beberapa enzim terutama terdiri dari protein

Beberapa enzim terutama terdiri dari protein

 – 

 – 

protein, tetapi banyak juga enzim yang hanyaprotein, tetapi banyak juga enzim yang hanya

mengandung sebuah protein yang dinamakan apoenzim yang tidak akan aktif bila tidak ada

mengandung sebuah protein yang dinamakan apoenzim yang tidak akan aktif bila tidak ada

kofaktor. Apoenzim

kofaktor. Apoenzim dan kofaktor bersama dan kofaktor bersama sama merupakan holoenzzim yang sama merupakan holoenzzim yang aktif. Kofaktor aktif. Kofaktor 

dapat berupa ion

dapat berupa ion

 – 

 – 

ion logam atau molekul organic yang kompleks yang dinamakan koenzim.ion logam atau molekul organic yang kompleks yang dinamakan koenzim.

Kita mengenal 2

Kita mengenal 2 koenzim yang penting dalam mkoenzim yang penting dalam metabolisme yaitu NAD etabolisme yaitu NAD dan NADP.dan NADP.

Enzim ini dapat memindahkan atom hydrogen dari suatu substrat. Seperti halnya NAD

Enzim ini dapat memindahkan atom hydrogen dari suatu substrat. Seperti halnya NAD

dan NADP enzim flavin, FMN

dan NADP enzim flavin, FMN , dan FAD , dan FAD mengandung derivate darai vitamin B yang smengandung derivate darai vitamin B yang sangatangat

 penting

 penting dalam dalam proses proses fotosintesis fotosintesis dan dan berfungsi berfungsi dalam dalam reaksi reaksi transfer transfer hydrogen hydrogen dengan dengan enzimenzim

dehidrogenase.

dehidrogenase. Selain itu koenzim yang Selain itu koenzim yang tidak kalah pentingnya adalah koenzim A tidak kalah pentingnya adalah koenzim A atau ko-Aatau ko-A

yang mengandung

yang mengandung suatu derivate asam suatu derivate asam pentotenate yang berperan dalam prpentotenate yang berperan dalam proses fotosintesisoses fotosintesis

dalam perombakan atau pembongkaran lemak dalam suatu reaksi oksidasi yang dinamakan

dalam perombakan atau pembongkaran lemak dalam suatu reaksi oksidasi yang dinamakan

siklus krebs, apabl

siklus krebs, apabla koenzim terikat ketat a koenzim terikat ketat dengan apoenzim dengan apoenzim maka koenzim tersebut maka koenzim tersebut dinamakandinamakan

gugus prostetik.

gugus prostetik. Sedangkam bila apoenzimntersebut Sedangkam bila apoenzimntersebut terpisah dengan koenzimnya terpisah dengan koenzimnya makamaka

apoenzim ini

apoenzim ini tidak bias tidak bias berfungsi. Sitokrom berfungsi. Sitokrom merupakan enzim merupakan enzim yang yang berfungsi seberfungsi sebagai pembawabagai pembawa

electron dalam proses respirasi dan fotosintesis.

electron dalam proses respirasi dan fotosintesis. Komponen-K

Komponen-Komponen omponen EnzimEnzim

Secara kimiawi enzim tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein (apoenzim) dan bagian bukan Secara kimiawi enzim tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein (apoenzim) dan bagian bukan protein (gugus prostetik)

protein (gugus prostetik) a. Apoenzim

a. Apoenzim

Apoenzim merupakan bagian enzim aktif yang tersusun atas protein dan mudah berubah (labil) Apoenzim merupakan bagian enzim aktif yang tersusun atas protein dan mudah berubah (labil) terhadap faktor lingkungan, misalnya pH dan

terhadap faktor lingkungan, misalnya pH dan suhu.suhu. b. Gugus prostetik

b. Gugus prostetik

Gugus prostetik merupakan gugus yang tidak aktif, berupa unsur-unsur logam , seperti

Gugus prostetik merupakan gugus yang tidak aktif, berupa unsur-unsur logam , seperti besi (Febesi (Fe2+2+,, mangan (Mn

mangan (Mn2+2+), magnesium (Mg), magnesium (Mg2+2+), atau natrium (Na), atau natrium (Na2+2+) yang disebut) yang disebut kofaktor.kofaktor. Gugus prostetik jugaGugus prostetik juga dapat berupa bahan organik bukan protein, seperti vitamin B yang disebut

dapat berupa bahan organik bukan protein, seperti vitamin B yang disebut KoenzimKoenzim .. Cara kerja enzim

Cara kerja enzim

Ada 2 teori yang menjelaskan kerja enzim tersebut, yaitu Ada 2 teori yang menjelaskan kerja enzim tersebut, yaitu a. Model Gembok

(2)

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli yang bernamaFisher. Menurutnya, enzim bagaikan sebuah gembok, memiliki bagian yang berhubungan dengan kunci yang disebut lubang kunci. Bagian lubang kunci ini diibaratkan sebagaisisi aktif enzim, yaitu suatu tempat yang spesifik untuk mengikat

substratnya. Substrat digambarkan sebagai sebuah kunci. Mata kunci memiliki struktur lubang kunci pada gembok. Kunci tertentu hanya cocok dengan gembok ter tentu, artinya enzim tertentu hanya bekerja pada substrat tertentu. Apabila sisi aktif bergabung dengan substrat maka e nzim tidak aktif lagi. Bergabungnya enzim dengan substrat membentukkompleks enzim substrat. Kompleks enzim substrat digambarkan sebagai gembok dimana pada lubang kuncinya terdapat kunci. Setelah reaksi berlangsung, kompleks enzim substrat lepas dan terbentuklah produk.

Pada sistem kerja enzim, enzim tidak pernah ikut bereaksi karena setelah terbentuk produk, enzim akan terlepas dan dapat menjalankan fungsi enzim untuk berikatan dengan substrat lain y ang sesuai. Artinya, enzim tidak akan diubah menjadi produk atau enzim hanya berperan sebagai perantara dalam membentuk produk. Produk tersebut berasal dari substrat yang telah bereaksi.

b. Teori Ketepatan Induksi (Induced Fit Theory)

Teori ini menyatakan bahwa enzim memiliki sisi aktif yang mudah menyesuaikan dengan substratnya . Dengan kata lain, bentuk sisi aktif enzim bersifat fleksibel. Pada saat substrat bertemu dengan enzim, maka sisi aktif enzim berubah sedemikian rupa sehingga cocok dengaan substrat dan ter bentuklah kompleks enzim substrat. Setelah terjadi reaksi dan produk telah terbentuk, enzim akan lepas. Pada saat ini tidak menutup kemungkinan, substrat lain bergabung dengan enzim. Pada saat itu pula enzim tidak aktif lagi.

Kerja Enzim

ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu: a. Teori kunci dan anak kunci ( Lock and key)

Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti kunci dan anak  kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim invertase, sebagai berikut:

1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat

2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi

3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah 4. Enzim + substrat --> Kompleks enzim substrat --> Hasil akhir + Enz im

 b. teori kecocokan induksi (induced fit theory)

Bukti dari kristalografi sinar x, diketahui bahwa sisi aktif enzim buk an merupakan bentuk yang kaku, tapi bentuk yang fleksibel

Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan termodifikasi menyesuaikan  bentuk substrat, sehingga terbentuk kompleks enzim substrat

(3)

ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa perubahan sehingga ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat menjadi menjadi lebih kuat. Interaksi antara enzim dan substrat disebut Induced fit.

Komponen Enzim

Enzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim dibedakan atas:

Enzim sederhana komponen utama penyusun tubuhnya adalah protein

Enzim konjugasi / halo enzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan senyawa selain protein.

Bagian dari enzim konjugasi yang berupa protein disebut Apoenzim, sedangkan bagian yang  bukan protein disebut prostetik. Struktur prostetik yang terbuat dari logam disebut kofaktor,

sedangkan yang terbuat dari bahan organik seperti protein disebut ko enzim

 jenis-jenis enzim

Enzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:

1. Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi 2.Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia

3. Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi unsur  4. Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air 

5. ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih 6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa

(4)

1. sebagai Biokatalisator 

Enzim adalah senyawa organik, yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh sitoplasma sel dan  berperan sebagai katalisator, yang disebut biokatalisator 

Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia , tetapi zat itu sendiri tidak ikut dalam reaksi.

Enzim mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi tidak terpengaruh atau dipengaruhi oleh reaksi tersebut

Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung dalam sel, dan  bertindak tidak harus selalu dalam sel

2. Enzim menurunkan energi aktivasi

Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi, dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk memulai suatu reaksi)

3. Enzim merupakan protein

Enzim merupakan protein, sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu dipengaruhi oleh suhu dan pH

Pada suhu rendah dan tinggi enzim akan mengalami kerusakan koagulasi (penggumpalan), yang akhirnya akan terdenaturasi enzim akan terdenaturasi

4. Enzim bekerja spesifik 

Enzim bekerja spesifik satu enzim hanya khusus untuk satu substrat. Contoh enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa

Aktifitas enzim

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim 1. Suhu

reaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu 0 - 35 derajad celcius. Secara umum kenaikan 10 derajad celcius maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam batas suhu yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30

 – 

40 oC, dengan suhu optimum 36 oC. Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah bahkan mengalami kerusakan. Enzim akan menggumpal (denaturasi) dan hilang kemampuan katalisisnya jika dipanaskan.

(5)

Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak aktif. 3. Logam

Aktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis Mg, Mn, Ca, dan Fe. 4. pH 

Enzim bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal. Enzim Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja pada pH basa.

Bagan kerja enzim dan pengaruhnya terhadap pH

5. Konsentrasi

Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan

Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja enzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya ak an konstans.

6. Faktor dalam (faktor internal)

vitamin dan hormon berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim. Hormon tiroksin merupakan hormon yang mempengaruhi proses metabolisme tubuh. semakin tinggi konsentrasi hormon tiroksi yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, makan semakin cepat proses metabolisme dalam

(6)

tubuh, demikian sebaliknya.

Vitamin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengaturan seluruh proses fisiologi dalam tubuh. 7. keberadaan Aktivator dan inhibitor 

Aktivaor merupakan molekul yang mempermudah ikatan enzim antara enzim dengan dan substrat.

inhibitor merupakan molekul yang menghambat ikatan antara enzim dengan substrat. Ada dua macam inhibitor yaitu:

a. Inhibitor kompetitif 

adalah inhibitor yang kerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim. b. Inhibitor non kompetitif 

Adalah inhibitor yang melekat pada tempat selain sisi aktif sehingga bentuk enzim berubah dan substrat tidak dapat melekat pada enzim

B. Pengertian

Metabolisme sangat penting bagi makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya.

Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai makhluk hidup yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut.

1. Anabolisme

Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawasenyawa organik.

2. Katabolisme

Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa

(7)

yang sederhana maupun reaksi yang rumit.

Proses metabolisme yang terjadi di dalam sel makhluk hidup seperti pada tumbuhan dan manusia, melibatkan sebagian besar enzim (katalisator) baik berlangsung secara anabolisme dan respirasi katabolisme.

Produk metabolisme disebut metabolit. Cabang biologi yang mempelajari komposisi

metabolit secara keseluruhan pada suatu tahap perkembangan atau pada suatu bagian tubuh dinamakan metabolomika.

Enzim

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam

 protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.

1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.

2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Secara kimia enzim terdiri atas dua bagian (enzim lengkap/holoenzim), yaitu bagian

 protein (apoenzim) dan bagian bukan protein (gugus prostetik) yang dihasilkan dalam sel makhluk hidup. Jika gugus prostetiknya berasal dari senyawa organik kompleks (misalnya,  NADH, FADH, koenzim A dan vitamin B) disebut koenzim, apabila berasal dari senyawa

anorganik (misalnya,besi, seng, tembaga) disebut kofaktor. Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat.

Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan m emecah salah satu  peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini

disebut zimogen.

Enzim memiliki sifat khusus, yaitu hanya dapat mengakatalisis suatu reaksi tertentu,

sebagai contoh enzim lipase hanya dapat mengkatalisis reaksi perubahan dari lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

Sifat-sifat enzim sebagai berikut.

a. Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperatur tinggi.  b. Efektif dalam jumlah kecil.

c. Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.

d. Tidak memengaruhi keseimbangan, tetapi hanya mempercepat reaksi. e. Spesifik untuk reaksi tertentu.

Faktor-faktor yang memengaruhi enzim dan aktivitas enzim sebagai berikut. 1. Temperatur atau suhu

Umumnya enzim bekerja pada suhu yang optimum. Apabila suhu turun, maka aktivitas akan terhenti tetapi enzim tidak rusak. Sebaliknya, pad a suhu tinggi aktivitas menurun dan enzim menjadi rusak.

2. Air 

Air berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh pada waktu biji dalam keadaan kering kegiatan enzim tidak kelihatan. Baru setelah ada air, melalui imbibisi mulailah biji

 berkecambah. 3. pH

Perubahan pH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu mengubah hasil akhir kembali menjadi substrat.

4. Hasil akhir 

Kecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu k onstan. Misal, kegiatan pada awal reaksi tidak sama dengan kegiatan pada pertengahan atau akhir reaksi. Apabila hasil akhir 

(8)

(banyak), maka akan menghambat aktivitas enzim. 5. Substrat

Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat.

6. Zat-zat penghambat

Zat-zat penghambat adalah zat-zat kimia yang menghambat aktivitas kerja enzim. Contoh, garam-garam dari logam berat, seperti raksa.

Perlu Anda ketahui juga penamaan enzim pada umumnya disesuaikan oleh nama

substrat yang dipecah atau dikatalisis oleh enzim dan biasanya diberi akhiran -ase.Beberapa  jenis enzim dan peranannya dapat Anda lihat dari tabel berikut.

C. Katabolisme

Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks

(organik) menjadi senyawa yang lebih sederhana (anorganik). Dalam reaksi penguraian tersebut dapat dihasilkan energi yang berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan senyawa kimia yang mengalami penguraian. Tetapi energi yang dihasilkan itu tidak dapat langsung digunakan oleh sel, melainkan harus diubah dalam bentuk senyawa. Adenosin Trifosfat (ATP) yang mengandung energi tinggi. Tujuan utama reaksi katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber, yaitu Adenosin Trifosfat (ATP). Reaksi penguraian energi pada katabolisme, secara umum dikenal dengan proses respirasi.

1. Respirasi

Respi rasi merupakan proses pembebasan energi kimia dalam tubuh organisme

melalui reaksi oksi dasi (penambahan oksigen) pada molekul organik. Dari peristiwa tersebut

akan dihasilkan energi dalam bentuk Adenosin Tr i fosfat (ATP) dan CO2 ser t a H2O (sebagai hasi l si sa) .

C6H1206 + 6O2  6CO2 + 6H2O + 38 ATP

Glikolisis adalah proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat. Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa dari piruvat (Kebalikan Glikolisis

Siklus Krebs, Piruvat diubah menjadi asam laktat, etanol, dan sebagian asetat. Daur 

Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak, dan pro tein. Secara garis besar, tahap respirasi pada

(9)

tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs. Satu molekul asetil co-A dalam Daur Krebs menghasilkan 12 ATP. Adapun satu molekul glukosa akan menghasilkan 38 ATP.

D. Hubungan antara Metabolisme Karbohidrat dengan Metabolisme Lemak dan Protein Hasil pencernaan lemak (asam lemak dan gliserol) dan protein (asam amino) masuk ke

dalam jalur respirasi sel pada titik-titik yang diperlihatkan. Beberapa titik yang sama bekerja untuk mengalirkan kelebihan zat intermedier ke dalam jalur anabolisme ke sintesis lemak dan asam amino tertentu.

Daur Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai hasil metabolisme

karbohidrat, lemak, dan protein. Hasil dari Siklus Krebs adalah energi ATP, CO2, dan H2O. Hal itu

terjadi pada makhluk hidup aerob, sedangkan pada makhluk hidup anaerob tidak menggunakan metabolisme Daur Krebs sebagai penghasil energinya.

Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan

senyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan

energi dan apabila ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan

menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan.

Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan  protein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan bakteri Staphylococcus sciuri terhadap senyawa antimikrobial yang terkandung dalam jahe, kunyit, kencur,

Latar belakang dibuatnya laporan kegiatan Komite Medik semester I 2015 RSU Pindad 2015 adalah agar komite medik melaporkan kegiatan penyelenggaraaan tata kelola

Hygiene Kendaraan Distribusi Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 4.27 menunjukkan bahwa persentase total angka bakteri susu segar yang tidak memenuhi SNI

Beberapa permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara guru harus lebih memperhatikan alokasi waktu dalam perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan, siswa

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein,

Model ini menyimpulkan bahwa dalam jangka panjang, tingkat nilai tukar akan berkorelasi dengan jumlah uang beredar dan kebijakan moneter ekspansif memainkan peran penting

perkotaan menggambarkan: (1) harga konsumen perkotaan komoditas pertanian yang dianalisis meningkat dengan laju perubahan yang relatif beragam dan meningkat pada semua skenario;

Langkah awal pada saat penerapan TOGAF ADM adalah mendefinisikan persiapan-persiapan yaitu dengan cara mengidentifikasi konteks arsitektur yang akan dikembangkan,