• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Golf merupakan olahraga yang membutuhkan kesabaran dan ketenangan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Golf merupakan olahraga yang membutuhkan kesabaran dan ketenangan."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Golf merupakan olahraga yang membutuhkan kesabaran dan ketenangan. Dalam Golf tidak hanya membutuhkan power atau tenaga yang kuat saja tetapi yang lebih diperlukan yaitu akurasi. Sebagian orang berpikir bahwa Golf hanya memukul bola dengan jauh dan yang lebih jauh lah yang menang. Sebenarnya anggapan tersebut kurang tepat, akurasi lebih diperlukan walaupun pemain yang memiliki power atau tenaga yang kuat sedikit lebih diuntungkan karena pada pukulan berikutnya lebih dekat ke lubang. Kekuatan mungkin bukan satu-satunya unsur penting untuk bermain golf dengan baik, karena belum tentu pukulan yang jauh dapat menjamin seseorang bermain dengan baik. Tetapi kekuatan atau tenaga merupakan sebuah aset karena tidak semua orang dapat memukul jauh.

Pada awalnya Golf hanya dimainkan oleh sebagian kalangan saja yaitu mereka yang hobi pada Golf dan mereka yang memang berprofesi sebagai atlet atau pemain golf profesional saja. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang tertarik melakukan olahraga Golf. Menurut Denise Campbell (2007, 9) dalam Jurnal “Black Entreprise” mengatakan bahwa “Golf is the perfect blend of sportsmanship, etiquette, and mental challenge. But more than that, it is a business tool skillfully wielded by deal makers, corporate executives, and entrepreneurs.” Definsi diatas mengatakan golf adalah perpaduan sempurna antara sportivitas, etiket, dan tantangan mental. Tapi lebih dari itu, golf adalah alat bisnis yang terampil dikerahkan oleh

(2)

pembuat kesepakatan, eksekutif perusahaan, dan pengusaha untuk melakukan negosiasi ataupu membuat kesepakatan.

Karena saat ini olahraga Golf tidak hanya menjadi sebuah olahraga tapi bagi sebagian kalangan Golf bisa menjadi sarana berkumpul dengan teman, sarana berkumpul dengan keluarga, ataupun menjadi sarana bertemu atau membuat kesepakatan dengan klien. Di Indonesia sendiri, lapangan golf yang ada semakin menjamur. Lapangan golf tidak hanya ada di kota besar saja tetapi juga kota-kota yang sebelumnya diperkirakan tidak banyak peminatnya. Di Jakarta sendiri ada beberapa lapangan golf yang telah menjadi tempat favorit para pemain golf seperti Pondok Indah Golf Course, Royale Jakarta Golf, Damai Indah Golf PIK Course dan lain-lain.

Para pengelola lapangan golf itu sendiri berlomba-lomba untuk menarik para calon konsumen untuk menjadi member atau anggota pada lapangan golf tersebut dan menarik para calon konsumen untuk bermain di lapangan yang mereka kelola. Untuk dapat menarik minat konsumen, pengelola lapangan golf dapat menggunakan jasa Public Relations untuk membantu menginformasikan program yang dimiliki oleh pengelola lapangan golf kepada publik.

Saat ini, sudah banyak perusahaan yang menggunakan Public Relations pada perusahaannya tetapi belum banyak lapangan golf yang menggunakan Public Relations. Menurut John D Stone (2005, 31) dalam Jurnal Public Relations and Public Responsibility, “ As modern organizations and their management are more and more in the public eye, image becomes an ever-increasing concern. Image creation (building and rebuilding) is a part of the charge of the public relations practitioner. In that sense, practitioners occupy specific roles or capacities in an

(3)

organization.” Pada Jurnal tersebut Stone mengatakan sebagai organisasi modern dan manajemen mereka lebih dan lebih baik di mata publik, citra menjadi keprihatinan yang terus meningkat. Penciptaan gambar (bangunan dan pembangunan kembali) merupakan bagian dari muatan dari praktisi Public Relations. Dalam arti bahwa, praktisi menempati peran tertentu dalam satu organisasi.

Definisi Public Relations menurut The British Institute of Public Relations itu sendiri adalah “suatu upaya untuk membangun dan mempertahankan saling pengertian antar organisasi dan publiknya” (Morissan, 2008, 7). Praktisi PR senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani berbagai macam fakta mengenai perusahaan, terlepas fakta itu baik atau buruk, hitam ataupun putih.

Begitu pula dengan Senayan National Golf Club, mereka bersiap menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan segala keunggulan yang mereka miliki. Selain itu perusahaan juga memerlukan strategi khusus dengan strategi yang baru pula demi membentuk citra. Menurut Copley (2004, 283) dalam buku ”Marketing Communications Management: concept, theories, cases and practices” mengatakan citra perusahaan harus menjadi instrumen strategis dari manajemen puncak, serta harus dapat membantu untuk merekrut mitra, investor, analis dan pelanggan. Saat ini Senayan National Golf Club memiliki berbagai fasilitas seperti pro shop terbesar, beberapa ruang meeting, café dan restoran bintang lima, ruang refleksi, dan sistem reservasi yang canggih. Berbagai fasilitas tersebut tentu saja mencerminkan bahwa Senayan National Golf Club memiliki fasilitas kelas wahid dan menjaga ke-eksklusifan bagi para konsumen yang bermain disana.

Lapangan yang dulunya bernama bernama Klab Golf Senayan ini lahir pada tahun 1968. Lapangan tersebut merupakan bagian dari proyek Gelanggang Olahraga Bung Karno dan merupakan lapangan tertua kedua di Indonesia setelah Jakarta Golf

(4)

Club, Rawamangun. Meski letaknya yang sangat strategis yaitu di jantung kota tetapi tidak serta merta membuat pecinta golf berminat bermaindi Senayan National Golf. Mereka lebih tertarik bermain di lapangan lain meskipun jaraknya jauh, karena kondisi lapangan ini sempat tidak terurus dan sempat mendapat predikat lapangan bau dan becek. Aliran kali Grogol yang membelah lapangan membuat lapangan menjadi bau dan kotor. Ini sebabkan oleh kebiasaan buruk masyarakat Jakarta yang gemar membuang sampah ke kali ditambah dengan hadirnya dua pusat pembelanjaan besar yang menyumbangkan limbah sampah ke kali Grogol. Hal tersebut membuat terjadi penumpukan sampah di pintu irigasi lapangan. Sehingga manajemen terpaksa untuk menghentikan kegiatan operasional sementara.

Tak ingin situasi buruk terus terjadi, akhirnya manajemen harus merelakan lapangan yang mereka kelola kepada pemilik baru demi eksistensi lapangan tersebut. Ancora Group adalah pihak yang melakukan pengambil alihan operasional dan renovasi lapangan. Tak tanggung-tanggung, mereka melakukan renovasi secara besar-besaran. Ancora group melalui anak perusahaannya yaitu Ancora Sports, mulai terjun ke industri golf pada tahun 2008 dengan mendirikan sebuah tempat pelatihan golf, bernama Ancora Golf Institute yang tenaga pelatihnya berasal dari luar negeri khususnya Australia. Selain itu, Ancora Sports juga menyediakan manajemen atlet bagi atlet-atlet nasional yang berprestasi dan juga menjadi event organizer berbagai macam turnamen golf dari tingkat junior hingga profesional.

Kemudian pada tahun 2011, Ancora memperluas kepakan sayapnya di kancah golf nasional dengan mulai mengelola lapangan golf. Dengan mengusung tema “reborn”, lapangan golf dirombak secara besar-besaran oleh sang pemilik baru. Lapangan pun berganti nama yang semula bernama Klab Golf Senayan menjadi Senayan National Golf Club. Penambahan kata “National” pada nama perusahaan

(5)

sebagai bukti kecintaan perusahaan kepada bangsa dan negara serta menegaskan bahwa Senayan National Golf dimiliki dan dikelola oleh orang Indonesia bukan pihak asing.

Senayan National Golf Club pun mengalami renovasi menyeluruh mulai dari club house hingga lapangan. Manajemen memilih desainer lapangan golf kelas wahid yaitu Bob Moore, untuk merancang ulang lapangan. Sedangkan pada club house terdapat penambahan beberapa fasilitas seperti tempat café dan beberapa ruang meeting, sedangkan untuk fasilitas yang sebelumnya sudah ada seperti restoran, pro shop dan locker room juga mengalami perubahan dari sebelumnya. Hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi citra Senayan National Golf Club.

Maka dari itu dibutuhkan strategi Public Relations untuk membentuk citra Senayan National Golf Club dimata publik. Strategi Public Relations yang dilakukan yaitu dengan menempatkan iklan di beberapa media cetak baik itu majalah golf maupun non golf. Dengan adanya iklan, tentunya dapat menginformasikan fasilitas yang dimiliki Senayan National Golf Club setelah melakukan renovasi kepada publik.

Selain itu, strategi Public Relations yang sering digunakan yaitu dengan mengadakan event. Event yang diadakan tidak hanya event yang berkaitan dengan golf saja tetapi juga event lainnya sepeerti product launching, acara musik dan lain-lain. Dengan adanya event tersebut diharapkan dapat mengajak orang atau publik untuk berkunjung datang ke Senayan National Golf Club dan merasakan fasilitas terkini yang dimiliki Senayan National Golf Club.

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dilihat bahwa sangat pentingnya peran Public Relations dalam membantu perusahaan untuk membentuk citra di mata

(6)

publik yang tentunya akan mempengaruhi keuntungan dan eksistensi perusahaan di industri yang digeluti.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai bahan skripsi dengan judul “ANALISIS STRATEGI PUBLIC RELATIONS UNTUK MEMBENTUK CITRA SENAYAN NATIONAL GOLF CLUB”

1.2 Rumusan Masalah

Dalam rumusan masalah terdapat beberapa permasalahan yang peneliti ambil, diantaranya :

1. Apa saja strategi Public Relations yang dilakukan untuk membentuk citra Senayan National Golf Club?

2. Apa saja yang menjadi hambatan Public Relations dalam membentuk citra Senayan National Golf Club?

3. Apa saja yang telah dilakukan oleh divisi Public Relations dalam menjalankan strategi Public Relations-nya?

1.3 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa fokus penelitian ini adalah :

1. Peneliti ingin meneliti hambatan-hambatan Public Relations dalam menjalankan programnya.

(7)

2. Peneliti ingin mengetahui strategi Public Relations dalam menjalankan program yang bertujuan untuk membentuk citra Senayan National Golf Club.

3. Penelitian dilakukan di Senayan National Golf Club.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hambatan-hambatan Public Relations dalam menjalankan programnya.

2. Untuk mengetahui strategi Public Relations dalam menjalankan program yang bertujuan untuk membentuk citra Senayan National Golf Club.

3. Untuk mengetahui hal apa saja yang dilakukan Public Relations untuk membentuk citra Senayan National Golf Club.

1.4.2 Manfaat

Manfaat dari Penelitian ini adalah :

a. Akademis

Penelitian ini adalah untuk melatih dan mengembangkan ide dan kemampuan peneliti dalam bidang penelitian, serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai usaha yang dilakukan Public Relations sebuah perusahaan dalam membentuk citra terhadap sebuah perusahaan dimata publik. Serta

(8)

dapat menjadi masukan dan referensi yang dapat digunakan Senayan National Golf Club untuk dapat menjadikan perusahaannya lebih berkembang dan maju sehingga bisa menjadi top leader diindustri golf.

b. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas kepada peneliti tentang strategi Public Relations dalam membentuk citra terhadap suatu perusahaan. Penelitian ini pun menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan yang diteliti.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB 1 Pendahuluan

Pada Bab ini peneliti akan membahas latar belakang terjadinya permasalahan. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti dapat mengetahui rumusan masalah. Fokus Penelitian juga dibahas dalam bab ini untuk mengetahui pihak-pihak atau responden yang terlibat dalam penelitian. Tujuan dan manfaat penelitian juga dibahas pada bab ini, untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari penelitian. Sistematika penulisan juga dibahas pada bab ini.

BAB 2 Landasan Teori

Dalam bab ini diuraikan tentang teori yang digunakan. Teori yang digunakan terbagi menjadi dua jenis yaitu teori umum dan teori khusus. Peneliti menggunakan lebih dari satu teori, untuk melengkapi masing-masing teori yang digunakan serta untuk melengkapi penelitian yang akan dilakukan.

(9)

BAB 3 Metodologi Penelitian

Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang cara pelaksanaan kegiatan penelitian. Mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan, cara analisis data dan metode yang akan digunakan pada penelitian.

BAB 4 Pembahasan

Pada bab ini peneliti menjabarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Permasalahan yang dibahas akan mendapat hasil dari pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti.

BAB 5 Simpulan dan Saran

Pada bab ini peneliti akan menyimpulkan mengenai masalah yang dibahas dan memberikan saran terhadap hasil penelitian berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti.

Referensi

Dokumen terkait

Terbukti dari hasil analisis tes pemahaman konsep yang baik dan pada saat proses pembelajaran pun model NHT memberikan pengaruh yang baik terhadap pemahaman

Produk minuman yang dihasilkan dalam prarencana pabrik ini menghasilkan rasa yang khas dengan menggunakan buah semangka yang digunakan sebagai bahan baku utama.. Produk

men III ~d. Khususnya dalam Pasal 1 paragrap 2 Amandemen III, COGEMA dianggap sebagai pe - rusahaan yang ditunjuk.. COGEMA akan membuat laporan lengkap seperti

Dalam menampilkan Webapps ada dua pilihan untuk membukanya, pilihan pertama seperti berikut, buka browser http://tanahair.indonesia.go.id/portal/landingpage , kemudian

Populasi yang digunakan dalam penelitian yaitu data Dana Pihak ketiga di Unit Usaha Syariah , sedangkan yang dipakai sebagai sampel dalam penelitian ini adalah data

Tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi dan intensitas sakit perut berulang pada anak usia sekolah dengan intelligence quotient (IQ). Keywords: sakit perut

Kombinasi afiks adalah kombinasi dari dua afiks atau lebih yang dilekatkan pada dasar kata, oleh karena verba bahasa Jepang adalah polimorfemik, maka proses afiksasi dengan

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa seorang perempuan yang mampu mengatasi konflik peran ganda dengan baik, mampu mengatasi burnout